Senin, 20 Februari 2012

Suharto-Kasdiola Keluhkan finalty

Sengitnya pertandingan PSMS Medan lawan Sriwijaya FC, yang berakhir imbang tanpa gol, membuat kedua pelatih mengemukakan kritik soal kinerja wasit Aeng Suarlan.
Masing-masing pelatih menyebut, sejatinya ada satu penalti untuk kedua tim. Suharto AD, asisten pelatih PSMS, mengatakan wasit kurang baik menjalankan tugas sebagai pengadil di lapangan.
"Wasit kurang baik, sepertinya ragu-ragu dalam membuat keputusan. Lebih baik kalau tidak bagus diistirahatkan," ujarnya usai pertandingan.

Dia menyebutkan, harusnya PSMS mendapatkan satu penalti. Itu terjadi pada menit ke-63, saat striker Choi Dong Soo jatuh di kotak penalti Sriwijaya di-tackle bek Sriwijaya.
"Itu penalti, dan orang awam bisa melihat itu," timpalnya. Namun, secara keseluruhan penampilan tim, dia kurang puas.
"Saya sedikit kurang puas. Saya harapkan tim bermain pressure, tapi kurang terlihat di pertandingan," lanjutnya. Suharto juga menjelaskan keputusannya menarik Choi Dong So dan memasukkan Yoseph Ostanika pada menit ke-83. Padahal, banyak publik memprediksi saat itu, Osas Saha yang harusnya dikeluarkan, mengingat penampilan Saha masih jauh dari harapan. Banyak peluang yang terbuang percuma. "Saha memang kurang tenang. Tapi saya menarik Choi Dong Soo karena kondisinya tidak fit. Dia mengalami cedera sedikit. Dia ditarik agar bisa istirahat," tukasnya. Suharto juga mengungkapkan ada kelemahan juga terlihat di lini belakang. Peluang Sriwijaya di menit-menit awal pertandingan, jelas kesalahan lini belakang. "Ada dua peluang emas Sriwijaya yang memang karena lemahnya lini belakang. Ya masih kurang koordinasi," bebernya. Soal hasil seri ini, asisten pelatih yang menjadi caretaker usai pendepakan Raja Isa tersebut menjelaskan, seri sejatinya hasil baik. "Ini hasil yang objektif. Karena kita melawan tim sekelas Sriwijaya. Seluruh pemain sudah bertanding dengan baik dan inilah hasil maksimal yang sudah diberikan tim," ungkapnya. Sementara itu, pelatih Sriwijaya Kas Hartadi mengungkapkan, pertandingan berjalan seru, karena saling menyerang. Kami sendiri ada dua peluang di babak pertama tapi gagal. Di babak kedua banyak peluang juga tapi gagal," ujarnya. Dengan hasil seri ini, Kas Hartadi mengaku memang lari dari target tim yang ingin menang. Namun, satu poin di Teladan plus bekal satu poin di PSAP dalam tour Sumatera sudah baik. "Kita cukup puas, dapat satu . Ini meleset dari target. Tapi cukup puas dengan hasil ini, karena kita bermain di away," jelasnya. PSMS, lanjutnya, bermain bagus. "Terutama serangan baliknya. Saya lihat pemain Korea Choi (Dong Soo) sangat bagus," tukasnya. Perihal wasit Aeng Suarlan, Kas mengaku tak mau komentari. Tapi, dia memastikan dari sudut pandangnya, insiden menit 88, ketika Hilton Morera jatuh di kotak penalti PSMS harusnya berbuah penalti. "Itu harusnya penalti. Saya tidak mau komentari wasit Indonesia. Saat Ini ada konflik ISL dan IPL, jadi kalau live itu harusnya, tolong wasit yang ditugaskan harus bersikap tegas dan bijak. Kalau live, tunjuk wasit yang terbaik agar kita bisa tunjukkan ISL kompetisi terbaik," paparnya. (gk-38)

Tidak ada komentar: