Minggu, 25 November 2012

Khoirul Huda, Pilihan Utama

Usianya masih terbilang muda, 23 tahun. Namun Khoirul Huda semakin matang. Dirinya mengaku belajar banyak dari rekan dan pelatih yang ada di Sriwijaya FC selama dua tahun. Berikut bincang Fajar Wiko, wartawan Sumatera Ekspres dengan sulung dari empat bersaudara itu.

Halo apa kabar, bagaimana kondisi usai menjalani TC?
*Baik, tidak ada masalah. Sejauh ini tim sudah mulai menemukan karakter permainan. Tapi sayang masih belum maksimal pada laga terakhir melawan Arema.

Lalu persiapan secara pribadi untuk musim depan, karena kita tahu ini tahun pertama anda dikontrak. Apa tanggapan anda?
* Tentu saya sangat senang. Saya banyak belajar dari tim ini, termasuk pelatih Kas Hartadi yang selama setahun terakhir terus mendukung saya untuk maju. Sekarang saya akan bekerja keras untuk tim musim depan.

Anda merupakan salah satu pemain muda yang ada di tim saat ini. Apakah pernah merasa canggung?
* Tidak. Pemain senior yang ada di tim begitu mendukung satu sama lain. Artinya mungkin secara pengalaman mereka jauh diatas kami, namun mereka tidak menunjukkan hal tersebut. Dibawah pelatih kami membaur dan mereka selalu memberi contoh yang baik kepada pemain muda. Itu yang saya senang dari tim ini.

Banyaknya pemain senior dan berpengalaman bisa jadi memberikan anda sedikit kesempatan untuk turun membela tim dalam pertandingan. Bagaimana menurut anda?
*Maksimalkan setiap kesempatan. Itulah yang selalu pelatih ajarkan. Saya mungkin belum menjadi pilihan utama, namun pelatih pasti lebih tahu kebutuhan tim saat pertandingan. Tidak masalah saya diturunkan atau tidak, selama tim mampu tampil baik. Namun jika saya diturunkan, saya akan menjawab kepercayaan pelatih semaksimal mungkin. Tugas saya hanya berlatih. Main atau tidak, itu urusan pelatih yang tentu punya kewenangan untuk tahu kebutuhan tim disetiap pertandingan. Jika saya bersabar dan terus menampilkan yang terbaik di setiap kesempatan, saya yakin satu saat akan memperoleh tempat utama.

Siapa pesepakbola yang menginspirasi anda?
*Salah satunya Supardi. Kami memang berasal dari daerah yang sama, namun lebih dari itu, dia telah mencontohkan kerja keras dan semangat kepada saya. Kami sering berbincang mengenai banyak hal, salah satunya untuk tetap serius dan menjalankan instruksi pelatih, apalagi bagi pemain muda seperti saya. Hal ini sangat dibutuhkan, untuk mencapai tempat utama haruslah bekerja keras.

Oh ya, bagaimana masa kecil anda?
*Hampir seperti anak-anak kebanyakan, saya terlalu asyik bermain sepakbola hingga kena marah dan menjadi hal yang biasa. Waktu kecil itulah pertama kali saya mengenal sosok Supardi yang sering memberi latihan bagi anak-anak di kampung saat dirinya libur. Saya bahkan pernah berujar kepadanya kalau suatu saat saya akan menjadi pemain professional, sama seperti dirinya. Ehh.. ternyata kesampaian. Saya pernah berada satu tim dengannya di musim lalu, meski kini dirinya tidak lagi di Sriwijaya FC.

Lalu, bagaimana dukungan keluarga terhadap karir anda?
*Dukungan penuh selalu diberikan kedua orang tua dan saudara. Mereka juga tentu ikut bangga dengan apa yang telah saya lakukan disini. Meski sebelumnya orangtua juga sempat melarang saya untuk bermain sepakbola. Namun, tak disangka sekarang saya berhasil menggapai cita-cita untuk menjadi salah seorang pesepakbola. Orangtua? Kini mereka telah memberikan restunya terhadap sepakbola yang saya jalani sebagai karir. (*)

©se

Tidak ada komentar: