PSSI Sumsel menyesalkan sikap PSSI pusat yang tiba-tiba mengirimkan surat pembekuan kepada Pengprov PSSI Sumsel dengan alasan adanya mosi tidak percaya antar pengurus dan beberapa pengcab kabupaten/kota. Padahal PSSI Sumsel adalah pengprov yang tidak pernah berkonflik dan paling kompak.
Untuk itu, PSSI Sumsel akan mengkonfrontir petinggi PSSI termasuk Saleh Mukadar yang memberikan statemen. Mereka akan protes dan menggugat surat pembekuan yang diterbitkan PSSI.
"Kami akan segera mengumpulkan semua Pengcap-pengcap untuk menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakderda) pada 3-5 Maret mendatang di Pagaralam. Semua pengcap dan klub akan berkumpul untuk konsolidasi," kata Augie.
Selama ini PSSI di Sumsel kompak dan PSSI pusat seperti hendak mengadu domba. "Usai rakerda kami akan segera mengklarifikasi dan mengkonfrontir masalah ini," jelas Augie.
Menurut dia, konfrontir perlu dilakukan, mungkin saja Saleh memang kenal dengan beberapa pengurus, tetapi bukan pengurus penting dan hanya dengar-dengar saja langsung dijadikan alasan untuk membekukan PSSI Sumsel.
Kasus serupa juga terjadi di beberapa wilayah dan klub-klub yang berseberangan juga dibekukan dengan alasan yang tidak jelas.
"Saleh, kebetulan ada yang dia kenal. SK pembekuan sudah dkeluarkan, tetapi yang jelas selama ini roda sepakbola Indonesia itu dijalankan KPSI. Bukan PSSI," jelasnya.
@tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar