Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan mengajak Djohar Arifin Husein dan La Nyala Matalitti menghadap Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).
Djohar adalah Ketua Umum PSSI sementara La Nyala adalah Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Ketua bidang organisasi KONI Pusat Sudirman mengatakan, langkah ini diambil untuk menghindari sanksi dari FIFA. Dia berharap, pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi atas konflik yang terjadi di induk sepakbola nasional itu.
“KONI akan berupaya maksimal di mana ada keinginan dari Ketua Umum KONI Pusat bersama dengan mereka untuk berkomunikasi dengan FIFA. Karena sebelum keputusan rekonsiliasi dikeluarkan, rapat perdana rekonsiliasi dengan PSSI, PSSI secara gamblang mengakui telah menyampaikan surat kepada FIFA bahwa ada konflik di tubuh PSSI. Mereka juga sudah menyampaikan bahwa KONI sebagai Komite Olahraga Nasional di Indonesia telah berupaya melakukan mediasi.”
Ketua bidang organisasi KONI Pusat Sudirman berharap bisa dilakukan rekonsiliasi antara dua kepengurusan PSSI saat ini. Caranya, melaui Badan Arbitrase Olahraga Indonesia. Namun, apabila kedua belah pihak tidak bersedia membawa masalah ini ke badan arbitrase, maka jalan terakhir adalah dengan menghadap langsung ke FIFA.
Sebelumnya langkah PSSI menggelar rekonsiliasi dengan klub pendukung Liga Super Indonesia (LSI) Kamis kemarin gagal digelar. Tak ada satupun klub yang hadir dalam pertemuan rekonsiliasi tersebut. FIFA sudah memberikan ultimatum kepada PSSI agar menyelesaikan konflik paling lambat 20 Maret lalu. Jika konflik tak terselesaikan FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada PSSI.
@12paz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar