Senin, 02 April 2012

Rekonsiliasi, PSSI Gandeng Nirwan Bakrie

Upaya rekonsiliasi yang dibangun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), ternyata tidak hanya sebatas pada klub Indonesia Super League (ISL). Namun, menuju kepada mantan Wakil Ketua Umum PSSI, Nirwan Bakrie .

Langkah tersebut ditempuh PSSI guna menyelesaikan persoalan dualisme kompetisi sepak bola Indonesia.

Menurut Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, sosok Nirwan memiliki peran penting di dunia sepak bola Tanah Air. Apalagi, Nirwan dinilai berada di balik terus bergulirnya kompetisi ISL yang dioperatori PT Liga Indonesia (PT LI).

"Kami akan meminta dukungan beliau (Nirwan). Karena, Nirwan sudah berpengalaman dan dihormati oleh klub-klub di Tanah Air," kata Djohar kepada wartawan, Senin (2/4).

Pihaknya ingin menggandeng Nirwan supaya mendapatkan sumbang saran, agar menjembatani dua kompetisi supaya menjadi satu.
Kompetisi tersebut adalah ISL dan Indonesian Premier League ( IPL).

Menurut Djohar, PSSI percaya Nirwan sebagai sosok yang mencintai sepak bola dan tidak ingin Indonesia terkena sanksi FIFA . Karena itu, pihaknya bakal segera berkomunikasi dengan mantan wakil ketua umum PSSI tersebut.

"Komunikasi akan segera kami lakukan dan tentunya juga komunikasi dengan klub," tambahnya.

Upaya yang akan dilakukan itu diyakini tidak akan bertepuk sebelah tangan.
Menurut Djohar, sosok Nirwan tidak akan mungkin menghalang-halangi rencana rekonsiliasi yang sudah diprogramkan.

"Beliau juga memiliki jasa besar terhadap pembinaan sepak bola usia muda. Karena itu, kami yakin Nirwan
bersedia mencarikan solusi," tandasnya.

Di sisi lain, PSSI juga bakal mengintensifkan komunikasi dengan klub-klub ISL, supaya kisruh sepak bola di negeri ini segera selesai. Meski dua kali rekonsiliasi gagal, PSSI tetap yakin pintu islah akan terbuka lebar. Terlebih, mengenai format rekonsiliasi selanjutnya, Djohar akan menawarkan kepada masing-masing klub, apakah ingin bertemu eksklusif atau secara bersama.

"Kami akan menanyakan ke tiap klub apa format rekonsiliasi. Apakah secara massal atau pertemuan per klub.
Intinya, kami harus mendengar apa yang klub-klub inginkan dahulu. Baru setelah itu bisa kita komunikasikan
tawarannya (soal kompetisi) seperti apa," ungkap Djohar. (esa/dzi)

@bola.net

Tidak ada komentar: