Rabu, 02 Mei 2012

PT LI Temui Komite Wasit & Kompetisi


BEBERAPA laga terakhir ISL 2011/2012 diwarnai kericuhan. Demi menjaga kualitas dan kredebilitas kompetisi, PT LI temui Komite Wasit dan Kompetisi PSSI.

Rabu (2/5), PT Liga Indonesia (LI) selaku operator Indonesia Super League (ISL) sambangi kantor PSSI di Pintu I Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Mereka hendak menggelar evaluasi bersama Komite Wasit dan Kompetisi terkait penyelenggaraan ISL.

Sayang, pada kesempatan itu, Komite Kompetisi PSSI yang dipimpin Tonny Aprilani berhalangan hadir. PT LI yang diwakili CEO PT LI Joko 'Jodri' Driyono pun hanya menggelar rapat evalusai dengan Komite Wasit PSSI yang diketuai Roberto Rouw.

"Sebenarnya, rapat PT LI dan PSSI itu cukup spesial, khususnya dengan Komite Wasit. Beberapa waktu ke depan juga dengan Komite Kompetisi," terang Jodri seusai rapat.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, ISL musim ini banyak diwarnai kericuhan. Pemicunya, mulai kepemimpinan perangkat pertandingan (wasit, asisten wasit), pemain, hingga ofisial tim.

Teranyar, kericuhan terjadi dalam laga Arema Indonesia versus Pelita Jaya FC pada 28 April dan Gresik United versus Persiram Raja Ampat pada 30 April.

"PT LI menerima beberapa catatan soal penyelenggaraan ISL. Ada masukan dan protes yang disampaikan klub. Kami memandang hal itu justru positif, yaitu semangat menjaga kualitas dan kredebilitas kompetisi," tandas Jodri.

Sebagai tindak lanjut, menurut Jodri, demi mencapai cita-cita menjaga kualitas dan kredebiltas kompetisi, PT LI akan berkolaborasi dengan PSSI, Komite Wasit dan Kompeitisi. Salah satunya berupa diskusi soal Laws of The Game FIFA.

"Memproteksi kualitas liga jadi tanggung jawab kita semua. Oleh karenanya, akan ada kolaborasi dengan PSSI, Komite Wasit, dan Komite Kompetisi. Salah satunya dengan cara sosialisasi dan diskusi Laws of The Game FIFA," ujar Jodri.

Mengamini pernyataan Jodri, Roberto selaku Ketua Komite Wasit PSSI membeberkan rencana mempertemukan seluruh wasit yang berkecimpung di ISL pada Senin (7/5) di Hotel Aston, Jakarta.

"Itu jelas tanggung jawab kami karena Komite Wasit PSSI-lah yang mengelola perangkat pertandingan. Mungkin, di awal musim, itu diatur PT LI mengingat kondisi sepakbola Indonesia yang karut-marut. Sekarang kepengurusan PSSI telah terbentuk dan Komite Wasit bertanggung jawab atas itu," jelas Roberto.

"Dan, setelah melihat kejadian dalam beberapa pertandingan terakhir ISL, kami kira perlu pertemuan dengan para wasit. Rencananya, pertemuan itu berlangsung di Hotel Aston, Senin (7/5)," lanjut Roberto.

Selain evaluasi, Roberto juga ingin pertemuan itu dijadikan wadah untuk membina dan memperkuat mental memimpin pertandingan bagi para wasit.

"Selain evaluasi kinerja mereka, kami juga akan membina dan menguatkan mental mereka. Mereka tidak perlu ragu saat mengambil keputusan jika itu benar. Maklum saja, mendekati akhir musim, tensi para peserta ISL meninggi dan perangkat pertandinganlah yang paling gampang diserang," pungkas Roberto.

@12paz

Tidak ada komentar: