Senin, 16 April 2012

PSSI Tak Lobi AFC

Berharap Tim Task Force Maksimal

Waktu kedatangan tim Task Force AFC untuk mengumpulkan informasi terkait kisruh sepak bola Indonesia belum pasti. Namun, sejauh Ini Ketua Umum PSSI djohar Arifin telah menyiapkan semua kebutuhan tim yang beranggotakan lima orang tunjukan FIFA tersebut.

"Apa yang mereka minta, kami akan penuhi. Yang terpenting, kerja tim task force lancar dan bisa mengetahui serta menilai kondisi sepak bola kita," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin saat dihubungi, kemarin (15/4).

Menurut dia, PSSI tidak memiliki kekhawatiran sama sekali dengan kedatangan tim Task Force. Terkait dengan cibiran bahwa banyaknya karteker di kubu PSSI saat kongres di Palangkaraya Maret lalu, Djohar juga sudah siapkan pembelaan. Menurut dia, keberadaan anggota dan kebijakan yang diambil PSSI-nya selama ini seluruhnya berlandaskan statuta.

"Kami bisa jelaskan itu semua. Karena itu semua berdasarkan statuta," ujar lelaki bergelar profesor tersebut.

Karena keyakinan itulah, Djohar sampai sekarang tak sedikitpun melakukan lobi dengan pihak AFC. Alasan itu pula yang membuat dirinya tak tahu pasti kapan waktu kedatangan tim Task Force yang awalnya direncanakan tiba pekan ini.

Di sisi lain, untuk menunjukkan bahwa PSSI bisa menyelesaikan permasalahan dualisme yang selama ini santer diberitakan, pihaknya memanggil pemain Indonesia Super League (ISL) ke Timnas. Dia juga berharap, dari langkah baik PSSI sampai meminta dispensasi pemanggilan pemain ISL ke AFC, tim task force akan tahu usaha menyelesaikan masalah oleh PSSI.

"Kami tak melakukan lobi apa-apa. Biarkan semua berjalan apa adanya," terang Djohar.

Sementara itu, kubu PSSI La Nyalla Mattalitti juga telah mempersiapkan beberapa dokumen penting untuk menghadapi tim Task Force. Bahkan, mereka telah mengatur agar yang menyambut tim bentukan FIFA itu adalah klub-klub anggota PSSI.

"Semuanya sudah kami siapkan. Kami akan jelaskan bagaimana kondisinya kepada tim task force nanti," tutur Nyalla.

Nantinya, dalam pembahasan dengan tim Task Force pihaknya akan merunut bagaimana kronologi sampai terjadinya Kongres Luar Biasa (KLB).

Nyalla menegaskan bahwa dalam PSSI tidak ada dualisme karena kubu Djohar sudah diturunkan klub-klub yang mengusungnya di Kongres Solo 2011 silam.

"Ini yang nanti akan kami jelaskan. Agar semuanya jelas, tidak ada permasalahan kembali," tandasnya. (aam/jpnn/nin)

Tidak ada komentar: