Rabu, 04 April 2012

PSSI Dinilai Salah Alamat

Upaya rekonsiliasi yang dilakukan PSSI pimpinan Djohar Arifin husin dengan merangkul klub-klub ISL dinilai salah alamat. Manajer Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazarudin, menilai seharusnya PSSI merangkul kubu PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB) di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti.

"Seharusnya saat ini mereka berkomunikasi dengan induk kami, PSSI pimpinan La Nyalla yang dibentuk lewat KLB. Mereka salah alamat jika masih berkutat dengan upaya merangkul klub-klub ISL. Biar bagaimanapun juga, kami klub-klub ini telah menunjuk kepengurusan PSSI baru yang merupakan perwakilan kami. Jadi silakan mereka menghubungi PSSI-KPSI," ujar Iwan.

Iwan mengatakan, persoalan PSSI dengan klub-klub ISL seharusnya sudah diselesaikan sebelum mereka memberikan mandat kepada KPSI untuk menggelar KLB. Setelah KLB bergulir dan mandat diserahkan ke PSSI pimpinan La Nyalla, menurut Iwan, seharusnya persoalan membangun rekonsiliasi dialihkan PSSI Djohar ke PSSI kubu La Nyalla.

"Beberapa waktu lalu saya juga dihubungi mereka untuk membicarakan ajakan mereka rekonsiliasi. Sebetulnya itu salah sasaran. Kami ini sudah memberikan mandat kepada PSSI yang baru dibentuk hasil KLB. Seharusnya rekonsiliasi mereka diarahkan kepada kepengurusan baru ini. Saya kira jika mereka bisa, klub-klub akan otomatis ikut," papar Iwan.

Sementara itu, Ketua tim rekonsiliasi PSSI Bernhard Limbong mengaku tidak patah arang dengan penolakan rekonsiliasi yang disuarakan klub-klub ISL. Bernhard mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha merangkul klub-klub tersebut.

Bernhard mengatakan pihaknya tidak akan pernah bosan untuk mengajak klub-klub ISL kembali satu atap di bawah PSSI Djohar Arifin. Meski faktanya dua kali agenda rekonsiliasi yang mereka gelar tak mendapat respon positif dari klub-klub tersebut.

"Saya tidak akan pernah bosan untuk menggelar rekonsiliasi. Thomas Alfa Edison saja ribuan kali gagal saat akan menciptakan lampu. Tetapi akhirnya dia berhasil juga. Itu juga yang akan dilakukan PSSI meskipun gagal di upaya sebelumnya," ujar Bernhard.

© VIVAbola

Tidak ada komentar: