Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyesalkan sikap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena tidak memberikan tanggapan atas lima solusi yang ditawarkan PSSI dalam pertemuan dengan Komite Penyelamat Sepak
Bola Indonesia (KPSI) di kantor KONI, Kamis (15/3/2012).
Dalam pertemuan tersebut, PSSI diwakili oleh Deputi Sekjen Bidang Organisasi Hadiyandra, Staf Ahli Sekjen Rudolf Yesayas, dan Abi Hasantoso selaku perwakilan LPIS. Adapun KPSI diwakili oleh Ketua KPSI Tony Apriliani dan La Nyalla.
Hadiyandra mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan antara PSSI dan KONI pada Senin (12/3/2012).
Dalam pertemuan hari ini, PSSI kembali menegaskan bahwa tidak ada konflik atau perpecahan di tubuh PSSI. "Yang kita akui adalah permasalahan yang muncul di kompetisi. KONI seharusnya tadi menerima tanggapan dari PSSI atas tawaran solusi penyelenggaraan kompetisi," jelas Hadiyandra.
Namun, menurut Hadiyandra, KONI tidak memberikan tanggapan atas tawaran solusi yang diajukan PSSI.
Dalam pertemuan tadi, tidak ada keputusan apa-apa yang disepakati oleh pihak-pihak yang berunding. PSSI
tetap pada pendiriannya bahwa masalah dalam sepak bola Indonesia hanyalah masalah dualisme kompetisi,
bukan dualisme organisasi. Lima solusi yang mereka sampaikan pun terkait dengan perbaikan kompetisi.
"Seharusnya skema.yang kita tawarkan tadi sudah disampaikan ke penyelenggara break away league (ISL), tapi tidak dipaparkan sama sekali. Mereka (KONI) tetap menawarkan solusi, tapi mestinya solusi yang ditawarkan itu dari apa yang kita paparkan. Solusi yang kita harapkan adalah penyelesaian dualisme, bukan konflik internal PSSI," kata Hadiyandra.
@kompas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar