Sabtu, 07 April 2012

Djohar Arifin: KLB di Ancol Tidak Ada Dasar Hukumnya

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, menyambut baik gagasan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) membentuk satuan tugas. Djohar pun menyatakan PSSI siap mendukung kinerja satuan tugas AFC tersebut.

"Kami menyambut baik pembentukan satuan tugas supaya mereka lebih tahu masalah yang sebenarnya terjadi di Indonesia," kata Djohar, Sabtu (7/4/2012).

Satuan Tugas merupakan rekomendasi dari AFC kepada FIFA setelah sebelumnya AFC melakukan rapat Komite Eksekutif AFC pada 23 Maret lalu seperti yang tertuang dalam surat Sekjen AFC Alex Soosay kepada Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 26 Maret lalu.
Anggota dari satuan tugas ini di antaranya terdiri dari Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC Dato' Worawi Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, serta Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan Internasional AFC James Johnson.

Nantinya satuan tugas bekerja untuk menyelesaikan persoalan asosiasi yang tak sah, yaitu kepengurusan PSSI versi KPSI, serta liga yang tak sah, Indonesia Super League (ISL).

Djohar berharap satuan tugas bekerja dengan bebas dari kepentingan. Pasalnya, AFC berusaha keras membantu Indonesia agar terlepas dari sanksi. "Kami harapkan satuan tugas ini murni," tegasnya.

Selain itu, Djohar pun optimistis kepengurusannya yang sah di mata FIFA. Menurut Djohar, Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar oleh KPSI hingga akhirnya terpilih La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI tidak ada dasar hukum.
"KLB di Ancol tidak ada dasar hukumnya. Kongres tahunan dan KLB harus mendapatkan izin dari FIFA. Kemudian sudah ada keputusan CAS yang melarang KLB dan KLB dipimpin oleh empat orang yang sebelumnya telah dihukum Komite Etik PSSI," beber Djohar.

@tribunnews

Tidak ada komentar: