Kamis, 12 April 2012

Peringkat Indonesia Anjlok, Ini Jawaban PSSI Indonesia bahkan kini harus puas berada di bawah peringkat Filipina.

Peringkat Indonesia kembali anjlok. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan FIFA, Rabu 11 April 2012, Indonesia harus puas berada di peringkat 151 dengan mengumpulkan 160 poin, atau turun 4 peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indonesia bahkan kini harus puas berada di bawah peringkat Filipina.

Phil Younghusband dan kawan-kawan kini menempati posisi ke-148. Dua negara Asia Tenggara lain yang memiliki peringkat lebih baik dari Indonesia adalah Vietnam dan Thailand. Vietnam kini berada di peringkat 97, atau naik 1 peringkat. Sedangkan Thailand berada di posisi 141, turun 2 peringkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Peringkat Indonesia memang masih lebih baik dibandingkan Malaysia dan Singapura yang berada di posisi 156 dan 158. Namun ini menjadi peringkat terburuk dalam lima bulan terakhir. Tren penurunan peringkat FIFA yang dialami Indonesia dimulai pada Desember 2011. Di mana saat itu, posisi Indonesia masih terkunci di peringkat 142.

Pada bulan Januari 2012, peringkat Indonesia melorot satu strip menjadi 143. Di bulan kedua atau Februari, peringkat Indonesia kembali mengalami penurunan, bahkan hingga tiga strip menjadi 146. Memasuki bulan Maret, Indonesia kembali harus turun di posisi 147. Dan di bulan ini, Indonesia terdampar di peringkat 151.

Menyikapi hal tersebut, penanggung jawab timnas Indonesia, Bernhard Limbong mengungkapkan pihaknya tidak ingin terlalu berkutat pada peringkat yang dikeluarkan FIFA. Menurutnya, hal yang paling mendesak adalah mengatasi kisruh yang terjadi dalam kepengurusan PSSI saat ini.
"Sebenarnya kita tidak perlu berkutat dengan masalah angka yang dikeluarkan FIFA. Buat apa kita dapat peringkat 100 jika tidak bersatu? Jadi itu (penyelesaian konflik) yang menjadi prioritas kami," kata Bernhard kepada VIVAnews, Rabu 11 April 2012.
Berbicara sejarah, peringkat 151 memang bukan yang terburuk bagi Indonesia. Peringkat terendah Indonesia terjadi pada Desember 2006 saat masih berada di bawah rezim Nurdin Halid. Saat itu Indonesia menduduki peringkat 153 FIFA.
Sedangkan peringkat terbaik Indonesia dicapai pada bulan September 2008 dengan menduduki peringkat 76 FIFA. Saat itu, PSSI dipimpin Azwar Anas yang beberapa saat kemudian mundur menyusul kegagalan Indonesia melaju ke final Piala Tiger.

Dongkrak Peringkat, PSSI Akan Panggil Pemain ISL

Bernhard sendiri tidak menafikan, meski tidak terlalu memperdulikan peringkat, tapi pihaknya tetap berusaha dengan berbagai cara untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam peringkat FIFA. Salah satu cara yang ditempuh dengan berencana membuka kembali peluang memanggil pemain-pemain yang merumput di Indonesian Super League (ISL).
"Kami akan melakukan upaya terukur dan bersatu untuk membawa kembali peringkat Indonesia naik. Salah satu cara adalah dengan rekonsiliasi. Kami akan meyakinkan FIFA agar timnas Indonesia bisa mengerahkan full team atau menurunkan tim terbaik," papar Bernhard.
PSSI tampaknya sadar dengan hanya bermodal pemain-pemain IPL, timnas Indonesia tidak akan menuai hasil yang memuaskan. Hal itu juga dibuktikan dengan hasil memalukan yang dituai Indonesia di penyisihan Grup E Pra Piala Dunia 2014 pada 29 Februari 2012 lalu.
Saat itu, Indonesia dicukur Bahrain 0-10. Hasil itu menjadi yang terburuk dalam 28 tahun terkhir. Rekor terburuk Indonesia sebelumnya dicatat saat bertemu Denmark dalam sebuah laga pershabatan di Kopenhagen, 3 September 1974. Dalam duel ini pasukan Merah Putih menyerah dengan skor 0-9.
Karena alasan itu pula yang akhirnya mampu memaksa PSSI pimpinan Djohar Arifin menelan ludah sendiri. Maklum, Djohar sempat berikrar tak akan memanggil pemain yang bermain di kompetisi ISL.
"Dan semoga ini (pemanggilan kembali pemain ISL) dapat menjadi perbaikan bagi peringkat Indonesia. Diharapkan di ajang terdekat, Indonesia yang akan berlaga di Palestina pada 15 Mei mendatang, sudah bisa bermain full team," kata Bernhard Limbong.

@VIVAbola

Tidak ada komentar: