JAKARTA - Delapan
perangkat pertandingan yang
terdiri dari lima orang wasit
... dan tiga orang asisten wasit,
diistirahatkan setelah
diputuskan melalui rapat
evaluasi Indonesia Super
League (ISL) dan Divisi
Utama yang digelar PT Liga
Indonesia di Hotel Parklane
Jakarta, Selasa (31/1 /2012)
malam WIB.
PT. Liga Indonesia bersama
dengan klub-klub Indonesia
Super League (ISL) dan Divisi
Utama melakukan evaluasi
terhadap jalannya kompetisi.
Sesuai agenda, evaluasi
tersebut memang
dijadwalkan dilakukan pada
Januari dan setelah putaran
pertama musim 2011/2012
selesai.
CEO PT Liga Indonesia, Joko
Driyono, mengungkapkan,
evaluasi tersebut dilakukan
untuk menjaga kualitas
kompetisi yang mereka
adakan dengan meminta
masukan dari teman-teman
klub untuk mempertahankan
kualitas kompetisi.
Dari beberapa pembahasan
evaluasi, tercatat juga
indikator fairplay
pertandingan dengan
statistik kemenangan
kandang sebesar 57 persen,
kemenangan tandang 20
persen dan hasil imbang 23
persen.
Joko Driyono
mengungkapkan bahwa
angka tersebut masih bisa
dikatakan normal, lain halnya
jika prosentase kemenangan
kandang mencapai 70
persen. "Akan berbahaya jika
angka 57 persen itu
mencapai 70 persen," ungkap
Joko Driyono dalam
keterangannya kepada
wartawan usai Rapat
Evaluasi tersebut.
Secara logika memang akan
aneh jika mayoritas
kemenangan didapatkan di
kandang, di mana itu bisa
menimbulkan sebuah
kecurigaan mengenai adanya
pengaturan hasil
pertandingan. Namun,
dengan masih angka
prosentasi yang muncul,
maka Joko berpendapat ini
masih normal.
Namun, ketika masuk dalam
pembahasan mengenai
kinerja wasit, dilaporkan
terjadi protes terhadap
kinerja perangkat
pertandingan pada empat
pertandingan ISL, antara lain,
Persiwa menghadapi Persiba
5 Desember 2011, Sriwijaya
FC melawan Persija 18
Desember 2011, Persiba vs
Pesisam 22 Januari 2012, dan
Arema Indonesia vs PSMS
pada 22 Januari 2012.
Dari tinjauan tim evaluasi
wasit yang terdiri dari tiga
instruktur, yakin Purwanto,
Joko Mulyono, dan Jimmy
Napitupulu, dilaporkan 10
wasit dan 12 asisten wasit
telah menjalani evaluasi.
Sementara itu diputuskan
ada lima wasit dan tiga
asisten wasit diistirahatkan.
"Kedelapan wasit itu
diistirahatkan karena
melakukan technical error,
baik sedang, rendah maupun
sangat berat. Ada yang
diistirahatkan dengan jangka
waktu tertentu dan ada juga
yang didegradasi," ungkap
Joko Driyono. "Sementara itu
ada juga empat orang wasit
dari Divisi Utama yang akan
trial ke ISL," sambung CEO
PT Liga Indonesia itu.
Hasil evaluasi lain adalah
adanya rekomendasi sidang
Komisi Disiplin (Komdis), di
mana tercatat ada 15 kasus
terkait kartu, empat kasus
terkait perkelahian
antarpemain, dan dua kasus
terkait sikap official team
terhadap perangkat
pertandingan.
"Tinjauan awal terhadap
rekomendasi Komdis sudah
dilakukan. Ada 21 kasus ISL.
Selasa atau Rabu pekan
depan akan ditindaklanjuti di
kantor KPSI yang baru,"
ungkap Joko Driyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar