Minggu, 06 Mei 2012

La Nyalla : Putusan CAS atas Persipura Kuatkan PSSI KLB

Keputusan Court of Arbitration for Sport (CAS), pengadilan arbitrase olahraga dunia, yang memenangkan Persipura Jayapura dinilai ketua umum PSSI hasil KLB, La Nyalla Mataliti, memiliki arti tersendiri. La Nyalla menegaskan, kemenangan Persipura ini tak semata masalah uang ganti rugi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam surat keputusan tertanggal 27 April 2012 yang ditandatangani Presiden QC, Romano Subiotto, gugatan Persipura Jayapura terhadap PSSI dan klub asal Australia, Adelaide United telah resmi dihentikan oleh CAS. Dalam keputusannya, CAS meminta PSSI membayar ganti rugi kepada Persipura dan Adelaide, masing-masing 5 ribu franc Swiss atau setara dengan Rp50 juta. Selain PSSI, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) juga bernasib sama. AFC juga diminta untuk membayar ganti rugi terhadap Persipura Jayapura dan Adelaide United masing-masing Rp50 juta.

Menanggapi keputusan pengadilan arbirase olahraga dunia tersebut, La Nyalla menegaskan kemenangan Persipura dalam gugatan tersebut bukan hanya masalah pembayaran ganti rugi berupa uang, namun ada arti lain.

"Kalau masalah besaran (ganti rugi) tidak seberapa, tapi hasil keputusan ini artinya signifikan untuk menunjukan bagaimana kepengurusan PSSI Djohar saat ini. Ini menunjukan PSSI memang sejak awal sudah salah," kata La Nyalla Minggu, 6 Mei 2012.

Konflik Persipura dengan PSSI Djohar mulai bergulir beberapa bulan silam. Meski berstatus sebagai juara Liga Super Indonesia (ISL) musim lalu, Persipura justru sempat dicoret dari peserta playoff Liga Champions Asia karena dilaporkan PSSI sebagai klub yang mbalelo kepada AFC.

Tidak terima dengan keputusan ini, Persipura menempuh jalur peradilan arbitrase olahraga internasional. Lewat keputusan sela, CAS memenangkan Mutiara Hitam dan meminta AFC agar mengembalikan hak Persipura untuk tampil di babak playoff.

PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin masih mempertimbangkan keputusan pengadilan arbitrase olahraga dunia (CAS) untuk membayar biaya ganti rugi kepada Persipura Jayapura. Sebab, jumlah yang dibebankan kepada PSSI dinilai Djohar di luar kewajaran.

Direktur Legal PSSI, Finantha Rudy, mengatakan bahwa pihaknya sedang
mempertimbangkan untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Upaya ini akan ditempuh lewat Pengadilan Federal Swiss.

Keberhasilan Persipura memenangkan gugatan terhadap PSSI Djohar membuat PSSI hasil KLB Jakarta optimis akan mendapatkan legitimasi dari AFC dan FIFA. Meski saat ini belum ada langkah selanjutnya dari tim task force, La Nyalla menilai konfederasi sepakbola Asia itu akan membuat keputusan yang adil.

"Saat ini AFC sedang memperlajari semua dokumen yang kami berikan.
Jadi AFC akan tahu bagaimana duduk perkaranya. Saya sangat yakin AFC akan buat keputusan yang tepat, karena mereka pasti akan melakukan pemeriksaan lebih menyeluruh dari pada klaim yang dilakukan pihak sebelah," ucap La Nyalla.

Pria asal Surabaya itu lalu menepis ucapan PSSI Djohar yang mengatakan AFC tidak mengakui PSSI pimpinannya.
Menurut La Nyalla, saat ini tim task force sadar betul dengan pecahnya organisasi sepakbola tanah air yang saat ini terjadi.

"Yang pasti, yang diundang itu PSSI KLB Jakarta dan PSSI KLB Solo. Jadi bukan perwakilan ISL seperi klaim mereka (PSSI Djohar)," jelas La Nyalla.
"Undangan itu menjadi arti bahwa AFC tahu betul kondisi dualisme organisasi yang terjadi saat ini. Saya yakin AFC pasti akan menghasilkan keputusan yang paling tepat dan adil," kata La Nyalla. (sj)

@12paz

Tidak ada komentar: