Rabu, 22 Februari 2012

700 Anak Berpeluang Masuk Sekolah Real Madrid

Sebanyak 700 anak Indonesia berpeluang masuk Sekolah Sosial Olahraga Real Madrid yang didirikan ditujuh kota di Indonesia.yang akan dibuka secara simbolis di Yogyakarta, 3 Maret mendatang.

Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmady di Jakarta, Selasa mengatakan, sekolah sosial Real Madrid itu dikhususkan bagi anak-anak kurang mampu yang tersebar di pelosok Indonesia.

"Untuk tahun ini ada tujuh sekolah yang dibuka. Dan masing-masing sekolah akan menerima 100 murid yang berusia antara 7-18 tahun," katanya usai bertemu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di kantornya.

Menurut dia, sebelum sekolah sosial olahraga Real Madrid dibuka, pihak Real Madrid Foundation Spanyol akan memberikan pelatihan bagi trainner yang akan menangani anak-anak Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta, 28 Februari hingga 3 Maret 2012.

Trannier yang telah mendapatkan pelatih selanjutnya menangani sekolah sosial sepak bola Real Madrid yang dibuka di Banda Aceh, Samarinda Banjarmasing, Makassar, Sidoarjo, Jayapura dan Yogyakarta.

"Kami juga meminta dukungan semua pihak atas dibukanya sekolah sosial Real Madrid termasuk dari PSSI maupun pemerintah," katanya menambahkan.

Sebelum melakukan koordinasi dengan PSSI, pihak Yayasan Pengembangan Sosial Olahraga Internasional (YPSOI).sebagai pemegang mandat pendirian Sekolah Sosial Olahraga Real Madrid di.Indonesia telah menghadap Menpora Andi Mallarangeng.

Sementara itu Ketua YPSOI Faisal mengatakan, untuk membangun satu sekolah sosial membutuhkan dana.yang cukup besar. Untuk satu sekolah dalam satu tahun dibutuhkan dana sekitar Rp600 juta.

"Sebelum dibuka kami telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dimana sekolah dibuka. Selain itu bekerjasama dengan pengusaha swasta. Kami juga menerima bantuan dari masyarakat," katanya usai bertemu Ketua Umum PSSI.

Ia menjelaskan, sekolah sosial olahraga.Real Madrid sesuai dengan rencana awal yang dibentuk di tujuh kota.
Untuk tahun 2013 akan dibuka lagi di 10 kota di Indonesia. Target utamanya sekolah ini berdiri di 33 provinsi pada 2015.

@tribunnews

Tidak ada komentar: