Sabtu, 05 Mei 2012

Panpel Laga Sriwijaya FC vs PSAP Cetak 27 Ribu Tiket

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Sriwijaya FC menghadapi PSAP Sigli, Minggu (6/5) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, menyiapkan tiket sebanyak 27 ribu lembar untuk para penonton yang ingin menyaksikan langsung pertandingan di stadion.

Wakil ketua panpel Faisal Mursyid kepada GOAL.com Indonesia , Sabtu (5/5), merincikan 27 ribu tiket yang dicetak terdiri atas tujuh ribu tiket tribun barat atas , sembilan ribu tribun timur, tujuh ribu tribun utara dan selatan, 3.250 tiket tribun Vip dan 750 tiket tribun VVIP.

”Untuk harganya, tribun VVIP Rp 50 ribu, tribun VIP Rp 40 ribu, tribun barat atas Rp 30 ribu, tribun timur Rp 15 ribu, tribun utara Rp 10 ribu dan tribun selatan khusus anak-anak Rp 2 ribu,” kata Faisal Mursyid.

Faisal optimis 27 ribu tiket yang tercetak akan habis mengingat prestasi Sriwijaya FC saat ini sedang berada di puncak. Tentunya semua penonton ingin menyaksikan langsung tim kesayangannya bertanding langsung dari stadion. Meskipun pertandingan disiarkan secara langsung, tetap saja panpel optimis, para penonton lebih suka datang langsung ke stadion.

Untuk menghindari pemalsuan tiket, maka panpel baru mencetak tiket Minggu pagi sebelum pertandingan. ”Penonton yang membeli tiket baru bisa mengambil tiket hari Minggu pagi sampai sore. Namun pemesanan sudah bisa dilakukan tiga hari sebelum pertandingan melalui telpon atau datang langsung ke sekretariat Sriwijaya FC komplek Palembang Square,” katanya.

Dikatakan Faisal, panpel sengaja mencetak 27 ribu tiket agar penonton tidak terlalu berjubel, karena kapasitas Stadion Jakabaring bisa mencapai 35 ribuan penonton. ”Karena kita juga ingin memberikan kenyamanan bagi para penonton dalam menyaksikan laga langsung di Stadion Jakabaring,” ujarnya.

Dikatakan Faisal, animo penonton datang ke Stadion Jakabaring berbanding lurus dengan prestasi Sriwijaya FC. Jika Sriwijaya FC terus berprestasi dan memuncaki klasemen sementara, maka penonton akan berbondong- bondong ke stadion.

”Dukungan langsung dari penonton dan suporter juga dibutuhkan untuk menambah motivasi para pemain memenangkan pertandingan,” katanya.
(gk-42)

@goal.com

Dikritik Tajam, 4 Wasit ISL Diskor

Kinerja wasit Indonesia Super League sedang dalam sorotan tajam akibat berbagai insiden yang terjadi dua pekan terakhir.

Menyikapi hal ini, sebanyak empat pengadil lapangan 'diparkir' alias diskors hingga batas waktu yang tidak
ditentukan.

"Wasit yang salah tetap kami parkir, tidak perlu menunggu protes. Namun siapa wasit yang bersalah tidak boleh kami ekspos," tukas Purwanto Ketua Komite Wasit

Komisi Disiplin ISL sendiri melakukan sidang pada Rabu (2/5) lalu. Sebanyak 44 kasus disidangkan, 42 kasus di antaranya sudah memiliki putusan. Sebanyak empat wasit dikembalikan ke komite wasit untuk dievaluasi. (Ash/OL-9)

@micom

Boyong 17 Pemain, Laskar Aneuk Nangroe Target Curi Poin Di GSJ

PSAP Sigli menargetkan hasil.imbang saat dijamu Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang, Minggu (06/5).

"Kami realistis saja menghadapi Sriwijaya FC sebagai pemuncak klasemen saat ini, bisa mencuri poin
(imbang) sudah hasil yang bagus," kata
Asisten Pelatih Arman .

Ia optimis tim besutannya bakal menyulitkan Laskar Wong Kito pada pertandingan itu. Apalagi para pemain PSAP itu memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan tim papan atas.
"Sehebat-hebatnya suatu tim tentu ada
kelemahannya. Artinya, sekecil apa pun celah dalam SFC akan kami manfaatkan secara maksimal. Tentunya datang ke Palembang tidak untuk sekadar main," tegasnya.

SFC berada pada peringkat pertama
klasemen sementara Liga Super Indonesia, sementara PSAP bertengger pada papan bawah ha yang sangat bertolak belakang namun Arman mengaku hal tersebut sangat wajar.

"PSAP didominasi oleh pemain lokal, tentunya berbeda kelas dengan Sriwijaya FC," ujarnya.

Tim asal NAD itu tiba di Palembang, Jumat sore, dengan memboyong 17 pemain, yakni M. Ali, Sthembiso, NKanviso, Fakrurrazi, Abdul Faisal, Indra Gunawan, Sukman.Suaib, Ichwani Hasanudin, Ichwani Hasanudin, Ferri Komul, Bustami, Camara Sekou, Lee Soung Yong, Abu Bakkar Bah, M.
Sabani, Rizky Ramadhan, Nanda Zulmi, dan Herri Saputra.
Tim itu telah menjajal lapangan pertandingan pada hari Sabtu (05/5) pagi tadi. (ant/end)

La Nyalla : Pemain ISL Tak Perlu Takut Ancaman Djohar

Para pemain klub-klub di ajang Liga Super Indonesia (ISL) diingatkan tak perlu takut dengan ancaman-ancaman sanksi yang dilontarkan oknum pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin.Husin karena kepengurusan.tersebut sudah tidak legitimated lagi, kata Ketua PSSI versi Kongres Luar Biasa, La Nyalla Mattalitti.

"Kami pasti akan melindungi pemain kalau sampai dihukum. PSSI versi Djohar Arifin sudah tidak legitimate. Sekarang kok mau mengancam memecat 15 pemain ISL yang tidak berada di bawah mereka," ujar katanya ketika dikonfirmasi, Sabtu.

La Nyalla mengingatkan, jika PSSI mengancam menjatuhkan sanksi, maka hal itu tak memiliki dasar hukum karena PSSI sejak awal tidak mengakui ISL dan kompetisi yang digelar oleh PT Liga Indonesia ini pernah dilaporkan ke FIFA dan AFC sebagai kompetisi ilegal.

Dikatakannya, ISL bergulir sendiri melalui sebuah proses yang panjang ketika sejak awal PSSI menyusun kompetisi, PSSI telah melakukan serangkaian kesalahan dengan membentuk klub kloningan seperti Persija dan Arema serta mencantumkan enam klub tanpa promosi ke dalam level strata 1 dalam konsep kompetisi 24 klub.

"Sejak awal kami sudah memperingatkan hal itu, tetapi Djohar Arifin tak menggubris. Pengprov-pengprov pun sudah mengingatkan, juga tak digubris. Masyarakat harus melihat fakta sejarah ini, mengapa sampai ISL bergulir sendiri bersama PT Liga Indonesia. Ke-18 klub ISL sendiri telah ikut menyatakan mosi tak percaya kepada PSSI dan mereka ikut dalam Kongres Luar Biasa di Ancol," urainya.

Seperti diketahui, Ketua Komdis PSSI Bernhard Limbong dikabarkan mengancam akan menghukum 15 pemain ISL yang menolak panggilan PSSI untuk memperkuat Timnas dan akan berlaga pada sebuah invitasi di Palestina pada pertengahan Mei mendatang.
Namun hingga batas waktu yang ditentukan yakni 3 Mei 2012, tak satu pun pemain ISL yang memenuhi panggilan PSSI dan Bernhard Limbong dikabarkan telah menyiapkan sanksi moral.

PSSI pun kemudian gembar-gembor jika pemanggilan pemain tersebut sebagai upaya rekonsiliasi tanpa mengindahkan banyak aspek lain terkait rekonsiliasi yang sebenarnya dan sudah ditekankan sejak awal kepengurusan Djohar Arifin terpilih dalam kongres di Solo pada 9 Juli 2011.

Menurut La Nyalla, sangat lucu bila Limbong menggunakan cara ancaman untuk menggertak pemain dan mereka seharusnya menyadari
posisinya bahwa mereka sudah tidak legitimate (tidak diakui) oleh anggota PSSI karena telah diturunkan oleh dua pertiga anggotanya melalui mosi tak percaya dan KLB.

"Ini lucu. Di satu sisi menghendaki rekonsilisiasi, di sisi lain ingin menghukum pemain klub yang bukan miliknya. Jelas, pemain menolak karena mereka sudah memiliki ketua umum sendiri dan para pemain memiliki induk (klub) yang bernaung dan menaungi PT Liga Indonesia. Jadi kalau mereka mengancam akan memberi sanksi pada pemain atau menyalahkan PT Liga, itu salah alamat," ujarnya. La Nyalla menambahkan, penolakan pemain tersebut juga tak bisa diartikan sebagai "a-nasionalis" karena para pemain memiliki kewajiban terhadap klub dan harus patuh pada sirkulasi kompetisi.

Sementara invitasi di Palestina itu pun hanya merupakan turnamen kecil yang diselenggarakan negara tak berperingkat FIFA dan tak masuk dalam kalender FIFA, dimana para peserta yang diundang mengirimkan tim-tim U-19 dan U-16, dan bukan Timnas Senior.(lolo)

@12paz

PSSI belum siapkan sanksi bagi pemain ISL

PSSI belum menyiapkan sanksi bagi pemain Indonesia Super League (ISL) yang mangkir pada pemusatan latihan timnas untuk Al Nakba International Tournament di Palestina, 13-23 Mei
mendatang.

Penanggung jawab timnas Bernhard Limbong di Jakarta, Jumat mengatakan, saat ini pihaknya terus mengkaji kenapa pemain yang selama ini menjadi tulang punggung timnas belum bergabung pada pemusatan latihan di Jakarta.

"Pemain ISL sudah diakui oleh PSSI. Seharusnya mereka menghadiri panggilan timnas. Yang dibela adalah bangsa dan negara. Makanya kami akan mencek ulang," katanya di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, timnas adalah kumpulan pemain-pemain terbaik di Indonesia. Jadi sudah tidak ada lagi dikotomi apa itu pemain Indonesia Super League (ISL) maupun Indonesia Premier League (IPL). Semua pemain terbaik berhak membela timnas.

Sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh PSSI, sedikitnya ada 12 pemain ISL yang dipanggil untuk memperkuat timnas senior yang saat ini ditangani oleh Nil Maizar itu. Hanya saja, hingga saat ini belum ada satupun yang bergabung.

"Saat ini kan masih dalam proses bersatu untuk bangkit. PSSI terus berupaya agar pemain-pemain ISL bisa segera bergabung dengan pemain lainnya," katanya.

Kondisi ini berbeda dengan era sebelumnya. Pemain yang mangkir langsung mendapatkan sanksi tegas.
Salah satu pemain yang mendapatkan sanksi adalah Irfan Bachdim dengan
mendapatkan larangan memperkuat timnas selama satu tahun meski akhirnya berubah menjadi hukuman percobaan selama tiga bulan.

Meski hingga saat ini belum bergabung, pemain-pemain ISL tetap ditunggu kehadirannya. Hal itu dikatakan oleh manajer timnas senior Ramadhan Pohan setelah melaporkan hasil uji coba timnas melawan PPSM Magelang.

"Timnas memang menang 8-0, tapi ini bukan masalah hasil yang dikedepankan, melainkan proses terciptanya gol. Tapi kami tetap berharap pemain ISL bisa gabung," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya untuk mendatangkan pemain ISL. Pihaknya juga berharap klub dimana pemain bernaung bisa legowo dengan memberikan kesempatan pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Pemain yang saat ini menjalani pemusatan latihan semuanya berasal dari kompetisi IPL. Bahkan
mayoritas pemain yang ada adalah muka baru dan belum banyak memiliki jam terbang pertandingan internasional.

@antaranews

Sriwijaya FC vs PSAP, No Hilton No Problem

Striker Sriwijaya FC Hilton Moreira memang absen saat bentrok dengan PSAP Sigli. Akan tetapi, kondisi itu tak menyurutkan motivasi Sriwijaya FC untuk meraih poin penuh pada laga yang akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, besok malam (6/5).
Kemenangan tetap menjadi harga mati bagi Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC).

“Tidak ada hubungannya dengan absenya Hilton Moreira. Siapa pun yang dimainkan atau siapa yang absen, kami tetap ingin selalu menang setiap pertandingan,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi. Kas (sapaan Kas Hartadi)
Kas juga menampik, absennya Hilton Moreira bakal membawa kemandulan bagi Sriwijaya soal mencetak gol. Sebab, tim juara double winner 2007 itu masih mempunyai sederet pemain bintang yang siap menambah pundi-pundi gol Sriwijaya.
Macam, Keith Kayamba Gumbs yang saat ini menjadi top skor sementara Indonesia Super League (ISL) dengan 16 gol.
Kemudian, Siswanto yang mempunyai skill dan umpan-umpan matang serta sudah menciptakan tiga gol. Dan masih ada Risky Novriansyah yang sudah mengoleksi dua gol sepanjang musim ini.

Belum lagi, tim juara Piala Indonesia edisi 2009 itu mempunyai gelandang dan defender yang haus gol.
Sebut saja, Firman Utina, Ponaryo Astaman, Achmad Jufriyanto dan defender asing, Thierry Gathuessi.

“Kami tidak bertumpu pada satu pemain saja. Semua pemain yang diturunkan mempunyai peluang untuk menciptakan gol. Jadi, gak usah takut, absen salah satu pemain kami akan sulit ciptakan gol,” lanjutnya.

Absennya Hilton Moreira yang mendapat akumulasi kartu bersama Lim Junsik bakal berdampak besar.
Sebab, Hilton sendiri merupakan salah satu lumbung gol yang dimiliki Laskar Sriwijaya. Bersama Laskar Wong Kito, mantan pemain Persib Bandung itu telah membukukan 14 gol musim ini. Torehan itu, sekaligus menjadikan Hilton sebagai salah satu kandidat top skor ISL musim ini. Bersama, Keith Kayamba Gumbs, Bambang Pamungkas, dan Alberto Gonzalves. (gsm)

@sumeks

SFC vs PSAP, Ancaman Pemain Anyar Laskar Aneuk Nangroe

Sriwijaya F harus ekstrahati-hati ketika menjamu PSAP Sigli, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, besok malam (6/5). Komposisi tim asal Aceh itu tidak seperti pada leg pertama lalu. Kini, tim berjuluk Laskar Aneuk Nangroe itu jauh lebih baik dibandingkan putaran pertama. Pada putaran kedua ini, PSAP mendatangkan tiga pemain anyar. Yakni, pemain dari Korsel, Sungha Jeon,
kemudian pemain asal Sierra Lione, Abu Bakar Bah, dan Indra Gunawan.

Berstatus pemain baru, Abu Bakar dkk sukses memberikan kontribusi besar terhadap PSAP. Meski baru dua laga bergabung bersama Harimau Sumatera (julukan lain PSAP), Abu Bakar sukses menciptakan dua gol.
Dua gol dia ciptakan ketika menang 2-1 atas tamunya Persidafon Dafonsoro, di Stadion Kuta Asan Sigli, (27/4) lalu. Dua gol yang diciptakan pada menit ke-49 dan 54 itu sekaligus memberikan tiga poin untuk PSAP.

“Abu Bakar kami mainkan sejak menjamu Deltras Sidoarjo di kandang kami. Saat ini sudah dua gol dia (Abu Bakar, red) ciptakan untuk PSAP. Kami berharap, masih ada gol lagi yang diciptakan,” kata asisten pelatih PSAP, Arman.

Tak hanya Abu Bakar saja yang memberikan warna baru bagi PSAP. Kehadiran mantan pemain Persiram Raja Ampat, Sungha Jeon juga membawa warna baru bagi tim promosi Indonesia Super League (ISL) itu.

Meski bersama PSAP, Jeon belum memberikan gol, namun, permainan cepat dan ngototnya memberikan warna baru. Terakhir, Indra Gunawan juga memberikan kontribusi besar bagi PSAP.

Meski satu-satunya pemain yang baru didatangkan, mantan pemain PSIM ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Berstatus sebagai pemain bertahan, Gunawan juga termasuk pemain yang tak jarang membantu serangan.
Itu dibuktikan, bersama klub lamanya, PSIM, Gunawan telah membukukan satu gol.

Bersama PSAP ketika masih bermain di Divisi Utama, juga sukses membukukan satu gol. “Mudah-mudahan, pemain kami mampu memberikan hasil maksimal di pertandingan nanti,” pungkasnya. (gsm)

@sumeks

Lawan PSAP, Suporter Sriwijaya FC Siapkan Kejutan

Suporter Sriwijaya FC dari kelompok Singamania menyiapkan kejutan saat tim kesayangan mereka menjamu PSAP Sigli, Minggu (6/5) malam di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Kejutan yang disiapkan Singamania tidak lepas dari perayaan ulang tahun ke-7 mereka yang jatuh pada 5 Mei.

“Saat menghadapi PSAP kita akan tampilkan dukungan full kreasi. Salah satunya kita akan bentuk konfigurasi huruf SFC menggunakan light eemitting diode, (LED),” kata ketua umum Singamania, Dedi Pranata, Jumat (4/5) kepada GOAL.com Indonesia .

Selain itu, menurut Dedi Pranata, sebelum kick-off , para suporter akan membawa kue ulang tahun serta satu reflika kue ulang tahun untuk diberikan kepada para pemain dan manajemen. "Sebelum kick-off akan ada acara tiup lilin di samping tempat bangku cadangan pemain. Untuk acara lainnya dan lebih lengkapnya, silahkan lihat sendiri pada hari pertandingan nanti,” katanya.

“Selain mengadakan perayaan di stadion, kita juga mengadakan serangkaian kegiatan lainnya mulai dari bakti sosial, kunjungan dan pemberian bantuan ke panti asuhan, jalan santai dan beragam kuis dengan hadiah menarik,” ujarnya.

Sementara itu, suporter Sriwijaya FC dari kelompok Beladas mengaharapkan kepada panpel, agar lagu ciptaan dari Simanis Soccer Band dapat diputar di Stadion Jakabaring saat menjamu PSAP Sigli. "Selama ini lagu kami yang bertemakan perjuangan Sriwijaya FC tidak diputar di Stadion, kami berharap menghadapi PSAP Sigli, panitia bisa memutar lagu yang kami ciptakan,” ujar ketua Beladas korwil Simanis, Qusoi.

Menurutnya, Beladas sudah menciptakan lagu khusus untuk Sriwijaya FC, namun dirinya kecewa dengan panitia karena tidak memutar lagu ciptaan Beladas sebelum pertandingan dan saat jeda pertandingan.” Kalau begini, masyarakat Sumsel jadi malas berkreasi membuat lagu ciptaan sendiri. Karena itulah, kami meminta dan mengharapkan panitia bisa memutar lagu kami tentang Sriwijaya FC saat menghadapi PSAP Sigli” kata Qusoi.
(gk-42)

Papa Gumbs: Belum Saatnya Sriwijaya Bicara Juara

Pesepakbola di posisi serang, Keith Kayamba Gumbs, menyatakan bahwa belum saatnya Sriwijaya Football Club (SFC) berbicara juara, mengingat masih tersisa 13 pertandingan Liga Super Indonesia (ISL) hingga akhir musim 2011-2012.

"Nanti bicara juara, sekarang saatnya kerja keras," ujar Kayamba, di Palembang, Jumat.

Sriwijaya FC masih bertengger sebagai pemuncak sementara klasemen Liga Super Indonesia (LSI), dengan ditempel ketat Persipura Jayapura.

Tim berjulukan Laskar Wong Kito itu merengkuh hasil positif dengan tidak pernah menelan kekalahan sejak putaran kedua bergulir, menyusul tiga kemenangan pada laga tandang dan dua kemenangan pada laga kandang.

Meski SFC disebut-sebut sebagai calon juara pada musim ini, tapi Kayamba tidak mau berlebihan mengingat rival abadi, yakni Persipura Jayapura juga menuai hasil baik pada putaran kedua ini.

"Jika bicara peluang memang SFC sudah masuk jalur juara, tapi bukan hanya tim kami yang seperti itu, maka masih ada Persipura atau tim-tim lain," ujar pemain asal St Kitts dan Nevis ini.

Kapten SFC itu termotivasi memetik kemenangan pada setiap laga, untuk mengamankan posisi pada klasemen LSI itu. Ia mengharapkan, para suporter tetap memberikan dukungan, sehingga SFC menuai hasil maksimal pada setiap pertandingan.

"Saya cetak gol selain untuk kemenangan juga buat suporter. Saya ingin mereka pulang dari stadion dengan rasa senang karena SFC menang," katanya.

Kayamba tercatat sebagai penyerang paling produktif setelah menjadi top skor sementara LSI dengan 16 gol.
Rekan satu timnya, Hilton Moreira, membukukan 14 gol.

"Gol tidak penting bagi saya, karena yang penting tim menang. Saya, Hilton, atau siapa saja akan sama saja," ujar pemain berusia 39 tahun ini pula.
(T.ANT-039/B014)

@antara

PSSI Djohar akan Tunggu Pemain ISL Hingga 9 Mei

Dua minggu sudah timna djohar melakukan pemusatan latihan di Yogyakarta. Namun sampai saat ini, sejumlah pemain Indonesia Super League (ISL) belum juga datang untuk memperkuat timnas djohar.

Padahal jika tidak aral melintang, timnas djohar yang dinahkodai Nil Maizar dijadwalkan akan berangkat 11 Mei mendatang menuju Palestina untuk mengikuti ajang internasional Al-Nakbah, 13-24 Mei mendatang.

Meski begitu, PSSI djohar sendiri belum ingin menutup pintu terhadap kedatangan pemain ISL. Saat jumpa pers di Kantor PSSI, Jumat (4/5), Ramadhan Pohan, manajer timnas djohar , membenarkan bahwa PSSI akan tetap menunggu kedatangan para pemain ISL paling tidak sebelum 9 Mei mendatang atau dua hari sebelum berangkat.

"Dari perhitungan coach Fabio Oliviera, 9 Mei kita masih akan menunggu mereka, tanggal 11 kita berangkat," sambung pria yang juga Politisi partai Demokrat.

"Tanggal 10 Mei sebenarnya kita masih bisa menerima mereka," sambungnya. Hanya saja, jelas Pohan, para pemain itu tidak akan dimainkan dalam kompetisi Al-Nakbah, melainkan kompetisi lain seperti Piala AFF 2012.

@12paz

Jumat, 04 Mei 2012

SFC vs PSAP, Kashartadi Waspadai Kecepatan Camara-Sayuti

Pelatih Sriwijaya FC mengingatkan pemainnya untuk bermain sabar dan waspada, terutama terhadap kecepatan dua ujung tombak PSAP Sigli, Camara Sekou dan Sayuti, saat menjalani laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5/2012).

"Sayuti pernah membobol gawang SFC dalam waktu dua menit, hal ini harus diwasapadai," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Jumat (4/5/2012).

Menurut Kas, selain Sayuti, pemain asing PSAP Sigli Abu Bakkar Bah dan Camaro Sekou juga harus diawasi secara ketat, kedua pemain ini memiliki kecepatan dan pergerakan yang sulit dijaga.

"Keduanya cukup produktif, terutama pemain baru mereka Bah. Sementara Sekou memiliki kecepatan dan power yang akan menyulitkan kami dalam laga nanti," jelas Kas.

PSAP targetkan hasil imbang lawan SFC

PSAP Sigli menargetkan hasil imbang pada laga melawan Sriwijaya Football Club pada putaran kedua Liga Super Indonesia 2011-2012 di Palembang, Minggu (6/5).

"Kami realitas saja menghadapi Sriwijaya FC sebagai pemuncak klasemen saat ini, bisa mencuri poin (imbang) sudah hasil yang bagus," kata Asisten Pelatih Arman di Palembang, Jumat.

Ia optimisitis tim besutannya bakal menyulitkan Laskar Wong Kito pada pertandingan itu. Para pemain PSAP itu memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan tim papan atas.

"Sehebat-hebatnya suatu tim tentu ada kelemahannya. Artinya, sekecil apa pun celah dalam SFC akan kami manfaatkan secara maksimal. Tentunya datang ke Palembang tidak untuk sekadar main," katanya.

Sriwijaya Football Club berada pada peringkatpertama klasemen sementara Liga SuperIndonesia, sementara PSAP bertengger pada papan bawah.

"PSAP didominasi oleh pemain lokal, tentunya berbeda kelas dengan Sriwijaya FC. Dua pemain asing, penyerang Camara Sekou dan gelandang Lee Soung Yong, akan jadi tumpuan di lini depan," ujarnya.

Tim asal NAD itu tiba di Palembang, Jumat sore, dengan memboyong 17 pemain, yakni M. Ali, Sthembiso, NKanviso, Fakrurrazi, Abdul Faisal, Indra Gunawan, Sukman Suaib, Ichwani Hasanudin, Ichwani Hasanudin, Ferri Komul, Bustami, Camara Sekou, Lee Soung Yong, Abu Bakkar Bah, M. Sabani, Rizky Ramadhan, Nanda Zulmi, dan Herri Saputra.
Tim itu akan menjajal lapangan pertandingan pada hari Sabtu (5/5) pagi.

@antaranews

Ramadhan Pohan: Bagaimana Caranya Agar Pemain ISL Mau ke Timnas?

Sampai saat ini belum satu pun pemain ISL yang bergabung dengan timnas. Hal tersebut terlontar dari manager timnas, Ramadhan Pohan.

"Sampai detik ini kami masih menunggu kelengkapan. Saya mengimbau kepada pemilik klub ISL agar legowo memberikan keleluasaan pemainnya bergabung di timnas, untuk memberikan yang terbaik kepada Merah-Putih. Bukan hanya lima pemain, tapi 15 pemain," ucapnya di kantor PSSI, Jumat (4/5/2012).

Ramadhan bahkan meminta masukan, tindakan apa yang harus ia lakukan kepada pemilik klub ISL agar merelakan pemainnya bisa bergabung di timnas. "Apa yang bisa saya lakukan kepada klub ISL," ucapnya.

Ramadhan mengatakan, jumlah pemain yang bergabung di Yogyakarta, tempat dimana timnas melakukan TC, juga masih terbilang minim jika dibandingkan dengan nama-nama yang rencananya akan dipanggil PSSI sebanyak 45 pemain. Apalagi Timnas juga harus kehilangan dua pemain Semen Padang yang akhirnya ditarik oleh klub mereka.

"Semoga besok bisa bertambah lagi, lusa juga demikian," imbuhnya.

@tribunnews

Ass Pelatih PSAP : Sriwijaya FC Tetap Punya Kelemahan

Asisten Pelatih PSAP Sigli, Arman menganggap Sriwijaya FC adalah tim sempurna.
Namun tim sepakbola manapun tetap memiliki kelemahan-kelemahan.

"Kelemahan mereka sedikit, tetapi kelebihan mereka banyak, karena kualitas pemain mereka hampir sempurna di semua lini," jelas Arman kepada Sripoku.com, Jumat (4/5/2012).

Namun tidak ingin.menyebutkan kelemahan yang dimiliki tim berjuluk Laskar Wong Kito. Karena baginya sedikit kelemahan itu merupakan cela yang harus dimanfaatkan.

"Sedikit cela, meski kami akui itu cukup berat, tetapi mudah-mudahan kami bisa memanfaatkannya dan membawa pulang satu poin," jelas Arman.

PSAP Sigli Terancam Kelelahan Saat Bentrok Dengan Sriwijaya FC

PSAP Sigli terancam kelelahan ketika menjalani bentrok dengan tuan rumah Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu, (6/5) nanti. Karena, tim asal Aceh itu tak memiliki waktu untuk melakukan recovery di Palembang.

“Kami datang ke Palembang.dengan 18 pemain. Rencananya besok (hari ini, red) pukul 06.00 WIB kami berangkat dari Aceh. Kemungkinan sore baru
sampai di Palembang. Besoknya (Sabtu, 5 Mei) kami langsung menjalani uji coba lapangan,” kata asisten pelatih PSAP, Arman, saat dihubungi Sumatera Ekspres, kemarin (3/5).

Nah, dengan kondisi itu, Arman tak menampik bila anak asuhnya bakal mengalami kelelahan dan terancam tak maksimal ketika hadapi Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Karena, masih banyak hal yang perlu disiapkan oleh Saifudin dkk.

“Kelelahan pasti, apalagi perjalanan kami lumayan jauh. Sedangkan recovery sangat sedikit. Kami juga kurang adaptasi di Palembang. Baik soal kondisi lapangan atau cuaca di sana (Palembang Red),” lanjutnya.

Meski demikian, PSAP tetap yakin mampu mengimbangi permainan Sriwijaya pada bentrok kali kedua ini.
Menurut Arman, minimnya adaptasi tak terlalu menjadi masalah bagi anak asuhnya.

“Adaptasi cuaca dan lainnya memang sangat perlu. Namun, kami tak terlalu memikirkan itu. Kami rasa cuaca di Aceh dan Palembang tak terlalu jauh bedanya. Apalagi, sama-sama di Sumatera,” lanjutnya.

Akan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun telivisi juga menjadi keyakinan bagi PSAP. Karena, dengan
adanya siaran langsung, motivasi Muhammad Sabani dkk bakal naik dua ratus persen. “Anak-anak pasti sangat termotivasi untuk memberikan permainan terapiknya. Kami berjanji akan memberikan tontonan yang menarik bagi para penonton langsung maupun di televisi. Kami akan tampil allout dan berusaha keras mendapatkan hasil maksimal,” pungkasnya. (gsm)

@sumeks

Saatnya Sriwijaya FC Meneror Persipura

Kesempatan Sriwijaya FC untuk menekan tekanan dan meneror Persipura Jayapura dengan cara memperlebar jarak. Pasalnya, Tim Mutiara Hitam ini, baru saja takluk dari tuan rumah Pelita Jaya 3-2, Kamis (3/5). Sementara SFC baru melakoni laga berikutnya lawan PSAP Sigli, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5) pukul 18.30.

Maklum, kedua tim sama-sama mengantongi 48 poin, namun SFC baru menjalani 21 laga dan masih berada di puncak lantaran menyimpan dua pertandingan dan unggul dalam selisih gol.

Sementara Persipura sudah melakoni 23 laga. Jika Kayamba dkk meraih kemenangan, saat melawan PSAP, maka Persipura sudah ketinggalan tiga poin dan SFC masih menyimpan satu pertandingan.

Meski begitu, Kayamba dkk belum ingin memikirkan peluang juara di musim ini. Peluang emas untuk menambah poin akan terbuka lebar pada pertandingan melawan PSAP di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5) pukul 18.30.

SFC selaku tuan rumah tentu tidak ingin mau dipermalukan di kandangnya sendiri, terlebih mengingat rekor kandang SFC sejauh ini pun belum terpecahkan.
Kesempatan menjauhi tim berjuluk Mutiara Hitam sangat besar.

“Saya pikir itu, terlalu awal untuk berbicara juara di musim ini, namun memang perjalanan kita sejauh ini sangat baik dengan meraih kemenangan di setiap laganya,” katanya Keith Kayamba Gumbs, usai latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (3/5).

Pemain yang menjadi top skor sementara dengan berhasil mencetak 16 gol ini mengatakan, jika SFC ingin menjadi juara di musim ini, maka pemain harus lebih bekerja keras untuk dapat mewujudkan itu semua.

Pemain yang sudah mencetak 66 gol semenjak karirnya di SFC, 2007/2008 ini, dengan kerja keras dan fokus pada setiap pertandingan, mudah-mudahan, SFC bisa mendapatkan hasil yang bagus, terlebih para pemain lainnya juga paham dengan apa yang harus dilakukannya.

“Motivasi pemain dan atitude (sikap) pemain di musim ini, lebih baik dibandingkan dengan musim lalu dan musim sebelumnya. Terlihat semua pemain sekarang bekerja keras untuk dapat memberikan hasil maksimal bagi timnya,” kata Gumbs.

Tandem Ideal

Sementara Pelatih Kepal SFC, Kas Hartadi mengaku cukup lega ketika mengetahui Persipura takluk atas Pelita Jaya. Dengan demikian inilah kesempatan bagi tim untuk dapat memperbesar selisih poin. Memang saat ini poin kedua tim ini (SFC dan
Persipura) sama-sama mengoleksi 48 poin, hanya saja SFC lebih diuntungkan karena memiliki dua pertandingan lebih banyak dari Persipura.

“Meski begitu kita tetap tidak boleh terlena dengan hasil yang dicapai ataupun dialami oleh tim lain.

Terpenting saat ini adalah kita tetap fokus dengan tim sendiri dan berusaha memenangkan laga demi laga,” jelas mantan pemain klub elit Kramayudha Tiga Berlian pada era Galatama ini.

Sementara itu, fokus Kas memang terletak kepada lini depan. Ia menggelar latihan secara normal seperti biasa usai memberikan liburan selama dua hari bagi para pemainnya. Mematangkan skuad dan mencari tandem ideal Kayamba di lini depan saat menghadapi PSAP Sigli.

“Sebab Hilton absen, ini persoalan yang harus segera saya atasi untuk mencari pemain yang menjadi tandem bagi Kayamba di lini depan,” jelas Kas.

Menurut Kas, ada beberapa pemain yang bisa mengisi posisi Hilton Moreira di lini depan, seperti pemain lincah Siswanto ataupun Risky Novriansyah. Namun sejauh ini belum ada keputusan apakah keduanya akan diturunkan atau hanya dipilih salah satu pemain, sesuai dengan kebutuhan tim.

“Kita lihat nanti, kami masih memiliki waktu hingga tiga hari ke depan,” jelas mantan pemain Persisam ini. (cw2)

@sripoku

Achsanul Tantang PSSI Djohar Buktikan Tuduhan ke KPK

Mantan Bendahara PSSI periode 2007/2011, Achsanul Qosasih , membantah adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan di era kepemimpinan Nurdin Halid.

Achsanul menerangkan, kepengurusan PSSI periode 2007/2011 pimpinan Nurdin Halid sudah memberikan laporan keuangan kepada pengurus baru.

"Laporan keuangan sudah disampaikan juga kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi
Mallarangeng.

Bahkan, kami juga sudah mengembalikan dana sebesar Rp1,5 miliar ke kas negara," terang Achsanul yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Bidang Keuangan Dan Perbankan tersebut, kepada Bola.Net .

Namun, yang disampaikan politisi asal Partai Demokrat tersebut justru
menjadi pemicunya. Sebab, berbanding
terbalik dengan fakta yang dimiliki Komite Audit Internal PSSI periode 2011/2015 yang memperkarakan masalah tersebut.

Tidak hanya itu, Komite Audit Internal PSSI yang diketuai Asril Oemry , mengungkapkan jika Nurdin Halid tidak transparan soal aliran uang.
Itu tercermin, dikatakan Oemry, Rabu (02/5), tidak adanya keterbukaan terkait dana yang didapat PSSI dari
pemerintah, sponsor, maupun penggunaannya.

Tidak hanya itu, Asril membeberkan
adanya dugaan pencucian uang sebesar lebih dari Rp20 miliar.

“Silahkan saja jika PSSI serta Badan.Pengawas Keuangan.dan Pembangunan (BPKP) membuktikan dengan mengaudit keuangan kepengurusan PSSI era Nurdin Halid.
Kalau perlu, mengadu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yang pasti, semua sudah kami selesaikan,"
tegas pemilik sekaligus Manajer tim
Madura United, kontestan Divisi Utama musim 2011/2012 versi PT Liga Indonesia. (esa/end)

Kamis, 03 Mei 2012

Bek Anyar SFC, Jamie Coyne : Susahnya Bahasa Indonesia

Saat bahasa menjadi kendala komunikasi, Coyne tetap bisa menjalankan intruksi pelatih lewat bahasa tubuh (gestur).

Dalam sepakbola komunikasi merupakan dasar penting dalam membangun kerjasama di lapangan hijau. Komunikasi yang baik secara tidak langsung akan berimbas pada performa gemilang sebuah tim.

Nah, persoalan komunikasi kini dialami bek anyar Sriwijaya, Michael Jamie Coyne. Defender kelahiran Sydney, 2 Januari 1981 ini, mengaku kesulitan berkomunikasi dengan rekan satu tim lantaran belum pandai berbahasa Indonesia.

Tentu ini persoalan yang cukup rumit, lantaran Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat komunikasi skuad Laskar Wong Kito.
Apalagi, rata-rata pemain SFC tak piawai melafazkan bahasa asing.

“Saya ingin sekali mengobrol dengan rekan satu tim, tapi sulit karena tidak bisa Bahasa Indonesia. Mereka sangat baik tapi sulit mengungkapkannya,” ungkap Coyne, Rabu (2/5).

Makanya, mantan pemain West Ham United itu, terlihat akrab dengan sesama pemain asing seperti Keith Kayamba Gumbs, Thierry Gathuessi dan Hilton Moreira. Komunikasi antara Coyne dan ketiga pemain asing itu terlihat sangat baik dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Kesulitan itu sejatinya juga dialami Lim Joon Sik dan Thierry Gathuessy, yang juga tak pandai mengucapkan bahasa Indonesia meskipun sudah dua musim membela Sriwijaya. Sementara Kayamba dan Hilton telah relatif lancar berbahasa Indonesia, karena sudah lama bermain di Liga Indonesia.

“Saya terpaksa hanya mengobrol dengan Kayamba atau Thierry saja. Tapi, ada juga pemain SFC yang bisa berbahasa Inggris seperti Ponaryo Astaman. Kemampuan bahasa Inggrisnya sangat baik,” ujar pemain asal Australia ini.

Meski kesulitan dalam bahasa namun Jamie tidak menghadapi kendala saat beraksi di lapangan pertandingan. Secara alamiah, ia mampu memahami instruksi pelatih Kas Hartadi dalam menerapkan pola-pola permainan yang biasa diterapkan Laskar Wong
Kito. Sebab, sepakbola mengenal istilah bahasa tubuh (gestur)

“Kayamba yang membantu saya dalam berkomunikasi dengan pelatih dan pemain lain. Sejauh ini bukan kendala yang berarti, hanya saja saat bercanda saya masih belum mengerti,” beber mantan kapten Sidney FC ini.

“Tapi, saya bisa memahami kemauan rekan saat di lapangan lewat bahasa tubuh yang mereka sampaikan,” sambungnya.

Lebih lanjut Coyne mengatakan, sangat betah tinggal di Palembang karena penduduknya sangat ramah.
Karena itu, sejak beberapa pekan lalu dia memutuskan memboyong istrinya, Tanya (27 tahun) dan anak semata wayangnya yang baru berumur 6.5 bulan.

“Istri dan bayi laki-laki saya sudah di Palembang dan keduanya terlihat nyaman tinggal di sini meski belum lama. Keputusan itu saya ambil setelah berkoordinasi dengan Kayamba. Di waktu senggang, Tanya bisa menjalin pertemanan dengan istri pemain asing saat mereka menjalani pertandingan tandang,” jelasnya.

Mengenai penampilannya cemerlangnya pada empat laga untuk Sriwijaya, Coyne tidak menyangka mampu beradaptasi dengan baik dan membuat gawang Sriwijaya mencatat rekor clean sheet selama 450 menit.

“Para pemain lain sangat mendukung saya agar cepat beradaptasi. Pertandingan lalu demikian keras dan berat, tapi pada akhirnya SFC meraih hasil sempurna, saya senang sekali dan berharap bisa membawa Sriwijaya juara,” pungkas pemain berusia 31 tahun itu. / ferly marison

@BP

Jelang SFC vs PSAP, Kashartadi Khawatirkan Kecepatan Sayuti

Gol cepat Sayuti pada menit kedua sempat membuat ketar-ketir kubu Sriwijaya FC pada pertemuan pertama (16/02) di Stadion Kuta Asan.
Meskipun akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui Thiery Gatuesi pada menit ke-41, tetap saja Sriwijaya FC gagal mengalahkan tim promosi PSAP Sigli yang saat ini terpaku di posisi dua dari bawah.

Karena itulah pada pertemuan kedua di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (06/05) pelatih kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi menaruh perhatian khusus kepada pemain yang sudah menciptakan tiga gol dari 17 kali penampilannya pada musim ini bersama PSAP.

Dari hasil analisa serta pengamatan Kas Hartadi, Sayuti merupakan pemain yang berbahaya. Pergerakannya cepat dan wajib di jaga. Sayuti kerap kali membahayakan pertahanan lawan melalui serangan cepat. Meskipun baru mencetak tiga gol dari 17 laga pada musim ini, tetap saja Kas Hartadi meminta pemain belakangnya menjaga pergerakan Sayuti.

“Pada pertemuan pertama di Aceh, Sayuti seringkali merepotkan pertahanan kita. Saya lihat dia memiliki pergerakan yang cepat. Namun saya sudah antisipasi ini dengan menyiapkan Thiery Gatuesi untuk menjaga pergerakannya. Saya rasa Thiery sudah siap mematikan pergerakan Sayuti,” ujar Kashartadi, Kamis (03/05).

Sayuti merupakan salah satu pemain andalan PSAP di lini depan, namun dalam beberapa kali penampilan terakhirnya, pemain dengan nomor punggung 15 ini gagal tampil maksimal. Sayuti tampil buruk saat PSAP takluk dari tamunya Deltras Sidoarjo sehingga dirinya tidak tampil saat PSAP mengalahkan Persidafon Dafonsoro. (gk-42)

@Goal.com

Tujuh Pemain PSAP 'Keroyok' Ponaryo Astaman

Segala upaya dilakukan PSAP Sigli agar tidak menjadi lumbung gol Sriwijaya FC 6 Mei mendatang.
Salah satunya dengan menumpuk pemain di lini tengah. Rencananya, tim asal Tanah Rencong itu akan menugaskan tujuh pemain menjaga lini yang dikenal rohnya sepak bola tersebut.

"Inti dari sepak bola adalah.lini tengah. Kami akan berusaha kuasai lini tengah dengan menggunakan skema 2-7-1. Dengan menumpuk pemain di tengah, diharapkan bisa menyaring setiap serangan yang datang," ujar Asisten Pelatih PSAP Sigli Arman.

Diakui Arman, komposisi lini tengah terbaik saat ini dimiliki Sriwijaya FC. Di sana ada Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan Lim Jun Sik. Kreatifitas mereka membuat striker dimanjakan peluang. Dari ketiga pemain ini, Arman justru khawatir dengan Lim Jun Sik.

Menurutnya, dialah.penyeimbang permainan Sriwijaya FC. Makanya, Arman pun berharap pemain asal Korea Selatan itu absen di pertandingan nanti.

Meski menumpuk pemain di tengah, Arman anti dengan permainan negatif. Hanya bertahan dan menunggu lawan lengah baru menyerang. Baginya, pertahanan terbaik adalah menyerang.

"Kami tetap akan main offensive. Semua orang butuh permainan menghibur karena semua butuh tontonan. Kami akan beri tontonan menarik," tandasnya.

Menghadapi Sriwijaya FC, kata Arman, anak asuhnya butuh konsentrasi dan disiplin tinggi. Lengah sedikit bisa fatal. Semua pemai Sriwijaya FC bisa memberikan ancaman sewaktu-waktu. Lihat saja di sana ada Kayamba Gumbs, Siswanto, M. Ridwan, Utina, Ponaryo, dan Lim Jun Sik.
Mereka kerap menumbang gol kemenangan tim berjuluk Laskar Wong Kito. Kata Arman, lini belakang Sriwijaya FC juga semakin solid dengan masuknya pemain Australia Michael Jamie Coyne. Buktinya, di lima pertandingan terakhir, tak satu pun tim bisa menembus pertahanan dan menceploskan bola ke jala Ferry Rotinsulu. Artinya, masuknya bek Australia itu membuat pertahanan Sriwijaya FC semakin kokoh.

"Makanya kami sadar diri, datang sebagai underdog. Mudah-mudahan keajaiban dan dewi fortuna menaungi
kami. Kami sudah kalah uang, kalah pemain, jangan sampai kami kalah dengan skor besar. Set piece penjadi alternatif untuk memecah kebuntuan," tandasnya. (kmd)

@sumeks

Ortizans Solossa : Wasit Wasit ISL , Anjing Kamu !

Kekecewaan besar nampanya dirasakan benar oleh bintang persipura ortizans salossa . Pemain yang kerap disapa kaka ortiz ini mengecam aksi dan manuver wasit yang memimpin laga pelita vs persipura sore tadi .

Melalui akun Facebooknya , bahkan ortiz menulis " Wasit Wasit ISL , Anjing Kamu ! "

Seperti diketahuii , insiden bermula ketika
pada babak II, tepatnya saat wasit memberikan penalti bagi Pelita setelah Greg Nwokolo diganjal di kotak terlarang.
Menganggap pelanggaran itu tidak pantas berbuah penalti bagi tim tuan rumah, pasukan Mutiara Hitam pun keroyok wasit. Ortizan Solossa terlihat jelas sebagai pemain yang menghajar sang pengadil. Tak sekadar pukulan, tendangan pun dilancarkan terhadap wasit.
Setelah diredakan, permainan pun berlanjut. Namun, situasi kondusif tak bertahan lama. Beberapa menit berselang, aksi serupa kembali terjadi. Tekel keras yang menghantam Engelberd Sani melecut emosi Zah Rahan dkk. Dan, kembali, Ortizan jadi pemain yang bernafsu merangsek wasit.
Tahu anak asuhnya bertindak di luar batas, Jacksen selaku pelatih Persipura pun turun tangan. Jacksen terpaksa masuk ke area permainan untuk meredakan emosi anak asuhnya.
Hasilnya pun oke. Kehadiran sang arsitek asal Brasil di situasi panas itu mampu meredakan amarah Ortizan dkk.

12paz

Kashartadi Mencari Tandem Ideal Gumbs

Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi menggelar latihan secara normal seperti biasa usai memberikan liburan selama dua hari bagi para pemainnya. Ia mematangkan skuad dan mencari tendam ideal Kayamba di lini depan saat menghadapi PSAP Sigli di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5/2012) pukul 18.30.

"Sebab Hilton absen, ini persoalan yang harus segera saya atasi untuk mencari pemain yang menjadi tandem bagi Kayamba di lini depan," jelas Kas Hartadi, Kamis (3/5/2012).

Menurut Kas, ada beberapa pemain yang bisa mengisi posisi Hilton Moreira di lini depan, seperti pemain lincah Siswanto ataupun Risky Novriansyah. Namun sejauh ini belum ada keputusan apakah keduanya akan diturunkan atau hanya di pilih salah satu pemain, sesuai dengan kebutuhan tim.

"Kita lihat nanti, kami masih memiliki waktu hinga tiga hari ke depan," jelas mantan pemain Persisam ini.

@sripoku

Setelah Menpora, PSSI Lapor ke KOI

Setelah sebelumnya, Djohar Arifin menjumpai Menpora, Andi Mallarangeng, safari yang dilakukan PSSI, berlanjut ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Hal tersebut bertujuan untuk melaporkan hasil pertemuan tahap pertama PSSI dan tim Task Force AFC, yang bertujuan membantu penyelesaian kisruh di pentas sepak bola nasional, di Hotel Ritz Carlton, Kuala Lumpur, Malaysia, 24 April lalu.

Namun kali ini bukan PSSI melainkan Ketua Umum KOI, Rita Subowo, yang mendatangi kantor PSSI, di Senayan, Jakarta, Kamis (03/5).

"Saya datang ke PSSI untuk mendengarkan penjelasan dari Ketum PSSI Djohar Arifin. Sebab, Selasa (01/5), saat PSSI ke KOI, saya tidak ada di tempat. Karena itu, kali ini saya yang menyempatkan diri hadir," kata Rita kepada Bola.net usai melakukan pertemuan tertutup dengan PSSI.

"Saya berharap, semua persoalan selesai sebelu deadline yang diberi FIFA, tanggal 15 Juni.
Semua jalan kebaikan harus ditempuh guna demi kepentingan bangsa dan negara. Mudah-mudahan, sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya," sambungnya.

Kedatangan Rita beserta rombongan, diterima dengan hangat oleh Djohar Arifin, Wakil Ketua Umum Farid Rahman serta Sekretaris Jenderal Tri Goestoro.

PSSI juga melaporkan sejumlah program-program yang akan dan sudah dilakukan. Termasuk, seputar persiapan PSSI yang akan menggelar
beberapa pertandingan internasional.

"Beliau (Rita Subowo) sangat bijaksana dengan memberi banyak arahan, bimbingan, nasihat, dan harapan. Intinya, KOI sama dengan Menpora yang menginginkan masalah cepat selesai," sambung Djohar

"PSSI juga membeberkan perihal program-program PSSI. Misalnya, mengenai timnas dan pembinaan usia muda. Hasilnya, KOI menyambut antusias dan siap memberikan dukungan," tutupnya (esa/end)

Sriwijaya FC Tetap Tidak Kirimkan Pemainnya ke Timnas Djohar

Sriwijaya FC belum dan tidak bersedia mengirimkan para pemainya untuk memperkuat timnas PSSI versi Djohar Arifin. Alasan belum bersedianya Sriwijaya FC mengizinkan pemainnya membela merah putih karena masih menunggu hasil rekonsiliasi PSSI versi Djohar Arifin dan PSSI versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Padahal batas waktu yang diberikan PSSI agar Sriwijaya FC mengirimkan pemainnya adalah pada hari ini, Kamis (03/05).

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) Faisal Mursyid kepada GOAL.com Indonesia membenarkan kalau Sriwijaya FC belum bersedia mengirimkan pemainnya memperkuat timnas Indonesia.

”PSSI harus selesaikan dahulu masalah utama yang menyebabkan terjadinya dualisme, setelah itu baru pikirkan soal timnas. Kami masih menunggu hasil rekonsiliasi dari AFC, ini pesan dari Presiden klub Sriwiaya FC pak Dodi Reza” kata Faisal Muryid, Kamis (03/05).

Karena itu sebelum ada rekonsiliasi, Sriwijaya FC menegaskan belum akan mengirimkan pemainnya memperkuat timnas senior ."Sama seperti timnas u-23 kita tidak akan kirim pemain.
Meskipun dead line nya hari ini, kita tetap tidak kirim pemain," ujar Faisal.

Tiga pemain Sriwijaya FC yaitu Ferry Rotinsulu, Firman Utina dan M Ridwan dipanggil PSSI untuk mengikuti TC di Jogjakarta sebagai persiapan menghadapi turnamen Al-Nakbah di Palestina 13-23 Mei 2012.
PSSI memberikan batas waktu kepada klub untuk mengirimkan pemainnya paling lambat hari ini, namun Sriwijaya FC menagaskan belum akan mengirimkan pemainnya. Sebelumnya Sriwijaya FC juga menolak pemanggilan Septia Hadi untuk memperkuat timnas U-23. (gk-42)

SPESIAL: Pelatih & Pemain Terbaik Indonesia Super League April 2012 Pilihan GOAL.com Indonesia

Inilah 11 pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) untuk April 2012, ditambah tujuh pemain cadangan dan pelatih terbaik versi GOAL.com Indonesia.

Hasil fenomenal diraih Sriwijaya FC sepanjang April. Laskar Wong Kito menorehkan hasil sempurna di empat pertandingan. Bukan itu saja, gawang Sriwijaya pun tidak kebobolan di keempat laga itu, yang membuat mereka berada di puncak klasemen sementara.

Performa bagus yang diperlihatkan pemain Sriwijaya membuat mereka lebih mendominasi. Walau begitu, pemain dari sejumlah tim juga memperlihatkan performa istimewa.

Di Persiba Balikpapan, nama Asri Akbar mencuat ke permukaan. Mobilitas gelandang itu mampu menjaga ritme permainan Persiba di saat Robertino Pugliara mengalami penurunan. Ia juga menjadi pencetak gol menentukan bagi Persiba, termasuk ketika tandang ke Siliwangi menghadapi Persib Bandung.

Penampilan bagus juga diperlihatkan gelandang Gresik United Uston Nawawi. Pemain veteran ini menjadi kunci bagi keberhasilan Gresik United dalam mendulang angka penuh.

Berikut starting XI terbaik di ISL selama bulan April 2012 dengan formasi 4-3-1-2:

PENJAGA GAWANG
I Made Wirawan
Persiba Balikpapan

Memperlihatkan performa mengesankan sepanjang bulan lalu, dan melakukan beberapa penyelamatan gemilang yang turut membantu Persiba Balikpapan meraih hasil bagus, termasuk ketika mengalahkan Persib Bandung 3-2.

BEK KANAN
Ricardo Salampessy
Persipura

BEK TENGAH
Jamie Coyne
Sriwijaya FC

BEK TENGAH
Sasa Zecevic
PSMS

BEK KIRI
Ortizan Solossa
Persipura

Ortizan Solossa tampil bagus baik ketika menjaga lini pertahanan, sehingga sisi kiri pertahanan Persipura Jayapura cukup solid. Tak jarang Ortizan ikut memecahkan kebuntuan serangan tim Mutiara Hitam.

Sasa Zecevic tak pernah kompromi dalam menghadang setiap pemain lawan yang masuk ke sektor belakang PSMS Medan. Sayangnya performa Sasa tidak bisa diimbangi rekan satu timnya di lini pertahanan.

Walau baru kali pertama merasakan atmosfer Superliga, Jamie Coyne sudah menunjukkan kualitasnya sebagai bek tangguh. Kehadiran pemain yang pernah memperkuat ADO Den Haag itu memberikan rasa aman di jantung pertahanan Sriwijaya FC.

Solid di sisi kanan pertahanan Persipura, Ricardo Salampessy mampu menutup celah di sektor belakang di saat Bio Paulin sedang tidak tampil bagus. Sulit bagi lawan menerobos sisi kanan Persipura.

LINI TENGAH

GELANDANG KANAN
Uston Nawawi
Gresik United

GELANDANG TENGAH
Player of the Month
Pilihan Redaksi

Asri Akbar
Persiba Balikpapan

GELANDANG KIRI
Lim Jun Sik
Sriwijaya FC

Mobilitas Lim Jun Sik dalam melakukan serangan dan membantu Sriwijaya FC bertahan diperlihatkan dengan baik. Kas Hartadi menaruh harapan besar kepada pemain asal Korea Selatan itu.

Asri Akbar menjadi sosok sentral bagi Persiba sepanjang bulan ini. Menjadi pemain kunci, dan mencetak gol-gol vital saat melawan Persib dan PSPS. Dia juga bisa memotong alur serangan lawan sejak dari lini tengah.

Hasil bagus yang diraih Gresik United tak lepas dari peranan Uston Nawawi. Pemain veteran ini memberikan sumbangsih cukup besar bagi timnya, termasuk mencetak gol kemenangan di laga terakhir.

LINI DEPAN

PENYERANG LUBANG
Keith Kayamba Gumbs
Sriwijaya FC

Keith Kayamba Gumbs tetap menjadi sosok sentral bagi Sriwijaya FC, dan pemain veteran itu mampu menjaga konsistensi permainan. Akurasi umpannya kerap memanjakan Hilton Moreira.

STRIKER
Alberto Goncalves
Persipura

STRIKER
Hilton Moreira
Sriwijaya FC

Hilton Moreira sukses melesakkan empat gol sepanjang bulan ini. Gol yang diciptakan Hilton menjadi penentu kemenangan Sriwijaya FC ketika mengalahkan Deltras Sidoarjo dan Mitra Kukar.

Seperti halnya Hilton, Alberto 'Beto' Goncalves kerap menjadi penentu kemenangan Persipura di dua laga terakhir melawan. Absennya Boaz Solossa akibat cedera menjadikan lini depan Persipura kurang tajam, dan itu dapat ditutup Beto.

CADANGAN

Kiper: Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC)

Belakang: Fabiano Beltrame (Persija), Thierry Ghatussi (Sriwijaya FC)

Tengah: Zah Rahan (Persipura), Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC)

Depan: Aldo Barreto (Persiba Balikpapan), Pedro Javier (Persija)

PELATIH TERBAIK
Kas Hartadi
Sriwijaya FC

Sriwijaya FC menorehkan hasil mengesankan sepanjang April dengan hasil sempurna di empat pertandingan, tanpa kebobolan satu pun gol. Racikan dan kemampuan memotivasi pemain membuat Sriwijaya FC menorehkan hasil bagus.

Pelatih Sriwijaya FC Jamin Lini Depan Tetap Tajam Tanpa Hilton


Pelatih Sriwijaya Football Club Kas Hartadi menjamin lini depan "Laskar Wong Kito" tetap tajam meski tanpa Hilton Moreira pada laga Liga Super Indonesia melawan PSAP Sigli di Palembang, Minggu (6/5/2012).

"SFC punya Risky Novriansyah dan Siswanto yang telah membuktikan dapat diandalkan di lini depan, selain itu masih ada Kayamba Gumbs," ujar Kas di Palembang, Kamis (3/5/2012).

Pada laga ke-13 putaran kedua Liga Super Indonesia itu, SFC tidak dapat menurunkan Hilton dan Lim Joon Sik karena terkena akumulasi kartu kuning.

Hilton terbilang cukup produktif sejak bergabung dengan Laskar Wong Kito pada musim ini dengan melesakkan 14 gol dan masuk dalam lima besar top skor sementara Liga Super Indonesia.

Sementara Risky Novriansyah baru mencetak satu gol saat menjajal Persisam Samarinda, (18/4), karena kerap kali menjadi penganti atau dimasukkan pada pertengahan babak kedua.

"Biasanya pemain itu jika sudah cetak satu kali maka akan gol berikutnya," ujar pelatih asal Solo ini.

Terkait dengan posisi Lim Joon Sik, Kas akan memproyeksikan Ahmad Jufrianto (pemain belakang dan gelandang bertahan).

"Jufe (Ahmad Jufrianto) bisa bermain di dua posisi meski saya lebih sering menepatkannya jadi pemain belakang. Pada era Ivan Kolev malahan posisinya sebagai gelandang bertahan jadi tidak ada masalah mengantikan Lim," kata mantan pemain Kramayuda Tiga Berlian ini.

Kas menargetkan hasil maksimal pada laga nanti untuk menjaga peluang menjadi juara pada akhir musim ini.

"Target kami tentunya hasil sempurna karena laga di kandang sendiri tapi sejauh ini saya tidak begitu mengetahui pola permainan PSAP Sigli. Biasanya tim-tim papan bawah bermodalkan semangat, tentunya ini menjadi kewaspadaan kami," ujarnya.


@sripoku

Bila Jurnalis Cilik Mendatangi Skuad SFC di Mess Pertiwi !?

Suasana berbeda terlihat di Mess Pertiwi Sekip, Rabu (2/5) siang. Suasana sepi yang biasanya tersaji, mendadak ramai dengan kedatangan 88 siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu, Al-Furqon. Kedatangan siswa yang duduk di kelas V itu, bukan untuk meminta foto atau sekedar tanda tangan, seperti umumnya pelajar seusia mereka. Ternyata, mereka tengah menjalankan tugas mewawancarai para pemain Sriwijaya FC.

Sebanyak 88 anak ini datang dengan mengendarai dua bus pariwisata. Mereka lantas beristirahat sejenak dan duduk di ruang makan Mess Pertiwi, sembari menunggu idola mereka datang. Daripada tanpa aktivitas, mereka kemudian mengeluarkan suara lantang sambil sesekali mensuarakan yel-yel sekolah mereka.

Penantian mereka akhirnya terbayar. Setelah menunggu selama 20 menit, pelatih Kas Hartadi menyambut jurnalis cilik ini bersama skuad Laskar Wong Kito yang akan menjadi narasumber. Mereka adalah Firman Utina, Rifky Dayton Mokodompit, Supardi, M Ridwan, Septia Hadi, Nova Arianto, Siswanto, Ruly Saputra, Risky Novriansyah, Khoirul Huda, Tri Hamdani Goentara dan Rizky Dwi Ramadhan.

Bak sedang menggelar jumpa pers, narasumber ini mempersilahkan jurnalis cilik ini untuk bertanya.
Uniknya, pemain ini malah sangat terhibur dengan berbagai pertanyaan dan jawaban dari rekan-rekannya yang kocak dan penuh canda.

Sebut saja seperti Risky Nopriansyah, saat ditanya sudah punya keluarga, pemain yang satu ini malah menawarkan diri ada yang mau daftar atau jadi istrinya.
Tak pelak, jawaban dari Risky mengundang tawa mengingat lawan bicara adalah anak-anak. Alhasil, suasana terlihat lebih hidup dan akrab. “Adik-adik cepat dewasa sebab banyak pemain kita yang masih jomblo,” canda Kas Hartadi.

Jawaban kocak juga dilakukan Firman Utina yang membuat anak SD Al-Furqon ini cukup terhibur. Saat salah satu siswa bertanya tentang persiapannya sebelum bertanding.

Sebanyak 88 anak ini, langsung memasang telinga dan siap menulis jawaban gelandang serang Laskar Wong Kito satu ini. Tapi, jawaban yang ditunggu tidak sesuai harapan mereka.

Firman malah mengeluarkan guyonan. “Persiapan saya sebelum pertandingan adalah menyemir sepatu,” ujar Firman sambil tertawa terbahak-bahak diikuti para jurnalis cilik.

Dalam sambutannya, Pelatih SFC Kas Hartadi berpesan kepada anak-anak Al-Furqon, bila ada yang sangat suka sekali bermain sepakbola, maka teruslah mengasah kemampuan. Sebab, sepakbola sudah bisa menjadi mata pencaharian. Namun, untuk dapat menjadi lebih tangguh di bidang apa pun termasuk sepakbola, mereka harus bersikap disiplin dan tak kenal menyerah. Ini merupakan kunci untuk dapat berhasil dan sukses.

Firman Utina pun tak tertinggal berpesan kepada mereka supaya lebih rajin belajar dan meraih mimpi dan cita-cita. “Rajinlah belajar biar pintar dan membangun bangsa ini jauh lebih baik,” ungkap Firman bijak.

Di tempat yang sama, koordinator kunjungan Edukatif Edi Sapril, Spd, mengatakan, kegiatan kunjungan ini adalah rangkaian kegiatan edukatif.
Para siswa akan belajar menjadi jurnalis atau penulis. Terlebih lagi, momentum kedatangan mereka bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional.
“Sebenarnya kegiatan semacam ini kita lakukan rutin, dalam semester ada dua kali. Sebelumnya, kami telah melakukan kunjungan ke BPOM yang berada di Jakabaring Palembang,”
ujarnya.
Kunjungan singkat selama satu jam ini kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dan tanda tangan. Bahkan,
sang guru tidak mau kalah dengan muridnya. Mereka berbaur dalam suasana kekeluargaan bersama sang idola. / rizal effendi

@BP

Suster Ngesot Kesulitan Menggendong Bintang

Soal urusan bermain bola kemampuan Nova Arianto tidak terbantahkan. Hampir semua lawan kesulitan menembus pertahanan pemain berjuluk Suter Ngesot itu. Tapi, soal urusan merawat anak Nova ternyata tidak sehebat aksinya di lapangan hijau.

Pemain kelahiran Semarang, 4 November 1978 itu, ternyata harus menyerah saat disuruh menggendong putra pertamanya, Bintang Reva Arianto yang baru berusia satu Minggu.

“Saya sangat gugup sekali saat harus mengendong anak saya Bintang. Saya takut ia jatuh, jadi saya belajar dulu pada istri dan mertua cara mengendongnya, tapi masih saja gugup. Rasa tegangnya jauh melebihi saat saya bermain bola,” ujar Nova kepada BeritaPagi saat dijumpai di Mess Pertiwi Palembang, Rabu (2/5).

Sembari duduk diatas ranjang, dengan wajah penuh senyum, mantan pemain Persib Bandung ini menceritakan aktivitasnya selama pulang kampung.

Menurut Nova, usai pulang dari Rumah Sakit Panti Ravi, Ia bersama keluarganya mengelar syukuran pada Senin (30/5) malam. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan makna bila Bintang, baru memasuki lingkungan baru di rumah yang akan menjadi tempatnya tumbuh dewasa.

“Saat mau ke Palembang kemarin dan meninggalkan mereka, sungguh terasa berat sekali. Jauh lebih terasa sebelum kehadiran Bintang. Tapi kita harus profesional,” beber mantan idola Persebaya Surabaya itu.

Baru satu hari di Palembang, dia sudah melakukan komunikasi secara intens dengan pihak keluarga. Saat mendengar suara istri dan Bintang, rasa kangen dan lelah langsung terobati. Meski demikian, Nova tetap bersyukur dapat memantau perkembangan jagoannya melalui program 3G . Nova mengungkapkan, ia cukup terkejut dengan kelahiran Bintang. Pasalnya, sang istri Reva Brigitta sebelumnya diprediksi mulai melahirkan pada tanggal 15 Mei mendatang. Akan tetapi, ternyata malah sang istri melahirkan lebih awal lewat kelahiran caesar .

“Saat lahir saya sudah berada di rumah sakit, saya tidak berani melihat sang istri saat melahirkan. Jujur saya tidak kuat melihatnya kesakitan, tapi kini semua berakhir dengan baik. Saya berharap Bintang kelak menjadi pemain sepakbola,” pungkasnya. / zal

@BP

Gantikan Hilton Lawan PSAP. Kas Harapkan Siswanto Jaga Ritme

Siswanto bisa lebih berbahaya jika mampu mengatur ritme permainan, utamanya dalam melakukan serangan dan men- delay bola.

Kehilangan Hilton Moreira saat menghadapi PSAP Sigli, Minggu (6/5) nanti, jelas kerugian besar bagi Sriwijaya FC. Pasalnya, Hilton termasuk pemain andalan yang kerap memberikan poin penuh bagi Laskar Sriwijaya.

Ya, pemain asal Brasil itu 1607 menit atau sebanyak 20 pertandingan dengan lesatan 14 gol. Sementara saat masih bermain untuk Persib Bandung musim lalu, Hilton hanya bermain selama 1030 menit dengan sumbangan 3 gol.

Statistik ini menunjukkan jika Hilton adalah pendobrak dan motor serangan Sriwijaya. Dengan absennya Hilton, maka tumpuan serangan SFC kini bertumpu pada Siswanto. Sayangnya, performa pemain kelahiran Pasuruan, 9 Oktober 1984 itu, belum sesuai harapan.

“Siswanto adalah pilihan pertama untuk menggantikan posisi Hilton. Saya percaya dengan Siswanto, namun ada beberapa hal yang harus dibenahinya,” nilai pelatih SFC Kas Hartadi, Rabu (2/5).

Menurut Kas, Siswanto adalah pemain sayap ideal yang dan mampu merusak konsentrasi lawan. Meski begitu, mantan pemain Persema Malang itu belum bisa menjaga ritme permainan. Makanya, dia lebih memilih M Ridwan
sebagai pilihan utama.

“Siswanto pemain cepat dan kerap mengecoh lawan. Makanya dia sering saya mainkan di babak kedua atau maksimal 30 menit, dengan tujuan menguras fisik lawan. Tapi, kali ini dia akan mendapatkan kepercayaan sejak menit pertama. Saya harap dia bisa menjaga ritme permainan agar fisiknya tidak terkuras sebelum pertandingan selesai,” jelasnya.

Musim ini, Siswanto sudah bermain selama 626 menit atau setara dengan 17 pertandingan. Namun, pemain berusia 27 tahun itu lebih banyak bermain dari bangku cadangan. Meski begitu, dia mampu menyumbang tiga gol.

Rinciannya saat mengalahkan Pelita Jaya 1-3 (3/2), menang 5-1 atas Persiba Balikpapan (15/1), dan menghajar Persidafon Dafonsor 5-0 (4/2) lalu.

“Intinya, Sis harus bisa menjaga ritme permainan dan jangan asal melakukan serangan. Dengan begitu fisiknya tidak akan terkuras percuma,” pungkasnya.

Siswanto sendiri mengaku siap menjadi starter lawan PSAP. Jika mendapat kepercayaan dia berjanji akan memberikan performa terbaik demi kemenangan SFC.

“Kondisi saya baik dan siap diturunkan. Kini, semuanya tergantung pelatih dan kebutuhan tim di lapangan,” tandas pemain yang mengawali karir di Persekabpas Pasuruan itu. /fer

@BP

Sepakbola Modern yang Di Usung Sriwijaya FC

Apa kunci sukses Sriwijaya FC musim ini? Selain faktor manajemen yang sehat dan komunikasi yang baik, faktor strategi dan taktik di lapangan juga memberi andil besar. Pasalnya, Sriwijaya kini mulai menerapkan konsep sepakbola modern.

Ya, pola sepakbola modern kini mulai diusung semua klub sepakbola profesional, termasuk Sriwijaya. Pola yang dimaksud adalah permainan yang mengandalkan kecepatan, ball possession yang berujung dribbling menusuk kotak penalty, menekan lawan yang memainkan bola dengan keras dan variasi umpan terobosan silang.

“Saat ini kita coba memainkan sepakbola modern. Permainan kombinasi dengan bola sayap yang diakhiri umpan langsung mulai kami terapkan, agar pola serangan tidak bisa dibaca lawan,” kata Asisten Pelatih SFC, Keith Kayamba Gumbs, Rabu (2/5).

Meski sukses memimpin klasemen Indonesia Super League (ISL) musim ini, permainan Ponaryo Astaman dan kawan belum bisa dibilang sempurna. Masih banyak pembenahan yang mesti dilakukan agar konsep sepakbola modern bisa dipahami seluruh pemain.

“Tidak ada yang sempurna, masih banyak kekurangan yang mesti dibenahi. Dimana letak kelemahan biar tim kepelatihan yang tahu,” cetus pemain kelahiran Stt Kitts & Nevis itu.

Striker yang kini mengemas 16 gol itu mengaku, kondisi pemain dalam keadaan baik. Punggawa Laskar Wong Kito juga begitu bersemangat menghadapi laga kontra PSAP Sigli, Minggu (6/5).

Disinggung soal konsistensi dan beban mental sebagai pemuncak klasemen tidak dialami pemain SFC. Fokus pemain saat ini adalah memenangkan semua pertandingan sisa.
“Tidak ada beban sama sekali dan pemain juga tidak memikirkan rekor tidak pernah kalah dalam 11 pertandingan terakhir. Kita hanya fokus di setiap pertandingan,” pungkas Kayamba. / fer

@BP

Sriwijaya FC Usul Jakabaring Didandani Seperti GBK

Manajemen Sriwijaya FC menyarankan Pemerintah Sumatera Selatan membuat pagar pembatas menyerupai barikade pada sekeliling Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring untuk menertibkan parkir kendaraan penonton.

"Seperti sekeliling Stadion Gelora Bung Karno terdapat pagar berupa barikade sehingga tidak ada penonton yang memarkir kendaraan di sana.

Sementara di Stadion Jakabaring penonton dapat seenaknya memarkir kendaraan mendekati pintu masuk," kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid di Palembang, Kamis (3/5).

Masyarakat Sumatera Selatan harus membiasakan diri memarkir kendaraan jauh dari areal stadion seperti yang terjadi pada kawasan olahraga bertaraf internasional lainnya.

"Orang Palembang itu maunya kendaraan terparkir tepat di pintu masuk padahal jika pernah menonton di Stadion Gelora Bung Karno tidak akan bisa seperti itu.
Areal parkir dengan stadion jaraknya bisa 2 kilo meter," ujarnya.

Panitia pelaksana saat ini berupaya menertibkan parkir kendaraan roda dua dan roda empat pada pertandingan SFC.

Fokus utama untuk mengamankan jalur evakuasi yang kerap kali di salah gunakan dengan dijadikan tempat parkir kendaraan para penonton.
Pensterilan jalur evakuasi menjadi penting karena beberapa pemain sepak bola di dunia didapati mengalami gagal jantung di lapangan.

@republika

Rabu, 02 Mei 2012

Sriwijaya FC U-21 Kejar Tiket 10 Besar

Status sebagai tuan rumah kompetisi Indonesia Super League (ISL) putaran kedua, 9-13 Mei 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tim Sriwijaya FC U-21 untuk merebut tiket 10 besar dan lolos ke fase selanjutnya.

Pelatih kepala Sriwijaya FC U-21 Sunardi, Selasa (01/05) mengatakan Sriwijaya FC U-21 akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lolos ke fase selanjutnya. “ Target awal kita adalah lolos ke fase selanjutnya. Status sebagai tuan rumah akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk meraih dukungan penuh dari penonton,” kata Sunardi.

Dikatakan Sunardi timnya tidak mematok target muluk pada kompetisi tahun ini, mengingat dirinya tidak mempunyai waktu banyak untuk membentuk tim . “ Persiapan kami sangat minim, berbeda dengan Persib, Pelita dan Persita yang terbentuk sudah lama, namun kami tetap membidik lolos ke fase selanjutnya ,” kata Sunardi.

Agar bisa lolos ke fase selanjutnya, Sunardi terus memberikan motivasi kepada anak asuhnya agar bisa tampil maksimal. “Kami terus memompa motivasi pemain untuk tetap semangat. Target lolos diputaran kedua akan terus kami usung, apalagi kami bertindak sebagai tuan rumah,” ujarnya.

Sriwijaya FC U-21 berada di grup I bersama Persita Tangerang, Pelita Jaya dan Persib Bandung. Pada putaran pertama lalu di Cilegon, Sriwijaya FC hanya berhasil meraih satu kemenangan dan menelan dua kekalahan. Satu-satunya kemenangan Sriwijaya FC diraih atas Persib Bandung dengan skor 2-0, sedangkan dua kekalahan diraih Sriwijaya FC atas Pelita Jaya dengan skor 3-2 dan Persita dengan skor 3-0. Hasil ini membuat Sriwijaya FC berada di posisi tiga klasemen sementara grup 1 dengan nilai 3, sementara pimpinan klasemen di pegang Persita U-21 dengan nilai 9.

Selain Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Persita dan Persib Bandung yang berada di grup I, ada 15 tim lagi yang tergabung di empat grup lainnya. Di grup II ada Arema, Persela, Gresik United dan Deltras Sidoarjo, grup III ada Persisam, Persiba dan Mitra Kukar, di grup IV ada Persija, PSAP, PSMS dan PSPS sementara di grup V ada Persipura, Persidafon, Persiram dan Persiwa. Juara dan runner up masing-masing grup akan lolos ke fase selanjutnya.” Informasinya, juara dan runner up akan lolos ke fase selanjutnya. Kita tetap berusaha membidik juara grup, karena kita masih punya kesempatan, namun target realistis adalah meraih runner up,” kata Sunardi. ( Hensyi Fitriansyah)

@buanasumsel

Siswanto Gantikan Hilton di Sayap Kiri Saat SFC Jamu PSAP Sigli


Absennya Hilton Moirera akibat akumulasi kartu kuning saat menghadapi PSAP Sigli, Minggu (06/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang membuat pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menyiapkan Siswanto sebagai starter. Siswanto kemungkinan ditempatkan Kas Hartadi di sayap kiri untuk membongkar pertahanan PSAP Sigli.

“Sudah ada nama yang akan menggantikan posisi Hilton. Siswanto kita tempatkan di sayap kiri sebagai starter menghadapi PSAP. Kualitas Hilton dan Siswanto tidak jauh beda, jadi saya yakin Siswanto bisa tampil baik di posisi Hilton,” kata Kas Hartadi, Rabu (02/05).

Kas Hartadi sengaja mempercayakan posisi Hilton kepada Siswanto karena kemampuan Siswanto dan karakter permainannya bisa meyakinkan Kas Hartadi kalau Siswanto mampu membongkar pertahanan PSAP.

“Saya rasa dengan menempatkan Siswanto di posisi Hilton tidak akan merubah pola permainan kami. Saya harapkan Siswanto bisa tampil maksimal, syukur-syukur Siswanto bisa mencetak gol,” ujar Kas Hartadi.

Pada latihan terakhir di Stadion Jakabaring Palembang, Kashartadi terlihat fokus melatih finishing touch. Pengalaman ketika Sriwijaya FC hanya berhasil mencetak dua gol dari sekian banyak peluang saat menjamu PSMS Medan memaksa Kas Hartadi untuk lebih fokus mengasah penyelesaian akhir.

“Saat menghadapi PSMS Medan, banyak sekali peluang yang terbuang sia-sia. Menghadapi PSAP, saya harapkan para pemain bisa lebih sabar dan tidak terburu-buru dalam mengeksekusi peluang. Kita harapkan saat menghadapi PSAP Kayamba dan Siswanto bisa tampil dalam peforma terbaik sehingga bisa menciptakan gol untuk Sriwijaya FC,” ujar Kashartadi. (Hensyi Fitriansyah)

@Buanasumsel

Absen Latihan bersama SFC, Hilton Dikabarkan Melapor ke Polres Tangerang

Salah satu striker andalan Sriwijaya FC Hilton Moirera, Rabu (02/05) absen dari latihan rutin bersama tim Sriwijaya FC. Informasinya Hilton absen latihan hari ini karena menjalankan wajib lapor ke Polres Tangerang karena kasus dugaan pencabulan terhadap pramugari salah satu maskapai penerbangan.

Pelatih kepala Sriwijaya FC, Kashartadi membenarkan kalau Hilton izin dari latihan hari ini karena ke Tangerang.” Hari ini Hilton absen, dia tadi pagi minta izin ke Tangerang karena ada urusan. Kabarnya Hilton ke Tangerang untuk menyelesaikan masalahnya tempo hari yang belum selesai, namun untuk lebih jelas masalah apa yang diselesaikannya, tanya dengan pak Augie,” kata Kashartadi melalui telpon, Rabu (02/05).

Kashartadi juga tidak mengetahui pasti berapa hari Hilton izin latihan.”Yang pastinya Hilton ke Tangerang tadi pagi, saya belum tahu sampai kapan,” ujarnya. Meskipun Hilton ke Tangerang tidak akan berpengaruh terhadap pertandingan menghadapi PSAP Sigli, Minggu (06/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, karena Hilton memang terkena akumulasi kartu dan tidak bisa tampil menghadapi PSAP.

Untuk diketahui Hilton Moreira diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pramugari maskapai penerbangan, namun meskipun ditetapkan sebagai tersangka, namun penahanan Hilton mendapat penangguhan.

Penangguhan diberikan kepada Hilton karena bersifat kooperatif. Selain itu Hilton dijamin oleh manajemen Sriwijaya FC dan kuasa hukumnya dari Kedutaan Besar Brazil. Dalam jaminan tersebut disebutkan kalau Hilton berjanji tidak akan melarikan diri, tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, dan tidak akan merusak barang bukti. Meskipun sudah dilepas oleh Polres Kota Tangerang, Hilton tetap harus melakukan wajib lapor seperti yang dilakukannya hari

Sementara itu, Direktur Keuangan Sriwijaya FC, Augie Bunyamin yang selama ini mengurusi permasalahan Hilton, sampai berita ini diturunkan belum bisa dimintakan komentarnya. Handphone nya aktif, namun tidak diangkat. Pesan singkat juga belum dibalas (Hensyi Fitriansyah)

@Buanasumsel

PT LI Temui Komite Wasit & Kompetisi


BEBERAPA laga terakhir ISL 2011/2012 diwarnai kericuhan. Demi menjaga kualitas dan kredebilitas kompetisi, PT LI temui Komite Wasit dan Kompetisi PSSI.

Rabu (2/5), PT Liga Indonesia (LI) selaku operator Indonesia Super League (ISL) sambangi kantor PSSI di Pintu I Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Mereka hendak menggelar evaluasi bersama Komite Wasit dan Kompetisi terkait penyelenggaraan ISL.

Sayang, pada kesempatan itu, Komite Kompetisi PSSI yang dipimpin Tonny Aprilani berhalangan hadir. PT LI yang diwakili CEO PT LI Joko 'Jodri' Driyono pun hanya menggelar rapat evalusai dengan Komite Wasit PSSI yang diketuai Roberto Rouw.

"Sebenarnya, rapat PT LI dan PSSI itu cukup spesial, khususnya dengan Komite Wasit. Beberapa waktu ke depan juga dengan Komite Kompetisi," terang Jodri seusai rapat.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, ISL musim ini banyak diwarnai kericuhan. Pemicunya, mulai kepemimpinan perangkat pertandingan (wasit, asisten wasit), pemain, hingga ofisial tim.

Teranyar, kericuhan terjadi dalam laga Arema Indonesia versus Pelita Jaya FC pada 28 April dan Gresik United versus Persiram Raja Ampat pada 30 April.

"PT LI menerima beberapa catatan soal penyelenggaraan ISL. Ada masukan dan protes yang disampaikan klub. Kami memandang hal itu justru positif, yaitu semangat menjaga kualitas dan kredebilitas kompetisi," tandas Jodri.

Sebagai tindak lanjut, menurut Jodri, demi mencapai cita-cita menjaga kualitas dan kredebiltas kompetisi, PT LI akan berkolaborasi dengan PSSI, Komite Wasit dan Kompeitisi. Salah satunya berupa diskusi soal Laws of The Game FIFA.

"Memproteksi kualitas liga jadi tanggung jawab kita semua. Oleh karenanya, akan ada kolaborasi dengan PSSI, Komite Wasit, dan Komite Kompetisi. Salah satunya dengan cara sosialisasi dan diskusi Laws of The Game FIFA," ujar Jodri.

Mengamini pernyataan Jodri, Roberto selaku Ketua Komite Wasit PSSI membeberkan rencana mempertemukan seluruh wasit yang berkecimpung di ISL pada Senin (7/5) di Hotel Aston, Jakarta.

"Itu jelas tanggung jawab kami karena Komite Wasit PSSI-lah yang mengelola perangkat pertandingan. Mungkin, di awal musim, itu diatur PT LI mengingat kondisi sepakbola Indonesia yang karut-marut. Sekarang kepengurusan PSSI telah terbentuk dan Komite Wasit bertanggung jawab atas itu," jelas Roberto.

"Dan, setelah melihat kejadian dalam beberapa pertandingan terakhir ISL, kami kira perlu pertemuan dengan para wasit. Rencananya, pertemuan itu berlangsung di Hotel Aston, Senin (7/5)," lanjut Roberto.

Selain evaluasi, Roberto juga ingin pertemuan itu dijadikan wadah untuk membina dan memperkuat mental memimpin pertandingan bagi para wasit.

"Selain evaluasi kinerja mereka, kami juga akan membina dan menguatkan mental mereka. Mereka tidak perlu ragu saat mengambil keputusan jika itu benar. Maklum saja, mendekati akhir musim, tensi para peserta ISL meninggi dan perangkat pertandinganlah yang paling gampang diserang," pungkas Roberto.

@12paz

PSSI Ingin Mengaudit Keuangan Pengurus Lama, Achsanul : Karena PSSI Djohar Panik


PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin akan mengaudit pembukuan kepengurusan lama. Kepengurusan yang terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo ini menilai bahwa ada dugaan pencucian uang yang telah dilakukan kepengurusan sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Audit PSSI, Asril Oemry dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu 2 Mei 2012. Menurutnya, PSSI telah membentuk tim investigasi yang juga terdiri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Asril menjelaskan bahwa dugaan ini mencuat setelah mempelajari laporan badan audit independen, Deloitte. Perusahaan ini juga sebelumnya diminta mengaudit pengelola liga, PT Liga Indonesia.

"Berdasarkan laporan dari Deloitte (perusahaan audit independen) yang pernah melakukan pemeriksaan, bahwa pertanggungjawaban PSSI periode sebelumnya tidak bisa diaudit," kata Asril.

"Kami mendapatkan laporan itu dan kami menyampaikan kepada Ketua Umum bahwa kami melihat beberapa kejanggalan-kejanggalan. Antara lain tidak akuntabel, tidak transparan. Kami menduga di situ ada pencucian. Ini dugaan kami dan harus dibuktikan," kata Asril.

"Dalam waktu dekat ini akan mencoba masuk dan memulai audit pertanggungjawaban PSSI dan PT Liga," bebernya.

Asril menjelaskan bahwa dugaan pencucian uang itu bernilai Rp20 Miliar. Asril berjanji pihaknya akan mengusut kejanggalan ini namun tidak bersedia memberi target waktu dalam penyelidikannya.

"Kami membaca laporan Deloitte. Ada transfer uang dari seseorang masuk ke PSSI dan uang ini dibukukan di PSSI. Tapi uangnya tidak masuk. Katanya uangnya ini diberikan untuk pelatihan di luar negeri. Tapi, tidak ada bukti. Uangnya tidak sedikit. Angkanya di atas Rp20 Miliar. Di sini kita ingin membuktikan apa benar terjadi seperti ini. Mudah-mudahan ini tidak benar," kata Asril.

PSSI Djohar Panik

Sementara itu, mantan Bendahara PSSI periode 2003-2011, Achsanul Qosasi menanggapi dingin tudingan PSSI pimpinan pimpinan Djohar. Menurutnya, PSSI kepengurusan sebelumnya sudah memberikan laporan keduangan kepada kepengurusan baru pada Maret 2011.

Menurut Achsanul, laporan keuangan PSSI telah disampaikan kepada BPK (Badan Pemerika Keuangan) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Bahkan kepengurusan lalu juga sudah mengembalikan dana sebesar Rp1,5 Miliar ke kas negara.

"Saya nggak tahulah PSSI sekarang mengancam apa-apa lagi. Semuanya sudah selesai. Kayanya PSSI sekarang panik uang dari pemerintah tidak cair," kata Achsanul saat dihubungi VIVAbola.

"Saya yang buat dan Rp 1,5 Miliar sudah dikembalikan ke kas negara. Justru sekarang, mereka (PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin) yang harus mempertanggungjawabkannya. Kalau ada yang salah, bawa ke KPK, polisi, pengadilan. Jangan bicara di koran doang," beber Achsanul.

Tim Audit Investigasi PSSI
Asril Oemry
Thomas Daru Wijayanto
Slamet Rahayu
Lufiter Dira Portigo
Nurul Fitriati
Afrida

Ayo! Ikuti Kuis Berhadiah 100 Tiket VIP Nonton Sriwijaya FC

Untuk lebih mendekat diri dengan fans, suporter Sriwijaya FC, dan pembaca Sriwijaya Post, Pengelola Tiket Laga SFC bekerjasama dengan Sripo menggelar "Kuis Tiket VIP".

Hadiahnya cukup luar biasa, 100 tiket VIP (Very Important People) bagi 100 pemenang. Kuis ini akan digelar setiap laga home (kandang) Laskar Wong Kito.
Kerjasama kuis ini dibahas dari manajemen SFC, Dirtek dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, Wakil Manajer Jamaludin sedangkan dari Sripo hadir Pemred Sriwijaya Post Hadi Prayogo dan PJ Redaktur Olahraga Hendra Kusuma. Hadir juga dari suporter antara lain Ketua Singa Mania Dedi Pranata, pentolan Facebeook Community Aan Aridin dan Fathoni Muhammad.
Pertemuan berlangsung di RM Siang Malam, Rabu (2/5/2012).

"Kuis akan dimulai sejak laga kandang SFC versus PSAP Sigli pada Minggu (6/5) nanti. Kita siapkan 100 tiket untuk 100 pemenang yang mendapatkan tiket VIP untuk menyaksikan laga home SFC," kata Pengelola Tiket SFC, Hendri Zainudin, Rabu (2/5/2012).

Menurut Hendri yang juga menjabat Direktur Teknik dan SDM PT SOM ini, para peserta nantinya akan disodori dua pertanyaan khusus dari pengelola tiket dan dari Sripo. Siapa yang menjawab dengan tepat maka mereka yang beruntung bisa menyaksikan pertandingan SFC dengan menggunakan hadiah Tiket VIP.

"Nanti untuk 100 pemenang ini, juga ada grand prize atau hadiah besarnya. Dari kami pengelola nanti ada televisi, sementara ada pula dari Sripo," jelas Hendri.

Sedangkan Pemred Sripo,.Hadi Prayogo menjelaskan,.bagi pembaca Sripo dan masyarakat yang ingin mengikuti kuis bisa menggunting kupon yang akan disiapkan di halaman
Sripo dan menjawab pertanyaan yang tertera.
Selanjutnya, kupon dikirim ke kantor Sriwijaya Post : Jl Basuki Rahmat No 1608 B-D.

"Selanjutnya para peserta yang jawabannya benar akan diundi
sehari sebelum pertandingan kandang Laskar Wong Kito. Jika menang, bisa diambil di kantor Sripo menjelang laga
SFC dari pukul 10.00-13.00," jelas Hadi.

Ia menyambut baik kerjasama ini, sebab sangat bermafaat bagi fans dan suporter SFC serta pembaca Sripo. "SFC adalah ikon Sumsel, karena itu kuis ini pasti mendapat sambutan masyarakat khususnya fans fanatik SFC," katanya.

Senada dengan Hendri, ia juga menjelaskan bahwa, 100 pemenang ini nanti akan kembali diundi dalam tahap grand prize. Mereka yang beruntung dan terpilih, disediakan hadiah menarik seperti televisi dari Hendri Zainuddin dan ponsel dari Sriwijaya Post. Untuk tahap awal Kuis Tiket VIP SFC ini mulai berlaku sejak pertandingan SFC versus PSAP Sigli yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5) pukul 19.00 nanti.

Hamka-Utina Temani Xabi Alonso di 'Indonesia Mengoper Bola'

Tak hanya bintang klub raksasa Spanyol, Real Madrid, yaitu Xabi Alonso saja yang akan menghadiri "Indonesia Mengoper Bola 2012" di Jakarta, 8 Juli, namun juga para pemain bola nasional.

Deputi Direktur PT Dua Kelinci Edwin
Sutiono mengatakan, pemain nasional yang akan dilibatkan pada kegiatan dengan tema "Loves, Lives, Real Soccer to Become a Champion" saat ini telah dihubungi dan menyatakan
kesiapannya.

"Ada Hamka Hamzah, Firman Utina , Ponaryo Astaman , dan Kim Kurniawan ," ujar Edwin di sela launching "Indonesia Mengoper Bola 2012" di Jakarta.

Menurutnya, sebelum kegiatan puncak yang akan dihadiri oleh mantan pemain
Liverpool itu, pihaknya selaku sponsor juga akan melakukan kegiatan yang sama di tiga kota lainnya yaitu Surabaya (3 Juni), Semarang (10 Juni) dan Bandung (24 Juni).

"Indonesia Mengoper Bola 2012", kata dia, akan melibatkan semua lapisan masyarakat. Dalam setiap kota ditargetkan mampu melibatkan 25 ribu orang. Dengan demikian, jumlah total peserta yang dibidik lebih dari 100 ribu orang.
"Peserta tahun lalu saja bisa menembus 80 ribu orang.
Makanya tahun ini harus lebih banyak karena kami ingin memecahkan rekor dunia mengoper bola terbanyak," katanya.

Ditanya kapan pemilik nomor punggung 14 itu datang ke Indonesia, Edwin belum bisa memastikan. Hanya
saja, kedatangan pemain kelahiran 25 November 1981 itu dijadwalkan tanggal 8 Juli bahkan lebih cepat dari jadwal yang ada.

"Dia (Xabi Alonso) masih menunggu hasil pertandingan Euro. Yang jelas untuk menentukan siapa pemain yang datang ke Indonesia harus melalui persetujuan Jose Mourinho," katanya menjelaskan.

Rencananya, selama di Indonesia Xabi Alonso yang akan membawa istrinya itu akan menjalani beberapa kegiatan selain mengoper bola yaitu melakukan coaching clinic pada siswa SSB terpilih.
Selain itu PT Dua Kelinci selaku sponsor juga akan membawa.abi ke Bali untuk berlibur. (ant/end)

@bola.net

KPSI Nilai PSSI Sibuk Cari Dukungan

Pertemuan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), dinilai PSSI versi Komite Penyelamat sepak bola Indonesia (KPSI) sebagai upaya mencari dukungan akibat sudah tidak diakui lagi para pemilik suara sah PSSI.

PSSI berhasil menemui Menpora Andi Alifian Mallarangeng, di kantornya Senin (30/4). Djohar Arifin Husin dan kawan-kawan, melaporkan hasil pertemuan pertama dengan Satuan Tugas (Satgas) AFC di JW Marriot, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/4) lalu.

"Itu karena mereka takut kehilangan posisi karena Satgas AFC mengetahui
kondisi yang sebenarnya terjadi.
Dengan menemui Menpora, mereka bertujuan memberikan pencitraan kepada masyarakat sepak bola," terang
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI versi KPSI, Tigor Shalom Boboy kepada Bola.net.

Tigor mengatakan, pihaknya justru tidak akan melakukan hal yang sama, namun lebih memilih menahan diri hingga terbitnya keputusan mengenai kisruh PSSI dikeluarkan Satgas AFC.

"Langkah-langkah.tersebut merupakan cerminan yang membuktikan agar mengikuti keinginan mereka. Laporan kepada Menpora, sangat tidak patut ditiru sebab hanya membuang tenaga.
Pasalnya, Satgas AFC saja belum memutuskan apa- apa," tukasnya.

"Lebih baik, kami terus menjalankan
roda organisasi seraya menunggu keputusan resmi Satgas AFC. Kami juga sabar menunggu pertemuan lanjutan yang direncanakan Satgas AFC," tandasnya. (esa/Rev)

@bolanet

Arema IPL Tak Izinkan Pemainnya Gabung TC Timnas

Malang - Persiapan timnas Indonesia untuk menghadapi sejumlah agenda uji coba di bulan Mei terganggu karena klub menolak menyerahkan pemainnya.

PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin Husin mewajibkan klub untuk melepas pemainnya bergabung dalam pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta sejak 1 Mei 2012. Namun instruksi ini sulit dipatuhi Arema yang berlaga di Liga Primer Indonesia (IPL).

Timnas senior akanmenjalani turnamen persahabatan di Palestina mulai 13 Mei mendatang, sementara timnas U-23 dipersiapkan untuk laga uji coba melawan Inter Milan, 25-26 Mei 2012.

Pemain Arema Legimin Raharjo dan Gunawan Dwi Cahyo masuk dalam daftar pemain timnas senior, sementara Aji Saka dan Muhammad Rifan diinginkan oleh pelatih timnas U-23, Aji Santoso.

"Gunawan dan Legimin masih dibutuhkan tim jadi dengan berat hati tak bisa mengikuti program latihan timnas termasuk Aji Saka dan Rifan," ujar media officer Arema, Noor Ramdhan, Senin (1/5/2012).

Arema tengah membutuhkan kekuatan penuh untuk mengarungi tiga kompetisi yang bereda. Selain tampil di IPL, Arema juga berpartisipasi di AFC Cup dan Piala Indonesia.

“Untuk surat resminya, akan segera kita kirim ke PSSI,” tukasnya.[beritajatim/yob]

Selasa, 01 Mei 2012

Sriwijaya FC vs PSAP, Waspadai Motivasi Tinggi PSAP

Usai menundukkan PSMS Sumut 2-0, Sriwijaya FC akan menjamu PSAP. Sriwijaya FC harus mewaspadai motivasi tinggi yang dimiliki klub anyar di LSI tersebut.

Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC), akan melakoni laga kandang kedua di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) atau Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, dengan menjamu Persatuan Sepakbola Atjeh Pidie (PSAP) Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Laga akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sabtu (6/5) mendatang.

Kepala Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi mengatakan, Laskar Wong Kito tetap akan bermain normal saat menjamu PSAP. Laskar Wong Kito pun ingin mempertahankan laga kandang yang tidak terkalahkan dan melanjutkan rekor kemenangan. Dalam 11 laga terakhir, Sriwijaya FC tidak pernah terkalahkan.

“Yang kita harus diwaspadai motivasi tinggi PSAP,” ujar Kashartadi kepada BeritaPagi, Minggu (29/4).

Setelah mengalami tiga kekalahan di awal putaran kedua LSI, PSAP akhirnya berhasil menghapus rekor buruk dengan mengalahkan Persatuan Sepakbola Indonesia Dafonsoro (Persidafon), Papua dengan skor 2-1, di Stadion Kuta Asan, Sigli, Jumat (27/4) lalu.

Gol PSAP diciptakan Abu Bakkar Bah di menit ke-49. Pemain anyar PSAP asal Mali tersebut juga menandai debutnya di PSAP dengan torehan satu gol lagi pada menit ke-54. Dengan gol itu pula, Abu Bakkar membawa PSAP unggul 2-0 gol sekaligus membuka peluang timnya meraih kemenangan.

Sementara Persidafon yang juga ingin menghentikan tren buruk, terus berupaya mencetak gol balasan.
Kendati mendapat perlawanan dari tim tuan rumah, Gabus Sentani akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan pada menit ke-71, Ramoyo mampu mencetak gol balasan, dan menciptakan skor 2-1. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap 2-1.

Sebelum menjamu Persidafon, PSAP harus mengakui kekuatan tamunya Delta Putra Sidoarjo (Deltras) jawa Timur (Jatim) setelah kalah 0-1. Pada laga sebelumnya, PSAP harus menelan pil pahit setelah kalah 1-5 dari tuan rumah Persatuan Sepakbol Indonesia Jakarta (Persija).

PSAP memang klub anyar di LSI. Namun, tim baru itu tidak bisa dianggap enteng. Sriwijaya FC pun ingin
menghadapi PSAP lebih sabar ketimbang PSMS lalu. “Dari laga menghadapi PSMS kemarin, kedepan kita harus lebih sabar. Karena memang saat menghadapi PSMS saya mengintruksikan untuk menekan di sepuluh menit awal, itu yang membuat pemain terburu-buru untuk menciptakan gol,” ujar Kashartadi. /ton

@BP

Pelatih SFC, Kashartadi Soroti Finishing

Saat menjamu PSMS Medan, Sabtu (28/4) yang lalu, meski meraih tiga poin dengan skor 2-0. Namun, Pelatih Kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi menyimpan pekerjaan rumah terkait kesabaran pemain dalam menyelesaikan peluang.

Kas Hartadi tetap akan melakukan evaluasi kepada anak asuhnya. Terutama soal ketenangan dalam melakukan penyelesaian akhir.

“Banyak sekali peluang yang tercipta, namun banyak yang gagal dimanfaatkan.
Seharusnya kami mampu menciptakan lebih dari dua gol. Namun, inilah sepakbola. Anak-anak perlu ketenangan lagi dalam melakukan penyelesaian akhir dipertandingan selanjutnya, kata Pelatih Kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi, Senin (30/4).

Mulai menit awal Sriwijaya FC memang banyak membuang kesempatan. Seperti, pada menit ke-15, tandukan Thierry Gathuessi yang berada di depan mulut gawang masih melambung.

Kemudian, menit ke-26 giliran tendangan Kayamba di depan gawang juga masih bisa diblok pemain belakang PSMS.

Selanjutnya, menit ke-33 tendangan Muhammad Ridwan yang berdiri bebas di depan gawang masih bisa diblok pemain belakang PSMS.

Terakhir, pada menit ke-38, Hilton Moreira yang berdiri bebas dan kiper sudah terjatuh, tetap saja gagal memanfaatkan peluang setelah tendangannya melambung.

“Pemain hanya terburu-buru atau kurang sabar, ini akan segera kita benahi sebelum waktunya melawan PSAP Sigli.

Semuanya berharap, semua peluang dapat dikonversi menjadi gol, makanya kita akan lebih sabar lagi,” ungkapnya. /zal

@bp