-PSSI hingga saat ini belum menjelaskan secara rinci mengenai asal usul paspor yang digunakan Titus Bonai (Tibo) untuk mengikuti Al Nakba International Tournament di Palestina, 13-23 Mei.
Selama ini paspor pemain yang memperkuat klub Indonesia Super League (ISL) itu ditengarai masih dipegang oleh manajemen Persipura, Jayapura. "PSSI tidak bisa menolak keinginan Tibo dan Okto untuk memperkuat Timnas. Jadi justru yang menahan paspor itu yang melanggar hak asasi," kata Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong di Jakarta, Selasa (15/5).
Menurut dia, keinginan Titus Bonai dan Oktovianus Maniani untuk membela timnas seharusnya didukung penuh oleh klub dan bukan malah menahannya, karena mereka ini menjalankan kepentingan negara.
Dua pemain asal Papua ini, kata dia, telah bergabung dengan pemain timnas lainnya di Palestina dan bahkan telah menjalani latihan bersama yang dipimpin langsung oleh pelatih Nil Maizar.
"Timnas telah berangkat dari Jordania menuju Palestina. Sebelumnya rombongan sempat tertahan. Untuk ke Palestina memang membutuhkan perjuangan," katanya.
Jenderal bintang satu itu menjelaskan, keikutsertaan Indonesia pada Al Nakba International Tournament ini bukan hanya menghadiri undangan, melainkan juga memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan Palestina.
Ditanya masalah dana yang digunakan, pria yang juga menjadi Ketua Komisi Disiplin PSSI itu mengaku dana yang digunakan merupakan bantuan dari donatur yang tidak terikat. "Turnamen di Palestina sifatnya mendadak. Jadi bantuan dari pemerintah belum ada. Yang penting kita berangkat dulu. Pertandingan ini jauh lebih penting dibandingkan dengan agenda FIFA," katanya dengan tegas.
Pada Al Nakba International Tournament 2012, Timnas Garuda berada di Grup B bersama Uzbekistan dan Irak. Meski lawan yang akan dihadapi adalah tim berat, pihak manajemen timnas tetap menargetkan Irfan Bachdim dan kawan-kawan lolos ke semifinal.
@republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar