Selasa, 20 November 2012

Lawan Arema, Sriwijaya FC Seperti Lawan Diri Sendiri

Diracik Rahmad Darmawan, masuknya striker incaran Sriwijaya FC Alberto Goncalves, kemudian bergabungnya mantan kapten dan asisten pelatih, Keith Kayamba Gumbs serta defender Thierry Gahtuessi, membuat SFC seperti melawan diri sendiri saat menjalani laga ujicoba di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (21/11/2012) malam.

"Menang di dua laga ujicoba tidak boleh membuat SFC Jumawa, karena ada ujian berat lawan Arema. Saya katakan Arema sekarang ini adalah Arema rasa SFC, karena ada tiga sosok dan kunci permainan yang membuat Arema memiliki gaya permainan seperti SFC," kata Ketua Beladas Korwil Simanis Qusoi, Selasa (20/11/2012).

Menurut dia, RD tiga musim melatih SFC. Bersama RD, Laskar Wong Kito memiliki gaya permainan khas, dengan penguasaan bola hanya dengan sentuhan satu dua saja.

Bermain secara kolektif dengan penguasaan bola 4-3-3. Selama tiga musim SFC adalah tim yang ditakuti karena ciri khas dan karakter permainan yang memang menjadi andalan RD.

Kemudian sosok Kayamba Gumbs adalah pemain senior di SFC kala itu. Dialah kapten dan panutan pemain sekaligus sosok yang menterjemahkan keinginan RD di lapangan. Keberadaan Kayamba hingga di Era Ivan Kolev serta Kas Hartadi.

Bersama Kas, Gumbs sapaannya menjadi sosok penting. Karena kembali memainkan ciri permainan SFC dengan gaya khasnya. Adapula Thierry, defender agresif yang kerap menjadi pemecah kebuntuan.

Jika Kayamba lima tahun menjadi legenda, begitu pula Thierry yang dua musim bersama SFC, memberikan dua gelar ISL 2011/2013 dan Perang Bintang.

"Itulah mengapa, SFC harus benar-benar waspadai. Karena di lapangan nanti, SFC seperti melawan dirinya sendiri. Kuncinya SFC harus bisa mengimbangi permainan Arema di kandang mereka sendiri. Dan kami optimis SFC mampu melakukannya," urai Qusoy.

Menurut Qusoi, lawan Arema adalah ujian bagi SFC. Jika menang, maka skuad SFC sudah layak bersaing, sebaliknya jika kalah, SFC harus segera berbenah.

"Karena kami yakin materi saat ini sudah oke, apalagi masuknya Ponaryo Astaman. SFC hanya perlu waktu untuk lebih solid dan tampil kompak seperti musim lalu," ujarnya.

©sripo

Tidak ada komentar: