Sabtu, 10 Maret 2012

Suster Ngesot, Lebih Kalem

defender senior Sriwijaya FC, Nova Arianto makin kalem saat menjamu Mitra Kukar kemarin (8/3). Ia bermain tenang dan taktis, tidak bermain keras seperti beberapa laga.

"Dia lebih tenang dan tidak mengedepankan emosional," ungkap Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi, Sabtu (10/3/2012).

Kas mengatakan, menurunkan Nova karena juga ingin memberikan kesempatan bermain kepada mantan pemain Persib Bandung ini. Rotasi perlu dilakukan, setelah beberapa laga posisi center bek ini diisi Ahmad Jufriyanto.

"Jufe (panggilan Jufriyanto) kondisinya baik, walaupun luka di kepala belum sembuh benar pada saat jelang pertandingan. Namun, saya memang sengaja pilih Nova sebagai bentuk rotasi dan menjaga menjaga ritme permainan Nova di lapangan," ungkap mantan pelatih SFC U-21 ini.

Seperti diketahui, Nova terakhir kali menjadi starter ketika melawan Persiwa Wamena (24/1). Itupun karena defender asing, Thierry Gathuessi akumulasi kartu kuning. Padahal pada awal musim ia menjadi pilihan utama, namun di pertengahan putaran pertama Kas terlihat lebih memilih Jupe berduet dengan Therry.

"Selalu ada persaingan, karena saya tidak pernah menganakemaskan pemain. Selalu ada penilaian, mereka yang bermain adalah yang terbaik," urai Kas.

@sripoku

Sriwijaya FC Pecat Lima Pemain

Sriwijaya FC akhirnya membuang lima pemain yang dinilai kurang memberikan kontribusi bagi tim tersebut pada putaran pertama Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.

Pemecatan terhadap lima pemain itu diputuskan berdasarkan rapat manajemen dan tim pelatih.
Namun manajemen baru mengumumkan nama-nama pemain yang dipecat itu usai pertandingan melawan Persiram Raja Ampat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (17/3/2012).

"Hasil rapat memutuskan ada lima pemain yang dievaluasi dan kemungkinan dilepas," jelas Kas Hartadi.

Rapat yang dihadiri Kas Hartadi, Keith Kayamba Gumbs, Hartono Ruslan, dan seluruh jajaran manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri, diantaranya Direktur Teknik dan SDM Hendri Zainudidn, juga memutuskan mengambil dua pemain di posisi bek dan striker.

"Meski saya tidak ingin ada pemain yang dilepas, namun ini keputusan bersama dan hasil evaluasi yang dilakukan," jelas Kas.

Hanya saja, Kas tidak mau menyebutkan siapa saja nama-nama pemain yang dilepas, karena tidak ingin
mengganggu konsentrasi para pemain saat menghadapi laga terakhir lawan Persiram. "Kami tidak ingin menganggu pemain," jelas Kas.

Sementara itu berdasarkan evaluasi, lini belakang yang terbilang keropos saat menjamu Mitra Kukar Kamis (8/3/2012) juga akan diperbaiki. "Pasti akan kami evaluasi pemain belakang,
terutama ketika mengantisipasi counter
attack (serangan balik) lawan," ujar Kas.

Dalam pertandingan itu Sriwijaya FC sempat unggul 3-0 dan unggul jumlah
pemain, karena bek Mitra Kukar Hamkah Hamzah menerima kartu merah dari wasit Djumadi Efendi di menit ke-39. Namun kondisi itu justru membuat pemain Sriwijaya FC lengah dan mengabaikan pertahanan.

"Ini karena semua pemain ini berambisi menambah gol, sehingga konsentrasi bertahan menurun sehingga tidak siap mengatasi serangan balik Mitra Kukar yang tampil lebih," ujar mantan pelatih SYSA Muba
ini.

@sripoku

Kasdiola Bela Blunder yg Dilakukan Rifky

Dua blunder Rifky Mokodomvit saat Sriwijaya FC mengalahkan Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012) dianggap pelatih Kas Hartadi sebagai evaluasi untuk tim secara keseluruhan. Namun ia membela anak asuhnya itu sebagai pemain harus terus didukung.

"Dia masih muda dan masih bisa berkembang dengan baik. Kemampuannya saya tahu, dia sangat potensial dan memang membutuhkan banyak jam terbang," jelas Kas Hartadi.

Seperti diketahui, SFC kebobolan tiga gol saat menghadapi Mitra Kukar.
Bermula dari pelanggaran yang dilakukan di kotak penalti sehingga Zulham kemudian mencetak gol dari titip putih di babak pertama.

Pada babak kedua SFC kembali kebobolan dua gol lagi, bermula dari Rifky yang tidak sempurna menangkap
bola heading lemah dari.Jajang Mulyana, kemudian.gol ketika Mitra Kukar lewat serangan balik Marcus Bent, karena Rifky sudah terlanjur maju ke depan.

"Dia terburu-buru maju sehingga dimanfaatkan.Marcus Bent, tetapi apapun itu saya harap fans dan suporter terus memberikan.dukungan kepada Rifky, karena dia pemain.potensial," jelas Kas.

@tribunnews

Gresik United Incar Bek SFC, Nova Arianto

Persegres Gresik terus saja memunculkan nama-nama anyar calon penggawa yang akan direkrut dalam putaran kedua mendatang. Setelah bersiap menyeleksi bek asal Australia James Coyne, Persegres kemungkinan besar bakal menarik suster ngesot ,bek lokal dengan kualitas tim nasional Nova Ariyanto dari Sriwijaya FC.

Menurut sumber di internal Persegres, palang pintu andalan Sriwijaya FC itu
sudah menyatakan ketertarikannya sejak kedua tim bertemu awal Januari lalu. Bahkan, baik dari agen Nova maupun Persegres kabarnya sudah menemui kesepakatan. Jika benar, awal
putaran kedua April nanti Nova sudah berganti kostum Persegres.

Ketika ditemui di sela-sela latihan Persegres di stadion Petrokimia Gresik sore kemarin (9/3), manajer Persegres Thoriq Majiddanor tidak menampik adanya kabar tersebut. “Hanya semua masih dalam tahap pembicaraan saja. Belum mencapai kata sepakat,” ujar Jiddan, sapaan akrabnya.

Sayangnya, Jiddan tidak mau menjelaskan lebih lanjut peluang klubnya mendapatkan Nova. Dirinya masih menghormati kontrak Nova bersama klubnya Sriwijaya FC. “Apalagi sampai saat ini kan kompetisi masih belum selesai. Jadi tidak etis rasanya kalau kami membicarakan itu,” lanjut Jiddan.
Hanya, putra bupati Gresik Sambari Halim Radianto ini membenarkan bahwa pihaknya bakal menyeleksi empat pemain sekaligus. Dua asing di posisi bek, satu lokal di bek, dan satu lokal sisanya di gelandang bertahan.

“Untuk jatah bek asing dari negara Asia kami akan mempertimbangkan antara James Coyne atau Daniell Zeleny,” beber Jiddan.

@12paz

Kayamba 'Papa' Gumbs: Selebrasi Itu Enterteinment

Mungkin fans dan suporter Sriwijaya FC pernah melihat ciri khas Keith Kayamba Gumbs melakukan selebrasi usai mencetak gol. Ia merayakan gol itu melalui berbagai macam selebrasi secara atraktif.

"Sebab saya pikir itu bagian dari entertainment," urai Gumbs ketika ditanya soal selebrasinya, Sabtu (10/3/2012).

Pada awal kedatangannya, Gumbs kerap merayakan selebrasi dengan mengibarkan bendera negaranya St Kitts Nevis yang berukuran sangat kecil sebagai bentuk sosialisasinya.

Kemudian beberapa kali dia membuat beberapa atraksi berjalan dengan kedua tangannya atau bersalto. Kini selebrasinya lebih kreatif dan mendapatkan perhatian.

Itu terjadi ketika dia dengan sengaja mengeluarkan topeng Spider-man, yang kemudian memakai sarung tangan. Gumbs kemudian memanjat tiang layaknya "si super hero" dan melakukan gerakan-gerakan tangan seperti mengeluarkan jaring laba-laba.

"Itu karena anak saya menyukai Spider-man dan gol itu untuk Nayaka," kata Gumbs.

Kini selebrasinya lebih atraktif, seperti membariskan para pemain seolah-olah
mendayung dan dia sendiri kemudian berenang, ataupun berpura menjadi tukang pangkas rambut.

Aksi berfoto bareng kerap pula dilakukan Gumbs bersama para pemain
sebagai selebrasi pilihan. Pengamat sepakbola bahkan komentator Antv menganggap Gumbs adalah seorang pemain yang atraktif dan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat selebrasi.

"Dia kreatif dan tidak pernah kehabisan itu, itu sangat baik bagi pemain sepakbola," jelas pelatih Kas Hartadi.

@sripoku

Sore Ini SFC Fokus Latihan Pemulihan Fisik

Setelah diberikan liburan satu hari, Keith Kayamba Gumbs dkk akan menjalani latihan persiapan menghadapi Persiram Raja Ampat.

"Fokus kembalikan kebugaran, karena pemain bekerja keras melawan Mitra Kukar," jelas Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi, Sabtu (10/3/2012).

Menurut Kas, seperti biasa sesudah menjalani pertandingan, para pemain
memang harus menjalani pemulihan.
Mereka yang tampil full team akan latihan ringan bersama Kayamba, sementara pemain cadangan dan tidak
diturunkan akan latihan seperti biasa.

"Kita memiliki waktu enam hari untuk membuat persiapan menghadapi Persisam dan pemain tidak ingin kehilangan poin," jelas pelatih asal Solo ini.

@sripoku

KPSI Yakin Klub ISL Abaikan Undangan PSSI

Anggota Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyala Mattalitti meyakini bahwa 12 klub Liga Super Indonesia (ISL) akan mengabaikan undangan PSSI. Pada Rabu, 14 Maret 2012, PSSI rencananya menggelar rekonsiliasi di hotel Crown, Jakarta.

Keyakinan La Nyala ini bukan.tanpa sebab. Sebab, klub- klub tersebut memiliki komitmen dan menyerahkan
mandat kepada KPSI untuk mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan berlangsung di Jakarta, pada 18 Maret mendatang.

"Kalau mereka mau mengundang dan mengajak klub-klub tersebut, silahkan saja. Tapi saya jamin, mereka.tidak akan ada yang datang.
Karena mereka sudah memberikan mandat kepada kami untuk menggelar KLB," ujar La Nyala, Jumat 8 Maret 2012.

La Nyala juga menyampaikan, dengan tidak hadirnya peserta klub ISL, bukan
berarti KPSI tidak ingin melakukan rekonsiliasi.

"Seharusnya dari awal jika PSSI ingin melakukan rekonsiliasi. Sekarang ini
sudah terlambat," tuturnya Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur itu pun memaknai rekonsiliasi tidak sebatas hanya orangnya saja. "Tetapi juga sistemnya. Itu juga yang harus kami atur. Jika ingin rekonsiliasi, nanti setelah KLB," tegasnya.

Sebelumnya, PSSI akan mengajak 12 klub ISL berembuk pada pekan depan, sebagai upaya menempuh jalan rekonsiliasi sebelum Kongers Tahunan
PSSI di Palangkaraya, pada 18 Maret.mendatang.

© VIVAbola

Jumat, 09 Maret 2012

Sriwijaya FC Cari Defender dan Striker

Menjelang akhir putaran pertama Indonesian Super League (ISL), manajemen Sriwijaya FC kembali membenahi tim dengan menambah amunisi di posisi defender dan striker.

"Kita akan tambah dua pemain lagi untuk membenahi kekuatan SFC. Ini untuk persiapan putaran kedua nanti," jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, kepada Sripoku.com, Jumat (9/3/2012).

Namun saat ditanyakan siapa nama pemain yang diincar, Hendri mengaku baru saja melakukan inventaris nama-nama pemain.

"Belumlah. Lagi belum saatnya menyebutkan nama, karena pintu stansfer belum dibuka," kata Hendri.

@sripoku

Pemain SFC Libur

Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, membebaskan para pemainnya usai mengalahkan Mitra Kukar, Kamis (9/3/2012), untuk berlibur.
Baginya rileks satu hari penuh akan membuat pemain kembali fresh.

"Biar pemain fresh. Besok Sabtu sore pemain kembali latihan rutin dan pemulihan kondisi," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Jumat (9/3/2012).

Menurut Kas, laga lawan Mitra Kukar cukup melelahkan para pemain.
Makanya liburan akan mengembalikan kebugaran.

"Sebab kalau musim kompetisi seperti ini yang diutamakan adalah menjaga kondisi. Dan porsi latihan disesuaikan dengan periode puncak dari performa pemain, sehingga kembali fresh saat pertandingan lawan Persiram Raja Ampat, Sabtu (17/3/2012)," ujar Kas

@sripoku

SFC Gelar Rapat Besar

Usai pertandingan lawan Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012), Sriwijaya FC akan menggelar rapat besar pada Sabtu (10/3/2012) besok.

"Rapat besar artinya pelatih dan seluruh jajaran manajemen akan rapat membahas kondisi tim termasuk juga evaluasi," jelas

Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin kepada Sripoku.com, Jumat(9/3/2012).

Menurut Hendri, evaluasi memang harus dilakukan untuk membenahi semua kondisi mulai dari pemain, tim secara keseluruhan hingga kondisi keuangan.

"Hasil rapat ini akan kami laporkan kepada Presiden Klub H Dodi Reza Alex," jelas Hendri.

@sripoku

Sering Bentrok, MGM SFC akan Hapus Nama Kelompok Supporter, Hanya 1 'Beladas'

Tawuran dan tindakan anarkis akibat bentrok supporter membuat manajemen mewacanakan untuk menghapus nama kelompok supporter yang ada saat ini dan ketua ditiadakan dengan satu nama supporter Beladas (Bela Armada Sriwijaya).

Terkait dengan wacana ini, Ketua Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), Edi Ismail sangat setuju asalkan tidak ada lagi pertikaian.

"Asalkan tidak ada lagi pertikaian, kami juga sudah capek jika terus seperti ini.
Saya orang yang paling siap tidak lagi menjadi ketua. Tetapi ini benar-benar bagus," ungkap Edi kepada Sripoku.com, Jumat (9/3/2012).

Menurut Edi, asalkan sesuai dengan syarat yang diajukannya yakni pertama
harus satu nama, kemudian satu warna seragam, dan tidak ada ketua.

"Artinya hanya satu dirijen yang menjadi simbol," jelas Edi.

Seperti diketahui, bentrok supporter kembali terjadi meski tidak ada korban
serius. Aksi saling lempar batu terjadi di sepanjang Jl Jenderal Sudirman hingga Km 12 usai laga antara Sriwijaya FC versus Mitra Kukar, Kamis (8/3).

@sripoku

Pekan Depan, FIFA Ungkap Investigasi Indonesia Vs Bahrain

Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA tampak sangat serius melakukan investigasi hasil pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Indonesia melawan Bahrain 29 Februari lalu. FIFA berencana akan mengumumkan hasil investigasinya terhadap pertandingan yang dimenangkan Bahrain 10-0 itu pada pekan depan.

"Pengumuman investigasi mereka pada pekan depan. Mereka telah melakukan investigasi. Saya berharap tidak pemain yang terlibat," kata Penanggung Jawab Tim Nasional Indonesia, Bernhard Limbong, kepada wartawan di kantor PSSI, pada Jumat (9/12/2012).

Limbong menjelaskan, FIFA telah melakukan investigasi terhadap hasil pertandingan tersebut sejak beberapa hari lalu. Bahkan, lanjut Limbong, utusan FIFA telah berada di Indonesia.

"PSSI tidak akan menghalangi FIFA dalam melaksanakan tugasnya," jelas Limbong. Dia pun mempersilahkan FIFA untuk memeriksa seluruh pemain tim nasional. Namun, Limbong mengaku belum mendapatkan informasi mengenai dugaan keterlibatan pemain tim nasional.
"Silahkan periksa," tegas imbong.

Dalam kesempatan itu, Limbong menegaskan, pihaknya tak segan-segan menyeret pemain ke pengadilan bila terbukti bersalah.

"Siapapun pengkhianat bangsa harus dihukum setimpal. Hukum positif harus diberlakukan," beber Limbong.

FIFA melakukan investigasi terhadap hasil tersebut karena dari enam kali pertemuan terakhir kedua tim, Bahrain tidak pernah meraih kemenangan lebih dari dua gol.

@kompas

PSSI Akan Bertemu Klub-Klub ISL

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan melakukan pertemuan klub peserta Indonesian Super League (ISL) di Hotel Crowne pada Rabu (14/3/2012) mendatang. Ini merupakan upaya rekonsiliasi.

"Undangan-undangan ke klub-klub akan segera dikirim. Saya mengharapkan semua hadir," kata
Ketua Komite Disiplin PSSI, Bernhard Limbong, kepada wartawan di Kantor PSSI, Jumat (9/3/2012).

Limbong menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan upaya PSSI melakukan rekonsiliasi demi menyelesaikan kisruh sepak bola
nasional yang terjadi selama ini.

"Pertemuan nanti adalah wadah untuk urun rembuk. PSSI dengan terbuka siap melakukan rekonsiliasi. Kalau PSSI disuruh mengakui mereka, kita oke. Tapi kalau mereka tidak mengakui PSSI, ini yang menjadi masalah," beber Limbong.

Limbong mengaku yakin tidak ada kata terlambat untuk melakukan rekonsiliasi demi kepentingan sepak bola nasional.
Limbong juga menjelaskan pertemuan tersebut bukan upaya menyaingi kinerja tim kecil rekonsiliasi yang dibentuk oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Ini bukan saingan KONI. Apa yg dilakukan KONI sudah bagus. Mudah-mudahan kita bisa saling memperkuat" ujar Limbong.

@kompas

Mitra Kukar Akan Ajukan Protes Kartu Merah Hamka Hamza

Manajemen Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) mengaku kecewa dengan keputusan wasit Jumadi Adi, yang memberikan kartu merah kepada kapten kesebelasan mereka, Hamka Hamzah, saat laga menghadapi Sriwijaya FC, Kamis (8/3/2012) kemarin. Mitra Kukar pun berencana melayangkan surat protes ke PT Liga Liga Indonesia.

Asisten Pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kardoks, mengaku kecewa dengan keputusan wasit yang langsung memberikan kartu merah kepada Hamka Hamzah. "Dia itukan kapten, dia punya hak protes. Kalau memang tidak suka diprotes, beri kartu kuning dulu. Inikan langsung diberi kartu merah," ungkap Sukardi, Jumat (9/3/2012).

Sukardi mengatakan, dari informasi yang berhasil dihimpunnya, wasit
mengganjar kartu merah lantaran Hamka Hamza disebut-sebut memaki wasit.
"Saya tanya kepada Hamka, dia tidak maki-maki wasit. Dia sebagai kapten boleh memprotes keputusan wasit," ucap Sukardi yang menghubungi Tribun.

Pasalnya, lanjut dia, keputusan wasit dan hakim garis bertolak belakang alias berbeda. Dengan keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Hamka, Sukardi mengaku sedang
mengkonsultasikan dengan Ketua Umum Mitra Kukar Endri Erawan. "Saya akan kumpulkan bukti dan
konsultasi, sebelum membuat surat protes resmi," ujarnya.

@tribun kaltim

Timnas U-21 Vs Brunei, Misi Mengembalikan Harga Diri

BANDAR SRI BEGAWAN -- Jelang laga final Hassanal Bolkiah Trophy 2012, Jumat (9/3), beban maha berat dipikul Timnas Indonesia U-21 saat menantang tuan rumah, Brunei Darussalam. Pasalnya, 240 juta warga Indonesia berharap 'Garuda Belia' mampu menjadi juru selamat untuk memulihkan kehormatan sepak bola
Indonesia yang terjun bebas ke titik nadir. Tentunya dengan menjuarai turnamen antar-negara Asia Tenggara
tersebut.

Optimisme pun diapungkan Pelatih Timnas U-21, Widodo Cahyono Putro. Pelatih 41 tahun itu menyatakan siap
bertarung habis-habisan untuk mengobati luka Timnas Garuda yang dibantai Bahrain 0-10 di laga terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Bahkan, Widodo 'pede' anak asuhnya berpeluang besar mengalahkan Brunei
untuk kemudian menjadi juara.

“Kita siap tampil lawan Brunei. Tentunya harus optimistis bisa juara. Kita butuh doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Widodo ketika dihubungi wartawan, Kamis (8/3).

Widodo memang bukan asal bicara. Pasalnya, grafik penampilan Andik Vermansyah dkk melesat cepat. Punggawa 'Garuda Belia' yang mayoritas masih berusia 19 tahun itu memang sempat tampil labil, saat keok 1-3 dari Myanmar di putaran grup, tapi 'Garuda Belia' mampu bangkit dan mengamuk di dua laga terakhir dengan mendulang lima gol.

Sebelumnya, PSSI optimis Garuda Belia bisa meraih juara di ajang tersebut. Penanggung jawab Timnas,
Bernhard Limbong, optimistis Timnas U-21 bisa meraih gelar juara di turnamen itu.

"Tetap sesuai target awal yakni menjadi Juara," ujarnya saat dihubungi Republika seusai kemenangan timnas
U-21 3-0 atas Filipina pada pertandingan terakhir grup A, Ahad (4/3). Timnas U-21 melangkah ke final usai menekuk Vietnam dua gol tanpa balas. Dua pemain Persebaya Miko
Ardiyanto dan Andik Vermansyah menjadi pahlawan dalam laga itu dimana masing-masing menyumbangkan satu gol.

Sementara Brunei melangkah ke partai puncak usai menyingkirkan Myanmar di
semifinal.

@yahoonews @republika

Mitra Kukar Tak Mau Salahkan Wasit

Pertandingan seru dan menarik tersaji saat tuan rumah Sriwijaya FC mengalahkan Mitra Kukar dengan skor tipis 4-3 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Kamis (8/3).

Pelatih Mitra Kukar, Simon McMenemy menyatakan, Sriwijaya FC tim yang bagus dengan materi pemain berkualitas dan pantas menang.

"Saya akui Sriwijaya FC is good team . Tim yang bagus dan pertandingan hari ini juga berjalan dengan luar biasa. Tetapi para pemain Mitra Kukar juga sudah memberikan perlawanan dan yang terbaik bagi tim," jelas Simon usai laga.

Banyaknya gol yang terjadi serta skor akhir tipis untuk kemenangan tuan rumah, dikatakan Simon, menjadi bukti betapa enaknya pertandingan kali ini untuk ditonton. Kedua tim mampu memperlihatkan strategi permainan yang menyerang.

"Pemain dari kedua tim terutama barisan depan tampil baik dengan mampu mencetak tujuh gol dalam pertandingan kali ini. Namun, sayang kemenangan tidak berpihak kepada Mitra Kukar.
Secara keseluruhan, saya puas dengan semangat pemain di lapangan," lanjutnya.

Disinggung tentang kinerja kepemimpinan wasit di lapangan, Simon pun tidak ingin berkomentar banyak tentang kepemimpinan korps
baju hitam dalam pertandingan keras dan melelahkan itu. Menurutnya, semua hal bisa terjadi di lapangan dan tidak akan bisa diulang lagi.

"Saya tidak mau mengomentari kepemimpinan wasit karena ini sebuah pertandingan. Lagi pula, saya memang tidak pernah mempermasalahkan wasit apalagi berlindung di balik kinerja wasit," ujarnya.

@duniasoccer

Rivky Mokodompit Perlu Jam Terbang

Cedera robek didagu yang didapatkan Ferry Rotinsulu mengakibatkan kiper utama Sriwijaya FC diparkirkan. Turunnya kiper kedua Rivki Deython Mokodompit menuai pertanyaan besar dari aksinya yang dinilai banyak akibatkan blunder.

“Memang banyak gol yang seharusnya tidak penting dibuat Rivki, tapi secara
pribadi saya tidak mempermasalahkan itu. Karena dia kita seharusnya justru memberikan dia semangat dia kiper
sebenarnya dia kiper yang tangguh, “kata Kas Hartadi

Pelatih Kepala Sriwijaya Football Club (SFC) Menurut ayah Eric Cantona ini, dirinya juga hanya mempercayakan Rivki beberapa kali saja jadinya jam terbang dan mental kiper nomor dua Sriwijaya FC ini belum terasa. “Dia juga baru kita turunkan tiga kali. Saya rasa setelah pengalaman ini dia jauh lebih baik lagi dan pastinya dia juga akan mendapatkan evaluasi dari pelatih kiper, “sambungnya.

Ditempat terpisah Indrayadi Pelatih Kiper Sriwijaya Football Club (SFC) menilai anak asuhnya memang terlihat sedikit gugup bermain didepan puluhan ribu pendukung setia Laskar Wong Kito. “Seorang pemain itu tidak hanya didukung skill yang baik saja, dia harus memiliki jam terbang yang cukup. Seperti Ferry dia sudah matang, artinya Rivki Mokodompit memiliki skil
yang sama tapi dia masih perlu banyak kesempatan jam terbang kedepannya agar lebih matang, “ulasnya.

Sementara itu Ferry Rotinsulu sendiri rencannya akan di plot kembali Kas Hartadi dipertandingan akhir Sriwijaya FC kontra Persiram Raja Ampat Sabtu, (17/3). Karena luka sobek yang didapatkan Ferry sembilan jahitan sudah membaik dan jahitannya akan
segera dilepas. “Rencananya tanggal 11 kata dokter perbannya akan dilepas.
Untuk pertandingan nanti dia bisa kita turunkan, “tegas Indrayadi.

Gol yang diciptakan tim tuan rumah dimenit ke 48 Mitra Kukar berhasil mengurangi ketinggalan dari SFC memanfaatkan tendangan dari titik putih, tendangan tersebut dihadiahi akibat pelanggran penjaga gawang SFC dikotak Pinalti terhadap Zulham sehingga berubah kedudukan 3-1.
Dibabak kedua Mitra Kukar tampil tanpa kenal lelah meski hanya bermain dengan sepuluh orang pemain saja setelah Hamka Hamzah terpaksa dikelurkan wasit akibat melakukan protes keras terhadap wasit di menit ke 38 babak awal.Dimenit ke 62 babak kedua berkat usaha keras dari pemian Mitra Kukar akhirnya berhasil mengurangi ketinggalan melalui gol yang diciptakan Jajang mulyana memanfaatkan umpan Zulham Zamrun skor sekali lagi berubah 3-2. Kemudian SFC kembali menambah gol
ke empat dimenit ke 73 melalui kerjasama Firman dan Riduan yang memberikan umpan trobosan kearah
Gumb yang berhasil berbuah gol sehingga 4-2.
Permainan tambah seru karena Mitra Kukar kembali menambah gol melalui
umpan panjang dari Zulham Zamrun dan dimanfaatkan dengan baik oleh Marcus Bent dimenit ke 80 babak.

“Memang sebenarnya gol-gol tersebut tidak begitu penting dan tidak harus terjadi! Tetapi kita harus hargai jeri payah dia dan saya yakin Rivki hanya
sedikit perlu diasah dan diberikan kesempatan saja, “tutupnya. (MLM)

@palpres

Rekor Paruh Musim SRIWIJAYA FC

Sriwijaya FC menaklukkan tim penuh bintang Mitra Kukar dengan skor tipis 4-3 (3-0) pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3).
Kemenangan ini, tidak hanya menjadi bukti kemantangan Gumbs dkk, juga rekor home (kandang) terbaik SFC dengan clean sheet atau tak terkalahkan.

Tim asuhan Kas Hartadi ini, mampu menjaga keangkeran Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, dengan tidak tersentuh kekalahan dari 8 laga home, sekaligus melampuai rekor SFC selama
berkiprah di kasta teratas Liga Indonesia. Total SFC mengantongi 10
kemenangan, dengan 8 kemenangan kandang, dua di antaranya di raih di laga away. Sisanya, SFC meraih tiga kali imbang dan tiga kekalahan di laga away.

Berdasarkan statistik, penampilan SFC di paruh 2011/2012 ini, adalah yang terbaik. Raihan terbaik sebelumnya pernah ditorehkan Laskar Wong Kito musim 2007-2008 dan 2008/2009.

Pada masa kepelatihan Rahmad Darmawan itu, SFC pernah meraih 10 kemenangan di putara pertama (2007/2008).
Hanya saja, rekor kandang kala itu, ternada lantaran ditahan imbang tim tamu Persikota Tangerang dan PSIS Semarang. Musim berikutinya, RD lagi-lagi membukukan 10 kemenangan dari 18 kali laga.

Namun, rekor kandang itu dirusak oleh Persija yang mengalahkan SFC 1-0 di
Jakabaring musim 2008/2009.
Rekor kemenangan itu, bisa terlampaui dengan 11 kemenangan yang akan dipersembahkan Ponaryo
Astaman dkk, jika dalam pertandingan lawan Persisam Rajaampat pad Sabtu (17/3) nanti, mereka meraih kemenangan telak.

“Kuncinya kami tidak memikirkan hal lain, termasuk juara paruh musim, tetapi bagaimana kami tidak boleh sedikit pun kehilangan poin dalam setiap pertandingan, semua pencapaian berkat kerja keras tim,” jelas pelatih Kas Hartadi.

Kecolongan
Adapun gol-gol kemenangan SFC saat menundukkan Mitra Kukar Kamis kemarin, dilesakkan Ridwan di menit 8
dan 38, kemudian heading Thierry di menit ke-25, serta Kayamba menit 68. Gol balasan tim tamu dilesakkan Zulham Zamrun menit ke-48 (penalti), Jajang Mulyana menit 61, dan Marcus Bent menit 80.
Disaksikan sekitar 25 ribu pendukung SFC, pertandingan berlangsung keras dan diwarnai aksi protes dari kubu Mitra Kukar saat Hamka Hamzah mengajak rekan-rekannya menghentikan laga. Wasit memberinya kartu merah.

Laga ini juga berlangsung keras sebab satu kartu kuning untuk Rifky Mokodomvit dari SFC dan tiga lagi untuk pemain Mitra Kukar yakni, Isnan Ali, Pierre Njanka, dan Marcus Bent.

SFC yang unggul organisasi permainan membuka gol lewat M Ridwan menit ke-8. Bermula dari sodoran Firman, Kayamba yang menguasai memberikan
umpan kepada kepada Ridwan untuk mencetak gol.
Selanjutnya, tuan rumah terus menekan, usai tendangan keras Ridwan
digagalkan kiper Mitra Hendro, tendangan penjuru didapatkan SFC. Firman yang menjadi eksekutor dengan
cerdas memberikan umpan matang yang disambut heading Thierry Gathuessi menit ke-25. Dominasi terus
belanjut, kali ini Ridwan menggandakan kemenangan lewat sontekannya memanfaatkan umpan
Kayamba.

Namun usai gol itu, aksi protes dilayangkan Hamka dkk lantaran asisten wasit di sisi kiri pertahanan Mitra, sempat mengangkat bendera
tanda offside ketika Firman yang berada di belakang pemain bertahan tim tamu, masuk ke tengah, karena
tidak ofside, wasit Jumadi mendiamkannya.
Kayamba dengan cepat mengambil bola dan diberikan kepada Ridwan yang kembali mencetak gol.

Protes ofside inilah yang membuat pertandingan terhenti, pemain memilih
mogok, protes berlebihan membuat wasit memberikan kartu merah kepada Hamka.
Hilang satu pemain, justru membuat para pemain Mitra Kukar bangkit dan menakan. Sehingga memaksa Rifky
berjibaku mengambil bola dan melanggar Zulham.
Wasit memberinya kartu kuning dan menunjuk titik putih. Zulham pun sukses menjebol gawang Rifky di menit -48.

Memasuki babak kedua, permainan sedikit menonton, bahkan tim tamu membuat gol kejutan setelah sundulan
lemah Jajang Mulyana tidak diblok dengan sempurna oleh Rifky di menit 61. Anak asuh Kas bangkit, dan Kayamba mencetak gol memanfaatkan sodoran cerdas Firman di menit 68.
Setelah permainan kembali normal, Ponaryo Astaman cs tetap mendominasi, hanya keasyikan menyerang lini belakang kembali kebobolan setelah Marcus Bent berhasil
memanfaatkan blunder Rifky di menit 80.”Inilah yang akan dievaluasi untuk laga berikutnya, apapun itu
pemain bekerja keras dan kami layak menang,” ujar Kas.(ndr/cw2)

@sripoku

Kasdiola Tak Mau Urusi Masalah Keceng

Bermain cepat dan keras dengan satu sentuhan merupakan gaya permainan yang selalu diperlihatkan tim kesayangan publik Palembang Laskar Wong Kito. Dibalik permainan apik nan manis masih ada sedikit pola permainan yang harus diasah kembali Ka-Ka (Kas Hartadi-Kayamba) untuk mewujudkan tim yang diinginkannya.

“Secara keseluruhan pemain kita sudah sesuai dengan apa yang saya harapakan dari segi lini perlini. Kendala kita yang selalu saya tanamkan kepada pemain mereka harus bisa sedikit jaga emosi saja," kata Kas Hartadi ditemui disela-sela jumpa press usai pertandingan Sriwijaya FC kontra Mitra Kukar dengan skor tipis 4-3.

Menurutnya anak asuhnya sudah bisa menjaga tempo permainan dan koordinasi kerangka pertandingan berjalan dengan kehendaknya. Akan tetapi bermain dikandang sendiri Laskar Wong Kito terlihat lebih emosi dan kerap kali merusak tempo permainan.

“Padahal saya sudah selalu ingatkan mereka untuk menjaga emosi, mungkin mereka bernafsu ingin memenangkan pertandingan jadi konsentrasi terganggu, “timpalnya lagi.

Pertandingan Sriwijaya FC kontra Mitra Kukar Kamis, (8/3) dengan skor 4-3
dinyatakan pelatih asal Solo ini tidak harus terjadi apabila anak asuhnya bermain tenang dan konsentrasi. Dengan demikian tim lawan bisa dengan mudah mencari celah peluang untuk melakukan serangan balik. “Dimenit awal kita sudah berhasil memberikan tekanan kepada lawan. Dan sudah unggul beberapa gol jadi pemain bermain lebih agresif untuk menyerang dan lupa untuk amankan pos belakang, “ujarnya.

Sementara itu Kas Hartadi enggan tanggapi aksi Arif Suyono eks pemain Sriwijaya FC dilapangan hijau. Pasalnya
Keceng panggilan Arif Suyono sendiri memberikan statemen musim depan ingin kembali menggunakan jersey kuning Laskar Wong Kito. “Secara keseluruhan dia bermain bagus, untuk tanggapi apakah dia akan kita rekrut musim depan saya no comen lah. Karena saya harus urusin pemain saya aja lah dari pada urusin pemain orang,“candannya dengan tersenyum.

Usai pertandingan Arif Suyono sendiri bertukar jersey dengan kayamba Gumbs, dan langsung dipakainya dilapangan.

Mengunakan baju Laskar Wong Kito bernomor 17 Keceng melambaikan
tangganya kepada publik Palembang. Aksi rama Keceng disambut hanggat pendukung Sriwijaya FC dengan kembali memberikan lambaian kepada
Arif. (MLM)

@palpres

Banyak Kebobolan, Kasdiola Evaluasi Besar-besaran

Usai berhasil mempertahankan poin dikandang Sriwijaya FC kontra Mitra Kukar dengan skor 4-3, SFC rencananya akan menggelar evaluasi besar-besaran. Pasalnya jumlah gol kemasukan yang didapatkan anak asuh Kas Hartadi dinilainya sangat besar dibanding pertandingan kandang yang sudah dilewatinya.

“Kita akan gelar evaluasi mengenai hal ini. Karena saya lebih memilih kita mendapatkan kemenangan dengan skor 1-0 dari pada harus mendapatkan skor 4-3, “tegas Kas Hartadi kepada awak media saat jumpa press selesai pertandingan Kamis, (8/3).

Menurut catatan Palembang Ekspres, di lima pertandingan akhir Sriwijaya FC jumlah kemasukan lebih kecil dari pada jumlah gol yang berhasil diciptakan anak asuh Kas Hartadi. Dilima laga terakhir Sriwijaya FC satu kalipun anak asuh Kas Hartadi tidak bisa dipermalukan didepan publik sendiri.

Bahkan para punggawa Laskar Wong Kito kerap kali mendulang kemenangan dengan skor telak. Yakni, Sriwijaya FC kontra Gresik Kediri (12/1) skor 3-0, Sriwijaya FC kontra Sriwijaya FC kontra Persiba Balikpapan (15/1) skor 5-1, Sriwijaya FC kontra Persidafon (4/2) skor 5-0, Sriwijaya FC kontra Deltras (8/2) skor 3-1 dan pertemuan terakhir Sriwijaya FC kontra Persisam (3/3) skor 3-1.

“Saya akan evaluasi pemain di sektor lini belakang khususnya. Karena saya menilai anak-anak memang disana cukup lengah, “bebernya.

Meskipun demikian, tim kesayangan publik Palembang berhasil kembali buktikan keangkeran Stadion Gelora
Sriwijaya (GSJ). Setelah memukul Persisam 3-1, kini Laskar Wong Kito
mengandaskan perjuangan Mitra Kukar di kandang, Kamis (8/3/2012). Sriwijaya FC menang dengan skor tipis
4-3.”Saya rasa pemain-pemain keasikan menyerang jadi lupa untuk menjaga pertahanan kita. Makanya kita
akan gelar evaluasi, besok (hari ini red) recovery satu hari seperti biasa dan lusanya baru kita latihan seperti biasa,“sambungnya.

Dipertandingan terakhir Sriwijaya FC masih melakoni partai kandangnya
menghadapai Persiram Raja Ampat Sabtu, (17/3). Berbekal enam poin dari dua laga yang sudah dijalani menghadapi Persisam Samarinda Sabtu, (3/3) skor 3-1 dan Mitra Kukar Kamis, (8/3) skor 4-3 memberikan spirit untuk para punggawa Laskar Wong Kito amankan kembali poin dikandang.
“Saya tidak mau bahas pertandingan lawan Persiram dulu mas, karena masih lama kita fokus recovery dan evaluasi dulu lah, “pungkasnya. (MLM)

@palpres

Kapolresta Palembang Tinjau Ulang Izin pertandingan SFC

Akibat bentrokan yang kerap terjadi antara suporter SFC membuat Kapolresta Palembang Kombes Pol
Sabarudin Ginting akan mengevaluasi izin keramaian dalam setiap pertandingan SFC yang dipertandingkan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang.
Sebab, sejauh ini pihaknya sudah melakukan melakukan kesepakatan kepada ketua suporter untuk menjaga
keamanan selama pertandingan berlangsung.

“Sebelumnya kita ada kesepakatan dengan ketua suporter. Namun sejauh ini belum berhasil mendinginkan tensi para suporter. Karena itu kita akan mengevaluasi izin keramaian dalam setiap keramaian setiap pertandingan SFC,” tegasnya di sela meninjau lokasi
bentrok di kawasan Masjid Agung Palembang, kemarin.

Masih kata mantan Kabid Humas Polda Sumsel ini, pihaknya akan
memberlakukan peraturan selama pertandingan. Sebab, selama pertandingan sepakbola yang digelar di GSJ Palembang kondisinya tidak kondusif.

“Kedepan kita akan memberlakukan peraturan karena selama ini kondisi selama pertandingan selalu tidak kondusif,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan, sebelum pertandingan pihaknya sudah melakukan sweeping
terhadap kendaraan yang digunakan untuk mengangkut suporter. Hasilnya, ada 10 orang yang diamankan lantaran ketahuan membawa senjata tajam.

Disinggung ada korban luka, saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan keberadaan korban dan mencari tersangka.

“Korban luka masih diselidiki dan diinventarisir di berbagai rumah sakit yang ada, namun sejauh ini belum ditemukan. Dan kemungkinan besok (hari ini) baru akan melapor,” ucap Ginting.

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, pihaknya sudah mengerahkan puluhan
personil Polresta dan Polsek setempat untuk mengawal ratusan suporter yang masih ada. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar, tidak terjadi lagi bentrokan usai pertandingan berlangsung.
“Harusnya semua suporter bisa menjaga perdamaian sesuai dengan kesepakatan sebelumnya,” tuturnya.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan pengurus SFC dan PSSI untuk menangani suporter.

“Kita akan terus evaluasi secara menyeluruh, dan bisa jadi bila kondisi tidak kondusif maka pertandingan akan
dipindahkan atau tanpa izin keramaian,” katanya.

Sementara Augie Bunyamin, Direktur Keuangan PT SOM mengatakan, jika managemen sudah setiap kali melakukan mediasi perdamaian kepada
suporter. Bahkan, mediasi pernah
dilakukan di depan Gubernur.

“Tapi kita tidak tahu mengapa masih terjadi bentrok. Yang jelas dari managemen SFC sudah mengupayakan
beberapa kali perdamaian. Artinya tidak cuman sekali upaya yang kita lakukan. Atau mungkin ada profokator yang membuat suasana kisruh yang tidak senang dengan SFC berada di posisi puncak,” tuturnya.

Terkait larangan keramaian dari kepolisian, Augie menegaskan jika polisi tidak bisa tidak memberikan izin
pertandingan kepada SFC.
Alasannya, karena bentrok yang terjadi bukan didalam stadion atau saat laga
berlangsung sehingga pertandingan ditunda.

“Bentrok ini terjadi diluar. Artinya ini memang murni tindak kriminal dan tidak boleh jika tidak ada izin.
Besok kami akan bicarakan ini dengan kepolisian,” tukasnya.

Terpisah Hendri Zainudin, Direktur Teknis dan SDM PT SOM mengatakan, dirinya mengaku pusing dengan
kondisi suporter yang sering bentrok. Padahal sudah beberapa kali dilakukan
perdamaian.
“Aku, pak Augie bahkan Gubernur sudah sering melakukan perdamaian untuk suporter. Tetapi aku juga bingung, apa sebenarnya mau mereka agar bisa damai. Coba lepaskan gensi,
ego,emosi. Mari kita sama-sama dukung tim kesayangan kita,” tukasnya. MLM/RIS

@palpres

Bentrok Berdarah Suporter SFC Meluas

Bentrok antar suporter pendukung Sriwijaya FC sepertinya tidak lagi bisa dibendung. Kali ini, ribuan massa dari dua kubu suporter yakni Bela Armada
Sriwijaya (Beladas) dengan dua korwil Simanis (Sriwijaya Mandiri Suporter) dan SMS (Sriwijaya Mania Sumsel) terlibat bentrok berdarah dengan kubu Singa Mania.

Informasi yang dihimpun koran ini dilapangan, akibat bentrokan ini lima suporter SMS mengalami luka tusuk
senjata tajam. Sementara puluhan suporter dari kedua belah pihak dikabarkan mengalami hal yang sama.

Bentrok berdarah antar suporter SFC ini terjadi sebelum pertandingan dimulai di sejumlah lokasi.

Terpantau koran ini, bentrokan terjadi di depan RSMH Palembang, dan dibeberapa titik kawasan stadion saat pertandingan dimulai. Malah, saat pertandingan berjalan, para suporter ini masih terlibat bentrok dengan aksi saling lempar didalam tribun pertandingan.

Kasus bentrok ini sendiri merupakan imbas dari bentrok pada pertandingan SFC saat melawan Persisam Samarinda pada (3/3).

Dimana dari dua kubu yang bertikai melanjutkan pertikaian ini saat pertandingan laga SFC melawan Mitra Kukar. Malah disinyalir, bentrokan ini kedua kubu saling menggunakan senjata tajam.

Pantauan koran ini dilapangan, bentrok sudah terlihat saat pertandingan dibabak pertama dimulai. Dan ternyata diluar sekitar lapangan stadion Jakabaring, bentrok pun sudah meluas. Namun saat itu aparat kepolisian berhasil melerai bentrokan sehingga suasana sempat kondusif.

Sejumlah suporter kemudian diminta untuk berjalan kaki agar tidak bergerombol menggunakan bus. Dan
pengaman ketat disetiap sudut jalan pun dilakukan oleh aparat kepolisian.
Tapi ternyata aksi keributan ini tetap saja kembali terulang.

Buntutnya tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB, lima suporter SMS dibacok dan ditusuk oleh pelaku diduga dari pihak lain. Namun belum jelas, dari kubu mana pelaku penusukan karena saat kejadian berlangsung singkat.
Diketehui, para pelaku menggunakan tiga sepeda motor berboncengan.

Ketua Beladas Korwil Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) menyatakan anak buahnya sebelum pertandingan sudah
dijegal di depan rumah sakit umum dan mendapatkan luka robek dikarenankan dipukul pakai ger sepeda motor.
“Saya tidak tahu korwil dari mana itu yang masuk dari laporan yang saya dapat! Dari awal diluar pertandingan
bentrok sudah terjadi,“ tegasnya.

Menurut Eddy, selesai pertandingan volume bentrok kian memanas meskipun dijaga pihak kepolisian massa
suporter yang cukup besar tidak bisa menghidari bentrok yang terjadi kembali terulang.
“Bentrok kali ini lebih besar dari kemarin! Dari luar Jakabaring didepan air terjun hingga kejalan dan semua
sudut kota Palembang terjadi bentrok.

Hal ini disebabkan manajemen yang kurang jelas. Sudah tahu kemarin bentrok besar kenapa tidak ada penyelesaian atapun memangil semua anggota kelompok suporter lainnya,“ tegasnya.

Bahkan Eddy jugaj menjelaskan anak buahnya sendiri mendapatkan
beberapa luka yang tidak bisa terhitung lagi.
“Banyak yang luka dari semua kelompok suporter! Kalo kita lima orang kena tujah, dipukul pake ger, dipukul pake batu dan dipukul pake kayu.
Semuanya sulit untuk menghitungnya yang jelas anggota korwil-korwil yang
lainya belum melapor.
Sekarang saya intruksikan anggota untuk berpusat di rumah susun,“ ulasnya.

Sementara itu Singa Mania diketuai Deddy Pranata dan Beladas Korwil Simanis diketuai Qusoi yang dihubungi
mengatakan kalau kondisi saat ini sudah kondusif.
”Sekarang sudah kondusif kondisinya, dan tidak ada.korban kok,” ujarnya.

Ia meminta manajemen harus.perhartikan suporter lebih.dalam lagi..”Untuk pertandingan berikutnya saya tidak tahu lagi akan terjadi seperti apa kalo manajemen tidak bertindak cepat,“ tutupnya.
MLM

@palpres

Kamis, 08 Maret 2012

Review SFC vs Mitra kukar, Purwanto: Keputusan Wasit Jumadi Sudah Tepat

Pertandingan Sriwijaya FC vs Mitra Kukar sore tadi, Kamis, 8 Maret 2012 sempat diwarnai keributan enam menit sebelum turun minum.

Pemain Mitra Kukar melancarkan protes keras kepada wasit Jumadi Effendi yang mengesahkan gol Muhammad Ridwan.
Para pemain Naga Mekes berang karena sebelum gol tercipta, hakim garis telah lebih dulu mengangkat bendera pertanda off side .

Meski demikian, Jumadi tidak meniup pluit untuk menghentikan laga hingga akhirnya Ridwan berhasil menjebol gawang Mitra Kukar.

Pemain Mitra Kukar langsung melancarkan protes kepada wasit yang akhirnya berbuah kartu merah kepada kapten tim, Hamka Hamzah.

Pertandingan sempat terhenti beberapa menitkarena para pemain Mitra Kukar masih terus mempertanyakan keputusan wasit Jumadi.

Mantan wasit nasional, Purwanto menilai keputusan Jumadi tidak salah. Sebab keputusan final tetap ada di tangan wasit tengah.

"Walau asisten wasit dua jelas mengangkat bendera tanda offside, tapi menurut wasit Jumadi pada saat itu dia jelas tahu bahwa pemain SFC yang menguasai bola tidak dalam posisi offside.
Maka keputusan wasit Jumadi benar menurut aturan permainan," katanya.

"Kalaupun asisten wasit sudah mengangkat bendera, namun keputusan tetaplah berada di tangan wasit karena asisten wasit tugasnya hanyalah membantu," beber Purwanto yang kini menjabat sebagai bagian dari Tim Evaluasi wasit di bawah PT Liga Indonesia.

Purwanto juga menjelaskan posisi Jumadi dekat dengan lokasi kejadian. Karena itu, dia sangat yakin pemain yang menguasai bola tidak dalam posisi off side . "Maka wasit Jumadi mengisyaratkan permainan jalan terusn," beber Purwanto.

Sementara itu SFC akhirnya sukses mengalahkan Mitra Kukar 4-3 . Tiga gol SFC lainnya dicetak Ridwan, Thierry Gatushi, Keith Kayamba Gumbs. Sedangkan tiga gol Mitra Kukar dicetak
Zulham Zamrun dari titik penalti, Jajang Mulyana, dan Marcus Bent.

© VIVAbola Pertandingan Sriwijaya FC vs Mitra Kukar sore tadi, Kamis, 8 Maret 2012 sempat diwarnai keributan enam menit sebelum turun minum.

Pemain Mitra Kukar melancarkan protes keras kepada wasit Jumadi Effendi yang mengesahkan gol Muhammad Ridwan.
Para pemain Naga Mekes berang karena sebelum gol tercipta, hakim garis telah lebih dulu mengangkat bendera pertanda off side .

Meski demikian, Jumadi tidak meniup pluit untuk menghentikan laga hingga akhirnya Ridwan berhasil menjebol gawang Mitra Kukar.

Pemain Mitra Kukar langsung melancarkan protes kepada wasit yang akhirnya berbuah kartu merah kepada kapten tim, Hamka Hamzah.

Pertandingan sempat terhenti beberapa menitkarena para pemain Mitra Kukar masih terus mempertanyakan keputusan wasit Jumadi.

Mantan wasit nasional, Purwanto menilai keputusan Jumadi tidak salah. Sebab keputusan final tetap ada di tangan wasit tengah.

"Walau asisten wasit dua jelas mengangkat bendera tanda offside, tapi menurut wasit Jumadi pada saat itu dia jelas tahu bahwa pemain SFC yang menguasai bola tidak dalam posisi offside.
Maka keputusan wasit Jumadi benar menurut aturan permainan," katanya.

"Kalaupun asisten wasit sudah mengangkat bendera, namun keputusan tetaplah berada di tangan wasit karena asisten wasit tugasnya hanyalah membantu," beber Purwanto yang kini menjabat sebagai bagian dari Tim Evaluasi wasit di bawah PT Liga Indonesia.

Purwanto juga menjelaskan posisi Jumadi dekat dengan lokasi kejadian. Karena itu, dia sangat yakin pemain yang menguasai bola tidak dalam posisi off side . "Maka wasit Jumadi mengisyaratkan permainan jalan terusn," beber Purwanto.

Sementara itu SFC akhirnya sukses mengalahkan Mitra Kukar 4-3 . Tiga gol SFC lainnya dicetak Ridwan, Thierry Gatushi, Keith Kayamba Gumbs. Sedangkan tiga gol Mitra Kukar dicetak
Zulham Zamrun dari titik penalti, Jajang Mulyana, dan Marcus Bent.

© VIVAbola
Pertandingan Sriwijaya FC vs Mitra Kukar sore tadi, Kamis, 8 Maret 2012 sempat diwarnai keributan enam menit sebelum turun minum.

Pemain Mitra Kukar melancarkan protes keras kepada wasit Jumadi Effendi yang mengesahkan gol Muhammad Ridwan.
Para pemain Naga Mekes berang karena sebelum gol tercipta, hakim garis telah lebih dulu mengangkat bendera pertanda off side .

Meski demikian, Jumadi tidak meniup pluit untuk menghentikan laga hingga akhirnya Ridwan berhasil menjebol gawang Mitra Kukar.

Pemain Mitra Kukar langsung melancarkan protes kepada wasit yang akhirnya berbuah kartu merah kepada kapten tim, Hamka Hamzah.

Pertandingan sempat terhenti beberapa menitkarena para pemain Mitra Kukar masih terus mempertanyakan keputusan wasit Jumadi.

Mantan wasit nasional, Purwanto menilai keputusan Jumadi tidak salah. Sebab keputusan final tetap ada di tangan wasit tengah.

"Walau asisten wasit dua jelas mengangkat bendera tanda offside, tapi menurut wasit Jumadi pada saat itu dia jelas tahu bahwa pemain SFC yang menguasai bola tidak dalam posisi offside.
Maka keputusan wasit Jumadi benar menurut aturan permainan," katanya.

"Kalaupun asisten wasit sudah mengangkat bendera, namun keputusan tetaplah berada di tangan wasit karena asisten wasit tugasnya hanyalah membantu," beber Purwanto yang kini menjabat sebagai bagian dari Tim Evaluasi wasit di bawah PT Liga Indonesia.

Purwanto juga menjelaskan posisi Jumadi dekat dengan lokasi kejadian. Karena itu, dia sangat yakin pemain yang menguasai bola tidak dalam posisi off side . "Maka wasit Jumadi mengisyaratkan permainan jalan terusn," beber Purwanto.

Sementara itu SFC akhirnya sukses mengalahkan Mitra Kukar 4-3 . Tiga gol SFC lainnya dicetak Ridwan, Thierry Gatushi, Keith Kayamba Gumbs. Sedangkan tiga gol Mitra Kukar dicetak
Zulham Zamrun dari titik penalti, Jajang Mulyana, dan Marcus Bent.

© VIVAbola

Petugas Amankan Samurai, Sabuk Besi dan Ratusan Batu Milik Suporter

Razia suporter berlangsung di halaman Mapolresta Palembang. Satu persatu suporter diperiksa petugas yang mengerahkan puluhan personil dari Sataun Reskrim, Satuan Sabhara, Sataun Intelkam, dan Satuan Lantas serta Satuan Reskrim.

Puluhan sabuk atau ikat.pinggang berkepala bahan besi yang dipakai supoter, dilucuti petugas, juga samurai, dan ratusan batu-batu di dalam busktota, karena dianggap sebagai benda yang berbahaya.

Selain itu, tiga suporter terpaksa diamankan karena.membawa benda tajam. Za (16) dan Pr (15), kedunya pelajar tingkat SMA, kedapatan membawa senjata tajam (sajam) pisau kecil.
Sedangkan Ik (16), pelajar tingkat SMP, kedapatan membawa sebuah pena yang dimodifikasi dengan paku.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang mengatakan, meskipun sudah ada
himbauan dari petugas, masih saja ada suporter yang menyalahi aturan. Razia akan terus rutin digelar, petugas Polresta saja menggelar razai dua kali dalam sehari.

“Dikarenakan tiga suporter yang kedapatan membawa benda tajam masih di bawah umur, jadi perlu pertimbangan untuk memberikan penindakan.
Tapi petugas akan tetap melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

@sripoku

LaluMara : Pernyataan Saleh Mukadar Menunjukan PSSI Tak Paham Aturan Kontrak Pemain

Bisa diturunkannya Safee Sali ketika
Timnas Malaysia berlaga di level internasional mengundang kontroversi. Bahkan, PSSI menuding Safee menggunakan kontrak klub lain.

Seperti diketahui bahwa Safee Sali bermain dengan Pelita Jaya, klub yang tergabung di Indonesia Super League (ISL) dimana PSSI tidak mengakui keberadaannya. Seluruh pemain Indonesia yang main di ISL dilarang memperkuat tim nasional Indonesia.

Menurut PSSI, kebijakan tersebut bukan kebijakan PSSI namun amanat dari FIFA. Namun, kontroversi menyeruak ketika Safee justru bisa bermain dengan timnas Malaysia.
Beberapa waktu lalu, PSSI melalui Saleh Mukadar selaku Deputi Bidang Kompetisi menyebutkan bahwa Safee Sali bisa bermain bersama Timnas Malaysia karena menggunakan kontrak klub Australia, Brisbane Roar.

Menurut Saleh, Safee bisa memperkuat timnas Malaysia karena menggunakan kontrak klub Australia, Brisbane Roar yang memang dimiliki oleh Nirwan D. Bakrie, pemilik Pelita Jaya FC. Namun, pernyataan Saleh dibantah keras oleh Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa. Menurutnya, pengurus PSSI tidak tahu tata cara kontrak seorang pemain.

"Tuduhan itu menunjukkan bahwa kepengurusan PSSI saat ini sudah tidak layak memimpin. Mereka tidak tahu tata cara kontrak seorang pemain," ujar Lalu Mara, Kamis (8/3/2012).

"Ada tiga pihak yang terlibat dalam tandatangan kontrak seorang pemain, yakni klub, pemain dan PT. Liga Indonesia. Safee terikat kontrak dengan Pelita Jaya. Jadi, tidak mungkin dia terikat kontrak dengan klub lain." Lalu Mara menegaskan ini menjadi sebuah bukti bahwa pengurus PSSI saat ini memang tak layak. Mereka sama sekali tidak tahu aturan tentang kontrak pemain.

"Ada aturannya untuk mengontrak pemain. Bukan hanya membeli, meminjam pemain pun ada tata caranya," tukasnya geram. [but]

@12paz

Menpora, Djohar, dan Wim Terbang ke Brunei Nonton Andik

Keberhasilan timnas U-21 lolos ke final Hassanal Bolkiah Trophy, mendapat apresiasi dari Menpora Andi Mallarangeng dan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein. Kini keduanya sudah berada di Brunei untuk menyaksikan laga final Indonesia melawan Brunei Darussalam di Hassanal Bolkiah Stadium, Jumat (9/3/2012) besok.

"Ketua Umum (PSSI) ada, Menpora juga ada," ujar manager Timnas U-21, Hasrul Azwar, melalui sambungan telepon, Kamis (8/3/2012).

Kedatangan Andi Mallarangeng dan Djohar Arifin, kata Hasrul, merupakan bentuk dukungan atas prestasi positif yang.ditorehkan anak asuh Widodo C Putro tersebut.

Selain Menpora dan Ketua.Umum PSSI, ikut juga.Koordinator timnas, Bob Hippy, dan Direktur Tehnik.Timnas, Wim Rijsbergen, yang juga terbang ke Brunei.
Kehadiran mereka, kata.Hasrul, tentu akan.memberikan dampak positif bagi pemain. Hasrul juga mengatakan,
para pemain saat ini dalam keadaan fit 100 persen, tidak ada yang bermasalah dengan kondisi fisik.
"Kami optimis menang," tutupnya.

@tribunnews

Puluhan Suporter SFC Terjaring Razia

Puluhan supporter Sriwijaya FC yang menumpangi bus kota untuk menyaksikan pertandingan SFC melawan Mitra Kukar, Kamis (8/3),terjaring razia sekitar pukul 15.30. Saat melintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mereka diberhentikan petugas Polsek Kemuning Palembang dan Polsek IT I Palembang secara paksa untuk diperiksa satu persatu.

Razia yang dipimpin Kapolsek Kemuning AKP Benny P, berhasil menemukan puluhan batu kali ukuran kepalan tangan manusia dewasa dan batu bata yang disimpan di dalam bus kota.
Banyak juga supporter yang diamankan karena membawa barang-barang yang dianggap berbahaya seperti ikat pinggang dengan kepala ikat pinggang yang besar serta gear motor yang diikat penggunakan ikat pinggang.

"Barang-barangnya kami sita dan hanya diberi peringatan saja. Setelah itu boleh melanjutkan perjalanan lagi," ujar Benny.

Barang-barang yang dianggap dapat berbahaya dan bisa dijadikan alat untuk bentrok berhasil diamankan petugas.
Berbagai alasan diutarakan supporter agar ikat pinggangnya tersebut tidak diamankan petugas, mulai dari sering dipakai hingga titipan teman. Meski begitu petugas tetap saja mengamankan barang-barang yang dianggap berbahaya.

"Pak ini bukan punya aku, tetapi punya teman yang nitip sama aku.Benar pak," ujar salah satu suporter laki-laki ketika ditemukan gear motor yang diikat menggunakan ikat pinggang saat akan diamankan.
Gear tersebut langsung diamankan
petugas, sedangkan pemuda tersebut diberikan peringatan agar tidak membawa barang-barang yang dianggap berbahaya.

Tak hanya pemuda tersebut, supporter lain juga yang membawa barang- barang yang dianggap berbahaya juga disita petugas dan diberikan peringatan.

Razia juga dilaksanakan Polsek IT I Palembang yang dipimpin Kapolsek IT I Palembang Kompol Dedi Andrianto di Jalan Jedneral Sudirman simpang Sekip.

Di sini juga petugas berhasil mengamankan puluhan batu kali, batu bata, ikat pinggang kepala besar serta gear yang diikat menggunakan ikat pinggang.

@sripoku

Simon McManemy: SFC is Good Team

Pelatih Mitra Kukar, Simon Mcmanemy, menyatakan Sriwijaya FC tim yang bagus dan pantas menang dalam laga versus Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya, Kamis (8/3/2012).

Dia pun tidak ingin mengomentari kepemimpinan wasit dalam pertandingan keras dan melelahkan itu.

"Saya tidak mau mengomentari kepemimpinan wasit, karena ini pertandingan. Lagi pula, saya memang tidak pernah mempermasalahkan itu," ujarnya.
"Saya akui Sriwijaya FC is good team. Tim yang bagus dan pertandingan hari ini juga berjalan dengan luar biasa.

Tetapi para pemain juga memberikan perlawanan dan yang terbaik bagi tim," jelas Simon.

@sripoku

Arif 'Keceng' Suyono Akan Makan Pempek usai Bertanding

Winger Sriwijaya FC yang kini memperkuat Mitra Kukar, Arif Suyono mengaku setiap mengunjungi daerah selalu berburu kuliner.

Khusus di Palembang, kota ini selalu mendapatkan tempat di hatinya, sebab Palembang memiliki makanan khas seperti pempek, mie celor atau pindang.

Sehari tiba di Palembang, Arif mengaku sudah menyantap mie celor, namun khusus untuk pempek ia mengaku belum berani.

Sebagai eks pemain SFC yang dua musim berada di Palembang, Kecenk sapaannya paham jika menyantap pempek tidak lengkap jika tanpa cukanya.

"Nah, cuka itu yang bikin masalah, mules jika belum makan nasi, nanti bermasalah saat bertanding, makanya belum dicoba," ujarnya.

Arif sudah menjadwalkan menyantap makanan khas Palembang ini setelah bertanding lawam Sriwijaya FC, Kamis (8/3/2012) sore ini.

"Usai tanding saja, biar lebih aman," ujarnya.

@sripoku

SFC vs Mitra, Panitia Perketat Pengamanan Dalam Stadion

Panitia Pengamanan Pertandingan Sriwijaya FC versus Mitra Kukar dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya.Jakabaring, Kamis (8/3/2012), menambah personel untuk pengamanan di tiap tribun, yakni tribun timur, utara-selatan, barat atas dan VIP.

"Kita tambah pengamanan untuk tiap tribun, kemungkinan tiap tribun akan ditambah 8-10 orang.
Tergantung dengan kapasitas masing-masing," jelas Panitia Pengamanan Sony Poerwono.

Sony menjamin pengamanan di Stadion berjalan dengan baik, mereka akan berusaha sekuat tenaga.mengamankan.setiap gerakan-gerakan yang berpotensi memicu keributan antar suporter.

Alasannya, kejadian di dalam stadion kerap berlanjut hingga luar stadion.
"Terutama antar kelompok suporter kami himbau untuk bisa menahan diri. Kami yakin suporter bisa mendengar himbauan ini, karena apapun itu mereka adalah bagian dari SFC,tentunya tidak ingin klub mengalami kerugian," jelas Sony.

Menurut dia, kepanitiaan memang bertanggungjawab terhadap pengamanan d dalam stadion, sementara di luar sudah tugas kepolisian.
Namun mereka akan tetap memantau dan membantu agar bentrok tidak lagi
terjadi.
"Sebab kalau kami perhatian selama ini, bentrok terjadi di luar areal stadion seperti di Cinde dan Simpang Charitas.
Kalau masih di areal stadion bisa dicegah," jelas Sony.

@sripoku

Jelang Pertandingan, Kasdiola kunjungi Kamar Pemain

Pelatih Kas Hartadi tidak hanya melakukan pendekatan kepada pemainnya saat berada di lapangan, tetapi sentuhan psikologis juga dilakukannya di luar lapangan. Bahkan untuk mengetahui kesiapan masing-masing pemain, Kas yang juga tinggal di Mess Pertiwi, mendatangi kamar para pemain satu persatu.

Ritual ini dilakukan Kas, untuk memastikan apakah si pemain benar-benar siap bertanding. Satu jam sebelum laga melawan Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012), ia sudah harus memastikan siapa pemain yang mengisi starting eleven SFC.

"Karena masalah pemain itu tidak hanya di teknis, non teknis juga sangat besar. Bagaimana kondisi anak istrinya, keluarganya, kondisi dia secara personal juga perlu diketahu, saya harus benar-benar tahu jika dia tidak ada masalah dan beban ketika bertanding," jelas Kas.

Menurut Kas, sifat pemain berbeda-beda, ada beberapa yang tertutup dan tidak mau menceritakan persoalannya
kepada orang lain jika tanpa pendekatan khusus.
Makanya dengan didatangi langsung, pemain biasanya akan jujur.

"Biasanya mereka akan jujur dan itu sangat diperlukan, sehingga saya bisa tahu.berapa persen kesiapan
mereka. Apalagi pertandingan lawan Mitra Kukar ini sangat penting.
Pemain saya tidak boleh terbebani dan tampil 100 persen ketika di lapangan," ujar Kas.

Rabu, 07 Maret 2012

Kasdiola: Pemain Harus berani Improvisasi

Adu startegi pelatih Kas Hartadi versus Simon Mcmanemy akan terpusat di lini tengah dalam duel Sriwijaya FC versus Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3/2012).

Diprediksikan, Mitra yang tanpa Nemanja Obric akan mengandalkan gelandang Ahmad Bustomi dan Dirga Lasut. Dua gelandang muda ini, akan berhadapan dengan senior mereka di Timnas Ponaryo Astaman dan Firman Utina.

Head coach Kas Hartadi Rabu (7/3/3012) mengatakan, Firman akan berhadapan dengan tekel-tekel bersih dari Bustomi dan bersiap-siap pula menghalau umpan sodorannya.
Sementara Dirga berhadapan dengan Ponaryo Astaman, mantan mentornya di SFC.

Sedikit lebih ke belakang, SFC akan mengandalkan quartet Supardi, Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufriyanto, dan Thierry untuk menghalau serangan bergelombang dari duet Jajang Mulyana dan Marcus Bent yang baru sembuh dari cedera, serta dibantu gelandang bertenaga kuda Lim Joon Sik untuk mematikan serangan winger tim tamu Arif Suyono ataupun Ardan Aras.

Lebih ke depan, Kas Hartadi berharap deteminasi tiga penyerang yang memiliki kecepatan seperti Siswanto, Keith Kayamba Gumbs, dan M Ridwan, bisa melewati empat bek tangguh milik Mitra Kukar yang mulai menujukkan power mereka yakni Pierre Njanka dan Hamka Hamzah serta gangguan dari Isnan Ali di kini maupun Kaneko di kanan.

"Karena saya pikir kami sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing, baik taktik maupun siapa pemain yang diturunkan. Makanya pemain tidak hanya diwajibkan mengandalkan determinasi dan kecepatan selama 90 menit pertandingan, tetapi juga improvisasi yang paling penting," jelas Kas.

Sebab menurut pelatih asal Solo ini, empat anak asunya, Siswanto, Kayamba, Firman Utina diminta untuk terus menganggu lini pertahanan Mitara Kukar selama 90 pertandingan. "Sebab dengan improvisasi, saya yakin selama 90 menit itu ada saja kesalahan atau kelengahan yang terjadi di lini pertahanan lawan," jelas mantan pemain Kramayuda Tiga Berlian ini.

@sripoku

FAM : Saleh Mukadar BOHONG , Safee Masih Pemain Pelita Jaya

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membantah kalau pemainnya telah dititipkan kepada tim asal Australia, Brisbane Roar agar bisa memperkuat timnas Malaysia. Sekjen FAM, Datuk Azzudin Ahmad menegaskan bahwa Safee masih membela Pelita Jaya.

Sebelumnya Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI, Saleh Mukadar mengatakan bahwa pihaknya mengantongi bukti bahwa Safee telah dititipkan kepada klub Brisbane Roar agar dapat memperkuat timnas Malaysia.

Langkah ini terpaksa dilakukan FAM karena klub Pelita Jaya yang mengontrak Safee bermain di Liga Super Indonesia (ISL) yang dianggap ilegal oleh PSSI. PSSI sendiri dengan tegas melarang pemain yang bermain di ISL memperkuat tim Merah Putih.

Pernyataan ini dibantah oleh Datuk Azzudin Ahmad. Menurutnya, Safee masih tercatat membela Pelita Jaya. Dia juga menegaskan kalau FAM tidak pernah mencampuri pilihan para pemainnya dalam memilih klub.

"Kami tidak bisa melarang pemain Malaysia untuk bermain di mana pun. Itu hak mereka karena sudah diatur oleh manajer pribadi," kata Datuk Azzudin saat dihubungi , Rabu, 7 Maret 2012.

"Kami sudah mengingatkan Safee untuk bermain di liga yang legal tapi sampai saat ini dia tetap memilih komitmen dengan Pelita Jaya, itu pilihan dia. Kami hormati itu," sambungnya.

Keputusan FAM memanggil Safee untuk memperkuat timnas Malaysia telah disoal PSSI. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin dalam jumpa pers, Jumat lalu mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut kepada FIFA. PSSI beralasan bahwa setiap pemain yang bermain di ISL seharusnya dilarang memperkuat timnas seperti yang mereka terapkan kepada pemain-pemain di Indonesia.

@12paz

Duet Supardi dan Mahyadi Antisipasi Serangan Mitra Kukar

Kembalinya dua wing bek andalan Sriwijaya FC, Supardi dan Mahyadi Panggabean akan membuat lini belakang Sriwijaya FC semakin solid. Keduanya diminta pelatih Kas Hartadi untuk mengantisipasi serangan balik Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012).

"Saya perhatikan mereka kerap mengandalkan serangan balik dari sayap, inilah yang perlu diwaspadai," jelas pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, Rabu (7/3/2012).

Menurut Kas, keberadaan Supardi Nasid dan Mahyadi yang kembali tampil setelah sempat absen lawan Persisam, Sabtu (3/3/2012) lalu menjadi solusi untuk menghadang serangan lewat sayap.

Keduanya bisa saling bergantian menjaga lini pertahanan ketika salah satu naik membantu penyerangan.

"Kita harapkan begitu, karena selama ini keduanya menjadi pemain yang sangat sulit dilewati," jelas Kas.

@tribunnews

Kasdiola: Jangan Sampai Kehilangan Poin

Pelatih Kas Hartadi mengatakan pertandingan Sriwijaya FC versus Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3/2012), menjadi laga penentu posisi Sriwijaya FC diakhir musim.

"Makanya pemain tidak mau kehilangan poin. Laga ini sangat menentukan terpeleset sedikit saja maka posisinya akan sulit," jelas Kas Hartadi, Rabu (7/3/2012).

Pesaing terdekat dari posisi SFC adalah Persipura yang menyimpan satu laga lagi. Oleh karena itu SFC berusaha untuk menyapu bersih dua sisa laga untuk menjaga posisi puncak.

"Caranya harus selalu menang dan pesaing terdekat kita adalah Persipura," ulas mantan pelatih SYSA Muba ini.

@sripoku

Firman Utina: Waspadai Lini Depan Mitra Kukar

Gelandang Timnas Firman Utina kembali siap bertarung di lapangan setelah sebelumnya absen saat SFC melawan Persisam Samarinda, Sabtu (3/3/2012) lalu.

Firman Utina mengaku siap diturunkan saat Sriwijaya FC menjamu Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012) dan berjibaku di lini tengah.

Namun menurutnya, ia justru mewaspadai lini depan Mitra Kukar yang dianggap berbahaya. Mereka memiliki penyerang yang agresif, mulai dari gelandang hingga striker.

"Lini depan sangat agresif, karena juga berkualitas. Tentunya dalam pertandingan ini kami tidak ingin kehilangan poin, karena ini penentuan posisi SFC," kata Firman Utina, Rabu (7/3/2012).

Dalam pertandingan lawan Mitra Kukar nanti, pelatih Kas Hartadi sudah menyatakan kembali mengandalkan Firman Utina di lini depan.

Agresivitas dan umpan-umpan matangnya diharapkan membawa kemenangan atas tim tamu Mitra Kukar.

@sripoku

Antisipasi Serangan Balik Mitra Kukar lewat Sayap

Kembali dua wing bek andalan Sriwijaya FC Supardi dan Mahyadi Panggabean akan membuat lini belakang Sriwijaya FC semakin solid.

Keduanya diminta pelatih Kas Hartadi untuk mengantisipasi serangan balik Mitra Kukar pada pertandingan yang akan berlangsung pada Kamis (8/3/2012).

"Saya perhatikan mereka kerap mengandalkan serangan balik dari sayap, inilah yang perlu diwaspadai," jelas pelatih Kas Hartadi, Rabu (7/3/2012).

Menurut Kas, keberadaan Supardi Nasid dan Mahyadi yang kembali tampil setelah sempat absen lawan Persisam, Sabtu (3/3/2012) menjadi solusi untuk menghadang serangan lewat sayap.

Keduanya bisa saling bergantian menjaga lini pertahanan ketika salah satu naik membantu penyerangan.

"Kita harapkan begitu, karena selama ini keduanya menjadi pemain yang sangat sulit dilewati," jelas Kas.

@sripoku

Hamka-Njangka Jaga Ketat Striker Kayamba Gums

Tim Mitra Kutai Kartanegara menugaskan dua pemain belakangnya Hamka Hamzah dan Piere Njangka menempel ketat striker Sriwijaya FC Kayamba Gums, pada laga pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya, Kamis (8/3/2012) besok. Pasalnya, tim tuan rumah Sriwijaya FC tidak menurunkan striker Hilton Moreira dan kemungkinan mengandalkan striker Kayamba Gums.

Asisten Pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kardoks mengungkapkan, pelatih Simon McManemy setelah melihat strategi permainan Sriwijaya FC melalui rekaman compact disc (CD), menugaskan dua pemain belakangnya untuk menjaga ketat striker Kayamba.

"Karena si Moreira tidak main, katanya kena akumulasi kartu. Barisan belakang kita si Njangka dan Hamka yang akan menjaga ketat si Gums," ujar Sukardi, Rabu (7/3/2012).

Menurut dia, pelatih asal Inggris Simon McManemy menginstruksikan pemainnya untuk disiplin dan marking semua lini.

"Pemain diminta memarking man to man semua lini. Yang pasti kita akan fight dengan sistem bertahan di awal pertandingan. Dan kita bisa gunakan serangan balik," kata Sukardi.

Hanya saja, lanjut dia, untuk menggunakan strategi counter attack, diperlukan pemain-pemain tengah seperti Zulham Zamrun, Bustomi, Arif Suyono dan Dirga Lasut bisa memberikan peluang gol kepada dua strikernya.

"Striker kita si Bent dan Jajang. Dalam beberapa hari, mereka latihan bagus dan kondisinya fit dan siap," tambah Sukardi.

@tribun kaltim

Bob Hippy: Arifin Panigoro tak Pernah Musuhi Bakrie

Rekan Arifin Panigoro sekaligus anggota komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy membantah ada perseteruan antara Arifin dengan Nirwan Bakrie di balik polemik PSSI.

Menurutnya Arifin tidak pernah memiliki memusuhi siapapun. Bob pun membantah bila PSSI berada di bawah kendali bos grup Medco tersebut.

“Beliau (Arifin Panigoro) tidak pernah memusuhi siapapun termasuk Bakrie,” tukas Bob kepada Republika, Rabu (7/3).

Karena itu, anggapan yang menyebut polemik antara PSSI dan KPSI terkait kedua pengusaha itu dinilainya tidak berdasar. Bob mengaku, memang Arifin memiliki kedekatan dengan sejumlah pengurus. Namun, sambung dia, kedekatan itu bukan dalam kaitan kontrol Arifin pada PSSI.

“Dia intinya memberikan memberi semangat kepada pengurus untuk memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia. Tidak lebih dari itu,” pungkas Bob.

Sebelumnya, jubir keluarga Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa menegaskan tidak pernah ada masalah yang melibatkan Arifin dengan Nirwan.

Sebaliknya, kakak Nirwan, Aburizal Bakrie yang juga Ketua Umum Partai Golkar, dikenal sebagai teman dekat Arifin ketika masih menimba ilmu di ITB Bandung. "Pak Ical dan pak Arifin adalah teman sewaktu sama sama kuliah di ITB," ujar Lalu Mara kepada Republika, Rabu (7/3).

@republika

'Perseteruan Arifin-Nirwan Bukan karena Lumpur Lapindo'

Kabar yang menyebut perseteruan Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro di balik polemik PSSI, langsung dibantah oleh kubu Nirwan. Menurut juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa, tidak pernah ada masalah yang melibatkan kedua penguasaha itu.

Sebaliknya, kakak Nirwan, Aburizal Bakrie yang juga Ketua Umum Partai Golkar, dikenal sebagai teman dekat Arifin ketika masih menimba ilmu di ITB Bandung. "Pak Ical dan pak Arifin adalah teman sewaktu sama sama kuliah di ITB," ujar Lalu Mara kepada Republika, Rabu (7/3).

Dia mengungkapkan keluarga Bakrie pun sempat memiliki hubungan bisnis dengan Arifin Panigoro. Salah satu binis kedua keluarga adalah di perusahaan PT Lapindo Sidoarjo.

Namun dia membantah bahwa masalah di Lapindo yang akhirnya merenggangkan hubungan kedua keluarga. "Arifin pernah punya saham 38 persen di Lapindo. Tapi hubungannya fine-fine saja," pungkas Lalu Mara.

@republika

Dituding Dalang Konflik PSSI, Arifin-Nirwan Sama-sama Membantah

Selama ini nama dua pengusaha papan atas Indonesia, Arifin Panigoro dan Nirwan bakrie selalu dikaitkan dalam polemik sepak bola nasional. Nirwan yang mantan Wakil Ketua PSSI era Nurdin Halid maupun Arifin Panigoro yang pernah mencalonkan diri sebagai ketua PSSI, akhirnya mendapat sanksi dari FIFA tidak boleh maju dalam bursa kongres PSSI Solo, 9 Juli 2011.

Namun selepas sanksi FIFA itu, konflik PSSI terus membara hingga mengerucut di dalam dua kubu yang berseteru PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, nama Arifin Panigoro sempat dtuding berada di balik pengurus PSSI Djohar Arifin.

Sedangkan Nirwan Bakrie kerap disebut ada di balik KPSI. Tudingan itu pun langsung mendapat jawaban dari karib kedua pengusaha.

Salah satu teman Arifin Panigoro sekaligus anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy membantah jikalau Arifin menjadi pengendali roda organisasi PSSI. Menurutnya, Arifin memang menaruh kepedulian pada sepak bola Indonesia, namun tidak dalam tataran mencampuri organisasi PSSI.

"Tidak sedikitpun dia mencampuri urusan internal PSSI. Itu bisa kami jamin," ujar Bob Hippy kepada Republika, Rabu (7/3)

Sebaliknya orang dekat keluarga Bakrie yang juga meanajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa menjelaskan bahwa Nirwan Bakrie sudah tidak lagi memiliki kepentingan di sepak bola nasional. Sehingga salah alamat jika nama Nirwan dikaitkan dengan konflik antara PSSI dan KPSI. "Pak Nirwan sudah tidak punya kepentingan di PSSI. Dia kini hanya mengurusi klub," ujarnya.

Menurutnya, isu yang menuding Nirwan ada di balik KPSI pun jauh dari kebenaran. "Tanya saja langsung ke KPSI," ujar dia.

Dia menambahkan, selama ini Nirwan tidak pernah berbicara dan menyinggung konflik PSSI vs KPSI. Nirwan, kata Lalu Mara, hanya berbicara soal prestasi klubnya yang masih terlempar dalam persaingan papan atas Liga Super Indonesia.

"Terakhir minggu kemarin kami bertemu dan dia menanyakan mengapa dengan pemain yang ada prestasi Pelita seperti ini," pungkas Lalu Mara.

@republika

KPSI Tanggapi Dingin Ajakan PSSI

Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Toni Apriliani menanggapi dingin keputusan PSSI yang ingin mengajak klub ISL menghadiri Kongres Tahunan.PSSI yang akan digelar di Palangkaraya pada 18 Maret.2012 mendatang.

Seperti diketahui, PSSI akan mengundang klub ISL sebagai upaya menempuh jalur rekonsiliasi sebelum
kongres tahunan PSSI berlangsung. Pernyataan ini disampaikan penanggung jawab timnas, Bernard
Limbong.
"Kalau menurut hemat saya itu itikad baik.Tapi apakah sudah sesuai aturan atau tidak. Karena ada regulasinya," kata Toni di kantor KPSI, Selasa 6 Maret 2012.

Perlu diingat, Toni melanjutkan, PSSI harus mematuhi aturan, termasuk waktu mengundang klub-klub tersebut. Pasalnya, sesuai statuta undangan kongres harus diterima peserta 40 hari sebelum pelaksanaan kongres.
Terlebih, PSSI telah menjatuhkan skorsing kepada 32 klub lantaran bermain di luar kompetisi resmi PSSI dan pembekuan klub tersebut tanpa melalui mekanisme kongres.

"Mereka harus memberikan informasi siapa peserta yang menghadiri kongres. Dan apakah hanya klub ISL, karena ada juga klub-klub yang dibekukan," Toni melanjutkan.

"Ini kontradiktif dikotomi. Antara apa yang dia lakukan dengan hukum-hukumnya kemudian dihidupkan lagi.
Lantas bagaimana mekanismenya? Mereka harus melakukan apa yang disarankkan oleh AFC," beber Toni.

Manuver PSSI yang melunak mengajak klub ISL untuk melakukan rekonsiliasi, Toni menilai karena saat ini PSSI berada di bawah tekanan dari berbagai elemen.
"Mereka kini mendapat tekanan dari semua elemen. Termasuk dari Pemerintah, KONI, dan Masyarakat," tutup Toni

© VIVAbola

Pelatih Kukar: Target Satu Poin di Palembang

Mitra Kukar menjalani tiga lawatan berat yakni melawan Persisam Samarinda, Persija Jakarta dan terakhir lawan Sriwijaya FC yang bakal digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3/2012).

Jika dalam dua lawatan sebelumnya, Mitra Kukar mampu mendapatkan tiga poin dari Samarinda, kemudian satu poin di Jakarta, maka dari Palembang mereka juga menargetkan satu poin.

"Tidak boleh kalah, karena saya selalu menargetkan satu poin dalam setiap lawatan termasuk di Palembang," kata pelatih Mitra Kukar, Simon Mcmanemy, Rabu (8/3/2012).

Simon sangat paham bermain di kandang Laskar Wong Kito sangatlah sulit. Belum ada satupun tim yang meraih kemenangan diputaran pertama ISL 2011/2012 saat bertandang ke Palembang

"Tidak muluk-muluk. Kami ingin mendapatkan satu poin. Tidak boleh kalah dari tuan rumah," ujarnya.

@sripoku

SFC Mainkan Pressing-Agresif Lawan Mitra Kukar

Sriwijaya FC akan menerapkan permainan terbuka dan agresif saat melawan Mitra Kukar dalam laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3/2012) pukul 15.30.

"Mitra tim berkualitas dan ini laga yang berat bagi kami. Saya meminta pemain harus berani pressing dan bermain agresif," kata Pelatih Kas Hartadi, Rabu (7/3/2012).

Menurut Kas, para pemain bisa disiplin sepanjang 90 menit lebih pertandingan. Hal itu karena Mitra Kukar memiliki pemain-pemain agresif dan berkualitas.

"Semua lini harus bertanggungjawab dan disiplin dalam menjaga areal atau lini masing-masing," ujar pria asal Solo ini.

@sripoku

Augie Bunyamin: Panpel Pertandingan Tingkatkan Pengamanan

Direktur Keuangan PT Sumsel Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin menghimbau agar pendukung Sriwijaya FC datang langsung ke Stadion untuk mendukung laga penting menghadapi Mitra Kukar di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3/2012) pukul 15.30.

Untuk itu lanjutnya, pihak manajemen akan meningkatkan pengamanan agar masyarakat Sumsel yang datang langsung bisa merasa nyaman.

"Untuk kenyamanan kami bekerjasama dengan pihak kepolisian meningkatkan pengamanan dan tambah personel," kata Augie Bunyamin, Rabu (7/3/2012).

Selain itu, Augie yakin bentrok tidak terjadi lantaran sebagai orang yang mencintai SFC, kelompok suporter yang terdiri dari Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), Singa Mania, dan Sriwijaya Mandiri Suporter (Simanis) bisa mengakhiri bentrok yang terjadi.

"Karena saya yakin mereka ingin mengakhiri semuanya, suporter pasti tidak ingin SFC didenda apalagi dilarang bertanding di Jakabaring," jelas Augie.

@sripoku

PSSI Protes FIFA Tak Larang Safe Salli Perkuat Malaysia.

PSSI melalui Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Bernhard Limbong melayangkan aksi protes kepada FIFA dan AFC yang tak melarang Safee Salli membela timnas Malaysia.

Padahal, FIFA dan AFC seperti yang tertuang dalam surat kepada PSSI melarang pemain yang ikut kompetisi di luar PSSI memperkuat timnas.

"Kami protes kenapa Safee bisa, tapi kita tidak bisa. Kenapa surat larangan itu hanya ditujukan kepada Indonesia saja. PSSI tidak ada yang melarang, oleh karena itu PSSI akan protes, kenapa Indonesia dilarang yang lain tidak," tegas Limbong di kantor PSSI, Selasa (6/3/2012).

Ia pun mengaku sangat marah pada keputusan FIFA dan AFC yang dinilai hanya melarang pemain ISL untuk membela timnas Garuda.
Sementara, kata Limbong, Safee Salli adalah pemain asing yang bermain di kompetisi di luar PSSI, Pelita Jaya.

Alhasil, ia mengimbau agar seluruh elemen melakukan investigasi terkait masalah ini. Pasalnya, Indonesia harus menerima kenyataan harus kebobolan 10 gol tanpa balas saat melawan tuan rumah Bahrain diajang kualifikasi Piala Dunia 2014 putaran III Grup E, Zona Asia.

"Semuanya harus diinvestigasi internal dan eksternal kenapa Malaysia bisa memainkan Safee," pungkasnya.

@tribunnews

"PSSI Tak Perlu Hadiri Pra-Kongres KPSI"

Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong menyatakan, pengurus PSSI merasa tak perlu menghadiri undangan dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang berencana menggelar Pra-Kongres di Jakarta, Sabtu (21/1).

"Kami tidak mengakui keberadaan mereka (KPSI). Bagaimana kami mau datang?," kata Limbong yang juga Penanggung jawab Timnas PSSI.

"Untuk apa dilaksanakan Pra-Kongres itu. Lebih baik kita rekonsiliasi karena yang diakui oleh FIFA kan PSSI," katanya.

Pra-Kongres yang digelar oleh KPSI rencananya akan dilangsungkan di Hotel Swissbell yang berlokasi di Jalan Mangga Besar Raya Jakarta.

Sementara soal mundurnya Rahmad Darmawan sebagai pelatih Timnas U-23, Limbong menyayangkan karena mengingat dia merupakan pelatih yang berpotensi.

"Sangat disayangkan dia mundur dari Timnas. Kalau pun akhirnya dia melatih Pelita Jaya, silakan masyarakat sendiri yang menilai," ujarnya menanggapi bergabungnya Rahmad dengan klub Pelita Jaya yang berada di bawah kompetisi ISL yang tak diakui oleh PSSI.

Soal bergabungnya Rahmad ke klub yang berada di bawah kompetisi ISL, Limbong yang juga selaku Ketua Komdis menyatakan. tidak perlu menindaknya.

"Yang pasti kompetisi ISL itu tidak diakui oleh PSSI. Tentang kekisruhan ini, kalau memang ada perbedaan pendapat seharusnya bisa diselesaikan. Bagaimana pun PSSI itu milik semua pihak," tegas Limbong. (ant/end)

@bolanet

Rifky Mokodompit Gantikan FR12

Pelatih kiper Sriwijaya FC Indrayadi menegaskan, kiper utama Ferry Rotinsulu tidak akan diturunkan saat laga Sriwijaya FC kontra Mitra Kukar Kamis (8/3) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) lanjutan Indonesia Super League (ISL) edisi 2011-2012.

“Memang kita proritaskan Rivky Mokodompit untuk bermain dipertandingan nantinya. Meskipun bergitu, Andy Irawan juga kami persiapkan. Dia juga memiliki pengalaman dalam laga uji coba kota beberapa waktu lalu,“ kata Indrayadi Pelatih Kiper SFC usai latihan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Selasa (6/3).
Menurut pria asal Bangka ini, perfoma kiper nomor dua Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC sangat baik di bawah mitar gawang. Walapun dipertandingan Sriwijaya FC kontra Pesisam Samarinda Sabtu, (3/3) dengan skor 3-1 Rivky Dython Mokodompit beberapa kali hampir melakukan bluder.

“Kalo saya menilai itu sangat wajar-wajar saja. Karena seorang pemain atapun kiper tidak hanya harus dibekali skill yang baik, tapi harus memiliki jam terbang. Rivki sebagai kiper dia mempunyai skill yang mumpuni untuk jam terbang masih jauh dari Ferry,“ tambahnya.

Kondisi Ferry Rotinsulu sendiri menurut Indrayadi masih cukup rawan bila dipaksa diturunkan. Benturan keras bersama Ahmad Jufrianto mengharuskan kiper utama Laskar Wong Kito itu harus rehat.
“Jahitan yang ada didagu Ferry masih belum kering! Dokter yang merawatnya juga mengatakan tanggal 11 perban yang menutupi dagunya baru bisa dibuka,“ bebernya.
Dipertandingan sore hari ini (kemarin Red) Ferry Rotinsulu pun tidak terlihat bergabung bersama pemain Sriwijaya FC lainya. Pantauan Palembang Ekspres, Rivki Dython Mokodompit dan Andi Irawan diberikan session khusus untuk dipersiapkan dilaga kedua Sriwijaya FC kontra Mitra Kukar Kamis(8/3).

“Dia tidak mungkin bisa bergabung latihan bersama kita disini, karena lukanya belum sembuh tidak bisa juga bergerak kesana kesini. Jadi dia saya izinkan istirahat dulu dirumah,“ kata Kas.

Sementara itu Rivki Dython Mokodompit menjelaskan siap apabila kembali dipercaya berada dimistar gawang membela SFC.
“Saya akan memberikan yang terbaik apabila dipercaya menjadi kiper utama nantinya,“ jelasnya singkat usai menjalani latihan di Stadion Gelora Sriwijaya (GSJ) kemarin. MLM

@palpres

Hadapi SFC, Mitra Kukar Asah Mental & Fisik

Tim penantang Mitra Kukar tampaknya serius ingin memboyong poin ke kampung halamannya. Session latihan dipagi hari telah digelar, anak asuh Simon McManemy untuk mendisiplinkan anak asuhnya di pertandingan nantinya.

Setelah lolos dari terkaman Macan Kemayoran julukan Persija Jakarta dengan skor imbang 1-1 (1/3) tur selanjutnya salah satu tim promosi ISL 2011-2012 harus berhadapan dengan para punggawa Laskar Wong Kito di laga keduannya. ”Tidak ada yang khusus hari ini. Latihannya kita hanya mencoba mengembalikan kondisi fisik pemain saja. Karena yang kita hadapai adalah tim kuat yang terpenting kondisi mental dan fisik pemain harus terjaga, ” Simon McManemy Pelatih Kepala Mitra Kukar.

Mitra Kukar menggelar latihan di Stadion Bumi Sriwijaya Jakabaring pada pukul 09.00 WIB dekat dengan penginapannya di Hotel Aryaduta. Pasalnya beberapa pilar terbaik Naga Mekes julukan Mitra Kukar masih belum bergabung. ” Masih ada pemain yang akan menyusul seperti Jajang Mulyana, Bobby Satria, Wijay dan lainya. Jadi sekarang kita hanya menggelar latihan biasa karena sebelumnya kita sudah mempersiapkan latihan khusus, ”tambahnya.

Sedangkan Laskar Wong Kito melakukan session latihan di sore di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada pukul 16.00 WIB. Tampak instruksi yang dilakukan Kayamba Gumbs memperlihatkan gerakan-gerakan bertahan dan menyerang untuk menghadapi Mitra Kukar nantinya. ”Menu latihan hari ini adalah mencoba pola pertahanan dan pola menyerang, ”tegas Kas Hartadi

Diposisi belakang Ahmad Jufrianto dan Thierry Ghatuessi terlihat getol melakukan pola latihan khusus. Dilini depan Kayamba Gumbs juga mengintruksikan Siswanto mencoba menusuk dengan bantuan Firman Utina sebagai pemberi umpan. (MLM)

@palpres

Sriwijaya FC vs Mitra Kukar, Laga Reuni

Pertarungan Sriwijaya menghadapi tim tamu Mitra Kukar dihadapan publik Palembang merupakan laga temu kangen kedua tim. Pasalnya sebagian besar anak asuh Simon McManemy sebagian besar eks mantan punggawa Laskar Wong Kito julukan Laskar Wong Kito.

Pertemuan pertama kali tim promosi yang berlaga di top kompetisi Indonesia Super League (ISL) edisi 2011-2012. Mitra Kukar menghadapi Sriwijaya FC meskipun kali pertama dinilai pelatih Simon McManemy memiliki plus minus untuk pertandingan yang dijadwalkan di home base Sriwijaya FC Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Kamis, (8/3) mendatang.

“Saya sangat paham pertemua kami dengan Sriwijaya FC ada tujuh anak asuh saya mantan pemain Sriwijaya FC. Pastinya ada plus minus atapun untung dan ruginya untuk klub kami, “beber Simon McManemy kepada wartawan koran ini.

Tim tamu Mitra Kukar yang dulunya sempat menggunakan jersey kuning Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC. Yakni, Isnan Ali, Hendro Kartiko, Wijay, Boby Satria dan Arif Suyono dijaman Rahmad Darmawan. Di jaman Ivan Venkov Kolev ada Jajang Mulyana dan Mahadirga Lasut. “Mereka pastinya berteman sangat akrab jadi terkadang ada kesan mendalam untuk hal itu. Tetapi saya yakin dengan adalah pemain profesional, “tambahnya kembali.
Sementara itu Kas Hartadi Pelatih Kepala Sriwijaya Football Club (SFC) tidak memusingkan plus minus pertemuan kembali beberapa pilar Laskar Wong Kito beda generasi. “Saya tidak pusingkan pemain kita jadi tidak serius atau mereka mengetahui dapur permainan kita. Saya rasa pemain kita adalah pemain profesional. Apabila mereka tahu pola permainan kita saya juga sangat paham dengan permainan mereka, “tegas Kas Hartadi. (MLM)

@palpres

Jajang Mulyana Ancaman Serius SFC


Eks mantan striker SFC, Jajang Mulyana setelah mengenakan jersey Mitra Kukar ternyata cukup bersinar. Aksi Jajang tidak kalah kelas dengan pemain bintang yang dimiliki Mitra Kukar Marcus Bent, Nemanja Obric ataupun defender Piore Njanka. Maka tak salah jika Pelatih Kas Hartadi sangat mewaspadai pertandingan kali ini.
Jajang Mulyana bukan hal yang asing bagi Kas, pasalnya di musim lalu mantan pemain Boatista ini sempat memperkuat tim Laskar Wong Kito selama setengah musim. Lantas kenapa sang pelatih sangat mewaspadai pemain ini?.

Menurut Kas, Jajang merupakan salah satu striker yang paling mengetahui seluk beluk kelemahan pertahanan Sriwijaya FC. ‘’Ya kita sangat mewaspadai dirinya, dia pemain yang bagus dan berbahaya sekali apalagi di musim lalau ia pernah bergabung dengan SFC setidaknya ia tahu kekuatan tim kita,” ujarnya.

Lebih lanjut Kas menejlaskan, Jajang merupakan typical striker murni yang pandai menempatkan posisi selain dan tak kenal kompromi jika berada di dalam areal pertahan lawan. ‘’Ia masih muda, tentu ia menunjukkan kapasitas permaianannya di lini depan. Berdasarkan penampilannya bersama Mitra Kukar ia sangat mobile sekali dan selalu menjadi andalan. Untuk itu kita harus mewaspadai pergerakannya,” jelasnya.

Selain itu, Jajang Mulyana sangat piawai dalam menciptakan gol lewat bola-bola udara,duetnya di lini depan bersama Marcust Bent dipastikan bakal merepotkan lini pertahan Sriwijaya FC. ‘’Posturnya yang tinggi memang memudahkannya untuk mencertak gol lewat bola-bola atas, ini akan menjadi tugas berat bagi pemain kita,” tandasnya.
Meskipun demikian Kas tidak memerlukan strategi khusus untuk pengawalan Jajang dan Marcust Bent. ‘’Kita akan cegah dari lini tengah, karena lini ini yang menyuplai crossing ke depan dan jangan sampai aliran bola sampai ke dua striker ini karena sangat berbahaya. Artinya kita akan matikan lini tengah Mitra Kukar,” tutupnya. (MLM)

@palpres

Simon McManem, Takuti Firman Utina

Pelatih kepala Mitra Kukar Simon McManem menilai pemain Sriwijaya FC sangat berbahaya. Dari kesebelas nama punggawa Laskar Wong Kito yang akan dihadapinya Firman Utina yang dinilainya sangat berbahaya.

Bintang Piala AFC Cup 2010 terpilih menjadi pemain yang dikhawatirkannya dikarenakan gerak gerik Firman Utina dilapangan menjadi penentu kesuksesan besar Sriwijaya FC dirumput hijau. “Pemain yang berbahaya di Sriwijaya FC Kayamba dan Hilton mereka sangat bagus. Tapi saya suka dengan Firman Utina dan sangat khawatirkan pergerakan dia dipertandingan nantinya, “ujarnya kepada wartawan koran ini.

Pasca diparkirkan gelandang lincah yang dimiliki Sriwijaya FC ini, dikhawatirkan tim tamu Mitra Kukar menyimpan daya gempur yang tinggi. Aksi-aksi individu di lapangan hijau dengan umpan-umpan akurat dan sering menjadi media serangan duet lini depan Laskar Wong Kito cukup mengerikan bagi tim penantang. “Apa lagi kita tahu Sriwijaya FC cukup sulit apabila dilawan dikandang mereka. Beberapa kali pertandingan kandang mereka bisa mengatasinya dengan baik, “tegasnya

Ketakutan Simon McManem cukup beralasan di empat laga kandang terakhir Laskar Wong Kito anak asuh Kas Hartadi mencukur habis tim penantang yang sengaja kunjungi Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). Sriwijaya FC kontra Persiba Balikpapan (15/1) terjadi pesta gol skor telak 5-1, dipertandingan kedua Sriwijaya FC menghadapi (4/5) Persidafon Laskar Wong Kito kembali berpesta tampa gol balasan skor 5-0, dipertandingan ketiga (8/2) Laskar Wong Kito kembali kalahkan tim tamu Deltras skor 3-1 dan dipertandingan keempat Sriwijaya FC pun mengulang skor sama 3-0 saat menjamu Persisam Samarinda (3/3).

Sementara itu Kas Hartadi Pelatih Kepala Sriwijaya FC mengaku tidak harus berbesar hati atas kebehasilan anak asuhnya disetiap laga kandang. Modal keseriusan dan tidak memandang remeh tim penantang adalah kunci keberhasilan anak asuhnya. “Setiap pemain yang menjadi lawan kita semuanya sama tidak ada tim kecil atau tim besar mereka semua tim yang sulit untuk ditaklukan, “tegasnya. (MLM)

@palpres

Selasa, 06 Maret 2012

Pembuktian Rifky Mokodompit

kiper Ferry Rotinsulu sudah membaik, namun tidak bisa dimainkan saat Sriwijaya FC menghadapi Mitra Kukar dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Kamis (8/3)
Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi pun langsung menunjuk Rifky Mokodomvit untuk tampil sejak menit awal mengawal gawang Laskar Wong Kito.

"Kita siapkan Rifky, karena Ferry tidak main. Karena kondisinya, ngomong dan makan saja masih sulit, lima jahitannya memang belum sembuh," ungkap Kas Hartadi, Selasa (6/3/2012).

Menurut Kas, benturan dengan Achmad Jufriyanto memang cukup parah. Beruntung rahang Ferry tidak mengalami gangguan serius. "Dia hanya butuh istirahat dan memulihkan kondisi, mudah-mudahan lawan Persisam dia bisa main," jelas Kas.

Disinggung mengenai keberadaan Rifky, pelatih Kas menilai pemain usia 22 tahun menunjukkan kapasitasnya sebagai penjaga gawang berkualitas.Kalaupun ada kesalahan saat melawan Persisam Samarinda itu karena dia lama tidak bermain.

"Sebab lawan Persiwa dia tampil bagus.dan membuat penyelamatan-penyalamatan, kini kami percaya dian mampu menjalankan tugasnya," jelas Kas.

Rifky memang baru dua kali tampil, itupun saat Ferry berhalangan. Kini dengan absennya kiper utama, maka kesempatan Rifky untuk membuat clean sheet dalam penampilan keduanya di hadapan para pendukung.

@sripoku

Kasdiola: Dukung SFC dengan Damai

Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menghimbau agar suporter bisa menahan diri dan tidak terpancing keributan.
Sebab, Sriwijaya FC tetap dan selalu membutuhkan dukungan penuh dari para suporter, tetapi dukungan dengan damai.

"Saya teman-teman saya dari suporter bisa melakukannya, karena pada dasarnya semua mencinta SFC," jelas Kas Hartadi, Selasa (6/3/2012).

Karena kasihan pada para orang tua yang mendengar kabar, ketika pulang dari menonton justru anaknya mengalami luka-luka dan lain sebagainya.

"Saya dengar ada yang luka dan itu sangat menghawatirkan. Kasihan para orang tua, karena saya merasa sebagai orang tua, anak sakit saja kita sudah susah, apalagi dengan kejadian seperti ini," jelas Kas.

Untuk itu, pelatih asal Solo ini meminta kepada semua ketua kelompok suporter seperti Dedi Pranata, Qusoy, dan Edi Ismail untuk bisa mengingatkan sub korwil yang membawahi anggota-anggota untuk bisa menahan diri.

"Edi, Qusoy, dan Frans semua teman saya, mari kita dukung laga SFC ini dengan damai, karena saya yakin pada dasarnya para suporter SFC dan anak-anak Palembang adalah orang-orang yang cinta damai, tunjukkan bahwa kita bisa menyelamat SFC dari sanksi pencabutan izin bertanding," urai Kas.

@sripoku

Pemerintah Mulai Gerah, PSSI Baru Melunak

Pemerintah mulai gerah dengan kinerja PSSI. Terakhir, Menpora Andi Mallarangeng menghentikan fasilitas dana untuk Tim Nasional Indonesia.PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin mulai merasakan hal yang dialami rezim Nurdin Halid.

Menyusul kekalahan memalukan Indonesia 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia 2014, 29 Februari lalu, Menpora mengutarakan kekecewaannya. Pasalnya, itu adalah kekalahan terburuk sepanjang sejarah Indonesia sejak dikalahkan Denmark di
Copenhagen 0-9 pada 3 September 1974.

Menpora menilai kekalahan ini adalah buntut dari sikap diskriminatif PSSI yang melarang para pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) tampil membela Timnas. Padahal, tidak bisa dipungkiri, hampir seluruh pemain senior dan terbaik Indonesia tampil di kompetisi ISL.

Menpora kemudian memutuskan untuk sementara menghentikan fasilitas dana Timnas, selama PSSI melakukan tindakan diskriminatif. Dana untuk Timnas akan kembali dikucurkan jika PSSI tidak diskriminatif dalam pemilihan pemain.

"Bagaimana pemerintah mau mendukung sebuah tim yang kita tahu hanya berasal dari satu kompetisi saja.Hasilnya, Timnasnya tidak terbaik. Hasilnya yang seperti di Bahrain itu.
Penghentian dana dilakukan saat diskriminatif dilakukan, dan akan kembali dikucurkan sampai Timnas kembali diperkuat pemain terbaik Indonesia," tegas Menpora.

Pernyataan Menpora tersebut muncul hampir bersamaan dengan respon Presiden Susilo Bambang Yudhoyon terhadap kekalahan dari Bahrain. Dalam pernyataannya, SBY meminta PSSI melakukan introspeksi dan segera mengakhiri kekisruhan sepakbola nasional.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, merespon positif permintaan Presiden. Namun, soal pernyataan Menpora, Djohar tidak gentar. Mantan Sekjen KONI dan Staf Ahli Menpora tersebut justru menegaskan, "Nanti negara yang rugi. Bukan PSSI."

Program Timnas Terancam

Keputusan Menpora untuk menghentikan sementara fasilitas dana Timnas tentunya akan mengganggu ambisi PSSI. Sebelumnya Djohar telah menegaskan PSSI butuh anggaran hingga Rp900 miliar untuk program kerja empat tahun ke depan.
Alokasi dana tersebut difokuskan untuk pembangunan sarana dan prasarana sepakbola, khususnya untuk keperluan Timnas Indonesia. Selain itu Djohar menegaskan PSSI membutuhkan kantor baru untuk bekerja.

"Kantor baru nantinya diharapkan berada dalam sebuah komplek yang lengkap dengan lapangan sepak bola dan futsal. Termasuk, adanya kolam renang dan fitnes. Sedangkan lokasinya, kami usahakan untuk tidak jauh dari pusat Kota, yakni di Bekasi, Bogor atau Tangerang," ujar Djohar saat itu.

PSSI sendiri tahun ini telah mengajukan dana Rp40 miliar ke pemerintah. Dana tersebut untuk membiayai berbagai kegiatan Timnas mulai dari level U-15, U-17, U-19, U-21, U-23 hingga senior, begitu pula Timnas futsal.

Sebelumnya pihak PSSI memperkirakandana tersebut akan turun bulan ini, Maret 2012, namun dana tersebut dipastikan tidak akan turun hingga PSSI mengubah sikapnya yang diskriminatif.

Mirip Rezim Nurdin

Keputusan Menpora untuk menghentikan sementara fasilitas dana untuk Timnas mengingatkan kita dengan PSSI era Nurdin Halid. Saat masih memimpin PSSI, Nurdin sempat mendapat perlakuan yang sama dari Menpora Andi Mallarangeng.
Saat itu, Menpora juga mencabut fasilitas PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin, baik fasilitas kantor yang bertempat di Gelora Bung Karno, Senayan, ataupun fasilitas dana. PSSI era Nurdin mengajukan dana Rp25 miliar untuk program Timnas selama 2011, namun akhirnya dihentikan.Menpora memutuskan menghentikan fasilitas ke PSSI era Nurdin ketika mereka gagal menggelar Kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Pekanbaru, Riau, 27 Maret 2011.
Saat itu Kongres berlangsung ricuh setelah PSSI terkesan menghalang-halangi peserta Kongres yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) atau yang lebih dikenal Kelompok 78.

PSSI Melunak

Pernyataan Presiden SBY dan keputusan Menpora menghentikan sementara fasilitas dana Timnas,langsung direspon positif oleh pihak PSSI. Melalui Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, PSSI menegaskan akan segera berembuk dengan klub-klub ISL untuk menyelesaikan dualisme kompetisi.

"Kami melanjutkan pernyataan dari Presiden. Kami akan mengajak berembuk klub-klub ISL. Paling lambat kami akan bertemu empat hari sebelum 14 Maret," tegas Limbong dalam jumpa pers di kantor PSSI, Selasa 6 Maret 2012.

Selain mengajak berembuk, Limbong juga mengatakan PSSI berencana mengundang klub-klub ISL menghadiri Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, 18 Maret mendatang. "Kami juga akan mengudang mereka dalam Kongres nanti. Bisa sebagai voters, observer, atau tidak kedua-duanya," papar Limbong.

Pernyataan Limbong ini menunjukkan bahwa PSSI mulai melunak. Karena,sebelumnya PSSI telah menjatuhkan sanksi skorsing kepada tim-tim yang berlaga di ISL. Deputi Sekjen Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, juga sempat menegaskan klub-klub ISL sudah kehilangan hak untuk ikut ambil bagian pada Kongres Tahunan nanti.
"Tapi, untuk rekonsiliasi apapun harus bisa dilakukan. Pokoknya, kami harus bersatu," kilah Limbong.(Irb)

© VIVAbola

Djohar Arifin: Kenapa Saya Difitnah Terus?

Ketua Umum PSSI mengaku difitnah atas pemberitaan yang menyatakan dirinya menganggap pemain timnas senior asal LSI terlibat sindikat mafia. Menurut Djohar, segala cara mulai digunakan untuk menyudutkannya di hadapan pemain dan masyarakat.

Menurutnya, pembunuhan karakter seperti itu adalah fitnah keji. Djohar Arifin langsung merepon somasi yang dilayangkan Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSNI) yang meminta Djohar segera mengucapkan maaf kepada para pemain LSI. “ Saya tidak pernah menyatakan apa yang APSNI tuduhkan. Sudah terlalu banyak fitnah ke saya,” ujar Djohar lewat pesan singkatnya yang diterima Republika, Selasa (6/3).

Sebelumnya, pemimpin redaksi salah satu media online menulis hasil wawancaranya bersama Djohar dalam perjalanan udara dari Bahrain menuju Indonesia. Dalam wawancara itu, media itu mengutip pernyataan Djohar yang mengatakan semua pemain senior LSI terlibat mafia. Akibat pernyataan ini APSNI langsung melayangkan surat somasi ke Ketua PSSI.

@republika

Laga Versus Bahrain, PSSI Cari Pemain 'Pengkhianat'

Terkait kekalahan timnas 0-10 dari Bahrain, Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong mengaku masih menunggu proses investigasi FIFA.

Yang menarik Limbong juga akan melakukan investigasi intern pada tim. Dia mengaku sengaja datang untuk menjemput tim di Bandara guna menginvestigasi apakah ada pemain yang berkhianat.

"Biasanya saya gak mau jemput tim begitu datang dari luar negeri. Tapi saat itu saya jemput dengan maksud ingin investigasi tim apakah ada yang menghianati bangsa ini. Siapa yang menghianati bangsa akan ada hukuman yang sangat berat," ujarnya.

Sekalipun mengaku tampil buruk, dia tetap merasa timnas diperlakukan tidak adil oleh wasit. "Ini aneh ada empat penalti dan dua kartu merah. Yang jelas investigasi ekstern dan intern harus dilakukan," ujarnya.

Dia memandang wasit Andre Al Hadad memang dikenal memiliki catatan kontroversi. Dia merujuk laga Cina versus Singapura yang dipimpin wasit asal Libanon tersebut. Di laga itu Singapura merasa dikerjai akibat adanya hukuman penalti di menit akhir. "Kita akan minta diselidiki bagaimana proses awal dari wasit itu ditunjuk memimpin laga kita hingga pada netralitasnya," pungkasnya.


@republika

PSSI Segera Akui Klub ISL

Kesempatan klub Liga Super Indonesia (LSI) untuk mendapatkan haknya kembali terbuka dalam kongres di Palangkaraya mendatang. "Dalam waktu singkat akan undang klub yang ada di ISL untuk berbicara. Waktunya sebelum tanggal 15 Maret. Nanti akan juga diundang bagi klub LSI untuk ikut kongres entah sebagai peserta, undangan, atau peninjau," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong.

Kebijakan PSSI untuk mengakui LSI diakui sebagai respon atas permintaan pemerintah soal rekonsiliasi. Limbong mengharapkan tawaran ini mampu meredakan perpecahan pengurus sepak bola. Dia pun berharap, dengan mengakui LSI, pemain tidak lagi terdiskriminasikan untuk memperkuat timnas. "Intinya yang kita harapkan prestasi. Untuk itu semuanya kita lakukan demi percepatan rekonsiliasi,"

Kalaupun klub LSI berencana menggugat PSSI, dia menyerahkan sepenuhnya pada forum kongres di Palangkaraya. Dalam kesempatan itu, Limbong mengaku mengapresiasi perhatian pemerintah akan konflik di sepak bola Indonesia.

Dia optimis dorongan pemerintah akan makin mempercepat bersatunya pengurus sepak bola. "Saya kira kita semua setuju dengan pernyataan presiden bahwa kita harus mengakhiri segala ribut-ribut ini. Dan PSSI akan berusaha agar semua polemik berakhir dan kiiita bersama membanguntimnas yang kuat," ujarnya.

PSSI juga mengaku mahfum dengan ancaman pemerintah memboikot dana bagi timnas. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Menpora Andi Mallarangeng lebih bersifat tekanan untuk meredam konflik.

Disamping itu Limbong menganggap wajar ancaman penghentian dana timnas karena prestasi yang ditunjukkan tidak memadai. "Siapa juga yang mau mengasih dana jika timnya tidak bagus. Saya pun tidak akan kasih duit kalau hasil yang dipetik tim jeblok," pungkasnya.

@republika