Senin, 19 Maret 2012

La Nyalla Yakin PSSI tidak kena Sanksi FIFA

Ketua umum PSSI yang terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI-KPSI, La Nyalla Mattalitti, yakin FIFA tidak akan menjatuhkan hukuman kepada Indonesia.
Indonesia terancam sanksi akibat dualisme kepengurusan yang terjadi hingga saat ini.

Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI), meski didukung oleh lebih dari 2/3 jumlah anggotanya, tetap tidak diakui pengurus PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin Husin yang terpilih 9 Juli 2011. FIFA menyarankan PSSI untuk menyelesaikan masalah ini secara internal atau lewat badan arbitrase.

Cara internal sudah dilakukan, yakni melalui KLB. Sesuai Statuta PSSI, jika setidaknya 2/3 total anggota PSSI menginginkan KLB, maka PSSI tidak punya pilihan lain selain merestuinya.
Hal ini tidak dilakukan pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin dengan alasan legalitas peserta.

KPSI juga telah menyerahkan dokumen-dokumen kepada Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) dan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).

FIFA memberikan tenggat waktu hingga Selasa besok (20/3/12) kepada Indonesia untuk mencapai keputusan, jika tidak Indonesia kemungkinan dijatuhi sanksi dalam rapat Komite Asosiasi FIFA, 22 Maret mendatang.

“Saya punya keyakinan FIFA tidak akan memutuskan apa-apa. Mereka akan menunggu keputusan CAS. Mudah-mudahan saja tidak disanksi,” ujar La Nyalla.

Salah satu permasalahan sepak bola Indonesia yang menjadi perhatian FIFA adalah dualisme kompetisi. FIFA menegaskan bahwa masing-masing asosiasi anggotanya hanya boleh memiliki satu kompetisi kasta tertinggi. Indonesia memiliki Liga Primer Indonesia (IPL) dan Liga Super Indonesia (ISL) sebagai kasta kompetisi tertinggi.

“Saat ini kita biarkan jalan terus dua-duanya. Nanti setelah itu kita akan pertimbangkan penyelesaiannya,” lanjutnya.

La Nyalla mengungkapkan, jajaran pengurus PSSI baru yang terpilih lewat KLB di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta,Sabtu-Minggu (17-18 Maret 2012) lalu akan mengundang perwakilan klub IPL.

“Tetapi yang punya hak (mewakili IPL) hanya Persiba Bantul, Semen Padang, Persiraja Banda Aceh dan Persijap Jepara.
Persema dan Persibo sudah dipecat (lewat Kongres Tahunan Bali 2011). Bontang FC sudah degradasi (pada kompetisi ISL musim lalu).” tandasnya.

@inilah.com

Tidak ada komentar: