Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) akan menyampaikan sikap mereka terkait keengganan klub-klub liga super memberi izin pemainnya memperkuat tim nasional pada Senin 16 April 2012. Mereka menilai untuk laga resmi yang diagendakan FIFA, klub seharusnya tak melarang pemainnya masuk tim nasional.
"Kalau memang itu merupakan pertandingan di kalender resmi yang diagendakan FIFA dan AFC, klub wajib melepas (pemainnya untuk memperkuat timnas). Tapi kalau bukan agenda resmi mereka berhak untuk tidak melepas (pemainnya)," kata CEO APPI, Valentino Simanjuntak, ketika dihubungi Ahad, 15 April 2012.
PSSI pada Jumat pekan lalu mengumumkan nama-nama pemain untuk memperkuat tim nasional senior dan tim nasional usia di bawah 23 tahun. Dari sejumlah nama tersebut, 29 pemain di antaranya berasal dari Liga Super Indonesia. Selain para pemain Liga Super, PSSI juga memanggil pemain-pemain Liga Prima Indonesia dan sembilan pemain yang bermain di luar negeri.
Namun, sejumlah klub Liga Super menyatakan tidak akan mengizinkan para pemain mereka memperkuat tim nasional. Alasannya, mereka menganggap PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Djohar Arifin tak memiliki legitimasi lagi. Ketua Umum PSSI versi KPSI La Nyalla Mattalitti bahkan mengusulkan tim nasional dibentuk oleh KONI atau Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
APPI yang sebagian besar anggotanya adalah pemain Liga Super saat ini masih belum merumuskan sikap mereka. Saat ini, kata Valentino, diskusi dengan sejumlah pemain yang dipanggil ke tim nasional sedang dilakukan. Kemungkinan keputusan mereka baru akan bulat Senin besok. "Besok mudah-mudahan dapat kepastian pemain," katanya. "Yang pasti, mereka yang dipanggil ya mau main (di Timnas)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar