Minggu, 18 Maret 2012

Agar Diakui Sebagai Liga Resmi, PSSI Tunggu Jawaban ISL Sebelum 23 Maret


Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, mengatakan, jika LSI tidak merespons syarat yang diajukan PSSI, maka hukuman yang telah diterima klub-klub anggota "breakway league" itu akan tetap berlaku. Tetapi jika mereka merespon tawaran PSSI maka Exco PSSI yang mendapat mandat dari Kongres Tahunan PSSI 2012, bisa mencabut sanksi yang telah diterima klub-klub LSI.

Menurut dia, Persib Bandung misalnya, sebagai klub yang berkompetisi di ISL telah dihukum degradasi ke kasta yang lebih rendah dan denda terkait partisipasinya di Indonesian Premier League dan kemudian membelot ke kompetisi LSI.

"Jika klub-klub ISL kembali ke rumah, Exco PSSI bisa mencabut skorsing tersebut," kata Djohar. Djohar tidak khawatir kalau klub-klub ISL tidak mau merespons tawaran PSSI yang akan menyebabkan PSSI disanksi FIFA.

"Masyarakat tahu kalau kami sudah menjalankan instruksi FIFA, dan FIFA sendiri tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena apa yang kami kerjakan semua dikoordinasikan dengan FIFA. Karena itu, kami sangat yakin FIFA tidak akan menghukum Indonesia," tegasnya.

Pengakuan bersyarat terhadap kompetisi ISL dilakukan untuk memenuhi permintaan FIFA agar menyelesaikan "breakway league" sebelum 20 Maret. Karena itu, PSSI menggelar Kongres Tahunan PSSI pada 18 Maret, juga sebagai implementasi perintah FIFA itu.

Sementara itu, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjayanto, mengungkapkan, menunggu respons PT Liga Indonesia selaku penyelenggaran ISL sebelum 23 Maret nanti. Hal itu penting untuk menjalankan kompetisi di bawah kontrol PSSI, seperti penentuan wasit dari PSSI maupun panitia pelaksanaan pertandingan.

Tim yang bekerja tersebut adalah Benhard Limbong (Penanggung Jawab Timnas), Catur Agus Saptono (anggota Komite disiplin), Finantha Rudi (Direktur Legal) dan Hadiyandra (Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Organisasi).

Selain pengakuan terhadap ISL, Kongres PSSI yang berlangsung tiga jam ini juga menyetujui menganulir keputusan-keputusan yang bertentangan, seperti pasal kriminal dalam Statuta PSSI, tentang pengelolaan Liga, peserta kompetisi serta program timnas dan pembinaan.

Sementara dalam laga persahabatan memeriahkan Kongres, Timnas ditahan imbang 2-2 melawan klub Divisi Utama Persepar Palangkaraya di Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya, Minggu sore.

@republika

Tidak ada komentar: