Sabtu, 12 Mei 2012

Laga Lawan Persidafon Tiba-Tiba Dipindah SFC Protes BLI

Tim Sriwijaya FC sudah tiba di Papua dengan selamat dan menjalani latihan ringan.

Namun Kayamba dkk dikejutkan dengan perubahan tempat pertandingan saat menghadapi Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) pukul 15.30 nanti.

Jika sebelumnya, Badan Liga Indonesia (BLI) memberikan surat edaran bahwa SFC melawan tuan rumah Persidafon di Stadion Mandala Jayapura, kini tiba-tiba bertanding di Stadion Sentani.

"Kita sempat bersitegang dengan perpindahan ini, padahal sejak lama BLI mengatakan kita bertanding di Mandala," jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, Sabtu (11/5/2012).

Menurut Hendri, jika ada perubahan tempat seharusnya BLI dan tim tuan rumah memberitahukan lebih dulu, paling tidak satu minggu sebelum pertandingan.

Sementara pelatih Kas Hartadi mengaku kaget dengan perpindahan tempat, namun dia bersama pemainnya tidak akan terpengaruh dengan perpindahan tempat.
"Kami tetap fokus kepada persiapan, tetapi kondisi ini sangat tidak bagus bagi pemain. Ini gimana BLI, kok tiba-tiba pindah,"jelas Kas.

@sripoku

Jelang Persidafon vs SFC, Kas Khawatirkan Kelincahan Pahabol

Empat gol yang diciptakan pemain depan Persidafon Dafonsoro, Yohanes Pahabol dari Sembilan gol yang hasilkan Persidafon pada dua laga kandang terakhir saat mengalahkan Persiram Raja Ampat 6-0 dan Gresik United 3-0 membuktikan kalau pemain berusia 22 tahun ini wajib diwaspadai. Apalagi Pahabol saat ini menjadi pencetak gol terbanyak Persidafon bersama Patrick Wanggai dengan 10 gol.

Karena itulah agar bisa meraup poin di Mandala, Kas Hartadi meminta pemain belakangnya untuk mematikan pergerakan dan determinasi Pahabol.

” Persidafon memiliki pemain-pemain berbahaya. Selain Wanggai, Persidafon memiliki Pahabol yang mempunyai kecepatan dan determinasi.yang tinggi. Pemain ini memiliki tubuh yang kecil, namun sangat lincah dan merepotkan. Pahabol bisa merepotkan pemain belakang bertubuh besar," kata Kas Hartadi.

Dua penampilan terakhir Pahabol juga menjadi catatan penting bagi Kas Hartadi betapa bahayanya Pahabol jika dibiarkan berkeliaran di area pinalti.” Dua gol ke gawang Persiram serta dua
gol ke gawang Gresik United , menjadi bukti kalau pemain ini sangat berbahaya. Namun saya telah antisipasi ini,” ujar Kas Hartadi.

Pahabol memang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Jika sudah menguasai bola, akan sulit bagi lawan merebut bola dari kakinya. Kualitas permainan serta kelincahannya menjadi andalan bagi Pahabol untuk mempertahankan bola dari kakinya. Jika sedikit saja lini belakang lengah, maka Pahabol langsung mengganjarnya dengan gol.

Kas Hartadi sudah mempelajari penampilan Pahabol saat pertandingan Persidafon disiarkan secara langsung.
” Pahabol memang memiliki kelincahan serta determinasi yang tinggi, namun setelah saya analisa, Pahabol juga memiliki kelemahan. Kelemahan Pahabol inilah yang akan kita manfaatkan untuk mematikan pergerakannya,” kata Kas Hartadi.

Meskipun mencemaskan penampilan Pahabol, namun Kas Hartadi belum menyiapkan pemain khusus untuk menjaga Pahabol.
” Untuk menjaga Pahabol kemungkinan Thiery atau Jamie Coyne tergantung apakah Pahabol akan dimainkan pada babak pertama atau babak kedua,” ujar Kas.

Saat Persidafon mengalahkan Gresik United 3-0 , Pahabol masuk pada menit ke-50 menggantikan Ngon A Djam , namun saat Persidafon
mengalahkan Persiram Raja Ampat, Pahabol tampil sebagai starter.( Hensyi Fitriansyah)

Persidafon vs Sriwijaya FC, Final Awal Gumbs dkk


Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi menganggap, pertandingan lawan Persidafon pada lanjutan ISL, di Stadion Mandala Jayapura, Senin (14/5) nanti, merupakan final awal bagi Laskar Wong Kito.

Alasannya, SFC hanya berselisih tiga poin dari Persipura Jayapura, dan menyisakan 12 pertandingan. Kondisi ini, membuat posisi Sriwijaya FC belum aman. Gumbs dkk bisa saja terjungkal dari klasemen ISL, jika tidak mampu melewati empat laga lawan tim Papua.

“Paling dekat adalah mencuri poin dari tuan rumah Persidafon Dafonsoro. Kami harus mampu melewati Persidafon, kemudian Persiram dan kembali ke Palembang untuk menghadapi Persiwa dan Persipu-ra,” jelas Kas, Jumat (11/5).

Persoalan lain harus dihadapi SFC dalam lawatan ke Persidafon, seiring dengan cederanya Firman Utina. Hamstring mantan kapten Timnas ini kambuh dan membutuhkan waktu paling lama satu pekan untuk pulih seperti biasa.

“Hari ini kami berangkat membawa 21 pemain, termasuk Firman tetap saya bawa. Sejauh ini, kondisinya makin baik, hanya sedikit mengalami hamstring. Semoga dia bisa sembuh lebih cepat dan bisa tampil lawan Persidafon,” jelas Kas.

Kembali ke persoalan laga Persidafon, Kas benar-benar berhitung dari sisi perolehan poin. SFC kini berada di puncak klasemen dengan torehan 51 poin dari 22 pertandingan. Berselisih 3 poin dari Persipura yang mengantongi 48 poin dari 23 laga.

Jika SFC harus melawat ke Papua melawan Persidafon dan Persiram pada 14 dan 16 Mei. Makanya, Persipura bermain di kandang mereka lawan Persija dan PSPS Pekanbaru, pada 13 dan 17 Mei, baru kemudian pulang ke Palembang dan bertemu lagi dengan Persipura.

Diprediksi Persipura meraih enam poin di dua laga itu, sehingga total poin mereka 54. Sementara, jika SFC kehilangan poin atau meraih hasil seri di dua laga, maka poin maksimal hanya 53.
“Maka, Persipura itu penentuan dan itulah final yang sesungguhnya. Makanya yang harus saya lakukan adalah mengejar angka penuh di Papua, sehingga ketika menjamu Persipura, kami bisa tampil lebih rileks,” jelas Kas.

Optimis 6 Poin
Sementara itu, Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin bertekad mengulangi kesempurnaan Sriwijaya FC saat mereka meraih sembilan poin pada tiga laga tandang pertama (Deltras, Persisam dan Mitra Kukar).

Kini ketangguhan Kayamba dkk akan kembali diuji pada saat melakoni duel panas melawan dua tim Papua, Persidafon Dafonsoro (14/5) dan Persiram Rajaampat (17/5) mendatang.

“Seluruh pemain, pelatih, bahkan suporter menginginkan kemenangan, saatnya kami mengamankan poin penting. Laga ini ibarat final bagi anak-anak, karena poin sangat menentukan,” jelas Hendri.
Hendri mengatakan, pemain bertolak dari Palembang Jumat pukul 16.00 menuju Jakarta. Anak asuh Kas Hartadi, akan menginap satu malam di Jakarta dan dijadwalkan berangkat menuju Papua pada Sabtu (12/5) pukul 04.00.

“Diperkirakan tim akan mendarat di Papua pada pukul 13.00 atau 14.00. Mereka akan langsung istirahat untuk menjaga kondisi fisik dan menjajal lapangan Mandala pada Minggu (13/5) pagi,” jelas Hendri. (cw2)

@sripoku

Jumat, 11 Mei 2012

Bernard Limbong akan Bela Okto Jika Digugat Persiram

Penanggung jawab tim nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Bernhard Limbong menyatakan pihaknya siap memberikan bantuan hukum jika pemain andalan Persiram Raja Ampat Oktovianus Maniani digugat hukum manajemen klubnya.

“Kami akan berikan jaminan hukum sepenuhnya kepada Okto. Gugatan itu tidak masuk akal,” kata Limbong ketika sela laga uji coba melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat, 11 Mei 2012.

Limbong justru menuding balik sikap manajemen Persiram yang menggugat Okto sebagai tindakan pembangkangan kepada negara. “Wong, dia bela bangsanya kok digugat. Kalau dia pindah klub kayak Persijap, Persiba, itu baru digugat,” kata Limbong.

Limbong menegaskan bergabungnya Okto berdasarkan kewajibannya untuk membela negara. “Kewajiban itu melekat pada semua pemain bola Indonesia dan kontrak perjanjian otomatis universal kalau menyangkut bela negara,” kata dia.

Okto menyusul pemain Persipura Titus Bonai yang bergabung dengan timnas. Langkah ini membuat berang manajemen Persiram yang memberi tenggat waktu 3x24 jam agar Okto kembali ke Persiram.

Manajer Timnas Ramadhan Pohan meminta agar persoalan sejumlah pemain LSI yang ke timnas jangan didikotomikan, agar tak menjadi konflik yang menggangu pemain. “Jangan bawa dikotomi LSI dan LPI. Ini adalah tugas negara. Yang ada pemain Indonesia untuk membangun persepakbolaan,” kata dia.

Ramadhan menegaskan bahwa pemain seperti Markus, Tibo, Irfan, dan Okto akan menjadi tim inti timnas dalam laga Palestina mendatang. “Asalkan kondisi fit, mereka jadi tim inti,” kata dia.

@12paz

SFC Pilih Menginap di Jakarta, Sebelum ke Papua


Sriwijaya FC memilih menginap di Jakarta pada Jumat (11/5) malam, sebelum bertolak menuju Papua. Gumbs dkk menjawalkan keberangkatan menuju Jayapura, pada Sabtu (12/5/2012) pukul 04.00.

"Kami memilih menginap di Jakarta, selain penghematan biaya, dari sisi teknis juga cukup bagus bagi fisik, dan kebugaran pemain," jelas Pelatih Kas Hartadi, Jumat (11/5/2012).

Menurut Kas, diperkirakan jika SFC berangkat pukul 04.00, dengan lamanya perjalanan yang mencapai delapan jam, maka diperkirakan Kayamba dkk akan tiba di Jayapura sekitar pukul 13.00 atau paling lambat 14.00.

"Setelah datang, kami akan langsung istirahat atau pemain dibolehkan untuk sekedar refreshing untuk mengembalikan kebugaran," jelas Kas.

Menurut dia, jika sudah menjalani pertandingan berat seperti ini, pemain tidak perlu lagi berlatih keras, sebab kebugaran sangat diutamakan. Sebab SFC akan menghadapi Persidafon di Stadion Mandala Jayapura.

"Sehingga saat menjalani laga pemain dalam performa puncak. Sebab mengatur pemain dalam posisi terbaiknya, sangat sulit dan perlu strategi," jelas Kas.

@sripoku

Tunda Keberangkatan ke Papua 1 Hari, Sriwijaya FC Hemat 35 Juta

Sriwijaya FC mengurungkan niatnya untuk datang lebih awal ketika menjalani tur Papua melawan tuan Persidafon Dafonsoro, (14/5), dan Persiram Raja Ampat (17/5).

Tim berjuluk Laskar Wong Kito itu harus menunda sehari berangkat ke Papua.
Sebelumnya, Laskar Sriwijaya akan berangkat Kamis, (10/5) berubah menjadi Jumat, (11/5).

“Tidak ada permasalahan apa-apa. Hanya, penghematan saja. Biaya di Papua sangat tinggi. Jadi, kami membatalkan datang lebih awal. Kami berangkat seperti menjalani away biasanya yakni, dua tiga hari sebelum pertandingan,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (pengelola Sriwijaya FC),Hendri Zainuddin, kemarin (10/5).

Hendri melanjutkan, dengan pengunduran pemberangkatan ke Papua itu, Laskar Sriwijaya mampu berhemat hingga Rp35 juta. Terdiri dari pembiayaan penginapan, makan dan lainnya untuk 21 pemain dan beberapa ofisial.

“Sekitar Rp35 jutaan dalam satu hari kami menjalani tur Papua. Inikan tidak sedikit. Perhitungan satu orang bisa menghabiskan sekitar Rp1,5 juta perorang,” lanjut anggota DPRD Banyuasin itu.

Maklum, bila Sriwijaya tak mau terlalu perlama-lama ketika jalani tur Papua.
Sebab, setiap menjalani dua laga tandang di Bumi Cenderawasih (julukan Papua), Sriwijaya harus menggelontorkan dana sekitar Rp500 juta.

“Biasanya kami tak hanya menjalani pertandingan di Jaya Pura saja. Namun, harus menuju ke tempat lainnya yang butuh biaya penerbangan lagi. Jelas, ini sangat berat dan perlu penghematan,” tambahnya.

Sementara itu, menurut pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, anak asuhnya tak terlalu mengalami gangguan dengan pengunduran pemberangkatan itu. Sebab, Ponaryo Astaman dkk masih tetap mempunyai
waktu melakukan persiapan di Papua.

“Anak-anak sudah mempersiapkan secara matang untuk berangkat. Jelas, ada ganguan dengan pembatalan ini, namun sangat sedikit sekali. Tapi, kami tetap yakin anak-anak bisa bermain maksimal.
Selagi kondisi pemain tak ada masalah. Dan saat ini tidak ada masalah,” ujar pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Pelatih asal Solo ini juga memberikan libur satu hari kepada anak asuhnya. Itu sengaja dilakukan agar recovery Ponaryo Astaman dkk bisa maksimal ketika menjalani pertandingan pertama lawan Persidafon Dafonsoro, di Stadion Mandala, Jaya Pura, (14/5) nanti.

“Kami sengaja tak menjalani latihan hari ini (kemarin Red). Kami ingin recovery yang dijalani pemain bisa maksimal. Apalagi, dua latihan terakhir materi kami sangat berat. Jadi, butuh istirahat agar tidak kelelahan ketika jalani tour Papua nanti,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (10/5). (gsm)

@sumeks

Jacksen Tiago : Saya hanya Ingin Tahu Alasan Tibo Berkhianat !

Atas apa yang telah dilakukan oleh sala seorang pemainnya, Manajemen Persipura Jayapura dipastikan akan memberikan sanksi kepada Titus Jhon Londow Bonai alias Tibo, kebohongan demi kebohongan yang dilakukan Tibo untuk kepentingan pribadinya sangat disayangkan oleh Manajemen Persipura.

“Yang jelas kita sesalkan kejadian ini, pemain dan yang merekrut sama saja, dua-duanya tidak tahu aturan. Terkait hal itu, pasti kita akan berikan sanksi, dan itu semuanya sudah tertuang dalam aturan kontrak, jadi kita akan ikuti itu, karena aturan itu berlaku di lingkungan PSSI dan FIFA,” jelas Sekretaris Umum Persipura, Thamrin Sagala, semalam.

Sementara itu, Pelatih Persipura, Jacksen F Tiago, mengungkapkan perasaannya bahwa,”Pasti kita kecewa, Saya, Pak Rudy (Maswi), Pak Tommy Mano, kita semua pasti kecewa dengan kejadian, saya hanya ingin tahu, apa alasan Tibo lakukan semua ini? Apa kekurangan dan kelemahan kami sampai dia berbuat seperti itu? Kalau kalian tahu apa yang sudah Pak Rudy lakukan buat dia, apa yang sudah saya lakukan buat dia dan manajemen lakukan buat dia, sulit dipercaya dia akan melakukan hal seperti ini, saya ingin sekali tahu alasan dia melakukan ini,” urai Jacksen Tiago. Ketika ditanya terkait kemarahan Publik dan Persipura mania kepada Tibo, Manajer Persipura, Rudy Maswi menyampaikan bahwa,”Kita tidak inginkan hal itu terjadi, tetapi dia sendiri yang bebruat begitu, dan kalau akhirnya semua orang Papua marah sama dia, itu akibat ulah dia sendiri, kami tidak pernah berpikir untuk melepas dia, bahkan keluarganya pun tidak ingin dia pergi, tetapi dia sendiri yang lakukan itu. Kita ini sekarang lagi butuh pemain untukl mendukung semua pertandingan karena kita ingin poin untuk bisa juara, tetapi apa yang Tibo lakukan untuk kita,” ujar Rudy Maswi.

Persoalam Tibo dengan perempuan diduga keras menjadi pemicu keinginan sang pemain untuk meninggalkan Kota Jayapura, sebelum berangkat, dikabarkan Isteri Tibo mendatangi seorang wanita ditempat kerjanya dikawasan Kota Jayapura,” Isterinya mau labrak perempuan dikantor karena dia kira ada hubungan sama Tibo, padahal menurut perempuan itu, Tibo yang minta balik sama dia tapi dia menolak, karena dia tahu Tibo seperti apa,” ujar salah seorang karyawan temapt wanita itu bekerja.

Tidak hanya Tibo, ternyata dua pemain Papua lainnya akhirnya tergiur dengan bujuk rayu Djohar cs untuk bergabung dengan timnas, mereka adalah Okto Maniani dan Patrich Wanggai. (bom/bombintangpap/)

@12paz

Herman Dzumafo Ingin Jadi Warga Negara Indonesia

Striker gempal Arema Indonesia, Herman Dzumafo, ternyata memendam keinginan untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ia mengaku ingin menghabiskan karir sepakbolanya di Indonesia.

“Saya cinta Indonesia dan ingin menghabiskan karir sepakbola saya disini,” ujar Dzumafo kepada Ongisnade.


Keinginan Dzumafo menjadi WNI juga tidak lepas dari keinginan untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Apalagi sudah banyak rekannya, seperti Victor Igboneffo, Greg Nwokolo dan Cristian Gonzales, yang dinaturalisasi. Bahkan Seme Pierre Patrick dikabarkan sedang menempuh jalur yang sama.

“November tahun lalu saya sudah genap lima tahun tinggal di Indonesia dan juga punya istri orang Indonesia tapi memang sampai sekarang belum saya urus,” kata Dzumafo.

“Saya ingin sekali memperkuat timnas Indonesia apalagi keluarga saya di Kamerun sudah kasih izin dan tak ada masalah,” pungkasnya.

@goal.com

Patrich Wanggai Bantah Kabar Dirinya Gabung ke Timnas Djohar

Patrich Wanggai membantah kabar yang menyebutkan dirinya kabur dari Persidafon Dafonsoro.
Menurut Wanggai, hingga saat ini ia masih berstatus pemain Persidafon.

Selain itu Wanggai juga membantah kabar yang menyebutkan dirinya bergabung bersama timnas yang kini tengah mempersiapkan diri berlaga di ajang Al-Nakbah International Tournament di Palestina, 13-23 Mei 2012 mendatang.

"Tidak benar. Besok saya kembali ke Papua. Saya memang sudah dapat surat panggilan dari PSSI, tapi saya menghargai kontrak saya dengan dengan klub," kata eks pemain timnas U-23 diajang SEA Games 2011, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (10/5/2012).

Wanggai mengakui saat ini ia masih berada di Jakarta, setelah menghadiri acara penghargaan pemain muda di sebuah televisi swasta, Rabu (11/5/2012) kemarin.
Namun Wanggai memastikan ia akan segera kembali ke Papua dan bergabung bersama Persidafon.

Sebelumnya diberitakan Patrich Wanggai kabur dari timnya Persidafon Dafonsoro, dan kemudian bergabung bersama timnas. Hal itu disampaikan manager Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazaruddin, yang mengaku tak tahu-menahu perihal kepergian Wanggai ke Jakarta karena tidak meminta izin kepada manajemen Persidafon.

"Secara resmi dia (Wanggai) kabur tanpa pemberitahuan kepada manajemen. Kami tidak tahu dia pergi. Kemarin pertandingan (lawan Persiram) tidak ada. Alasan dia pemberian penghargaan pemain muda, yang mengijinkan pergi itu pelatih," katanya.

Iwan pun menyesalkan tindakan Wanggai yang tiba-tiba meninggalkan klub, di tengah-tengah kesibukan dalam mengarungi kompetisi. Iwan pun menuding ada pihak luar yang terlibat dibalik kaburnya pilar timnas U-23 di SEA Games 2011 ini.

PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin dituding sebagai biang kekisruhan ini." Persoalan ini gara-gara PSSI Djohar. Kami tidak sepakat TC (timnas) karena kebutuhan tim. Kami sayangkan etika PSSI yang tidak pantas. Seharusnya mereka (PSSI) juga
menghargai klub," pungkasnya.

@tribunnews

Kamis, 10 Mei 2012

Penghematan, Sriwijaya FC Tunda Keberangkatan Tour Papua

Seharusnya berdasarkan jadwal, tim Sriwijaya FC akan bertolak ke Papua, Kamis (10/05) pagi, namun secara mendadak, manajemen tim menunda keberangkatan tim ke Papua.

Rencananya jika tidak ada halangan, Kieth Kayamba dkk baru akan berangkat ke Papua, Jumat (11/05) sore.
Penundaan keberangkatan tim Sriwijaya FC ini dibenarkan asisten manajer Sriwijaya FC Jamaluddin
” Awalnya kita akan berangkat Kamis pagi membawa 2 pemain, namun karena ada alasan teknis, keberangkatan di tunda. Belum tahu pastinya kapan berangkat, tapi kemungkinan besar, Jumat sore kita berangkat dari Palembang,” ujar Jamaluddin

Jamaluddin tidak menjelaskan alasan penundaan keberangkatan, namun besarnya biaya ke Papua disinyalir menjadi alasan Sriwijaya FC menunda keberangkatan.” Biaya ke Papua sangat besar, tidak kurang 500 juta kita keluarkan untuk bertanding ke sana. Biaya hidup satu.hari sangat mahal di sana, “ kata Jamaluddin.

Dengan penundaan keberangkatan satu hari, Sriwijaya FC berharap bisa menghemat biaya hingga puluhan juta rupiah.

Sementara itu langkah inofatif dikeluarkan manajemen Laskar Wong Kito untuk menambah kas tim.
Selain terus menambah sponsor, Sriwijaya FC juga menambah pemasukan klub dengan berjualan asesoris dan pernak-pernik berlogo klub. Terbaru Sriwijaya FC menjual sepeda jenis fixie berlogo tim.

Untuk tahap awal ini, puluhan sepeda akan dijual secara bebas oleh Sriwijaya FC.
” Tahap awal kita kita akan jual puluhan sepeda berlogo Sriwijaya FC. Kalau penjualan ini mendapat respon baik.dari pasar, maka kita akan tambah lagi. Sepeda berlogo Sriwijaya FC ini kami jual ke pasaran untuk mengakomodir keinginan para pecinta Sriwijaya FC,” kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin, Kamis (10/05) kepada GOAL.com Indonesia .

Dikatakan Hendri, bagi pengumpul pernak-pernik Sriwijaya FC, inilah kesempatan untuk menambah koleksi. Apalagi saat ini bersepeda sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat Sumsel.
“Harga sepeda itu relatif murah yaitu Rp2,5 juta untuk satu buah sepeda . Biasanya untuk sepeda yang kami produksi ini biayanya mencapai Rp7-10 juta, sementara kami hanya mencapai Rp2,5 juta. Karena masih bersifat home industri sehingga relatif kecil dalam biaya produksi," katanya.

Dikatakannya perusahaan yang berkerjasama dengan Sriwijaya FC siap memproduksi massal sepeda berlogo Sriwijaya FC ini sesuai permintaan.

"Sebelumnya kita sudah bekerjasama dengan Yamaha untuk memproduksi sepeda motor berlogo Sriwijaya FC.
Sekarang giliran sepeda berlogo Sriwijaya FC yang akan kita lempar ke pasaran,” ujar Hendri.

Menurut Hendri, pihak perusahaan akan memberikan garansi, jadi para pembeli tidak usah khawatir terhadap kualitas sepeda yang dijual.
“ Contoh garansi yang kita berikan adalah, pihak perusahaan memberikan garansi rangk patah,” ujarnya. (gk-42)

@goal.com

PSSI Djohar Ajari Pemain Bertindak Indisipliner

PSSI versi Djohar Arifin dituduh mendidik pemain untuk indisipliner dengan merekrut pemain-pemain yang berlaga di ISL untuk bergabung di timnas tanpa izin klub.

Demikian dikatakan Asisten Manajer Persidafo Dafonsoro Iwan Nazarudin menyikapi hilangnya pemain bintang mereka, Patrich Wanggai, yang dikatakan telah bergabung ke pemusatan latihan (TC) timnas d Yogyakarta.

Sikap PSSI merekrut pemain-pemain ISL, kata Iwan, telah menyebabkan para pemain tersebut melanggar kontraknya.

"Ini jadi preseden buruk. Membuat pemain menjadi indispliner. Pemain menjadi melanggar kontrak, pemain jadi tidak menghormati klub," ujar Iwan kepada INILAH.COM, Kamis (9/5/2012).

Iwan mengaku tak percaya dengan alasan PSSI merekrut pemain ISL sebagai jalan rekonsiliasi damai dualisme kompetisi antara ISL dengan Liga Primer Indonesia (IPL).

"Itu bela diri PSSI Djohar saja, setelah dia ditegur FIFA dan AFC. Sekarang sepak bola sudah hancur. Dia semua yang bikin hancur," tandas Iwan.

Diberitakan sebelumnya, setelah pemain Persipura Titus Bonai dan bintang Persiram Oktovianus Maniani, kali ini pemain bintang Persidafon Dafonsoro Patrich Wanggai juga dikabarkan telah bergabung ke timnas.
Persidafon, Persipura, Persiram dan sejumlah klub elit Indonesia lainnya sudah mencabut pengakuan terhadap kepengurusan PSSI di bawah Djohar Arifin Husin.

Mereka mendukung pengurus PSSI di bawah ketua umum La Nyalla Mattalitti, yang terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) bulan Maret 2012 lalu.[yob]

@inilah.com

Manajer Persiram akan kerahkan Massa Untuk Tarik Kembali Okto Dari Cengkraman Djohar

Manajemen Persiram Raja Ampat mengancam akan menggugat salah satu pemain pilarnya, Oktavinus Maniani, jika tidak kembali ke klub dalam waktu 3x24 jam.

Ancaman itu diambil Persiram menyusul keputusan Okto yang kabur dari klub dan bergabung ke seleksi tim nasional di Yogyakarta.

"Ia tidak ada izin ke pelatih atau manajemen. Ia bertindak indisipliner. Mulai hari ini, jika 3x24 jam tidak kembali, ia akan kami tuntut," kata Manajer Persiram, Henry Wairara, Kamis, 10 Mei 2012.

Okto disebut mengikuti jejak rekannya asal Papua, Titus Bonai, yang bergabung dengan seleksi timnas Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta.
Kebenaran kabar Okto akan bergabung itu juga telah dikatakan Koordinator Timnas Bob Hippy.

"Ia pasti diimingi sesuatu sampai kabur seperti sekarang. Semua nomornya tidak aktif. Keluarganya juga tidak tahu," ujar Henry.
Henry bahkan mengancam akan mengerahkan massa jika Okto tidak juga kembali.
"Jangan lagi kami orang Papua dikecewakan," ujar Henry.

Sebelumnya, pemain persipura Jayapura, Titus Bonai, juga telah bergabung dengan seleksi timnas.
Bahkan, Tibo sudah terlibat dalam uji coba timnas melawan Universitas Negeri Yogyakarta kemarin.

@12paz

Kronologis Okto Kabur dari Persiram

Oktovianus Maniani memutuskan untuk meninggalkan klubnya, Persiram Raja Ampat, dan bergabung dengan Training Camp (TC) Tim Nasional (Timnas) Indonesia Senior di Yogyakarta.

Berbeda dengan Titus Bonai yang diam-diam meninggalkan Persipura Jayapura dan bergabung dengan TC Timnas, Okto justru blak-blakan pada manajemen Persiram.

"Okto memang benar kabur. Dia sudah tidak bersama tim setelah pertandingan melawan Persidafon kemarin (8 Mei 2012)," ungkap manajer Persiram, Hendri Wairara, saat dihubungi VIVAbola, Rabu 9 Mei 2012.

Hendri kemudian mengatakan Okto berpisah dengan skuad Persiram dan memilih pulang ke rumahnya di Jayapura. Winger yang bersinar ketika membela Timnas di Piala AFF 2010 itu kemudian menolak tiket pesawat untuk menjalani pertandingan Persiram selanjutnya.

"Setelah dari Sentani, semua pemain kembali ke Sorong. Tapi, Okto pulang ke rumahnya di Jayapura. Setelah itu kami mau kirimkan boarding pass balik ke Sorong untuk pertandingan berikutnya (14 Mei 2012 melawan Sriwijaya FC), tapi itu langsung ditolak," papar Hendri.

"Dia mengatakan akan ke Jakarta atau Yogyakarta untuk gabung dengan Timnas. Komunikasi itu dilakukan hanya lewat SMS. Saat kami coba komunikasi lagi, tidak ada tanggapan," sambungnya.
Kecewa
Sikap kaburnya dua pemain asal Papua, Tibo dan Okto dinilai menyakiti perasaan warga Papua. Tibo, sapaan akrab Titus Bonai, sudah dipastikan mangkir dari Persipura Jayapura setelah dirinya merapat ke pemusatan latihan timnas di Yogyakarta hari Selasa lalu, 8 Mei 2012.

Tidak sampai satu hari, langkah Tibo diikuti oleh Okto yang menolak kembali bergabung dengan Persiram Raja Ampat. Okto dikabarkan menolak kembali ke tim dalam persiapan lanjutan mengarungi Indonesia Super League (ISL) setelah pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro di Sentani, 8 Mei 2012. Padahal pada tanggal 14 Mei nanti Persiram dijadwalkan menjamu pemuncak klasemen Sriwijaya FC.

Menurut manajer Persiram, Henri Wairara, sikap kedua pemain itu tidak bisa dibenarkan. Tetapi dirinya lebih kecewa pada sikap PSSI yang melakukan pemanggilan pemain tanpa persetujuan klub pemilik. "Sikap PSSI yang seperti ini tentu menyakiti perasaan warga Papua. Setelah melihat Persipura hampir gagal main di Liga Champions Asia karena tidak didaftarkan, sekarang pemain-pemain kami dicomot oleh mereka tanpa izin. Jelas kami sangat kecewa," ujar Hendri.

Pada awal musim lalu, Okto didatangkan oleh Persiram yang baru saja promosi dari Divisi Utama. Kedatangan pemain yang membela timnas di SEA Games 2011 lalu itu diharapkan bisa mendongkrak penampilan tim. Tapi musim belum selesai, Okto malah menolak tampil.

Meski kehilangan Okto dinilai merugikan strategi tim, Persiram mengaku selama ini timnya tidak terlalu bertumpu pada pemain bintangnya tersebut. "Pasti iyalah, kehilangan pemain seperti Okto tentu merugikan. Diakan salah satu pemain andalan kami," sambung Hendri.
"Tapi saya tegaskan kami tidak ketergantungan terhadap Okto, kita bergantung sepenuhnya pada Tuhan," imbuhnya menegaskan.

Pemain-pemain dari daerah timur Indonesia memang kerap menjadi pemain andalan di pasukan 'Garuda'. Nama Okto mencuat pada ajang Piala AFF 2010 lalu, sedangkan Tibo terangkat saat membawa timnas U-23 ke final SEA Games 2011 lalu.

@vivabola

Singa Mania Dukung Sriwijaya FC Di Papua

Tidak seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya di Papua, kali ini Sriwijaya FC tidak sendiri bertanding di Papua, kelompok supporter Sriwijaya FC, Singa Mania menegaskan siap mendukung perjuangan Sriwijaya FC menghadapi Persidafon dan Persiram.

Singa Mania sebagai salah satu pendukung Sriwijaya FC, kembali menegaskan kecintaan dan militansinya untuk tim “Laskar Wong Kito” . Singa Mania akan berangkat ke Papua, Sabtu (12/5/2012) untuk memberikan dukungan langsung perjuangan Kieth Kayamba dkk menghadapi Persidafon Dafonsoro , Senin (14/05) dan Persiram Raja Ampat, Kamis (17/05).

Ketua Umum Singa Mania, Dedy Pranata, Kamis (10/05) kepada goal.com Indonesia mengatakan suporter yang identik dengan warna hijau ini akan mengirimkan perwakilannya berangkat ke Papua melalui jalur udara. Dukungan ke Papua diberikan untuk Sriwijaya FC karena setiap laga baik kandang maupun tandang merupakan laga penting bagi Sriwijaya FC untuk mempertahankan puncak klasemen Indonesia Super League.

"Untuk merebut juara musim ini, Sriwijaya FC harus selalu meraih poin dalam setiap laganya. Kami memandang laga menghadapi Persidafon dan Persiram termasuk partai kunci jika ingin bertahan di puncak klasemen. Karena itulah, kami akan mendukung langsung Sriwijaya FC di Papua," ujar Dedy Pranata.

Dikatakannya perjalanan tur Papua kali ini merupakan rute terjauh yang dilakukan Singa Mania setelah pernah menyambangi Makassar dan Singapura untuk mendukung secara langsung perjuangan Sriwijaya FC.

"Kami harus menjalani penerbangan yang cukup jauh dan melelahkan. Apalagi saat menghadapi Persiram Raja Ampat, kami harus terbang dari Jayapura menuju Sorong sebelum melanjutkan perjalanan ke Raja Ampat," lanjutnya.

Dijelaskannya, perjalanan Papua ini akan melengkapi daftar panjang kota dan pulau besar yang pernah disinggahi Singa Mania. Sebelumnya, suporter yang baru saja merayakan ulang tahun yang ke 7 ini sudah pernah ke Medan, Padang dan Pekanbaru di pulau Sumatera. Kota di pulau Jawa pun hampir semua pernah disinggahi seperti Jakarta, Cilegon, Bogor, Bandung, Karawang, Semarang, Jogjakarta, Bantul, Sleman, Solo, Kediri, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan.

Diluar Jawa dan Sumatera, Singa Mania juga pernah mendukung Sriwijaya FC di pulau Kalimantan dan Sulawesi yakni Samarinda, Kutai Kertanegara dan Makassar. Bahkan perjalanan keluar negeri pun pernah dilakukan Singa Mania untuk memberi dukungan langsung untuk Sriwijaya FC saat menjalani play-off Liga Champion Asia di Singapura.

"Perjalanan ke Jayapura dan Raja Ampat di Papua akan melengkapi perjuangan Singa Mania dalam mendukung Sriwijaya FC sekaligus kunjungan balasan terhadap Persipura Mania yang hadir di Jakabaring saat final Copa Indonesia 2009. Dengan demikian, lima pulau besar di Indonesia dan luar negeri sudah pernah kami singgahi," katanya.

Biaya yang cukup besar untuk melakukan perjalanan ke Papua, sambungnya, sudah disiapkan sejak beberapa tahun terakhir karena tur Papua merupakan impian lama Singa Mania sejak pertama mendukung Sriwijaya FC. "Yang terpenting kami ikhlas dan rela berkorban dalam mendukung Sriwijaya FC tanpa embel-embel apapun. Jika tahun ini juara, maka semua pengorbanan selama ini akan terbayar lunas," ujarnya. (gk-42)

@goal.com

Persidafon Juga Siapkan Gugatan untuk PSSI Djohar

Persidafon Dafonsoro akan menggugat PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin, terkait pemainnya Patrich Wanggai yang direkrut ke Timnas Indonesia tanpa izin.

Menurut Asisten Manajer Persidafon Iwan Nazaruddin, pihaknya tidak pernah dihubungi dan dimintai izin terkait perekrutan Patrich Wanggai.

"Kita kan tidak pernah memberi izin. Kita juga sudah tidak mengakui PSSI Djohar Arifin," ujar Iwan kepada INILAH.COM, Kamis (9/5/2012).

Iwan mengaku kesal dengan sikap PSSI Djohar Arifin yang secara sepihak merekrut pemainnya. Pasalnya, Patrich sangat dibutuhkan untuk bermain di Liga Super Indonesia (ISL).

Iwan menegaskan akan segera melayangkan gugatan kepada PSSI Djohar Arifin setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti.

"Ini akan kita konsultasikan dengan Pak La Nyalla, karena kita punya induk organisasi sendiri. Kita akan koordinasikan untuk gugatan ini," tandasnya.

Dengan demikian, sudah ada tiga klub yang menyiapkan gugatan karena pemainnya direkrut Timnas tanpa izin. Sebelumnya, Persiram berencana menggugat PSSI Djohar karena merekrut Oktovianus Maniani tanpa izin, sementara Persipura menyiapkan gugatan karena PSSI merekrut Titus Bonai tanpa izin.

Ketiga klub mengaku curiga para pemain berani meninggalkan klub masing-masing karena iming-iming materi .[yob]

@inilah.com

Persidafon vs SFC, Waspadai Ngon-Wanggai

Posisi Sriwijaya FC di puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) belum aman dari gangguan tim-tim lain. Untuk terus memperlebar jarak dengan pesaing terutama dari Persipura, Laskar Sriwijaya harus meraih poin setiap pertandingan.

Target terdekat adalah mengalahkan Persidafon Dafonsoro Senin nanti (14/5) di Stadion Mandala Jayapura.

“Kami tak pernah meremehkan setiap pertandingan. Sebab, semuanya kami anggap berat. Apalagi, kami akan menjalani tur Papua yang terbilang berat. Dan kami akan bermain dikandang Persidafon yang dihuni pemain bagus,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Untuk itu, tactician asal Solo itu terus mengintruksikan kepada anak asuhnya untuk mewaspadai pergerakan Gabus Sentani (julukan Persidafon). Terlebih kepada dua striker andalan Persidafon, Ngon A Djam dan Patrick Wanggai.

“Dua striker ini sangat berbahaya. Pemain jangan sampai memberikan ruang kepada Patrick dan Ngon A Djam untuk menciptakan peluang. Sebab, bila lengah sedikit ini sangat berbahaya,” lanjut tactician asal Solo itu.

Maklum, bila Kas (sapaan Kas Hartadi) was-was dengan pergerakan duo striker yang dimiliki Persidafon. Patrick Wanggai sendiri merupakan mesin gol Elang Papua (julukan lain Persidafon). Musim ini, pemain kelahiran Nabire, 27 Juni 1988 itu telah membukukan 10 gol untuk Persidafon.

Sedangkan Ngon A Djam sendiri memang kurang produktif musim ini bersama Persidafon. Selama memperkuat tim asal Papua itu, Ngon A Djam belum pernah menciptakan gol.
Namun, itu tak bisa menjadi patokan.

Gol-gol yang dibukukan Persidafon juga banyak hadir dari umpan-umpan pemain kelahiran 24 Januari 1980 itu.
Terlebih, Ngon (sapaan Ngon A Djam) pernah memperkuat Sriwijaya musim 2008-2009 lalu.Praktis Ngon sedikit banyak mengetahui karakter Sriwijaya, dan motivasinya bakal berlipat lantaran
menjadi ajang pembuktiannya.

“Kami juga tak boleh melepas begitu saja lini tengahnya terutama Eduard Ivakdalam yang menjadi motor serangan Persidafon.
Serangan-serangan Persidafon hampir semuanya dari Ivakdalam,” pungkasnya. (gsm)

@sumeks

Persidafon vs Sriwijaya FC, Rifky Janji Tidak Grogi

Penampilan Persidafon Dafonsoro pada dua laga kandang terakhir memang sangat menakutkan.
Sembilan gol berhasil disarangkan Patrich Wanggai dan kawan kawan. Tepatnya, saat menghajar Gresik United 3-0 dan Persiram Raja Ampat 6-0.

Kondisi ini tentu saja berita buruk bagi pertahanan Sriwijaya FC, yang tidak bisa menurunkan kiper terbaiknya Ferry Rotinsulu akibat akumulasi kartu kuning. Kini, harapan tergantung pada Rifky Deython Mokodompit yang akan didaulat sebagai starter.

Peluang Rifky bermain bagus sebetulnya masih fifty-fity mengingat penampilannya yang belum stabil. Saat menang 4-3 atas Mitra Kukar, Rifky membuat tiga blunder fatal. Akan tetapi, saat Sriwijaya menang 1-0 atas Deltras Sidoarjo, mantan kiper Timnas U-23 itu menjadi penyelamat saat menepis tendangan M Fakhruddin.

“Sebagai penjaga gawang, saya harus siap menghadapi tim manapun. Jika nanti dipercaya oleh pelatih, saya siap menampilkan kemampuan terbaik.
Meskipun pada dua pertandingan terakhir, Persidafon pesta gol, saya akan berusaha menjaga gawang Sriwijaya FC dari kebobolan,” kata Rifky, Rabu (9/5).

Menurutnya, laga tandang jelas berbeda dibandingkan saat tampil di kandang. Tapi, biar bagaimanapun untuk menjadi juara Sriwijaya FC harus siap tampil di kandang maupun tandang.

“Target jelas clean sheet. Sangat penting menjaga gawang tidak kebobolan. Tapi, kondisi itu bisa terjadi jika seluruh pemain bisa bermain secara disiplin. Jika
m melihat performa Sriwijaya belakangan ini saya yakin bisa menang dengan tidak kebobolan,” tegasnya. /
fer

@BP

Persidafon vs SFC, Worabay: Ajang Pembalasan

Misi balas dendam diusung Persidafon saat menjamu Sriwijaya. Tidak satu poin pun yang boleh diambil dari tanah Papua.

Kekalahan 0-5 yang dialami Persidafon Dafonsoro, pada putaran pertama, Sabtu (4/5) lalu, ternyata masih membekas di dada para punggawa Elang Papua-julukan Persidafon, terutama Cristian Worabay. Eks, punggawa Sriwijaya FC ini sudah menyiapkan rencana balas dendam.

Worabay tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa membalaskan dendam mereka atas kekalahan tersebut. Pasalnya, Persidafon akan bertemu Sriwijaya pada lanjutan Indonesia Super League (ISL), Senin (14/5) nanti.
Keinginan balas dendam inilah yang diusung pemain Papua ini.

“Tentu saja kalah dari Sriwijaya sangat menyakitkan karena itu kekalahan terbesar kami. Tapi, kami akan kembali dan membuat mereka terluka,” kata Worabay saat dihubungi BeritaPagi, Rabu (9/5).

“Tidak lama lagi kami akan menjamu mereka, entah dan Stadion Mandala Jayapura atau maupun di Barnabas Youwe. Kami tidak akan membiarkan mereka pulang dengan tiga poin. Saya berjanji kami semua akan melakukan yang terbaik,” tegas pemain kelahiran Papua, 12 Juli 1984 itu.

Worabay mengaku, motivasi pemain Persidafon tengan meningkat menyusul kemenangan telak 6-0 atas Persiram Raja Ampat.
Kemenangan ini menjadi modal untuk membalas kekalahan Persidafon di putaran pertama lalu.
Baginya, Ponaryo Astaman dan kawan kawan harus merasakan sakit yang mereka rasakan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

“Kami akan menghancurkan mereka karena kami akan bermain di tanah Papua. Itu sebabnya tak ada alasan untuk kami kalah dari mereka. Tiga poin di Papua adalah milik kami,” ujar Worabay.

Untuk bisa mengalahkan Sriwijaya, Worabay meminta rekan-rekannya untuk fokus.

Mereka harus bisa melupakan kesedihan di Jakabaring dan memperbaiki penampilan mereka. Lalu bermain dengan tenang untuk mengalahkan sang pemuncak klasemen.

“Kami tetap akan tampil offensif. Semua pemain Sriwijaya wajib diwaspadai. Tidak bisa per individu. Kita
akan memanfaatkan kekompakan dan kerjasama tim untuk mengalahkan mereka,” katanya lagi.

Namun, ia tetap tak mau anak-anak Persidafon menganggap remeh kekuatan Laskar Sriwijaya. Apalagi, motivasi tim tamu tengah meningkat menyusul rekor 12 kali tidak terkalahkan. Selain itu, Sriwijaya pasti akan bermain all out demi mengamankan takhta klasemen ISL dari kejaran Persipura Jayapura.

“Seluruh pemain Sriwijaya berbahaya, tapi kami harus mematikan Kayamba karena saya kenal betul dengan karakter permainan. Dia adalah motivator dan kunci permainan Sriwijaya,” tandas Worabay. / fer

@BP

Rabu, 09 Mei 2012

La Nyalla Yakin Konflik PSSI Usai di Pertemuan AFC

Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mahmud Matalitti tetap yakin konflik di tubuh PSSI akan selesai pertengahan Mei ini.

Menurutnya, penyelesaian konflik tersebut akan terjadi dalam pertemuan lanjutan antara dua pihak PSSI yang berseteru dengan tim Taskforce AFC.

"Insya Allah selesai," ujar La Nyalla kepada INILAH.COM, Rabu (/5/2012).

Meski belum menerima undangan untuk pertemuan lanjutan dengan tim Taskforce AFC, La Nyalla mengaku yakin dalam pertemuan lanjutan yang akan digelar pertengahn Mei ini, konflik PSSI akan selesai.

"Kira-kira pertengahan Mei ada undangan lagi dari AFC," katanya.

Dia juga yakin bahwa PSSI yang dipimpinnya akan mendapat pengakuan AFC sebagai PSSI yang sah.

"Harus yakinlah kalau kita masih punya keyakinan bahwa kebohongan selalu pincang tidak akan mengarah kepada kebenaran kendati diulang seribu kalipun. Kebenaran masih bisa disalahkan tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan," tandasnya. [iaf]

@inilah.com

Gabung Timnas, Karir Tibo Takkan Panjang

Keputusan bintang Persipura Jayapura Titus Bonai bergabung dengan timnas bisa membuat karir profesionalnya di lapangan hijau cepat berakhir.

Demikian dikatakan Sekretaris Umum Persipura Jayapura Thamrin Sagala menyikapi langkah bintang yang sempat bersinar saat berlaga bersama Timnas U-23 di Piala AFC 2011 lalu.

Menurut Thamrin, keputusan Tibo bergabung dengan Timnas dibuat hanya secara sepihak.
Bahkan Thamrin menyebut Tibo telah berbohong dengan mengatakan akan berobat ke Jakarta, padahal pergi ke Yogyakarta untuk bergabung di pusat latihan (TC) timnas di bawah naungan PSSI versi Djohar Arifin Husin.

Thamrin menilai, keputusan Tibo bergabung dengan timnas telah melanggar etika. Pasalnya Tibo masih terikat kontrak dengan Persipura.

"Klub mana yang mau makai dia lagi. Jangan melanggar etika, nggak akan panjang karirnya dia," ujar Thamrin saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (9/5/2012).
"Kalau dia tidak jujur, dia bohong pada dirinya sendiri," sesal Thamrin. [yob]

Banding Keputusan CAS, PSSI Djohar Permalukan Diri

Langkah PSSI versi Djohar Arifin melakukan banding terhadap keputusan CAS dinilai sia-sia karena Badan Arbitrase Olahraga Internasional itu sudah menegaskan bahwa keputusan tersebut bersifat final.
Sebagai lembaga arbitrase olahraga tertinggi di dunia, kata Thamrin, keputusan CAS mutlak tidak bisa dibanding lagi di pengadilan mana pun.

"Itu putusan yang tidak bisa dibanding, karena CAS bukan peradilan umum," ujar Thamrin kepada INILAH.COM, Rabu (9/5/2012).

Thamrin bahkan secara berkelarakar menantang PSSI untuk melakukan banding ke mana saja, agar bisa merubah keputusan CAS tersebut.

"Kalau memang mau banding sekalian banding ke PBB. Jangan-jangan mereka malah diketawain masyarakat dunia," selorohnya.

Sebelumnya, PSSI dikenakan sanksi untuk membayar masing-masing 5000 Franc Swiss atau senilai 50 juta rupiah sebagai kompensasi untuk Persipura dan Adelaide.

Menurut Thamrin, nilai tersebut bukan nominal yang besar. Sikap PSSI melakukan banding hanya persoalan gengsi saja, bukan untuk kepentingan perbaikan dunia sepak bola Indonesia.

"Itu namanya orang yang tidak mau berpikir. silahkan saja," ujar Thamrin. "(Banding) itu hanya soal harga diri PSSI.saja," tandasnya.

Direktur legal PSSI Finantha Rudi,
sebelumnya mengatakan akan mengajukan banding lewat pengadilan di Swiss , tempat CAS berkantor.

CAS telah mengeluarkan keputusan tetap terkait gugatan Persipura, yang sempat tidak bisa tampil.di Liga Champions Asia (LCA). Gugatan tersebut dialamatkan kepada PSSI, AFC dan Adelaide United.

PSSI dianggap tidak melakukan kewajibannya mendaftarkan Persipura, sebagai jawara kompetisi domestik Indonesia musim lalu ke LCA, sementara AFC menjadi terkait karena posisinya selaku penyelenggara.

Sedangkan Adelaide United terseret karena menjadi tim yang lolos langsung ke LCA tanpa melalui playoff, yang seharusnya dijalani dengan melawa Persipura.

Keputusan CAS tertanggal.27 April 2012 itu diantaranya
mengharuskan PSSI dan AFC menanggung biaya perkara masing-masing sebesar 40 persen, sementara Persipura dan Adelaide 10 masing-masing 10 persen.

CAS juga mengharuskan baik PSSI dan AFC membayar masing-masing 5 ribu Swiss Franc (50 juta rupiah) kepada Persipura dan Adelaide.

Dalam surat keputusannya, CAS juga menegaskan bahwa segala keberatan atas keputusan yang telah dikeluarkan akan ditolak (any further claims for relief are dismissed).[yob]

@inilah.com

Tibo Minggat ke Timnas Djohar, Persipura Kecewa

Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Thamrin Sagala, mengaku kecewa dengan langkah salah satu pemainnya, Titus Bonai.

Hingga saat ini, manajemen "Mutiara Hitam" tidak tahu menahu tentang status Titus di timnas. Pasalnya, Tibo --sapaan Titus-- belum memberitahu rencananya membela Indonesia yang bakal berlaga di turnamen Al-Nakbah Palestina.

"Sampai saat ini status Tibo masih terikat kontrak dengan Persipura. Dia berangkat ke Jakarta dua minggu yang lalu dalam rangka proses penyembuhan atau berobat. Kami tidak tahu kalau secara pasti kemana dia pergi. Karena masih terikat kontrak dan sama sekali tidak meminta izin kepada manajemen (untuk membela timnas Indonesia)," ujar Thamrin saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Thamrin mengaku pihaknya selalu berusaha menghubungi Tibo. Namun, pemain berusia 23 tahun itu sama sekali tidak pernah memberitahukan secara khusus perihal kepergiannya membela timnas. Thamrin membantah pihaknya tengah bermasalah dengan sang pemain.

"Jadi, saya juga tidak mengerti, kenapa dia sampai tidak terbuka dengan manajemen. Ini sikap yang tidak dewasa," sesal Thamrin.

Status Tibo hingga saat ini memang belum jelas di Persipura. Sejauh ini, gelandang serang itu sudah tidak membela Persipura di kompetisi Indonesian Super League (ISL). Secara resmi, Tibo belum berkomentar terkait situasi yang sedang dihadapinya.

@sripoku

Sriwijaya FC Waspadai Kebangkitan Persidafon

Persidafon Dafonsoro memperlihatkan grafik peningkatan. Dari dua laga kandang terakhir, menghadapi Deltras Sidoarjo dan Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro berhasil pesta gol.

Kebangkitan Persidafon inilah yang akan diwaspadai oleh Sriwijaya FC ketika kedua tim bertemu pada lanjutan Super Liga Indonesia, Senin (14/05) di Stadion Mandala Jayapura.

Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin, Rabu (09/05) kepada GOAL.com Indonesia mengatakan, laga tandang menghadapi Persidafon akan dimaksimalkan dengan baik untuk meraih kemenangan.

Namun meskipun optimis bisa meraih angka penuh, Hendri meminta para pemain Sriwijaya FC untuk mewaspadai kebangkitan Persidafon.

“Kemenangan besar 6-0 atas Persiram dan 3-0 atas Deltras Sidoarjo membuktikan kalau tim ini sedang bangkit. Inilah yang harus kita waspadai dan jangan sampai kita menjadi korban berikutnya. Kita berharap, Sriwijaya FC bisa tampil maksimal di Papua,” ujarnya.

Hendri optimis Sriwijaya FC bisa meraih kemenangan karena memiliki keuntungan dalam pertandingan.

”Pertama pertandingan disiarkan secara langsung oleh ANTV dan kedua pertandingan dilangsungkan di stadion yang bagus yaitu Stadion Mandala Jayapura. Jika tampil di stadion yang bagus, Sriwijaya FC juga akan tampil bagus,” kata Hendri Zainuddin. (gk-42)

@goal.com

Kashartadi Memuji Kecepatan Siswanto

Pelatih Sriwijaya Football Club Kas Hartadi memuji kecepatan Siswanto (gelandang serang) yang kerap kali menyulitkan lini pertahanan lawan pada beberapa pertandingan Liga Super Indonesia 2011-2012.

"Siswanto memiliki.keunggulan dalam kecepatan. Ia bisa melewati pemain belakang dengan pergerakannya itu," kata Kas di Palembang, Rabu.

Pada pertandingan melawan PSAP Sigli (6/5), Siswanto menunjukan kualitasnya sebagai pemain andalan "Laskar Wong Kito" dengan kerap kali memberikan tusukan-tusukan dari sisi kiri gawang.

Meski beberapa peluang tidak mampu dikonversikan menjadi gol, namun sejumlah aksi individu mantan pemain Persib Bandung itu cukup memukau penonton yang memadati Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring itu.

"Memang peluang gol banyak ditujukan ke Siswanto, namun karena terburu-buru dan kurang sabar membuat gagal," ujarnya.

Menurutnya, kondisi itu sangat lumrah terjadi mengingat suasana dalam pertandingan terkadang membangkitkan semangat pemain secara berlebih.

"Saya sudah bilang dengan pemain "goal is goal", cukup lewat garis saja sudah gol tidak perlu harus merobek jaring lawan atau mematikan penjaga gawang," kata pelatih asal Solo ini.

Sementara, Kapten SFC U-21 Risky Tri Ramadhana teryata mengidolakan sosok Siswanto.
Risky yang tercatat sebagai magang SFC itu menyukai cara bermain dan kepribadian pemain asal Pasuruan itu.

"Saya suka sekali cara dia bermain di lapangan, cepat dan bagus dalam memberikan tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan," ujar Risky. (ANT039)

@antaranews

PSSI Perpanjang Tenggat Waktu Pemain ISL untuk Gabung TC Timnas

PSSI masih membuka peluang bagi pemain Indonesia Super League untuk bergabung dengan Training Camp (TC) timnas senior Indonesia, seiring dengan diperpanjangnya tenggat waktu hingga 12 Mei.

Sebelumnya PSSI memberi batas waktu pemain ISL untuk bergabung dengan pemusatan latihan tersebut sampai dengan hari ini, Rabu (9/5/2012).

Mundurnya tenggat waktu untuk para pemain ISL itu disebut berkaitan dengan mundurnya jadwal keberangkatan timnas, dari tanggal 11 Mei ke tanggal 14 Mei, untuk mengikuti Turnamen Internasional Al-Nakbah di Palestina.

"Mestinya hari ini deadline, tapi karena keberangkatan timnas mundur tanggal 14 Mei, Batas akhir ditambah sampai 12 Mei," ujar Penanggung Jawab Timnas Bernhard Limbong saat dihubungi wartawan, Rabu (9/5/2012).

Dari 12 pemain ISL yang dipanggil, hanya Titus Bonai yang sudah hadir di TC Yogyakarta sejak Selasa (8/5) kemarin. "Baru Markus Horizon (yang kini bermain di Indonesia Premier League) dan Titus Bonai yang sudah gabung. Kami masih menunggu yang lain," sambungnya.

Bagaimana dengan pemain ISL yang tidak bergabung sampai 12 tenggat waktu berakhir? "Kalau sanksi kami akan lihat dulu, mestinya ada aturan hukum yang berlaku. Komdis berjalan, tapi kami lihat kondisinya seperti ini. Kondisional saja. Tak ada hukuman yang kongkret," tukas Limbong.

Tergabung dalam Grup B di Turnamen Internasional Al-Nakbah, timnas akan memainkan laga pertama pada 17 Mei dan 19 Mei.

@detiksport

SFC U-21 Dipantau Kas Hartadi

Laga kontra Persita akan disaksikan pelatih SFC senior, Kas Hartadi. Jika ada yang memenuhi persyaratan maka bisa magang di skuad Laskar Wong Kito.

Permainan pressing akan diterapkan Sriwijaya FC U-21 saat menjamu Persita U-21, pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) U-21, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (9/5) sore. Strategi ini ditempuh untuk mengatasi keunggulan kualitas tim lawan.

Pelatih SFC Junior, Sunardi mengatakan, anak asuhnya akan terus melakukan pressing dan tidak membiarkan pemain Persita berlama-lama memainkan bola. Bahkan, pressing akan dilakukan hingga setengah lapangan.

“Target kami tidak muluk meski bermain di kandang sendiri. Satu poin cukup, namun jika dapat tiga itu lebih baik,” ungkap Sunardi, Selasa (8/5).

Untuk dapat mencuri poin, Sunardi akan memakai formasi 4-4-2. Formasi ini dianggap ideal bagi anak asunya untuk dapat bertahan dan menyerang melalui proses counter attack.

“Kita akan bermain normal dan disiplin, pressing akan terus kita lakukan. Finising juga harus dilakukan dengan sangat baik, sebab untuk sampai ke kotak penalti tim Persita sangat sulit, jadi satu peluang tidak boleh kita sia-siakan,” tandasnya.

Berkaca dari pengalaman putaran pertama, Persita bermain sangat baik. Tapi, potensi kesalahan pemain tetap ada dan celah ini yang harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Namun karena pengalaman Rizki Ramadhan dan kawan kawan harus takluk dengan skor 0-3.

“Di laga nanti kita tidak boleh lagi melakukan kesalahan ini, kita akan memanfaatkan semua peluang menjadi gol,” tegas mantan Asisten Pelatih SFC senior tersebut.

Dia menambahkan, seluruh pemain sudah sangat siap untuk melawan Persita, meskipun timnya tidak dapat diperkuat Sibere karena mengalami akumulasi kartu. Diputaran kedua ini juga, SFC U-21 harus kehilangan dua pemainnya karena mengundurkan diri yakni, Rahmad Kurniawan yang berposisi kiper dan Medi yang berposisi striker.

“Mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan, tapi kita sudah ada pengantinya dari SFC U-19, yakni Tri Hardiani pada posisi kiper dan Ihsan dari SONS di posisi striker. Jadi, tim sudah sangat siap dan masalah ini tidak menganggu kesolidan tim,” pungkasnya.

Laga SFC U-21 ini nantinya akan dihadiri pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi. Pelatih asal Solo ini hadir untuk memantau perkembangan Sriwijaya Junior.

“Saya akan lihat permainan mereka karena ada dua pemain kami yang main di U-21. Jika ada pemain yang memenuhi persyaratan, mereka bias magang di SFC senior. Sebab, SFC senior adalah wadah menuju tim senior,” timpal Kas. /zal

@BP

Persidafon Dafonsoro Tebar Ancaman

Persidafon Dafonsoro mengusung poin penuh saat menjamu Sriwijaya FC, di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Senin (14/5) nanti. Tambahan tiga poin sangat dibutuhkan untuk kembali masuk ke papan tengah klasemen Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.

Patrich Wanggai dan kawan kawan optimis bisa mewujudkan target tersebut menyusul dua kemenangan kandang terakhir. Saat menjamu Gresik United (4/4), mereka menang 3-0, dilanjutkan dengan kemenangan telak 6-0 dari Persiram Raja Ampat (8/5).

Selain itu, mereka juga mengusung misi balas dendam usai dihajar lima gol tanpa balas, saat bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, di putaran pertama lalu.

Pelatih Persidafon Erens Pahelerang mengatakan, timnya siap memainkan permainan terbaik. Dalam latihan terakhir, Erenst mengaku sudah memfokuskan pada finishing.

“Kita akan turun dengan formasi 3-5-2, karena formasi ini sangat baik di pakai anak-anak di lapangan. Motivasi pemain tengah meningkat menyusul kemenangan atas Gresik dan Persiram, ini modal penting sebelum menjamu Sriwijaya” kata Erens, Selasa (8/5).

Dia mengakui, meraih kemenangan atas Sriwijaya jelas bukan perkara mudah. Pasalnya, Ponaryo Astaman dan kawan kawan unggul kualitas dan materi pemain. Tapi, dukungan suporter akan dioptimalkan untuk meraup poin sempurna.

“Walaupun kami tahu Sriwijaya memiliki materi pemain yang lebih bagus, namun anak-anak akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari kesalahan-kesalahan pemain belakang SFC. Setelah itu, kami akan menusuk masuk ke jantung pertahanan mereka,”jelasnya.

Intinya lanjut Erens, ia sudah menekankan kepada para pemain Persidafon agar di babak pertama jangan sampai kecolongan alias gol.

“Kalau gol pastinya akan mempengaruhi mental para pemain, kemudian konsentrasi dalam bermain, fokus, dan bermain menyerang. Kami juga akan mematikan Kayamba, Hilton dan Ponaryo karena mereka kunci serangan Sriwijaya,” katanya mengakhiri. /fer

@BP

Tour Papua, Sriwijaya FC Buta Kondisi Lapangan

Ambisi meraup poin penuh pada Tur Papua semakin sulit, lantaran SFC tidak mengenal kondisi lapangan. Akibatnya, persiapan strategi menjadi terhambat.

Sriwijaya FC bakal menghadapi jalan terjal saat melakoni Tur Papua lawan Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) dan Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5). Pasalnya, ini sebuah laga yang tak mudah bagi armada Laskar Wong Kito. Selain harus bermain di kandang lawan, Sriwijaya juga buta dengan kondisi lapangan.

Pelatih SFC Kas Hartadi mengatakan, dia tidak mengenal kondisi lapangan Stadion Barnabas Youwe, Sentani, yang merupakan home base Persidafon. Serta Stadion Wombik KM 16, yang menjadi markas Persiram.

“Saya tidak kenal dengan kondisi lapangan di sana jadi saya belum tahu strategi apa yang bakal diterapkan,” kata Kas Hartadi, Selasa (8/5).

Pelatih asal Solo itu mengaku, tidak pernah melihat dan bertanding di kedua stadion tersebut. Hanya saja dia pernah melihat kondisi lapangan Stadion Wombik KM 16, dari tayangan sebuah stasiun televisi swasta. Hasilnya, kondisi stadion lebih jelek dari kandang Persiwa Wamena, Stadion Pendidikan.

“Saya pernah lihat kondisi lapangan Stadion Wombik KM 16 dari televisi. Ternyata, lapangannya lebih parah dari Stadion Pendidikan Wamena. Permukaan tanah tidak rata dan lapangan becek saat musim hujan. Kondisi ini bakal menyulitkan kami dalam menerapkan pola one two play,” beber mantan pelatih SFC U-21 itu.

Untuk diketahui, Stadion Barnabas Youwe, Sentani, merupakan stadion sepakbola yang terletak di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Stadion ini merupakan kandang dari Persidafon Dafonsoro yang dapat menampung sekitar 15.000 penonton.

Stadion ini sendiri masuk kategori D+. Berbagai fasilitas di stadion berkapasitas 15.000 penonton itu hanya mendapat rating C. Termasuk rumput, drainase dan tribun. Pun dengan Stadion Wombik KM 16 yang merupakan markas Persiram. Stadion ini terletak di Sorong, ibu kota Provinsi Papua Barat. Stadion berkapasitas sekitar 7.000 penonton itu juga memiliki rating D+. Namun, rumput yang dimiliki stadion ini dinilai C+.

“Dari Jayapura ke Persidafon, jaraknya tidak terlalu jauh hanya 45 menit. Mudah-mudahan kondisi lapangannya sama seperti Stadion Mandala Jayapura (Markas Persipura-red). Dengan begitu kami bisa mengusung permainan cepat dan satu dua sentuhan antar pemain. Tapi, jika kondisi lapangan tidak bersahabat saya akan lebih mengandalkan umpan long passing dan counter attack,” ungkapnya.

Berbicara soal target Kas mengaku, membidik maksimal empat poin. Target realistis yakni meraih kemenangan atas Persidafon dan meraih hasil imbang di kandang Persiram.

“Saya pikir kami bisa meraih tiga poin di Persidafon karena pertandingan ini bakal live. Selain itu, komposisi pemain Persidafon tidak banyak berubah. Lawan Persiram target hanya satu poin karena pertandingan ini berat ditambah proses recovery yang minim,” pungkasnya. /fer

@BP

Sriwijaya FC Optimistis Hadapi Tur Papua

Sriwijaya FC masih nyaman berada di puncak klasemen sementara Super Liga Indonesia dengan keunggulan tiga poin atas Persipura Jayapura, namun posisi Sriwijaya FC belum aman. Empat tim asal Papua sudah siap menghadang ambisi Sriwijaya FC untuk terus memuncaki klasemen sementara.

Perjuangan Sriwijaya FC menghadapi tim asal Papua di mulai Senin (14/05) saat Kieth Kayamba dkk bertandang ke kandang Persidafon Dafonsoro. Tiga hari kemudian tepatnya Kamis (17/05) giliran Persiram Raja Ampat yang siap menghadang perjuangan Sriwijaya FC di tanah Papua.

Usai melakoni dua laga tandang melelahkan, berikutnya giliran Sriwijaya FC yang akan menjamu dua tim asal Papua. Pertama Persiwa Wamena yang akan dihadapi Sriwijaya FC, (21/05) dan enam hari berikutnya, (27/05) giliran juara bertahan Persipura Jayapura yang akan dijamu di Jakabaring.

Meskipun akan menghadapi empat laga berat dan melelahkan, manajemen Sriwijaya FC tetap optimis bisa melewati empat partai ini dengan kemenangan serta mempertahankan puncak klasemen sementara.

”Persidafon dan Persiram keduanya belum stabil. Saat ini Persiram berada di posisi 16 sementara Persidafon di posisi 14, karena itu peluang kita sangat besar untuk memenangkan dua laga tandang ini,” kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin, Senin (07/05) kepada GOAL.com Indonesia .

Begitupun saat menghadapi Persiwa Wamena. Hendri optimis Persiwa bisa dikalahkan di Jakabaring.” Satu-satunya laga berat, saat kita menjamu Persipura Jayapura, namun melihat peforma tim saat ini, peluang kita mengalahkan Persipura sangat besar. Jadi kita optimis bisa melewati hadangan empat tim asal Papua ini dengan kemenangan,” ujarnya.

Menurut Hendri, jika berhasil memenangkan empat laga ini, maka Sriwijaya FC bisa semakin menjauhi Persipura.” Jika skenario ini berhasil, kita hanya tinggal menunggu saatnya mengangkat tropi juara Liga Indonesia,” katanya.

Tim Sriwijaya FC sendiri akan bertolak ke Papua, Kamis (10/05). Persiapan terus dilakukan tim sebelum menghadapi empat laga ini.”.Kita tidak punya banyak waktu untuk istirahat. Empat laga menghadapi tim asa.Papua sudah di depan mata. Semoga keinginan kita memenangkan empat laga ini bisa tercapai,” ujar Hendri Zainuddin. (gk-42)

@goal.com

Rivki Mokodompit Tidak Takut Persidafon Dafonsoro

Sembilan gol yang diciptakan pemain Persidafon Dafonsoro dalam dua laga terakhir menghadapi Deltras Sidoarjo dan Persiram Raja Ampat tidak membuat ciut nyali penjaga gawang Sriwijaya FC Rivki Mokodompit. Dirinya menegaskan siap menjaga gawang Sriwijaya FC dan tidak takut dengan keganasan Persidafon.

Gol yang diciptakan Persidafon masing-masing enam gol ke gawang Persiram dan tiga gol ke gawang Deltras akan dijadikan Rivki sebagai referensi berharga saat gantian Sriwijaya FC yang bertandang ke kandang Persidafon. Apalagi berdasarkan informasi terbaru, laga nanti rencananya berlangsung di Stadion Mandala Jayapura bukan di Stadion Barnabas Youwe kandang Persidafon Dafonsoro.

“Sebagai penjaga gawang, saya harus siap menghadapi tim manapun. Jika nanti dipercaya oleh pelatih, saya siap menampilkan kemampuan terbaik.

Meskipun pada dua pertandingan terakhir, Persidafon pesta gol, saya akan berusaha menjaga gawang Sriwijaya FC dari kebobolan,” kata Rivki, Selasa (08/05).

Menurut Rivki laga tandang jelas berbeda saat tampil di kandang, namun bagaimanapun untuk menjadi juara Sriwijaya FC harus siap tampil di kandang maupun tandang.

Musim ini penampilan Rivki belum stabil. Kadangkala dirinya menjadi pahlawan seperti saat Sriwijaya FC mengalahkan Deltras 1-0 di Sidoarjo, namun Rivki juga pernah melakukan blunder saat Sriwijaya FC mengalahkan Mitra Kukar 4-3 di Jakabaring.

Rivki sendiri kemungkinan menjadi kiper utama saat Sriwijaya FC menghadapi Pesidafon mengingat Ferry Rotinsulu terkana akumulasi kartu kuning. ”Meskipun Ferry terkena akumulasi kartu, kami masih memiliki pemain pelapis yang sepadan. Masih ada Rivki Mokodompit,” ujar pelatih kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi. (gk-42)

@goal.com

500 Juta Dana Untuk SFC Tour Ke Papua


Sriwijaya FC akan melakoni dua laga tandang ke Papua menghadapi Persidafon Dafonsoro, Senin (14/05) dan Persiram Raja Ampat, Kamis (17/05). Persiapan matang harus dilakukan Sriwijaya FC agar bisa meraih hasil maksimal. Selain mempersiapkan tim, Sriwijaya FC juga menyiapkan dana besar untuk menghadapi dua laga melelahkan ini.

Asisten manajer Sriwijaya FC, Jamaluddin, Selasa (08/05) mengatakan setidaknya Sriwijaya FC harus menyiapkan dana sebesar Rp 500 juta untuk menghadapi Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat.” Kalau kita perhitungkan semua biaya yang diperlukan tanding ke Papua menghabiskan dana sebesar Rp 450 juta hingga Rp 500 juta,” kata Jamaluddin.

Menurut Jamaluddin dana sebesar ini untuk semua keperluan tim selama satu minggu bertanding di Papua.” Termasuk biaya perjalanan, biaya hotel, makan dll. Pengalaman kita setiap kali bertanding di Papua menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta,” ujar Jamaluddin.

Dikatakan Jamaluddin dana sebesar Rp 500 juta tersebut hanya untuk keperluan tim bertanding menghadapi Persidafon dan Persiram.” Biaya Rp 500 juta ini belum termasuk bonus untuk tim jika berhasil memenangkan pertandingan,” kata Jamaluddin. Menurut Jamaludin tim akan berangkat, Kamis (10/05) dengan membawa 21 pemain. Rinciannya 18 orang pemain ditambah tiga orang penjaga gawang.

Sementara itu pelatih kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi menyatakan timnya sudah siap menghadapi dua laga di Papua. Bahkan Sriwijaya FC akan berangkat lebih awal agar bisa beristirahat lebih dahulu di Papua.

Persiapan terus dilakukan oleh Kas Hartadi termasuk membenahi finishing touch, koordinasi serta konsentrasi para pemain.” Menghadapi Persidafon dan Persiram saya harap para pemain bisa membenahi finishing touch. Lini belakang juga harus konsentrasi penuh hingga pertandingan berakhir. Dua laga ini tidak mudah, namun kita berharap bisa meraih hasil maksimal,” ujarnya. (gk-42)

21 Pemain Sriwijaya FC yang Dibawa ke Papua

Penjaga Gawang: Ferry Rotinsulu, Rivki Mokodompit, Andi Irawan
Belakang: Supardi, Thiery Gatuesi, Jamie Coyne, Mahyadi Pangabean, Septia Hadi, Nova Arianto
Tengah: Lim Jun Sik, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Ahmad Jufrianto, M Sobran, M Ridwan, Rulli Saputra
Depan: Kayamba, Hilton Moirera, Siswanto, Riski Novriansyah, Khoirul Huda.

@Hensyi Fitriansyah

Persidafon vs Sriwijaya FC Kemungkinan di Stadion Mandala


Sriwijaya FC bisa sedikit lega ketika menjalani lawatannya ke kandang Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) nanti. Karena, bentrok kali ini berpotensi tak akan digelar di Stadion Barnabas Youwe, Papua (home base Persidafon). Melainkan bakal digelar di Stadion Mandala Jayapura (home base Persipura).

“Informasi terakhir yang kami dapat dari PT Liga Indonesia seperti itu. Pertandingan akan dilakukan di Stadion Mandala. Sampai sekarang belum ada perubahan lagi,” kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (pengelola Sriwijaya FC), Faisal Mursyid, kemarin (8/5).

Faisal melanjutkan, perpindahan tempat pertandingan itu didasari permintaan dari pihak televisi yang mempunyai hak siar. Karena, sebelumnya, televisi yang mempunyai hak siar menyiarkan langsung Persipura menjamu Persija Jakarta, di Stadion Mandala, (Minggu (13/5).

“Kemungkinan, telivisi yang mempunyai hak siar meminta pertandingan digelar di Stadion Mandala. Pihak PT Liga merubah tempat pertandingan ini,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Datuk Talangik itu.

Bila benar adanya perpindahan tempat pertandingan, jelas itu bakal menjadi angin segar bagi Sriwijaya. Sebab, tim juara double winner 2007 itu bakal tak mendapat tekanan berat dari suporter Persidafon.

Tak hanya itu, keuntungan lain Sriwijaya yakni bakal disiarkan langsung. Otomatis, hal itu bakal mengurangi kecurangan soal nonteknis, terutama soal kepemimpinan wasit. Selama menjalani tur Papua, Sriwijaya tak pernah disiarkan langsung. Tim juara Piala Indonesia edisi 2009 itu selalu merasa dikerjai wasit.

“Kalau memang dipindah ke Mandala jelas kami sangat senang. Banyak faktor yang menguntungkan kami. Mulai dari siaran langsung hingga lapangan bagus. Jadi, kami mempunyai peluang untuk mencuri poin,” ujar pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

Pada tour Papua kali ini, Sriwijaya berambisi untuk menyapu bersih dua laga yang bakal dijalani. Target itu dibidik untuk mempertahankan posisi Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya) di puncak klasemen sementara yang saat ini sudah mengoleksi 51 poin dari 22 laga. (gsm)

@Sumeks

Sriwijaya FC tak Lagi Gunakan Dana APBD

Sriwijaya Football Club tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk mengarungi musim kompetisi 2011-2012, kata Presiden Klub Dodi Reza Alex.

"Musim ini SFC tidak menggunakan dana APBD, ini yang kurang diketahui masyarakat karena mengira masih seperti musim-musim sebelumnya," kata Dodi yang dihubungi dari Palembang, Rabu.

Ia mengaku, tidak mudah mengelola klub tanpa dukungan dana APBD apalagi tim asal Sumsel itu menargetkan juara Liga Super Indonesia pada musim ini.

"Jika bisa diungkapkan dengan kata-kata, istilahnya kami ini sampai berdarah-darah agar Sriwijaya FC tetap eksis di Liga Super Indonesia," katanya.

Manajemen klub berupaya maksimal menutupi kebutuhan operasional klub dengan nilai di atas Rp25 miliar. "Kami harus berani jungkir balik mencari dana, terkadang sampai mengeluarkan uang dari kantong pribadi," ujarnya.

Manajemen klub juga menjalin komunikasi dengan relasi dan perusahaan untuk mendapatkan sponsor. "Lobi dengan perusahaan swasta menjadi tugas utama kami pada musim ini, dan bersyukur sekali beberapa perusahaan daerah seperti Bank SumselBabel dan PT Bukit Asam mau mengucurkan dana miliaran rupiah," katanya.

Meski tanpa menggunakan dana APBD, SFC sementara ini mampu bertengger pada puncak klasemen sementara Liga Super Indonesia.

"Rasanya jerih payah kami terbayar dengan menjadi juara pra musim, tapi tugas belum selesai karena target adalah juara Liga Super musim ini," ujarnya.
Pelarangan penggunaan dana APBD oleh klub-klub profesional telah berjalan pada musim ini.

Sejumlah klub harus bekerja keras untuk tetap eksis pada liga profesional itu, malahan beberapa diantaranya harus bubar karena tidak ada pendanaan.

@republika

Tibo Resmi Gabung TC Timnas Djohar

Striker lincah dan haus gol dari Persipura Jayapura Titus Bonai dipastikan ikut bergabung dalam Training Center Timnas untuk turnamen internasional Al-Nakbah yang akan digelar di Palestina pada 13 Mei sampai 23 Mei mendatang.

Pemain yang menjadi pujaan pencinta sepakbola nasional saat ajang SEA Games lalu, kemungkinan besar akan masuk dalam line up skuad yang tampil dalam laga uji coba melawan Universitas Negeri Yogyakarta di Stadion UNY, Rabu (9/5/2012).

"Iya saya pastikan Tibo sudah ada di Yogyakarta. Tapi, apakah Tibo ikut bermain dalam laga uji coba besok dengan UNY, itu pelatih yang menentukannya. Hak pelatih yang akan akan persiapankan siapa-siapa saja yang turun besok," jelas Manajer Timnas, Ramadhan Pohan, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/5/2012) petang.

"Kapan Tibo sudah ada di Yogyakarta, saya rasa itu tidak terlalu penting. Yang pasti dia sudah ada di sini. Saya pastikan, besok ada hal-hal baru yang bagus untuk dilihat. Jadi kita lihat saja besok, jangan saya sampaikan saat ini," ujar Ramadhan Pohan.

Selain itu demi menunjukkan nasionalisme dan kebanggan membela nama bangsa, Ramadhan berharap agar ada pemain-pemain Indonesia Super League (ISL) lainnya seperti Syamsir Alam, Bambang Pamungkas, dan Cristian Gonzales, bergabung dengan Irfan Bachdim dan kawan-kawan.

"Tidak hanya Tibo sebenarnya yang saya harapkan yang lain bisa ada di sini," ujarnya lagi.

Tambahan pemain dari ISL, akan menambah materi skuad pelatih Nil Maizar dan memiliki banyak pilihan pemain dalam menentukan skuadnya. Maklum, lawan Indonesia di turnamen Al-Nakbah cukup berat. Indonesia tergabung di Grup B bersama Uzbekistan, Irak, dan Kurdistan.

"Perpaduan senior dan junior itu, saya yakin akan membuat tim semakin baik," harapnya lagi.
(dephe)

@mediasepakbola

Selasa, 08 Mei 2012

President Sriwijaya FC : Rebut Tropi ISL 2011-2012

Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex meminta timnya menjaga konsistensi untuk merebut tropi juara Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Pasalnya, peluang SFC menjadi juara lebih besar ketimbang kontestan lain.

Menurut Dodi, keberhasilan Sriwijaya FC berada kokoh di puncak klasemen tidak lepas dari dukungan suporter dan publik Sumsel. Jika kondisi ini mampu dipertahankan maka gelar juara tinggal menunggu waktu.

“Kita rebut kembali trofi ISL, kita ulang kembali kenangan manis tahun 2007,” seru Dodi saat memberikan sambutan ultah Singa Mania ke-7, Minggu (6/5) malam.

Dukungan suporter SFC yang sekarang telah bersatu, baik suporter Bela Armada Sriwijaya (Beladas) dan Singa Mania, membuat Firman Utina dkk semakin tidak terbendung oleh lawan-lawannya.

“Persatuan kita membuat SFC semakin tanguh dan solid, teruslah jaga persatuan dan persahabatan antar suporter,” ungkapnya.

Singa Mania, kata Dodi termasuk salah satu suporter yang eksis mendukung Laskar Wong Kito di dalam stadion maupun di luar stadion. Dukungan Singa Mania sudah dilakukan sejak SFC berdiri tahun 2004 silam.

“Atas dukungan itu saya ucapkan terima kasih, dan selamat ulang tahun yang ke-7 kepada Singa Mania, teruslah berkreasi guna mendukung tim kita,” tegas Anggota DPR RI tersebut. /zal

@BP

Rifky Mokodompit, Pelapis FR12 Yang Sepadan


Tanpa Ferry, Sriwijaya tidak perlu khawatir. Masih ada Rifky yang bisa tampil luar biasa, dan sempat menjadi pahlawan di Sidoarjo.

Penjaga gawang utama Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu memang absen saat menghadapi Persidafon Dafonsoro, di Stadion Bernabas Youwe, Senin (14/5) nanti. Akan tetapi, kondisi itu tidak akan menyurutkan motivasi armada Laskar Wong Kito untuk meraih poin absolut.

Pasalnya, Sriwijaya masih memiliki kiper muda potensial, Rifky Deyton Mokodompit. Mantan penjaga gawang Persita Tanggerang ini, dinilai memiliki kualitas dan mampu menjadi tembok terakhir pertahanan SFC.

”Tidak masalah Ferry absen. Dari dulu kami tidak bergantung dengan satu pemain karena kualitas pemain inti dan cadangan nyaris sama. Kami tetap ingin menang meski beberapa pemain pilar harus absen,” kata pelatih SFC, Kas Hartadi, Senin (7/5).

Kas membantah, absennya Ferry bakal membuat pertahanan Sriwijaya menjadi keropos. Pasalnya, pertahanan yang baik tidak hanya tergantung pada penjaga gawang melainkan dibangun dari lini depan.

”Pada tur Papua kami akan membawa tiga kiper yakni Ferry, Rifky dan Tri. Rifky akan dimainkan lawan Persidafon sementara Ferry dipersiapkan menghadapi Persiram. Sedangkan Tri sebagai antisipasi jika ada faktor non teknis,” tegasnya.

Absennya Ferry sedikit banyak akan membawa perubahan pada gaya permainan Sriwijaya. Tidak bisa dipungkiri penjaga gawang asal Palu itu, adalah kunci sukses permainan tim double winners 2007. Musim ini, Ferry sudah bermain selama 1702 menit. Sedangkan Rifky baru bermain selama 278 menit.

Performa Rifky sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Dia sukses menjadi pahlawan saat menepis tendangan penalty M Fakhruddin, dan membawa SFC menang 1-0 atas Deltras Sidoarjo. Tapi, dosa terbesarnya melakukan blunder saat Sriwijaya menang 4-3 atas Mitra Kukar.

”Secara mental dan fisik saya siap tampil sebagai starter. Jujur ini kesempatan emas untuk membuktikan bahwa saya layak memakai jersey SFC,” ungkap Rifky. /fer

@BP

Ritual Aneh Siswanto


Aksi goyang jala lawan identik dengan bomber timnas U-23, Titus Bonai. Seperti sebuah ritual, Tibo, begitu Titus Bonai kerap disapa, selalu menggoyang jaring lawan sebelum tendangan penjuru dieksekusi. Dia masuk ke area gawang lawan, menggoyang-goyang jaring bagian dalam dan kemudian keluar lagi sesaat sebelum berebut bola di depan gawang.

Nah, ritual aneh itu juga selalu dipertontonkan winger enerjik Sriwijaya FC, Siswanto. Sama seperti Tibo, pemilik jersey 7 itu selalu menggoyang jala lawan saat SFC mendapat tendangan bebas maupun corner kick. Percaya atau tidak, Siswanto mengaku percaya ritual unik itu bisa membawa keberuntungan.

Aksi tersebut kembali diperlihatkan pemain kelahiran Pasuruan, 9 Oktober 1984, saat menjamu PSAP Sigli di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (6/5). Sebelum Firman Utina mencetak gol melalui tendangan sudut, Siswanto beberapa kali terlihat menggoyang jala gawang PSAP.

“Itu saya lakukan supaya dewi fortuna berpihak kepada tim kami. Saya percaya ritual itu bisa membawa keberuntungan, terbukti tendangan Firman masuk ke gawang PSAP” kata Siswanto kepada BeritaPagi, Senin (7/5).

Dia menambahkan, setiap menggoyang jala lawan dia tidak membaca mantra-mantra melainkan berdoa kepada tuhan agar SFC mampu memenangkan pertandingan. Terkhusus saat dia mendapat peluang mencetak gol.

“Setiap corner atau tendangan bebas saya pasti goyang jala. Tapi bukan ada apa-apa seperti mistik. Itu hanya membuat saya lebih termotivasi. Dengan goyang jala itu, saya seperti percaya ada gol yang tercipta meski bukan saya yang cetak gol,” ungkapnya sambil tertawa.

Disinggung soal pertandingan lawan PSAP, dia mengaku sudah bermain maksimal dan mampu menguasai ball possession. Sayangnya, dia gagal mencetak gol karena terlalu terburu-buru dalam menyelesaikan sebuh peluang.

Dia juga berharap, skuad Laskar Wong Kito bisa melanjutkan trend positif hingga kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 berakhir. Serta terus menjaga konsistensi permainan dan terus dinaungi keberuntungan.

“Semoga kesialan tidak menimpa tim kami dan dewi fortuna tetap berpihak pada Sriwijaya. Dengan kondisi seperti ini saya yakin SFC bisa juara tahun ini,” pungkas mantan pemain Persema Malang itu. /zal

SFC Berangkat Ke Papua Lebih Awal


Sriwijaya FC akan mengantisipasi kelelahan fisik dengan bertolak ke Papua lebih cepat. Dibutuhkan waktu minimal tiga hari untuk proses recovery.

Demi menjaga kondisi fisik, skuad Sriwijaya FC akan berangkat lebih awal saat melakoni Tur Papua lawan Persidafon Dafonsoro, Senin (14/5) dan Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5). Rombongan Laskar Wong Kito akan bertolak ke Bumi Papua pada, Kamis (10/5) mendatang.

Head Coach SFC Kas Hartadi mengatakan, perjalanan menuju Papua sangat jauh dan dapat menguras tenaga pemain. Untuk sampai ke Papua dibutuhkan waktu hingga 4 jam melalui jalur udara, itu belum ditambah transit penerbangan dan jalur darat. Rata-rata dibutuhkan waktu hingga 12 jam.

Oleh karena itu, untuk menjaga kondisi fisik tetap bugar maka tim harus berangkat lebih awal. Sehingga, Ponaryo Astaman bisa melakukan recovery total saat berada di Papua.

“Minimal kita harus beristirahat selama 3 hari di Papua, untuk mengembalikan kebugaran pemain pascamenempuh perjalanan jauh. Apalagi, pemain memiliki waktu berbeda untuk proses recovery dan kondisi itu harus kita pahami,” ujar Kas Hartadi, Senin (7/5).

Dengan perjalanan yang jauh dan menguras tenaga ini, maka pemain dapat beristirahat sejenak untuk dapat mengembalikan kebugaran fisik selama berada di Papua. Selain soal recovery, tujuan berangkat lebih awal untuk beradaptasi dengan cuaca dingin Papua.

“Kalau recovery cukup maka pemain bisa tampil bugar di lapangan. Selain itu, kita juga butuh waktu untuk beradaptasi dengan cuaca di Papua yang beda jauh dengan Palembang. Kita mohon doanya agar bisa meraup minimal empat poin di Tur Papua ini,” beber mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian (KTB) Palembang tersebut.

Ya, usai menghadapi Persidafon, Sriwijaya hanya punya waktu tiga hari untuk beristirahat. Pasalnya, mereka sudah harus bertanding lawan Persiram Raja Ampat, di Stadion Wombik Sorong, Kamis (17/5). Nah, untuk menghadapi jadwal padat ini dibutuhkan kebijakan yang tepat agar kondisi fisik pemain tetap terjaga.

Salah satu kebijakan Kas Hartadi dengan mengistirahatkan pemain pilar yang tampil lawan PSAP Sigli, Minggu (6/5). Sementara pemain yang tidak tampil lawan PSAP dan bermain sebentar langsung menjalani latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

“Pemain yang bermain full time lawan PSAP kita liburkan, tapi yang tidak kita mainkan tetap menjalani latihan. Kondisi ini kami lakukan agar kualitas pemain cadangan tidak tertinggal,” jelasnya.

Pemain yang bertarung melawan Laskar Aneuk Nanggroe memang sengaja di liburkan satu hari untuk dapat mengembalikan stamina yang terkuras. Beristirahat total selama satu hari lebih dari cukup bagi pemain untuk dapat kembali melanjutkan aktivitas latihan seperti biasanya.

“Hari ini seluruh pemain akan menjalani latihan secara maksimal. Pada Tur Papua kemungkinan kita akan boyong 20 pemain,” tandas Kas. /zal/fer

@BP

Kas Pilih Lim Saat Sriwijaya FC Hadapi Persidafon


Sriwijaya FC kembali menjalani latihan pascaliburan usai mengalahkan PSAP Sigli, 3-1 dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), Minggu (6/5/2012).

Pelatih Kas Hartadi menilai, semua pemainnya dalam keadaan bugar termasuk gelandang Lim Jun Sik, yang kembali tampil usai menjalani akumulasi kartu kuning.

Kas akan lebih memilih gelandang asal Korea Selatan ini, saat SFC menghadapi Persidafon Dafonsoro pada 14 Mei mendatang. "Kita lihat nanti. Tetapi, sejauh ini Lim selalu menjawab kepercayaan lebih dari yang ditargetkan," jelas Kas Hartadi kepada Sriwijaya Post, Selasa (8/5/2012).

Menurut Kas, pemain usia 31 ini memiliki power dan skill sebagai gelandang jangkar. Selain pandai bertahan, duetnya bersama Ponaryo Astaman mampu mempertahankan ritme dan ruh bagi lini tengah Laskar Wong Kito.

"Lim selalu padu dengan Ponaryo dalam setiap pertandingan, dia mampu bertahan sekaligus membagi bola di lini tengah," jelas Kas.

@sripoku

PSSI Djohar Tunggu Kabar Lanjutan Tim Task Force

PSSI terus menunggu informasi dari tim Task Force guna penyelesaian masalah sepak bola Indonesia. Demikian disampaikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di.kantor PSSI, Selasa (8/5/2012).

Ia mengatakan, setelah.pertemuan pertama selesai dilakukan, tim Task Force merencanakan akan menggelar pertemuan kedua.
Namun sampai saat ini, belum terdapat informasi terkini.

"Kami masih menunggu. Janji mereka (tim Task Force) setelah dua minggu (setelah pertemuan pertama) akan ada permuan lanjutan.
Karena yang pertama mendengarkan masalah yang terjadi di sepak bola kita dan diskusi," ungkap Djohar.

Menurutnya, pada pertemuan kedua ini akan terdapat konsep penyelesaian masalah. Ia pun berharap agar polemik dualisme kompetisi di Indonesia ini segera rampung.

"Kami akan selalu terbuka dan berharap masalah cepat selesai, karena tidak ada yang untung dalam keributa ini. Kami memikirkan bagaimana ke depan (Indonesia) bisa tumbuh," katanya.

@tribunnews

PSSI Djohar Pilih Banding Daripada Rekonsiliasi Kompetisi dgn Klub ISL

PSSI versi Djohar Arifin tetap ngotot untuk mengajukan banding atas putusan Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) yang mengharuskan PSSI membayar denda 5000 Swiss Franc, atau sekitar Rp50 juta, sebagai biaya perkara atas gugatan Persipura Jayapura.

Padahal PSSI tengah merintis rekonsiliasi untuk mendamaikan dualisme kompetisi antara Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga Primer Indonesia (IPL). Sebelumnya, gugatan Persipura itu sendiri akibat dualisme kompetisi tersebut.

Direktur Legal PSSI Rudi Finanta mengaku tidak khawatir rekonsiliasi yang sedang dirintisnya akan terganggu oleh banding yang akan
diajukan PSSI di pengadilan tinggi (federal court) Swiss.

"Beda persoalan, di pengadilan itu tetap saja persoalan hukum," ujar Rudi kepada INILAH.COM, Selasa (8/5/2012).

Menurut Rudi, persoalan hukum itu tidak bisa dinilai dengan uang hingga triliunan sekalipun. Namun saat didesak mengenai besaran jumlah dendanya yang hanya Rp50 juta, Rudi berkilah. "Di PSSI satu perak (rupiah) sekalipun kalau memang perlu kita bayar, kita akan bayar. Tapi jika memang bukan seharusnya kita yang bayar maka kita akan banding," tegasnya.

Rudi Finanta menegaskan bahwa persoalan hukum bukan hanya persoalan besaran uang saja. "Betul, tapi jika ada putusan hukum, masa kita diamin, masalahnya juga bukan hanya PSSI yang keberatan dengan putusn CAS," tenadasnya.

Sebelumnya Persipura, menggugat PSSI karena tidak didaftarkan sebagai peserta Liga Champions Asia (LCA) oleh PSSI, akibat konflik dualisme kompetisi antara Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga PRimer Indonesia (IPL).

PSSI sendiri bersikeras mengaku telah
mendaftarkan, namun ditolak oleh Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), selaku penyelenggara.
namun kemudia AFC, lewat suratnya kepada Persipura, yang bermain di ISL, mengatakan PSSI yang meminta Persipura digantikan oleh klub lain dari IPL. Meski ditolak AFC, PSSI tetap tak mendaftarkan Persipura.

Adelaide United menjadi pihak keempat yang terlibat karena dengan absennya Persipura, mereka mendapat tiket langsung ke LCA tanpa harus melalui kualifikasi.

Persipura kemudian mengajukan gugatan lewat CAS terhadap PSSI, AFC dan Adelaide. Lewat putusan sementara, CAS memaksa AFC untuk menggelar laga kualifikasi melawan Adelaide.

Lewat keputusan sementara ini pula, CAS mengabulkan gugatan senilai 10 miliar rupiah dari Persipura terhadap PSSI, meski kemudian dicabut dengan alasan Persipura sudah mendapatkan
kesempatannya di kualifikasi Liga Champions.

Jumat, 27 April 2012, CAS mengeluarkan keputusan tetap yang mengharuskan PSSI dan AFC menanggung biaya persidangan serta membayar masing-masing 50 juta rupiah, masing-masing untuk Persipura dan Adelaide.
Persipura sendiri akhirnya kalah 3-0 dari Adelaide United di laga kualifikasi.[iaf]

@inilah.com

Lawan Persidafon, Sriwijaya FC Parkir Ferry-Mahyadi

Sriwijaya FC harus kehilangan dua pemain saat ke kandang Persidafon Dafonsoro (14/5) pada lanjutan Indonesia Super League (ISL). Ferry Rotinsulu dan Mahyadi Pangabean harus diparkir oleh Laskar Wong Kito sebutan Sriwijaya FC, karena terkena akumulasi kartu kuning.

“Dari empat pemain yang mendapat kartu kuning lawan PSAP Minggu kemarin (6/5) hanya Ferry dan Mahyadi yang terkena akumulasi. Lainnya tetap bisa dimainkan lawan Persidafon nanti,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.

FR 12 (julukan Ferry Rotinsulu) mendapat kartu kuning pertama ketika menjamu Deltras Sidoarjo, (8/3) lalu. Untuk Mahyadi kartu pertama didapat saat ke kandang Deltras Sidoarjo (14/4). Absenya Ferry dan Mahyadi bakal menjadi kabar buruk bagi Sriwijaya. Sebab, keduanya merupakan pemain kunci Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya). Ya, Ferry sendiri merupakan penjaga gawang terbaik yang dimiliki Sriwijaya.
Perannya dibawah mistar gawang sulit tergantikan dari juniornya. Macam, Rifky Mokodompit dan Andi Irawan. Praktis, FR 12 hanya diparkir ketika mendapat akumulasi atau mengalami cedera.

Begitu juga dengan Mahyadi. Pemain asal Medan itu selalu menjadi pilihan utama coach Kas Hartadi. Gaya permainanya yang lincah dan pengalaman yang matang, posisi Mahyadi sulit tergantikan.

Meski demikian, pelatih Sriwijaya Kas Hartadi tak terlalu pusing dengan absennya dua pemainnya. Tactician asal Solo itu sudah menyiapkan beberapa pemain yang siap tempur. Seperti, posisi Ferry bakal digantikan Rifky Mokodompit atau Andi Irawan. Kemudian posisi Mahyadi akan diisi oleh Seftia Hadi.

“Pemain yang akan kami proyeksikan gantikan Ferry dan Mahyadi sudah terbiasa diturunkan. Jadi, tidak ada masalah lagi. Untuk posisi kiper, kami juga akan membawa Andi Irawan pada tur Papua untuk kami siapkan lawan Persidafon,” pungkasnya. (gsm)

Biodata
Nama: Ferry Rotinsulu
TTL: Palu, 28 Desember 1982
Posisi: Penjaga Gawang
Karier junior:
Persijatim
Karier senior:
Persipal Palu (2004-2006)
Sriwijaya FC (2006-Sekarang)
Tim nasional:
Indonesia Indonesia (2005-sekarang)

@sumeks

Tuan Rumah ISL U-21, Management SFC Tebar Tiket Murah 5 Ribu

Manajemen Sriwijaya Football Club menebar tiket murah dengan harga Rp5 ribu per lembar, untuk memancing animo penonton menyaksikan pertandingan Liga Super Indonesia Under-21, di Palembang, 9-13 Mei 2012.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid, mengatakan di Palembang, Senin malam, manajemen klub melancarkan strategi itu mengingat Sriwijaya FC (SFC) menjadi tuan rumah Liga Super Indonesia Under-21 (LSI U-21) putaran kedua wilayah I.

Klub yang masuk di wilayah I adalah SFC, Persib Bandung, Persita Tangerang, dan Pelita Jaya.

"Kami ingin stadion ramai, seperti layaknya pertandingan SFC senior.
Meski tidak bakal menyamai, tapi setidaknya dapat memancing penonton datang karena tiket sangat murah sekali harganya," ujar dia.

Pertandingan tim-tim junior klub-klub LSI itu, akan digelar pada pukul 15.30 WIB dan 18.00 WIB.

"Satu lembar tiket boleh untuk menonton dua pertandingan sekaligus," ujar dia lagi.

Manajemen klub asal Sumsel itu menyambut baik kepercayaan PT Liga Indonesia untuk menggelar home turnamen LSI U-21, kata Direktur Teknik PT SOM, Hendri Zainuddin.

"Harapannya dengan menjadi tuan rumah akan membuka peluang SFC U-21 lolos ke babak selanjutnya.
Para pemain tentunya akan memiliki motivasi lebih, karena bermain di kandang sendiri," ujar dia.
Pada putaran pertama lalu di Cilegon, SFC hanya meraih satu kemenangan atas Persib Bandung dengan skor 2-0, dan dua kekalahan atas Pelita Jaya dengan skor 3-2, serta Persita dengan skor 3-0.

Hasil ini membuat SFC junior terdampar pada posisi ketiga klasemen dengan meraup tiga poin, sedangkan
pimpinan klasemen menjadi milik Persita U-21 dengan nilai 9.

"Menjadi tuan rumah ini merupakan momentum memperbaiki peringkat dan meraih tiket ke sepuluh besar," ujar dia pula.

@sripoku

Senin, 07 Mei 2012

Kayamba 'Papa' Gumbs, Pemain Terbaik Bulan April Hasil Polling Goal.com

GOAL.com Indonesia telah mengajak para pembaca untuk memilih siapa yang pantas menyandang sebagai pemain terbaik di Superliga Indonesia (ISL) April 2012. Berdasarkan hasil polling yang dilakukan mulai Rabu (2/5) hingga Minggu (7/5) malam, striker Sriwijaya FC Keith Kayamba Gumbs kembali terpilih sebagai yang terbaik April versi pembaca.dengan raihan suara 36,76 persen. Kayamba mendapat predikat yang sama pada bulan sebelumnya.

Sedangkan Asri Akbar menempati peringkat kedua dengan suara 19,22 persen. Gelandang Persiba Balikpapan ini masuk ke dalam daftar pemain cadangan di Terbaik Asia April 2012 yang dinominasikan GOAL.com Asia .

Asri mampu menempatkan.posisi dengan baik, dan mencetak gol menentukan bagi timnya saat menghadapi Persib Bandung dan PSPS Pekanbaru. Penampilan cemerlang Asri membuat redaksi GOAL.com Indonesia memilih dia sebagai yang terbaik pada April.

Sementara itu, striker Persipura Jayapura Alberto 'Beto' Goncalves menempati peringkat ketiga, diikuti penjaga gawang Persiba I Made Wirawan.

Jelang Uji Coba Terakhir, Timnas Djohar Kekurangan Pemain

Jelang kompetisi invitasi An-Nakbah di Palestina 13-23 Mei 2012, Timnas Senior masih kekurangan pemain, demikian diakui asisten pelatih Fabio Oliveira.

Dari yang direncanakan akan membawa 23 pemain, ternyata baru terkumpul kurang dari 22 pemain, itupun belum diseleksi.

"Pemain yang akan dibawa ke palestina 23 pemain. Sampai saat ini pemain yang terkumpul baru 20-22 pemain," ujar Fabio kepada wartawan, Senin (7/5/2012).

Hal ini tentu mengganggu persiapan timnas, yang akan menjalani uji coba terakhirnya hari Rabu lusa (9/5/12).

Timnas akan menjalani uji coba lagi melawan tim Universitas Negeri Yogyakarta. Fabio memastikan uji coba ini akan jadi uji coba terakhir jelang kompetisi An-Nakbah.

"Setelah UNY tidak ada lagi ujicoba karena waktunya sudah mepet. Rencananya mau ujicoba lagi lawan PSS Sleman tapi tidak jadi," katanya.

Meski begitu, dia berharap bisa menilai para pemainnya apakah sudah memahami atau belum strategi yang dirancangnya bersama Pelatih Nil Maizar.

Awalnya, PSSI memanggil 45 pemain timnas senior, sembilan diantaranya adalah mereka yang berkompetisi di luar negeri dan 12 dari Liga Super Indonesia (ISL). Baik pemain dari luar negeri maupun ISL sampai saat ini belum ada yang bergabung karena masih dibutuhkan oleh tim masing-masing. [yob]

@inilah.com

Alasan Pemain ISL Ogah Bela Timnas Versi Budi Sudarsono

Mantan striker Timnas Indonesia, Budi Sudarsono menilai keengganan pemain Indonesia Super League (ISL) membela timnas senior yang tengah melakukan pemusatan latihan di Yogyakarta dikarenakan kecewa dengan PSSI.

Sebelumnya PSSI sempat menyatakan kalau pemain yang bermain di ISL tidak bisa memperkuat Timnas.
Namun, sekarang mereka mengubah keputusannya dan kembali memanggil pemain-pemain langganan Timnas yang bertebaran di ISL untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan Timnas Indonesia di Yogyakarta.

“Menurut saya itu keputusan bagus dari PSSI. Seharusnya sudah begitu sejak dulu,” kata Budi terkait pemanggilan pemain ISL ke Timnas.

Namun, hingga hari ini tak ada satu pun pemain ISL yang berada di Yogyakarta.
Ungkapan manajer anyar.Skuad Garuda, Ramadhan Pohan bahwa ada 5 hingga 15 pemain ISL yang akan bergabung tak juga terbukti.

Pemusatan latihan yang dipimpin asisten pelatih Fabio Oliviera tetap dipenuhi oleh pemain-pemain Indonesian Premier League (IPL) saja.

Budi yang sebenarnya agak.enggan ditanyai tentang hal ini akhirnya bersedia buka mulut juga. Ia mengungkapkan, “Tapi mungkin, sekali lagi ini mungkin ya, mereka (pemain ISL) sudah kecewa. Dulu mereka memiliki harapan bisa berbaju Timnas karena memang semua pemain berhak membela negaranya.
Tapi PSSI dulu malah bilang ada surat dari FIFA atau apa lah yang intinya mereka tidak bisa masuk Timnas.”

Ditanya tentang kemungkinan klub-klub ISL yang menggandoli langkah para pemain, striker dengan 46 caps bersama Timnas menilai itu sah-sah saja.

“Kembali ke pemainnya lagi, kalau mereka tidak tertekan dengan keputusan klub itu dan enjoy, ya tidak ada masalah,” tandasnya.[lur]

@12paz

CAS: PSSI Djohar Harus Bayar Persipura 50 Juta Rupiah

Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) mengharuskan PSSI membayar denda lima ribu Swiss Franc, atau sekitar 50 juta rupiah, masing-masing untuk Persipura Jayapura dan Adelaide United.

Awal perkara adalah tidak didaftarkannya Persipura Jayapura ke Liga Champions Asia (LCA) oleh PSSI. Ini berhubungan dengan konflik dualisme kompetisi. PSSI sendiri bersikeras telah mendaftarkan, namun ditolak oleh Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), selaku penyelenggara.

Sementara AFC, lewat suratnya kepada Persipura, klub Liga Super Indonesia (ISL), mengatakan PSSI yang meminta Persipura digantikan oleh klub lain dari Liga Primer Indonesia (IPL). Meski ditolak AFC, PSSI tetap tak mendaftarkan Persipura.

Adelaide United menjadi pihak keempat yang terlibat karena dengan absennya Persipura, mereka mendapat tiket langsung ke LCA tanpa harus melalui kualifikasi.

Persipura kemudian mengajukan gugatan lewat CAS terhadap PSSI, AFC dan Adelaide. Lewat putusan sementara, CAS memaksa AFC untuk menggelar laga kualifikasi melawan Adelaide.

Lewat keputusan sementara ini pula, CAS mengabulkan gugatan senilai 10 miliar rupiah dari Persipura terhadap PSSI, meski kemudian dicabut dengan alasan Persipura sudah mendapatkan kesempatannya di kualifikasi Liga Champions.

Jumat, 27 April 2012, CAS mengeluarkan keputusan tetap yang mengharuskan PSSI dan AFC menanggung biaya persidangan serta membayar masing-masing 50 juta rupiah, masing-masing untuk Persipura dan Adelaide.
Persipura sendiri akhirnya kalah 3-0 dari Adelaide United di laga kualifikasi.

Menanggapi keputusan ini, PSSI melalui direktur legal Finantha Rudi menyatakan akan mengajukan banding.

Berikut bunyi surat keputusan CAS, yang ditandatangani ketua panel, Romano Subiotto:
CAS memutuskan bahwa:

1. Kasus CAS 2011/A/2665 Persipura Jayapura v/PSSI, AFC dan Adelaide United dihentikan.

2. Biaya arbitrase, yang akan dihitung oleh CAS dan diumumkan secara terpisah kepada pihak yang bersangkutan, haru ditanggung sebagai berikut: 40% oleh PSSI, 40% oleh AFC, 10% oleh Persipura Jayapura dan 10% oleh Adelaide United.

3. PSSI dan AFC masing-masing harus membayar 50 ribu Swiss Franc kepada persipura Jayapura dan 50 ribu Swiss Franc kepada Adelaide United sebagai kontribusi terhadap biaya yang telah mereka keluarkan.

4. Panel tidak memiliki yurisdiksi untuk untuk memberikan ganti rugi atas kerugian potensial terkait pengabulan permintaan keputusan sela.

5. Klaim lain terkait keputusan ini ditolak.

@inilah.com