Selasa, 15 Mei 2012
Sriwijaya FC Tak Terbendung
Skuad Sriwijaya FC mampu mengakhiri rekor selalu kalah di tanah Papua setelah berhasil mencuri poin di kandang Persidafon. Hasil imbang ini semakin memperkokoh SFC di puncak klasemen.
Sriwijaya FC sukses memperlebar jarak menjadi empat poin dengan sang rival Persipura Jayapura, dalam perebutan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Hal itu tidak terlepas dari hasil imbang 2-2 lawan Persidafon Dafonsoro, di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Senin (14/5).
Sempat dua kali tertinggal lewat gol Yohanes Ferinando Pahabol, Sriwijaya bangkit lewat gol balasan Keith Kayamba Gumbs dan Thierry Gathuessi di menit akhir babak kedua.
Dengan hasil ini, Laskar Wong Kito semakin kokoh di puncak klasemen ISL dengan perolehan 52 hasil dari 23 pertandingan. Unggul empat poin dari Persipura yang baru mengoleksi 48 poin. Namun, Mutiara Hitam sudah memainkan 24 laga.
Perolehan satu poin ini mengakhiri catatan buruk SFC di tanah Papua. Sebelumnya, Sriwijaya selalu kalah saat bermain di Bumi Cenderawasih. Hasil ini pun memperpanjang rekor tidak terkalahkan selama 13 pertandingan. Namun, rekor 8 kemenangan beruntun harus terhenti.
“Hasil imbang ini adalah hasil terbaik kita, tak mudah dapat menahan imbang Persidafon dan mencuri satu poin dari tim tuan rumah,” ungkap pelatih SFC Kas Hartadi usai pertandingan.
Menurutnya, selama 90 menit pertandingan berlangsung tak ada yang salah dari strategi dan koordinasi pemain. Hasil 2-2 dalam pertandingan ini tak lain karena grafik penampilan Persidafon yang meningkat dari sebelumnya. “Ini laga kandang bagi mereka, jadi spirit mereka lebih tinggi,” ujarnya.
Dalam laga ini, Kas ikut menyoroti kepemimpinan wasit Novari Ikhsan yang dianggap selalu pro tuan rumah. Setiap pemainnya melakukan pressing maka dengan mudahnya wasit meniup peluit. Sebaliknya, meski pemainnya dilanggar dengan keras selalu tidak ada pelanggaran.
“Dalam pertandingan ini masyarakat dapat menilai sendiri karena laga ini disiarkan ANTV meski hanya siaran tunda. Hasil 2-2 ini saja tak lepas dari dewi fortuna atau keberuntungan kita. Tuhan masih membantu kita, meski pemimpin pertandingan lebih memihak tuan rumah. Yang penting kami bisa mencuri satu poin dan mudah-mudahan di Raja Ampat lebih baik lagi,” timpal kapten SFC, Ponaryo Astaman.
Sementara Ernenst Pahelereng, pelatih Persidafon mengatakan, permainan anak asuhnya cukup memuaskan dan sesuai skema yang diinstruksikan pelatih. Dengan segala keterbatasan yang ada, dirinya mengaku puas dapat menahan imbang pimpinan klasemen.
“Sebagai tim promosi, hasil ini cukup luar biasa dan membanggakan. Sriwijaya FC merupakan salah satu tim papan atas di Indonesia, mengimbangi mereka sama dengan meraih kemenangan bagi para pemain,” bebernya.
Dikatakan Ernenst, sejak awal para pemain menunjukan semangat tinggi dalam menampilkan performa terbaiknya di lapangan. Walau didera masalah keterlambatan gaji, dirinya memberi apresiasi tinggi kepada skuad Persidafon yang mampu tampil tanpa beban.
“Permainan di lapangan sama sekali tidak terpengaruh permasalahan yang sekarang menimpa pemain, profesionalitas mereka patut diberi apresiasi,” lanjutnya.
Hal senada juga dikatakan Eduard Ivakdalam. Ia mengaku salut dengan semangat rekan-rekan setim. ”Mestinya kita bisa menang kalau tidak merasa sudah di atas angin dan kurang mewaspadai serangan dan umpan-umpan panjang Srwijaya FC,” kata Ivakdalam.
Ivakdalam juga salut dengan permainan Ferinandano Pahabol. Namun ia mengingatkan agar dalam menyerang jangan terlalu individu. “Kalau ada teman yang berpeluang harus cepat memberikan umpan,” pungkasnya
Mendominasi
Di awal babak pertama, tim tamu lebih berinisiatif menyerang. Namun tuan rumah yang membuka skor lebih dulu melalui Yohanes Pahabol. Pemain muda berbakat dari tanah Papua itu membawa Persidafon unggul atas Sriwijaya FC pada menit ke 16. Skor 1-0 untuk tuan rumah hingga babak pertama berakhir.
Tertinggal 1 gol, Sriwijaya FC meningkatkan pola serangan di babak kedua. Hal itu terbukti efektif ketika Kayamba Gumbs menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Di menit ke 53, Kayamba Gumbs yang terlepas dari kawalan pemain belakang Persidafon mampu melepaskan sundulan yang merobek jala gawang Persidafon. Tapi skor imbang tersebut hanya bertahan 3 menit.
Menit ke 56 Yohanes Pahabol kembali mencetak gol kedua yang membuat kedudukan menjadi 2-1 untuk tuan rumah. Memanfaatkan umpan dari sisi kiri pertahanan Sriwijaya, Yohanes Pahabol yang berdiri di depan gawang tinggal meneruskan umpan tersebut untuk menjadi gol. 2-1 tuan rumah memimpin.
Tertinggal 1 gol, Sriwijaya kembali bermain lebih terbuka. Menit ke 81 Thierry Gathuessi membuat Sriwijaya mampu mencuri satu poin dari Persidafon.
Memanfaatkan kemelut di depan gawang Persidafon, Thierry berhasil menjaringkan bola ke gawang tuan rumah. Skor imbang 2-2 berakhir hingga 3 menit tambahan waktu berakhir. /fer/zal
@BeritaPagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar