Kamis, 05 April 2012

Nirwan Disebut Bubarkan KPSI, La Nyalla Cuek

Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti, sama sekali tidak terganggu dengan beredarnya isu pembubaran organisasi yang kini dipimpinnya.

Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti dan Rahim Soekasah terpilih sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI versi KPSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (18/3).

Selain menetapkan keduanya, KLB tersebut juga menetapkan anggota Komite Eksekutif (Exco). Dalam rapat Exco, juga telah tersusun kepengurusan di bawah pimpinan La Nyalla untuk masa bakti 20012/2016.

"Saya tetap sah sebagai Ketua Umum PSSI (versi KPSI) karena dipilih oleh 2/3 anggota sah PSSI. Berita yang menyebut organisasi pimpinan saya sudah dibubarkan, itu bohong besar. Saya tegaskan, 1.000 persen saya masih sah sebagai Ketua Umum PSSI," kata La Nyalla kepada Bola.net.

Hal tersebut bermula dari pemberitaan yang tersiar luas bahwa La Nyalla beserta pengikutnya mendatangi rapat luar biasa yang sengaja diadakan Nirwan Bakrie di hotel Nikko, Jakarta, Rabu (04/4). Rapat yang digelar sejak sore hingga tengah malam tersebut memiliki agenda utama mendengarkan pandangan dari Nirwan, notabene sang bos besar yang selama ini berada di belakang layar KPSI.

Jalannya rapat diwartakan cukup tegang karena membahas kelanjutan organisasi yang dipimpin La Nyala serta pemecatan Dali Tahir di komite AFC.

Pasalnya, berdasarkan surat dari Departermen Media FIFA pada 3 April 2012, yang diakui hanya pengurus PSSI hasil KLB di Solo, yakni Djohar Arifin Husin. Alhasil, KPSI dianggap sebagai organisasi tanpa bentuk dan hanya membuang-buang duit secara percuma.

Hal tersebutlah yang menyebabkan Nirwan merasa jengah dengan dagelan yang dipertontonkan oleh La Nyala dan kawan-kawan hingga merasa perlu untuk menghentikan apa yang sudah diberikan.

Dengan demikian, menurut berita yang sumbernya sudah diketahui La Nyalla tersebut, Nirwan Bakrie mengharapkan La Nyalla dan kawan-kawan tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif demi kemajuan persepakbolaan Indonesia.

Masih dalam warta tersebut, Nirwan juga berpesan agar semua pihak dapat berkonsentrasi untuk membangun sepakbola nasional tanpa mengutamakan kepentingan kelompok. Tidak ada lagi diskriminasi, jadi dukunglah PSSI yang sah dan diakui FIFA demi sepakbola Indonesia di masa depan.

"Itu saya pastikan Nirwan Bakrie palsu. Pokoknya, itu berita bohong. PSSI pimpinan saya tetap solid dan terus bekerja," tegasnya.

Selama ini, Nirwan dinilai jor-joran dalam memberikan waktu, uang dan tenaga untuk menghidupi klub Indonesia Super League (ISL) di bawah operator PT Liga Indonesia (PT LI).

Ditambah lagi, ahli lobi mereka di luar negeri, Dali Tahir sudah dikeluarkan dari zona nyaman (comfort zone) sehingga kelompok Nirwan tidak bisa leluasa lagi menutupi berita-berita miring yang menyangkut mereka di hadapan AFC maupun FIFA

Hasil Keputusan Rapat Versi Sumber Berita Yang Dianggap Palsu:

1. Ceased operations/pembubaran KPSI (pimpinan Toni A) dan semua bentuk produknya termasuk PSSI versi La Nyala.

2. Untuk menghindari kekecewaan pendukung fanatik klub-klub ISL dan kontrak bisnis dengan third party, seperti hak siar dan lain-lain, maka kompetisi ISL tetap dilanjutkan sampai akhir musim kompetisi, selanjutnya tergantung keputusan dewan rekonsiliasi.

3. Dibentuk dewan rekonsiliasi untuk mengadakan pertemuan formal dan informal dengan PSSI Djohar Arifin untuk membahas format yang terbaik untuk tercapainya win-win solution dari konflik yang terjadi selama ini.

4. Peserta rapat diharapkan tidak mempublikasi hasil dari rapat ini mengingat harkat dan martabat personal-personal yang terlibat dalam kisruh selama ini (tidak ada yang merasa embarrased) serta tetap low profile untuk kestabilan politik menjelang Pilpres 2014. (esa/gia)

@bola.net

Tidak ada komentar: