Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar , meyakini bahwa Indonesia tidak akan terkena sanksi FIFA.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan Saleh berani mempertaruhkan hartanya.
"Silahkan ambil rumah saya seharga Rp1,5 miliar kalau FIFA benar menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Namun jika tidak, saya hanya minta Rp200 juta," kata Saleh kepada Bola.net, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3).
Keyakinan Saleh tersebut di latar belakangi semua yang ada di dalam statuta dan permintaan FIFA, sudah dijalani PSSI dengan benar.
Namun, sejauh ini terus berkembang desakan agar pemerintah melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) mengambil alih PSSI jika dikenakan sanksi.
Meski demikian, Saleh percaya FIFA tidak menjatuhkan sanksi.
Dengan demikian, menurutnya lagi, berbagai persoalan yang terjadi sekarang ini bisa diperbaiki.
Aksi Komite Penyelamat Sepak Indonesia (KPSI ) membuat sepak bola Indonesia mengalami kekisruhan. Melalui surat tertanggal 21 Desember 2011, FIFA bersama AFC meminta agar persoalan dualisme kompetisi di Indonesia segera diselesaikan.
Atas dualisme organisasi tersebut, FIFA belum memberikan keputusan mengenai kemungkinan sanksi.
FIFA dijadwalkan mengeluarkan keputusan, lusa. Jika masalah internal sepak bola Indonesia tak terselesaikan, maka persoalan tersebut akan dibawa ke sidang Komite Asosiasi FIFA, di Zurich, Swiss, Senin (26/3).
"PSSI sudah bekerja dalam jalur yang benar. Misalnya, Januari PSSI diminta
untuk menggelar Kongres Tahunan, yang bertujuan mencari penyelesaian persoalan breakaway league . Ini suratnya ada, dan salah satu agenda kita di Kongres Tahunan kemarin mencetuskan lima poin. Di antaranya, kompetisi harus diselesaikan," kata Saleh.
Saleh mengatakan, nantinya akan dibentuk nama liga yang baru,
manajemen baru,.format baru. Hasil tersebut, kemudian dibawa kepada komite asosiasi kemudian segara diputuskan. (esa/dzi)
@bolanet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar