Rabu, 25 April 2012

Krisis Keuangan, Klub IPL Mengeluh

Krisis keuangan yang mendera klub-klub yang berada dalam naungan konsorsium Indonesia Primer League rupanya belum berakhir.

Lebih dari tiga bulan, kesebelasan tidak mampu menanggung pembiayaan operasional, seperti yang dialami Persema Malang.

Manajer Persema Asmuri, mengeluhkan ketidakjelasan kabar akan pencairan dana dukungan bagi klub dari konsorsium LPI.

"Dampaknya mengurangi semangat tim kan pemain menunggu-nunggu haknya. Akhirnya jadi masalah buat tim," ujar Asmuri kepada INILAH.COM, Rabu (25/4/2012).

Menurut Asmuri, Persema Malang telah mengalami 'krisisis' lebih dari 3 bulan terakhir. Akibatnya manajemen kesulitan membayar gaji pemain.Terhitung sejak Januari 2012, jajaran manajemen harus merogoh kocek sendiri untuk menalangi kebutuhan pribadi maupun tim.

Asmuri mengeluhkan ketidakjelasan kabar kapan dana dari konsorsium itu akan dicairkan. Padahal pihaknya untuk menggaji pemain dan operasional klub menggunakan dana pribadi.

"Di mana pun tim di dunia pasti akan mengeluh jika haknya belum dipenuhi," keluhnya lagi.

Asmuri menegaskan, lebih baik konsorsium IPL segera mengumumkan hal ini ke hadapan publik. Bahkan, mereka harus membubarkan kompetisi IPL dan segera melakukan rekonsiliasi dengan Indonesia Super League karena kompetisi binaan PT Liga Indonesia itu secara kasat mata lebih sehat dan kompetitif.

"Iya, nunggu-nunggu kan harus ada kepastian Situasinya gini, kalau ada bilang ada. Kalau tidak ada bilang aja tidak ada," tandasnya.

Selain Persema, tim-tim lain seperti Arema, Jakarta FC, Persitara dan Gresik United dikabarkan juga bernasib sama. Tim Divisi Utama Persipro Bondowoso United bahkan sudah mengundurkan diri dari Piala Indonesia yang diselenggarakan LPIS karena masalah serupa.

@inilah.com

Tidak ada komentar: