Sabtu, 14 April 2012

Usai di Kalahkan SFC, Pelatih Deltras Mundur

Jebloknya prestasi Deltras FC di Indonesia Super League (ISL) musim ini membawa korban. Dua pelatih asingnya, Jorg Peter Streinebrunne serta Robert Sculli, memutuskan meletakkan jabatannya, Sabtu 14 April 2012. Sebagai gantinya, manajemen menunjuk Blits Tarigan menjadi careteker dengan target lolos dari jeratan degradasi.

"Coach Jorg dan Robert memutuskan mundur. Kami memilih Blits Tarigan untuk mengisi posisi lowong tersebut," ujar manajer Deltras Yudha Pratama.

Yudha mengungkapkan, Blits diharapkan mampu membawa the Lobster lolos dari ancaman degradasi.
"Meski careteker, Blits ditarget poin agar Deltras aman dari degradasi," ungkap mantan manajer timnas futsal Indonesia ini.

Para pemain menurut Yudha, telah menerima keputusan mundur pelatihnya. M. Fakhruddin dkk pun diminta segera fokus pada laga berikutnya tandang ke markas PSMS Medan, Kamis 19 April mendatang.

"Pemain menerima keputusan mundur pelatih Jorg dan Robert. Mereka juga kami minta segera fokus pada laga-laga ISL berikutnya agar kita lolos dari degradasi," tandas Yudha.

Saat ini Deltras terpuruk di peringkat 17 zona degradasi klasemen sementara. Dari 18 kali bermain, Deltras mengemas 15 poin dari 4 kali kemenangan, 3 hasil imbang dan 11 kekalahan. Kekalahan terakhir diderita kala menjamu pimpinan klasemen Sriwijaya FC, 0-1, Jumat lalu.

Selain Peter, kerasnya persaingan ISL yang menyebabkan pelatih mundur juga terjadi di Persib Bandung. Dracko Mamic bahkan mundur di penghujung putaran pertama.

© VIVAbola

LPIS Jelaskan Munculnya Nama Sriwijaya FC di Jadwal IPL


PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) membantah kabar yang menyebutkan bahwa Sriwijaya FC bakal berlaga di Indonesian Premier League (IPL).

Munculnya kabar tersebut setelah nama Sriwijaya FC masuk dalam rilis jadwal putaran kedua IPL. Namun hal ini dibantah oleh PT.LPIS sebagai regulator kompetisi.

Menurut Head of.Competition, Hendriyana, munculnya nama Sriwijaya FC di jadwal ini, karena jadwal tersebut masih berpatokan pada nama-nama tim yang bakal mengikuti kompetisi IPL.beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini, jadwal tersebut tidak kita hapus karena berkaitan dengan nomor pertandingan.
Apabila kita hapus, akan membuat match commisioner kesulitan dalam membuat laporan pertandingan," ujar Hendriyana

"Dalam surat pengantar jadwal tersebut, kami juga telah menyatakan bahwa seluruh jadwal pertandingan yang melibatkan Sriwijaya FC agar di-off," sambungnya.
Lebih lanjut, Hendri menegaskan bahwa rilis jadwal putaran kedua kompetisi IPL dan Divisi Utama, yang diselenggarakan PT LPIS, tidak bakal
mengalami perubahan, dan bisa dijadikan patokan bagi tim-tim peserta untuk menyusun program mereka.

"Namun, apabila terkendala masalah teknis seperti perizinan ataupun
kendala force majeure, jadwal terbuka untuk perubahan. Namun, sebisa mungkin kami akan berusaha agar jadwal ini tidak sampai berubah," tandasnya. (den/end)

@bolanet

LPIS Jelaskan Munculnya Nama Sriwijaya FC di Jadwal IPL

PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) membantah kabar yang menyebutkan bahwa Sriwijaya FC bakal berlaga di Indonesian Premier League (IPL).

Munculnya kabar tersebut setelah nama Sriwijaya FC masuk dalam rilis jadwal putaran kedua IPL. Namun hal ini dibantah oleh PT.LPIS sebagai regulator kompetisi.

Menurut Head of.Competition, Hendriyana, munculnya nama Sriwijaya FC di jadwal ini, karena jadwal tersebut masih berpatokan pada nama-nama tim yang bakal mengikuti kompetisi IPL.beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini, jadwal tersebut tidak kita hapus karena berkaitan dengan nomor pertandingan.
Apabila kita hapus, akan membuat match commisioner kesulitan dalam membuat laporan pertandingan," ujar Hendriyana

"Dalam surat pengantar jadwal tersebut, kami juga telah menyatakan bahwa seluruh jadwal pertandingan yang melibatkan Sriwijaya FC agar di-off," sambungnya.
Lebih lanjut, Hendri menegaskan bahwa rilis jadwal putaran kedua kompetisi IPL dan Divisi Utama, yang diselenggarakan PT LPIS, tidak bakal
mengalami perubahan, dan bisa dijadikan patokan bagi tim-tim peserta untuk menyusun program mereka.

"Namun, apabila terkendala masalah teknis seperti perizinan ataupun
kendala force majeure, jadwal terbuka untuk perubahan. Namun, sebisa mungkin kami akan berusaha agar jadwal ini tidak sampai berubah," tandasnya. (den/end)

@bolanet

President SFC : SFC Tidak Pinjamkan Pemainnya ke PSSI Djohar

Presiden Klub H Dodi Reza Alex menanggapi dingin surat himbauan PSSI agar Sriwijaya FC mau meminjamkan empat pemainnya Firman Utina, Ferry Rotinsulu, M Ridwan dan Seftia Hadi untuk memperkuat Timnas bentukan PSSI pimpinan Djohar cs.

Alasannya, karena SFC dan.klub-klub ISL tengah menunggu hasil verifikasi yang dilakukan FIFA terhadap PSSI pimpinan La Nyala dan PSSI pimpinan Djohar.

"Kita menunggu siapa PSSI yang defenitif berdasarkan verifikasi FIFA pada 15 Juni nanti," jelas Dodi, Sabtu (14/4/2012).

Menurut Dodi, kalaupun PSSI akan meminjamkan pemainnya itu lebih kepada KPSI yang selama ini menaungi klub-klub ISL termasuk SFC. Karena KPSI lah yang selama ini melindungi dan menjamin para pemain asing agar tetap bermain di ISL.

"Kami tunduk kepada lembaga yang selama ini menaungi kompetisi ISL. Lagi pula PSSInya pak La Nyala selama ini menjamin pemain asing, bukan PSSInya Djohar.yang terkesan menghalangi-halangi Kitas pemain asing untuk bermain di ISL," jelas Dodi.

Terkait dengan Timnas,.menurut Dodi sejauh ini masih dalam proses verifikasi FIFA. Jika nanti ada keputusan siapa yang diakui.pada 15 Juni nanti, barulah SFC mengirim pemainnya.

"Timnas pun perlu dilihat,.siapa Timnas defenitif, setelah keputusan pada 15 Juni nanti," jelasnya.

@sripoku

Coyne-Thierry, Benteng SFC Lawan Persisam

Sriwijaya FC selalu sial saat melawat ke kandang Persisam Putra Samarinda Stadion Segiri.

Tradisi ini membayangi Laskar Wong Kito yang tidak perkuat Kayamba. Pelatih Kas Hartadi memilih memperkuat pertahanan dan menduetkan Coyne-Thierry menghadapi Persisam, Sabtu (14/4/2012).

"Bisa jadi Jamie Coyne berduet dengan Thierry di belakang, namun juga melihat Jufriyanto yang tampil baik selama ini.

Pertahanan harus diperkuat demi poin maksimal," ujar Kas.

Dibenarkan Kas, SFC tidak pernah menang di kandang Persisam. Dalam dua lawatan terakhir, SFC mengalami kekalahan 1-0 pada 16 Januari 2010 dan kekalahan terbesar 4-1 pada 16 Januari 2011 dialami Gumbs dkk."Itu tradisi buruk SFC. Para pemain justru termotivasi untuk memperbaiki rekor ini," urai Kas.

Kas mengatakan, SFC sudah mendarat di Samarinda dan menginap di Hotel Mesra Samarinda. Gumbs dkk langsung istirahat. Terkait tanpa Kayamba, ia mengaku akan membiasakan latihan tanpa Kayamba dalam skema 4-3-3."Latihan nanti, harus membiasakan diri tanpa Kayamba, memang dengan absennya dia membuat kekuatan lini depan berkurang. Namun saya yakin pemain penggantinya bisa," ujarnya.

@seipoku

Kasdiola Nilai Penampilan Coyne Bersama SFC Positif

Sriwijaya FC mampu membuat clean sheet atau tidak kebobolan dalam pertandingan melawan Deltras Sidoarjo, Jumat (13/4/2012).

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kemampuan Jamie Coyne yang langsung nyetel bersama bek Nova Arianto dalam mengawal lini belakang Laskar Wong Kito.

"Dia berpengalaman dan langsung bisa bermain bersama Nova. Saya pikir semua pemain tampil bagus dan berhasil mengamankan lini belakang," jelas pelatih Kas Hartadi, Sabtu (14/4/2012).

Menurut Kas, kemenangan ini memang tidak terlepas dari kerja keras pemain, namun penilaiannya untuk Coyne memang sangat positif, karena pemain asal Australia ini bisa beradaptasi dengan cepat.

"Dia pemain pengalaman dan mampu beradaptasi dengan cepat, saya pun tidak heran sejak awal kepadanya. Dia dengan pengalamannya bisa mengatur ritme dan buktinya ia bisa bertahan meski cuaca panas di Sidoarjo," jelas Kas

@sripoku

Sriwijaya FC Masih Di Tempel Ketat Persipura

Sriwijaya FC mengawali kompetisi putaran kedua Indonesia Super League (ISL) dengan manis. Tim berjuluk Laskar Wong Kito itu sukses menang 1-0 (0-0) atas tuan rumah Deltras Sidoarjo di Stadion Delta, Sidoarjo, kemarin (13/4). Gol tunggal Sriwijaya diciptakan striker Hilton Moreira pada menit ke-83.

Atas kemenangan itu, Laskar Sriwijaya tetap berada di puncak klasemen sementara dengan koleksi 39 poin dari 18 laga yang telah dijalani. Kemenangan juga diikuti oleh seteru abadinya Persipura Jaya Pura. Di waktu yang sama kemarin sore di Stadion Mandala Jayapura, Mutiara Hitam--julukan Persipura--juga meraih kemenangan atas Persela Lamongan dengan skor 2-1.

Baik Sriwijaya maupun Persipura kini sama-sama meraup 39 poin. Namun Laskar Sriwijaya unggul selisih gol dengan Persipura (40-16 dan 34-20). Sriwijaya juga diuntungkan dengan jumlah pertandingan yang telah dijalani. Tim double winner 2007 itu baru 18 kali main, sedangkan Persipura sudah jalani 19 kali main.

“Kami berterima kasih kepada pemain yang telah bekerja keras dan sukses mendapatkan poin penuh. Sehingga atas kemenangan ini, kami mampu mempertahankan posisi di puncak klasemen. Mudah-mudahan ini bisa terjaga hingga akhir musim,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, usai pertandingan, kemarin (13/4).

“Keberuntungan sepertinya sedang berpihak kepada kami di pertandingan hari ini (kemarin, red). Sehingga, kami mampu membawa pulang tiga poin,” urai mantan entrenador SFC U-21 itu.

Kemenangan itu sekaligus mejadi modal positif bagi Ponaryo Astaman dkk untuk menjalani tur Kaltim. Ya, pascamelawan Deltras Sidoarjo, Sriwijaya langsung menjalani dua lawatannya ke klub raksasa Kaltim. Yakni, Persisam Putra Samarinda, Rabu (18/4), kemudian langsung menantang Mitra Kukar, Minggu (22/4).

“Kemenangan ini sangat berharga bagi kami. Sebab, ini baru awal kami menghadapi putaran dua musim ini. Tugas berat menanti di laga selanjutnya. Pasti, kemenangan ini menjadi modal tersendiri bagi kami untuk menghadapi laga selanjutnya,” sambung tactician asal Solo itu.

Permainan Sriwijaya belum pada performa topnya. Tim juara Piala Indonesia edisi 2007, 2008, dan 2009 itu tak mampu memperagakan permainan cepat dan pressing tinggi yang menjadi ciri khasnya.

Itu dibuktikan, skuadra Kas Hartadi sering memainkan tempo lebih lambat. Akibatnya tak banyak menciptakan peluang di babak pertama. Hanya ada satu peluang emas yang dimiliki Sriwijaya FC. Yakni, pada menit ke-20, umpan matang Keith Kayamba Gumbs tak bisa dimanfaatkan Hilton Moreira yang berdiri bebas di depan gawang Deltras.

Lambat panas bukan terjadi pada Sriwijaya saja. Tuan rumah Deltras juga mengalami hal sama. Meski banyak menguasai jalannya pertandingan, The Lobster (julukan Deltras) belum mampu memberikan ancaman bagi pertahanan Sriwijaya. Sehingga, skor tetap 0-0 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Sriwijaya mencoba lebih menekan. Beberapa kali anak asuh Kas Hartadi memberikan ancaman ke gawang Deltras yang dijaga Wahyudi. Namun, finishing touch Sriwijaya masih tumpul. Seperti, tendangan Kayamba menit 65 masih membentur tiang gawang Deltras. Kemudian, tandukan pemain pengganti Rizky Novriansyah pada menit ke-81 masih melebar.

Baru memasuki menit ke-83, Sriwijaya mampu memecahkan kebuntuan. Setelah striker andalannya, Hilton Moreira mampu memanfaatkan kemelut di kotak penalti Deltras. Tendangan jarak dekat Hilton sempat coba ditepis oleh kiper Wahyudi, namun bola masih melaju ke arah gawang. Salah satu pemain Deltras kemudian mencoba menghalau bola, tapi terlambat karena si kulit bundar sudah melewati garis gawang.

Dengan tambahan satu gol itu, Hilton mengoleksi 12 gol sepanjang musim ini. Menyamai striker Pelita Jaya, Safee Sali. Yang juga menjadi top skor kedua setelah Keith Kayamba Gumbs yang mengoleksi 15 gol.

Deltras sendiri sebenarnya mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Setelah mendapat hadiah penalti pada menit ke-89, lantaran Mahyadi melanggar Fachrudin di kotak terlarang. Namun sayang, Fachrudin yang menjadi eksekutor gagal menciptakan gol. Setelah tendangannya mampu ditepis kiper pengganti Sriwijaya, Rifky Daithon Mokodompit. Skor tak berubah 1-0 untuk Sriwijaya hingga laga usai.
“Kami akui permainan belum bisa maksimal di pertandingan perdana putaran dua ini. Cuaca di Sidoarjo sangat panas sehingga sangat menguras tenaga anak-anak,” tambah mantan asisten pelatih Sriwijaya FC era Ivan Kolev itu.

Sementara itu, Deltras tak mampu menaikkan peringkatnya. The Lobster tetap bercokol di peringkat ke-17 dengan koleksi 15 poin dari 18 laga yang telah dijalani. “Anak-anak sudah bermain bagus. Semua lihat permainan berjalan imbang. Tapi, tim yang kami hadapi merupakan tim kuat sebagai pemuncak klasemen. Sebenarnya kami mendapat kesempatan penalti, namun belum berbuah gol,” ungkap pelatih Deltras, Jorg Peter Steinburner, saat konferensi pers.

Di sisi lain, Fachrudin mengaku sangat kecewa setelah gagal melakukan eksekusi penalti. “Sebenarnya saya sudah mencoba untuk setenang mungkin. Penempatan bola juga sudah maksimal dengan berada di sisi pojok. Namun, kiper Sriwijaya lebih pintar membaca arah bola,” ujar Fachrudin. (gsm/dik/jpnn/ce1)

Data dan Fakta :
Deltras: 0
Kartu Kuning: Mijo Dadic (15’), Lancene Kone (76’)
Kartu Merah: -
Pemain: Wahyudi (g); Wahyu Gunawan/Qiscil (86’), Purwaka Yudhi, Mijo Dadic (C), Benny Wahyudi, Strecko Mitrovic, Lancene Kone, James Koko Lomell, Ahmad Maulana/Ahmad Yusuf (60’), M Fakhrudin, Sean Rooney.
Pelatih: Jorg Peter Steinburner

Sriwijaya FC: 1 (0)
Gol: Hilton Moreira (83’)
Kartu Kuning: Nova Ariyanto (59’), Rizky Novriansyah (74’), Mahyadi Panggabean (88’), Keith Kayamba Gumbs (91’)
Kartu Merah: -
Pemain: Ferry Rotinsulu/Rifky Mokodompit (64’) (g), Mahyadi Pangabean, Nova Arianto, James Coyne, Supardi, Lim Junsik, Firman Utina/Rizky Novriansyah (69’), Ponaryo Astaman, Hilton Moreira, Keith Kayamba, M. Ridwan/Siswanto (77’).
Pelatih: Kas Hartadi

Bertandang Ke Samarinda, SFC tanpa Gumbs & Nova

Kemenangan 1-0 (0-0) atas Deltras Sidoarjo pada laga perdana putaran kedua, kemarin (13/4) harus dibayar mahal oleh Sriwijaya FC. Tim berjuluk Laskar Wong Kito itu harus kehilangan dua pemain terbaiknya, yakni Keith Kayamba Gumbs dan Nova Ariyanto saat melawan Persisam Putra Samarinda (18/4) nanti.

Keduanya dimungkinkan tak bisa dimainkan lantaran mendapat akumulasi kartu. Keith Kayamba sendiri sudah mendapat dua kali kartu kuning. Yakni, saat melawan Persiba Balikpapan (15/1) lalu. Dan kartu kuning kedua dia kantongi saat lawan Deltras Sidoarjo, kemarin.
Sedangkan kartu kuning pertama Nova Ariyanto didapat saat melawan Persiwa Wamena, (24/1) tepatnya menit ke 63. Kemudian kartu kuning kedua didapat saat melawan Deltras Sidoarjo, kemarin, tepatnya menit ke-59.

“Saya belum tahu siapa saja pemain kami yang tak bisa dimainkan lawan Persisam (18/4) nanti. Saya belum lihat daftar kartu yang diperoleh para pemain. Kami juga belum mendapat konfirmasi dari PT Liga selaku pengelola kompetisi,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin.
Jelas, absennya dua pemain ini bakal menjadi momok bagi Sriwijaya. Sebab, tim yang dihadapi bukanlah tim sembarangan. Persisam merupakan tim tangguh yang dihuni pemain berkualitas dan sulit untuk dikalahkan saat bermain di kandangnya sendiri.

Mungkin, Sriwijaya tak terlalu mempermasalahkan dengan absenya Nova Ariyanto. Sebab, tim juara double winner 2007 itu masih mempunyai sederet defender yang kualitasnya tak kalah bagusnya. Macam, Thierry Gathuessi dan Achmad Jufriyanto yang sudah terbebas dari akumulasi kartu. Sebelumnya dua bek ini harus absent saat hadapi Deltras kemarin. Selain itu Sriwijaya masih mempunyai James Coyne yang mulai padu dengan Ponaryo Astaman dkk.

Namun, dengan absenya Keith Kayamba Gumbs jelas menjadi mimpi buruk bagi Sriwijaya. Sebab, pemain berjersey nomor 17 itu merupakan motivator Ponaryo Astaman dkk saat berada di dalam lapangan.

Tak hanya itu, Kayamba juga termasuk pembuka ruang setiap kemenangan Sriwijaya. Atas kualitasnya yang dimilik, Kayamba mampu mengobrak-abrik lini pertahanan lawan. Pemain yang juga menjabat sebagai pelatih fisik itu juga termasuk mesin gol Sriwijaya.

Musim ini, Kayamba sukses mengemas 15 gol hingga laga ke-18. Torehan itu sekaligus menetapkan Kayamba sebagai top skor sementara di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Terpaut tiga gol dari pesaingnya, Safee Sali dan Hilton Moreira yang sama-sama mengoleksi 12 gol.

“Kalau memang ada yang absen, kami pasti akan mempersiapkan penggantinya. Saat ini kami belum pikirkan itu. Sebab, belum ada kepastian siapa pemain yang absen,” pungkas entrenador dari Solo, Jateng itu. (gsm)

@sumeks

Kasdiola Puji Rivki Mokodompit

Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi memuji penampilan kiper lapis kedua, Rivky Daython Mokodompit. Meski hanya bermain selama 29 menit, menggantikan Ferry Rotinsulu yang cedera, penampilan kiper asal Bolaang Mongondow Sulawesi Utara ini mampu memikat hati sang pelatih.

“Mokodompit (Rivky Daython) sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Kepercayaan dirinya sudah mulai terbangun. Dia (Rivky, red) sudah terliaht tenang. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi sekaligus membangun mentalnya di pertandingan selanjutnya,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Maklum bila coach Kas Hartadi sangat puas dengan penampilan kiper keduanya itu. Sebab, Mokodompit sukses menjadi penolong kemenangan Sriwijaya. Berkat kesuksesannya menggagalkan tendangan penalti gelandang Deltras, Fachrudin pada menit ke-89.

Kiper berjersey nomor 33 itu sukses menepis tendangan Fachrudin yang diarahkan ke pojok kanan dirinya. Dengan kesuksesan itu, Sriwijaya akhirnya mampu membawa pulang poin, lantaran sebelumnya, striker andalan Hilton Moreira sukses membobol gawang tun rumah pada menit ke-83.
“Ketenagannya terlihat setelah mampu membaca pergerakan bola dari tendangan penalty Fachrudin. Mokodompit juga mampu mematahkan beberapa peluang yang dimiliki Deltras,” puji mantan arsitek SFC U-21 itu.

Rivky sendiri memiih merendah atas pujian pelatih Kas Hartadi. Menurutnya keberhasilan tersebut juga berkat kerja sama tim. Justru dukungan para pemain Sriwijaya membuatnya tampil lepas tanpa beban.

“Saya bersyukur bisa memberikan yang terbaik untuk Sriwijaya FC. Mneggagalkan tendangan penalty Fachruddin merupakan tanggung jawab saya sebagai penjaga gawang. Saya hanya menjalankan dan tidak memikirkan apa-apa sebelum tendangan penalti. Kedepan saya berharap penampilan saya terus meningkat seiring dukungan teman-teman. Kalau disamakan dengan Ferry, saya masih jauh karena Ferry kiper senior dan sudah banyak pengalaman. Saya sendiri masih banyak belajar dari dia (Ferry red),” ujar Rivky.

Bagaimana dengan kondisi Ferry Rotinsulu yang harus keluar dimenit ke-64? Menurut entrenador dari Solo, Jateng itu, kondisi cedera Ferry tak terlalu parah. Hanya butuh beberap hari untuk pemulihan.

“Ferry hanya mengalami kram saja. Sehingga, kami harus menariknya keluar. Namun, kondisinya tak terlalu parah. Saya lihat setelah pertandingan tadi (kemarin, red) sudah mulai pulih,” lanjut mantan arsitek SYSA Muba itu.

Nah, melihat kondisi itu, mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian itu memastikan, Ferry Rotinsulu bisa dimainkan saat melawat ke kandang Persisam Putra Samarinda, (18/4) nanti. “Mungkin hanya pemulihan sebentar saja. Lawan Persisam sudah bisa main kembali,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu. (gsm/cj1)

@sumeks

PSSI panggil pemain di tim asing

Untuk menghadapi turnamen Al-Nakbah International Tournament di Pelastina 13-23 Mei nanti, PSSI memanggil sembilan pemain nasional yang selama ini memperkuat tim asing. Tim PSSI nanti akan penuh bintang sepakbola nasional.

Koordinator Timnas PSSI, Bob Hippy, di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Jumat, ada sembilan pemain yang dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional senior termasuk dua pemain naturalisasi.

"Selain pemain yang bertandingan di luar negeri, kami juga memanggil pemain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL)," katanya.

Menurut dia, sembilan pemain yang dipanggil memperkuat timnas adalah Syafarrizal Mursalim Agri (Al Khor Qatar), Syamsir Alam, Moh Zainal Haq, Yericho Cristiantoko dan Alfin Tuasalamony dari Visse Belgia, Artur Irawan (Espanyol B) serta dua naturalisasi Stefano Lilipaly (Utrecht Belanda) dan Toni Cussel.

Selain itu PSSI juga memanggil pemain ISL yaitu Ferry Rotinsulu, Firman Utina dan M Ridwan dari Sriwijaya FC, Zulkifly Syukur, M Nasuha dan M Ridwan dari Persib, Ricardo Salampessy, Boas Salossa dan Titus Bonai dari Persipura, Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Patrich Wanggai (Persidafon) serta Bambang Pamungkas (Persija).

Untuk pemain IPL, PSSI memanggil 24 pemain yaitu Jandia Eka Putra, Hengki Ardiles, Abdul Rahman, Vendry Mofu, Ferdinand A Sinaga dan Yosua Pahabol dari Semen Padang, Hendra Prasetya, Taufiq dan Rendi Irawan dari Persebaya, Kim Jeffery Kurniawan dan Irfan Bachdim dari Persema.

Selanjutnya Danan Wihatmoko (Persijap), Hendra Bayauw (Persija), Gunawan Dwi Cahyo (Arema), Syamsuk Chaerudin (PSM), Nur Iskandar (Persibo), Handi Ramdhan (Persija), Wahyu Wijiastanto (Persiba), Samsul Arif (Persibo), Legimin Raharjo (Arema), Musawir (Persiraja), Jecky Pasarella (PSMS), Jajang Paliama (Persibo) dan Satrio Syam (PSM).

"Untuk memilih pemain ini kami melibatkan semua jajaran pelatih. Jadi tidak asal pilih," kata pria yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI ini.

Tim Nasional senior ini akan dilatih Nil Maizar dengan asisten pelatih Fabio Oliveira. Duet pelatih ini diharapkan mampu membangun timnas sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.

Sesuai dengan jadwal 45 pemain yang dipanggil ini akan menjalani seleksi mulai 16-22 April di Bantul Yogyakarta. Pemain yang lolos seleksi selanjutnya menjalani pemusatan latihan mulai 22 April hingga 10 Mei atau satu hari menjelang keberangkatan ke Palestina.

Sementara itu manager timnas senior, Kodrat mengaku surat panggilan bagi pemain yang akan menjalani seleksi timnas saat ini telah dikirimkan. Pihaknya berharap semua pemain yang dipanggil bisa menghadiri undangan PSSI.

@antaranews

Jumat, 13 April 2012

Boaz Salossa Pilih Perkuat Timnas PSSI La Nyalla

Pemain andalan persipura jayapura mengindikasikan akan membela timnas nasional pssi dibawah pimpinan la nyalla. Ia mengatakan bahwa sampai saat ini masih fokus untuk persipura dan pemulihan cedera namun siap jika nanti dipanggil untuk membela merah putih ,ia siap.

"saya dan kawan-kawan tidak ada masalah . kami siap membela timnas jika diperlukan" ujar boaz singkat usai pertandingan persipura vs persela.

ditanya mengenai timnas mana yang akan dibela , secara implisit ia mengatakan akan membela timnas dibawah kendali la nyalla.

"sikap saya sama dengan klub " jawabnya sambil berlalu

seperti diketahui persipura merupakan klub yang tega di korbankan djjohar arifin dalam dinastinya usai mengganjal keikutsertaan klub kebanggan masyarakat papua tersebut berlaga di liga champions.
selain itu djohar juga meludah rentetan sejarah yang berhasil diraih persipura dan klub lain yang dengan susah payah meraih juara di kasta tertinggi dengan memasukan 6 klub abal-abal di kompetisi barunya

Deltras vs Sriwijaya = 0-1 ,Fakhrudin Menangkan Wongkito

Pemain deltras sidoarjo muhamad Fakhrudin sukses memenangkan sriwijaya fc setelah tendangan penaltinya di penghujung laga terlalu mudah dibaca kiper pengganti sfc , rifcky mokodompit . hal ini membuat keunggulan 0-1 sriwijaya atas tuan rumah deltras bertahan hingga peluit akhir.
Kedua tim bermain terbuka sejak menit awal. Deltras kerap mengancam lewat permainan pendek yang diperagakan lini tengahnya namun SFC lebih menguasai jalannya bola.

Bahkan tim tamu lebih dulu membuat peluang emas pada menit ke-20. Keith Kayamba Gumbs berhasil lepas di sisi kanan kotak penalti dan melepaskan umpan datar ke mulut gawang. Sayang Hilton Moreira terlambat menyambut meski posisinya sudah tanpa penjagaan.

Deltras baru bisa mengancam dan melepaskan tendangan ke gawang pertama pada menit ke-27 lewat Sean Rooney. Namun tendangan pemain Australia itu masih terlalu lemah bagi Ferry Rotinsulu.

Meski menghadapi kualitas pemain yang lebih baik, 'The Lobsters' tampil lebih mengesankan. Kerjasama Rooney, Koko Lomel dan Fakhrudin beberapa kali bisa membuka ruang pertahanan SFC, namun sentuhan akhir masih jadi kendala tuan rumah.

Memasuki delapan menit akhir laga, SFC mulai bisa balik menekan. Memanfaatkan kecepatan Supardi dan Hilton, 'Laskar Wong Kito' memanfaatkan kelebihan mereka di sayap. Tapi mereka masih harus memutar otak karena usaha yang ditunjukan anak asuh Kas Hartadi itu masih mentah karena disiplinnya pertahanan Deltras yang dikomandoi Milo Dadic.

Dengan tidak adanya gol yang tercipta, skor imbang 0-0 pun bertahan sampai wasit meniupkan peluit tanda turun minum.

Gol dilesakkan sfc penyerang Hilton Moreira di menit 83 lewat tendangan kerasnya. Sementara tuan rumah Deltras memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan ketika wasit memberikan penalti atas pelanggaran Mahyadi.

Namun sepakan lemah Fakhrudin berhasil diantisipasi dengan baik kiper pengganti Rifky Mokodomvit yang tampil apik selama 35 menit waktu normal.

Dengan hasil ini SFC sukses memetikan 3 poin dan makin kokoh di puncak klasemen Indonesia Super League (ISL). Meski Persipura juga menang lawan 2-1 atas Persela dan mengemas poin 39, namun SFC yang juga mengemas poin 39, unggul produktivitas gol dan menyimpan satu pertandingan.

@12paz

Cari Pemasukan, SFC Bangun Kantor Marketing

Demi memaksimalkan Sriwijaya FC tanpa APBD, manajemen mendirikan kantor yang khusus bagi staf tim marketing PT SOM. Kantor ini terletak di kawasan Puncak Sekuning.

"Ini kantor khusus marketing SFC, disamping kantor bersama yang juga kantor manajemen SFC di Puncak Sekuning," jelas Direktur Keuangan PT SOM Augie Bunyamin, Jumat (13/4/2012).

Terkait dengan kinerja marketing dan kondisi kantor itu, Augie belum mau berkomentar banyak karena saat ini dalam proses penataan interior kantor.

"Gedung sudah ada dan dalam proses penataan interior, saya pikir belum bisa berkomentar banyak, tetapi ini bentuk keseriusan kita untuk mencari dana bagi kelangsungan SFC yang berjalan tanpa APBD," jelas Augie.

Intinya lanjut Augie, kantor dan tim marketing ini nantinya menjadi simbol kemandirian SFC untuk hidup dan mencari uang sendiri. "Bisa diistilahkan kita mendirikan kantor dan tim yang menjadi mesin uang bagi SFC," jelasnya.

Sementara Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin menilai, sudah saatnya SFC bisa mandiri dan memiliki sumber penghasilan sendiri sehingga bisa hidup seperti tim-tim di kawasan Pulau Jawa.

"Memang sudah saatnya, kini kita sudah memulainya dan kelanjutannya adalah SFC harus memiliki sumber penghasilan sendiri," jelas Hendri.

@sripoku

SFC Takkan Pinjamkan Pemainnya Ke PSSI Djohar

Sriwijaya FC tidak akan meminjamkan pemain mereka jika PSSI meminta lantaran pemain tersebut sepenuhnya milik klub. Mereka dikontrak untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan oleh klub.

Jika kemudian si pemain tiba-tiba diminta PSSI untuk memperkuat Timnas, tetapi kompetisi ISL masih berlangsung, maka SFC tidak akan mengizinkan.

"Kita tidak akan memberikan karena pemain milik SFC, bukan milik PSSI, apalagi dengan sikap PSSI yang kemudian menganggap ISL adalah kompetisi ilegal," kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, Jumat (13/4/2012).

Seperti diketahui, hingga PSSI membolehkan pemain membela timnas, namun pada kenyataannya tidak ada itikad baik dari PSSI tentang status ISL. Padahal, tidak banyak tuntutan ISL kecuali mengembalikan klub-klub yang bukan di kasta teratas Liga Indonesia ke kasta asalnya.

"Kemudian mengembalikan klub ISL dan kompetisi ini sebagai kompetisi resmi, karena masalah ini munculkan dari sikap PSSI sendiri," jelas Hendri.

@sripoku

Kas: Lawan Deltras, Minimal Kami "Curi" Satu Poin

Jika ingin bertahan di puncak klasemen, Sriwijaya FC tidak boleh kalah di kandang Deltras Sidoarjo, di Gelora Delta, Jumat (13/4/2012) sore ini. Satu poin cukup membuat posisi Laskar Wong Kito aman di puncak klasemen.

Namun pelatih Kas Hartadi mengatakan, jika adalah kesempatan mengambil tiga poin, maka mereka akan memaksimalkannya.

"Minimal kami harus mencuri satu poin. Hal itu sudah cukup, tetapi jika ada kesempatan 3 poin akan kita kejar, karena ini peluang bagi kami untuk mengamankan posisi puncak. Semua pemain ingin menang dan fokus dalam pertandingan ini," jelas Kas.

Hal serupa juga ditegaskan Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, menghadapi Deltras, para pemain dimintanya untuk bermain lepas, tanpa beban dan enjoy.

"Bermain tanpa beban dan harus menang. Pemain tidak boleh memikirkan hal lain kecuali all out memenangi setiap lini dari pertarungan nanti sore," jelas Hendri.

@sripoku

Coyne Tak Sabaran Lawan Deltras

Pelatih Kas Hartadi sudah menetapkan 11 pemain dalam starting line up menghadapi Deltras Sidoarjo, di Gelora Delta Jumat (13/4/2012). Khusus di posisi belakang ia menetapkan Jamie Coyne mendampingi Nova Arianto sebagai center bek.

Sebelumnya Kas menyiapkan Seftia Hadi sebagai alternatif. Pertanyaannya mampukah Jamie Coyne menjalankan tugasnya? "Jamie justru tidak sabar ingin menghadapi Deltras, semangat dan kualitasnya bisa diandalkan," jelas Kas Hartadi, Jumat (13/4/2012).

Menurut Kas, alasannya memilih Coyne karena pemain asal Australia ini lebih siap dengan pengalaman dan kualitasnya.

"Dia juga menunjukkan kualitasnya dalam latihan selama persiapan menghadapi Deltras. Untuk itu kepada masyarakat Sumsel, fans dan suporter mohon doa restunya agar kami sukses meraih hasil maksimal dalam laga ini," jelas pria asal Solo ini.

@sripoku

Lawan SFC, Awal Yang Berat Bagi Deltras

Tantangan besar menghadang Deltras Sidoarjo saat mengawali putaran kedua Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012. Itu tidak lain karena The Lobster--julukan-- Deltras dituntut bisa mencuri poin dari tim kuat, Sriwijaya FC dalam laga lanjutan ISL di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (Siaran langsung ANtv pukul 16:30 Wita).

Mijo Dadic dkk telah kehilangan banyak poin sejak putaran pertama. Akibatnya, pasukan merah-merah ini terjebak di zona degradasi dengan berada di posisi 17 klasemen sementara. Oleh karena itu, manajemen menaruh harapan besar bagi Mijo Dadic bisa memburu banyak poin di putaran kedua ini. Salah satunya adalah saat bentrok melawan Sriwijaya FC.

Untuk mengejar target ini pun, manajemen telah mendapat lima kekuatan baru. Mereka adalah Lancine Kone, Srecko Mitrovic, James Koko Lomell, Herman Batak, dan Indra Kahfi. "Kami berharap mereka bisa memberikan kontribusi besar dalam putaran kedua ini," ucap Manajer Deltras, Yudha Pratama, Kamis 12 April.

Meskipun begitu, melawan Laskar Wong Kito--julukan Sriwijaya FC-- tetap saja menjadi tantangan tersendiri bagi Deltras. Kendati bermain di halaman rumah sendiri dan mendapat dukungan langsung dari Deltamania, tidak menjamin Deltras dengan mudah bisa meraih poin. Toh, salah satu stopper terbaik mereka, Waluyo harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Apalagi, dengan masuknya lima pemain anyar, maka secara otomatis strategi permainan penggawa Deltras pun berubah. Tak hanya itu, antar pemain lama dan pemain baru pun butuh waktu untuk bisa sesuai.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan kekuatan lawan yang secara tim pola permainannya telah terbentuk sejak mengawali kompetisi musim ini. Kondisi ini semakin lengkap karena anak asuh Kas Hartadi ini sedang berada di puncak kepercayaan diri. Modal ini di dapat setelah tim asal Kota Pempek itu berhasil menjadi juara paruh musim ini. "Kami sadar mereka adalah tim kuat. Tapi, kami juga punya strategi untuk bisa menaklukan mereka," ujar Jorg Peter Steinebrunner, pelatih Deltras.

Menurut Steinebrunner, dalam laga ini mereka akan mengunakan formasi 4-3-2-1, dengan mengandalkan Sean Daniel Rooney sebagai striker tunggal. Posisi pemain asal Australia ini akan dibantu dengan Srecko Mitrovic dan James Koko Lomell sebagai second striker. "Tapi semua bisa berubah, yang penting anak-anak bisa bermain bagus," lanjut pelatih berkebangsaan Jerman ini.

Secara terpisah, Kas Hartadi mengatakan bahwa, tidak ada alasan bagi mereka untuk meremehkan kekuatan tuan rumah yang saat ini berada di posisi 17 klasemen sementara. "Kami tetap bermain fight untuk mengamankan poin dari laga ini," lanjut pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia ini.

Terlepas dari itu, pasukan Deltras wajib berjuang memenangkan laga ini. Itu bila mereka tidak mau rekor Sriwijaya tidak pernah menang di kandang Deltras, terpatahkan. (jpnn/die)

@fajarOnLine

Situs FIFA Cantumkan Alfred Riedl Sebagai Pelatih Timnas

Situs resmi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) ternyata bisa juga dimasuki tangan-tangan jahil yang tak bertanggung jawab.

Tak tanggung-tanggung, situs FIFA mencamtumkan nama pelatih Timnas Indonesia adalah Alfred Riedl, pelatih
yang dipecat.

Direktur Media dan IT PSSI, Tommy Rusihan Arief mengatakan, tercantumnya nama Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia di situs resmi FIFA saat ini, adalah akibat perbuatan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Kita sedang menelusuri siapa yang melakukan perbuatan iseng ini. Masa situs resmi FIFA bisa kecolongan," tegasnya.

Menurut Tommy, saat ini PSSI sedang melakukan kontak dengan FIFA. "Karena situs resmi sekelas FIFA bisa terganggu dengan cara yang tidak terpuji. Kami sedang mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum, karena ini masuk dalam kejahatan dunia maya." Rabu (11/4/2012) kemarin, tiba-tiba situs resmi FIFA memunculkan nama Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia. Padahal pelatih timnas Indonesia saat ini adalah Niel Maizar, pelatih yang kini sedang mengikuti pendidikan di Jerman.

Belum ada konfirmasi resmi dari FIFA mengapa situs resminya bisa memunculkan nama Alfred Riedl dan bisa ditembus sembarang orang yang tidak punya otoritas bisa memasukkan berita orang yang sudah dipecat PSSI sejak tahun lalu.

"Bagaimana mungkin Riedl yang sudah dipecat setahun lalu namanya bisa muncul lagi sebagai pelatih timnas Indonesia, pasti ada peretas.(hacker) yang masuk," tutur Tommy Rusihan Arief.

Namun demikian, saat dibuka.situs resmi FIFA, nama Alfred.Riedl sudah tidak ada lagi, yang ada hanya pelatih asal Nederland, Wim Rijsbergen sebagai pelatih tim nasional senior.

@12paz

Pemain ISL di Timnas, OMONG KOSONG !

Rencana PSSI Djohar Arifin Husin ingin memasukkan pemain terbaik di Indonesia Super League (ISL) ternyata hanya isapan jempol. Para pelatih Pasukan Garuda masih gamang memakai tenaga Bambang Pamungkas dkk. Buktinya, dari 25-30 nama yang disodorkan Pelatih Timnas Senior Nil Maizar ke koordinator Timnas Indonesia, Bob Hippy, untuk perkuat Merah Putih, tak satu pun ada penggawa dari kompetisi yang dianggap ilegal itu.

“Tidak ada pemain dari ISL dalam daftar nama yang saya serahkan. Saya sambut baik niatan memanggil pemain ISL, tapi saya masih menunggu kejelasan hasil rekonsiliasi,” terang Nil Maizar usai menjabarkan program kerja ke PSSI Pusat di Senayan, Jakarta.

ISL memang masih dinyatakan breaway league oleh PSSI sekalipun Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya menyatakan pengakuan atas ISL. Sebab, pengakuan itu butuh syarat. Yakni, pernyataan bagi klub ISL untuk berkompetisi di bawah pengelolaan PSSI Djohar Arifin. Namun, Klub ISL tetap menolak karena PSSI Djohar sudah tidak dapat legitimasi dari anggota setelah nyatakan mosi tidak percaya atas syarat damai yang diajukan dicueki Djohar Arifin dkk.

Yakni, dengan mengembalikan Bontang FC, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, PSMS Medan, dan Persebaya Surabaya ke divisi asal, bukan di kasta tertinggi kompetisi Indonesia. Akibat dicueki, mereka pun bikin PSSI sendiri dengan La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum.

Djohar ketakutan dengan melakukan rekonsiliasi. Setelah undangan dicueki, mereka akan mendatangi klub-klub. Model jemput bola harus diterapkan karena PSSI Djohar di-deadline FIFA untuk selesaikan konflik internal sampai 15 Juni atau disanksi.

Nil menjelaskan, daftar nama yang diajukan mayoritas diisi pemain dari Indonesian Premier League (IPL). Mereka ditopang dengan pemain naturalisasi dan beberapa pemain Indonesia yang menyebar di kompetisi luar negeri. Untuk pemain naturalisasi, ada Stefano Lilipaly dan Tony Cussel. Sedangkan, untuk pemain lokal di luar negeri, ada Syamsir Alam dan Zainal Haq yang kini perkuat klub Divisi II Belgia, SC Visse.

“Dua pemain naturalisasi lagi, Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo masih bermasalah dengan negara asal (Nigeria) dalam proses naturalisasi, jadi mereka tak dipanggil,” ungkapnya yang merasa asing ketika disodori nama pemain naturalisasi lainnya, John Beukering.

Koordinator Timnas Bob Hippy tak menampik bahwa pelatih Timnas versi PSSI Djohar Arifin serahkan daftar nama pemain dari IPL. “Daftar nama yang diserahkan masih pyur dari IPL, belum dikombinasi. Sementara pemain dari IPL dulu, mungkin baru hari ini pemain ISL didata,” ungkap Bob Hippy, kemarin (11/4). (kmd/ce5)

@SUMEKS

Sriwijaya FC Waspadai Trio Asing Deltras

Laga perdana Sriwijaya FC pada putaran kedua Indonesia Super League (ISL) menghadapi tuan rumah Deltras Sidoarjo, Jumat (13/4) di stadion Delta Sidoarjo akan berlangsung ketat. Kedua tim siap menurunkan formasi terbaiknya dengan tambahan amunisi anyar.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwiajaya Optimis Mandiri, Hendri Zainudin menilai, tidak mudah mendapatkan poin lawan Deltras Sidoarjo karena selama jeda kompetisi jelang putaran kedua dimulai, The Lobster banyak melakukan perombakan tim, termasuk penambahan amunisi pemain asing.

"Perjuangan Sriwijaya FC mencuri poin di Sidoarjo cukup berat karena Deltras sekarang dihuni tiga pemain asing yang cukup berkualitas sehingga dapat merepotkan kami dalam mengembangkan permainan," ujar Hendri, Kamis (12/4).

Pada bursa transfer jeda kompetisi, Deltras berhasil mendatangkan James Koko Lomell dari Persegres dan melepas Amosh Mara.

Kemudian, mereka juga merekrut Herman Batak di posisi kiper. Paling anyar, ada pemain asing yang akan diturunkan, seperti Kone Lancine dan Strecko Mitrovic serta Indra Kahfi.

"Pemain asing yang dimiliki Deltras sekarang patut diwaspadai, belum lagi jika Budi Sudarsono juga bisa diturunkan," jelas Hendri.

Namun ia yakin pelatih Laskar Wong Kito bisa mengatasi serangan Deltras yang akan bermain terbuka dalam laga perdana di Sidoarjo nanti.

"Kita yakin akan strategi dan taktik yang disiapkan pelatih Kas Hartadi dalam laga nanti," jelasnya. (Jhon)

@duniasoccer

Kamis, 12 April 2012

Sriwijaya FC Incar Gelandang Muda Persebaya

Menghadapi putaran kedua Indonesia Super League (ISL), manajemen Sriwijaya FC mengincar gelandang serang muda potensial Persebaya Surabaya, sebagai suksesor Syamsul Khairudin
yang hengkang ke PSM Makasar.

"Sudah ada kesepakatan, sejauh ini kami masih menunggu jawaban dari pemilik Persebaya pak La Nyala (Mattalitti). Jika sudah direstui, maka gelandang ini resmi bermain untuk SFC," jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin, Kamis (12/4/2012).

Namun, Hendri tidak bersedia menyebutkan nama pemain muda Persebaya yang kini berkompetisi di Divisi Utama Liga Indonesia ini, sebab kurang etis jika belum ada resmi berstatus pemain Laskar Wong Kito.

Namun berdasarkan data dan susunan pemain, ada 10 pemain yang berposisi sebagai gelandang dari 28 pemain yang dimiliki Persebaya. Sementara pemain muda potensial ada lima yakni, Bayu Subo Seto (19), Bayu Nugroho (20), Zainan Abidin (24), dan Kabib Syukron (24) dan Wahyu Setianyo (24). Kelima nama pemain inilah yang diprediksi menjadi incaran SFC.

"Kita tunggu tanggal mainnya dan akan kita umumkan setelah dia resmi untuk SFC," jelas Hendri.

Kelima pemain ini, memang masih muda, namun sudah mendapatkan kepercayaan lebih dari pelatih Persebaya Subangkit dalam setiap laga. Karena sudah tampil rata-rata 5 kali dari 13 kali penampilan Persebaya musim kompetisi 2011/2012).

@sripoku

Kasdiola: Butuh Kerja Keras Jinakkan Herman 'Batak'

Para penyerang Sriwijaya FC pernah dibuat mati kutu oleh aksi brilian kiper Herman Batak. Kala itu, dia menjadi benteng pertahanan terakhir Persik Kediri saat meladeni tuan rumah SFC pada 23 Januari 2010 di Jakabaring.

Kini, Herman Batak yang menjadi kiper Deltras Sidoarjo akan diturunkan saat menghadapi Laskar Wong Kito di Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (13/4/2012) petang.

"Herman Batak kiper brilian, dia kiper bagus. Kuncinya para pemain memang harus bisa menaklukan dia dalam laga nanti," jelas pelatih Kas Hartadi, Kamis (12/4/2012).

Ketangguhan Herman Batak begitu dominan dalam pertandingan SFC versus Persik. Sebab pertahanan Persik sudah dikurung para penyerang SFC dan terus mendapatkan bombardir, namun peluang demi peluang gagal diselesaikan. Hingga laga harus berakhir 1-1 di kandang SFC.

Kala itu, Herman Batak mementahkan 6 peluang matang yang harusnya menjadi gol. Keith Kayamba Gumbs pemain yang paling banyak melakukan tendangan dengan 4 peluang, kemudian Arif Suyono dan Rahmat Rivai masing-masing satu peluang. Namun, semuanya dimentahkan Batak dengan penyelamatan gemilang.

Kas ketika itu masih menangani SFC U-21, namun tidak sedetik pun dia melewatkan laga kandang SFC. Makanya, memory buruk itu menjadi bahan persiapannya. Bagaiman cara menaklukkan Batak yang begitu kokoh di bawah mistar gawang.

"Itu karena finishing saja, jika terus dipressing, lama-lama dia akan tertekan. Selama 90 menit pasti ada kalanya dia lengah dan itu harus dimanfaatkan dengan baik," urai pelatih bertangan dingin ini.

Kas pun tetap mengandalkan formasi trisulanya dengan memasang Kayamba, Hilton dan Ridwan di lini depan. Total ketiga pemain ini sudah mencetak 28 gol. Selain itu masih ada Firman yang akan selalu maju dan menusuk dari second line (lini kedua), serta super sub Siswanto.

"Pemain depan harus berani melakukan pressing ketika mengusai bola," jelasnya.

@sripoku

AFC Tunjuk Indonesia Tuan Rumah Piala AFC U-22

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah kualifikasi grup E Piala AFC U-22 yang digelar di Riau, 23 Juni hingga 3 Juli 2012 nanti.

Di babak kualifikasi ini Indonesia berada di Grup E bersama Australia, Jepang, Macau, Singapura, dan Timor Leste. Pertandingan tersebut akan digelar di stadion Utama Riau dan Stadion Kaharudin Nasution.

Sementara itu, Sekjen PSSI, Tri Goestoro, kepada wartawan membenarkan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan Asia itu.

"Kami dapat konfirmasi bahwa kita ditetapkan sebagai tuan rumah, tapi itu baru lisan. Minggu depan kemungkinan tim inspeksi dari AFC akan datang ke sini," ujarnya.

@BOLANET

Deltras vs Sriwijaya FC, Momentum Menjauh dari Rival

Hasil imbang 1-1 yang diraih Persipura saat hadapi tuan rumah Persidafon Dafonsoro, Senin (9/4) lalu, menjadi kesempatan emas bagi Sriwijaya FC. Inilah momen yang tepat untuk menjauh dari Mutiara Hitam--sebutan Persipura--saat melawat ke kandang Deltras, besok (13/4). Sriwijaya masih berada di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) meski poin yang diraih sama dengan Persipura yakni 36 poin. Hanya Laskar Wong Kito unggul selisih gol (39-16 dan 32-19).

Nah, kesempatan itu bakal tak disia-siakan oleh Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Menghadapi Deltras Sidoarjo pada laga perdana putaran kedua Indonesia Super League (ISL) di Stadion Delta, Sidoarjo, besok (13/4), skuadra Kas Hartadi memasang target poin penuh.
“Kami akan berjuang maksimal untuk bisa aman di puncak klasemen yang telah kami dapat saat ini. Hasil imbang yang didapat Persipura beberapa hari lalu menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk bisa menjauh,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Ambisi rebut tiga poin di kandang The Lobster (julukan Deltras) juga diusung untuk menjauh dari rival lainnya. Macam, Persiwa Wamena yang terus menempel di posisi tiga dengan 31 poin dari 17 laga. Otomatis, bila Sriwijaya tumbang, bukan tidak mungkin, Badai Pegunungan (julukan Persiwa) menjadi ancaman bagi Sriwijaya.

Secara head to head, Sriwijaya sebenarnya bakal mudah untuk memuluskan target raih tiga poin. Dari lima kali bentrok, tim double winner 2007 itu sukses mengumpulkan tiga kali kemenangan. Yakni, menang 1-0 pada laga ISL (25/3/09), kemudian menang 1-0 pada laga ISL (16/6), dan terakhir menang 3-1 pada putaran pertama musim ini (8/2) lalu. Kemudian satu kali seri 1-1 saat bertandang ke kandang Deltras, (21/9/08). Sedangkan satu laga lagi tumbang 3-1 di era pelatih Ivan Venkov Kolev, (29/9/10) lalu.

Soal peringkat, Sriwijaya juga jauh lebih baik dibandingkan Deltras. Saat ini, Laskar Sriwijaya sukses menjadi pemuncak klasemen sementara dengan 36 poin dari 17 laga yang telah dijalani. Sedangkan Deltras masih berkutat di posisi 17 dengan 15 poin.

Hasil lima laga terakhir putaran pertama, skuadra Kas Hartadi juga lebih mentereng. Tim juara Piala Indonesia edisi 2009 itu sukses mengemas tiga kali menang dan dua kali meraih hasil seri. Berbeda dengan Deltras yang hanya mampu satu kali menang, satu kali seri dan tiga kali menelan kekalahan.

Namun, meski demikian, coach Kas Hartadi terus menginstruksikan kepada anak asuhnya tetap mewaspadai Deltras. Sebab, skuadra Jorg Peter Steinebrunner pasti tak mau tumbang lagi seperti pada pertemuan pertama musim ini yang harus pulang dengan kekalahan 1-3.

“Apalagi, nanti merupakan laga perdana putaran kedua dan bermain di hadapan publik sendiri. Otomatis, Deltras bakal tampil penuh ambisi dan ingin memenangkan pertandingan. Untuk itu, kami tak boleh lengah,” tambah tactician asal Solo, Jateng itu.
Sementara itu, Deltras tak mau pasang target muluk-muluk di laga perdana putaran dua musim ini. Meski berstatus sebagai tuan rumah, The Lobster hanya mematok target mampu raih poin saat jamu Sriwijaya FC, (13/4) nanti.

“Semua orang pasti tahu kualitas Sriwijaya di atas rata-rata. Dibuktikan, mampu menjadi juara paruh musim. Di pertemuan pertama, kami juga harus kalah 1-3 dari mereka (Sriwijaya). Jarak klasemen Sriwijaya dengan kami juga terpaut jauh. Jadi, kami tak boleh mematok target terlalu tinggi. Mampu meraih poin sudah lebih dari cukup,” kata pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner. (gsm/ce1)

Head to Head Deltras v Sriwijaya FC:
8 Februari 2012 : Sriwijaya FC v Deltras: 3-1 (ISL)
16 Juni 2011 : Sriwijaya FC v Deltras: 1-0 (ISL)
29 September 2010 : Deltras v Sriwijaya FC: 3-1 (ISL)
25 Maret 2009 : Sriwijaya FC v Deltras: 1-0 (ISL)
21 September 2008 : Deltras v Sriwijaya FC: 1-1 (ISL)

@sumeks

Sriwijaya FC Siap Curi Poin di Sidoarjo

Tim Sepak Bola Sriwijaya FC siap mencuri poin melawan Tim Sepak Bola Deltras FC pada laga lanjutan putaran ke dua Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (13/4).

Pelatih Tim Sepak Bola Sriwijaya FC Kas Hartadi, Kamis, mengatakan, pada pertandingan tandang di Sidoarjo ini pihaknya siap untuk mencuri poin melawan Deltras mengingat materi pemain yang dibawa ke Sidoarjo sudah cukup bagus.

"Kami siap melawan Deltras dan siap untuk mencuri poin penuh dalam pertandingan tandang kali ini," katanya usai melakukan uji coba lapangan di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, dalam pertandingan kali ini pihaknya siap bermain penuh dengan menggunakan pola permainan 4-4-2 dan mengandalkan dua pemain depan masing - masing Keith Kayamba Gumbs dan juga Hilton Moreira.

"Dengan turunnya dua pemain depan tersebut diharapkan mampu memberikan permainan yang menarik dan mampu menjebol gawang milik tim Deltras Sidoarjo," katanya.

Ia menjelaskan, dalam pertandingan ini timnya juga tidak bisa tampil seratus persen mengingat ada dua pemain Sriwijaya FC yang tidak bisa bermain masing - masing Terry dan juga Juprianto.

"Karena dua pemain kami sedang mendapatkan akumulasi kartu, maka dua pemain tersebut akan digantikan oleh Nova Arianto dan juga pemain baru kami Mikoy," katanya.

Untuk pemain baru tersebut sudah bisa bermain dengan kami karena dalam sepekan ini sudah melakukan latihan bersama, dan akan bermain untuk melawan Deltras kali ini.

"Sementara itu, untuk menghadapi Deltras kali ini kami juga akan berkonstrasi penuh mengingat pemain Deltras ada yang baru dan kami masih belum mengerti model permainannya," katanya.

Ia mengemukakan, dalam pertandingan kali ini pihaknya juga akan bermain santai dan sama seperti saat pihaknya melakukan latihan di Gelora Delta sehari sebelum pertandingan.

@republika

saleh mukadar : Toisutta-Panigoro Diajukan Lagi Pimpin PSSI

George Toisutta dan Arifin Panigoro akan kembali dijagokan pimpin Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) jika Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) benar-benar menjatuhkan sanksi berupa pembentukan komite normalisasi untuk kembali memilih pengurus PSSI.

Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, mengatakan FIFA saat ini telah memberikan batas waktu hingga 15 Juni bagi PSSI untuk segera menyatukan dualisme kompetisi. Jika tak membuahkan hasil, sanksi yang akan diberikan kemungkinan ada dua macam.

"Pertama sanksi kepada federasi, itu artinya nanti akan dibentuk komisi normalisasi dan kita akan ajukan lagi Pak George dan Pak Arifin Panigoro," kata Saleh, Kamis, 12 April 2012.

Selain itu, sanksi dari FIFA bisa jadi akan diberikan kepada negara dalam hal ini melarang tim nasional berlaga di seluruh kompetisi internasional.

Untuk sanksi pertama, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husein, kata Saleh, sudah siap dan tetap akan mengajukan dua nama yang akan dijadikan calon ketua umum. Sedangkan jika sanksi yang dijatuhkan adalah sanksi bagi negara, PSSI tetap bisa berjalan dengan melakukan pembinaan internal sambil menunggu langkah pemerintah untuk segera menyelesaikan dualisme kompetisi dan dualisme kepemimpinan PSSI.

Sementara itu, terkait dengan rencana PSSI kubu La Nyalla Mattaliti yang akan membentuk tim nasional tandingan, menurut Saleh, tim nasional bentukan kubu Nyalla dipastikan tak akan diakui di dunia internasional. "Biarkan saja, saya jamin main dengan Timor Leste saja Timor pasti tidak mau," kata Saleh.

@12paz

2 Pemain Anyar Deltras, Kone - Mitrovic Bisa Tampil Lawan Sriwijaya FC

Keingingan publik Sidoarjo untuk menyaksikan penggawa baru Deltras Sidoarjo bakal terpenuhi. Itu setelah dua pemain asing mereka, Srecko Mitrovic dan Lancine Kone dipastikan bisa bergabung dengan Mijo Dadic dan kawan-kawan saat menjamu Sriwijaya FC dalam putaran kedua Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, besok.

Kepastian ini didapat setelah PT Liga Indonesia sebagai regulator kompetisi telah mengesahkan status dua pemain tersebut."Sudah disahkan, mereka berdua bisa membela tim saat lawan Sriwijaya nanti," ujar Dicky Hartanto, Direktur Utama PT Delta Raya Sidoarjo, kemarin (11/4).

Menurut Dicky, manajemen memang berusaha keras agar para pemain asing yang baru mereka rekrut itu, bisa tampil dalam laga perdana di putaran kedua ini. Strategi ini wajib ditempuh, karena Deltras saat ini sedang membutuhkan banyak poin untuk bisa keluar dari zona degradasi.

Apalagi, lawan yang akan mereka hadapi nanti adalah salah satu tim kuat nasional yang saat ini menduduki puncak klasemen sementrara. "Kami berharap mereka mampu memberikan kontribusi bagi tim dalam laga perdana ini. Toh, kesan pertama sangat penting dalam setiap moment," lanjut Dicky.

Sebagaimana diberitakan, tim asal Kota Udang " julukan Sidoarjo ini menambah lima pemain jelang putaran kedua. Mereka adalah Srecko Mitrovic pemain asal Serbia yang berpasfor Australia, kemudian Lancine Kone (Pantai Gading), James Koko Lomell (Liberia) dan dua pemain lokal Indra Kahfi, serta Herman Batak (kiper).

Hanya sampai saat ini baru Kone dan Mitrovic yang mendapat pengesahan dari PT Liga. "Tapi, kami yakin besok (hari ini, Red) pengesahan tiga pemain lainnnya sudah keluar. Toh, mereka rata-rata juga sudah pernah bermain di Indonesia," kata peria berbadan subur itu.

Sementara itu, Indra Kahfi mengatakan bahwa mereka telah membereskan kontrak dengan manajemen Deltras. "Kata manajemen sih, kami sudah bisa bermain lawan Sriwajaya nanti. Tapi, apakah dimainkan oleh pelatih atau ngga, saya tidak tahu," ujar mantan gelandang Persikota itu.

Kendati telah mendapat kekuatan baru, bukan berarti Deltras bisa tampil perkasa saat bentrok melawan Laskar Wong Kito - julukan Sriwijaya FC-, nanti. Sebab, tidak ada jaminan pemain baru Deltras bisa langsung setel dengan pemain pola permainan Mijo Dadic dkk.

Namun, pelatih Deltras, Jorg Peter Steinebrunner sengaja menepiskan hal itu. "Lihat saja nanti, mereka semua pemain professional yang sudah tahu harus lakukan apa saat berada dalam lapangan," ucap Jorg Peter Steinebrunner, pelatih Deltras. (dik)

@JPNN.com

Berkas Jamie Coyne Di Sahkan PT LI


Berkas dan syarat kelengkapan defender Sriwijaya FC, Jamie Coyne sudah mendapatkan pengesahan dari ke PT Liga Indonesia (ISL), Selasa (10/4). Dengan demikian, tidak ada halangan bagi pelatih Kas Hartadi untuk menurunkan Coyne saat menghadapi Deltras Sidoarjo, Jumat (13/4) pukul 15.30.

Sebagai pemain debutan, tugas berat pun menanti Coyne, karena dia harus menjaga dan mematikan James Koko Lomell, pemain debutan Deltras. Maklum, Koko adalah pemain Persegres di putaran pertama, namun mundur dan memilih memperkuat Deltras di putaran kedua.

"Berkasnya sudah disahkan kemarin, Jamie Coyne resmi bisa diturunkan saat kita menghadapi Deltras Sidoarjo, pada Jumat (13/4) nanti," jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, Rabu (11/4).

@sripoku

Lawan Deltras, SFC Andalkan Counter Attack

Sriwijaya FC akan memperagakan permainan bertahan dalam laga versus Deltras Sidoarjo, Jumat (13/4/2012).

Namun Kas Hartadi meminta Ponaryo Astaman dkk melakukan pressing di setengah lapangan.

"Pressing di setengah lapangan atau kita menunggu di tengah lapangan, kemudian mencuri dan menyerang balik secara cepat," kata pelatih Kas Hartadi, Kamis (12/4/2012).

Menurut Kas, lini tengah Deltras sangat solid dan berbahaya dengan masuknya James Koko Lomell. Maka Popon dkk harus benar-benar waspada agar tidak kecolongan dari serangan berbahaya dari tim tuan rumah.

"Tidak boleh kecolongan, karena sangat berbahaya ketika ada dua hingga tiga penyerang di areal pertahanan," jelas Kas.

@sripoku

Arema ISL Tolak Kirim Pemain ke Timnas PSSI Djohar

Manajemen Arema Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Super Liga (ISL) menolak mengirimkan pemainnya untuk memperkuat tim nasional di bawah PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

"Manajemen tidak mengizinkan pemain untuk membela timnas bentukan PSSI Djohar Arifin," kata Media Officer Arema Indonesia ISL Sudarmaji kepada wartawan, Kamis (12/4/2012).

Sudarmaji menegaskan, pemain terbaik Arema yang layak bermain di timnas hanya boleh untuk memperkuat timnas PSSI pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang dibentuk oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Ini dikarenakan Arema ISL sudah mencabut mandat untuk PSSI pimpinan Djohar sejak 18 Desember 2011 dan memberikannya kepada PSSI pimpinan La Nyalla.

"Kami sendiri harus tetap berkomitmen dan konsisten terhadap amanah yang sudah kami berikan kepada PSSI yang dibentuk lewat Kongres Luar Biasa," ujarnya.

Ia menambahkan, semua pembinaan pemain di klub-klub bermuara ke pembentukan tim nasional. Semua pemain tentu punya cita-cita jadi pemain tim nasional. "Namun, dalam konflik persepakbolaan nasional saat ini, pemain harus menyadari bahwa penyaluran cita-cita itu jangan sampai salah alamat," katanya.


@kompasbola

PSSI Tunjuk Nil Maizar Latih Timnas Senior

PSSI Djohar Arifin kembali bergeliat untuk membangun timnas senior. Mereka sedang menunggu kesiapan dari pelatih klub Semen Padang, Nil Maizar, untuk menukangi timnas merah putih.

Koordinator timnas PSSI Bob Hippy menjelaskan, dalam rapat yang dilakukan manajemen timnas dan pengurus PSSI, pihaknya sepakat untuk menunjuk Nil. Hanya, sampai saat ini langkah itu harus menunggu kesepakatan.

"Saat ini saya sedang usahakan untuk meminta izin kepada manajemen Semen Padang. Kami ingin dia bisa fokus ke timnas senior," kata Bob, kemarin (11/4).

Ya, saat ini kendala yang dihadapi PSSI untuk bisa menarik Nil adalah kontrak melatihnya dengan Semen Padang. PSSI tak bisa serta merta mengambilnya karena dia masih dibutuhkan tim. Kendati demikian, Bob mengaku sudah mendapatkan kesediaan dari Nil walau masih sebatas lisan.

Alasan PSSI memilih Nil sebagai pelatih timnas senior, karena kualitasnya yang telah terbukti mampu mengangkat prestasi Semen Padang. Di klasemen sementara Indonesia Premier League (IPL) pun, sampai saat ini Semen Padang masih menjadi pemuncak klasemen dari polesan tangan dinginnya.

"Dari beberapa peltih lokal yang ada, Nil adalah salah satu yang terbaik. Hanya ada beberapa pelatih lokal yang memiliki kualitas seperti dia," ucapnya.

Nil sendiri saat dikonfirmasi terkait keputusan PSSI menegaskan, dirinya sangat siap jika dibutuhkan untuk melatih timnas. Hanya, kendala yang dihadapinya memang tentang kontraknya bersama klub.

"Kalau dipercaya tentu saya siap. Tapi saya masih terikat kontrak. Saya masih menunggu keputusan manajemen klub juga," tutur pelatih 43 tahun tersebut saat dihubungi, kemarin (11/4).

Sejauh ini, lanjut dia, PSSI terus melakukan komunikasi dengannya. Karena itu, dia juga optimistis akan peningkatan karirnya ke depan. Bahkan, Nil juga telah menyiapkan formula khusus agar timnas bisa semakin solid.

Empat aspek yang akan menjadi fokus peningkatannya antara lain kualitas teknik serta mental pemain. Aplikasi kualitas pemain di atas lapangan. Dari sisi federasi, Nil berharap PSSI bisa semakin serius menjalankan program timnas. Dan, dari sisi administrasi database pemain, Nil ingin lebih sempurna lagi.

"Empat aspek penting itu jika terpenuhi akan sangat mendukung dalam membangun timnas," tandasnya.

Di sisi lain, Aji Santoso yang sempat ditunjuk melatih timnas senior saat dihancurkan Bahrain 0-10 dalam kualifikasi Pra Piala Dunia Februari lalu, bakal mempersiapakan timnas U-22. Mereka akan turun dalam ajang Piala AFC U-22.

"Kami akan memulai persiapan pada 20 April. Untuk seleksi, kami akan memlih sekitar 30 pemain," ucapanya.
Untuk komposisi pemain, Aji langsung menjalankan kebijakan PSSI. Dimana, dia akan memanggil pemain Indonesia Super League (ISL) untuk mengikuti seleksi tim. Rencananya, TC timnas U-22 akan digelar di Malang.

Sriwijaya FC Harus Waspadai Lomell-Fachrudin

Sriwijaya FC membawa misi besar saat menjalani lawatannya ke kandang Deltras Sidoarjo, besok (13/4). Tak lantas, Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) jemawa. Skuadra Kas Hartadi tetap akan mewaspadai permainan The Lobster (julukan Deltras). Terutama duo gelandang James Koko Lomell dan Muhammad Fachrudin.

“Deltras sekarang juh lebih bagus dibandingkan putaran pertama. Apalagi, ada James Koko Lomell dan Fachrudin di lini tengah. Dua pemain ini sangat berbahaya. Serangan, pasti hadir dari dua pemain ini,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Nah, untuk itu, Kas (sapaan Kas Hartadi) mengintruksikan kepada anak asuhnya untuk tidak melepas pergerakan duo gelandang The Lobster. Terutama kepada Fachrudin yang dinilai sebagai roh permainan Deltras.

“Serangan banyak hadir dari Fachrudin. Bila Fachrudin bisa dimatikan pergerakannya, mudah-mudahan permainan Deltras tak bisa berjalan dengan baik,” lanjut mantan pemain Timnas Indonesia itu.

Maklum, bila tactician asal Solo itu waswas dengan Lomell dan Fachrudin. Ya, Lomell sendiri merupakan gelandang yang mempunyai skill di atas rata-rata. Gaya permainannya yang lincah dan mempunyai kecepatan serta akurasi umpan yang matang, sering merepotkan lini tengah dan belakang lawan.

Itu dibuktikan, saat gelandang asal Liberia itu masih berseragam Persegres Gresik. Lomell menjadi motor serangan Persegres. Permainanya yang lincah membuat pemain tengah dan belakang Sriwijaya banting tulang untuk menghadang gerakannya. Bahkan, tak jarang Ponaryo Astaman dkk terpaksa melakukan penangkalan yang sedikit keras dan membuat Lomell jatuh.

Begitu juga dengan Fachrudin. Gaya permainannya yang lincah dan mempunyai spirt yang tinggi membuat kelabakan lini tengah Sriwijaya ngos-ngosan. Umpan-umpan terobosan Fachrudin juga sering memanjakan pemain depan Deltras.

“Anak-anak harus tetap konsentrasi. Kami harap bukan Lomell dan Fachrudin saja yang dikawal ketat. Pemain lainnya juga harus sama. Apalagi, saat ini Deltras banyak dihuni pemain baru yang mempunyai kualitas tinggi,” pungkasnya. (gsm)

@sumeks

Bertandang Ke Deltras, M Ridwan Bisa Di Turunkan

Sriwijaya FC bisa bernapas sedikit lega. Saat menjalani laga perdana putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Kala melawat ke kandang Deltras Sidoarjo, di Stadion Delta, besok (13/4), Laskar Sriwijaya bisa diperkuat oleh winger andalan Muhammad Ridwan.

Mantan pemain PSIS Semarang ini sudah sembuh dari cedera. “Ridwan sudah tak ada masalah lagi. Dia (Ridwan red) sudah sembuh dari cedera bahkan sudah bisa main saat menjalani latihan game yang kami lakukan di Palembang beberapa hari lalu. Diharapkan dengan hadirnya Ridwan mampu menghidupkan serangan dari sektor sayap,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Tidak hanya itu bek anyar James Coyne yang masih menunggu pengesahan dari PT Liga Indonesia pengelola ISL kemarin sudah mendapat jawaban dari PT Liga. Pengesahan pemain asal Australia ini diungkapkan langsung oleh Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (pengelola Sriwijaya FC), Hendri Zainuddin. Dengan pengesahan itu, lanjut Hendri, James Coyne dipastikan bakal tampil dilaga pembuka Sriwijaya putaran kedua ISL musim ini.

“James Coyne sudah mendapat pengesahan dari PT Liga setelah beberapa persyaratannya selesai dan lengkap. Otomatis, dia (James Coyne, red) bisa diturunkan saat lawan Deltras, (13/4) nanti,” kata Hendri Zainuddin, kemarin (11/4).

Praktis, hadirnya Ridwan dan James Coyne menjadi angin segar bagi Sriwijaya. Sebab, keduanya sangat dibutuhkan saat melawat ke kandang Deltras Sidoarjo. Terutama, James Coyne yang diproyeksikan menjadi benteng Sriwijaya untuk di tandemkan dengan Nova Ariyanto.
Sriwijaya sangat menanti kehadiran James Coyne lantaran dua defender andalan, Achmad Jufriyanto dan Thierry Gathuessi harus diparkir pada laga perdana putaran kedua musim ini. Keduanya harus absen karena akumulasi kartu kuning.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya beberapa pemain yang sempat diragukan tampil, bisa menambah kesolidan permainan kami. Sehingga, misi curi poin bisa kami laksanakan dengan baik,” pungkas anggota DPRD Banyuasin itu. (gsm)

@sumeks

Nama: Muhammad Ridwan
TTL: Semarang, 8 Juli 1980
Posisi bermain: Bek, gelandang
Informasi klub:
Karier junior:
-PSIS Semarang
Karier senior:
-PSIS Semarang (1999-2002)
-Pelita Jaya Purwakarta (2002-2003)
-Persegi Gianyar (2003-2004)
-PSIS Semarang (2004-2008)
-Pelita Jaya Purwakarta (2008-2010)
-Sriwijaya FC (2010-sekarang)
Tim nasional:
-Indonesia (2007-2011)

Hilton:Urusan Cetak Gol Nomor Dua

Stadion Delta Sidoarjo termasuk angker bagi Sriwijaya FC. Tercatat, Laskar Wong Kito tidak pernah menang dalam tiga kali lawatan. Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi pun sudah meminta pemainnya bertahan dan mengandalkan serangan balik, sebagai strategi ampuh meredam serangan The Lobster.

Bahkan, para winger pun diminta bertahan termasuk Hilton Moreira. Sebab bagi Kas, tugas winger modern tidak hanya menyerang, juga berahan, terutama menjaga wing bek sayap yang kerap melakukan overlapping dan mengawasi winger tim lawan."Deltras memiliki James Koko yang kerap menyisir sayap dan Fahrudin yang rajin menusuk pertahanan, makanya saya meminta Hilton dan Siswanto membantu pertahanan dan siap menyerang balik dengan cepat," jelas Kas, Rabu (11/4/2012).

Khususnya Fakrudin lanjut Kas, kerap membuat kejutan dan mampu membuat gol."Saya tahu betul kualitasnya dan patut diwaspadai, dia pemain berpengalaman," jelas Kas.

Sementara Hilton mengaku siap menjalankan instruksi pelatih. Baginya, bertahan adalah tugas semua pemain termasuk dirinya meski berposisi sebagai penyerang."Saya lihat Kayamba kerap membantu pertahanan, dan saya all out membantu pertahanan," ujarnya.

Hilton berjanji akan menghapus reputsi negatif itu, dengan berusaha tampil seperti di rumah sendiri."Anggap seperti bermain di rumah sendiri, hal itu harus dilakukan, sebab dalam setiap lawatan, kami selalu seperti bermain di rumah sendiri, di putaran pertama lalu," kata Hilton. Wajar saja, Hilton menganggap Sidoarjo seperti rumahnya sendiri. Pemilik tinggi 178 cm ini, sempat menjadi idola publik Sidarojo dalam rentang waktu 2005-2008. Selama tiga musim itu, dia bermain 47 kali dan mencetak 22 gol.

Namun ia sadar, datang sebagai musuh, para suporter The Lobster tidak akan mendukungnya. Dia pun akan bermain dengan maksimal dan berusaha untuk membawa SFC meraih kemenangan. Namun saat ditanya target membuat gol, baginya mencetak gol adalah urusan nomor dua."Itu urusan belakangan, tidak penting bagiku mencetak gol, yang penting SFC harus menang," jelasnya.

@sripoku

Pemain Muda Persija Pilih Timnas PSSI Versi La Nyalla

Keputusan PSSI versi Djohar Arifin yang membolehkan pemain di kompetisi ISL memperkuat Timnas Indonesia, mendapat tanggapan dari sejumlah pemain Persija Jakarta.

Dua pemain eks Timnas U-23 di ajang SEA Games 2011 lalu, yang bermain di klub Persija Jakarta, Ramdhani Lestaluhu dan Hasyim Kipuw, ikut mengeluarkan unek-uneknya mengenai polemik tersebut.

Menurut Ramdhani, ia tidak akan menghiraukan keputusan PSSi versi Djohar Arifin itu, karena ia merasa telah bermain di kompetisi yang sah, yaitu ISL. “Di ISL juga ada timnasnya,” kata Ramdhani.

"Jadi saya akan ikut timnas dimana klub saya bernaung, yakni Persija Jakarta. Kalau Persija Jakarta ikut kompetisi di bawah PSSI versi La Nyalla, maka saya ikut timnas versi tersebut," ujarnya saat ditemui di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (11/4/2012).

Di tempat yang sama rekan satu tim Ramdhani, Hasyim Kipuw, juga menyatakan bahwa keputusannya bermain di timnas itu adalah keputusan dari klub tempat ia bermain. "Kalau klub memilih saya bermain di timnas, jelas akan saya turuti," tambahnya.

@tribunnews

Aksi Pemukulan Warnai Kemenangan Persib atas Gresik United

Dua kali aksi pemukulan menodai kemenangan Persib Bandung atas Gresik United 1-0 (0-0) pada pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012 di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu.

Gol kemenangan Persib Bandung dicetak oleh kapten tim Atep menit ke-57 setelah memanfaatkan umpan Robbie Gaspar. Kemenangan itu diraih Maung Bandung tampil pincang menyusul tiga pilarnya Maman Abdurahman, Abanda Herman dan Hariono absen pada pertandingan itu.

Aksi pemukulan pertama melibatkan dua pemain asing Miljan Radovic (Persib) dengan Gustavo Cena (GU) pada menit ke-65 yang berujung dikartu merahkannya kedua pemain itu oleh wasit Nofri Ilham dan pertandingan sempat terhenti sekitar lima menit.

Sedangkan aksi pemukulan kedua dialami pemain pengganti Gresik United, Marwan Sayeden yang diduga dilakukan oleh oknum pengamanan dari panitia pertandingan beberapa saat seusai pluit panjang dibunyikan dengan kemenangan 0-1 untuk Persib Bandung.

"Dari sisi penampilan tim dan kepemimpinan wasit kami puas, namun kami menyayangkan pemain kami dipukul oknum panpel berbaju putih seusai pertandingan," kata Pelatih Gresik United Abdurahman Gurning.

Ia menyayangkan karena seharusnya panpel mengamankan pemain untuk tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, namun yang dialami timnya seorang pemainnya, Marwan terkena pukulan.

"Pemain saya melihat pelakunya, ada beberapa saksi juga. Saya sangat menyayangkan ini terjadi. Dari sisi pertandingan wasit menjalankan tugasnya dengan baik, kartu merah untuk kedua pemain juga bisa kami terima," kata Gurning.

Meski demikian, mantan pemain dan pelatih PSMS Medan itu menyerahkan penanganan selanjutnya kepada pihak manajemen. Ia berharap hal itu tidak terulang lagi, dimanapun pertandingan digelar.

Terlepas dari aksi pemukulan oleh oknum panitia pertandingan, duel Persib melawan Gresik United berlangsung cukup ketat dan bertensi emosi tinggi.

Persib dan Gresik menemukan kebuntuan mencetak gol pada babak pertama, namun memasuki babak kedua, kedua tim tampil lebih terbuka dan kerap bermain keras. Melalui serangan dari sektor kanan, Persib mencetak gol semata wayang, umpan Robby Gaspar diselesaikan dengan baik oleh atep pada menit ke-57 sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0.

Puncaknya terjadi pada saat terjadi insiden pemukulan melibatkan Cena dan Radovic pada menit ke-65. Insiden berawal ketika gelandang Persib itu mendapat pukulan dan terjatuh, saat terjadi keributan giliran Radovic membalas aksinya sehingga membuat pertandingan terhenti sekitar lima menit.

Wasit Nofri Ihsan akhirnya mengeluarkan kedua pemain itu, meski sempat diprotes oleh para pemain Gresik United.

Bermain masing-masing dengan 10 pemain, kedua tetap tampil terbuka dan berani menyerang. Bahkan pergantian pemain mewarnai babak kedua, namun tetap kedudukan tak berubah 0-1 untuk kemenangan Persib. Selain dua kartu merah, tiga kartu kuning juga dikeluarkan wasit untuk Atep, Wildansyah (Persib) dan M Kusen (GU).

"Kemenangan ini awal yang bagus bagi Persib di awal musim ini, namun demikian masih banyak yang harus dievaluasi dari pertandingan ini. Target kami meraih kemenangan berikutnya melawan Persiba," kata Karteker Pelatih Persib, Robby Darwis.

Hal senada juga diungkapkan oleh Manajer Persib Bandung, H Umuh Muhtar yang menyebutkan kemenangan atas Gresik United memberikan poin bagi Robby Darwis untuk dipercaya menangani tim Persib Bandung.

"Hasil ini sangat bagus, Robby jeli melakukan pergantian pemain dan menerapkan strategi. Kami berharap bisa meraih hasil sama pada pertandingan lawan Persiba," kata Umuh.

Terkait aksi pemukulan oleh oknum panpel terhadap seorang pemain Gresik United, Umuh menyebutkan sebenarnya hal itu tidak boleh terjadi dan akan menjadi evaluasi ke depan. Namun menurut Umuh Marwan (GU) melakukan provokasi seusai pertandingan sehingga memicu keributan itu.

"Kalau tidak melakukan provokasi tidak akan terjadi insiden itu, meski demikian seharusnya memang tidak terjadi. Wasit memimpin pertandingan dengan baik sekali, adil bagi Persib dan Gresik United, kenapa harus memprovokasi," kata Umuh Muhtar menambahkan.

Meski terjadi insiden itu, namun secara umum pertandingan dan pengamanan pertandingan di Stadion Siliwangi Bandung berhasil diatasi dan relatif aman sehingga membuka peluang untuk mendapat izin pertandingan saat Persib menjamu Persiba.

@republika

Menpora Akui PSSI Djohar, Ini Kata La Nyalla

Ketua Umum PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB), La Nyalla Mattalitti, memahami sikap Menpora Andi Mallarangeng yang hingga saat ini masih mengakui PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

Usai pertemuan PSSI versi KLB dengan Menpora di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu 11 April 2012, Andi menegaskan hingga saat ini pihaknya hanya mengakui satu kepengurusan PSSI. Yakni kepengurusan yang diakui Federasi Sepakbola Indonesia (FIFA), dalam hal ini PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

"Kami, pemerintah, tentu menganggap hanya ada satu PSSI, yakni yang diakui FIFA. Mana yang diakui FIFA, itu diakui pemerintah. Kalau FIFA mengubahnya, maka pemerintah akan menyesuaikan diri," ujar Andi usai pertemuan.

Menanggapi pernyataan Menpora, La Nyalla menegaskan pihaknya bisa menerimanya. Namun, La Nyalla akan berusaha meyakinkan FIFA bahwa PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin sudah tidak legitimate.

"Wajar kalau saat ini pemerintah menganggapnya seperti itu, karena yang diakui FIFA adalah Djohar. Tugas saya adalah menjelaskan kepada FIFA kalau Djohar sudah tidak legitimate," ujar La Nyalla.

"Tugas saya sebagai Ketum hasil KLB adalah menjelaskan ke AFC dan FIFA kalau saudara Djohar Arifin sudah tidak legitimate karena tidak didukung 2/3 anggota PSSI. 81 voter yang hadir di KLB Ancol adalah mereka yang mengangkat Djohar di KLB Solo dan menurunkan Djohar pada KLB di Ancol," sambungnya.

La Nyalla menegaskan pihaknya akan menggunakan momen kedatangan tim Task Force AFC untuk menjelaskan hal tersebut. Tim Task Force merupakan tim yang dibentuk AFC untuk mencari jalan keluar permasalahan sepakbola Indonesia. (eh)

@VIVAbola

Peringkat Indonesia Anjlok, Ini Jawaban PSSI Indonesia bahkan kini harus puas berada di bawah peringkat Filipina.

Peringkat Indonesia kembali anjlok. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan FIFA, Rabu 11 April 2012, Indonesia harus puas berada di peringkat 151 dengan mengumpulkan 160 poin, atau turun 4 peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indonesia bahkan kini harus puas berada di bawah peringkat Filipina.

Phil Younghusband dan kawan-kawan kini menempati posisi ke-148. Dua negara Asia Tenggara lain yang memiliki peringkat lebih baik dari Indonesia adalah Vietnam dan Thailand. Vietnam kini berada di peringkat 97, atau naik 1 peringkat. Sedangkan Thailand berada di posisi 141, turun 2 peringkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Peringkat Indonesia memang masih lebih baik dibandingkan Malaysia dan Singapura yang berada di posisi 156 dan 158. Namun ini menjadi peringkat terburuk dalam lima bulan terakhir. Tren penurunan peringkat FIFA yang dialami Indonesia dimulai pada Desember 2011. Di mana saat itu, posisi Indonesia masih terkunci di peringkat 142.

Pada bulan Januari 2012, peringkat Indonesia melorot satu strip menjadi 143. Di bulan kedua atau Februari, peringkat Indonesia kembali mengalami penurunan, bahkan hingga tiga strip menjadi 146. Memasuki bulan Maret, Indonesia kembali harus turun di posisi 147. Dan di bulan ini, Indonesia terdampar di peringkat 151.

Menyikapi hal tersebut, penanggung jawab timnas Indonesia, Bernhard Limbong mengungkapkan pihaknya tidak ingin terlalu berkutat pada peringkat yang dikeluarkan FIFA. Menurutnya, hal yang paling mendesak adalah mengatasi kisruh yang terjadi dalam kepengurusan PSSI saat ini.
"Sebenarnya kita tidak perlu berkutat dengan masalah angka yang dikeluarkan FIFA. Buat apa kita dapat peringkat 100 jika tidak bersatu? Jadi itu (penyelesaian konflik) yang menjadi prioritas kami," kata Bernhard kepada VIVAnews, Rabu 11 April 2012.
Berbicara sejarah, peringkat 151 memang bukan yang terburuk bagi Indonesia. Peringkat terendah Indonesia terjadi pada Desember 2006 saat masih berada di bawah rezim Nurdin Halid. Saat itu Indonesia menduduki peringkat 153 FIFA.
Sedangkan peringkat terbaik Indonesia dicapai pada bulan September 2008 dengan menduduki peringkat 76 FIFA. Saat itu, PSSI dipimpin Azwar Anas yang beberapa saat kemudian mundur menyusul kegagalan Indonesia melaju ke final Piala Tiger.

Dongkrak Peringkat, PSSI Akan Panggil Pemain ISL

Bernhard sendiri tidak menafikan, meski tidak terlalu memperdulikan peringkat, tapi pihaknya tetap berusaha dengan berbagai cara untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam peringkat FIFA. Salah satu cara yang ditempuh dengan berencana membuka kembali peluang memanggil pemain-pemain yang merumput di Indonesian Super League (ISL).
"Kami akan melakukan upaya terukur dan bersatu untuk membawa kembali peringkat Indonesia naik. Salah satu cara adalah dengan rekonsiliasi. Kami akan meyakinkan FIFA agar timnas Indonesia bisa mengerahkan full team atau menurunkan tim terbaik," papar Bernhard.
PSSI tampaknya sadar dengan hanya bermodal pemain-pemain IPL, timnas Indonesia tidak akan menuai hasil yang memuaskan. Hal itu juga dibuktikan dengan hasil memalukan yang dituai Indonesia di penyisihan Grup E Pra Piala Dunia 2014 pada 29 Februari 2012 lalu.
Saat itu, Indonesia dicukur Bahrain 0-10. Hasil itu menjadi yang terburuk dalam 28 tahun terkhir. Rekor terburuk Indonesia sebelumnya dicatat saat bertemu Denmark dalam sebuah laga pershabatan di Kopenhagen, 3 September 1974. Dalam duel ini pasukan Merah Putih menyerah dengan skor 0-9.
Karena alasan itu pula yang akhirnya mampu memaksa PSSI pimpinan Djohar Arifin menelan ludah sendiri. Maklum, Djohar sempat berikrar tak akan memanggil pemain yang bermain di kompetisi ISL.
"Dan semoga ini (pemanggilan kembali pemain ISL) dapat menjadi perbaikan bagi peringkat Indonesia. Diharapkan di ajang terdekat, Indonesia yang akan berlaga di Palestina pada 15 Mei mendatang, sudah bisa bermain full team," kata Bernhard Limbong.

@VIVAbola

Rabu, 11 April 2012

Pemain ISL Butuh Penjelasan Izin Bela Timnas

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengaku akan segera menemui Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya pascapemberian kesempatan bagi pemain ISL untuk membela tim nasional. Anggota Exco APPI, Firman Utina mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu mempelajari keputusan tersebut.

"Kita akan pelajari dulu keputusan itu. Setelah itu kita akan minta penjelasan dari PSSI, agar teman-teman tidak bingung dengan keputusan ini. Nanti akan ada pernyataan resmi dari kami secepatnya," ujar Firman kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (11/4/2012).

PSSI, pada Selasa (10/4/2012) akhirnya kembali memutuskan bahwa pemain ISL boleh memperkuat timnas. Penanggungjawab timnas, Bernhard Limbong mengatakan, langkah tersebut
merupakan salah satu bentuk nyata dari proses rekonsiliasi yang sedang dijalankan PSSI.

Firman menuturkan sebagai pemain, setiap pesepak bola tanah air pasti mempunyai keinginan yang sama untuk dapat membela timnasnya. Karena itu, secara khusus pemain Sriwijaya FC ini menyambut baik keputusan PSSI tersebut.

"Aku rasa bukan hanya aku saja yang siap, tetapi semua pemain juga siap untuk membela timnasnya. Tetapi karena mereka terbentur kontrak dengan klub, maka harus ada sosialisasi juga dari PSSI kepada klub-klub tempat mereka bermain," kata Firman.

Larangan kepada pemain ISL ini sebelumnya sempat dicabut pada November tahun lalu.
Keputusan itu berjalan saat Indonesia Selection melawan LA Galaxy.
Ketika itu sebagian pemain besar timnas berasal dari kompetisi ISL, antara lain Boaz Solossa, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Titus Bonai, Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, Egi Melgiansyah, dan Diego Michiels.

Akan tetapi, pada bulan Desember, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husinf kembali mengubah pikirannya untuk melarang pemain yang berlaga di kompetisi ISL tidak bisa membela tim nasional. Menurutnya, larangan tersebut merupakan aturan dari pasal 79 statuta FIFA, yang menyebutkan organisasi sepak bola dapat dikenakan denda jika memainkan pemain yang berlaga di kompetisi tidak resmi ke dalam timnas.

@kompasbola