Sabtu, 19 Mei 2012

Persiwa Tanpa Romaropen

Lini depan Persiwa Wamena dipastikan pincang saat menghadapi Sriwijaya FC, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/5). Skuad Badai Pegunungan tidak akan diperkuat salah satu pilarnya, Edison Pieter Romaropen akibat akumulasi kartu kuning.

Tanpa Romaropen volume serangan ke arah gawang Sriwijaya sedikit berkurang. Pada putaran pertama di Stadion Pendidikan Wamena, Selasa (24/1) lalu, Romaropen menjadi pencetak gol tunggal yang mengandaskan asa Sriwijaya meraup poin.

FC untuk mencuri satu poin dari timnya.

“Semua pemain bisa kita turunkan kecuali satu yakni Peter Maropen. Pemain ini terpaksa tidak kita bawa karena mengalami akumulasi kartu,” ujar Pelatih Persiwa Wamena Gomes de Olivera, Jumat (18/5).

Kehilangan Romaropen jelas kerugian besar bagi tim tamu. Pasalnya, peranan Romaropen sangat vital. Dia adalah pemain yang mampu dioperasikan sebagai sayap hingga penyerang. Musim ini dia sudah mencetak 6 gol. Musim lalu, dia menyumbang 11 gol buat Persiwa. Tahun 2008/2009 catatan golnya lebih baik lagi yakni 16 gol selama semusim plus membawa Persiwa menjadi runner up Indonesia Super League (ISL).

Namun, meski tanpa pemain kelahiran Biak, 13 November 1983 ini, lini depan Persiwa tidak akan kehilangan tajinya. Sebab, Persiwa memiliki pemain pelapis yang kualitasnya tidak kalah menterng.

“Kita masih ada Jaelani Arey Sibi yang siap mengantikannya, dan beberapa pemain pelapis lainnya,” ujarnya.

Dia menegaskan, Persiwa akan tetap solid dan akan bermain penuh koordinasi. Kestabilan di setiap lini juga tidak akan berkurang, apalagi membuat lini depan menjadi pincang.

“Kita tim yang solid, kehilangan Romaropen tidak akan menjadi masalah berarti,” bebernya. /zal

@BP

Menghadapi Persiwa, SFC Redam Duo Liberia

Duet Erick dan Boakay, berpotensi besar untuk melesatkan banyak gol. Karena itu, lini belakang SFC harus berkonsentrasi penuh dan meminimalisir kesalahan.

Tugas maha berat kembali harus dijalani barisan pertahanan Sriwijaya FC, kala menjamu Persiwa Wamena di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/5) lusa. Tanpa Thierry Gathuessi, kesolidan lini belakang SFC akan diuji dua jenderal yang menjadi motor serangan skuad Badai Pegunungan.

Pemain yang dimaksud adalah Erick Week Lewis dan Boakay Eddi Foday. Mereka adalah roh permainan Persiwa sekaligus lumbung gol runner up, Liga Super Indonesia tahun 2008 itu. Kedua punggawa Timnas Liberia ini, memiliki kelincahan, kecepatan dan stamina tinggi untuk bersaing dengan pemain belakang SFC.

Kehadiran mereka jelas menjadi ancaman lini pertahanan Laskar Wong Kito, meski pertahanan SFC adalah yang terbaik musim ini. Apalagi, Thierry tidak bisa bermain akibat akumulasi kartu kuning.

“Fokus saya membenahi konsentrasi pemain. Meski meraih hasil positif di tur Papua, masih banyak yang harus dibenahi terutama soal finishing touch,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Jumat (18/5).

Wajar, jika Kasmeminta anak asuhnya lebih fokus dan berkonsentrasi hingga pertandingan usai. Apalagi kualitas Boakay dan Erick, tidak kalah dibandingkan penyerang Persipura.

Boakay misalnya. Pemain kelahiran Monrovia, Liberia 25 Mei 1986 itu, adalah striker haus gol. Musim ini, dia sudah menyumbang 12 gol, sementara musim lalu ia melesatkan 13 gol. Selain produktif, Boakay juga memiliki kelebihan tendangan yang akurat.

Paling hebat tentu saja Erick Lewis. Meski bukan berposisi sebagai penyerang, pemain kelahiran Paynesvelle, Liberia, 10 Maret 1986 ini, merupakan predator sejati kendati beroperasi di sektor tengah. Musim lalu, dia mencetak 19 gol buat Persiwa, termasuk satu gol ke gawang Muang Thong United (Thailand), di ajang Asian Football Confederation (AFC). Sementara musim ini, Erick sudah mengemas 10 gol.

Kemampuan yang dimiliki Erick tak lepas dari pengalamannya membela timnas junior Liberia dan mencicipi Liga Champions Afrika. Apalagi, sebelum singgah di Persiwa, dia sempat melanglang buana dengan bermain di Kamerun, Maroko, serta Guinea.

“Saya hanya meminta pemain bertahan untuk lebih berkonsentrasi dan tidak mengulangi kesalahan dalam melakukan koordinasi pertahanan,” jelas Kas.

“Mereka striker produktif yang memiliki kecepatan dan stamina tinggi. Kami harus mewaspadai mereka apalagi pemain kita pasti akan bermasalah dengan faktor kelelahan, sementara mereka lebih diuntungkan karena memiliki masa recovery yang lebih baik,” pungkasnya. /fer

@BP

Persiwa Incar Poin di Kandang Sriwijaya FC

Pelatih Persiwa Wamena, Gomes de Olivera mengatakan timnya tetap mengincar poin kala Badai Pegunungan bertandang di kandang Sriwijaya FC pada 21 Mei mendatang dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2012.

"Yah, kemenangan atas Persija tadi malam menjadi modal dan suatu motivasi ke Palembang (Sriwijaya), dan kami akan berjuang di sana untuk mendapatkan poin lagi," kata Gomes ketika di Jayapura, Papua, Jumat.

Ia mengatakan bahwa timnya sangat siap untuk melakoni tur luar Papua ataupun ke Palembang dan Sidoarjo guna mendapatkan poin yang sangat penting untuk menjaga peluang tetap di tiga besar klasemen LSI 2012.

"Persiwa sudah siap untuk tur dan dapatkan poin," katanya menegaskan.

Ketika ditanya apakah saat Persiwa bertandang ke Sriwijaya pada tanggal 21 Mei mendatang kiper utama mereka Galih Firmansyah sudah bisa diturunkan, Gomes mengatakan bahwa dirinya belum tahu persis. Hal itu akan dibahas secara bersama-sama dengan pengurus Persiwa.

"Saya belum tahu, nanti kami bahas sama-sama. Yang penting di Persiwa siapa yang dalam kondisi terbaik, dia yang akan diturunkan," jawabnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, Persiwa berhasil menumbangkan perlawanan tim tamu Persija Jakarta di Stadion Pendidikan Wamena dengan skor yang cukup telak 4-1.

Empat gol Badai Pegunungan dicetak oleh Erick Weeks Lewis pada menit ke-30 dan beberapa menit sebelum turun minum babak kedua, kemudian satu gol dilesakkan oleh Piter Rumaropen pada menit ke-50 dan Bokay Edy Foday pada menit ke-75.

Satu-satunya gol Persija dilesakkan oleh striker asingnya, Pedro Javier pada menit ke-7 babak pertama.

Dengan hasil ini, Persiwa Wamena naik ke posisi ketiga klasemen sementara LSI dengan poin 43 dari 24 kali bertanding, menggeser Persela Lamongan dengan poin 42 menepati posisi keempat. Sementara itu, Persija poinnya tetap 41, dan dipastikan turun ke posisi kelima dari 25 kali bertanding. (ant/row)

@bolanet

Sriwijaya FC Jaga Tren Positif Tak Terkalahkan

Sriwijaya FC sedang berada pada performa terbaik. Tidak terkalahkan dalam tujuh laga di putaran kedua dengan raihan 19 poin adalah prestasi yang luar biasa. Tren positif ini akan dilanjutkan pekan depan kala menjamu Persiwa Wamena di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/5) lusa. ”Kita berharap anak-anak tetap fokus untuk mempertahankan permainan ini. Perjalanan kompetisi masih panjang,” kata Kas hartadi, pelatih Sriwijaya FC.

Mengenai laga lawan Tim berjuluk Badai Pegunungan itu, Mas Kas --sapaan akrab Kas Hartadi-- optimis anak asuhnya dalam kondisi siap. ”Kita semua tentu capek. Setelah melakukan perjalanan yang jauh, kami tak sempat istirahat karena sudah ditunggu laga berikutnya. Tapi kita optimnis anak-anak akan berada pada kondisi terbaik,” tambahnya.

Hanya pelatih asal Solo ini mengingatkan bahwa calon lawannya juga sedang dalam kondisi mental yang bagus. Kemenangan atas Persija Jakarta di laga berikutnya tak ubahnya sebagai penyuntik motivasi yang luar biasa. Selain itu, Persiwa dinilai lebih siap dari sisi fisik karena tidak melakukan perjalanan sejauh Sriwijaya FC.

Meski bertindak sebagai tamu, Mas Kas menilai Persiwa tetap menjadi ancaman untuk meraih poin absolut. ”Sebelum ke Palembang mereka sukses mengalahkan Persija. Kemenangan yang tentunya menambah semangat mereka untuk menghadapi kami. Wajarlah, jika kami menganggap Persiwa sebagai ancaman,” tambah Kas Hartadi.

Menjamu Persiwa, Kas Hartadi kemungkinan tetap belum bisa memainkan Firman Utina. Gelandang yang mempunyai peran sebagai playmaker ini belum pulih dari cedera. Sehingga, pemain mungil tersebut terancam absen saat timnya menjamu Persiwa.
”Firman belum pulih benar, kemungkinan lawan Persiwa belum bisa main. Dia harus banyak istirahat untuk mempercepat penyembuhan cedera otot paha kanannya,” kata Kas Hartadi, kemarin.

Jika kembali tak dimainkan, Firman menambah daftar absennya di laga ISL. Sebelumnya Firman sudah absen saat tur Papua melawan Persidafon (14/5) dan Persiram (17/5), meski pemain mungil tersebut tetap dibawa. Namun keikutsertaan Firman menjadi sia-sia karena akhirnya benar-benar tidak bisa dimainkan. ”Saya melihat memang Firman tidak bisa dipaksakan, sehingga benar-benar tidak turunkan pada dua laga di Papua,” katanya.

Sementara itu Pelatih Persiwa Wamena Gomes de Olivera mengaku siap melawan Sriwijaya FC meski laga dimainkan di kandang lawan. Bahkan pelatih asal Brazil itu ingin mengejutkan tuan rumah dan berani mematok target meraih poin. Artinya mereka manargetkan minimal imbang.
Kemanangan atas Persija diakui sebagai modal penting. ”Kemenangan atas Persija menjadi modal dan suatu motivasi ke Palembang (Sriwijaya), dan kami akan berjuang di sana untuk mendapatkan poin lagi,” kata Gomes, kemarin.

Dia mengatakan bahwa timnya sangat siap untuk melakoni tur luar Papua ataupun ke Palembang dan Sidoarjo guna mendapatkan poin yang sangat penting untuk menjaga peluang tetap di tiga besar klasemen ISL 2012.

”Persiwa sudah siap untuk tur dan dapatkan poin,” katanya tegas.
Sama dengan Sriwijaya FC, Persiwa juga mengalami masalah dengan kiper utama mereka Galih Firmansyah. Galih juga sedang dalam kondisi cedera dan belum dipastikan bisa main atau tidak. ”Saya belum tahu, nanti kami bahas sama-sama. Yang penting di Persiwa siapa yang dalam kondisi terbaik, dia yang akan diturunkan,” jawab Gomes ketika disinggung soal Galih. (har/kie/fan)

@palpost

Ponaryo 'Popon' Astaman Istirahat Sepekan

Selain bakal tak diperkuat defender Thierry Gathuessi, Sriwijaya FC juga terancam kehilangan midfielder Ponaryo Astaman kala kedatangan Persiwa Wamena (21/5) nanti. Kapten Sriwijaya FC itu disangsikan tidak bisa tampil lantaran cedera lututnya masih belum sembuh.

Menurut Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi, Popon (sapaan akrab Ponaryo Astaman) harus istirahat sampai seminggu kedepan. Sebelumnya Popon mengalami cedera karena berbenturan dengan striker Persiram Boumsong.

"Keterangan dokter tim Popon harus istirahat setidaknya seminggu. Popon kemungkinan besar absen lawan Persiwa. Dia (Popon, red) harus mendapat perawatan lebih intensif," kata dia kepada Sumatera Ekspres kemarin, (18/5).

Absennya mantan pemain tim nasional (timnas) Indonesia itu juga tidak membuat Kas khawatir. Sebab, Firman Utina yang pada dua laga sebelumnya absen lantaran cedera hamstrig sudah mengalami kemajuan cukup signifikan. "Firman sudah cukup bagus kita lihat beberapa hari kedepan apakah dia benar-benar siap untuk main," terang dia.

Pria asal Solo, Jateng tersebut juga mempersiapkan Achmad Jufrianto dan Khoirul Huda sebagai alternatif. Keduanya juga bermain cukup apik kala Sriwijaya mempecundangi Persiram.

Meski terbilang debutan namun Khairul Huda mampu membuktikan sebagai pemain yang pantas dapat tempat utama. Gol Hilton Morierra menit 10 tidak terlepas peran anak Bangka Belitung itu berkat kerjasamanya dengan Keith "Kayamba" Gumbs. "Khairul (Huda, red) bermain cukup tenang meski minim jam terbang. Dia sudah membuktikan dengan main penuh semangat," terang dia.

Jupe (panggilan akrab Achmad Jufrianto) masih kata Kas juga bisa dimaksimalkan sebagai gelandang bertahan. Tugas itu sudah Jupe lakukan pada beberapa laga meski hanya sebagai penganti. "Biasanya kalau satu dari tiga pemain kita (Lim Jun sik, Ponaryo dan Firman) absen kita mainkan Jupe," tukas dia. (ion).

@sumeks

Kas Hartadi, Bicara Juara Terlalu Dini

Meski berhasil memetik empat poin dari tur Papua dan menjauh dari seterunya Persipura Jayapura, dengan selisih empat poin. Saat ini, SFC mengantungi 55 poin dari 24 kali pertandingan, sementara Persipura mengoleksi 52 poin dari 25 pertandingan.

Meski kans untuk juara Indonesia Super League (ISL) sangat besar. Skuad Laskar Wong Kito masih ogah membicarakan tentang peluang juara.

“Kita masih menyisakan sepuluh pertandingan, semua masih bisa terjadi, jadi kami belum mau memikirkan juara,” ungkap Pelatih SFC Kas Hartadi, Jumat (18/5).

Menurut dia, yang perlu dilakukan skuadnya saat ini terus fokus pada laga yang berada di depan mata. Persiwa dan Persipura, menjadi kedua tim yang ditaklukkan di depan publiknya.

“Kita harus fokus menghadapi Persiwa Senin (21/5) mendatang, dan melawan Persipura Minggu (27/5) mendatang,” jelasnya.

Persipura harus disingkirkan terlebih dahulu untuk dipikirkan. Saat ini yang terpenting adalah bagaimana dapat memenangkan bentrok dengan Persiwa Senin mendatang.

Kas menambahkan, saat ini posisi Sriwijaya FC dipuncak klasemen masih belum aman samasekali. Persipura dan klub lainnya termasuk Persiwa masih dimungkinkan untuk menyalip Laskar Wong Kito.

Oleh sebab itulah, pemain harus tampil konsisten dalam setiap laganya, dan terus memetik poin dari setiap laganya.

“Kita harus bisa selalu mencuri poin baik itu laga kandang dan laga tandang, terlebih bila laga kandang, kita harus dapat memetik tiga poin,” jelasnya. /zal

@BP

WOW !! PSSI Atur Skenario Agar Semen Padang Juara IPL?

Tudingan adanya skenario untuk mengantarkan Semen Padang menjuarai kompetisi Indonesia Premier League (IPL) kembali merebak. Bukan pihak lain yang mencium adanya indikasi itu, melainkan sesama tim IPL sendiri, di antaranya adalah Persiba Bantul dan Persema Malang.

Kecurigaan adanya konspirasi yang memuluskan Semen Padang menjadi kampiun IPL musim ini menguat didasarkan atas kebijakan PSSI yang dinilai tidak adil. Para pemain Semen Padang yang seharusnya membela Timnas Indonesia diizinkan kembali memperkuat klub. Sedangkan pemain dari klub lainnya tidak diberi kesempatan yang sama.

Manajer Persiba Bantul, Briyanto, mencurigai adanya permainan di balik perlakuan istimewa PSSI terhadap Semen Padang. Seharusnya, PSSI menindak tegas para pemain Semen Padang yang hengkang dari skuad Timnas Indonesia, namun ternyata tidak.

”Harusnya kan kalau di militer, mereka (para pemain Semen Padang) itu disersi, karena pergi dari pelatnas timnas. Tapi ternyata tidak ada hukuman atau sanksi kepada mereka (dari PSSI),” tukas Briyanto, Jumat (18/5),.

Briyanto bahkan mempersilakan kepada PSSI jika memang benar-benar ingin menjadikan Semen Padang menjadi juara IPL. Namun, ia juga mempertanyakan nurani tim Kabau Sirah apabila diberi jalan yang tidak wajar tersebut.

”Silakan saja kalau mau menjuarakan Semen Padang,” sindir Briyanto.

”Bagaimanapun, saya ucapkan selamat kepada Semen Padang. Tapi saya kok jadi bertanya-tanya, apa ya mereka enak menjalani pertandingan seperti ini,” lanjutnya.

Sebelumnya, tudingan serupa juga datang dari kapten tim Persema Malang, Bima Sakti. Mantan pemain pilar Timnas Indonesia itu merasa PSSI berlaku tidak adil lantaran terlalu mengistimewakan Semen Padang.

@12paz

Sriwijaya FC Bidik Dua Rekor

Selain ingin mengakhiri rekor selalu kalah di Jakabaring, Persiwa juga bertekad menghentikan rekor kemenangan SFC di kandang.

Misi khusus diemban Persiwa Wamena saat menyambangi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/5). Ya, Boakay Eddy Foday dan kawan kawan bertekad mengakhiri rekor selalu kalah atas Sriwijaya FC di pentas Indonesia Super League (ISL).

Ya, Persiwa memang selalu bernasib buruk saat menginjakkan kakinya di Bumi Sriwijaya. Dari empat laga yang sudah mereka jalani di Palembang, semuanya berakhir dengan tragis. Bahkan, Sriwijaya selalu menang besar jika bermain di kandang sendiri.

Musim lalu, Sriwijaya menang dengan skor 2-1. sempat dikejutkan dengan gol Boakay Eddy Foday saat pertandingan baru berjalan 12 menit. Sriwijaya mampu membalas lewat dua gol yang dicetak oleh Keith Kayamba Gumbs pada menit 28 dan 31.

Musim 2010, SFC mampu menghajar Persiwa dengan skor telak 4-1. Empat gol kemenangan SFC dicetak Arif Suyono menit 19 dan 54 serta Pavel Solomin menit 35 dan tendangan penalty menit 52. Satu gol balasan dicetak oleh penalty Erick Lewis menit 76.

Selanjutnya, Sriwijaya pernah mempermalukan Persiwa 3-1 (18/7/2008). Persiwa hanya mampu menahan imbang SFC ketika di pentas Divisi Utama (26/1/2008) dengan skor 0-0. Terakhir, tim double winners 2007 mampu mengalahkan Persiwa pada final Inter Island Cup (IIC), (5/9) dengan skor 2-0, lewat gol Budi Sudarsono dan Park Jung Hwan.

Sebanyak 18 punggawa Badai Pegunungan sudah tiba di Palembang. Selain ingin mengakhiri rekor selalu kalah, Persiwa juga bertekad mematahkan rekor 100 persen kemenangan SFC di kandang.

“Kita menargetkan tiga poin, tapi bila ditahan imbang itu tidak terlalu buruk mengingat lawan kami berada di puncak klasemen,” ungkap Pelatih Persiwa Gomes de Olivera saat dijumpai di Hotel Sanjaya Palembang, Jumat (18/5).

Pelatih asal Brasil ini menilai, skuadnya berada dalam kondisi yang sangat siap melawan penguasa ISL sementara. Terlebih lagi saat ini, anak asuhnya sedang mendapatkan suntikan semangat usai menang 4-1 atas Persija Jakarta.

“Kemenangan melawan Persija itu menjadi motivasi kita melawan Sriwijaya FC,” ungkapnya.

Bila Eddie Foday Boaka dkk dapat mencuri poin dari laga ini, maka kans menjadi juara musim ini tetap terbuka. Saat ini, pemain yang berada dalam kondisi baik dan semangat tinggi. Meski tampil dengan spirit penuh, Persiwa sama sekali enggan menganggap remeh tim tuan rumah.

“SFC tim yang hebat, banyak pemain hebat di sana, hampir semua lini berisikan pemain tangguh, jadi semua pemainnya berbahaya dan perlu dikawal,” ungkapnya.

Akan tetapi, untuk dapat mengawal pemain Laskar Wong Kito selama 90 menit, Persiwa terlebih dahulu harus mengatasi memgembalikan kebugaran fisik yang terkuras karena perjananan yang cukup jauh.

“Tapi, kami memiliki kebugaran yang jauh lebih baik karena SFC juga baru pulang dari Papua. Tinggal bagaimana presentasi di lapangan,” pungkasnya. /zal

Head to Head SFC-Persiwa

24-01-2012 ISL Persiwa 1 – Sriwijaya FC 0

20-03-2011 ISL Sriwijaya FC 2 – Persiwa 1

02-02-2011 ISL Persiwa 2 – Sriwijaya FC 0

05-09-2010 IIC Sriwijaya FC 2 – Persiwa 0

02-05-2010 ISL Sriwijaya FC 4 – Persiwa 1

29-11-2009 ISL Persiwa 3 – Sriwijaya FC 0

06-06-2009 ISL Persiwa 2 – Sriwijaya FC 0

13-09-2009 Ujicoba Persiwa 2 – Sriwijaya FC 2

18-07-2008 ISL Sriwijaya FC 3 – Persiwa 1

26-01-2008 Divisi Utama Sriwijaya FC 0 – Persiwa 0

@BP

Jumat, 18 Mei 2012

Kas Hartadi: Firman Utina Belum Pulih Dari Cedera

Pelatih Sriwijaya FC Palembang, Kas Hartadi, mengungkapkan gelandang andalan Laskar Jakabaring, yaitu Firman Utina, kemungkinan besar masih belum dapat diturunkan saat menghadapi Persiwa Wamena pada hari Senin (21/05) mendatang.

Kas menjelaskan kondisi Firman tersebut memaksa dirinya memarkir mantan kapten tim nasional Indonesia tersebut, dalam dua laga tandang menghadapi Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat.

"Saya melihat memang Firman tidak bisa dipaksakan, sehingga benar-benar tidak turunkan pada dua laga di Papua," ujar Kas.

"Firman belum pulih benar, kemungkinan lawan Persiwa belum bisa main. Dia harus banyak istirahat untuk mempercepat penyembuhan cedera otot paha kanannya."

Selain Firman, Ponaryo Astaman dan Thierry Gathuesi juga akan absen saat menjamu Persiwa. Namun, Kas tetap optimistis skuadnya mampu mengamankan poin penuh di kandang sendiri.

"Memang cukup sulit ada tiga pemain yang tidak bisa turun tapi pemain pelapis yang dimiliki dapat dioptimalkan untuk mengantikan untuk mengejar target menang di kandang sendiri," ujarnya.

@goal.com

Kas Hartadi Kepincut Penampilan Khoirul Huda

Tampil perdana di kompetisi Superliga Indonesia selama 63 menit saat Sriwijaya FC mengalahkan Persiram Raja Ampat 2-1, pemain magang asal Bangka Belitung, Khoirul Huda, langsung menuai pujian dari pelatih kepala Kas Hartadi. Bahkan, pelatih asal Solo ini kepincut dibuatnya.

"Huda bermain sangat baik menghadapi Persiram. Beberapa kali Huda merepotkan barisan pertahanan Persiram. Gol pertama yang dicetak Hilton Moirera juga tidak lepas dari andil Huda yang memberikan umpan matang kepada Kayamba sebelum diteruskan Kayamba kepada Hilton," ujar Kas Hartadi, Jumat (18/5) pagi.


Meskipun ini adalah penampilan perdana memperkuat Sriwijaya FC di Superliga Indonesia tidak membuat Huda canggung. Laksana pemain bintang, Huda tidak henti-hentinya berlari dan men-supply bola ke lini depan Sriwijaya FC.

"Meskipun ini penampilan perdananya, Huda bisa tampil baik dan memberikan bukti kalau dirinya layak diperhitungkan. Memang ada beberapa peluang yang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Huda, namun ini hanya faktor kurang pengalaman saja, jika kemampuannya terus diasah, Huda bisa menjadi pemain yang menakutkan bagi lawan. Usianya masih muda, karirnya masih panjang untuk menjadi bintang," ujar Kas.

Huda bersama Ruli Saputra direkrut Sriwijaya FC dengan status magang. Namun meskipun telah berkostum Sriwijaya FC, tidak sekalipun keduanya tampil di Superliga Indonesia. Sriwijaya FC tertarik merekrut pemain berusia 22 tahun itu setelah dirinya bermain sangat impresif dalam turnamen Babel Cup menghadapi Sriwijaya FC dan Deltras Sidoarjo.

Absennya Firman Utina sempat membuat bingung Kas Hartadi untuk menutup lubang di tengah, karena selama ini Firman selalu menjadi andalan. Awalnya ada keraguan saat Kas Hartadi mengumumkan akan menurunkan Huda sebagai starter, malah sebagai besar pecinta Sriwijaya FC lebih memilih Ahmad Jufrianto untuk jadi starter di tengah. "Memang sempat ada keraguan, namun Huda bisa membayar kepercayaan ini dengan baik. Meskipun hanya bermain selama 63 menit, ini sudah cukup untuk menilai kemampuannya," kata Kas Hartadi.

Lalu bagaimana peluang Khoirul Huda untuk kembali tampil saat Sriwijaya FC menjamu Persiwa Wamena, Senin (21/5). Menurut Kas Huda memiliki peluang untuk kembali tampil, apalagi dua andalan di tengah yaitu Ponaryo Astaman dan Firman belum bisa dipastikan tampil menghadapi Persiwa karena masih dalam tahap pemulihan cidera. “Peluang Huda untuk kembali tampil ada, tergantung kondisi terakhir Firman Utina dan Ponaryo Astaman,” ujarnya. (gk-42)

@goal.com

Jamu Persiwa, Sriwijaya FC Tanpa Thierry Ghatussi

Gol yang dicetak Thierry Ghatussi ke gawang Persidafon berhasil menyelamatkan Sriwijaya FC dari kekalahan. Sementara satu golnya ke gawang Persiram berhasil membawa Sriwijaya FC meraih kemenangan.

Namun sayang, saat menjamu Persiwa Wamena, Senin (21/5), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, tuan rumah akan bertanding tanpa pemain yang menjadi pahlawan di Papua ini.

Ya, Thierry Ghatussi harus absen menghadapi Persiwa akibat akumulasi kartu kuning. Kartu pertama diterimanya pada menit ke-75 saat menghadapi Persidafon, sedangkan kartu kuning kedua didapatnya pada menit ke-43. Thierry Ghatussi menjadi salah satu korban keberhasilan Sriwijaya FC meraih empat angka di Papua.

“Menghadapi Persiwa kita tidak akan diperkuat Thierry yang terkena akumulasi kartu, tapi untungnya kita sudah bisa memainkan Jamie Coyne yang sudah lepas dari hukuman akumulasi kartu,” ujar Kas Hartadi kepada GOAL.com Indonesia, Kamis (17/5) malam.

Selain Thierry, dua pemain Sriwijaya FC lainnya, yaitu Hilton Moreira dan Ponaryo Astaman mendapat cedera. Kaki Ponaryo Astaman menderita memar akibat ditekel keras Boumsong sehingga harus digantikan Ahmad Jufrianto saat menghadapi Persiram, sedangkan kepala Hilton harus dibalut akibat berbenturan dengan pemain lawan. Hilton juga harus ditarik keluar digantikan Siswanto.

Kondisi dua pemain ini diperparah dengan belum pastinya Firman Utina bisa tampil menghadapi Persiwa. "Ponaryo kakinya memar, sementara Hilton kepalanya mendapat balutan. Cedera keduanya tidak terlalu parah, namun kepastiannya akan kita lihat saat latihan di Palembang. Sementara untuk Firman, kita harapkan sudah bisa tampil saat menghadapi Persiwa karena kondisinya sudah mulai membaik,” ujar Kas.

Keberhasilan Sriwijaya FC meraih empat angka di Papua ini disambut dengan suka cita tim dan manajemen Sriwijaya FC. Keberhasilan membawa pulang empat angka juga berarti bonus Rp 150 juta bagi tim Sriwijaya FC dengan rincian Rp 100 juta untuk kemenangan meghadapi Persiram dan bonus Rp 50 juta untuk hasil imbang menghadapi Persidafon.

Kebahagiaan begitu besar juga dirasakan direktur teknik dan sumber daya manusia PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin. Rasa syukur tidak henti-hentinya dipanjatkan Hendri kepada Allah SWT. Sebagai rasa syukur atas keberhasilan meraih empat poin di Papua, maka Hendri melakukan sedekah 66 karung beras isi 20 Kg, Jumat (18/5).

“Alhamdulilah, Sriwijaya FC berhasil meraih empat poin di Papua. Sebagai rasa syukur kepada Allah atas kemenangan menghadapi Persiram serta imbang melawan Persidafon, maka saya bersedekah 66 karung beras kepada panti asuhan dan orang-orang yang tidak mampu,” kata Hendri Zainuddin.

Dikatakan Hendri, 66 karung beras dengan isi 20 kg sudah disiapkan Hendri untuk disedekahkan. "Beras ini langsung saya sedekahkan kepada panti asuhan dan orang yang membutuhkan. Saya sangat bahagia dengan kemenangan ini. Kalau tidak ada kekuasan Allah, kami tidak ada artinya. Semoga kita termasuk hamba Allah yang bersyukur," ujar Hendri Zainuddin.

Menurut Hendri, empat poin yang diraih di Papua adalah target maksimal, karena sulit untuk meraih poin di Papua. "Dengan kemenangan ini kita unggul tujuh poin dari Persipura dengan jumlah pertandingan yang sama. Peluang kita merebut juara ISL semakin besar. Dua pertandingan menghadapi Persiwa dan Persipura di Jakabaring bisa semakin memantapkan posisi kita. Semoga kemenangan demi kemenangan bisa kita raih lagi pada laga-laga selanjutnya,” ujar Hendri Zainuddin. (gk-42)

@goal.com

Arthur Irawan, Indonesia Pertama Di La Liga?


Impian publik Indonesia untuk melihat salah satu putra bangsa merumput di salah satu kompetisi terelite di Eropa, Primera Liga Spanyol, kemungkinan besar akan segera terwujud.

Arthur Irawan, remaja 19 tahun kelahiran Surabaya dan dibesarkan di Jakarta, yang baru direkrut ke tim junior Espanyol awal tahun ini, menunjukkan perkembangan pesat sehingga dipanggil mengikuti sesi latihan skuad utama Los Periquitos pada Kamis (17/5) kemarin.

Arthur termasuk salah satu dari personel tim B yang dipanggil entrenador Espanyol, Mauricio Pochettino, untuk persiapan jelang laga persahabatan menghadapi Al Ahly pada Sabtu (19/5) dinihari WIB.

Mengingat La Liga 2011/12 sudah berakhir, merumputnya Arthur di kasta teratas sepakbola Spanyol, sekaligus menjadi pemain Indonesia pertama yang melakukan itu, mungkin baru bisa terealisasi musim depan. Namun setidaknya ia sudah selangkah lebih dekat menuju impian tersebut.

Kabar ini juga seolah melengkapi catatan positif pemain yang bisa bermain sebagai bek maupun gelandang tersebut belakangan ini. Bulan lalu ia dipanggil oleh PSSI untuk mengikuti pemusatan latihan timnas senior di Yogyakarta, meski akhirnya urung memenuhinya akibat cedera.


@goal.com

SFC Terancam Pincang Lawan Duo Papua


Minimnya waktu recovery melengkapi badai cedera yang menghantam Sriwijaya FC menjelang laga kandang menjamu dua tim Papua.

Tanpa beberapa pilar penting, SFC harus berjuang keras meladeni Persiwa Wamena, Senin (21/5/2012) dan Persipura pada Minggu (27/5/2012).

"Kondisi tim minim recovery, tetapi apa pun itu saya tetap memantau perkembangan terakhir dari pemain saya, Sabtu (19/5/2012) nanti," kata Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Jumat (18/5/2012).

Sebelumnya, SFC sudah kehilangan Firman Utina dan Ponaryo Astaman yang mengalami cedera dan diperkirakan masih absen saat menghadapi Persiwa Wamena.

Sementara defender Thierry Gathuessi dipastikan absen setelah menerima kartu kuning saat menghadapi Persiram, Kamis (17/5/2012). Sehingga kondisi SFC sedikit pincang saat menghadapi Persiwa.

"Apa pun itu kami harus bisa mengatasi setiap kondisi tim dan pemain," jelas pelatih asal Solo ini.

@sripoku

Persiwa "Serbu" Palembang, SFC Masih Di Perjalanan

Sebanyak 18 pemain Persiwa Wamena sudah tiba di Palembang untuk melakukan persiapan menghadapi Sriwijaya FC pda Senin (21/5/2012) nanti.

"Kondisi kita sangat kelelahan karena perjalanan dari Papua ke sini sangat jauh, oleh karena itulah kita akan benar-benar istirahat malam ini dan mulai latihan kembali besok," kata Pelatih Kepala Persiwa, Gomes ketika ditemui di Hotel Sandjaja tempat dirinya dan pemain menginap, Jumat (18/5/2012).

Gomes mengatakan jumlah 18 pemain ini sudah dibawa semua dan dalam kondisi siap tempur dengan tidak adanya pemain yang cedera, terkecuali Pieter Rumaropen yang terkena akumulasi kartu kuning terpaksa harus diparkir terlebih dahulu.

Sementara tim Persiwa sudah di Palembang, Laskar Wong kito masih dalam Perjalan Pulang dari Papua setelah kemarin mampu mengalahkan tuan rumah Persiram rajaampat dengan skor 2-1 dan membawa 4 poin dari tour Papua di putaran ke 2 ini.

@sripoku

Sriwijaya FC Raja Tandang


Sriwijaya FC tak hanya pantas menasbihkan diri sebagai tim jago kandang. Tapi tim berjuluk Laskar Wong Kito ini juga sangat layak menyandang Raja Tandang. Terkini, Kayamba dkk berhasil menjungkalkan tuan rumah Persiram Raja Ampat 2-1 (1-1) dalam lanjutan pertandingan Indonesia Super League di Stadion Wombik, kemarin sore (WIT). Kemenangan dalam tur Papua jilid II ini melengkapi sukses tur sebelumnya, yakni tur Jawa Timur-Kalimantan. Saat itu, tim asuhan Kas Hartadi ini mampu menyapu bersih tiga laga, yakni melawan Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda dan Persiba Balikpapan. Dari total lima laga away, Sriwijaya FC berhasil mengantongi 13 poin (4 menang, 1 seri).
Ditambah enam poin dari tiga kemenangan di laga kandang, maka hasil ini merupakan hasil terbaik dalam sejarah SFC. Di mana tujuh laga dijalani dengan enam kali menang dan sekali seri yang menghasilkan 19 poin. Bahkan empat kemenangan diantaranya diraih di kandang lawan alias laga away.

”Semua kemenangan berkat kerja keras pemain,” ujar Kas Hartadi merendah, mengenai hasil yang diraihnya di putaran kedua.
Kemenangan Laskar Wong Kito di ranah Papua kemarin, tak lepas dari aksi brilian Hilton Moriera. Striker yang baru bergabung di awal musim ini berhasil mencetak gol cepat, yakni saat pertandingan baru berlangsung delapan menit.
Namun tuan rumah yang tak mau kehilangan poin, bereaksi cepat. Dan seperti yang dikhawatirkan Mas Kas --sapaan Kas Hartadi, pelatih Sriwijaya FC-- striker Persiram Casmir Boumsong, yang menjadi aktornya. Boumsong berhasil mengoyak gawang Ferry untuk menyamakan kedudukan di menit ke-14.

”Boumsong memang membuat lini belakang kita cukup kewalahan,” aku Mas Kas seusai pertandingan.
Skor imbang membuat permainan makin seru. Sriwijaya FC yang di laga kemarin kehilangan Jamie Coyne, cukup kewalahan di lini belakang. Sementara kondisi lapangan yang buruk, membuat Kayamba dkk semakin kesulitan mengembangkan permainan.
Namun unggul pengalaman dan skill, membuat Laskar Wong Kito berhasil mengatasi kesulitan di lapangan. Adalah bek Thierry Gathussi yang akhirnya tampil sebagai pahlawan ketika berhasil mengoyak gawang Ari Kurniawan di menit ke-63 dan menjadikan skor 1-2 yang bertahan hingga akhir pertandingan.

”Kita sabar dan tetap mengontrol permainan meski lawan ngotot dan lapangan membuat kita kesulitan,” tambah Mas Kas mengenai kunci sukses anak asuhnya.

Tambahan tiga poin semakin mengukuhkan posisi Sriwijaya FC di puncak klasemen dengan 55 poin. Unggul tujuh poin dari Persipura dengan jumlah pertandingan yang sama (24 laga). ”Kita memang unggul (dari Persipura, Red) lumayan jauh. Tapi untuk bicara gelar masih ada 10 pertandingan dan semua masih bisa terjadi,” pungkas Kas Hartadi yang belum mau bicara gelar. (har/kie)

@palpos

Piter Anak Papua Cinta Sriwijaya


FANS Sriwijaya FC sudah mengelora di bumi Nusantara. Terbukti Peter anak asli Papua citna tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. Bukti kegemaran bocah 10 tahun itu, ditunjukan dengan selalu menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC kala main di Papua.
Menurut Ketua Singa Mania Dedy “Fran” Parnata aksi Piter untuk menyaksikan laga Sriwijaya kontra Persidafon di stadion Barnabas Youwe Sentani (14/5) lalu tergolong nekad. Karena tidak memiliki biaya untuk membeli tiket pesawat, anak asal Wamena itu pun melakukan aksi menumpang pesawat cargo.

“Saya sembunyi diantara barang-barang di kargo, saya berangkat hari Kamis (10/5) agar pas dengan kedatangan tim Sriwijaya,” jelas Piter seperti ditulis laman Singa Mania.

Menurutnya, Peter mengetahui jadwal pertandingan Sriwijaya melalui televisi dan sudah merencanakan aksinya ini sejak jauh-jauh hari. “Saya sudah menyukai Sriwijaya sejak umur 7 tahun saat bertanding di Wamena, saya suka sekali dengan permainan Ferry Rotinsulu,” ujarnya.

Bahkan jika bertanding di Wamena, Piter pun tidak segan untuk membuat spanduk yang berisi dukungan terhadap Sriwijaya. Selama di Sentani, Piter juga banyak membantu tim, mulai dari menyiapkan perlengkapan hingga menjadi pemandu bagi pemain yang ingin mencari keperluan pribadi. Piter juga turut membantu memasang spandu Singa Mania yang juga turut dalam lawatan tur Papua.

Saat pertandingan berlangsung, Piter juga mengenakan jersey Sriwijaya. Sesuatu yang amat langka terlihat di stadion Barnabas Youwe. “Saya sempat diejek dan disuruh pindah tribun, mereka bilang saya pengkhianat karena seorang Papua namun mengapa mendukung Sriwijaya. Bahkan seseorang diantaranya ada yang hampir menampar saya, tapi saya jelaskan bahwa ini adalah pilihan saya,” terangnya.

Kehadiran Piter sendiri memang disukai seluruh pemain. Saat di bis, canda ala Papua dan tingkah konyolnya sering mengundang tawa.
Kiper Sriwijaya, Fery Rotinsulu mengakui Piter memang adalah seorang pendukung fanatik SFC jika berlaga di Papua. “Sudah 3 musim ini dia selalu bareng-bareng kita, namun baru di era Ivan Kolev kemarin dia mulai membantu tim. Saya sampai terharu jika mengingat perjuangannya untuk mendukung Sriwijaya FC,” ungkap Fery.

Bahkan Ferry mengaku terkejut saat tiba di bandara Sentani, Jumat (11/5) lalu, saat tengah duduk menunggu jemputan menuju hotel, ternyata anak kecil yang terlelap tidur di sampingnya adalah Piter. “Rupanya dia sudah datang lebih dulu di Sentani dan menunggu kita sehingga menginap di bandara. Saya langsung ajak ke Jayapura, mungkin karena belum makan seharian, jadi saat tiba di hotel makannya banyak sekali,” ujar Fery sambil tersenyum.

Sosok Piter sendiri diakui kiper timnas ini merupakan gambaran anak kecil yang ceria dan tulus menunjukkan rasa cintanya terhadap Sriwijaya. “Jika diberi uang oleh saya atau pemain lain, paling dia hanya membeli Pinang. Sisanya diberikannya untuk ibunya,” tambahnya.

Saat rombongan SFC menginap di hotel Swiss Bell Hotel Jayapura maupun Travellers Hotel Sentani, Fery pun mengajak Piter untuk menginap di kamarnya. “Sebelum pulang saya juga membelikannya sepatu, karena dari Wamena hingga ke Sentani, dia tidak memakai alas kaki. Semua anggota tim senang dengan kehadirannya,” tandasnya.

Piter sendiri punya mimim untuk menyaksikan langsung laga Sriwijaya di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Pasti ada keinginan seperti itu, tapi pasti mahal sekali. Sekarang saya cuma bisa berjanji akan terus mendukung SFC saat bermain di Wamena, Sentani atau Jayapura saja,” pungkas Piter. (ion)

@sumeks

Thierry: Victory Untuk Semua

Thierry Gathuessi kembali menjadi penyelamat kala Sriwijaya FC bertandang ke markas Persiram Raja Ampat. Gol yang dicetaknya di menit ke-66 membawa laskar Wong Kito menang dan memantapkan posisi di puncak klasemen ISL musim ini.

“Saya bangga bila disebut sebagai penyelamat bagi tim. Tapi, dalam tim ini semua bermain untuk memberikan yang terbaik. Saya hanya bagian kecil dari itu. Saya berharap kami dapat terus menjaga kondisi ini hingga akhir kompetisi,”ungkapnya.

Sriwijaya FC memang beruntung memiliki pemain seperti Thierry. Selain memiliki kemampuan bertahan yang baik, ia juga kerap membantu penyerangan dan tak jarang mencetak gol bagi tim yang diasuh Kas Hartadi ini.

Bahkan sebelumnya di markas Persidafon, Thierry juga menjadi penyelamat tim kala mencetak gol penyeimbang. Dengan tiga poin ini, Sriwijaya FC memperlebar jarak menjadi tujuh poin selisih dengan peringkat kedua klasemen sementara, Persipura Jayapura yang saat ini telah mengumpulkan 48 poin dari 24 pertandingan.

“Gol kelima yang saya cetak ini mungkin baik untuk saya secara pribadi. Namun yang terpenting adalah ketika kami pulang membawa hasil positif untuk fans yang ada di Palembang. Gol itu untuk kita semua,”ungkapnya.

Namun sungguh disayangkan, meski menjadi pahlawan dalam tur Papua kali ini, dirinya harus menjadi korban. Kartu kuning yang diterima pada menit 43 membuat Thierry tak dapat memperkuat Sriwijaya FC saat bermain dikandang menghadapi Persiwa Wamena, Kamis (24/5) mendatang.

Total sudah enam kartu kuning yang dikoleksi pemain berpaspor Prancis ini selama mengarungi kompetisi Indonesia Super League musim kompetisi 2011-2012. “Tim memang dalam kondisi yang baik, saya pikir siapapun akan bermain total. Apalagi nanti kami akan bermain di depan pendukung. Saya pikir Nova atau Jufriyanto juga merupakan pemain yang bagus. Ini bukan masalah,”tandasnya.

Di pertandingan yang digelar di stadion Wambik, Sorong tersebut, Sriwijaya FC terlebih dulu unggul lewat gol yang dicetak oleh Hilton Moreira di menit ke-8. Lima menit berlalu, tuan rumah pun menyamakan keadaan melalui Boumsong sebelum akhirnya Thierry Gathuessi memberikan kemenangan 2-1 bagi Sriwijaya FC di menit 66 yang bertahan hingga akhir laga. (cj1)

@sumeks

Rabu, 16 Mei 2012

Persiram vs Sriwijaya FC, Masih Tanpa Firman Utina

Tanpa Firman alur serangan SFC menjadi mudah terbaca. Kelemahan ini harus diatasi jika ingin mencuri poin tiga di Sorong.

Kabar buruk menerpa Sriwijaya FC jelang laga menghadapi Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5) besok. Jenderal lapangan tengah Firman Utina, terancam tidak bisa bermain lawan skuad Dewa Laut akibat belum sembuh dari cedera hamstring.

“Sampai saat ini Firman belum sembuh total, kemungkinan Firman kembali belum bisa diturunkan saat SFC harus melawan Persiram,” kata Fisioterapis SFC, Rudiius, Selasa (15/5).

Menurut dia, Firman sudah membaik bila dibandingkan sebelumnya. Akan tetapi, meski sudah dikatakan membaik kondisi pemiliki jersey 15 ini belum pulih total.

“Jadi belum bisa dikatakan bila Firman sudah sembuh. Sangat riskan memaksanya bermain lawan Persiram. Bisa-bisa cedernya akan bertambah parah,” tegasnya.

Akan tetapi meski demikian, Rudius tetap memberikan sedikit harapan dengan mengatakan bila pelatih akan terus memantau perkembangannya. Dengan harapan, proses penyembuhan cederanya berlangsung lebih cepat.

“Kondisinya sudah membaik, dan Firman sudah mulai latihan dan jogging. Tapi, Firman masih latihan secara terpisah, sebab kita tidak mau terjadi kembali benturan dan membuat cederanya kembali parah,” jelasnya.

Ya, kehilangan Firman jelas kerugian besar bagi Sriwijaya. Berkaca pada pertandingan lawan Persidafon, alur serangan SFC menjadi mudah terbaca. Penyebabnya, Ponaryo Astaman tidak bebas melakukan kreasi karena ikut membantu pertahanan.

Jika Firman bermain variasi serangan SFC menjadi sulit dibaca. Pemain kelahiran Manado, 15 Desember 1981 ini, bisa beroperasi sebagai pemain sayap kiri, kanan maupun tengah. Terkadang Firman muncul sebagai alternatif pencetak gol dikala striker mendapatkan pengawal ketat dari para pemain belakang tim lawan. Kelebihannya adalah tendangan jarak jauh yang akurat.

“Untuk saat ini dia belum siap tampil lawan Persiram. Cedernya bisa bertambah parah jika mendapat tekel lawan. Lawan Persiram saya tetap akan memaksimalkan Ponaryo sebagai playmaker,” timpal pelatih SFC Kas Hartadi. /zal

@BeritaPagi

Persiram vs Sriwijaya FC, Matikan Pergerakkan Boumsong-da Silva

Tidak ingin mengulangi kesalahan pada laga sebelumnya saat gawang Sriwijaya FC dibobol dua kali, oleh sriker Persidafon Dafonsoro, Yohannes Ferinando Pahabol.

Kini Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi lebih mewanti-wanti lini belakangnya untuk mewaspadai pergerakan dua pemain kunci Persiram, Jean Paul Casmiri E Boumsong dan Anderson Da Silva pada pertandingan Kamis (17/5/2012) mendatang, di Stadion Wombik, Sorong, Papua Barat.

"Boumsong dan Anderson, saya nilai cukup berbahaya dan menjadi inti dari permainan Persiram, maka dari itu saya harap pemain tetap konsentrasi penuh di sepanjang pertandingan.

Namun kita tidak akan memfokuskan menjaga kedua pemain ini saja, sebab setiap pemain Persiram yang lainnya pun harus diwaspadai," ungkap mantan asisten Ivan Kolev ini, Selasa (17/5/2012).

Seperti yang diketahui pemain asal Kamerun (Boumsong) ini sudah berhasil mencetak 10 gol sementara pemain asal Brasil, Anderson Da Silva yang baru saja direkrut pada putaran kedua ini, sudah berhasil mencetak dua gol.

Kemudian masih ada satu lagi striker anyar lainnya, Wook Jin You asal Korea Selatan pun patut diwaspadai meskipun belum mencetak gol.

Oleh karena itulah, Kas tetap akan menginstruksikan kepada para pemain untuk tidak boleh lengah sedikit pun dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu.

Faktor non-teknis dari tuan rumah akan sangat terasa apabila pemain tidak bisa menjaga emosinya.

"Waktu melawan Persidafon kemarin pun, penonton bisa nilai sendiri kinerja wasit dilapangan. Beberapa pemain kita terus dilanggar saat mengancam gawangnya di kotak pinalti, namun wasit tetap tidak bergeming," kenang suami dari Sri Hartuti ini.

@sripoku

Persiram vs Sriwijaya FC, Siap Tanpa Coyne

Defender tangguh Sriwijaya FC Thiery Gathuessi dipastikan tanpa tandem terbaiknya Jamie Coyne saat laga menghadapi tuan rumah Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5) nanti di Stadion Wombik, Sorong Papua.

Namun meskipun demikian, Gatuesi siap tampil walau tanpa tandem terbaiknya itu. Tak tanggung-tanggung, pemain ini menargetkan Clean Sheet saat menghadapi salah satu tim Mutiara Hitam tersebut. Untuk itu, persiapan matang akan dilakukannya dengan selalu focus. Pasalnya katanya, meraih clean sheet atau tanpa kebobolan sangat penting untuk membuktikan bahwa lini belakang Sriwijaya FC tidak mudah ditembus, meskipun tanpa Jamie.

“Clean sheet sangat penting bagi kami, tentunya akan memberikan kepercayaan diri kepada kami semua. Bagi saya, tanpa Jamie bukan masalah besar bagi kami, karena kita masih memiliki pemain lain, yang tak kala baiknya,” ujar Gathuesi dihubungi Palembang Ekspres, Selasa (15/5) kemarin.

Diakui pemain yang bernomor punggung enam ini, bahwa dalam pertandingan terakhir mereka kebobolan hingga tiga gol sehingga menjadi sorotan dari kinerja lini belakang. Makanya menghadapi Persiram mereka tidak mau kecolongan lagi.

“Laga kali ini bagi kami sangat penting.untuk terus menjauh dari tim lain. Karena itu, kami semua harus bekerja keras dan disiplin menjaga pertahanan,” imbuhnya seraya mengaku timnya pada laga ini akan menghadapi rintangan yang berat, dimana akan menjalani pertandingan dilapangan yang dinilainya kurang baik.

“Jelas ada pengaruhnya, dengan permainan kita. Namun, kita tidak gentar, dan siap mejalaninya dengan resiko apapun. Yang terpenting bagi kami tiga poin, untuk menjaga pelaung.juara,” tuturnya yang sangat berambisi meraih juara bersama Sriwijaya FC.tahun ini.

Semantara itu Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM),.Hendri Zainuddin mengaku optimis Lini Wong Kito bias mencapai clean sheet saat menhadapi Persiram, meskipun tanpa pemain Australia tersebut.

“Kita juga yakin, Sriwijaya FC bisa mengalahkan Persiram. Namun, pemain kita harus tetap waspada, tentunya dengan motivasi para pemain Persiram. Saya rasa, posisi buncit di klasemen tentunya akan meningkatkan semangat mereka untuk mengalahkan Sriwijaya FC yang berada di puncak klasemen sementara,” paparnya.

Namun penampilan buruk Persiram pada dua laga terakhir saat dipermak Persidafon 6-0 dan dikalahkan Gresik United 1-0 menjadi salah satu faktor keoptimisan Hendri kalau Sriwijaya FC bisa menaklukan Persiram. Selain.mewaspadai motivasi para pemain Persiram, Hendri juga meminta para pemain untuk mewaspadai kepemimpinan wasit.

”Jangan sampai pemain melakukan.pelanggaran yang tidak perlu yang akan merugikan kita. Kita tetap harus mewaspadai wasit, apalagi pertandingan tidak disiarkan secara langsung,” ungapnya saraya mengaku lapangan buruk juga harus diakai pemai untuk meraih poin sempurna.

Para Punggawa Wong Kito sendiri, usai mencuri satu poin di kandang Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) kemarin. Selasa (15/5) kemarin sudah merapat di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

“Ini (kemarin red) kita sudah berada di Sorong dan baru saja tiba siang tadi waktu setempat dan kemungkinan besar tidak bisa mengunjungi ibukotanya, Rajaampat karena waktunya tidak memungkinkan lagi,” ungkapnya. .

Gathuesi juga menambahkan, jeda waktu yang sangat mepet antara pertandingan melawan Persidafon.Dafonsoro (14/5) kemarin harus bisa dimaksimalkan sebaik mungkin. Maka dari itu, saat ini seluruh pemain sedang istirahat di hotel pasca perjalanan yang cukup jauh dari Jayapura menuju ke Sorong.

“Kita tidak memiliki waktu lagi untuk sekedar berkunjung ke Rajaampat, karena perjalanan menuju ibukota Provinsi Papua Barat itu harus melalui.jalur laut yang memakan waktu sekitar 8 jam. Oleh sebab itulah kita hanya.akan fokus persiapan di Sorong ini saja,” tukasnya.(VIV)

@sumeks

Kashartadi Khawatirkan Wasit di Papua

Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi mengaku was-was dengan kepemimpinan wasit yang cenderung memihak tuan rumah pada saat timnya bertanding melawan Persiram Rajaampat di Stadion Wombik, Sorong, Papua Barat, Kamis (17/5/2012) besok.

Menurutnya laga melawan Persidafon (14/4/2012) kemarin, wasit masih tidak bergeming terhadap pelanggaran-pelanggaran keras yang dilakukan tim lawan. Padahal waktu itu pertandingannya disiarkan melalui televisi. Apalagi pada pertandingan besok tidak akan disiarkan langsung, maka kerawanan faktor non teknis ini akan semakin besar.

"Main di kandang lawan itu meman benar-benar berat, banyak keputusan- keputusan wasit yang merugikan tim kita. Padahal waktu itu komentator ANTV pun bilang bahwa pelanggaran terhadap Hilton dan Kayamba seharusnya berbuah penalti. Tetapi wasit tetap tak menghiraukan," jelas Pelatih asal Solo ini.

@sripoku

Persiram vs Sriwijaya FC, AWAS ... Counter Attack !!!

Meski Sriwijaya FC berhasil meraih satu poin pada laga melawan Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5/2012) kemarin, namun hasil tersebut tidaklah didapatkan dengan mudah. Perlu perjuangan ekstra keras untuk dapat menyamakan kedudukan, setelah sempat tertinggal oleh gol-gol yang diciptakan striker Persidafon, Pahabol melalui serangan balik.

"Oleh karena itulah kita akan lebih mewaspadai lagi serangan balik dari lawan-lawan SFC selanjutnya, termasuk saat menghadapi Persiram Rajaampat pada Kamis (17/5/2012) besok," kata Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi, Rabu (16/5/2012).

Menurutnya, kualitas Sriwijaya FC memang sejauh ini tidak diragukan lagi untuk urusan melakukan pressing ke jantung pertahanan lawan, penguasaan bolanya pun cukup baik dengan umpan-umpan satu dua antar pemain yang sejauh ini cukup solid.

Jadi wajar apabila Laskar Wong Kito sampai saat ini masih menguasai puncak klasemen sementara dengan raihan 52 point, dan memiliki selisih empat point (48 point) dari Persipura yang berada diurutan kedua yang telah melakoni satu pertandingan lebih banyak dari SFC.

"Tipe permainan kita memang begitu, selalu menyerang dan terus melakukan tekanan, sebab kalau kita bermain bertahan tidak mungkin kita bisa dapat mencetak gol apalagi dapat point maksimal. Namun tetap yang perlu diperhatikan adalah untuk tetap tidak lengah terhadap counter attack lawan," tegas mantan Asisten Pelatih Ivan Kolev ini.

@sripoku

Bermuatan Politis, Pengiriman Timnas ke Palestina Dipertanyakan

Ketua umum PSSI versi KLB.Ancol, Maret 2012, La Nyalla Mattalitti, mempertanyakan keputusan kubu Djohar Arifin Husin yang mengirimkan Timnas ke turnamen An-Nakba di Palestina.

Kubu Djohar, ketua umum PSSI versi KLB Solo, Juli 2011, mengakui bahwa turnamen yang diselenggarakan di luar agenda FIFA dan AFC itu bersifat politis. Sebagai perwujudan dukungan atas perjuangan Palestina untuk merdeka.

“Dengan keikutsertaan Timnas ke.Palestina dengan pertimbangan karena solidaritas perjuangan rakyat Palestina menunjukan kekacauan PSSI Djohar agar dapat diakui secara Internasional, tanpa melihat bahwa turnamen tersebut tidak masuk agenda FIFA maupun AFC,” ungkap La Nyalla lewat pesan singkatnya.

“Walaupun secara politis dapat dianggap ada dukungan dari pemerintah, namun dari sisi profesionalisme sudah melanggar aturan yang ada,” sambung mantan ketua Pengurus PSSI tingkat Provinsi Jawa Timur itu.

La Nyalla menilai, Djohar saat ini berburu pengakuan karena para.anggotanya sudah mencabut mandat dan mengalihkan dukungan kepada kubu PSSI versi KLB Ancol.

Ini terjadi setelah Djohar membekukan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dan membentuk kompetisi baru Liga Primer Indonesia (IPL).

La Nyalla menilai, Djohar sengaja mengatakan bahwa FIFA dan AFC hanya mengakui adanya konflik dualisme kompetisi dan bukan organisasi untuk mengamankan posisinya yang sekarang makin tersudut.

La Nyalla kemudian menjelaskan.bahwa keputusan Task Force AFC mengundang kubu Djohar dan kubunya bulan April lalu menunjukkan bahwa lembaga sepak bola tertinggi Asia itu mengakui adanya permasalahan yang lebih serius daripada sekedar dualisme kompetisi.

“Apalagi dengan adanya kasus dualisme kepemimpinan PSSI yang dianggap sepihak PSSI Djohar sebagai dualisme liga, mencerminkan ketidaktahuan dari sisi organisasi, kalau dualisme liga pasti yang dipanggil hanya PSSI Djohar. Itulah kelemahan mereka dalam memahami apa yg sebenarnya terjadi dalam tubuh PSSI,” tandasnya. [yob]

@12paz

Persiram vs Sriwijaya FC, Misi Taklukkan Papua

Setelah sukses menahan imbang Persidafon, skuad Sriwijaya FC bakal dijamu Persiram di tanah Papua. Laskar Wong Kito harus bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki untuk menaklukkan klub asal Papua ini.

Di atas kertas Sriwijaya FC unggul segalanya atas Persiram Raja Ampat. Namun, Sriwijaya FC tetap harus waspada saat bentrok dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, di Stadion Wombik Sorong, Kamis (17/5) besok. Skuad Laskar Wong Kito juga harus mewaspadai spirit Dewa Laut yang tengah berjuang dari zona degradasi.

Sebanyak 21 pemain Sriwijaya sudah berada di Sorong, pada pukul 13.00 WIT atau 15.00 WIB. Pemain menginap di Hotel Meriedien dan akan mulai menjajal Stadion Wombik Sorong pada hari ini Rabu (16/5).

Bicara peringkat, SFC dan Persiram bagai bumi dan langit. Sriwijaya kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 52 poin, hasil 16 kemenangan, 4 imbang dan 3 kali kalah. Sementara Persiram terdampar di dasar klasemen dengan 21 poin. Dari 23 penampilan, Persiram hanya 5 kali menang, 6 imbang dan 12 kali kalah.

Namun, perbedaan kelas ini bukan jaminan Sriwijaya bisa menang mudah. Terbukti, pada pertemuan pertama di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (17/3) lalu, SFC hanya menang tipis 1-0 melalui gol tunggal Firman Utina. Ini cukup membuktikan jika Persiram memiliki kualitas yang sangat baik.

“Meski Persiram berada di dasar klasemen, mereka tidak bisa kita anggap remeh. Persiram punya motivasi tinggi karena bermain di kandang sendiri. Selain itu, mereka butuh poin untuk keluar dari zona degradasi,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Selasa (15/5).

Meski begitu, peluang menang tetap ada karena penampilan Persiram pada dua laga terakhir sangat jelek. Usai ditekuk Gresik United 1-0, mereka dihajar 6-0 oleh Persidafon Dafonsoro pada derby Papua. Selain itu, Sriwijaya sudah bisa memainkan kiper utama Ferry Rotinsulu dan bek kiri Mahyadi Panggabean.

“Target kita curi poin, kalau bisa tiga poin sebab pada tur pertama melawan Persidafon kemarin kita harus puas dengan satu poin,” tegas Kas.

Menurut Pelatih asal Solo ini, meski melawan klub jurukunci, tak sedikitpun terbesit menurunkan daya gedor. Permainan menyerang dengan formasi baku 4-2-3-1 akan kembali dilakukannya. Kas sangat optimis dapat menundukkan tuan rumah.

“Kita akan bermain normal dan harus dapat memetik tiga poin sebagai modal menjamu Persiwa dan Persipura di Palembang. Kemenangan sangat penting untuk memberikan tekanan lebih pada Persipura,” bebernya.

Ya, jika mampu meraup tiga poin maka selisih jarak dengan Mutiara Hitam akan menjadi tujuh poin. Kondisi ini bisa menjadi pressure bagi Persipura, yang akan menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Mandala Jayapura, Jumat (18/5).

“Ada dua pemain yang kita waspadai yakni Boumsong dan Anderson da Silva. Mereka punya kontrol bola dan kemampuan menyerang sangat baik. Tapi, jika kita mampu tampil disiplin saya pikir mereka bisa diatasi,” pungkasnya.

Wing back SFC, Siswanto menambahkan, Sriwijaya harus terus melaju dan meninggalkan Persipura di puncak klasemen ISL. Selain Persipura, duel yang patut diwaspadai adalah duel dengan klub papan bawah.

“Mengalahkan klub papan bawah tidak mudah. Jadi, jangan sampai kami meremehkan Persiram karena itu bisa menjadi bumerang bagi SFC,” cetusnya.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin meminta seluruh pemain untuk tetap fokus ke pertandingan. Pasalnya, motivasi tinggi pemain Persiram bisa sangat menyulitkan Ponaryo Astaman dan kawan kawan.

“Salah satu senjata yang berbahaya dari Persiram adalah motivasi mereka. Posisi buncit di klasemen tentunya akan meningkatkan semangat mereka untuk mengalahkan Sriwijaya FC yang berada di puncak klasemen sementara. Tentunya motivasi yang dimiliki akan berlipat-lipat, apalagi Persiram akan tampil di hadapan pendukung sendiri,” kata Hendri.

Selain mewaspadai motivasi para pemain Persiram, Hendri juga meminta para pemain untuk mewaspadai kepemimpinan wasit.

”Jangan sampai pemain melakukan pelanggaran yang tidak perlu yang akan merugikan kita. Kita tetap harus mewaspadai wasit, apalagi pertandingan tidak disiarkan secara langsung,” tutupnya. /fer/zal

@BeritaPagi

Selasa, 15 Mei 2012

Dirtek SFC: "Curi" Tiga Poin Dari Persiram

Direktur Teknik dan SDM Sriwijaya FC, Hendri Zainudin menyakini bahwa timnya akan berhasil merebut empat poin pada tur Papua.

Sebelumnya Laskar Wong Kito sudah mendapatkan satu point pada saat melawan Persidafon Dafonsoro (14/5/2012) lalu, yang berakhir dengan skor 2-2. Lalu kali ini, Kayamba dkk akan kembali bertemu dengan Persiram Rajaampat pada Kamis (17/5/2012) mendatang.

"Saya berkeyakinan SFC akan mampu merebut point penuh (tiga poin) meskipun pertandingannya tidak akan disiarkan langsung," katanya, Selasa (15/5/2012).

Hendri mengaku cukup optimis bila timnya mampu memaksimalkan laga krusial tersebut, asalkan wasit yang memimpin pertandingan dapat berlaku adil.

Dilihat dari stastik pertandingan jelas SFC jauh lebih unggul dari Persiram, dengan rekor belum terkalahkan sejak takluk dari Persipura (28/1/2012) pada putaran pertama lalu. Sementara Persiram baru saja menelan kekalahan telak (0-6) atas Persidafon pekan lalu.

"Kandang Persiram Rajaampat kita lihat tidak terlalu angker bagi tim-tim yang bermain di sana. Terbukti Persija bisa meraih poin penuh dengan membantai Persiram (6-0) pada awal putaran pertama lalu.

Kemudian PSPS pun juga bisa mengalahkan Persiram meski dengan skor tipis 2-1. Oleh karena itulah kita masih tetap optimis SFC bisa menang," tegas anggota DPRD Banyuasin ini.

@sripoku

Persisam vs SFC, Matikan Pergerakan Boumsong-da Silva

Tidak ingin mengulangi kesalahan pada laga sebelumnya saat gawang Sriwijaya FC dibobol dua kali, oleh sriker Persidafon Dafonsoro, Yohannes Ferinando Pahabol.

Kini Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi lebih mewanti-wanti lini belakangnya untuk mewaspadai pergerakan dua pemain kunci Persiram, Jean Paul Casmiri E Boumsong dan Anderson Da Silva pada pertandingan Kamis (17/5/2012) mendatang, di Stadion Wombik, Sorong, Papua Barat.

"Boumsong dan Anderson, saya nilai cukup berbahaya dan menjadi inti dari permainan Persiram, maka dari itu saya harap pemain tetap konsentrasi penuh di sepanjang pertandingan.

Namun kita tidak akan memfokuskan menjaga kedua pemain ini saja, sebab setiap pemain Persiram yang lainnya pun harus diwaspadai," ungkap mantan asisten Ivan Kolev ini, Selasa (17/5/2012).

Seperti yang diketahui pemain asal Kamerun (Boumsong) ini sudah berhasil mencetak 10 gol sementara pemain asal Brasil, Anderson Da Silva yang baru saja direkrut pada putaran kedua ini, sudah berhasil mencetak dua gol.

Kemudian masih ada satu lagi striker anyar lainnya, Wook Jin You asal Korea Selatan pun patut diwaspadai meskipun belum mencetak gol.

Oleh karena itulah, Kas tetap akan menginstruksikan kepada para pemain untuk tidak boleh lengah sedikit pun dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu.

Faktor non-teknis dari tuan rumah akan sangat terasa apabila pemain tidak bisa menjaga emosinya.

"Waktu melawan Persidafon kemarin pun, penonton bisa nilai sendiri kinerja wasit dilapangan. Beberapa pemain kita terus dilanggar saat mengancam gawangnya di kotak pinalti, namun wasit tetap tidak bergeming," kenang suami dari Sri Hartuti ini.

@sripoku

Pelatih Sriwijaya FC "Ingatkan" Gumbs CS

Ditenggarai sedikit mengalami kelelahan, sehabis melawan Persidafon Dafonosoro 2-2, Stadion di Sentani, Senin (14/5/2012), pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi meminta anak asuhnya untuk beristirahat total.

Dia mewanti-wanti Keith Kayamba Gumbs dkk untuk tidak keluar malam atau menggelar acara. Sebab, persoalan fisik dan kebugaran menjadi pertimbangan Kas Hartadi. Pemain harus menjaga fisiknya lantaran sudah bertarung lagi melawan Persiram Rajaampat, di Stadion Wombik, Kamis (17/5/2012).

"Pemain harus menjaga kondisi fisiknya, hari ini ketika tiba di hotel, saya hanya meminta pemain sedikit fitnes, renang dan sauna. Setelah harus istirahat agar bugar," jelas Kas.

Menurut dia, waktu istirahat selama dua hari itu terasa sangat kurang. Jadwal memang sedikit padat, namun dia berusah agar anak asuhnya tetap enjoy dan menikmati lawatan selama di Papua."Besok pagi kami sudah menjajal lapangan," jelas Kas

@sripoku

Sriwijaya FC Jual Sepeda dengan Nama & Nomor Pemain

Jika sebelumnya Sriwijaya FC menjual puluhan sepeda bermotif
klub Sriwijaya FC, kini Manajemen Sriwijaya FC bekerjasama dengan Litus Bike kembali menyiapkan sepeda bermotif Sriwijaya FC, namun kali ini sepeda yang dijual tidak hanya bermotif klub, tetapi juga memiliki nama dan nomor pemain Sriwijaya FC.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin didampingi owner Litus Bike perusahaan pemilik hak merk dagang sepeda Sriwijaya FC, Erick Litus Kaharuddin menjelaskan para pecinta Sriwijaya FC sudah bisa memesan sepeda bermotif Sriwijaya FC dengan nama dan nomor pemain.

” Tahap awal Litus Bike sudah membuat sepeda bermotif Sriwijaya FC dengan nama dan nomor Kayamba serta Ferry Rotinsulu. Dua sepeda bernama Ferry dan Kayamba ini dipesan oleh manajemen Sriwijaya FC, sementara jika pecinta Sriwijaya FC ingin memesan sepeda dengan nomor dan nama pemain lainya bisa menghubungi Litus Bike,” kata Hendri Zainuddin kepada goal com Indonesia, Selasa (15/05).

Dikatakan Hendri, meskipun sepeda yang baru ini ditambah nama dan nomor pemain, namun harganya tetap sama seperti sepeda yang hanya bermotif Sriwijaya FC tanpa ada nama dan nomor pemain. “Meskipun ditambah nama dan nomor pemain, harganya tetap Rp 2,5 juta,” kata Hendri.

Dikatakan Hendri, pemasaran sepeda bermotif Sriwijaya FC ini sudah dilakukan. Pemasaran dan perkenalan sepeda ini juga akan dilakukan di Stadion saat Sriwijaya FC menjamu Persiwa Wamena.

” Nanti salah satu sepeda akan dipakai berkeliling lapangan di lintasan lari. Dengan cara ini semua penonton yang menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC dan Persiwa bisa melihat sepeda ini. Dengan cara ini kita harapkan semua pecinta Sriwijaya FC bisa menyaksikan sepeda bermotif Sriwijaya FC dengan nama dan nomor pemain ini,” ujar Hendri.

Bagi para pecinta Sriwijaya FC di seluruh Indonesia yang ingin memesan atau sekedar bertanya tentang sepeda khusus Sriwijaya FC ini bisa menghubungi Erick Litus Kaharuddin dengan nomor Hp 081271616189. ( Hensyi Fitriansyah)

PSSI Belum Jelaskan Asal Usul Paspor Tibo

-PSSI hingga saat ini belum menjelaskan secara rinci mengenai asal usul paspor yang digunakan Titus Bonai (Tibo) untuk mengikuti Al Nakba International Tournament di Palestina, 13-23 Mei.

Selama ini paspor pemain yang memperkuat klub Indonesia Super League (ISL) itu ditengarai masih dipegang oleh manajemen Persipura, Jayapura. "PSSI tidak bisa menolak keinginan Tibo dan Okto untuk memperkuat Timnas. Jadi justru yang menahan paspor itu yang melanggar hak asasi," kata Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong di Jakarta, Selasa (15/5).

Menurut dia, keinginan Titus Bonai dan Oktovianus Maniani untuk membela timnas seharusnya didukung penuh oleh klub dan bukan malah menahannya, karena mereka ini menjalankan kepentingan negara.

Dua pemain asal Papua ini, kata dia, telah bergabung dengan pemain timnas lainnya di Palestina dan bahkan telah menjalani latihan bersama yang dipimpin langsung oleh pelatih Nil Maizar.

"Timnas telah berangkat dari Jordania menuju Palestina. Sebelumnya rombongan sempat tertahan. Untuk ke Palestina memang membutuhkan perjuangan," katanya.

Jenderal bintang satu itu menjelaskan, keikutsertaan Indonesia pada Al Nakba International Tournament ini bukan hanya menghadiri undangan, melainkan juga memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan Palestina.

Ditanya masalah dana yang digunakan, pria yang juga menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI itu mengaku dana yang digunakan merupakan bantuan dari donatur yang tidak terikat. "Turnamen di Palestina sifatnya mendadak. Jadi bantuan dari pemerintah belum ada. Yang penting kita berangkat dulu. Pertandingan ini jauh lebih penting dibandingkan dengan agenda FIFA," katanya dengan tegas.

Pada Al Nakba International Tournament 2012, Timnas Garuda berada di Grup B bersama Uzbekistan dan Irak. Meski lawan yang akan dihadapi adalah tim berat, pihak manajemen timnas tetap menargetkan Irfan Bachdim dan kawan-kawan lolos ke semifinal.

@republika

PSSI Tantang Persipura Soal Paspor Tibo

Penanggung Jawab Timnas, Benhard Limbong, mengakui jika Titus Bonai berangkat ke Palestina menggunakan paspor baru.

Sebelumnya, disebutkan Paspor milik Tibo tertahan di manajemen Persipura Jayapura. Pasalnya Tibo bergabung dengan Timnas tanpa mengantongi izin Persipura. Sebelumnya dia hanya izin ke Jakarta untuk berobat, namun dia justru bergabung dengan Training Camp (TC) Timnas di Yogyakarta.

Saat ditanya mengenai penahanan paspor itu, Limbong berkilah. "Saya kira tanya ke kantor (imigrasi) yang mengeluarkannya," katanya di kantor PSSI, Selasa (15/5/2012).

Namun dia mengakui jika paspor milik Tibo dibuat baru. Limbong beralasan, wajar paspor Tibo dibuat baru jika untuk membela Timnas.

"Lihat dulu kepentingannya," kilahnya.

Dia malah mempertanyakan sikap manajemen Persipura yang menahan paspor milik Tibo.

"Jika seseorang menahan paspor orang demi kepentingan pribadi, untuk apa? Paspor itu hak pribadi (Tibo). Hak pribadi ditahan-tahan demi persoalan bangsa itu akan jadi masalah," tegas Limbong.

Menurutnya, Tibo bergabung dengan Timnas bukan karena ditarik PSSI, tapi karena keinginannya sendiri.

"Dari awal saya sudah mengatakan bahwa selain undangan ke pribadi, harus izin juga kepada klubnya. Tapi the show must go on. Kita datang tapi selalu ditolak (Persipura). Jika Tibo mau, PSSI tidak dalam posisi menolak," kilahnya lagi.

"Kita mau mencapai legalitas seperti apapun tetap saja tidak akan beres," tukasnya.

@inilah.com

Sriwijaya FC Waspadai Motivasi Pemain Persiram


Usai bermain imbang 2-2 dengan Persidafon Dofonsoro, Sriwijaya FC langsung bersiap menghadapi Persiram Raja Ampat pada lanjutan kompetisi Super Liga Indonesia, Kamis (17/05) di Stadion Wombik Sorong.

Meskipun tim yang akan dihadapi Kieth Kayamba dkk ini terpaku di posisi juru kunci klasemen sementara, namun Sriwijaya FC tidak boleh menganggap enteng pertandingan. Karena selain tampil di kandang sendiri, Persiram memiliki motivasi tinggi untuk mengalahkan Sriwijaya FC agar bisa keluar dari posisi juru kunci. Persiram saat ini berada di posisi buncit klasemen dengan nilai 21 hasil 23 kali pertandingan.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin optimis Sriwijaya FC bisa mengalahkan Persiram, namun Hendri meminta tim Sriwijaya FC untuk tetap mewaspadai motivasi para pemain Persiram.

“Salah satu senjata yang berbahaya dari Persiram adalah motivasi mereka. Posisi buncit di klasemen tentunya akan meningkatkan semangat mereka untuk mengalahkan Sriwijaya FC yang berada di puncak klasemen sementara. Tentunya motivasi yang dimiliki akan berlipat-lipat, apalagi Persiram akan tampil di hadapan pendukung sendiri,” kata Hendri Zainuddin kepada goal com Indonesia, Selasa (15/05).

Namun penampilan buruk Persiram pada dua laga terakhir saat dipermak Persidafon 6-0 dan dikalahkan Gresik United 1-0 menjadi salah satu faktor keoptimisan Hendri kalau Sriwijaya FC bisa menaklukan Persiram.

Selain mewaspadai motivasi para pemain Persiram, Hendri juga meminta para pemain untuk mewaspadai kepemimpinan wasit.” Jangan sampai pemain melakukan pelanggaran yang tidak perlu yang akan merugikan kita. Kita tetap harus mewaspadai wasit, apalagi pertandingan tidak disiarkan secara langsung,” ujarnya.

Sementara itu usai mencuri satu poin di kandang Persidafon Dafonsoro, skuad Sriwijaya FC langsung bertolak ke Sorong, Selasa ( 15/05) pagi guna menghadapi Persiram Raja Ampat, di Stadion Wombik, Sorong, Kamis (17/5) nanti. “Kita berangkat pukul 07.30 WIT tadi . Perjalanan menuju Sorong melalui jalur udara memakan waktu sekitar 2 jam,” kata Kas.

Kas mengatakan, meskipun pemain dalam kondisi yang cukup lelah usai pertandingan. Ia tetap bersyukur tidak ada pemain yang mengalami cedera saat melawan Persidafon.“Tidak ada pemain yang cedera. Semua pemain bisa diturunkan saat melawan Persiram, kecuali Jamie yang terkena akumulasi kartu. Sementara untuk Firman Utina, kondisinya akan kami lihat dalam satu-dua hari ke depan,” ujarnya.

Meskipun tidak bisa diperkuat Jamie Coyne, namun Sriwijaya sudah bisa memainkan Mahyadi Panggabean dan penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu, saat menghadapi Persiram Raja Ampat. (Hensyi Fitriansyah)

Sriwijaya FC Tak Mau Lengah Lagi

Sriwijaya FC gagal meraih tiga poin pada laga lanjutan putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Bertindak sebagai tamu skuadra Kas Hartadi dipaksa main imbang dengan skor 2-2 (0-1) Persidafon Dafonsoro di Stadion Barnabas Youwe, Sentani kemarin, (14/5). Dua gol tim berjuluk Laskar Wong Kito itu masing-masing dipersembahkan Keith Kayamba Gumbs menit ke-53 dan Thierry Gathuessi pada menit 81.

Sedangkan dua gol tuan rumah diborong striker mungil Yohanes Pahabol menit ke-16 dan 56. “Kami jelas kecewa dengan hasil imbang meski main tandang. Namun tetap bersyukur dapat pulang membawa poin meski hanya satu,” kata pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi saat dikonfirmasi Sumatera Ekspres kemarin.

Kas (sapaan akrabnya) tidak menampik jika kurang maksimal penampilan anak buahnya diakibatkan absennya tiga pilar utama, penjaga gawang Ferry Rotinsulu, gelandang Firman Utina dan wing back Mahyadi Panggabean. Kendati demikian ia mengelak jika para pemain pengganti dikatakan tidak sepadan dan main kurang maksimal.

Sebut saja Ryvki Mokodompit di bawah mistar, Ahmad Jufrianto posisi gelandang dan Septia Hadi pada posisi wing back. “Semua pemain penganti bermain baik hari ini, (kemarin, red). Namun tidak dapat kami pungkiri jika penampilan anak-anak masih belum seperti biasanya,” tegas dia.

Meski demikian eks pelatih Sriwijaya Junior itu, mengaku tetap angkat topi pada Ponaryo Astaman dan kawan-kawan. Mereka terus berjuang tanpa lelah sepanjang pertandingan. “Semangat bertanding anak-anak luar biasa dan perlu kita beri apresiasi,” terang mantan pemain tim nasional (timnas) era 90-an ini.

Donasi satu poin tidak membuat perubahan posisi tim double winner edisi 2007 itu pada klasemen sementara ISL. Tim dengan warna jersey utama kuning-kuning ini, tetap kokoh di puncak dengan koleksi 52 poin hasil 23 main 16 menang, 4 seri dan 3 kalah dengan surplus 30 gol. Beda empat poin dari pesaing utamanya Persipura Jayapura pada posisi kedua dengan rincian 24 main 14 menang, 6 seri dan 4 kalah dengan suplus gol 15.

Sedangkan Persidafon bertahan di posisi 11 dengan torehan 29 poin dengan torehan 23 main 8 menang 5 seri, 10 kalah dengan minus 4 gol. “Posisi kami di klasemen memang masih aman namun kami tidak boleh lengah lagi pada pertandingan selanjutnya,” tegas pria asal Solo, Jateng itu.

Tak heran jika Kas mematok target tiga poin saat akan menyambangi markas Persiram Raja Ampat di Stadion Wombik, Sorong (17/5) nanti. Ia tetap pede bisa meraih poin maksimal meski bakal kembali bertindak sebagai tim tamu. “Kami akan berusaha maksimal untuk kembali meraih poin partai tandang. Target kami tetap tiga poin,” tegas dia.

Terlebih masih katanya, Ferry Rotinsulu dan Mahyadi Panggabean yang sebelumnya kena akumulasi kartu bisa dimainkan kembali. Begitu juga dengan Firman Utina kondisinya terus mengalami kemajuan cukup signifikan meski belum bisa dipastikan untuk turun. “Pemain kita hanya satu yang absen Jamie Coyne akibat akumulasi. Tapi tidak masalah kami masih ada Nova Arianto dan Ahmad Jufrianto,” tegas dia.

Dilain pihak pelatih Persidafon Eresnt Pahelerang mengaku puas dengan hasil imbang. Sebab kualitas permainan lawan dinilai jauh di atas anak buahnya. “Satu poin tidak masalah. Terpenting anak-anak bermain cukup bagus sore ini,” terang dia.

Dikatakan Eresnt Persidafon beda dengan Persipura yang memiliki banyak sponsor. Namun keberhasilan menahan imbang Sriwijaya FC di kandang diharapkan bisa memikat minat para donatur untuk membantu keuangan. “Kalau penampilan anak-anak seperti ini bukan tidak mungkin sponsor-sponsor besar ikut nimbrung seperti Persipura,” tukas dia.

Sementara kapten Persidafon Eduard Ivak dalam mengaku kecewa lantaran tidak bisa mempertahankan kemenangan pada menit terakhir. ”Mestinya kita bisa menang kalau tidak merasa sudah di atas angin dan kurang mewaspadai serangan dan umpan-umpan panjang Srwijaya FC,” ujar Ivakdalam. (ion/ce1)

@sumeks

Kashartadi: Terima Kasih Doanya

Sriwijaya FC makin kokoh di puncak Klasemen seiring dengan keberhasilan Ponaryo Astaman dkk menahan tuan rumah Persidafon dengan skor 2-2 dalam lanjutan ISL 2012, di Stadion Sentani Jayapura, Senin (14/5/2012).

Raihan satu poin, membuat SFC nyaman berada di puncak klasemen dengan 52 poin. Sementara pesaing terdekatnya Persipura masih duduk di peringkat kedua, setelah kalah 0-1 dari Persija Jakarta, Minggu (13/4/2012) lalu, masih mengemas 48 poin dari 24 pertandingan. SFC bisa memperlebar jarak dari Beto dkk lantaran masih menyimpan satu pertandingan.

"Alhamdulillah kami dapat satu poin, ini perjuangan keras anak-anak. Saya bersyukur karena mereka mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan, kami mampu mendominasi dan membuat beberapa peluang. Sebab kondisi cuaca sangat panas. Kepada masyarakat Sumsel, fans dan suporter, terima kasih atas dukungan dan doanya," jelas Kas.

Kemenangan ini lanjut Kas, membuat SFC mampu menjaga jarak dengan Persipura. Tambahan satu poin membuat mereka semakin percaya diri saat melawat ke kandang Persiram Rajaampat pada 17 Mei nanti.

Sriwijaya FC Tak Terbendung


Skuad Sriwijaya FC mampu mengakhiri rekor selalu kalah di tanah Papua setelah berhasil mencuri poin di kandang Persidafon. Hasil imbang ini semakin memperkokoh SFC di puncak klasemen.

Sriwijaya FC sukses memperlebar jarak menjadi empat poin dengan sang rival Persipura Jayapura, dalam perebutan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Hal itu tidak terlepas dari hasil imbang 2-2 lawan Persidafon Dafonsoro, di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Senin (14/5).

Sempat dua kali tertinggal lewat gol Yohanes Ferinando Pahabol, Sriwijaya bangkit lewat gol balasan Keith Kayamba Gumbs dan Thierry Gathuessi di menit akhir babak kedua.

Dengan hasil ini, Laskar Wong Kito semakin kokoh di puncak klasemen ISL dengan perolehan 52 hasil dari 23 pertandingan. Unggul empat poin dari Persipura yang baru mengoleksi 48 poin. Namun, Mutiara Hitam sudah memainkan 24 laga.

Perolehan satu poin ini mengakhiri catatan buruk SFC di tanah Papua. Sebelumnya, Sriwijaya selalu kalah saat bermain di Bumi Cenderawasih. Hasil ini pun memperpanjang rekor tidak terkalahkan selama 13 pertandingan. Namun, rekor 8 kemenangan beruntun harus terhenti.

“Hasil imbang ini adalah hasil terbaik kita, tak mudah dapat menahan imbang Persidafon dan mencuri satu poin dari tim tuan rumah,” ungkap pelatih SFC Kas Hartadi usai pertandingan.

Menurutnya, selama 90 menit pertandingan berlangsung tak ada yang salah dari strategi dan koordinasi pemain. Hasil 2-2 dalam pertandingan ini tak lain karena grafik penampilan Persidafon yang meningkat dari sebelumnya. “Ini laga kandang bagi mereka, jadi spirit mereka lebih tinggi,” ujarnya.

Dalam laga ini, Kas ikut menyoroti kepemimpinan wasit Novari Ikhsan yang dianggap selalu pro tuan rumah. Setiap pemainnya melakukan pressing maka dengan mudahnya wasit meniup peluit. Sebaliknya, meski pemainnya dilanggar dengan keras selalu tidak ada pelanggaran.

“Dalam pertandingan ini masyarakat dapat menilai sendiri karena laga ini disiarkan ANTV meski hanya siaran tunda. Hasil 2-2 ini saja tak lepas dari dewi fortuna atau keberuntungan kita. Tuhan masih membantu kita, meski pemimpin pertandingan lebih memihak tuan rumah. Yang penting kami bisa mencuri satu poin dan mudah-mudahan di Raja Ampat lebih baik lagi,” timpal kapten SFC, Ponaryo Astaman.

Sementara Ernenst Pahelereng, pelatih Persidafon mengatakan, permainan anak asuhnya cukup memuaskan dan sesuai skema yang diinstruksikan pelatih. Dengan segala keterbatasan yang ada, dirinya mengaku puas dapat menahan imbang pimpinan klasemen.
“Sebagai tim promosi, hasil ini cukup luar biasa dan membanggakan. Sriwijaya FC merupakan salah satu tim papan atas di Indonesia, mengimbangi mereka sama dengan meraih kemenangan bagi para pemain,” bebernya.

Dikatakan Ernenst, sejak awal para pemain menunjukan semangat tinggi dalam menampilkan performa terbaiknya di lapangan. Walau didera masalah keterlambatan gaji, dirinya memberi apresiasi tinggi kepada skuad Persidafon yang mampu tampil tanpa beban.
“Permainan di lapangan sama sekali tidak terpengaruh permasalahan yang sekarang menimpa pemain, profesionalitas mereka patut diberi apresiasi,” lanjutnya.
Hal senada juga dikatakan Eduard Ivakdalam. Ia mengaku salut dengan semangat rekan-rekan setim. ”Mestinya kita bisa menang kalau tidak merasa sudah di atas angin dan kurang mewaspadai serangan dan umpan-umpan panjang Srwijaya FC,” kata Ivakdalam.

Ivakdalam juga salut dengan permainan Ferinandano Pahabol. Namun ia mengingatkan agar dalam menyerang jangan terlalu individu. “Kalau ada teman yang berpeluang harus cepat memberikan umpan,” pungkasnya

Mendominasi

Di awal babak pertama, tim tamu lebih berinisiatif menyerang. Namun tuan rumah yang membuka skor lebih dulu melalui Yohanes Pahabol. Pemain muda berbakat dari tanah Papua itu membawa Persidafon unggul atas Sriwijaya FC pada menit ke 16. Skor 1-0 untuk tuan rumah hingga babak pertama berakhir.

Tertinggal 1 gol, Sriwijaya FC meningkatkan pola serangan di babak kedua. Hal itu terbukti efektif ketika Kayamba Gumbs menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Di menit ke 53, Kayamba Gumbs yang terlepas dari kawalan pemain belakang Persidafon mampu melepaskan sundulan yang merobek jala gawang Persidafon. Tapi skor imbang tersebut hanya bertahan 3 menit.

Menit ke 56 Yohanes Pahabol kembali mencetak gol kedua yang membuat kedudukan menjadi 2-1 untuk tuan rumah. Memanfaatkan umpan dari sisi kiri pertahanan Sriwijaya, Yohanes Pahabol yang berdiri di depan gawang tinggal meneruskan umpan tersebut untuk menjadi gol. 2-1 tuan rumah memimpin.

Tertinggal 1 gol, Sriwijaya kembali bermain lebih terbuka. Menit ke 81 Thierry Gathuessi membuat Sriwijaya mampu mencuri satu poin dari Persidafon.

Memanfaatkan kemelut di depan gawang Persidafon, Thierry berhasil menjaringkan bola ke gawang tuan rumah. Skor imbang 2-2 berakhir hingga 3 menit tambahan waktu berakhir. /fer/zal

@BeritaPagi

Senin, 14 Mei 2012

Coyne Absen Lawan Persiram, Kas Pilih Nova Atau Jupe

Pemain belakang andalan Sriwijaya FC asal Australia Jamie Coyne tidak bisa tampil saat Sriwijaya FC tandang ke kandang Persiram Raja Ampat pada lanjutan kompetisi Super Liga Indonesia, Kamis (17/05) di Stadion Mombik Sorong.

Kepastian tidak bisa tampilnya Jamie Coyne setelah pada pertandingan menghadapi Persidafon Dafonsoro, Senin (14/05) mendapat kartu kuning yang berarti akumulasi kartu bagi Jamie setelah sebelumnya menghadapi PSAP Sigli, Jamie Coyne juga mendapatkan kartu yang sama.

Selain Jamie Coyne, Thiery Gatuesi juga mendapat kartu kuning saat menghadapi Persidafon, namun ini baru kartu kuning pertama bagi Thiery.
Untuk mengantisipasi hilangnya Jamie Coyne pada laga krusial ini, Kas Hartadi mempunyai dua pilihan pemain untuk menggantikan posisi Jamie Coyne yaitu Nova Arianto atau Ahmad Jufrianto.

Achmad Jufrianto bisa saja dikembalikan oleh Kas Hartadi ke posisi semula yang ditempati Jamie Coyne, apalagi Jufrianto memang disiapkan untuk menggantikan posisi Jamie jika terkena akumulasi kartu.

Namun jika Firman Utina masih belum pulih, maka Jufrianto tetap akan main sebagai gelandang dan posisi Jamie Coyne akan digantikan oleh Nova Arianto.” Saya siapkan Nova Arianto dan Ahmad Jufrianto untuk menggantikan posisi Jamie Coyne. Namun kepastian siapa yang akan menggantikan Jamie akan kita lihat saat latihan nanti di lapangan,” ujar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi kepada goal com Indonesia, Senin (14/05).

Jamie Coyne selalu menjadi andalan Sriwijaya FC di lini belakang. Posisinya tidak tergantikan oleh pemain lain. Penampilannya di lapangan kerap kali mendapat pujian dari pelatih Kas Hartadi, namun akumulasi kartu yang diterima Jamie, membuatnya tidak bisa tampil saat Sriwijaya FC bertandang ke Sorong.” Kehilangan Jamie merupakan kerugian bagi kita, tapi kita masih mempunyai pemain untuk menggantikan Jamie Coyne. Kita masih punya Nova atau Jufrianto,” kata Kas. (gk-42)

@goal.com

Siswanto Berhasrat Bela Timnas

Setiap pemain tentunya memiliki mimpi-mimpi yang ingin dicapai. Seperti itulah hasrat yang diimpikan winger enerjik Sriwijaya FC, Siswanto. Pemilik jersey 7 ini ingin mencicipi juara Indonesia Super League (ISL) bersama SFC dan masuk dalam skuad Timnas Merah Putih.

Hampir setengah musim bergabung ke klub Laskar Wong Kito, pemain satu ini menjadi salah satu pemain andalan Kas Hartadi dan tidak pernah absen mengisi line up pemain yang akan diturunkan.

Mantan pemain Persib Bandung ini, tak jarang juga menjadi jawaban atas kebuntuan Sriwijaya FC dalam mendobrak tim lawan lewat sprin yang dimilikinya.

“Posisi SFC saat ini cukup baik tetap kokoh berada di puncak klasemen, saya harap tahun ini kita dapat menjadi juara,” ungkap Siswanto, Minggu (13/5).

Tak hanya ingin memegang piala ISL. Pemain yang kerap disapa Sis ini juga ingin sekali memakai baju merah putih dan memperkuat Timnas.

“Saya ingin sekali memperkuat kembali Timnas, mohon doanya saja,” ungkap mantan pemain Persema Malang ini.

Membela Merah Putih tentu menjadi mimpi hampir setiap pemain sepakbola Indonesia, termasuk dirinya. Bagi Siswanto, masuk dalam skuad Timnas akan menjadi catatan karier terbaik baginya.

Akan tetapi, meski demikian Ia tetap berharap, format pemain Timnas tetap seperti dulu. Pemain ISL bisa masuk Timnas, dan tidak ada lagi duo kompetisi dan perseteruan dalam kompetisi sepakbola supaya pemain lebih baik lagi dalam bermain guna mengharumkan nama bangsa.

“Jadi bisa dibilang saya punya dua cita-cita inilah, juara ISL dan gabung di Timnas jadi mimpi saya saat ini, mohon doanya semoga ini dapat tercapai,” jelas mantan gelandang Persekabpas Pasuruan era 2004 ini. /zal

@BeritaPagi

Persidafon vs Sriwijaya FC Wanggai Di Turunkan

Penyerang Perisdafon Dafonsoro, Patrich Wangga dipastikan bisa tampil saat menghadapi Sriwijaya FC, di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Senin (14/5). Jebolan timnas U-23 itu, sudah kembali ke Papua setelah sempat dikabarkan bergabung dengan timnas Indonesia, jelang persiapan turnamen Al-Nakbah di Palestina, 13-23 Mei mendatang.

“Tidak benar saya gabung timnas. Saya ke Jakarta untuk keperluan sebuah acara. Saya sudah kembali ke Papua dan akan setia bermain untuk Persidafon,” kata Wanggai beberapa waktu lalu.

Hal senada disampaikan Asisten Manajer Persidafon Dafonsoro Iwan Nazaruddin. Dia mengatakan, Wanggai sudah berada di Papua sejak beberapa hari lalu. Wanggai dipastikan siap bermain untuk SFC, setelah absen saat Persidafon menang 6-0 atas Persiram Raja Ampat.

“Dia sudah kembali ke Papua. Dia siap tampil lawan Sriwijaya,” kata dia.

Dengan kondisi ini, praktis pekerjaan pemain belakang Sriwijaya FC akan semakin berat. Pasalnya, Wanggai memiliki kelebihan dalam akurasi tendangan bebas. Musim ini, top skor SEAGames 2011 ini, sudah mencetak 10 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak Persidafon. Musim lalu, dia juga menjadi top skor Liga TI-Phone dengan koleksi 19 gol.

“Tidak masalah Wanggai bermain. Dia memang pemain berbahay tapi kami punya kunci untuk mematikannya. Terbukti, pada pertemuan pertama dia hanya punya satu peluang di Jakabaring. Saya sudah tugaskan Thierry dan Jamie Coyne, untuk mengawasi pergerakan Wanggai,” tegas pelatih SFC Kas Hartadi. /fer

@BeritaPagi

SFC Beruntung punya Ponaryo Astaman

Sriwijaya FC benar benar beruntung memiliki pemain serba bisa (utility player) seperti Ponaryo Astaman. Selain mampu menggalang pertahanan secara baik, pemain asal Balikpapan, 25 September 1979 itu, juga mampu menjadi kreator serangan Laskar Wong Kito.

Saat dijamu Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) nanti sore, Popon-sapaan akrab Ponaryo yang dipilih menggantikan peran Firman Utina sebagai playmaker tim. Firman sendiri dipastikan absen karena masih berkutat dengan cedera hamstring.

“Firman dipastikan absen dan posisinya akan digantikan Ponaryo. Sedangkan posisi Ponaryo dipercayakan kepada Achmad Jufrianto, yang akan berduet dengan Lim Joon Sik di sektor gelandang bertahan,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Minggu (13/5).

Pelatih asal Solo itu mengatakan, dia tidak mungkin memasang Risky Novriansyah atau Siswanto, karena akan merusak skema 4-2-3-1. Pasalnya, Hilton Moreira tidak akan maksimal jiak digeser ke posisi Firman.

“Jadi solusi terbaik Hilton tetap di sayap kiri dan Siswanto akan menjadi pelapis. Ponaryo itu pemain serba bisa. Dia dapat bermain sebagai gelandang bertahan dan juga pengatur serangan. Pada dua posisi itu, dia bisa bermain sama baiknya,” bebernya.

Ya, musim ini adalah penampilan terbaik Ponaryo bersama Sriwijaya. Dia sudah bermain selama 1853 menit atau setara dengan 21 pertandingan, artinya Ponaryo hanya satu kali absen membela Laskar Wong Kito. Dari 21 caps, mantan kapten timnas Indonesia itu baru mencetak satu gol. Uniknya, sebiji golnya itu justru disarangkan ke gawang Persidafon saat menang 5-0, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (4/2) lalu.

Ya, Ponaryo adalah gambaran seorang gelandang moderen. Dia adalah pemain yang cerdas dan memiliki kemampuan yang terkadang tidak dimiliki seorang gelandang. Dia bisa mengambil keputusan yang tepat, kapan bola harus ditahan atau langsung saja dialirkan ke sektor depan

Pemain yang pernah memperkuat Telekom Malaka ini memang pantas dititahkan sebagai jenderal lapangan tengah. Ponaryo adalah sosok pemain yang tenang baik di luar maupun dalam lapangan. Kemampuannya meredam emosi membuat permainan tim bisa terjaga baik. Itulah kenapa Sriwijaya memilihnya sebagai kapten menggantikan Keith Kayamba Gumbs.

“Tidak masalah baik di gelandang bertahan atau attacker. Jika bermain di gelandang serang saya lebih leluasan melepaskan umpan dan mengkreasi serangan,” timpal Ponaryo. /fer

@BeritaPagi

Persidafon vs SFC, Siap-Siap Di Curangi

Malang betul nasib Sriwijaya FC. Setelah lokasi pertandingan yang semula dijadwalkan di Stadion Mandala Jayapura, dipindahkan ke Stadion Barnabas Youwe Sentani. Kini, jadwal siaran langsung yang diagendakan ANTV batal terlaksana.

Agenda tersebut batal karena di Papua sedang ada proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Tidak hanya duel Persifon dan SFC, yang batal live. Laga Persipura Jayapura versus Persija Jakarta, yang berkesudahan juga terganggu.

Duel Elang Papua kontra Laskar Wong Kito akan digelar pada pukul 13.30 WIT, atau pukul 15.30 WIB. Sebagai gantinya stasiun ANTV akan mensiarkan laga krusial ini secara tunda.

“Kita cukup kecewa dengan laga ini karena potensi kecurangan tetap ada. Tapi, kita tetap bersyukur mengingat laga ini tetap ditayangkan ANTV meski hanya siaran tunda,” kata Direktur Tekhnik dan SDM Hendri Zainuddin, Minggu (13/5).

Menurutnya, dari keterangan PT Liga Indonesia, dipindahkannya pertandingan Laskar Wong Kito ini karena pada hari Senin (14/5), akan dilakukan penyerahan berkas Pilkada.

“Nah atas alasan besarnya massa dan aktivitas inilah, sehingga laga pertandingan dipindahkan dengan alasan keamanan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selain mengalami kerugian karena batalnya siaran langsung perpindahan stadion juga merugikan Ponaryo Astaman dan kawan kawan. Setidaknya pemain akan merasa kelelahan, sebab harus menempuh perjalanan selama dua jam menuju hotel yang dekat dengan stadion Barnabas Youwe Sentani.

“Yang pasti kita rugi waktu dan tenaga karena perpindahan ini,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Pelatih SFC Kas Hartadi. Menurut pelatih asal Solo ini, skuadnya mulai meninggalkan hotel Di Jayapura pada pukul 12.00 WIT (14.00 WIB), menuju hotel di kawasan Sentani.

“Kita harus menempuh perjalanan darat selama dua jam,” ujarnya.

Mirisnya, kendaraan yang dikendarai pemain bukanlah bus pariwisata yang biasa dikendarai seorang pemain sepakbola. Punggawa SFC mengendarai sejenis bus transmusi. Tentu saja pemain kecewa dengan kondisi ini karena merugikan fisik pemain.

“Apapun yang terjadi kami siap tempur. Apalagi, kami punya spirit tambahan menyusuh kekalahan Persipura atas Persija,” tegas Kas. /zal

@BeritaPagi

Tour Papua, Misi Hilton Menuntaskan Dahaga

Misi khusus diemban gelandang enerjik Sriwijaya FC, Hilton Mauro Moreira saat menghadapi Persidafon Dafonsoro, pada lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Senin (14/5). Ternyata, ada ambisi pribadi yang belum bisa dipenuhi pemain asal Brasil itu.

Ya, sejak merumput di Liga Indonesa 5 tahun lalu tepatnya tahun 2005, pemain kelahiran 27 Februari 1981 ini, belum mampu mengakhiri catatan negatif saat bermain di tanah Papua.

Sebelum membela Sriwijaya, Hilton tidak mampu merasakan kemenangan saat bermain di Bumi Cendrawsih tersebut. Tepatnya, saat ia berbaju Deltras Sidoarjo dan Persib Bandung. Rekor buruk itu kembali berlanjut saat membela Sriwijaya. Skuad Laskar Wong Kito kembali takluk 0-1 atas Persiwa Wamena dan 1-2 dari Persipura Jayapura, pada putaran pertama.

“Selama lima musim bermain di Liga Indonesia, saya selalu mengalami kekalahan saat bermain di Papua. Pertandingan menghadapi Persidafon akan menjadi suntikan semangat untuk mengakhiri rekor itu. Jujur, saya ingin merasakan kemenangan di Papua bersama Sriwijaya,” ujar Hilton kepada BeritaPagi, Minggu (13/5).

Mantan pemain Palmeiras (Brasil) itu menegaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan setiap tim selalu kalah pada tur Papua. Antara lain, faktor kelelahan karena jarak geografis yang sangat jauh dan faktor non teknis seperti keberpihakan wasit. Sebab, tur Papua jarang sekali disiarkan secara langsung.

Hilton memang menjadi andalan Sriwijaya musim ini. Sejak direkrut dari Persib Bandung, Hilton seolah terlahir kembali. Dia menjadi mesin gol Sriwijaya bersama Keith Kayamba Gumbs. Sejauh ini, Hilton sudah bermain selama 1607 menit dan mencetak 14 gol.

“Buktinya sekarang, laga SFC versus Persidafon tidak jadi disiarkan secara langsung dan lokasi pertandingan kembali diubah. Tapi, kami tetap optimis dan saya ingin mencetak gol di tanah Papua. Namun, kemenangan adalah prioritas utama bukan ambisi cetak gol,” cetusnya.

Hilton mengaku, sudah mendengar kabar kekalahan Persipura saat menjamu Persija Jakarta. Menurut dia, hasil ini jelas meningkatkan spirit dan motivasi untuk menjauh dari kejaran dari skuad Mutiara Hitam.

“Hasil buruk Persipura harus bisa kita manfaatkan sebaik mungkin, karena jika menang atas Persidafon peluang menjadi juara semakin besar. Jika ingin tetap di posisi puncak klasemen kami harus mensapu bersih semua laga sisa, baik kandang maupun tandang,” pungkasnya. /fer

@beritapagi

Lawan Persidafon, SFC Terapkan ‘Pressing’ Ketat

Untuk bisa meraih poin penuh, pressing ketat dan gol cepat diyakini bisa membungkam Persidafon. Skuad SFC juga harus tetap konsisten dan jangan lengah agar tidak kecolongan.

Sriwijaya FC mempunyai kesempatan besar menjauhi rivalnya, Persipura Jayapura, dalam perebutan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Terlebih skuad Mutiara Hitam secara mengejutkan dikalahkan Persija Jakarta 0-1, di Stadion Mandala Jayapura, Minggu (13/5).

Ponaryo Astaman dan kawan-kawan bisa memperlebar jarak menjadi enam poin jika mampu menumbangkan Persidafon Dafonsor, di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Senin (14/5) sore.

Saat ini, Sriwijaya sudah mengoleksi 51 poin dari 22 laga sementara Persipura baru mengantungi 48 poin hasil 24 pertandingan. Artinya, SFC punya tabungan dua laga lebih banyak yakni lawan Persidafon dan Persiram Raja Ampat. Jika kedua laga itu mampu disapu bersih maka selisih menjadi 9 poin.

Melihat performa Sriwijaya yang semakin bagus, pastinya tak akan sulit bagi mereka meraih kemenangan kesembilan secara beruntun. Ditambah, Sriwijaya punya catatan fantastis tidak terkalahkan dalam 12 laga terakhir.

“Seluruh pemain sudah mendengar kekalahan Persipura atas Persija. Ini kabar baik dan secara tidak langsung membakar semangat pemain. Bisa saya pastikan mereka akan tampil habis-habisan lawan Persidafon, demi mengamankan tiga poin,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Minggu (13/5).

Di atas kertas Sriwijaya tidak akan kesulitan meraih kemenangan atas Persidafon. Buktinya, pada pertemuan pertama di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (4/2), SFC unggul telak 5-0 berkat suntingan dua gol Kayamba serta tambahan gol Firman Utina, Siswanto dan Ponaryo Astaman.

“Pertemuan pertama tidak jadi catatan. Kami tidak boleh lengah karena Persidafon dalam kondisi on fire. Mereka mampu melesatkan 9 gol dari dua pertandingan kandang terakhir. Ini merupakan sebuah peringatan bagi tim Sriwijaya,” jelas Kas.

Motivasi semakin bertambah karena lokasi pertandingan, Stadion Barnabas Youwe Sentani, tidak seperti perkiraan semula. Stadion berkapasitas 15 ribu penonton ini ternyata memiliki lapangan yang baik, serta permukaan tanah yang rata.

“Lapangan tidak ada masalah, dan membuat kami percaya diri untuk menerapkan pola one two play. Tinggal lagi faktor wasit karena laga ini tidak disiarkan secara langsung,” kata pelatih asal Solo itu.

Menghadapi Persidafon, Kas meminta anak asuhnya langsung melakukan pressing dan mencetak gol cepat. Selain itu, ia meminta pemain belakang khususnya Septia Hadi dan Supardi juga melakukan pressing kepada para wing Persidafon, sebelum memasuki areal rawan SFC atau memberikan umpan pada Patrick Wanggau.

“Kita akan pressing sebelum memasuki kotak penalti. Biasanya, permainan tim Papua akan kacau jika mendapat pressing ketat,” pungkasnya.

Sementara itu, asisten pelatih SFC, Keith Kayamba Gumbs menambahkan, kondisi pemain dalam kondisi prima meski kelelahan usai menempuh perjalanan sekitar 7 jam. Namun, dengan pola latihan yang tepat pemain akan memiliki masa recovery yang cukup.

“Tidak ada pemain yang cedera selain Firman Utina. Kami akan bermain normal tanpa beban. Saya harap semua pemain bisa menunjukkan performa terbaik dan tidak terbebani target kemenangan,” kata Gumbs.

“Secara umum kami sudah mengenal permainan Persidafon karena kami pernah satu kali bertemu. Kami juga sudah mempelajari beberapa rekaman pertandingan Persidafon, saat mereka menang 3-0 atas Gresik dan 6-0 atas Persiram. Jika ingin menang kami harus tampil disiplin dan tidak terpancing permainan keras mereka,” tandasnya.

Wajib Menang

Sementara itu, target menang diusung Persidafon saat menjamu Sriwijaya. Meski begitu mereka tetap mewaspadai kekuatan Laskar Wong Kito yang dihuni pemain-pemain berkualitas.

“Seluruh pemain Sriwijaya sangat berbahaya mereka punya motivasi tinggi dalam menjalani setiap pertandingan, dan kami harus konsentrasi dan mewaspadai setiap pemainnya,” kata Asisten Pelatih Persidafon, Eren Pahelerang.

Ia menilai, keharusan mewaspadai pergerakan setiap pemain Sriwijaya adalah karena lawan bermain dengan motivasi tinggi untuk bisa merebut poin guna mempertahankan posisi puncak klasemen ISL.

“Bermain dikandang sendiri selalu mempunyai semangat tersendiri bagi tim untuk bisa mempersembahkan kemenangan. Kami juga butuh tambahan poin untuk menembus papan tengah,” tegasnya.

Secara khusus dia juga mewanti-wanti lini pertahanan terhadap duet maut KaHil (Kayamba-Hilton) yang kini sudah mengemas 16 gol dan 14 gol. Menurutnya tidak hanya kedua pemain itu saja yang akan menjadi perhatian dari Persidafon, hampir semua pemain SFC akan diwaspadai. SFC merupakan tim besar yang banyak dihuni banyak pemain nasional maupun eks timnas.

“Sementara tim kami masih memiliki kelemahan, yaitu pada saat transisi dari menyerang ke bertahan. Kunci kekuatan SFC ada di lini tengah maka solusi satu-satunya adalah memutus aliran bola dari para gelandang SFC,” tutupnya. /fer/zal

@Beritapagi