Kamis, 06 Maret 2014

Subangkit Ingin Tambah Pemain Lagi.

Head Coach Sriwijaya FC, Subangkit tampaknya berminat untuk menambah amunisi kembali, setelah melihat penampilan Sriwijaya FC U-21 dalam dua laga terakhir.
Satu nama yang menjadi incaran untuk ditarik ke skuad SFC senior adalah Yogi Novrian, yang tidak lain mantan anak asuhnya sewaktu melatih SFC U-21 musim lalu.

“Saya lihat Yogi mainnya bagus. Kita ada rencana untuk tarik dia ke skuad senior,” katanya usai melakoni laga persahabatan melawan SFC U-21 di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Selasa (4/3/2014).

Meski saat ini di posisi winger sendiri bisa dibilang paling gemuk dibandingkan posisi lainnya, tapi Subangkit tetap tertarik untuk menambah amunisi lagi. Baginya semakin banyak pilihan pemain maka akan semakain bagus, karena persaingan pun akan semakin ketat. Masing-masing pemain dipastikan bakal berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terbaiknya agar bisa menjadi pilihan utama dalam setiap pertandingan.

“Saya pikir daripada kita cari-cari pemain dari daerah luar yang kebanyakan sudah ada klub, lebih baik kita manfaatkan potensi yang ada di SFC U-21,” terang pelatih yang kerap mengorbitkan pemain-pemain muda itu.

(sripo)

Rabu, 05 Maret 2014

Sriwijaya FC Antisipasi Bola Atas Persija

Semakin dekatnya pertandingan menghadapi Persija Jakarta, Minggu (9/3),  pasukan Sriwijaya FC terus mematangkan persiapan. Salah satunya, dengan mengasah kemampuan para pemain belakang dalam menjaga areal pertahanan.

Terutama dalam mengantisipasi permainan bola-bola atas. Apalagi seperti diketahui, tim asuhan Pelatih Benny Dollo itu baru saja mendatangkan mantan penyerang Perak FA, Zelimir Terkes yang berasal dari Bosnia untuk mendampingi pemain berpaspor Kroasia, Ivan Bosnjak.  

Dengan postur tubuh tinggi yang dimiliki kedua penyerang itu, Bendol, julukan Benny Dollo, diprediksi akan memanfaatkannya dengan menerapkan pola permainan melalui sektor sayap. Karena itu, ketangguhan Abdullaye Maiga dkk. yang menjadi palang pintu terakhir Laskar Wong Kito, diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya meraih minimal satu poin.

Selain mewaspadai permainan bola-bola atas, pelatih Subangkit juga akan lebih merapatkan barisan pertahanannya. Strategi itu diterapkan agar tidak mudah ditembus oleh para gelandang serang yang dimiliki Persija seperti Ramdhani Lestaluhu dan Rohit Chand.  

Dari pertandingan uji coba melawan Perak FA dan sesi latihan yang dilakukan, arsitek asal Pasuruan itu mencoba memantapkan pola 5-4-1, 3-5-2 maupun 4-1-4-1 dan bermain lebih menunggu sebelum membangun serangan melalui counter attack.  

''Koordinasi di lini pertahanan memang masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan sebelum menghadapi Persija nanti. Apalagi dari tiga pertandingan terakhir, mereka selalu mencetak gol. Inilah yang harus kita waspadai,”ungkapnya.  

Persija saat ini bercokol di urutan empat klasemen sementara dengan poin tujuh sama dengan yang telah dikumpulkan SFC dari lima pertandingan. Namun bedanya, dari tiga laga itu tim asuhan Bendol sukses menorehkan dua kemenangan dan satu kali imbang.  

Selain itu, lini depan Macan Kemayoran sudah mencetak enam gol dan baru kebobolan tiga gol. Yakni saat berhasil meraih kemenangan 1-2 atas Barito, melumat Semen Padang 2-0, dan ditahan imbang Pelita Bandung Raya (PBR) 2-2.  

Sementara Laskar Wong Kito, baru menyarangkan tiga gol dan sudah kemasukan empat gol serta meraih dua kemenangan, dua kekalahan dan satu kali imbang. Dari catatan statistik itu, Persija lebih produktif dalam mencetak gol dan cukup baik dalam bertahan.  

''Sebagai tuan rumah, Persija pastinya akan bermain lebih menyerang. Karena itu, kita juga tengah berusaha memperkuat lini tengah tim agar tidak terus ditekan. Karena sekuat apa pun pertahanan kita, apabila terus ditekan maka dapat berakibat fatal,”lanjutnya.

Sementara itu, bek SFC, Firdaus Ramadhan mengatakan siap menunjukkan permainan terbaiknya apabila dirinya diberikan kepercayaan oleh pelatih saat menghadapi Persija. ''Kondisi fisik saya dalam kondisi siap apabila diberikan kepercayaan. Saya berjanji akan memberikan penampilan terbaik saya untuk SFC,’'janjinya.

(aww/sn)


Maman Kubur Asa Lawan Persija

Harapan Maman Abdurahman sudah bisa dimainkan saat Sriwijaya FC bertamu ke markas Persija Jakarta pada akhir pekan ini kandas, setelah dirinya masih harus menjalani perawatan pemulihan cedera lutut.

Menurut Maman, saat ini kondisinya belum sembuh total. Menurut analisa dokter yang menanganinya selama ini, paling tidak butuh sekitar enam pekan agar bisa sembuh total.

“Kata dokter butuh terapi rutin sekitar enam minggu. Sekarang baru masuk minggu keempat,” jelas Maman.

Dikatakan Maman, untuk mempercepat kesembuhan cederanya, dirinya harus menjalani terapi rutin selama enam jam dalam sehari.

“Selama di Jakarta saya selalu terapi tiap hari dari pukul 08.00 pagi sampai jam 02.00 siang,” ungkapnya.

Menurut Maman, cedera yang dialaminya ini memang membutuhkan waktu cukup lama untuk sembuh total, seperti halnya pernah dirasakan mantan penggawa Sriwijaya FC Firman Utina dan Aliyudin. Mereka harus menjalani operasi sebagai upaya penyembuhan, karena sudah terbilang kategori parah.

“Kalau cedera saya masih tergolong ringan, cukup dengan terapi saja untuk penyembuhan, tidak sampai harus operasi,” ujar pemain berusia 31 tahun itu.

Dengan kondisinya saat ini, Maman tak hanya bakal absen kala menghadapi Persija, namun juga saat bertamu ke Semen Padang pada 13 Maret, mengingat dirinya butuh waktu dua pekan lagi untuk sembuh total. Sementara pertandingan tidak menyisakan waktu hingga satu pekan.

“Sebenarnya saya sudah ingin main lawan Persija, tapi saya tidak ingin memaksakan diri. Saya ingin sembuh total agar mainnya tidak setengah-setengah,” pungkasnya. (gk-55)

goal

SFC U-21 Tunggu Instruksi Gubernur

Indonesia Super League (ISL) 2014 bakal kick off, 12 April nanti. Kompetisi sepak bola antar klub non profesional kontestan ISL ini bakal mempertandingkan 22 kontestan.

Sesuai surat pelaksana Liga 22 peserta dibagi dalam 5 grup. Sriwijaya FC, Semen Padang FC, Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya (PBR) tergabung dalam grup 1.

Kemudian grup 2 diisi Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persijap Jepara, Persiba Bantul, dan Arema Indonesia.

Lalu, grup 3 dihuni Persela Lamongan, Persepam Madura United, Gresik United, Persebaya Surabaya, serta Persik Kediri. Sedangkan Persisam, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Barito Putra dalan grup 4. Dan terakhir di grup 5 ada Persipura, Persiram, Perseru, serta PSM Makassar.

"Pendaftaran klub, ofisial, seragam tim dari, 3-15 Maret. Kemudian, pendaftaran
pemain tahap pertama,  5 Maret - 11 April, dan tahap kedua, 9-23 Mei 2014," ujar Augie Bunyamin, manajer Sriwijaya FC U-21, Selasa (4/3).

ISL U-21 dilaksanakan dalam 4 babak, pendahuluan, 12 Besar, semifinal, dan final.

"Babak pendahuluan (home and away),  Putaran 1, 12 April-8 Mei dan Putaran 2, 20 Mei-12 Juni. Kemudian babak 12 Besar (home tournament),  9 Agustus-6 September, babak semifinal (knock-out, home & away) 14- 20 September dan babak final 27 September nanti," tambah bos Hotel Swarna Dwipa ini.

Namun sayang Laskar Wong Kito Mudo -julukan Sriwijaya FC U-21- sebagai juara bertahan belum tetapkan target. "Kita tinggal tunggu instruksi pak Gubernur, (Alex Noerdin, red) sebagai pembina Sriwijaya FC. Kalau pak Gubernur minta kita juara, kita siapkan tim juara," lanjut dia.

Kini, Sriwijaya Junior sudah siapkan skuat, total 26 pemain. Namun sebelumnya coach Sriwijaya FC U-21, Andi Susanto menilai hanya 14 pemain memiliki kualitas mumpuni.

Peta kekuatan musim ini dengan musim lalu juga jauh berbeda. Musim lalu sebagian besar jebolan SAD Uruguay. Sedangkan musim ini mayoritas putra daerah.

"Masih ada waktu untuk merekrut pemain. Kita lihat saja nanti, yang jelas tim kita sekarang sudah siap berkompetisi," tambah dia. (ion)

(sumeks)

Rebutan Hafit Ibrahim

Sriwijaya FC miliki empat pemain usia di bawah 21 tahun. Masing-masing, Rifan Nahumarury, Teja Paku Alam, Ichsan Kurniawan, dan Hafit Ibrahim.  Dari empat nama tersebut hanya Hapit yang sudah merasakan atmosfer Indonesia Super League (ISL) VI 2013/2014. Bahkan kelahiran, 12 Mei 1993 itu sudah dua kali tampil sebagai starting eleven dari empat penampilan bersama skuat Jakabaring.


Sisanya Teja, Rifan, maupun Ichsan belum sekali pun main di kompetisi sepak bola paling bergengsi dalam negeri ini. Teja masih berada di bawah bayang-bayang penjaga gawang utama Fauzi Toldo dan pilihan kedua Celcius Gebze.

Sedangkan Rifan masih terbelenggu dengan cedera. Winger bertenaga kuda ini butuhkan waktu sekitar dua minggu lagi untuk pemulihan. Sedangkan Ichsan masih tergabung dalam pemusatan latihan Tim Nasional (Timnas) U-19 proyeksi Piala Asia Myanmar 2014. So, wajar jika kontribusi Hafit masih sangat dibutuhkan bagi Lancine Kone dan kawan-kawan.

Sekali pun sudah ada Septa Ryanto sebagai pelapis Asri Akbar. “Ya, Hafit sudah sangat menyatu dengan tim. Yang pasti dia (Hafit, red) sangat kita butuhkan untuk melangsungkan kompetisi,” ujar Asisten Manajer Sriwijaya FC, H Muchendi Mahzareki, kemarin.

Di sisi lain, Sriwijaya FC U-21 juga sangat membutuhkan tenaga Hafit untuk arungi kompetisi ISL U-21, mulai April nanti. “Ya, karena Hafit masih berusia di bawah 21 tahun, maka dia kita daftarkan ke Sriwijaya FC U-21. Selain Hafit, ada Rifan dan Teja,” kata Augie Bunyamin, manajer Sriwijaya FC, kemarin.
  Lanjut Augie, untuk Teja dan Rifan bisa dipastikan aman membela Laskar Wong Kito Mudo, julukan Sriwijaya FC U-21. Kemudian Ichsan masih menunggu hasil di skuat Garuda Jaya, julukan Timnas U-19. Sedangkan Hafit masih jadi rebutan. Mengingat baik Sriwijaya FC maupun Sriwijaya FC U-21 sama-sama tidak lepas Hafit.

“Nanti akan saya diskusikan sama pelatih (Subangkit, red) dulu. Paling-paling kita akan pakai Hafit jika tidak dimainkan senior. Tapi, jika di waktu bersamaan digunakan senior tentu Hafit akan perkuat senior,” tambah bos Hotel Swarna Dwipa Palembang ini.

 Apalagi jajaran pelatih klub berjuluk Laskar Wong Kito bakal menjadikan Hafit sebagai pemain reguler. “Yang jelas kita tetap akan mempersiapkan pemain pengganti Hafit,” tukas ketua harian IMI Sumsel ini. (ion/nan/ce5)

(sumeks)

Sriwijaya FC Panggil Dua Punggawa Di Timnas U-23

Pelatih Sriwijaya FC Subangkit berencana memanggil dua penggawa muda, Risky Dwi Ramadhana dan Hapit Ibrahim, untuk menghadapi Persija Jakarta, Minggu (9/3).

Meski usianya masih belia dan minim pengalaman, namun nakhoda asal Pasuruan itu menilai Eky, panggilan akrab Risky Dwi Ramadhana dan Hapit sudah padu dengan tim dan mengenal baik pola permainannya. Pengalaman Subangkit saat mengantar SFC U-21 juara Indonesia Super League (ISL) U-21, cukup untuk memberikan penilaian mengenai kualitas kedua penggawa Laskar Mudo Wong Kito itu.  

Karena itulah, dirinya tidak memiliki keraguan sama sekali mengenai skill individu kedua anak asuhnya itu. Meskipun terkadang eks pelatih Persiwa itu menilai Eky dan Hapit masih sering grogi, saat diturunkan saat menghadapi tim besar seperti Arema Cronous belum lama ini.

Saat itu, Hapit digantikan oleh Syamsir Alam saat pertandingan belum berjalan setengah babak lantaran dirinya tidak bermain maksimal dan sering kali salah passing serta mudah kehilangan bola. Sementara Eky tetap dipertahankan hingga pertandingan berakhir.      

''Informasinya, seleksi tahap awal Timnas U-23 akan berakhir tanggal 7 Maret nanti. Risky dan Hapit akan saya minya untuk bergabung bersama tim di Jakarta. Meski masih muda, tetapi tenaga mereka dibutuhkan tim,”ungkapnya.    

Menghadapi Persija, Subangkit mengatakan dirinya membutuhkan seluruh komposisi pemain terbaiknya. Meskipun saat ini sudah ada nama Septarianto, yang notabennya merupakan pemain berpengalaman.  

Namun tanpa merendahkan kemampuan yang dimiliki oleh mantan pemain Barito Putra itu, suksesor Kas Hartadi ini mengaku tidak mau berspekulasi untuk menurunkan Septa, karena masih membutuhkan adaptasi.      

Subangkit juga yakin, banyak pengalaman berharga dan masukan yang telah diperoleh Eky dan Hapit setelah kedua anak asuhnya itu pulang dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) yang dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNJ).  

''Saya yakin mereka mendapatkan banyak ilmu selama mengikuti pelatnas, baik itu dari mental bertanding maupun peningkatan secara teknik dan skill permainan. Selain itu, mereka berdua memang kita persiapkan untuk melapis lini depan dan tengah tim kita. Apalagi mengingat, Persija juga banyak didominasi para pemain muda,”jelasnya.  

Sementara itu, Risky Dwi Ramadhana membenarkan jika pelatnas Timnas U-23 akan berakhir pada (7/3) nanti. Dia juga mengaku siap apabila memang pelatih menginginkannya langsung bergabung dengan tim di Jakarta. ''Kalau memang pelatih menginginkan, saya tentunya siap,”paparnya yang juga diamini oleh Hapit Ibrahim.

(aww/sn)

Selasa, 04 Maret 2014

Jadwal Sriwijaya FC Di ISL 2014

PUTARAN I :

1. Minggu (2/2/2014)
Persib 1-0 SFC

2.Kamis (6/2/2014)
Pelita Bandung Raya 0-1 SFC

3.Minggu (9/2/2014)
SFC 0-2 Arema

4.Kamis (13/2/2014)
SFC 0-0 Gresik United

5.Selasa(18/2/2014)
SFC 1-0 Persijap Jepara

6.Minggu (9/3/2014)
Persija vs SFC

7.Kamis (13/3/2014)
Semen Padang vs SFC

8.Minggu (13/4/2014)
SFC vs Barito Putera

9.Selasa (22/4/2014)
SFC vs Persita Tangerang

10.Sabtu (26/4/2014)
Persik vs SFC

Putaran II:

11.Rabu (21/5/2014)
SFC vs Persik

12.Sabtu (25/5/2014)
Persita Tangerang vs SFC

13.Minggu (1/6/2014)
Barito Putera vs SFC

14.Minggu (8/6/2014)
SFC vs Semen Padang

15.Rabu (11/6/2014)
SFC vs Persija

16.Selasa (17/8/2014)
Persijap Jepara vs SFC

17.Rabu (20/8/2014)
Gresik United vs SFC

18.Sabtu (23/8/2014)
Arema vs SFC

19.Rabu (27/8/2014)
SFC vs Pelita Bandung Raya

20. Minggu (31/8/2014)

SFC vs Persib

Lancine Kone Belum Tentu Di Mainkan Saat Persija vs SFC

Sejak selesai menjalani operasi jempol kanan, penampilan kapten tim Sriwijaya FC, Lancine Kone tak kunjung membaik. Malah, performa Kone cenderung menurun drastis.  Berbeda seperti saat dirinya baru direkrut oleh manajemen klub Laskar Wong Kito beberapa bulan lalu.

Dia selalu tampil dominan dalam setiap pertandingan ujicoba maupun pramusim. Puncaknya, Kone menjadi pahlawan kemenangan SFC saat membombardir gawang tim promosi asal Papua, Perseru Serui delapan gol tanpa balas.

Kala itu, legiun asing asal Pantai Gading itu menyumbangkan lima gol. Namun setelah itu, performanya terus menurun. Apalagi setelah dirinya absen di dua pertandingan perdana SFC menghadapi Persib (2/2) dan Pelita Bandung Raya (6/2).

Kone baru kembali merumput saat menghadapi Arema Cronus (9/2) dilaga kandang. Tapi, Kone masih belum menunjukkan peningkatan penampilan dengan alasan kondisinya masih belum fit 100%.

Begitu pula saat dia tampil melawan Gresik United (13/2) dan Persijap Jepara (18/2) lalu. Meskipun di laga terakhir itu dia mencetak satu gol. Karena satu gol tersebut disumbangkannya melalui titik putih dan bukan dari skema pertandingan.

Setelah itu, kompetisi Indonesia Super League (ISL) memasuki masa jeda kompetisi. Dan Kone pun memanfaatkannya untuk beristirahat total di Swarna Dwipa Resiudent, disaat rekan-rekan lainnya memilih pulang kampong ataupun pergi berlibur.

Namun ternyata, waktu istirahat yang panjang itu masih menurut Kone masih belum membuat kondisinya sembuh 100 persen, dari cedera jempol tangan kanannya.

Malah pada pertandingan melawan Perak FA, dia terlihat mengeluhkan bahu kanan pada pelatih pada menit 28, usai berbenturan dengan salah satu pemain Perak FA. ''Bahu saya masih terasa sakit, setelah mengalami benturan dengan pemain Perak FA,” ujarnya singkat.

Saat ditanya apakah dirinya nanti bisa bermain lawan Persija Jakarta. Mantan kapten Putra Samarinda ini mengatakan belum bisa memastikannya dan akan terlebih dahulu memeriksakan kondisinya dengan dokter tim. ''Saya belum tahu bisa main atau tidak lawan Persija nanti, tergantung hasil pemeriksaan dokter nanti,” jawabnya.

Kone juga mengatakan, sebenarnya kondisinya belum begitu fit saat melawan Perak FA dengan alasan luka di tangannya masih belum sembuh. Bahkan dirinya mengaku masih trauma dan takut jahitan lukanya kembali terbuka.

''Aku belum fit karena luka di tangan masih belum sembuh benar. Jadi aku masih takut-takut untuk bermain saat lawan Perak FA kemarin,” terangnya.

Akan tetapi, pernyataan berbeda diungkapkan oleh pelatih Subangkit. Menurut dia kondisi Kone baik-baik saja dan tidak ada masalah dengan luka dijempol tangan kanannya maupun bahunya. ''Kondisi Kone baik-baik saja, dia tidak mengalami cedera apa-apa,” ucapnya singkat.

(aww/sn)

Sriwijaya FC Rugi Ratusan Juta Saat Gelar Laga Ujicoba Lwan Perak FA

 Panitia Dodi Reza Alex (DRA) International Friendly Match merugi ratusan juta. Itu karena pemasukan tiket pada pertandingan Sriwijaya FC versus Perak FA di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, (1/3) lalu, hanya Rp29,7 juta. Padahal, dana yang harus dikeluarkan untuk menggelar dua laga mencapai Rp209 juta.
Untuk pertandingan Sriwijaya FC U-21 kontra Perak FA gratis.

"Jelas secara materi kami rugi. Namun, untungnya Sriwijaya FC mendapatkan modal bagus jelang hadapi Persija Jakarta karena menang 1- 0. Sedangkan Sriwijaya FC U-21 berhasil menahan imbang 2-2," ujar Augie Bunyamin, ketua panitia pelaksana DRA International Friendly Match, kepada awak media kemarin, (3/3).

  Sedikitnya pemasukan disebabkan beberapa faktor. Di antaranya penonton sepi ditambah dengan harga tiket murah atau diskon 50 persen dari tiket pertandingan home Indonesia Super League (ISL). "Ditambah lagi diskon khusus suporter. Memang kelihatan suporter ramai, tapi harga tiketnya sangat murah, dari sebelumnya sudah didiskon Rp15 ribu jadi Rp8 ribu," sambung Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC ini.

  Meski demikian, panpel tetap puas diri. Mengingat The Bos Gaurus--julukan Perak FA--telah memberi apresiasi terhadap sambutan tuan rumah. "Bahkan, petinggi Perak FA bilang ini kali pertama dalam sejarah klub melakoni laga uji coba internasional mendapat sambutan hangat dari panitia," lanjut Direktur Utama Asrama Haji ini.

  Padahal, masih kata bos Hotel Swarna Dwipa Palembang ini, pihaknya tidak memberikan bayaran khusus bagi tim tamu. Seperti sambutan spanduk selamat datang berjumlah 40 lembar,  jamuan makan malam dan wisata kuliner, serta kunjungi tempat sejarah di Masjid Agung Darusalam.
"Tiket pesawat mereka bayar sendiri, hanya hotel yang sharing, namun kita hanya memberikan diskon 50 persen. Setiap makan malam kita suguhkan hiburan musik dangdut dan kita berikan souvenir. Mereka juga terlihat senang bisa belanja ke Pasar 16 Ilir," tambahnya.


  Nah, karena pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang, maka klub berjuluk Laskar Wong Kito pikir-pikir untuk gelar laga internasional selanjutnya. Di antaranya kontra klub asal Korea Selatan (Korsel) dan Thailand yang rencana semula akan dilangsungkan Mei dan Agustus nanti. "Kita akan tinjau ulang wacana mendatangkan klub Korsel dan Thailand. Tapi, kalau DRA sih pada prinsipnya setuju saja," tukas dia. (ion/nan/ce6)

(sumeks)

Senin, 03 Maret 2014

Septa Ryanto Masih Di Parkir

Gelandang anyar Sriwijaya FC, Septa Ryanto belum dapat garansi inti menghadapi Persija Jakarta dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) VI 2013/2014. Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Subangkit telah mengisyaratkan jadikan pemain kelahiran Muara Enim, 1 September 1982 ini sebagai cadangan atau diparkir dalam duel away di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, pada Minggu (9/3) nanti.

    Alasan sang juru taktik, pemain yang tiga musim sebelumnya berbaju Barito Putera Banjarmasin ini masih belum klop dengan skuat berjuluk Laskar Wong Kito. Itu lumrah mengingat jebolan Diklat Palembang ini baru gabung Lancine Kone dan kawan-kawan, Selasa (25/2) sebelum resmi dikontrak, (28/2) lalu.

    “Saya kira Septa perlu adaptasi lagi dan tentunya tidak bisa langsung main (masuk starting eleven, red) hadapi Persija Jakarta nanti,” ujar Bangkit, panggilan akrab Subangkit, kemarin, (2/3).

    Namun bukan berarti jadi penyesalan perekrutan pemain ber-jersey 4 tersebut. Pasalnya, stok lini tengah tipis. Setelah ditinggal Hafit Ibrahim ikut seleksi Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 dan belum kembalinya Ichsan Kurniawan dalan trining center (TC) bersama Timnas U-19 nyaris hanya menyisakan Asri Akbar di barisan jangkar.

    Maman Abdurrahman yang pada turnamen pramusim sempat dicoba sebagai gelandang bertahan sampai sekarang belum fit 100 persen. Bahkan eks penggawa Persib Bandung ini masih diragukan untuk turun menghadapi Macan Kemayoran, julukan Persija. “Pertimbangan kita ambil Septa karena kita hanya ada Asri. Jadi kesulitan untuk posisi lini tengah,” sambung mantan juru taktik Persiwa Wamena ini.

    Hanya untuk informasi, Septa merupakan pemain terakhir atau ke-28 skuat Jakabaring musim ini. Fans Xavi Alonso ini didaftarkan seiring penutupan bursa transfer putaran pertama. Saat menghadapi Perak FA dalam laga uji coba internasional di Jakabaring, 1 Maret kemarin, dia juga harus duduk manis di bangku cadangan.

    Meski demikian, tidak membuat Septa patah arang. Alumni SMAN 3 Palembang ini tetap akan berusaha maksimal untuk menembus skuat utama. Berbekal pengalaman bersama beberapa klub besar dalam negeri, pemain yang sempat merumput bersama Sriwijaya FC musim 2005-2008 ini yakin akan segera beradaptasi.

    “Iya, itu memang yang saya hadapi sekarang (butuh adaptasi, red). Saya masih butuh adaptasi terhadap skuat baru Sriwijaya FC. Memang saya sempat bersama Sriwijaya FC, tapi sudah lama dan pemain-pemainnya juga sudah ganti,” timpal dia.

    Pemilik tinggi 168 cm dan berat 65 kg ini meyakini jika tidak butuh waktu lama untuk menyatu dengan tim. “Saya akan berusaha untuk segera pahami strategi yang selama ini dijalankan sama tim pelatih. Ya, saya akan meyakinkannya di atas lapangan nanti kalau diberi kesempatan buat turun bermain,” tambah dia. (ion)

sumek