Nikmat berbagi dilakukan Sriwijaya FC dengan menyisihkan sedikit keuntungan hasil penjualan tiket. Ya, sebagian rezeki yang dimiliki adalah hak anak yatim piatu.
CUACA terik, Jumat (25/5) kemarin siang, begitu pekat. Matahari seakan tidak bersahabat dan terasa membakar tubuh. Maklum saja, jam masih menunjukkan pukul 13.30 WIB, puncak cuaca panas ekstrim yang tengah melanda Kota Palembang.
Tapi, halangan itu tidak bisa menghalangi niat manajemen Sriwijaya FC untuk beramal ke Panti Asuhan Darur Rahma, yang terletak di Jalan Banten II Plaju Palembang. Bantuan ini, merupakan sedikit rezeki yang dikumpulkan dari hasil penjualan tiket pertandingan.
Beberapa karung beras dan kantong sembako adalah bekal yang diberikan kepada anak panti asuhan. Hadir dalam acara itu Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin, Wakil Manajer Djamaluddin, Pelatih SFC Kas Hartadi, dan gelandang enerjik Firman Utina.
Mendapat bantuan plus kunjungan para bintang lapangan hijau membuat senang 24 anak panti asuhan. Raut kesedihan berganti rasa bahagia dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu.
“Saya senang bisa melihat Firman dan Kas Hartadi. Biasanya kami hanya lihat di televisi,” ungkap Adi salah satu anak panti asuhan saat dijumpai di sela kegiatan, Jumat (25/5).
Momentum emas ini dimanfaatkan mereka dengan berfoto dengan punggawa Sriwijaya FC. Ya, ini kesempatan yang sangat langka. Tidak pernah terbersit mereka bisa sedekat ini dengan sang idola.
“Apa yang kita berikan adalah hasil uang yang kita sisihkan Rp100 dari setiap lembarnya dari penjualan tiket saat SFC vs Persiwa,” timpal Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin.
Dia menambahkan, bantuan berupa uang dan sembako diharapkan bisa meringankan beban hidup anak panti asuhan. Dan kegiatan bertajuk Sriwijaya FC For Charity ini akan terus berlangsung termasuk saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu (27/5) besok.
“Kita akan menjalani laga berat melawan Persipura, kami harapkan adik-adik mendoakan kita untuk menang, sebab ini bisa dikatakan laga final,” jelasnya. /rizal effendi
@BP
▼
Sabtu, 26 Mei 2012
Sriwijaya FC vs Persipura, Jangan Nodai Laga Kandang!
Optimisme diusung skuad Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura, saat melakoni duel klasik di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (25/5) malam. Apalagi, kedua tim memiliki motivasi yang sama yakni merebut tropi juara Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012.
Skuad Laskar Wong Kito harus betul-betul memanfaatkan posisinya sebagai tuan rumah. Jangan sampai rekor laga kandang yang selalu menang ternoda. Pasukan Kas Hartadi juga harus mewaspadai ‘emosi’ Persipura yang ingin membalaskan dendam atas kekalahan tim-tim asal Papua oleh Sriwijaya FC pada pertandingan sebelumnya.
Pelatih SFC Kas Hartadi menegaskan, anak asuhnya sudah siap menghadapi Persipura. Dua misi diusung yakni meraih tiga poin dan mempertahankan rekor 100 persen kemenangan.
“Semua pemain dalam keadaan baik dan siap untuk menghadapi pertandingan nanti, kita berharap tidak ada hal lain yang mengganggu persiapan kita. Hanya kondisi Jamie Coyne yang masih akan kita pantau karena kakinya lecet,” kata Kas Hartadi, Jumat (25/5).
Soal hasil akhir pertandingan nanti, Kas juga optimis menang. Ia berharap anak asuhnya dapat meraih poin penuh agar memudahkan perjalanan menuju capolista.
”Kita optimis untuk pertandingan nanti, ini kandang kita, optimisme itu harus, saya berharap anak-anak bisa menerjemahkan latihan dalam permainan mereka nanti, sehingga bisa memudahkan jalan kita menuju tahta juara. Terkait lawan, kita sudah sering menghadapi dan kita juga sering lihat Persipura bertanding, kita berharap semua akan berjalan sesuai rencana kami dengan pemain,” papar arsitek asal Solo itu.
Soal persiapan tim, dia mengaku tetap akan mengusung pola 4-2-3-1. Tidak ada persiapan khusus termasuk perubahan komposisi pemain di starting IX. Permainan menyerang tetap akan diperagakan karena bermain bertahan lawan Persipura, sama seperti bunuh diri.
“Kita harus tampil menyerang sejak menit awal dengan cara ini kita berpeluang mengalahkan Persipura. Meskipun kita main di kandang sendiri bukan jaminan kita akan mudah mengalahkan Persipura, makanya dibutuhkan kerja keras dan disiplin tinggi,” tandasnya.
“Sangat sulit mengalahkan Persipura karena mereka tim yang konsisten dan kekuatannya merata di semua lini. Persipura memiliki pemain utility yang bisa ditempatkan dimana saja. Artinya, kekuataan Persipura tidak akan berkurang kendati ditinggalkan pemain pilarnya,” timpal Kapten SFC, Ponaryo Astaman.
“Kami harus menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Ini merupakan cara jitu untuk mengatasi permainan cepat khas Persipura,” beber mantan pemain Persija Jakarta.
Yakin Menang
Keyakinan tinggi juga diusung skuad Mutiara Hitam. Mereka bertekad mempertahankan rekor baik saat bermain di Jakabaring. Kemenangan menjadi harga mati untuk menjaga asa juara.
“Kita percaya dapat menang dari SFC sebab secara kualitas kedua klub sama. Dengan begitu kami bisa menggeser Sriwijaya karena setelah ini Sriwijaya akan melakoni dua laga tandang,” kata Asisten Pelatih Persipura, Mettu Duaramurry.
Mengusung permainan menyerang, tetap akan diperagakan Zahrahan Krangar dkk, mengingat laga ini adalah laga dengan hasrat mencuri tiga poin.
“Tak ada dalam kamus kita untuk bertahan. Kita akan bertahan dan menyerang, kita akan bermain terbuka dan tetap dengan gaya permainan kita meski lawannya SFC sekalipun,” jelasnya.
“Kami kesini untuk berusaha mencuri poin tiga, seluruh pemain kami dalam keadaan siap. Kami akan berusaha untuk bisa mencuri poin di sini,” ujarnya.
Sementara playmaker Persipura, Zah Rahan Krangar berjanji tidak akan melakukan selebrasi berlebihan andaikata dirinya mencetak gol ke gawang mantan klubnya.
“Perasaan saya biasa saja menghadapi mantan klub sendiri, namun kalaupun saya berhasil mencetak gol jelas saya tidak akan melakukan selebrasi secara berlebihan,” ujar pemain yang sudah mengoleksi delapan gol ini.
Zah menilai timnya wajib menang pada partai bigmacth tersebut jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara di musim ini, meskipun saat ini timnya sekarang sedang dilanda berbagai masalah dengan banyak pemain yang absen.
Meski begitu dirinya tetap optimis kekurangan tersebut bukanlah masalah besar bagi timnya, sebab motivasi ganda akan diperlihatkan pada saat pertandingan nanti. “Kami yakin menang. Nanti akan kami buktikan di lapangan,” pungkasnya. /fer/zal
@BP
Skuad Laskar Wong Kito harus betul-betul memanfaatkan posisinya sebagai tuan rumah. Jangan sampai rekor laga kandang yang selalu menang ternoda. Pasukan Kas Hartadi juga harus mewaspadai ‘emosi’ Persipura yang ingin membalaskan dendam atas kekalahan tim-tim asal Papua oleh Sriwijaya FC pada pertandingan sebelumnya.
Pelatih SFC Kas Hartadi menegaskan, anak asuhnya sudah siap menghadapi Persipura. Dua misi diusung yakni meraih tiga poin dan mempertahankan rekor 100 persen kemenangan.
“Semua pemain dalam keadaan baik dan siap untuk menghadapi pertandingan nanti, kita berharap tidak ada hal lain yang mengganggu persiapan kita. Hanya kondisi Jamie Coyne yang masih akan kita pantau karena kakinya lecet,” kata Kas Hartadi, Jumat (25/5).
Soal hasil akhir pertandingan nanti, Kas juga optimis menang. Ia berharap anak asuhnya dapat meraih poin penuh agar memudahkan perjalanan menuju capolista.
”Kita optimis untuk pertandingan nanti, ini kandang kita, optimisme itu harus, saya berharap anak-anak bisa menerjemahkan latihan dalam permainan mereka nanti, sehingga bisa memudahkan jalan kita menuju tahta juara. Terkait lawan, kita sudah sering menghadapi dan kita juga sering lihat Persipura bertanding, kita berharap semua akan berjalan sesuai rencana kami dengan pemain,” papar arsitek asal Solo itu.
Soal persiapan tim, dia mengaku tetap akan mengusung pola 4-2-3-1. Tidak ada persiapan khusus termasuk perubahan komposisi pemain di starting IX. Permainan menyerang tetap akan diperagakan karena bermain bertahan lawan Persipura, sama seperti bunuh diri.
“Kita harus tampil menyerang sejak menit awal dengan cara ini kita berpeluang mengalahkan Persipura. Meskipun kita main di kandang sendiri bukan jaminan kita akan mudah mengalahkan Persipura, makanya dibutuhkan kerja keras dan disiplin tinggi,” tandasnya.
“Sangat sulit mengalahkan Persipura karena mereka tim yang konsisten dan kekuatannya merata di semua lini. Persipura memiliki pemain utility yang bisa ditempatkan dimana saja. Artinya, kekuataan Persipura tidak akan berkurang kendati ditinggalkan pemain pilarnya,” timpal Kapten SFC, Ponaryo Astaman.
“Kami harus menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Ini merupakan cara jitu untuk mengatasi permainan cepat khas Persipura,” beber mantan pemain Persija Jakarta.
Yakin Menang
Keyakinan tinggi juga diusung skuad Mutiara Hitam. Mereka bertekad mempertahankan rekor baik saat bermain di Jakabaring. Kemenangan menjadi harga mati untuk menjaga asa juara.
“Kita percaya dapat menang dari SFC sebab secara kualitas kedua klub sama. Dengan begitu kami bisa menggeser Sriwijaya karena setelah ini Sriwijaya akan melakoni dua laga tandang,” kata Asisten Pelatih Persipura, Mettu Duaramurry.
Mengusung permainan menyerang, tetap akan diperagakan Zahrahan Krangar dkk, mengingat laga ini adalah laga dengan hasrat mencuri tiga poin.
“Tak ada dalam kamus kita untuk bertahan. Kita akan bertahan dan menyerang, kita akan bermain terbuka dan tetap dengan gaya permainan kita meski lawannya SFC sekalipun,” jelasnya.
“Kami kesini untuk berusaha mencuri poin tiga, seluruh pemain kami dalam keadaan siap. Kami akan berusaha untuk bisa mencuri poin di sini,” ujarnya.
Sementara playmaker Persipura, Zah Rahan Krangar berjanji tidak akan melakukan selebrasi berlebihan andaikata dirinya mencetak gol ke gawang mantan klubnya.
“Perasaan saya biasa saja menghadapi mantan klub sendiri, namun kalaupun saya berhasil mencetak gol jelas saya tidak akan melakukan selebrasi secara berlebihan,” ujar pemain yang sudah mengoleksi delapan gol ini.
Zah menilai timnya wajib menang pada partai bigmacth tersebut jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara di musim ini, meskipun saat ini timnya sekarang sedang dilanda berbagai masalah dengan banyak pemain yang absen.
Meski begitu dirinya tetap optimis kekurangan tersebut bukanlah masalah besar bagi timnya, sebab motivasi ganda akan diperlihatkan pada saat pertandingan nanti. “Kami yakin menang. Nanti akan kami buktikan di lapangan,” pungkasnya. /fer/zal
@BP
Sriwijaya FC vs Persipura, Kesampingkan Sejarah
Rekor tidak pernah menang di Jakabaring akan coba dihapus musim ini. Semua demi memuluskan langkah menuju tangga juara.
Bermain di kandang sendiri ternyata tak banyak membantu Sriwijaya FC saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu (27/5) besok malam. Hal itu dibuktikan dengan rekor tidak pernah menang saat bersua skuad Mutiara Hitam di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Berbicara rekor pertemuan di pentas Liga Indonesia Persipura jauh lebih unggul. Dari tujuh pertemuan, Sriwijaya baru satu kali mengalahkan Persipura. Itu terjadi di edisi (2/12/2009), di Stadion Andi Mattalata Makassar. Sriwijaya menang 2-1 lewat suntingan gol Rahmat Rivai dan Zah Rahan Krangar. Sisanya berakhir dengan empat kekalahan dan satu hasil imbang.
Musim lalu, Sriwijaya hanya mampu bermain imbang kontra Persipura. Hasil lebih buruk justru ditorehkan pada pentas Indonesia Super League (ISL), (7/5/2010), dimana SFC harus menyerah dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan Persipura dicetak Boaz Salossa menit 73 dan Yustinus Pae menit 83. Sementara gol balasan SFC dicetak Zah Rahan Krangar menit 79, yang ironisnya sudah berbaju Persipura.
Sedangkan di pentas ISL tahun 2008, Sriwijaya hanya mampu bermain imbang 2-2, berkat gol yang dicetak Ngon A Djam Claude Parfait dan Anoure Obiora Richards. Artinya, laga kandang tidak bisa dijadikan jaminan untuk meraih kemenangan.
Tapi, cerita kali ini bisa berbeda karena kemenangan menjadi syarat mutlak buat Sriwijaya mempertahankan posisi puncak plus menjaga peluang menjadi juara.
“Sriwijaya belum pernah menang di kandang lawan Persipura selama empat musim. Laga nanti tentu tidak akan mudah bagi kami. Tapi kami saat ini merasa tengah berada dalam kondisi terbaik dan siap mengakhiri rekor buruk,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Jumat (25/5).
Pelatih asal Solo itu mengaku, optimis musim ini bisa menghentikan dominasi Persipura atas Sriwijaya. Dan Kas sangat yakin bisa mengalahkan Zah Rahan cs di stadion kebangaan masyarakat Sumsel.
“Tak ada pertandingan yang lebih besar lagi selain menghadapi Persipura. Kami berharap bisa mengakhiri rekor buruk karena kami tak pernah menang dalam beberapa musim belakangan,” tegasnya.
“Semua pemain sudah berlatih keras. Kami tampil sangat baik saat melawan Persiwa dan itu merupakan sebuah kemenangan besar. Kami tengah dalam kondisi sulit karena harus melakoni beberapa laga sulit dalam rentan waktu yang sangat sedikit. Semoga saja kami mampu melewatinya dengan baik,” pungkasnya.
Optimisme tinggi juga diusung tim lawan. Apalagi, seluruh pemain Persipura bisa tampil. Termasuk gelandang enerjik Gerrad Pangkali, yang sebelumnya dikabarkan absen akibat akumulasi kartu.
“Selain Boaz seluruh pemain bisa tampil. Dengan begitu kami optimis bisa membuat kejuatan,” ungkap Asisten Pelatih Persipura, Mettu Duaramurry.
Dia mengatakan, timnya sengaja tidak melakukan latihan fisik dan memilih berlatih di kolam renang. Latihan ini dimaksudkan untuk menjaga kebugaran dan membuat pemain lebih enjoy.
“Besok (hari ini-red) pelatih Jacksen F Tiago akan melihat fisik pemain dan menjajal stadion Jakabaring. Termasuk menentukan line up yang bakal diturunkan,” tutupnya. /fer/zal
Rekor Pertemuan
28/01/2012 ISL Persipura 2 – Sriwijaya FC 1
23/03/2011 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 0-0
30/01/2011 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 3-2
27/7/2010 Piala Indonesia Sriwijaya FC VS Persipura 5-3 (Adu Penalty)
07/5/2010 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 1-2
02/12/2009 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 1-2
07/10/2009 Community Shield Persipura VS Sriwijaya FC 3-1
10/6/2009 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 4-1
28/6/2009 Final Copa Sriwijaya FC VS Persipura 1-0
12/7/2008 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 2-2
13/1/2008 Final Copa Persipura VS Sriwijaya FC 1-4 (Adu Penalty)
@BP
Bermain di kandang sendiri ternyata tak banyak membantu Sriwijaya FC saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu (27/5) besok malam. Hal itu dibuktikan dengan rekor tidak pernah menang saat bersua skuad Mutiara Hitam di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Berbicara rekor pertemuan di pentas Liga Indonesia Persipura jauh lebih unggul. Dari tujuh pertemuan, Sriwijaya baru satu kali mengalahkan Persipura. Itu terjadi di edisi (2/12/2009), di Stadion Andi Mattalata Makassar. Sriwijaya menang 2-1 lewat suntingan gol Rahmat Rivai dan Zah Rahan Krangar. Sisanya berakhir dengan empat kekalahan dan satu hasil imbang.
Musim lalu, Sriwijaya hanya mampu bermain imbang kontra Persipura. Hasil lebih buruk justru ditorehkan pada pentas Indonesia Super League (ISL), (7/5/2010), dimana SFC harus menyerah dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan Persipura dicetak Boaz Salossa menit 73 dan Yustinus Pae menit 83. Sementara gol balasan SFC dicetak Zah Rahan Krangar menit 79, yang ironisnya sudah berbaju Persipura.
Sedangkan di pentas ISL tahun 2008, Sriwijaya hanya mampu bermain imbang 2-2, berkat gol yang dicetak Ngon A Djam Claude Parfait dan Anoure Obiora Richards. Artinya, laga kandang tidak bisa dijadikan jaminan untuk meraih kemenangan.
Tapi, cerita kali ini bisa berbeda karena kemenangan menjadi syarat mutlak buat Sriwijaya mempertahankan posisi puncak plus menjaga peluang menjadi juara.
“Sriwijaya belum pernah menang di kandang lawan Persipura selama empat musim. Laga nanti tentu tidak akan mudah bagi kami. Tapi kami saat ini merasa tengah berada dalam kondisi terbaik dan siap mengakhiri rekor buruk,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Jumat (25/5).
Pelatih asal Solo itu mengaku, optimis musim ini bisa menghentikan dominasi Persipura atas Sriwijaya. Dan Kas sangat yakin bisa mengalahkan Zah Rahan cs di stadion kebangaan masyarakat Sumsel.
“Tak ada pertandingan yang lebih besar lagi selain menghadapi Persipura. Kami berharap bisa mengakhiri rekor buruk karena kami tak pernah menang dalam beberapa musim belakangan,” tegasnya.
“Semua pemain sudah berlatih keras. Kami tampil sangat baik saat melawan Persiwa dan itu merupakan sebuah kemenangan besar. Kami tengah dalam kondisi sulit karena harus melakoni beberapa laga sulit dalam rentan waktu yang sangat sedikit. Semoga saja kami mampu melewatinya dengan baik,” pungkasnya.
Optimisme tinggi juga diusung tim lawan. Apalagi, seluruh pemain Persipura bisa tampil. Termasuk gelandang enerjik Gerrad Pangkali, yang sebelumnya dikabarkan absen akibat akumulasi kartu.
“Selain Boaz seluruh pemain bisa tampil. Dengan begitu kami optimis bisa membuat kejuatan,” ungkap Asisten Pelatih Persipura, Mettu Duaramurry.
Dia mengatakan, timnya sengaja tidak melakukan latihan fisik dan memilih berlatih di kolam renang. Latihan ini dimaksudkan untuk menjaga kebugaran dan membuat pemain lebih enjoy.
“Besok (hari ini-red) pelatih Jacksen F Tiago akan melihat fisik pemain dan menjajal stadion Jakabaring. Termasuk menentukan line up yang bakal diturunkan,” tutupnya. /fer/zal
Rekor Pertemuan
28/01/2012 ISL Persipura 2 – Sriwijaya FC 1
23/03/2011 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 0-0
30/01/2011 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 3-2
27/7/2010 Piala Indonesia Sriwijaya FC VS Persipura 5-3 (Adu Penalty)
07/5/2010 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 1-2
02/12/2009 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 1-2
07/10/2009 Community Shield Persipura VS Sriwijaya FC 3-1
10/6/2009 ISL Persipura VS Sriwijaya FC 4-1
28/6/2009 Final Copa Sriwijaya FC VS Persipura 1-0
12/7/2008 ISL Sriwijaya FC VS Persipura 2-2
13/1/2008 Final Copa Persipura VS Sriwijaya FC 1-4 (Adu Penalty)
@BP
Persipura Mulai Lempar Handuk
Meski kompetisi masih menyisahkan delapan laga lagi, namun kubu Persipura Jayapura mulai pesimis bisa menjuarai tropi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Hal itu tidak terlepas dari hasil imbang 1-1 saat menghadapi Deltras Sidoarjo.
Sebab hasil itu membuat kans mereka untuk mempertahankan gelar juara ISL dirasa kian menipis. Dan Persipura kian jauh tertinggal dengan pemuncak klasemen sementara, Sriwjaya FC.
“Hasil imbang lawan Deltras mengecewakan bagi kami, karena kami memang menargetkan kemenangan di laga tersebut,” terang asisten pelatih Persipura, Mettu Dwaramurry, Jumat (25/5).
“Hitungannya, jika kami menang lawan Deltras maka peluang mempertahankan juara masih ada. Tapi kalau seri seperti ini, ya agak sulit,” sambungnya.
Persipura kini tertinggal enam angka dengan Sriwijaya FC dan mereka sekali lebih banyak melaksanakan pertandingan dengan si pemuncak klasemen tersebut. Jika gagal meraih kemenangan atas skuad Laskar Wong Kito, Minggu (27/5) besok, maka peluang juara tinggal kenangan.
“Tanpa mengesampingkan pemain lain, absennya Boaz memang berpengaruh dengan perbendaharaan gol kami. Dia adalah pemain luar biasa dan beda dengan yang lainnya,” tandas Mettu.
Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengatakan, timnya masih punya spirit mengejar selisih enam poin. Tapi, untuk mewujudkan target itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan tidak kenal lelah.
“Kami tetap optimis dan berusaha keras mengejar ketertinggalan. Dalam dunia sepakbola sesuatu bisa terjadi. Karena itu kami akan berusaha memenangkan delapan laga sisa termasuk saat menghadapi Sriwijaya,” kata Jacksen di situs Persipura.Com
Momentum untuk bangkit akan dimulai saat menghadapi Sriwijaya. Jika menang, Alberto Goncalves dan kawan kawan bisa terus membayangi dan memperpendek jarak poin di klasemen.
“Kuncinya adalah laga menghadapi Sriwijaya. Jika menang peluang juara masih ada karena setelah ini kami akan memainkan dua partai kandang lawan PSMS Medan dan PSAP Sigli, sedangkan Sriwijaya akan dijamu Persiba dan Gresik,” tandas arsitek asal Brasil itu. /fer
@BP
Sebab hasil itu membuat kans mereka untuk mempertahankan gelar juara ISL dirasa kian menipis. Dan Persipura kian jauh tertinggal dengan pemuncak klasemen sementara, Sriwjaya FC.
“Hasil imbang lawan Deltras mengecewakan bagi kami, karena kami memang menargetkan kemenangan di laga tersebut,” terang asisten pelatih Persipura, Mettu Dwaramurry, Jumat (25/5).
“Hitungannya, jika kami menang lawan Deltras maka peluang mempertahankan juara masih ada. Tapi kalau seri seperti ini, ya agak sulit,” sambungnya.
Persipura kini tertinggal enam angka dengan Sriwijaya FC dan mereka sekali lebih banyak melaksanakan pertandingan dengan si pemuncak klasemen tersebut. Jika gagal meraih kemenangan atas skuad Laskar Wong Kito, Minggu (27/5) besok, maka peluang juara tinggal kenangan.
“Tanpa mengesampingkan pemain lain, absennya Boaz memang berpengaruh dengan perbendaharaan gol kami. Dia adalah pemain luar biasa dan beda dengan yang lainnya,” tandas Mettu.
Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengatakan, timnya masih punya spirit mengejar selisih enam poin. Tapi, untuk mewujudkan target itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan tidak kenal lelah.
“Kami tetap optimis dan berusaha keras mengejar ketertinggalan. Dalam dunia sepakbola sesuatu bisa terjadi. Karena itu kami akan berusaha memenangkan delapan laga sisa termasuk saat menghadapi Sriwijaya,” kata Jacksen di situs Persipura.Com
Momentum untuk bangkit akan dimulai saat menghadapi Sriwijaya. Jika menang, Alberto Goncalves dan kawan kawan bisa terus membayangi dan memperpendek jarak poin di klasemen.
“Kuncinya adalah laga menghadapi Sriwijaya. Jika menang peluang juara masih ada karena setelah ini kami akan memainkan dua partai kandang lawan PSMS Medan dan PSAP Sigli, sedangkan Sriwijaya akan dijamu Persiba dan Gresik,” tandas arsitek asal Brasil itu. /fer
@BP
Firman Utina, Usung Memori 1999
Permainan kolektivitas akan diterapkan Sriwijaya FC saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu (27/5) besok malam. Strategi seperti ini merupakan cara ampuh untuk meraih kemenangan. Siapapun yang mempunyai peluang akan diberikan bola untuk dapat mencetak gol.
“Pemenangnya adalah tim yang bisa memainkan sepakbola kolektif. Jadi, kami harus bekerjasama di setiap lini,” ungkap Firman Utina, Jumat (25/5).
Dia mengatakan, Persipura adalah tim yang kuat seperti halnya Sriwijaya. Kedua tim juga memiliki cara bermain yang sama. Sehingga diperlukan permainan disiplin untuk meraih kemenangan.
“Sebagai gelandang saya harus kreatif dan memiliki celah untuk menerobos pertahanan Persipura. Kami harus konsentrasi selama 90 menit dan meminimalisir kesalahan sekecil apapun,” tegas pemilik jersey 15 ini.
Harapan sedikit mengudara karena Firman termasuk pemain yang sering menjebol gawang Mutiara Hitam. Tepatnya, saat dia masih berbaju Persita Tanggerang musim 2009/2010. Selanjutnya, saat masih membela Persema Manado.
“Saya pernah beberapa kali menjebol gawang Persipura, dan semoga trend positif itu kembali terulang. Tapi, khusus laga nanti yang paling penting adalah kemenangan bukan target cetak gol. Terserah siapa yang cetak gol yang penting kami bisa menang,” kata mantan pemain Persija Jakarta itu. /zal
@BP
“Pemenangnya adalah tim yang bisa memainkan sepakbola kolektif. Jadi, kami harus bekerjasama di setiap lini,” ungkap Firman Utina, Jumat (25/5).
Dia mengatakan, Persipura adalah tim yang kuat seperti halnya Sriwijaya. Kedua tim juga memiliki cara bermain yang sama. Sehingga diperlukan permainan disiplin untuk meraih kemenangan.
“Sebagai gelandang saya harus kreatif dan memiliki celah untuk menerobos pertahanan Persipura. Kami harus konsentrasi selama 90 menit dan meminimalisir kesalahan sekecil apapun,” tegas pemilik jersey 15 ini.
Harapan sedikit mengudara karena Firman termasuk pemain yang sering menjebol gawang Mutiara Hitam. Tepatnya, saat dia masih berbaju Persita Tanggerang musim 2009/2010. Selanjutnya, saat masih membela Persema Manado.
“Saya pernah beberapa kali menjebol gawang Persipura, dan semoga trend positif itu kembali terulang. Tapi, khusus laga nanti yang paling penting adalah kemenangan bukan target cetak gol. Terserah siapa yang cetak gol yang penting kami bisa menang,” kata mantan pemain Persija Jakarta itu. /zal
@BP
Sriwijaya FC Janjikan Permainan Agresif
Permainan agresif bakal diterapkan Sriwijaya FC untuk meredam Persipura dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/05) malam. Duet gelandang jangkar Ponaryo Astaman dan Lim Jun Sik akan dibebankan untuk strategi tersebut.
“Semua pemain memiliki peran yang sama dalam setiap pertandingan. Tetapi memang pemain yang berposisi gelandang jangkar punya beban tersendiri,” ujar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Menurut Kas, semua pemain terbaiknya hampir dipastikan bisa tampil dalam pertandingan tersebut. Ponaryo dan Firman Utina telah pulih sepenuhnya dari cedera. Saat ini tinggal menunggu kondisi bek Jamie Coyne yang mengalami lecet kaki kanan.
Pola 4-2-3-1, ditegaskan Kas tetap menjadi andalan. Keseimbangan dalam bertahan dan menyerang harus dikedepankan untuk menghadapi tim sekelas Persipura. Apalagi Ponaryo dan Thierry Gathuessi sangat bugar karena tidak bermain dalam pertandingan lawan Persiwa (21/05).
“Pola permainan Persipura hampir sama dengan tim-tim Papua lainnya, yaitu mengandalkan kecepatan. Yang membedakan, materi pemain Persipura jauh lebih baik,” imbuhnya.
Pertemuan pertama yang dilangsungkan di stadion Mandala, Jayapura (28/01) dimenangkan tuan rumah dengan skor 2-1. Namun Sriwijaya FC mengklaim banyak kontroversial dalam pertandingan tersebut dan menyatakan lebih berhak menang.
Memori kelam tersebut, dijelaskan Kas tidak akan menghantui anak-anak asuhnya dan justru menjadi motivator untuk mengalahkan Persipura.
“Kala bermain di Jayapura, kita mampu mendominasi penuh. Seharusnya kita juga bisa melakukan serupa di Palembang, bedanya kali ini kita yang harus menang,” tegas Kas.
Absennya Boaz Solossa dan Titus Bonay di lini depan Persipura, dikatakan Kas tidak akan terlalu menguntungkan timnya. Kas menilai Persipura tim kolektif dan tidak bertumpu pada satu pemain.
“Masih ada Beto Goncalves, Tinus Pae, atau striker baru Choi Dong Soo. Jadi lini belakang Sriwijaya FC harus tetap waspada,” urai Kas.
Sementara Lim ketika dihubungi mengaku sangat antusias menyambut duel lawan Persipura. Dibeberkannya, hampir semua pemain Sriwijaya FC sudah tidak sabar menantikan pertandingan tersebut.
“Hasil yang sangat positif dicapai tim dalam tur Papua melawan Persidafon dan Persiram. Kemudian dilanjutkan kemenangan atas Persiwa, tentunya bekal berharga lawan Persipura,” tegasnya.
Lim mengaku siap diberi tugas untuk menghadang Zah Rahan ataupun Beto. Tetapi dirinya menyatakan kolektifitas harus lebih dikedepankan.
“Terpenting kita bisa bermain normal dan lebih percaya diri. Namun tentunya fokus pertahanan jangan dilupakan dan tidak boleh membuat kesalahan sedikitpun,” pungkasnya. (kie)
@palpos
“Semua pemain memiliki peran yang sama dalam setiap pertandingan. Tetapi memang pemain yang berposisi gelandang jangkar punya beban tersendiri,” ujar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Menurut Kas, semua pemain terbaiknya hampir dipastikan bisa tampil dalam pertandingan tersebut. Ponaryo dan Firman Utina telah pulih sepenuhnya dari cedera. Saat ini tinggal menunggu kondisi bek Jamie Coyne yang mengalami lecet kaki kanan.
Pola 4-2-3-1, ditegaskan Kas tetap menjadi andalan. Keseimbangan dalam bertahan dan menyerang harus dikedepankan untuk menghadapi tim sekelas Persipura. Apalagi Ponaryo dan Thierry Gathuessi sangat bugar karena tidak bermain dalam pertandingan lawan Persiwa (21/05).
“Pola permainan Persipura hampir sama dengan tim-tim Papua lainnya, yaitu mengandalkan kecepatan. Yang membedakan, materi pemain Persipura jauh lebih baik,” imbuhnya.
Pertemuan pertama yang dilangsungkan di stadion Mandala, Jayapura (28/01) dimenangkan tuan rumah dengan skor 2-1. Namun Sriwijaya FC mengklaim banyak kontroversial dalam pertandingan tersebut dan menyatakan lebih berhak menang.
Memori kelam tersebut, dijelaskan Kas tidak akan menghantui anak-anak asuhnya dan justru menjadi motivator untuk mengalahkan Persipura.
“Kala bermain di Jayapura, kita mampu mendominasi penuh. Seharusnya kita juga bisa melakukan serupa di Palembang, bedanya kali ini kita yang harus menang,” tegas Kas.
Absennya Boaz Solossa dan Titus Bonay di lini depan Persipura, dikatakan Kas tidak akan terlalu menguntungkan timnya. Kas menilai Persipura tim kolektif dan tidak bertumpu pada satu pemain.
“Masih ada Beto Goncalves, Tinus Pae, atau striker baru Choi Dong Soo. Jadi lini belakang Sriwijaya FC harus tetap waspada,” urai Kas.
Sementara Lim ketika dihubungi mengaku sangat antusias menyambut duel lawan Persipura. Dibeberkannya, hampir semua pemain Sriwijaya FC sudah tidak sabar menantikan pertandingan tersebut.
“Hasil yang sangat positif dicapai tim dalam tur Papua melawan Persidafon dan Persiram. Kemudian dilanjutkan kemenangan atas Persiwa, tentunya bekal berharga lawan Persipura,” tegasnya.
Lim mengaku siap diberi tugas untuk menghadang Zah Rahan ataupun Beto. Tetapi dirinya menyatakan kolektifitas harus lebih dikedepankan.
“Terpenting kita bisa bermain normal dan lebih percaya diri. Namun tentunya fokus pertahanan jangan dilupakan dan tidak boleh membuat kesalahan sedikitpun,” pungkasnya. (kie)
@palpos
Oknum Petugas Dicurigai Kerap Memasukkan Penonton Tanpa Tiket
Jelang bigmatch lawan Persipura Jayapura, Minggu (27/5/2012), pengelola tiket pertandingan Sriwijaya FC memperketat pengawasan. Sebab, ditenggarai ada oknum petugas nakal yang memasukkan penonton tanpa tiket.
Sebab, pratik ini yang diduga kuat membuat pengelola tiket mengalami kerugian besar saat SFC menjamu Persiwa Wamena, Senin (21/5/2012), lantaran banyaknya kursi yang sudah terisi, tetapi ribuan lembar tiket tidak terjual.
"Meski demikian masih perlu ditelusuri lagi. Kami memperketat pengawasan terhadap ulah oknum yang tidak bertanggungjawab," jelas Panitia Tiket Pertandingan Rasyid Irfandi kepada Sripoku.com Sabtu (26/5/2012).
Menurut Andi, seharus penontonnya sudah berpikir bagaimana memberikan kontribusi kepada SFC, dengan cara membeli tiket dan menyaksikan langsung pertandingan. Bukan justru menyogok petugas agar bisa masuk stadion untuk menyaksikan pertandingan SFC.
"Untuk itu, kami sangat memberikan apresiasi kepada para pendukung SFC yang telah membeli langsung tiket, itu menunjukkan bahwa mereka berkontribusi kepada klub," ujar Andi sapaannnya.
@sripoku
Sebab, pratik ini yang diduga kuat membuat pengelola tiket mengalami kerugian besar saat SFC menjamu Persiwa Wamena, Senin (21/5/2012), lantaran banyaknya kursi yang sudah terisi, tetapi ribuan lembar tiket tidak terjual.
"Meski demikian masih perlu ditelusuri lagi. Kami memperketat pengawasan terhadap ulah oknum yang tidak bertanggungjawab," jelas Panitia Tiket Pertandingan Rasyid Irfandi kepada Sripoku.com Sabtu (26/5/2012).
Menurut Andi, seharus penontonnya sudah berpikir bagaimana memberikan kontribusi kepada SFC, dengan cara membeli tiket dan menyaksikan langsung pertandingan. Bukan justru menyogok petugas agar bisa masuk stadion untuk menyaksikan pertandingan SFC.
"Untuk itu, kami sangat memberikan apresiasi kepada para pendukung SFC yang telah membeli langsung tiket, itu menunjukkan bahwa mereka berkontribusi kepada klub," ujar Andi sapaannnya.
@sripoku
Dukungan Virginia Untuk Thierry
ISTRI sangat berperan bagi penampilan seorang pemain sepakbola ketika bermain di lapangan. Itu pula yang dirasakan defender Thierry Gathuessi sepanjang mengikuti 25 laga Sriwijaya FC di musim Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.
Sang istri Virginia, tidak sekalipun melewatkan setiap pertandingan SFC, terutama saat Thierry tampil bersama skuad asuhan Kas Hartadi. Bersama Laurent, istri Kayamba, Virginia yang selalu bersama putranya, Marvin selalu mengisi kursi VVIP untuk memberikan dukungan kepada sang suami.
"Istri dan anak, keluarga adalah kekuatan tersendiri, senang melihat mereka ada di tribun," jelas Thierry kepada Sripoku.com Sabtu (26/5/2012).
Thierry akan tampil kembali usai menjalani hukuman akumulasi kartu, dia diharapkan bisa menjaga keseimbangan lini belakang SFC, seiring kurang fitnya Jamie Coyne.
Sementara itu Virginia yang didampingi Laurent, istri Kayamba menyatakan, mendukung penuh karir sang suami. Dia pun harus meninggalkan pekerjaannya di Prancis demi Thierry.
"Dia selalu total ketika di lapangan dan kami berdua selalu mendukungnya," jelas Virginia.
@sripoku
Sang istri Virginia, tidak sekalipun melewatkan setiap pertandingan SFC, terutama saat Thierry tampil bersama skuad asuhan Kas Hartadi. Bersama Laurent, istri Kayamba, Virginia yang selalu bersama putranya, Marvin selalu mengisi kursi VVIP untuk memberikan dukungan kepada sang suami.
"Istri dan anak, keluarga adalah kekuatan tersendiri, senang melihat mereka ada di tribun," jelas Thierry kepada Sripoku.com Sabtu (26/5/2012).
Thierry akan tampil kembali usai menjalani hukuman akumulasi kartu, dia diharapkan bisa menjaga keseimbangan lini belakang SFC, seiring kurang fitnya Jamie Coyne.
Sementara itu Virginia yang didampingi Laurent, istri Kayamba menyatakan, mendukung penuh karir sang suami. Dia pun harus meninggalkan pekerjaannya di Prancis demi Thierry.
"Dia selalu total ketika di lapangan dan kami berdua selalu mendukungnya," jelas Virginia.
@sripoku
Jumat, 25 Mei 2012
Coyne Dalam Pantauan Kas Hartadi
Kondisi defender asing Sriwijaya FC, Jamie Coyne yang mengalami infeksi di kakinya masih terus dalam pantauan Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi.
"Saat ini Coyne memang masih belum bisa menggunakan sepatu sebab bengkak di kakinya belum sembuh betul. Saya masih akan melihat perkembangannya pada saat latihan Sabtu sore nanti, apabila kondisinya sudah memungkinkan maka dia bisa dimainkan," ungkap Kas, Jumat (25/5/2012).
Direncanakan, SFC akan bertemu dengan Persipura Jayapura dalam laga di Stadion Gelora Sriwajaya, Jakabaring, Palembang.
@sripoku
"Saat ini Coyne memang masih belum bisa menggunakan sepatu sebab bengkak di kakinya belum sembuh betul. Saya masih akan melihat perkembangannya pada saat latihan Sabtu sore nanti, apabila kondisinya sudah memungkinkan maka dia bisa dimainkan," ungkap Kas, Jumat (25/5/2012).
Direncanakan, SFC akan bertemu dengan Persipura Jayapura dalam laga di Stadion Gelora Sriwajaya, Jakabaring, Palembang.
@sripoku
Zah-Beto Ancaman Utama
Pertarungan Sriwijaya FC kontra Persipura yang akan dilangsungkan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/05) malam bakal seru. Duel sengit tiap lini akan terjadi karena kedua tim sama-sama ingin menang. “Kita telah melakukan latihan simulasi pressing ketat. Semua lini akan dipersiapkan secara khusus untuk pertandingan lawan Persipura,” kata pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Dilanjutkan pria asli Solo ini, dirinya tidak akan mengubah gaya bermain Sriwijaya FC yang identik dengan umpan-umpan cepat. Menurutnya pola tersebut akan tetap jadi andalan.
“Saya pikir kedua tim sama-sama sudah tahu pola permainan lawan. Yang jelas saya lebih menekankan kepada para pemain untuk tampil lebih disiplin dan konsentrasi, tetapi tetap agresif,” bebernya.
Secara khusus Kas menyebut Zah Rahan sebagai kunci permainan Mutiara Hitam (julukan Persipura). Namun dirinya juga mewaspadai pergerakan Beto Goncalves yang bertindak sebagai predator.
“Saya berharap besar pada Ponaryo dan Lim untuk mematikan pergerakan Zah. Kolaborasi keduanya saya pikir akan bisa meredam Zah, sekaligus memutus alur serangan Persipura,” urainya.
Sedangkan Beto, menurut Kas akan mendapat pengawalan ketat duet bek tengah Jamie Coyne dan Thierry Gathuessi. Bahkan mantan punggawa timnas Indonesia ini akan mewanti-wanti Jamie dan Thierry untuk konsentrasi di pertahanan.
“Dalam beberapa pertandingan Jamie dan Thierry saya beri kebebasan untuk maju membantu serangan. Tetapi untuk lawan Persipura, saya minta untuk tetap di lini belakang saja,” ulasnya.
Thierry ketika dihubungi siap mengemban kepercayaan pelatih dalam mengawal pertahanan. Dikatakannya, pertandingan melawan Persipura sangat berarti bagi Sriwijaya FC.
“Bagi saya, jika kita bisa menang atas Persipura tentunya akan memperbesar peluang untuk juara. Tetapi untuk memastikan gelar juara masih belum, karena masih banyak pertandingan berikutnya,” jelas Thierry.
Persipura dengan kekuatan 22 pemain telah tiba di Palembang, kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. Tampak dalam rombongan sejumlah pilar utama Persipura, Ricardo Salampessy, Beto Goncalves, Zah Rahan, Bio Pauline, Lukas Mandowen, Ian Kabes, Emmanuel Wanggai, Choi Dong Sook, Otrizan Solossa, bahkan striker utamanya yang masih terbelit cedera, Boaz Solossa. Hanya saja tidak tampak sang pelatih Jakcsen F Thiago. Persipura kemungkinan tidak akan diperkuat Gerald Pangkali yang terkena akumulasi kartu kuning.
Berdasarkan penjelasan Liaison Officer (LO) Sriwijaya FC Taufik HD, Jacksen dijadwalkan hari ini datang ke Palembang. “Saya kurang jelas alasannya, namun pelatih Persipura (Jacksen, Red) datang ke Palembang besok (hari ini, Red),” umbarnya.
Sedangkan Zah Rahan ketika dibincangi mengaku sangat antusias kembali ke Palembang. Meski sempat lama berkostum Sriwijaya FC, Zah mengaku akan profesional dan berjuang habis-habisan bersama Persipura.
“Pertandingan nanti sangat penting. Persipura harus menang untuk menjaga persaingan. Jika nanti Sriwijaya FC yang menang, maka akan jadi juara,” ungkapnya.
Pemilik nomor punggung 10 ini menyatakan duel kontra Sriwijaya FC merupakan laga final. “Kita sudah siap untuk pertandingan. Para pemain punya ambisi yang sama dan akan berjuang penuh,” pungkasnya. (kie)
@palpos
Dilanjutkan pria asli Solo ini, dirinya tidak akan mengubah gaya bermain Sriwijaya FC yang identik dengan umpan-umpan cepat. Menurutnya pola tersebut akan tetap jadi andalan.
“Saya pikir kedua tim sama-sama sudah tahu pola permainan lawan. Yang jelas saya lebih menekankan kepada para pemain untuk tampil lebih disiplin dan konsentrasi, tetapi tetap agresif,” bebernya.
Secara khusus Kas menyebut Zah Rahan sebagai kunci permainan Mutiara Hitam (julukan Persipura). Namun dirinya juga mewaspadai pergerakan Beto Goncalves yang bertindak sebagai predator.
“Saya berharap besar pada Ponaryo dan Lim untuk mematikan pergerakan Zah. Kolaborasi keduanya saya pikir akan bisa meredam Zah, sekaligus memutus alur serangan Persipura,” urainya.
Sedangkan Beto, menurut Kas akan mendapat pengawalan ketat duet bek tengah Jamie Coyne dan Thierry Gathuessi. Bahkan mantan punggawa timnas Indonesia ini akan mewanti-wanti Jamie dan Thierry untuk konsentrasi di pertahanan.
“Dalam beberapa pertandingan Jamie dan Thierry saya beri kebebasan untuk maju membantu serangan. Tetapi untuk lawan Persipura, saya minta untuk tetap di lini belakang saja,” ulasnya.
Thierry ketika dihubungi siap mengemban kepercayaan pelatih dalam mengawal pertahanan. Dikatakannya, pertandingan melawan Persipura sangat berarti bagi Sriwijaya FC.
“Bagi saya, jika kita bisa menang atas Persipura tentunya akan memperbesar peluang untuk juara. Tetapi untuk memastikan gelar juara masih belum, karena masih banyak pertandingan berikutnya,” jelas Thierry.
Persipura dengan kekuatan 22 pemain telah tiba di Palembang, kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. Tampak dalam rombongan sejumlah pilar utama Persipura, Ricardo Salampessy, Beto Goncalves, Zah Rahan, Bio Pauline, Lukas Mandowen, Ian Kabes, Emmanuel Wanggai, Choi Dong Sook, Otrizan Solossa, bahkan striker utamanya yang masih terbelit cedera, Boaz Solossa. Hanya saja tidak tampak sang pelatih Jakcsen F Thiago. Persipura kemungkinan tidak akan diperkuat Gerald Pangkali yang terkena akumulasi kartu kuning.
Berdasarkan penjelasan Liaison Officer (LO) Sriwijaya FC Taufik HD, Jacksen dijadwalkan hari ini datang ke Palembang. “Saya kurang jelas alasannya, namun pelatih Persipura (Jacksen, Red) datang ke Palembang besok (hari ini, Red),” umbarnya.
Sedangkan Zah Rahan ketika dibincangi mengaku sangat antusias kembali ke Palembang. Meski sempat lama berkostum Sriwijaya FC, Zah mengaku akan profesional dan berjuang habis-habisan bersama Persipura.
“Pertandingan nanti sangat penting. Persipura harus menang untuk menjaga persaingan. Jika nanti Sriwijaya FC yang menang, maka akan jadi juara,” ungkapnya.
Pemilik nomor punggung 10 ini menyatakan duel kontra Sriwijaya FC merupakan laga final. “Kita sudah siap untuk pertandingan. Para pemain punya ambisi yang sama dan akan berjuang penuh,” pungkasnya. (kie)
@palpos
Zah: Saya Nyaman di Persipura
Mantan playmaker andalan Sriwijaya FC, Zah Rahan Krangar mengaku merasakan lebih nyaman dengan timnya sekarang dibandingkan dengan tim sebelumnya.
"Kalau diharuskan memilih, saya katakan lebih nyaman di Persipura sekarang, meskipun banyak permintaan dari teman-teman seperti Kayamba dan lain-lain yang meminta saya bergabung kembali ke SFC," ungkapnya, Jumat (25/5/2012).
Meski begitu, pemain yang memutuskan untuk pindah klub sejak musim 2010 lalu ini, mengaku tetap memiliki niatan untuk kembali bergabung dengan SFC. Hanya saja dirinya belum dapat memastikan apakah ingin bergabung musim depan atau musim-musim selanjutnya.
@sripoku
"Kalau diharuskan memilih, saya katakan lebih nyaman di Persipura sekarang, meskipun banyak permintaan dari teman-teman seperti Kayamba dan lain-lain yang meminta saya bergabung kembali ke SFC," ungkapnya, Jumat (25/5/2012).
Meski begitu, pemain yang memutuskan untuk pindah klub sejak musim 2010 lalu ini, mengaku tetap memiliki niatan untuk kembali bergabung dengan SFC. Hanya saja dirinya belum dapat memastikan apakah ingin bergabung musim depan atau musim-musim selanjutnya.
@sripoku
Beto Minta Maaf Batal Gabung ke Sriwijaya FC
Siapa yang tidak mengenal dengan Alberto Goncalves da Costa, striker yang kini memperkuat Persipura Jayapura ini dikenal sebagai predator yang tajam di lini depan.
Sempat dikabarkan akan bergabung dengan Sriwijaya FC pada putaran pertama lalu, Beto mengaku tidak tahu menahu mengenai kabar tersebut dan oleh karena itulah dirinya meminta maaf kepada masyarakat Sumsel.
"Saya tahu kabar bahwa SFC berminat dan dikabarkan sudah deal dengan saya hanya melalui koran. Bahkan dikatakan saya sudah menerima uang kontrak padahal saya tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut sebab saya pada waktu itu berada di Brasil untuk liburan," ungkapnya ketika dijumpai di Hotel Sandjaja Palembang, Jumat (25/5/2012).
Pemain asal Brasil yang kerap disapa Beto ini mengatakan sekali lagi permohonan maafnya kepada fans atau para supporter SFC, yang merasa kecewa karena dirinya tidak jadi bergabung dengan Langkar Wong Kito (Julukan SFC). Sebagai seorang laki-laki dirinya mengaku tentu akan menepati janji tersebut seandainya memang benar dirinya yang mengatakan kesepakatan tersebut.
"Namun ini berbeda sebab saya tidak tahu apa-apa, saya tidak tahu agent saya atau orang lain yang mengambil kesepakatan tersebut. Pada waktu saat kembali ke Indonesia beritanya sudah begitu dan saya jelas merasa tidak enak dengan SFC. Saya mengambil keputusan untuk bergabung dengan Persipura yang sudah deal secara langsung dengan saya," kenang pemain yang sudah mencetak 15 gol ini.
@sripoku
Sempat dikabarkan akan bergabung dengan Sriwijaya FC pada putaran pertama lalu, Beto mengaku tidak tahu menahu mengenai kabar tersebut dan oleh karena itulah dirinya meminta maaf kepada masyarakat Sumsel.
"Saya tahu kabar bahwa SFC berminat dan dikabarkan sudah deal dengan saya hanya melalui koran. Bahkan dikatakan saya sudah menerima uang kontrak padahal saya tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut sebab saya pada waktu itu berada di Brasil untuk liburan," ungkapnya ketika dijumpai di Hotel Sandjaja Palembang, Jumat (25/5/2012).
Pemain asal Brasil yang kerap disapa Beto ini mengatakan sekali lagi permohonan maafnya kepada fans atau para supporter SFC, yang merasa kecewa karena dirinya tidak jadi bergabung dengan Langkar Wong Kito (Julukan SFC). Sebagai seorang laki-laki dirinya mengaku tentu akan menepati janji tersebut seandainya memang benar dirinya yang mengatakan kesepakatan tersebut.
"Namun ini berbeda sebab saya tidak tahu apa-apa, saya tidak tahu agent saya atau orang lain yang mengambil kesepakatan tersebut. Pada waktu saat kembali ke Indonesia beritanya sudah begitu dan saya jelas merasa tidak enak dengan SFC. Saya mengambil keputusan untuk bergabung dengan Persipura yang sudah deal secara langsung dengan saya," kenang pemain yang sudah mencetak 15 gol ini.
@sripoku
Zah Rahan Jani tak Akan Selebrasi Berlebihan Jika Mencetak Gol
Playmaker Persipura Jayapura, Zah Rahan Krangar berjanji tidak akan melakukan selebrasi berlebihan andaikata dirinya mencetak gol ke gawang mantan klubnya, Sriwijaya FC pada pertandingan Minggu (27/5/2012) mendatang.
"Perasaan saya biasa saja menghadapi mantan klub sendiri, namun kalaupun saya berhasil mencetak gol jelas saya tidak akan melakukan selebrasi secara berlebihan," ujar pemain yang sudah mengoleksi delapan gol ini, Jumat (25/5/2012).
Zah menilai timnya wajib menang pada partai bigmacth tersebut jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara di musim ini, meskipun saat ini timnya sekarang sedang dilanda berbagai masalah dengan banyak pemain yang absen.
Meski begitu dirinya tetap optimis kekurangan tersebut bukanlah masalah besar bagi timnya, sebab motivasi ganda akan diperlihatkan pada saat pertandingan nanti.
@sripoku
"Perasaan saya biasa saja menghadapi mantan klub sendiri, namun kalaupun saya berhasil mencetak gol jelas saya tidak akan melakukan selebrasi secara berlebihan," ujar pemain yang sudah mengoleksi delapan gol ini, Jumat (25/5/2012).
Zah menilai timnya wajib menang pada partai bigmacth tersebut jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara di musim ini, meskipun saat ini timnya sekarang sedang dilanda berbagai masalah dengan banyak pemain yang absen.
Meski begitu dirinya tetap optimis kekurangan tersebut bukanlah masalah besar bagi timnya, sebab motivasi ganda akan diperlihatkan pada saat pertandingan nanti.
@sripoku
Sriwijaya FC vs Persipura Terancam Tanpa Coyne
Kabar buruk menghantui Sriwijaya FC ketika menjamu Persipura Jaya Pura di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) nanti. Karena, tim juara double winner 2007 itu terancam kehilangan defender Jamie Coyne.Pemain bernama lengkap Michael James Coyne itu terancam absen pada laga super big match kali ini karena masih mengalami cedera engkel. Cedera itu didapat ketika menjamu Persiwa Wamena, Senin (21/5) lalu.
“Sebenarnya cedera Jamie sudah didapat saat melawan Persiwa. Namun, akhir-akhir ini baru terasa. Sekarang sedang menjalani perawatan berjalan. Kami belum bisa memastikan, apakah bisa dimainkan atau tidak ketika lawan Persipura nanti,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (24/5).
Absennya pemain berjersey nomor 3 itu jelas menjadi momok Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Sebab, pemain kelahiran Sydney, Australia, 2 Januari 1981 benteng kokoh yang dimiliki Sriwijaya.
Meski musim ini belum menciptakan gol seperti defender-defender Sriwijaya lainnya, Jamie tak boleh dipandang sebelah mata. Gaya permainannya yang lugas dan mempunyai kecepatan, Jamie sulit untuk ditembus penyerang tim lawan.
Tak hanya itu, mempunyai tinggi mencapai 181 cm membuat Jamie piawai menghadang bola-bola atas. Sehingga, dengan kualitasnya di atas rata-rata, mantan pemain West Ham United itu selalu menjadi starter di setiap laga. “Memang ada sedikit pengaruhnya. Tapi, tak terlalu menjadi masalah. Kami masih mempunyai beberapa defender yang kualitasnya juga bagus. Seperti, Nova Ariyanto,” lanjut mantan arsitek SFC U-21 itu.
Sementara itu, Ponaryo Astaman yang sempat diragukan turun dipastikan bisa dimainkan. Ponaryo sudah siap tempur setelah cedera lutut yang dideritanya sudah sembuh total. “Ponaryo sudah tidak ada masalah lagi, dan bisa dimainkan lawan Persipura,” pungkasnya. (gsm/ce2)
@sumeks
“Sebenarnya cedera Jamie sudah didapat saat melawan Persiwa. Namun, akhir-akhir ini baru terasa. Sekarang sedang menjalani perawatan berjalan. Kami belum bisa memastikan, apakah bisa dimainkan atau tidak ketika lawan Persipura nanti,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (24/5).
Absennya pemain berjersey nomor 3 itu jelas menjadi momok Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Sebab, pemain kelahiran Sydney, Australia, 2 Januari 1981 benteng kokoh yang dimiliki Sriwijaya.
Meski musim ini belum menciptakan gol seperti defender-defender Sriwijaya lainnya, Jamie tak boleh dipandang sebelah mata. Gaya permainannya yang lugas dan mempunyai kecepatan, Jamie sulit untuk ditembus penyerang tim lawan.
Tak hanya itu, mempunyai tinggi mencapai 181 cm membuat Jamie piawai menghadang bola-bola atas. Sehingga, dengan kualitasnya di atas rata-rata, mantan pemain West Ham United itu selalu menjadi starter di setiap laga. “Memang ada sedikit pengaruhnya. Tapi, tak terlalu menjadi masalah. Kami masih mempunyai beberapa defender yang kualitasnya juga bagus. Seperti, Nova Ariyanto,” lanjut mantan arsitek SFC U-21 itu.
Sementara itu, Ponaryo Astaman yang sempat diragukan turun dipastikan bisa dimainkan. Ponaryo sudah siap tempur setelah cedera lutut yang dideritanya sudah sembuh total. “Ponaryo sudah tidak ada masalah lagi, dan bisa dimainkan lawan Persipura,” pungkasnya. (gsm/ce2)
@sumeks
Keberhasilan tuan rumah Deltras Sidoarjo dalam menahan imbang (1-1) pesaing terdekat Persipura Jayapura (23/5/2012) kemarin, akan sangat menguntungkan Sriwijaya FC untuk memuluskan targetnya meraih juara di musim ini.
Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi, Kamis (24/5/2012), mengakui memang saat ini SFC dan Persipura memiliki selisih enam poin dan masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak.
Meski begitu dirinya tetap mengharapkan anak asuhnya untuk tetap fokus pada setiap laga, dan jangan sekali-kali terlena dengan hasil buruk yang diraih tim lawan.
"Saya tidak terlalu memikirkan tim lawan, sebab akan menjadi beban tambahan bila apa yang kita harapkan tidak tercapai. Bagi saya yang terpenting adalah fokus pada setiap laga, dan berusaha memenangkan pertandingan tersebut," kata mantan pemain Timnas yang berhasil mempersembahkan emas pada SEA Games Philipina 1991 ini.
@sripoku
Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi, Kamis (24/5/2012), mengakui memang saat ini SFC dan Persipura memiliki selisih enam poin dan masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak.
Meski begitu dirinya tetap mengharapkan anak asuhnya untuk tetap fokus pada setiap laga, dan jangan sekali-kali terlena dengan hasil buruk yang diraih tim lawan.
"Saya tidak terlalu memikirkan tim lawan, sebab akan menjadi beban tambahan bila apa yang kita harapkan tidak tercapai. Bagi saya yang terpenting adalah fokus pada setiap laga, dan berusaha memenangkan pertandingan tersebut," kata mantan pemain Timnas yang berhasil mempersembahkan emas pada SEA Games Philipina 1991 ini.
@sripoku
Setelah Sepeda Fixie kini Manajement SFC Menjual Batik SFC
Meski tengah fokus mempersiapkan tim menghadapi sang rival Persipura Jayapura dalam laga berat Indonesian Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5/2012), manajemen Sriwijaya FC juga fokus kepada sisi finansial.
Setelah meluncurkan sepeda khusus untuk SFC sebagai bagian dari peningkatan pemasukan SFC. Kini manajemen juga menjual batik khusus SFC sebagai pemasukan untuk sisi marchandise.
Presiden Klub H Dodi Reza Alex, Kamis (24/5/2012) mengatakan, setelah tidak lagi menggunakan APBD, Laskar Wong Kito terus melebarkan sayap dengan melirik lahan bisnis untuk menghidupi klub.
Selain memperluas jaringan untuk sponsor, juga mulai meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sisi marchandise atau pernak-pernik SFC.
"Saya pikir apapun yang berkaitan dengan SFC bisa dijual, dalam artian untuk pemasukan klub. Kita berpikir tidak hanya mengandalkan sponsor saja, tetapi mulai merintis marchandise dan pernak-pernik SFC," jelas Dodi.
Keberadaan batik yang diproduksi dari Payaraman Collection ini, juga bagian untuk meningkatkan pemasukan bagi SFC. Sebelumnya, SFC juga sudah menjual pernak-pernik seperti kaos, dompet, dan jersey.
Direktur Keuangan SFC, Augie Bunyamin mengatakan, kini, sudah ada 400 lembar batik untuk tahap pertama yang siap dilemparkan di pasaran dengan harga Rp80 ribu per lembar. Bisa didapatkan di Sekretariat SFC atau di Hotel Swarna Dwipa.
@sripoku
Setelah meluncurkan sepeda khusus untuk SFC sebagai bagian dari peningkatan pemasukan SFC. Kini manajemen juga menjual batik khusus SFC sebagai pemasukan untuk sisi marchandise.
Presiden Klub H Dodi Reza Alex, Kamis (24/5/2012) mengatakan, setelah tidak lagi menggunakan APBD, Laskar Wong Kito terus melebarkan sayap dengan melirik lahan bisnis untuk menghidupi klub.
Selain memperluas jaringan untuk sponsor, juga mulai meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sisi marchandise atau pernak-pernik SFC.
"Saya pikir apapun yang berkaitan dengan SFC bisa dijual, dalam artian untuk pemasukan klub. Kita berpikir tidak hanya mengandalkan sponsor saja, tetapi mulai merintis marchandise dan pernak-pernik SFC," jelas Dodi.
Keberadaan batik yang diproduksi dari Payaraman Collection ini, juga bagian untuk meningkatkan pemasukan bagi SFC. Sebelumnya, SFC juga sudah menjual pernak-pernik seperti kaos, dompet, dan jersey.
Direktur Keuangan SFC, Augie Bunyamin mengatakan, kini, sudah ada 400 lembar batik untuk tahap pertama yang siap dilemparkan di pasaran dengan harga Rp80 ribu per lembar. Bisa didapatkan di Sekretariat SFC atau di Hotel Swarna Dwipa.
@sripoku
Sriwijaya FC vs Persipura, SFC Matangkan Formasi 4-3-3
Sriwijaya FC akan menjamu Persipura Jayapura, Minggu (27/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Menghadapi juara bertahan kompetisi Indonesia Super League ini , pelatih kepala Kas Hartadi terus mengasah dan mematangkan formasi 4-3-3.
Kas Hartadi menilai formasi 4-3-3 cocok untuk menghadapi tim sekelas Persipura Jayapura. ”Menghadapi Persipura, kita main normal saja. Tidak ada persiapan khusus yang kita lakukan, hanya saja kita akan terus mengasah formasi 4-3-3 yang dipakai pada pertandingan nanti,” kata Kas Hartadi, Kamis (24/05) sore usai memimpin latihan di Stadion Jakabaring.
Penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu tetap menjadi pilihan Kas Hartadi, sementara di lini belakang kembali dipercayakan kepada Supardi, Thiery Gatuesi dan Mahyadi Pangabean, sementara untuk posisi Jamie Coyne bisa digantikan oleh Nova Arianto atau Ahmad Jufriato.
”Melihat kondisi terakhir Jamie Coyne, telihat cidera ditumit kirinya lumayan parah. Karena itu saya siapkan Nova Arianto atau Ahmad Jufrianto untuk mengantisipasi jika dalam satu dua hari ini luka dan cidera di kaki Jamie belum juga pulih,” ujar Kas Hartadi.
Sementara itu lini tengah kembali di percayakan kepada Lim Jun Sik, Ponaryo Astaman dan Firman Utina.
Meskipun dalam latihan terakhir, Ponaryo masih latihan terpisah dari tim, namun Kas Hartadi memastikan Ponaryo bisa tampil lawan Persipura.” Ponaryo sudah pulih, dia akan jadi starter menghadapi Persipura. Memang dia masih latihan terpisah, ini karena latihan yang kita berikan kepada Ponaryo secara bertahap,” kata Kas.
Sementara di lini depan tidak ada masalah. M Ridwan, kayamba dan Hilton kembali menjadi andalan sejak menit awal. “ Kita harapkan formasi ini bisa meredam permainan Persipura. Meskipun kita main di kandang sendiri, bukan jaminan kita akan mudah mengalahkan Persipura,” kata Kas.
Meskipun mengakui Persipura lawan berat, namun Kas tetap optimis anak asuhnya bisa meraih kemenangan .” Kita harus tampil menyerang sejak menit awal . Dengan cara inilah kita berpeluang mengalahkan Persipura,” ujarnya.
Sementara itu Persipura Jayapura sudah tiba di Palembang, Kamis (24/05) siang pukul 14.00 WIB dengan membawa 21 pemain terbaik, namun Persipura Jayapura ke Palembang tanpa didampingi pelatih kepala Jacksen F Tiago.
“Mereka tiba di Palembang tidak didamping pelatih kepala Jacksen F Tiago, tetapi Jacksen bukannya tidak datang mendampingi tim menghadapi Sriwijaya FC, tetapi Jacksen akan datang belakangan. Jacksen menyusul besok sore atau besok malam,” kata pendamping tim tamu, Taufik, Kamis (24/05) usai mengantar tim Persipura menginap di Hotel Sanjaya Palembang.
Dari 22 pemain yang dibawa Persipura menghadapi Deltras ada satu pemain yang tidak dibawa ke Palembang yaitu penjaga gawang Eki Sabililah karena yang bersangkutan ada urusan keluarga.” Pemain Persipura saat ini sedang istirahat, besok mereka baru latihan ringan di sekitar hotel.
Sementara latihan resmi menjajal lapangan sebelum pertandingan dilakukan hari Sabtu pagi,” ujar Taufik. ( gk-42)
@goal.com
Menghadapi juara bertahan kompetisi Indonesia Super League ini , pelatih kepala Kas Hartadi terus mengasah dan mematangkan formasi 4-3-3.
Kas Hartadi menilai formasi 4-3-3 cocok untuk menghadapi tim sekelas Persipura Jayapura. ”Menghadapi Persipura, kita main normal saja. Tidak ada persiapan khusus yang kita lakukan, hanya saja kita akan terus mengasah formasi 4-3-3 yang dipakai pada pertandingan nanti,” kata Kas Hartadi, Kamis (24/05) sore usai memimpin latihan di Stadion Jakabaring.
Penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu tetap menjadi pilihan Kas Hartadi, sementara di lini belakang kembali dipercayakan kepada Supardi, Thiery Gatuesi dan Mahyadi Pangabean, sementara untuk posisi Jamie Coyne bisa digantikan oleh Nova Arianto atau Ahmad Jufriato.
”Melihat kondisi terakhir Jamie Coyne, telihat cidera ditumit kirinya lumayan parah. Karena itu saya siapkan Nova Arianto atau Ahmad Jufrianto untuk mengantisipasi jika dalam satu dua hari ini luka dan cidera di kaki Jamie belum juga pulih,” ujar Kas Hartadi.
Sementara itu lini tengah kembali di percayakan kepada Lim Jun Sik, Ponaryo Astaman dan Firman Utina.
Meskipun dalam latihan terakhir, Ponaryo masih latihan terpisah dari tim, namun Kas Hartadi memastikan Ponaryo bisa tampil lawan Persipura.” Ponaryo sudah pulih, dia akan jadi starter menghadapi Persipura. Memang dia masih latihan terpisah, ini karena latihan yang kita berikan kepada Ponaryo secara bertahap,” kata Kas.
Sementara di lini depan tidak ada masalah. M Ridwan, kayamba dan Hilton kembali menjadi andalan sejak menit awal. “ Kita harapkan formasi ini bisa meredam permainan Persipura. Meskipun kita main di kandang sendiri, bukan jaminan kita akan mudah mengalahkan Persipura,” kata Kas.
Meskipun mengakui Persipura lawan berat, namun Kas tetap optimis anak asuhnya bisa meraih kemenangan .” Kita harus tampil menyerang sejak menit awal . Dengan cara inilah kita berpeluang mengalahkan Persipura,” ujarnya.
Sementara itu Persipura Jayapura sudah tiba di Palembang, Kamis (24/05) siang pukul 14.00 WIB dengan membawa 21 pemain terbaik, namun Persipura Jayapura ke Palembang tanpa didampingi pelatih kepala Jacksen F Tiago.
“Mereka tiba di Palembang tidak didamping pelatih kepala Jacksen F Tiago, tetapi Jacksen bukannya tidak datang mendampingi tim menghadapi Sriwijaya FC, tetapi Jacksen akan datang belakangan. Jacksen menyusul besok sore atau besok malam,” kata pendamping tim tamu, Taufik, Kamis (24/05) usai mengantar tim Persipura menginap di Hotel Sanjaya Palembang.
Dari 22 pemain yang dibawa Persipura menghadapi Deltras ada satu pemain yang tidak dibawa ke Palembang yaitu penjaga gawang Eki Sabililah karena yang bersangkutan ada urusan keluarga.” Pemain Persipura saat ini sedang istirahat, besok mereka baru latihan ringan di sekitar hotel.
Sementara latihan resmi menjajal lapangan sebelum pertandingan dilakukan hari Sabtu pagi,” ujar Taufik. ( gk-42)
@goal.com
Sriwijaya FC vs Persipura Polisi Siagakan 500 Personil
Polresta Palembang akan mengerahkan 500 personel untuk menjaga keamanan jalannya pertandingan antara Sriwijaya F lawan Persipura, Minggu (27/5/2012) mendatang.
Penambahan personel keamanan ini dilakukan karena diprediksi pertandingan bertabur bintang ini jumlah penontonnya bakal membeludak.
"Sebelumnya hanya 350 personel, tapi pada pertandingan SFC lawan Persipura sebanyak 500 personel akan dikerahkan. Jumlah ini sudah
© termasuk back up dari Brimob yang diturunkan satu SSK berjumlah 96 personel," ujar Kompol Benny Ady P, Kabag Ops Polresta Palembang, kepada Sripoku.com, Kamis (24/5/2012).
Menurut Benny personel tersebut hanya ditempatkan di areal sekitar stadion, terutama di titik-titik yang dinilai merupakan titik rawan terjadinya kericuhan.
Seperti di tribun barat dan timur, personel yang ditempatkan jumlahnya masing-masing 30 orang. "Petugas akan tetap melakukan sweeping (pemeriksaan) terhadap supoter yang menuju stadion atau yang hendak masuk ke dalam stadion.
Suporter akan melewati sweeping ketat dari petugas untuk menjaring supoter yang membawa benda-benda berbahaya," ujarnya.
Benny mengimbau kepada supoter maupun penonton yang menyaksikan pertandingan agar kiranya tidak terpancing dengan hal-hal yang bisa menyebabkan tindakan anarkis, salah satunya seperti pengerusakan fasilitas umum.
"Jika ada suporter yang kedapatan melakukan tindakan anarkis, petugas
pastinya akan bertindak tegas dan akan memprosesnya seusai aturan hukum," ujar Benny.
@sripoku
Penambahan personel keamanan ini dilakukan karena diprediksi pertandingan bertabur bintang ini jumlah penontonnya bakal membeludak.
"Sebelumnya hanya 350 personel, tapi pada pertandingan SFC lawan Persipura sebanyak 500 personel akan dikerahkan. Jumlah ini sudah
© termasuk back up dari Brimob yang diturunkan satu SSK berjumlah 96 personel," ujar Kompol Benny Ady P, Kabag Ops Polresta Palembang, kepada Sripoku.com, Kamis (24/5/2012).
Menurut Benny personel tersebut hanya ditempatkan di areal sekitar stadion, terutama di titik-titik yang dinilai merupakan titik rawan terjadinya kericuhan.
Seperti di tribun barat dan timur, personel yang ditempatkan jumlahnya masing-masing 30 orang. "Petugas akan tetap melakukan sweeping (pemeriksaan) terhadap supoter yang menuju stadion atau yang hendak masuk ke dalam stadion.
Suporter akan melewati sweeping ketat dari petugas untuk menjaring supoter yang membawa benda-benda berbahaya," ujarnya.
Benny mengimbau kepada supoter maupun penonton yang menyaksikan pertandingan agar kiranya tidak terpancing dengan hal-hal yang bisa menyebabkan tindakan anarkis, salah satunya seperti pengerusakan fasilitas umum.
"Jika ada suporter yang kedapatan melakukan tindakan anarkis, petugas
pastinya akan bertindak tegas dan akan memprosesnya seusai aturan hukum," ujar Benny.
@sripoku
Sriwijaya FC vs Persipura, 'Matikan Zah Rahan'
KONSENTRASI tinggi terus dibangun Sriwijaya FC sebelum menjamu Persipura JayaPura pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (27/5) nanti.
Segala upaya telah dipersiapkan oleh pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi demi mendapatkan ramuan maut hadapi Mutiara Hitam (sebutan Persipura).
Salah satunya, meracik strategi untuk menghadang pergerakan gelandang andalan Persipura, Zah Rahan Krangar.
“Kami mewaspadai semua lini Persipura sebab dihuni pemain-pemain berkualitas. Jadi, kami tak bisa hanya fokus pada satu lini saja. Namun, inti dari semua itu, bagaimana bisa mematikan pergerakan Zah Rahan. Sebab, dia (Zah Rahan Red) merupakan motor serangan Persipura ” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.
Maklum, bila Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) waswas dengan permainan yang dibangun oleh Zah Rahan. Ya, pemain kelahiran Monrovia, Liberia, 7 Maret 1985 itu merupakan otak dari permainan Mutiara Hitam.
Gaya main yang lincah serta didukung skill di atas rata-rata, mantan pemain Sriwijaya FC ini menjadi salah satu gelandang asing terbaik di Indonesia. Selain lincah dan mempunyai misi bermain yang baik, pemain Timnas Liberia itu juga termasuk pemain yang utility yang bisa ditempatkan di segala sektor.
Zah Rahan juga salah satu pemain tengah yang piawai memberikan umpan-umpan matang, sehingga memanjakan strikernya. Bahkan, tak jarang mantan pemain Persekabpas Pasuruan meringsek masuk jantung pertahanan lawan dan menciptakan gol.
Bersama Persipura, Zah Rahan sukses menasbihkan diri sebagai gelandang tersubur. Musim ini, pemain berjersey nomor 10 itu telah mengoleksi 8 gol. Musim sebelumnya, Zah (sapaan Zah Rahan) sukses membukukan 7 gol. Salah satu gol musim ini, dia ciptakan ketika menang 2-1 atas Sriwijaya di Stadion Mandala, Jaya Pura (28/1) lalu.
Kewaspadaan lebih tinggi, karena Zah Rahan pernah merumput selama tiga musim bersama Sriwijaya. Praktis, pemain berpostur 165 cm itu sangat mengenal karakter permainan Sriwijaya, serta lapangan Gelora Sriwijaya FC (home base Sriwijaya).
“Bila anak-anak mampu mematikan pergerakan Zah Rahan, kami yakin permainan Persipura tak bisa maksimal. Namun, kami tetap mewaspadai pemain lainnya. Karena, rata-rata Persipura mempunyai pemain yang mempunyai kecepatan tinggi dan berbahaya bila memberikan tekanan,” pungkasnya. (gsm/ce2)
@sumeks
Ponaryo Siap Tampil Hadapi Persipura
Kabar gembira menyelimuti kubu Sriwijaya FC jelang laga menghadapi Persipura Jayapura, Minggu (27/5) mendatang. Ponaryo Astaman yang mengalami cedera pascahantaman keras dari lBoumsong saat melawan Persiram (17/5) lalu, kondisinya sudah mulai membaik.
"Ponaryo kondisinya sudah sedikit membaik dan mulai ikut latihan ringan. Mudah-mudahan tenaganya sudah bisa dipakai pada saat laga penting menghadapi Persipura," ujar pelatih kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi, Kamis (24/5).
Sebelumnya, Ponaryo sempat absen saat menjalani laga melawan Persiwa (21/5) kemarin dan perannya digantikan oleh Ahmad Jupriyanto yang bisa dikatakan sudah cukup terbiasa menjalankan peran barunya tersebut.
"Dalam situasi tertentu, Ahmad Juprianto sering kita pasang menggantikan posisi Ponaryo walau itu bukan posisi idealnya. Menghadapi Persipura nanti, kematangan dan pengalaman Ponaryo sangat kita butuhkan di lini tengah untuk meredam pergerakan lawan," lanjutnya.
Ditambahkan Kas Hartadi, tim Mutiara Hitam dipenuhi pemain berkualitas dengan segudang pengalaman di kancah Indonesian Super League (ISL). Kehadiran Ponaryo akan menambah amunisi di lini sentral, serta dapat meningkatkan semangat bertanding pemain lainnya.
"Kepemimpinan Ponaryo di lapangan, akan meningkatkan kepercayaan diri yang lain untuk bermain maksimal dan menunjukan performa terbaiknya," jelas Kas Hartadi. (Jhon)
@duniasoccer
"Ponaryo kondisinya sudah sedikit membaik dan mulai ikut latihan ringan. Mudah-mudahan tenaganya sudah bisa dipakai pada saat laga penting menghadapi Persipura," ujar pelatih kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi, Kamis (24/5).
Sebelumnya, Ponaryo sempat absen saat menjalani laga melawan Persiwa (21/5) kemarin dan perannya digantikan oleh Ahmad Jupriyanto yang bisa dikatakan sudah cukup terbiasa menjalankan peran barunya tersebut.
"Dalam situasi tertentu, Ahmad Juprianto sering kita pasang menggantikan posisi Ponaryo walau itu bukan posisi idealnya. Menghadapi Persipura nanti, kematangan dan pengalaman Ponaryo sangat kita butuhkan di lini tengah untuk meredam pergerakan lawan," lanjutnya.
Ditambahkan Kas Hartadi, tim Mutiara Hitam dipenuhi pemain berkualitas dengan segudang pengalaman di kancah Indonesian Super League (ISL). Kehadiran Ponaryo akan menambah amunisi di lini sentral, serta dapat meningkatkan semangat bertanding pemain lainnya.
"Kepemimpinan Ponaryo di lapangan, akan meningkatkan kepercayaan diri yang lain untuk bermain maksimal dan menunjukan performa terbaiknya," jelas Kas Hartadi. (Jhon)
@duniasoccer
Kamis, 24 Mei 2012
Idolakan Zah Rahan
Salah satu suporter perempuan klub Sriwijaya FC, Renny Agustina, mengaku tetap saja mengidolakan Zah Rahan Krangar meskipun playmaker asal Liberia sudah berada di Tim Persipura Jayapura sejak 2010 silam.
"Untuk pemain idola sampai sekarang saya masih mengidolakan mantan pemain SFC, Zah Rahan, sebab permainannya di lapangan sangat bagus dan memukau," ungkap Renny yang juga Ketua Sriwijaya Girl Community, Beladas SMS ini, kepada Sripoku.com, Rabu (23/5/2012).
Bergabung sejak 2007 dengan Kelompok Suporter Beladas SMS, Renny mengungkapkan selalu kepincut dengan penampilan yang diperlihatkan Zah Rahan di lapangan.
Permainannya yang stylish dan elegan dengan skill-skill yang mumpuni meninggalkan kesan tersendiri di hati gadis kelahiran Pangkal Pinang, 21 Agustus 1988 ini.
"Sayang sekarang Zah Rahan sudah pindah. Bahkan hingga sekarang saya belum memiliki idola baru di skuad SFC sekarang. Kesempatan untuk bertemu dengan Zah Rahan sebentar lagi yaitu ketika SFC bertemu Persipura, Minggu (27/5) mendatang. Jadi bingung mau mendukung siapa," candanya sembari tertawa.
Meski begitu, Renny mengatakan tetaplah pendukung Laskar Wong Kito sejati.
Baginya SFC harus mampu memenangkan duel big match ini, sebab bisa dikatakan laga ini adalah penentuan tim mana yang akan menjadi juara di akhir musim.
"Targetnya tidak muluk muluk, menang tipis pun tidak apa-apa seperti 2-0 atau 2-1, karena lawan yang akan dihadapi ini adalah
tim yang tangguh," cetus anggota Beladas SMS yang bergabung sejak 2007 ini.
Oleh karena itulah dirinya ingin menonton pertandingan ini secara langsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Duel panas ini jelas akan menyajikan pertarungan yang sengit, sebab kedua tim ini selalu bersaing untuk memperebutkan gelar juara baik di ISL maupun di Piala Indonesia.
"Jelas euforianya berbeda ketika nonton langsung di lapangan dibandingkan dengan nonton di rumah," jelasnya.
Ia mengaku memang awal-awalnya sempat dilarang oleh orangtua bergabung dengan SMS ini. Namun setelah diyakinkan bahwa tujuannya hanya ingin mensuport SFC dan tidak akan terlibat kerusuhan, akhirnya ia diizinkan.
Meski ceritanya ini tidak akan sama dari 500-700 anggota perempuan Beladas SMS lainnya, dalam perjuangannya untuk menjadi pendukung setia SFC ini, Renny tetap bersyukur karena banyak pelajaran yang ia petik dari mengikuti organisasi kelompok suporter ini.
BIOFILE:
Nama : Renny Agustina
Jabatan : Ketua Sriwijaya Girl Community (Beladas SMS)
TTL : Pangkal Pinang, 21 Agustus 1988
Status : Lajang
Pekerjaan : Mahasiswa Akutansi Bukit
@sripoku
"Untuk pemain idola sampai sekarang saya masih mengidolakan mantan pemain SFC, Zah Rahan, sebab permainannya di lapangan sangat bagus dan memukau," ungkap Renny yang juga Ketua Sriwijaya Girl Community, Beladas SMS ini, kepada Sripoku.com, Rabu (23/5/2012).
Bergabung sejak 2007 dengan Kelompok Suporter Beladas SMS, Renny mengungkapkan selalu kepincut dengan penampilan yang diperlihatkan Zah Rahan di lapangan.
Permainannya yang stylish dan elegan dengan skill-skill yang mumpuni meninggalkan kesan tersendiri di hati gadis kelahiran Pangkal Pinang, 21 Agustus 1988 ini.
"Sayang sekarang Zah Rahan sudah pindah. Bahkan hingga sekarang saya belum memiliki idola baru di skuad SFC sekarang. Kesempatan untuk bertemu dengan Zah Rahan sebentar lagi yaitu ketika SFC bertemu Persipura, Minggu (27/5) mendatang. Jadi bingung mau mendukung siapa," candanya sembari tertawa.
Meski begitu, Renny mengatakan tetaplah pendukung Laskar Wong Kito sejati.
Baginya SFC harus mampu memenangkan duel big match ini, sebab bisa dikatakan laga ini adalah penentuan tim mana yang akan menjadi juara di akhir musim.
"Targetnya tidak muluk muluk, menang tipis pun tidak apa-apa seperti 2-0 atau 2-1, karena lawan yang akan dihadapi ini adalah
tim yang tangguh," cetus anggota Beladas SMS yang bergabung sejak 2007 ini.
Oleh karena itulah dirinya ingin menonton pertandingan ini secara langsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Duel panas ini jelas akan menyajikan pertarungan yang sengit, sebab kedua tim ini selalu bersaing untuk memperebutkan gelar juara baik di ISL maupun di Piala Indonesia.
"Jelas euforianya berbeda ketika nonton langsung di lapangan dibandingkan dengan nonton di rumah," jelasnya.
Ia mengaku memang awal-awalnya sempat dilarang oleh orangtua bergabung dengan SMS ini. Namun setelah diyakinkan bahwa tujuannya hanya ingin mensuport SFC dan tidak akan terlibat kerusuhan, akhirnya ia diizinkan.
Meski ceritanya ini tidak akan sama dari 500-700 anggota perempuan Beladas SMS lainnya, dalam perjuangannya untuk menjadi pendukung setia SFC ini, Renny tetap bersyukur karena banyak pelajaran yang ia petik dari mengikuti organisasi kelompok suporter ini.
BIOFILE:
Nama : Renny Agustina
Jabatan : Ketua Sriwijaya Girl Community (Beladas SMS)
TTL : Pangkal Pinang, 21 Agustus 1988
Status : Lajang
Pekerjaan : Mahasiswa Akutansi Bukit
@sripoku
Taktik Jinakkan Beto-Zah
Hampir separuh kekuatan lini depan Sriwijaya FC pada musim 2007/2008-2009/2010 lalu, berada dalam sentuhan Zah Rahan Krangar. Pemain lincah dengan skill mumpuni ini, memberikan banyak gelar. Kini, Zah datang sebagai musuh bersama Persipura Minggu (27/5) nanti. Makanya, para defender Laskar Wong Kito harus mampu menjinakkan sang playmaker.
Selain Zah yang kini mengemas 8 gol, masih ada sosok pemain penting Persipura, yakni Alberto Gonzalves yang sebenarnya nyaris bergabung bersama SFC di awal musim 2011/2012 lalu. Beto adalah ruh lini depan Persipura dan selalu memberikan perbedaan dalam setiap sentuhannya.
Beto kini menjadi pesaing utama Kayamba dalam perburuan gelar top skorer. Maklum, pria asal Brazil yang lebih memilih Persipura, padahal sang agen sudah menyetujui kesepakatan kontrak dengan SFC ini, sudah mengemas 16 gol.
Pelatih Kas Hartadi pun menilai Persipura adalah tim paling berat yang akan dihadapi SFC. Dia menilai dua pemain Zah Rahan dan Beto memang pantas untuk diwaspadai. Tetapi para pemain lainnya juga sangat berbahaya.
“Makanya saya fokus kepada pembenahan lini pertahanan. Namun tidak melupakan lini tengah dan kreativitas lini depan. Kedua lini tidak ada masalah ketika kita melawan Persiwa,” jelas Kas.
Dia menilai, lini belakang kerap tidak fokus bertahan jika SFC sudah unggul. Persoalan ini membuat lini belakang SFC kebobolan dua gol dalam waktu 6 menit akhir. Dia pun tengah mempersiapkan taktik khusus untuk meredem Zah dkk.
“Kita tidak ingin mengulangi hal yang sama. Pemain saat lawan Persiwa terlalu asyik menyerang dan melupakan pertahanan, hal inilah yang menjadi perhatian saya,” urai Kas.
Sementara itu, terkait dengan Keberhasilan tuan rumah Deltras Sidoarjo menahan imbang Persipura dengan 1-1, Rabu (23/5), dan jelas akan sangat menguntungkan Sriwijaya FC dalam mengejar target juara.
Hanya saja, Kas Hartadi mengakui memang saat ini SFC dan Persipura memiliki selisih enam poin, sementara SFC menyimpan satu pertandingan lebih banyak. Hal ini jelas lebih menguntungkan, meski begitu, dia tetap mengharapkan anak asuhnya untuk tetap fokus pada setiap laga, dan jangan sekali-kali terlena dengan hasil buruk yang diraih tim lawan.
“Saya tidak terlalu memikirkan tim lawan, sebab akan menjadi beban tambahan bila apa yang kita harapkan tidak tercapai. Bagi saya yang terpenting adalah fokus pada setiap laga, dan berusaha memenangkan pertandingan tersebut,” ungkap mantan punggawa Timnas yang berhasil mempersembahkan emas pada SEA Games Philipina 1991 ini.
Sementara itu, usai liburan satu hari, Laskar Wong Kito kembali menggelar latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu sore. Keith Kayamba Gumbs dkk tetap berlatih seperti biasa. Namun sekali lagi Kas tetap menyoroti lini belakang agar tidak lagi kebobolan saat menghadapi Persipura Jayapura.
“Kelemahan kita di sana dan harus dibenahi dalam lima hari persiapan. Saya memiliki waktu. Sejauh ini yang saya perhatian bagaimana kondisi recovery pemain,” jelas Kas.
Diperkirakan Kapten Ponaryo Astaman akan kembali tampil saat SFC melawan Persipura, begitu pula playmaker Firman Utina yang kurang maksimal dalam laga lawan Persiwa Wamena, Senin (21/5), diharapkan bisa tampil maksimal lantaran waktu recovery lebih baik lagi.
“Saya sejauh ini terus memantau kondisi pemain termasuk kondisi Jamie Coyne yang sedikit mengalami gangguan, kemudian kondisi Ponaryo sudah jauh lebih membaik,” jelas Kas. (cw2)
@sripoku
Selain Zah yang kini mengemas 8 gol, masih ada sosok pemain penting Persipura, yakni Alberto Gonzalves yang sebenarnya nyaris bergabung bersama SFC di awal musim 2011/2012 lalu. Beto adalah ruh lini depan Persipura dan selalu memberikan perbedaan dalam setiap sentuhannya.
Beto kini menjadi pesaing utama Kayamba dalam perburuan gelar top skorer. Maklum, pria asal Brazil yang lebih memilih Persipura, padahal sang agen sudah menyetujui kesepakatan kontrak dengan SFC ini, sudah mengemas 16 gol.
Pelatih Kas Hartadi pun menilai Persipura adalah tim paling berat yang akan dihadapi SFC. Dia menilai dua pemain Zah Rahan dan Beto memang pantas untuk diwaspadai. Tetapi para pemain lainnya juga sangat berbahaya.
“Makanya saya fokus kepada pembenahan lini pertahanan. Namun tidak melupakan lini tengah dan kreativitas lini depan. Kedua lini tidak ada masalah ketika kita melawan Persiwa,” jelas Kas.
Dia menilai, lini belakang kerap tidak fokus bertahan jika SFC sudah unggul. Persoalan ini membuat lini belakang SFC kebobolan dua gol dalam waktu 6 menit akhir. Dia pun tengah mempersiapkan taktik khusus untuk meredem Zah dkk.
“Kita tidak ingin mengulangi hal yang sama. Pemain saat lawan Persiwa terlalu asyik menyerang dan melupakan pertahanan, hal inilah yang menjadi perhatian saya,” urai Kas.
Sementara itu, terkait dengan Keberhasilan tuan rumah Deltras Sidoarjo menahan imbang Persipura dengan 1-1, Rabu (23/5), dan jelas akan sangat menguntungkan Sriwijaya FC dalam mengejar target juara.
Hanya saja, Kas Hartadi mengakui memang saat ini SFC dan Persipura memiliki selisih enam poin, sementara SFC menyimpan satu pertandingan lebih banyak. Hal ini jelas lebih menguntungkan, meski begitu, dia tetap mengharapkan anak asuhnya untuk tetap fokus pada setiap laga, dan jangan sekali-kali terlena dengan hasil buruk yang diraih tim lawan.
“Saya tidak terlalu memikirkan tim lawan, sebab akan menjadi beban tambahan bila apa yang kita harapkan tidak tercapai. Bagi saya yang terpenting adalah fokus pada setiap laga, dan berusaha memenangkan pertandingan tersebut,” ungkap mantan punggawa Timnas yang berhasil mempersembahkan emas pada SEA Games Philipina 1991 ini.
Sementara itu, usai liburan satu hari, Laskar Wong Kito kembali menggelar latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu sore. Keith Kayamba Gumbs dkk tetap berlatih seperti biasa. Namun sekali lagi Kas tetap menyoroti lini belakang agar tidak lagi kebobolan saat menghadapi Persipura Jayapura.
“Kelemahan kita di sana dan harus dibenahi dalam lima hari persiapan. Saya memiliki waktu. Sejauh ini yang saya perhatian bagaimana kondisi recovery pemain,” jelas Kas.
Diperkirakan Kapten Ponaryo Astaman akan kembali tampil saat SFC melawan Persipura, begitu pula playmaker Firman Utina yang kurang maksimal dalam laga lawan Persiwa Wamena, Senin (21/5), diharapkan bisa tampil maksimal lantaran waktu recovery lebih baik lagi.
“Saya sejauh ini terus memantau kondisi pemain termasuk kondisi Jamie Coyne yang sedikit mengalami gangguan, kemudian kondisi Ponaryo sudah jauh lebih membaik,” jelas Kas. (cw2)
@sripoku
Posisi Sriwijaya FC Masih Aman
Usaha Persipura Jayapura menempel ketat Sriwijaya FC terhalang oleh Deltras Sidoarjo. Deltras berhasil membendung Persipura dengan skor 1-1 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Delta, Rabu (23/5) sore.
Berambisi meraih tiga poin untuk mengejar Sriwijaya FC di puncak klasemen, Persipura yang bertindak sebagai tamu mampu mengambil alih permainan dari menit awal.Beberapa kali serangan melalui Ian Kabes membahayakan gawang Deltras.
Akhirnya, pada menit ke-21 Persipura mampu mencetak gol melalui Yustinus Pae. Ia menyisir sisi kiri pertahanan Deltras, sampai ke dalam kotak penalti, lalu melepaskan tendangan keras yang tak mampu dihalau kiper Deltras.
Deltras baru mampu menyamakan kedudukkan dua menit sebelum babak pertama berakhir melalui James Koko Lomel. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua, Deltras langsung menyerang pertahanan Persipura. Beberapa kali peluang dari James dan Budi Sudarsono belum mampu dimanfaatkan menadi gol
Begitu pula dengan Persipura yang gagal mencetak gol, meskipun menciptakan beberapa peluang. Tangguhnya kiper Deltras, Herman Batak, berkali-kali mementahkan peluang tim Mutiara Hitam. Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Dengan meraih satu poin, Deltras naik ke peringkat 16 menggeser PSAP mengumpulkan 23 poin dari 23 pertandingan. Deltras memiliki poin yang sama dengan PSAP, namun mereka unggul selisih gol.
Sedangkan bagi Persipura, hasil ini memang tidak mengubah peringkat mereka. Namun, mereka gagal memangkas lebih banyak ketinggalan poin dari Sriwijaya. Persipura masih tertinggal enam poin dari Sriwijaya. Mereka mengumpulkan 52 poin dari 26 pertandingan.
@bolanews
Berambisi meraih tiga poin untuk mengejar Sriwijaya FC di puncak klasemen, Persipura yang bertindak sebagai tamu mampu mengambil alih permainan dari menit awal.Beberapa kali serangan melalui Ian Kabes membahayakan gawang Deltras.
Akhirnya, pada menit ke-21 Persipura mampu mencetak gol melalui Yustinus Pae. Ia menyisir sisi kiri pertahanan Deltras, sampai ke dalam kotak penalti, lalu melepaskan tendangan keras yang tak mampu dihalau kiper Deltras.
Deltras baru mampu menyamakan kedudukkan dua menit sebelum babak pertama berakhir melalui James Koko Lomel. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua, Deltras langsung menyerang pertahanan Persipura. Beberapa kali peluang dari James dan Budi Sudarsono belum mampu dimanfaatkan menadi gol
Begitu pula dengan Persipura yang gagal mencetak gol, meskipun menciptakan beberapa peluang. Tangguhnya kiper Deltras, Herman Batak, berkali-kali mementahkan peluang tim Mutiara Hitam. Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Dengan meraih satu poin, Deltras naik ke peringkat 16 menggeser PSAP mengumpulkan 23 poin dari 23 pertandingan. Deltras memiliki poin yang sama dengan PSAP, namun mereka unggul selisih gol.
Sedangkan bagi Persipura, hasil ini memang tidak mengubah peringkat mereka. Namun, mereka gagal memangkas lebih banyak ketinggalan poin dari Sriwijaya. Persipura masih tertinggal enam poin dari Sriwijaya. Mereka mengumpulkan 52 poin dari 26 pertandingan.
@bolanews
Sriwijaya FC Di Untungkan Recovery
Sriwijaya FC diuntungkan secara fisik dan mental jelang duel akbar kontra Persipura di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/05) malam. Bagaimana tidak, tim Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) memiliki waktu istirahat lebih baik ketimbang Mutiara Hitam (julukan Persipura). Terakhir Sriwijaya FC memukul Persiwa dengan skor 3-2 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/05).
Sementara hasil imbang 1-1 dicapai Persipura dari tuan rumah Deltras, dalam pertandingan yang berlangsung ketat kemarin sore. Informasinya Persipura akan langsung berangkat dari Sidoarjo dan tiba di Palembang hari ini.
“Pasti kita sedikit diuntungkan secara stamina dibanding Persipura. Tetapi itu bukan jaminan, karena pemain Sriwijaya FC juga agak kelelahan,” ujar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Menurut pria asli Solo ini, perjalanan panjang melelahkan serta pertandingan berat dalam tur Papua melawan Persidafon (14/05) dan Persiram (17/05), cukup menguras stamina anak-anak asuhnya. “Sehingga tim harus memanfaatkan waktu untuk istirahat dengan baik selama beberapa hari terakhir. Supaya nanti bisa tampil dengan kondisi bugar dalam pertandingan lawan Persipura,” bebernya.
Beruntung tim kebanggaan rakyat Sumsel nantinya dapat tampil dengan kekuatan penuh. Kapten tim Ponaryo Astaman sudah mulai pulih dari cedera yang dialaminya. Selain itu semua pemain Sriwijaya FC tidak ada yang terkena akumulasi kartu kuning. Hanya bek Jamie Coyne yang tidak tampak dalam sesi latihan terakhir. Informasinya pemain asal Australia ini masih dalam tahap pemulihan cedera engkel dan diharapkan bisa tampil lawan Persipura.
Kas mengaku timnya dalam kondisi yang cukup baik dan sudah siap menjamu Persipura. Apalagi hasil imbang yang baru saja diraih Persipura, pastinya akan membuat mental tanding tim besutannya makin meningkat.
“Saat ini kita masih unggul enam poin dari Persipura. Sehingga sangat dibutuhkan kemenangan untuk memperlebar jarak menjadi sembilan poin. Selain itu kita masih menyimpan satu pertandingan lagi,” urainya.
Dikatakan Kas, dirinya tidak akan membuat banyak perubahan dalam pertandingan mendatang. Hanya saja berdasarkan pertandingan terakhir kontra Persiwa, dirinya membuat beberapa evaluasi.
“Lini depan tetap Kayamba dan Hilton, keduanya makin padu. Tetapi memang banyak peluang yang terbuang dan gagal jadi gol dan harus diperbaiki,” ulasnya.
Sementara lini belakang, diungkapkannya akan tetap dipercayakan kepada Thierry Gathuessi dan Jamie Coyne. Blunder Jamie yang akhirnya berbuah gol bagi Persiwa juga mendapat perhatian Kas.
“Benar Jamie membuat satu kesalahan. Tetapi dalam sepakbola itu biasa, terpenting saya tetap memberikan dukungan dan motivasi agar tidak terjadi lagi dalam pertandingan-pertandingan berikutnya,” imbuhnya.
Kas juga mengakui konsentrasi tim besutannya kerap menurun pada menit-menit akhir, khususnya pada waktu melakukan penyerangan. Namun Kas yakin Ponaryo dan kawan-kawan tidak akan gegabah dalam pertandingan yang sangat penting menghadapi Persipura. (kie)
@palpos
Sementara hasil imbang 1-1 dicapai Persipura dari tuan rumah Deltras, dalam pertandingan yang berlangsung ketat kemarin sore. Informasinya Persipura akan langsung berangkat dari Sidoarjo dan tiba di Palembang hari ini.
“Pasti kita sedikit diuntungkan secara stamina dibanding Persipura. Tetapi itu bukan jaminan, karena pemain Sriwijaya FC juga agak kelelahan,” ujar pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Menurut pria asli Solo ini, perjalanan panjang melelahkan serta pertandingan berat dalam tur Papua melawan Persidafon (14/05) dan Persiram (17/05), cukup menguras stamina anak-anak asuhnya. “Sehingga tim harus memanfaatkan waktu untuk istirahat dengan baik selama beberapa hari terakhir. Supaya nanti bisa tampil dengan kondisi bugar dalam pertandingan lawan Persipura,” bebernya.
Beruntung tim kebanggaan rakyat Sumsel nantinya dapat tampil dengan kekuatan penuh. Kapten tim Ponaryo Astaman sudah mulai pulih dari cedera yang dialaminya. Selain itu semua pemain Sriwijaya FC tidak ada yang terkena akumulasi kartu kuning. Hanya bek Jamie Coyne yang tidak tampak dalam sesi latihan terakhir. Informasinya pemain asal Australia ini masih dalam tahap pemulihan cedera engkel dan diharapkan bisa tampil lawan Persipura.
Kas mengaku timnya dalam kondisi yang cukup baik dan sudah siap menjamu Persipura. Apalagi hasil imbang yang baru saja diraih Persipura, pastinya akan membuat mental tanding tim besutannya makin meningkat.
“Saat ini kita masih unggul enam poin dari Persipura. Sehingga sangat dibutuhkan kemenangan untuk memperlebar jarak menjadi sembilan poin. Selain itu kita masih menyimpan satu pertandingan lagi,” urainya.
Dikatakan Kas, dirinya tidak akan membuat banyak perubahan dalam pertandingan mendatang. Hanya saja berdasarkan pertandingan terakhir kontra Persiwa, dirinya membuat beberapa evaluasi.
“Lini depan tetap Kayamba dan Hilton, keduanya makin padu. Tetapi memang banyak peluang yang terbuang dan gagal jadi gol dan harus diperbaiki,” ulasnya.
Sementara lini belakang, diungkapkannya akan tetap dipercayakan kepada Thierry Gathuessi dan Jamie Coyne. Blunder Jamie yang akhirnya berbuah gol bagi Persiwa juga mendapat perhatian Kas.
“Benar Jamie membuat satu kesalahan. Tetapi dalam sepakbola itu biasa, terpenting saya tetap memberikan dukungan dan motivasi agar tidak terjadi lagi dalam pertandingan-pertandingan berikutnya,” imbuhnya.
Kas juga mengakui konsentrasi tim besutannya kerap menurun pada menit-menit akhir, khususnya pada waktu melakukan penyerangan. Namun Kas yakin Ponaryo dan kawan-kawan tidak akan gegabah dalam pertandingan yang sangat penting menghadapi Persipura. (kie)
@palpos
Sriwijaya FC vs Persipura, Waspadai Permainan Keras
Tensi tinggi dipastikan akan terjadi dalam duel Sriwijaya FC kontra Persipura di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/05) malam. Sama-sama membutuhkan poin, permainan keras sulit terhindarkan.
Berdasarkan beberapa laga sebelumnya, Mutiara Hitam (julukan Persipura) selalu bermain ngotot untuk meraih hasil maksimal. Sehingga permaian keras diandalkan disetiap laga. Permainan tersebut jelas cukup membahayakan, apalagi badai cedera baru saja berlalu di Sriwijaya FC.
Kas akan mengintrusikan anak asuhnya untuk menghindari permaian kasar yang kemungkinan timbul saat laga mendatang. “Jujur saya cukup khawatir dengan permainan kasar Persipura. Beruntung nantinya pertandingan digelar di Palembang, sehingga bisa meminimalisir permain brutal lawan,” ujarnya.
Lebih lanjut Kas menjelaskan, meskipun Sriwijaya FC akan turun dengan kekuatan penuh saat laga nanti namun hal itu bukanlah jaminan untuk dapat menghindari cedera pemain. “Ponaryo dan Firman baru pulih dari cedera. Sehingga cukup riskan apabila kembali mendapat benturan pemain lawan,” sambungnya.
Menurut Kas, fokus saja juga belum cukup untuk mengatasi Persipura, karena menghadapi tim asal Papua ini perlu mental baja. ”Kita pastikan harus sudah siap mental dan fisik saat laga nanti, karena fokus saja tidak cukup untuk menghadapi permaian keras mereka. Saya percaya dengan kekuatan tim, yang akan berjuang dengan maksimal,” tandasnya. (kie)
Palpos
Berdasarkan beberapa laga sebelumnya, Mutiara Hitam (julukan Persipura) selalu bermain ngotot untuk meraih hasil maksimal. Sehingga permaian keras diandalkan disetiap laga. Permainan tersebut jelas cukup membahayakan, apalagi badai cedera baru saja berlalu di Sriwijaya FC.
Kas akan mengintrusikan anak asuhnya untuk menghindari permaian kasar yang kemungkinan timbul saat laga mendatang. “Jujur saya cukup khawatir dengan permainan kasar Persipura. Beruntung nantinya pertandingan digelar di Palembang, sehingga bisa meminimalisir permain brutal lawan,” ujarnya.
Lebih lanjut Kas menjelaskan, meskipun Sriwijaya FC akan turun dengan kekuatan penuh saat laga nanti namun hal itu bukanlah jaminan untuk dapat menghindari cedera pemain. “Ponaryo dan Firman baru pulih dari cedera. Sehingga cukup riskan apabila kembali mendapat benturan pemain lawan,” sambungnya.
Menurut Kas, fokus saja juga belum cukup untuk mengatasi Persipura, karena menghadapi tim asal Papua ini perlu mental baja. ”Kita pastikan harus sudah siap mental dan fisik saat laga nanti, karena fokus saja tidak cukup untuk menghadapi permaian keras mereka. Saya percaya dengan kekuatan tim, yang akan berjuang dengan maksimal,” tandasnya. (kie)
Palpos
Beban 6 Poin Persipura
Ambisi Sriwijaya FC menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini, semakin mendekati kenyataan. Setelah sang rival abadi, Persipura Jayapura tersandung saat melawat ke markas Deltras Sidoarjo.
Bertanding di Stadion Gelora Delta, Rabu (23/5), skuad Mutiara Hitam hanya mampu bermain imbang 1-1. Gol Persipura dicetak Yustinus Pae pada menit ke 21. Namun, James Koko Lomel mampu
m menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir.
Dengan hasil ini, Persipura gagal memangkas lebih banyak ketinggalan poin dari Sriwijaya. Persipura masih tertinggal enam poin dari Sriwijaya. Mereka mengumpulkan 52 poin dari 26 pertandingan. Sedangkan Laskar Wong Kito sudah mengumpulkan 58 poin dari 25 pertandingan.
Jika Ponaryo Astaman dan kawan kawan mampu mengalahkan Persipura, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) nanti, maka selisih jarak menjadi 9 poin. Dan impian meraih gelar ISL semakin mendekati kenyataan.
“Alhamdullilah kami senang dengan hasil imbang 1-1 yang diraih Persipura. Ini merupakan kabar gembira dan menjadi suntikan moral sebelum menjamu mereka,” ujar Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin.
Dia menilai, hasil imbang yang didapat Zah Rahan Krangar dan kawan kawan secara tidak langsung menjadi tekanan bagi mereka dalam mempertahankan gelar juara. Selisih enam poin dan satu pertandingan jelas akan membuat kubu Persipura tertekan.
“Tekanan kini ada di mereka (Persipura). Kami harus bisa memanfaatkan hasil buruk ini, karena otomatis Persipura akan bermain penuh beban saat tandang ke Palembang. Jika Deltras saja bisa menahan imbang mereka, maka kami yakin SFC bisa melakukan hal lebih baik yakni merai kemenangan,” tegas anggota DPRD Banyuasin ini. / fer
@bp
Persipura Pesismis Rebut Juara #ISL Dari Sriwijaya FC
Hasil seri 1-1 yang diperoleh dalam lawatan mereka ke markas Deltras Sidoarjo ternyata sangat disesali Persipura Jayapura .
Sebab hasil itu membuat kans mereka untuk mempertahankan gelar juara Indonesia Super League dirasa kian menipis.
Asa Persipura untuk mendapatkan tiga angka di laga ini mulai sirna ketika Budi Sudarsono mampu membalas gol Yustinus Pae. Skor 1-1 pun menjadi hasil akhir di laga yang berlangsung di Gelora Delt Sidoarjo, Rabu (23/5) dan Persipura kian jauh tertinggal dengan pemuncak klasemen sementara, Sriwjaya FC.
"Hasil ini mengecewakan bagi kami, karena kami memang menargetkan kemenangan di laga ini," terang asisten pelatih Persipura, Mettu Dwaramurry dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan ini.
"Hitungannya, jika kami menang di laga ini maka peluang mempertahankan juara masih ada. Tapi kalau seri seperti ini, ya agak sulit."
Persipura kini tertinggal enam angka dengan Sriwijaya FC dan mereka sekali lebih banyak melaksanakan pertandingan dengan si pemuncak klasemen tersebut. Absennya Boaz Solossa karena cedera lutut parahnya juga ikut menjadi faktor kenapa Alberto Goncalves dan kawan-kawan seperti kehilangan taji di musim ini.
"Tanpa mengesampingkan pemain lain, absennya Boaz memang berpengaruh dengan perbendaharaan gol kami. Dia adalah pemain luar biasa dan beda dengan yang lainnya," tandas Mettu.
@bolanet
Hilton Ingin Jadi Pembunuh Persipura
Gawang Persiram dan Persiwa sudah merasakan keganasan aksi Hilton. Kini, jala Persipura menjadi sasaran berikutnya.
Sriwijaya FC sangat beruntung memiliki sosok penyerang tajam, Hilton Mauro Moreira. Bersama Laskar Wong Kito musim ini, dia menjadi predator maut yang menjadi momok lawan-lawan di pentas Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Dalam dua pertandingan terakhir, pemain kelahiran Brasil, 27 Februari 1981 ini, dia tidak pernah absen mencetak gol kemenangan tim double winners 2007. Total sudah 16 gol yang dilesatkannya dari penampilan selama 1855 menit.
Uniknya, dua golnya itu dicetak ke gawang klub asal Papua. Tepatnya, saat menang 2-1 atas Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5) dan mengalahkan Persiwa Wamena 3-2, Senin (21/5) lalu. Nah, trend positif ini diharapkan kembali terulang saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu
(27/5) mendatang.
“Saya berada dalam kondisi selalu siap. Pertandingan selanjutnya melawan Persipura, kami semua harus mempersiapkan diri dengan lebih baik. Syukur kalau saya bisa mencetak gol lagi tapi yang paling penting Sriwijaya bisa menang,” kata Hilton, Rabu (23/5).
Ya, Hilton dipastikan akan menjadi senjata utama Sriwijaya untuk membongkar pertahanan Mutiara Hitam yang dikawal Bio Paulin. Mantan bomber Persib Bandung itu, memiliki skill dribbling mumpuni plus naluri mencetak gol yang luar biasa.
Salah satu kelebihannya adalah kemampuan mencetak gol dari servis set piece.
Bersama Keith Kayamba Gumbs, keduanya menjadi pasangan yang sangat serasi meski baru dipasangkan musim ini. Namun, keduanya mampu
tampil serasi dan saling melengkapi. Terbukti, mereka sukses mendulang 33 gol dari total 54 gol yang dicetak Laskar Wong Kito.
“Saya harus bisa membobol gawang Persipura, sepertinya yang pernah saya lakukan saat berbaju Persib. Namun,
kemenangan adalah hal terpenting ketimbang memaksakan ambisi pribadi,” jelasnya.
Hilton tidak memungkiri jika kemenangan atas Persipura akan semakin memuluskan langkah menuju titel juara ISL musim 2011/2012. Pasalnya, selisih jarak akan semakin
melebar.
“Pertandingan melawan Persipura nanti adalah pertandingan kunci untuk meraih gelar juara ISL. Makanya, kami harus bermain all out dan mengamankan tiga poin. Saya akan mengerahkan kemampuan terbaik agar bisa merasakan gelar juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya,” beber pemilik jersey 10 ini. / fer
@bp
Sriwijaya FC sangat beruntung memiliki sosok penyerang tajam, Hilton Mauro Moreira. Bersama Laskar Wong Kito musim ini, dia menjadi predator maut yang menjadi momok lawan-lawan di pentas Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Dalam dua pertandingan terakhir, pemain kelahiran Brasil, 27 Februari 1981 ini, dia tidak pernah absen mencetak gol kemenangan tim double winners 2007. Total sudah 16 gol yang dilesatkannya dari penampilan selama 1855 menit.
Uniknya, dua golnya itu dicetak ke gawang klub asal Papua. Tepatnya, saat menang 2-1 atas Persiram Raja Ampat, Kamis (17/5) dan mengalahkan Persiwa Wamena 3-2, Senin (21/5) lalu. Nah, trend positif ini diharapkan kembali terulang saat menjamu Persipura Jayapura, Minggu
(27/5) mendatang.
“Saya berada dalam kondisi selalu siap. Pertandingan selanjutnya melawan Persipura, kami semua harus mempersiapkan diri dengan lebih baik. Syukur kalau saya bisa mencetak gol lagi tapi yang paling penting Sriwijaya bisa menang,” kata Hilton, Rabu (23/5).
Ya, Hilton dipastikan akan menjadi senjata utama Sriwijaya untuk membongkar pertahanan Mutiara Hitam yang dikawal Bio Paulin. Mantan bomber Persib Bandung itu, memiliki skill dribbling mumpuni plus naluri mencetak gol yang luar biasa.
Salah satu kelebihannya adalah kemampuan mencetak gol dari servis set piece.
Bersama Keith Kayamba Gumbs, keduanya menjadi pasangan yang sangat serasi meski baru dipasangkan musim ini. Namun, keduanya mampu
tampil serasi dan saling melengkapi. Terbukti, mereka sukses mendulang 33 gol dari total 54 gol yang dicetak Laskar Wong Kito.
“Saya harus bisa membobol gawang Persipura, sepertinya yang pernah saya lakukan saat berbaju Persib. Namun,
kemenangan adalah hal terpenting ketimbang memaksakan ambisi pribadi,” jelasnya.
Hilton tidak memungkiri jika kemenangan atas Persipura akan semakin memuluskan langkah menuju titel juara ISL musim 2011/2012. Pasalnya, selisih jarak akan semakin
melebar.
“Pertandingan melawan Persipura nanti adalah pertandingan kunci untuk meraih gelar juara ISL. Makanya, kami harus bermain all out dan mengamankan tiga poin. Saya akan mengerahkan kemampuan terbaik agar bisa merasakan gelar juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya,” beber pemilik jersey 10 ini. / fer
@bp
Lim Jun Sik: Zah Rahan Bukan Superman
Gelandang sayap Sriwijaya FC, Lim Jung Sik meyakinkan timnya siap tampil habis-habisan saat menghadapi rival beratnya Persipura Jayapura, Minggu (27/5) nanti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Tak peduli seperti apa komposisi pemain yang bakal diturunkan tim tamu, termasuk kehadiran mantan pemain Sriwijaya Zah Rahan, Lim tak peduli.
“Lawan Persipura saya berjanji akan bermain habis-habisan untuk dapat meraih kemenangan,” ujar pemain asal Korea ini ditemui Palembang Ekspres di Swarna Dwipa, Rabu (23/5) kemarin.
Terlepas diturunkannya atau tidak, pemain seperti Zah Rahan Karanger, dan Boas Salossa, Lim percaya Persipura masih dapat dikalahkan. Apalagi Persipura sendiri baru saja menelan kekalahan atas Persija Jakarta
m di kandang sendiri, dan dipastikan dua ujung tombaknya absen Boas dan Titus Bonai.
“Tentunya saya siap tampil melawan Persipura, meskipun ada Zah Rahan yang juga mantan pemain Sriwijaya. Dia bukan Superman, pasti ada celah maupun kekurangan yang bisa kita manfaatkan. Bahkan Sriwijaya bisa tamil baik saat bermain dikandang Persipura, meski kita kalah 1-2 pada putaran pertama lalu,” tuturnya.
Pemain yang selalu menjadi tandem Ponaryo di lini tengah ini pun siap memenangi laga lawan Persipura, terlebih tim yang dibelanya saat ini sangat membutuhkan kemenangan, agar semakin aman dari ancaman Persipura sendiri untuk menjadi juara
di kompetisi tahun ini.
“Mau tak mau saya harus siap dan bisa bantu Sriwijaya FC untuk dapat raih poin penuh saat lawan Persipura, agar Sriwijaya semakin menjauh dari kejaran mereka (Persipura red), dan menjadi juara tahun ini,” harapnya.
Menurut pemain kelahiran Korea 15 Oktober 1978 ini, kondisi tim saat ini sedang on fire, setelah dapat mengalahkan Persiwa 3-2. Tak hanya itu, dengan kembali bermainnya Gatusi setelah mendapatkan hukuman satu kali pertandingan tidak main dan Ponaryo Astaman yang baru pulih dari Cedera, membuat suasana tim kembali berwarna.
“Tentunya semua pemain Sriwijaya saat ini sedang top performance, setelah dapat mengalahkan Persiwa. Kondisi ini harusnya dapat dimanfaatkan untuk melibas Persipura yang tak lain sama-sama dari Papua,” ungkapnya.
“Apalagi kita bisa tampil full tim, dengan kembali bermainnya Gathuessi dan Ponaryo. Saya optimis laga ini akan menjadi milik kita,” imbuhnya. Tak lupa dirinya juga mengingatkan kepada rekannya yang lain untuk bisa memanfaatkan kondisi Persipura, yang
ditinggalkan Titus Bonai dan Boas Salossa yang masih dibalut cedera.
“Kita kali ini diuntungkan dengan tampilnya semua pemain, kondisi ini pun bertolak belakang dari tim Persipura yang banyak kehilangan pemain intinya,” tukasnya.
Meskipun demikian lanjutnya, tim asal Mutiara Hitam ini tak patut untuk diremehkan. “Mereka memiliki pemain berkuliatas disemua lini, dan dibesut pelatih yang bagus. Mereka juga mengusung motivasi untuk mengalahkan kita, dan ini tentunya harus kita wasapadai,” tukasnya(VIV)
@palpres
Tak peduli seperti apa komposisi pemain yang bakal diturunkan tim tamu, termasuk kehadiran mantan pemain Sriwijaya Zah Rahan, Lim tak peduli.
“Lawan Persipura saya berjanji akan bermain habis-habisan untuk dapat meraih kemenangan,” ujar pemain asal Korea ini ditemui Palembang Ekspres di Swarna Dwipa, Rabu (23/5) kemarin.
Terlepas diturunkannya atau tidak, pemain seperti Zah Rahan Karanger, dan Boas Salossa, Lim percaya Persipura masih dapat dikalahkan. Apalagi Persipura sendiri baru saja menelan kekalahan atas Persija Jakarta
m di kandang sendiri, dan dipastikan dua ujung tombaknya absen Boas dan Titus Bonai.
“Tentunya saya siap tampil melawan Persipura, meskipun ada Zah Rahan yang juga mantan pemain Sriwijaya. Dia bukan Superman, pasti ada celah maupun kekurangan yang bisa kita manfaatkan. Bahkan Sriwijaya bisa tamil baik saat bermain dikandang Persipura, meski kita kalah 1-2 pada putaran pertama lalu,” tuturnya.
Pemain yang selalu menjadi tandem Ponaryo di lini tengah ini pun siap memenangi laga lawan Persipura, terlebih tim yang dibelanya saat ini sangat membutuhkan kemenangan, agar semakin aman dari ancaman Persipura sendiri untuk menjadi juara
di kompetisi tahun ini.
“Mau tak mau saya harus siap dan bisa bantu Sriwijaya FC untuk dapat raih poin penuh saat lawan Persipura, agar Sriwijaya semakin menjauh dari kejaran mereka (Persipura red), dan menjadi juara tahun ini,” harapnya.
Menurut pemain kelahiran Korea 15 Oktober 1978 ini, kondisi tim saat ini sedang on fire, setelah dapat mengalahkan Persiwa 3-2. Tak hanya itu, dengan kembali bermainnya Gatusi setelah mendapatkan hukuman satu kali pertandingan tidak main dan Ponaryo Astaman yang baru pulih dari Cedera, membuat suasana tim kembali berwarna.
“Tentunya semua pemain Sriwijaya saat ini sedang top performance, setelah dapat mengalahkan Persiwa. Kondisi ini harusnya dapat dimanfaatkan untuk melibas Persipura yang tak lain sama-sama dari Papua,” ungkapnya.
“Apalagi kita bisa tampil full tim, dengan kembali bermainnya Gathuessi dan Ponaryo. Saya optimis laga ini akan menjadi milik kita,” imbuhnya. Tak lupa dirinya juga mengingatkan kepada rekannya yang lain untuk bisa memanfaatkan kondisi Persipura, yang
ditinggalkan Titus Bonai dan Boas Salossa yang masih dibalut cedera.
“Kita kali ini diuntungkan dengan tampilnya semua pemain, kondisi ini pun bertolak belakang dari tim Persipura yang banyak kehilangan pemain intinya,” tukasnya.
Meskipun demikian lanjutnya, tim asal Mutiara Hitam ini tak patut untuk diremehkan. “Mereka memiliki pemain berkuliatas disemua lini, dan dibesut pelatih yang bagus. Mereka juga mengusung motivasi untuk mengalahkan kita, dan ini tentunya harus kita wasapadai,” tukasnya(VIV)
@palpres
Tekanan Mental PemainSFC
Psikologis pemain Sriwijaya FC sedang dalam tekanan. Itu menyusul target besar yang diusung Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) ketika menjamu Persipura Jaya Pura di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, akhir pekan nanti (27/5).
Target menang merupakan hal yang realistis bagi tim double winner 2007 untuk menjauh dari kejaran Mutiara Hitam (sebutan Persipura) sekaligus menatap gelar Indonesia Super League musim ini. Jika Laskar Sriwijaya sukses meraih angka penuh maka selisih akan menjadi 9 poin (58-52). Persipura sendiri hanya berhasil menambah 1 poin saat ditahan imbang oleh tuan rumah Deltras Sidoarjo kemarin (23/5).
“Beban psikis pasti ada. Saya saja, sudah beberapa hari yang lalu memikirkan harus menang lawan Persiwa dan Persipura. Persiwa sudah kami lewati, tinggal memikirkan bagaimana mengalahkan Persipura. Kondisi ini pasti terjadi pada diri pemain juga,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi.
Melihat kondisi itu, Kas (sapaan Kas Hartadi) berharap kepada anak asuhnya untuk tidak terlalu terbebani. Serta, tidak terlalu overconfident ketika menjalani pertandingan yang penuh gengsi itu.
“Intinya, anak-anak tetap fokus pada pertandingan. Namun, target menang jangan terlalu menjadi beban. Sebab, itu justru menjadi bumerang bagi kami sendiri. Kami juga berharap, anak-anak tidak terlalu over dan bermain seperti biasanya saja dan enjoy di lapangan,” harap mantan arsitek SFC U-21 itu.
Selain itu, mantan pemain Timnas Indonesia itu juga mencoba memberikan materi latihan sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya. Yakni, dengan melakukan latihan serius tapi tetap dengan santai di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Kami akan ajak pemain untuk enjoy dalam latihan. Agar, beban yang ada di dirinya sedikit demi sedikit bisa hilang. Ketika bertanding, pemain dalam kondisi maksimal dan tanpa beban. Pasti, bila ini bisa dijalani, kami mampu menang,” pungkasnya. (gsm/ce2)
@Sumeks
Rabu, 23 Mei 2012
Ponaryo Siap Turun Laga Lawan Persipura
Kondisi gelandang jangkar, Ponaryo Astaman yang mengalami cedera pasca dihantam keras oleh lawannya, Boumsong pada saat melawan Persiram (17/5/2012) lalu, kini kondisinya sudah mulai membaik.
"Ponaryo kondisinya sudah sedikit membaik dan mudah-mudahan tenaganya sudah bisa dipakai pada saat menghadapi Persipura (27/5/2012) mendatang," ugkap Pelatih Kepala, Kas Hartadi, Rabu (23/5/2012).
Sebelumnya, Ponaryo sempat absen saat menjalani laga melawan Persiwa (21/5/2012) kemarin dan perannya digantikan oleh Jupriyanto yang bisa dikatakan sudah cukup terbiasa menjalankan peran barunya tersebut.
@sripoku
"Ponaryo kondisinya sudah sedikit membaik dan mudah-mudahan tenaganya sudah bisa dipakai pada saat menghadapi Persipura (27/5/2012) mendatang," ugkap Pelatih Kepala, Kas Hartadi, Rabu (23/5/2012).
Sebelumnya, Ponaryo sempat absen saat menjalani laga melawan Persiwa (21/5/2012) kemarin dan perannya digantikan oleh Jupriyanto yang bisa dikatakan sudah cukup terbiasa menjalankan peran barunya tersebut.
@sripoku
PARAH !! Timnas Indonesia Diludahi Penonton negara tidak BERDAULAT Palestina !!
Dengan keadaan tim nasional yang sedang merapal naik, tim sepakbola Indonesia akhirnya harus tersingkir dari turnamen Al Nakbah. Dengan dikalahkan Palestina dengan skor 1-2, Indonesia pun tidak bisa lolos ke babak final. Di stadion AL-Hussein bin Ali, Hebron Palestina, Indonesia harus dikalahkan meski sudah unggul 1-0 lewat gol Irfan Bachdim. Meski kalah, memang Indonesa tetap pulang dengan kepala tegak, karena secara keseluruhan permainan Indonesia membaik.
Sejak laga dimulai, timnas Indonesia tampil cukup garang. Dengan serangan balik cepat, gol bisa tercipta di menit ke-13. Irfan Bachdim langsung melakukan solo run dari tengah lapangan begitu mendapatkan bola dan menceploskan bola dari dalam kotak penalti Palestina. Bola sepakan striker Persema itu tak mampu dihalau Toufic Ali, kiper Palestina dan Indonesia unggul 1-0. Merasadi atas angin, Merah Putih pun bermain lebih agresif dan lebih cepat. Sayang sekali malapetaka datang ketika Palestina dihadiahi penalti dan membuat keadaan seimbang menjadi 1-1 di menit ke-39.
Babak kedua ternyata tidak berpihak pada Indonesia. Tekanan justru datang dari Al-Fursan, julukan Palestina. Indonesia coba memanfaatkan 45 menit di babak kedua untuk mencipta peluang. Palestina pun bisa mencetak gol keduanya pada menit ke-66. Gol kedua bagi Palestina diciptakan sang kapten, Fahed Attal dengan memanfaatkan bola muntah yang sebelumnya membentur tiang gawang Indonesia. Skor pun berubah 2-1 dan bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Laga ini memang tergolong laga berat bagi Indonesia. Namun, mentalitas memang perlu dibangun karena Indonesia lebih sering bermain di kandang sendiri dan bermain di luar adalah sesuatu yang perlu. Dikeluhkan oleh Matias Ibo, Indonesia sendiri cukup banyak mendapat tekanan selain tekanan di tengah lapangan. Wasit dan hakim garis semuanya Palestina dan terlihat menguntungkan Indonesia. Diakui olehnya juga sisa 60 menit pertandingan, dari bangku cadangan timnas Indonesia mendapat ‘oleh-oleh’ berupa ludahan dari para penonton lokal negara tidak berdaulat tersebut !!.
@12paz.com
Sejak laga dimulai, timnas Indonesia tampil cukup garang. Dengan serangan balik cepat, gol bisa tercipta di menit ke-13. Irfan Bachdim langsung melakukan solo run dari tengah lapangan begitu mendapatkan bola dan menceploskan bola dari dalam kotak penalti Palestina. Bola sepakan striker Persema itu tak mampu dihalau Toufic Ali, kiper Palestina dan Indonesia unggul 1-0. Merasadi atas angin, Merah Putih pun bermain lebih agresif dan lebih cepat. Sayang sekali malapetaka datang ketika Palestina dihadiahi penalti dan membuat keadaan seimbang menjadi 1-1 di menit ke-39.
Babak kedua ternyata tidak berpihak pada Indonesia. Tekanan justru datang dari Al-Fursan, julukan Palestina. Indonesia coba memanfaatkan 45 menit di babak kedua untuk mencipta peluang. Palestina pun bisa mencetak gol keduanya pada menit ke-66. Gol kedua bagi Palestina diciptakan sang kapten, Fahed Attal dengan memanfaatkan bola muntah yang sebelumnya membentur tiang gawang Indonesia. Skor pun berubah 2-1 dan bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Laga ini memang tergolong laga berat bagi Indonesia. Namun, mentalitas memang perlu dibangun karena Indonesia lebih sering bermain di kandang sendiri dan bermain di luar adalah sesuatu yang perlu. Dikeluhkan oleh Matias Ibo, Indonesia sendiri cukup banyak mendapat tekanan selain tekanan di tengah lapangan. Wasit dan hakim garis semuanya Palestina dan terlihat menguntungkan Indonesia. Diakui olehnya juga sisa 60 menit pertandingan, dari bangku cadangan timnas Indonesia mendapat ‘oleh-oleh’ berupa ludahan dari para penonton lokal negara tidak berdaulat tersebut !!.
@12paz.com
Alex Noerdin Optimistis Sriwijaya FC Rebut Juara
Dukungan suporter menjadi salah satu kunci keberhasilan tim...
Gubernur Sumatera Selatan Ir H Alex Noerdin SH yang juga tercatat sebagai dewan Pembina Sriwijaya FC optimis klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini bisa merebut juara Liga Super Indonesia musim ini. Keyakinan ini disampaikan Alex Noerdin usai ikut merayakan ulang tahun dari Suporter Sriwijaya FC, Beladas korwil Sriwijaya Mania Sumsel, Senin (21/05) di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
“Melihat prestasi yang ditorehkan Sriwijaya FC saat ini serta dukungan penuh dari supporter dan penonton, kita optimis. Insya Allah Sriwijaya FC akan menjadi juara Liga Super Indonesia musim ini,” kata Calon Gubernur DKI Jakarta ini.
Dikatakan Alex dukungan penuh dari supporter dan penonton yang datang langsung memenuhi stadion setiap kali Sriwijaya FC bertanding juga menjadi andil kemenangan Sriwijaya FC dalam setiap laga kandang. Alex juga meminta supporter Sriwijaya FC terus memberikan dukungan dimanapun Sriwijaya FC bertanding.
Saat ini Sriwijaya FC unggul tujuh angka dari Persipura Jayapura dan selisih poin ini bisa naik menjadi sepuluh angka jika Persipura takluk di kandang Deltras, Rabu (23/05) dan kalah dari Sriwijaya FC saat kedua tim bentrok, Minggu (27/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
“Mari kita dukung dan doakan bersama-sama, Insya Allah Sriwijaya FC bisa merebut juara musim ini,” ujar Alex.
Alex Noerdin didaulat oleh kelompok supporter Sriwijaya Mania Sumsel yang merayakan ulang tahun ke-7 untuk memotong kue ulang tahun. Pemotongan kue ulang tahun ini merupakan rangkaian acara ulang tahun Sriwijaya Mania di Stadion Jakabaring .
Selain pemotongan kue, Sriwijaya Mania Sumsel juga mendukung pertandingan Sriwijaya FC menghadapi Persiwa dengan 3500 balon berwarna kuning serta 3000 kertas berwarna kuning yang bertuliskan tujuh tahun Sriwijaya Mania Sumsel. Selain itu Sriwiaya Mania juga menghidupkan suar saat pertandingan berakhir tanda kemenangan Sriwijaya FC atas Persiwa.
Selain Gubernur Sumsel, tampak hadir juga dalam pertandingan, pelatih tim nasional Indnesia versi PSSI-KPSI Alfred Riedl dan mantan ketua Badan Tim Nasional Iman Arif. Keduanya hadir untuk melihat penampilan pemain kedua tim yang bertanding.
Dengan kemenangan atas Persiwa, kini Sriwijaya FC unggul tujuh angka dari Persipura Jayapura. Sriwijaya FC diharapkan bisa mengalahkan Persipura saat kedua tim bentrok, karena kemenangan atas Persipura bisa semakin menegaskan kalau Liga Super Indonesia musim ini akan menjadi milik Sriwijaya FC, apalagi saat pertandingan nanti, Sriwijaya FC bisa tampil full team.
Thiery Gatuesi yang absen menghadapi Persiwa akibat akumulasi kartu kuning sudah bisa tampil menghadapi Persipura. Begitupun kapten tim Ponaryo yang cidera, diharapkan sudah bisa tampil. ( gk-42)
@goal.com
Gubernur Sumatera Selatan Ir H Alex Noerdin SH yang juga tercatat sebagai dewan Pembina Sriwijaya FC optimis klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini bisa merebut juara Liga Super Indonesia musim ini. Keyakinan ini disampaikan Alex Noerdin usai ikut merayakan ulang tahun dari Suporter Sriwijaya FC, Beladas korwil Sriwijaya Mania Sumsel, Senin (21/05) di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
“Melihat prestasi yang ditorehkan Sriwijaya FC saat ini serta dukungan penuh dari supporter dan penonton, kita optimis. Insya Allah Sriwijaya FC akan menjadi juara Liga Super Indonesia musim ini,” kata Calon Gubernur DKI Jakarta ini.
Dikatakan Alex dukungan penuh dari supporter dan penonton yang datang langsung memenuhi stadion setiap kali Sriwijaya FC bertanding juga menjadi andil kemenangan Sriwijaya FC dalam setiap laga kandang. Alex juga meminta supporter Sriwijaya FC terus memberikan dukungan dimanapun Sriwijaya FC bertanding.
Saat ini Sriwijaya FC unggul tujuh angka dari Persipura Jayapura dan selisih poin ini bisa naik menjadi sepuluh angka jika Persipura takluk di kandang Deltras, Rabu (23/05) dan kalah dari Sriwijaya FC saat kedua tim bentrok, Minggu (27/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
“Mari kita dukung dan doakan bersama-sama, Insya Allah Sriwijaya FC bisa merebut juara musim ini,” ujar Alex.
Alex Noerdin didaulat oleh kelompok supporter Sriwijaya Mania Sumsel yang merayakan ulang tahun ke-7 untuk memotong kue ulang tahun. Pemotongan kue ulang tahun ini merupakan rangkaian acara ulang tahun Sriwijaya Mania di Stadion Jakabaring .
Selain pemotongan kue, Sriwijaya Mania Sumsel juga mendukung pertandingan Sriwijaya FC menghadapi Persiwa dengan 3500 balon berwarna kuning serta 3000 kertas berwarna kuning yang bertuliskan tujuh tahun Sriwijaya Mania Sumsel. Selain itu Sriwiaya Mania juga menghidupkan suar saat pertandingan berakhir tanda kemenangan Sriwijaya FC atas Persiwa.
Selain Gubernur Sumsel, tampak hadir juga dalam pertandingan, pelatih tim nasional Indnesia versi PSSI-KPSI Alfred Riedl dan mantan ketua Badan Tim Nasional Iman Arif. Keduanya hadir untuk melihat penampilan pemain kedua tim yang bertanding.
Dengan kemenangan atas Persiwa, kini Sriwijaya FC unggul tujuh angka dari Persipura Jayapura. Sriwijaya FC diharapkan bisa mengalahkan Persipura saat kedua tim bentrok, karena kemenangan atas Persipura bisa semakin menegaskan kalau Liga Super Indonesia musim ini akan menjadi milik Sriwijaya FC, apalagi saat pertandingan nanti, Sriwijaya FC bisa tampil full team.
Thiery Gatuesi yang absen menghadapi Persiwa akibat akumulasi kartu kuning sudah bisa tampil menghadapi Persipura. Begitupun kapten tim Ponaryo yang cidera, diharapkan sudah bisa tampil. ( gk-42)
@goal.com
Kas Hartadi: Lawan Persipura Jayapura, Laga Penentu Juara
Kas Hartadi mengakui Persipura Jayapura adalah lawan yang sangat berat di pentas Superliga Indonesia.
Pelatih Sriwijaya FC Palembang, Kas Hartadi, menilai laga menghadapi Persipura Jayapura di stadion Gelora Jakabaring pada hari Minggu (27/05) mendatang, adalah laga penentu juara Superliga Indonesia (ISL) musim ini.
Seperti yang diketahui, saat ini Sriwijaya, yang berada di puncak klasemen, dikejar oleh Persipura yang berada di posisi kedua klasemen sementara ISL.
"Bisa dikatakan saat ini Sriwijaya dan Persipura sebagai tim terbaik di kompetisi Superliga Indonesia (SLI) musim ini, (karena) itulah saya menyebut laga nanti merupakan pra final," kata Kas Hartadi.
"Siapa yang menang pada laga itu maka akan berpeluang juara, para pemain Sriwijaya dan Persipura mengetahui hal itu. Saya pun sejujurnya belum merasa tenang sebelum melewati pertandingan melawan Persipura."
Kas mengakui, laga tersebut akan sangat berat bagi pihaknya, karena selain menghadapi tim juara bertahan, klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut juga sangat konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
"Menghadapi Persipura harus benar-benar ektra fokus dalam persiapan. Sriwijaya FC memikirkan Persipura begitu pula sebaliknya," ujarnya.
@goal.com
Pelatih Sriwijaya FC Palembang, Kas Hartadi, menilai laga menghadapi Persipura Jayapura di stadion Gelora Jakabaring pada hari Minggu (27/05) mendatang, adalah laga penentu juara Superliga Indonesia (ISL) musim ini.
Seperti yang diketahui, saat ini Sriwijaya, yang berada di puncak klasemen, dikejar oleh Persipura yang berada di posisi kedua klasemen sementara ISL.
"Bisa dikatakan saat ini Sriwijaya dan Persipura sebagai tim terbaik di kompetisi Superliga Indonesia (SLI) musim ini, (karena) itulah saya menyebut laga nanti merupakan pra final," kata Kas Hartadi.
"Siapa yang menang pada laga itu maka akan berpeluang juara, para pemain Sriwijaya dan Persipura mengetahui hal itu. Saya pun sejujurnya belum merasa tenang sebelum melewati pertandingan melawan Persipura."
Kas mengakui, laga tersebut akan sangat berat bagi pihaknya, karena selain menghadapi tim juara bertahan, klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut juga sangat konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
"Menghadapi Persipura harus benar-benar ektra fokus dalam persiapan. Sriwijaya FC memikirkan Persipura begitu pula sebaliknya," ujarnya.
@goal.com
Jamu Persipura 27/5, SFC Full Team
Persipura Jayapura adalah pesaing utama Sriwijaya untuk merebut gelar Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- terus dibuntuti dalam pengumpulan poin dan ’hanya’ tertinggal 7 poin. (lihat klasemen). Bahkan Tim berjuluk Mutiara Hitam itu sempat mengkudeta Sriwijaya FC dan memimpin klasemen. Akhir pekan ini, Sriwijaya FC berpeluang untuk memperlebar jarak poin dengan Persipura. Sebab keduanya akan berhadapan di Stadion Sriwijaya Jakabaring dalam lanjutan ISL, Minggu (27/5).
Menghadapi laga krusial tersebut, pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi memiliki dua modal penting. Pertama adalah delapan laga tanpa kekalahan (7 menang, 1 seri), serta kondisi skuad yang 100 persen siap tempur. Menjamu Zah Rahan dkk, tak satu pun pemain yang terkena akumulasi kartu. Dan tidak ada pemain yang mengalami cedera serius.
Ponaryo, yang di laga lawan Persiwa Senin (21/5) tidak dimainkan karena cedera, diyakini sudah bisa pulih. Sementara Firman Utina yang pada tersebut belum fit 100 persen, diharapkan juga sudah dalam kondisi siap tempur. ”Ponaryo hanya memar saja. Besok diharapkan sudah pulih. Sedang Firman juga kita harapkan fit 100 persen sehingga keduanya bisa bahu-membahu di lini tengah nanti (lawan Persipura, Red),” kata Kas Hartadi.
Lawan Persipura, Kas Hartadi mengakui akan menjadi lawan paling berat. Selain didukung materi pemain yang bagus, Persipura secara tim juga stabil. ”Pelatihnya (Jackson F Thiago, Red) salah satu pelatih terbaik di Indonesia. Ia juga sangat pintar dalam meramu strategi. Jadi kita harus betul-betul dalam performa terbaik untuk menghadapi mereka,” kata Kas Hartadi.
Karena itu Mas Kas --sapaan akrab Kas Hartadi-- ingin mempersiapkan skuadnya pada kondisi terbaik. ”Kita bisa memainkan semua pemain itu keuntungan. Tapi kita tetap tak boleh lengah karena Persipura akan menjadi lawan terberat,” katanya.
Meski begitu, pelatih asal Solo ini tak memforsir pemainnya dengan latihan yang berat. Mas Kas justru mengistirahatkan Ferry dkk dalam dua hari, kemarin dan hari ini. ”Hanya latihan ringan untuk conditioning (menjaga kondisi, Red) saja. Kita lebih fokus pada kebugaran pemain,” kata Kas Hartadi.
Hal tersebut menurut Mas Kas, perlu dilakukan karena sejak laga lawan Persiram, Kamis (17/5) tengah pekan lalu, para pemain Sriwijaya FC nyaris tak punya waktu recovery. ”Ini juga sekaligus recovery setelah lawan Persiram pekan lalu. Sebab pemain praktis belum istirahat,” katanya.
Menghadapi Persipura, Kas Hartadi lebih menekankan pada kesiapan kebugaran fisik dan mental pemainnya. ”Tehnik dan strategi pemain sudah matang. Kita tinggal memberikan istruksi terakhir jelang pertandingan saja. Yang penting pemain dalam kondisi bugar,” pungkas pelatih yang selalu terbuka dengan wartawan ini. (har)
@palpos
Menghadapi laga krusial tersebut, pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi memiliki dua modal penting. Pertama adalah delapan laga tanpa kekalahan (7 menang, 1 seri), serta kondisi skuad yang 100 persen siap tempur. Menjamu Zah Rahan dkk, tak satu pun pemain yang terkena akumulasi kartu. Dan tidak ada pemain yang mengalami cedera serius.
Ponaryo, yang di laga lawan Persiwa Senin (21/5) tidak dimainkan karena cedera, diyakini sudah bisa pulih. Sementara Firman Utina yang pada tersebut belum fit 100 persen, diharapkan juga sudah dalam kondisi siap tempur. ”Ponaryo hanya memar saja. Besok diharapkan sudah pulih. Sedang Firman juga kita harapkan fit 100 persen sehingga keduanya bisa bahu-membahu di lini tengah nanti (lawan Persipura, Red),” kata Kas Hartadi.
Lawan Persipura, Kas Hartadi mengakui akan menjadi lawan paling berat. Selain didukung materi pemain yang bagus, Persipura secara tim juga stabil. ”Pelatihnya (Jackson F Thiago, Red) salah satu pelatih terbaik di Indonesia. Ia juga sangat pintar dalam meramu strategi. Jadi kita harus betul-betul dalam performa terbaik untuk menghadapi mereka,” kata Kas Hartadi.
Karena itu Mas Kas --sapaan akrab Kas Hartadi-- ingin mempersiapkan skuadnya pada kondisi terbaik. ”Kita bisa memainkan semua pemain itu keuntungan. Tapi kita tetap tak boleh lengah karena Persipura akan menjadi lawan terberat,” katanya.
Meski begitu, pelatih asal Solo ini tak memforsir pemainnya dengan latihan yang berat. Mas Kas justru mengistirahatkan Ferry dkk dalam dua hari, kemarin dan hari ini. ”Hanya latihan ringan untuk conditioning (menjaga kondisi, Red) saja. Kita lebih fokus pada kebugaran pemain,” kata Kas Hartadi.
Hal tersebut menurut Mas Kas, perlu dilakukan karena sejak laga lawan Persiram, Kamis (17/5) tengah pekan lalu, para pemain Sriwijaya FC nyaris tak punya waktu recovery. ”Ini juga sekaligus recovery setelah lawan Persiram pekan lalu. Sebab pemain praktis belum istirahat,” katanya.
Menghadapi Persipura, Kas Hartadi lebih menekankan pada kesiapan kebugaran fisik dan mental pemainnya. ”Tehnik dan strategi pemain sudah matang. Kita tinggal memberikan istruksi terakhir jelang pertandingan saja. Yang penting pemain dalam kondisi bugar,” pungkas pelatih yang selalu terbuka dengan wartawan ini. (har)
@palpos
Pemain SFC Kurang Disiplin Saat Lawan Persiwa
Dua gol Persiwa yang bersarang ke gawang Ferry Rotinsulu setelah unggul 3-0, Senin (21/5) lalu, mendapat sorotan Kas Hartadi. Pelatih Sriwijaya FC itu menilai, gol Shibakoya menit ke-60 dan gol Erick Weeks menit ke-79 akibat kurang displin serta hilangnya konsentrasi pemain.
”Gol pertama Persiwa sebenarnya tidak perlu jika pemain kita konsentrasi dan disiplin menjaga pemain lawan. Harusnya pemain belakang bisa mendahului sundulan pemain Persiwa sehingga minimal mereka kesulitan melakukan heading,” kata Kas Hartadi.
Sedang gol kedua, Kas Hartadi juga menyebut karena kurang disiplinnya pemain menjaga pemain lawan. Penjagaan yang longgar membuat poemain lawan leluasa melakukan shhoting. ”Gol kedua sebenarnya juga tidak perlu terjadi, jika Jamie bisa konsentrasi dan disiplin menjaga pertahanan. Gol kedua ini juga disebabkan kurang disiplinnya pemain belakang kita dalam menjaga lawan,” ujar Kas Hartadi, kemarin.
Mas Kas --sapaan Kas Hartadi-- memang tidak sampai berang karena tetap meraup tiga poin. Namun dia mewanti-wanti pemainnya untuk tidak melakukan hal yang sama di laga berikutnya. ”Hal ini tidak boleh terulang lawan Persipura nanti. Jangan sampai semua pemain ikut menyerang dan melupakan pertahanan,” ingat Kas Hartadi. (har)
@palpos
”Gol pertama Persiwa sebenarnya tidak perlu jika pemain kita konsentrasi dan disiplin menjaga pemain lawan. Harusnya pemain belakang bisa mendahului sundulan pemain Persiwa sehingga minimal mereka kesulitan melakukan heading,” kata Kas Hartadi.
Sedang gol kedua, Kas Hartadi juga menyebut karena kurang disiplinnya pemain menjaga pemain lawan. Penjagaan yang longgar membuat poemain lawan leluasa melakukan shhoting. ”Gol kedua sebenarnya juga tidak perlu terjadi, jika Jamie bisa konsentrasi dan disiplin menjaga pertahanan. Gol kedua ini juga disebabkan kurang disiplinnya pemain belakang kita dalam menjaga lawan,” ujar Kas Hartadi, kemarin.
Mas Kas --sapaan Kas Hartadi-- memang tidak sampai berang karena tetap meraup tiga poin. Namun dia mewanti-wanti pemainnya untuk tidak melakukan hal yang sama di laga berikutnya. ”Hal ini tidak boleh terulang lawan Persipura nanti. Jangan sampai semua pemain ikut menyerang dan melupakan pertahanan,” ingat Kas Hartadi. (har)
@palpos
Kandidat Tapi Sriwijaya FC Belum Berani Bicara Juara
Sriwijaya FC jadi kandidat kuat peraih gelar juara Indonesia Super League musim ini. dilihat dari konfigurasi klasemen sementara, Laskar Wong Kito (sebutan Sriwijaya FC) unggul 7 poin dari peringkat kedua Persipura Jayapura (58-51). Sisa 9 laga membuat Sriwijaya kian dekat dengan juara.
Sriwijaya sendiri akan jalani 4 laga away dan 5 laga home. Kondisi ini menguntungkan Sriwijaya. Sebab, seteru abadinya, Persipura yang juga menyisakan 9 pertandingan harus menjalani 4 laga home, dan 5 laga lainnya di away. Namun, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi belum berani memberikan garansi berapa persen timnya sudah menginjakkan tangga juara. Pasalnya, tactician asal Solo itu, masih menunggu hasil bentrok lawan Persipura, Minggu (27/5) nanti.
“Saat ini belum waktunya bicara berapa persen kami sudah bisa menjuarai liga. Namun, kami lebih fokus bagaimana agar bisa memenangkan pertandingan lawan Persipura nanti. Sebab, itu kami nilai lebih penting,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (22/5)
Kas (sapaan Kas Hartadi) menambahkan, setelah melawan Persipura, baru timnya bisa menentukan, berapa besar peluang dirinya untuk bisa kembali mengangkat trofi Liga Super seperti 2007 lalu. “Kami berharap, Sriwijaya bisa memenangkan pertandingan lawan Persipura.
Selanjutnya, kami bisa menghitung target poin yang kami dapat musim ini. Sebelum lawan Persipura, sulit untuk memprediksi,” sambungnya.
Namun, mantan pelatih SFC U-21 dan anak asuhnya mempunyai impian musim ini bisa dilewatinya dengan manis. Sukses menjadi juara sebelum pertandingan yang dijalani Laskar Wong Kito selesai.
“Cita-cita kami, ingin juara sebelum kami menjalani laga terakhir. Jadi, dua laga sebelumnya kalau bisa sudah menjadi juara. Jadi, pertandingan sisa hanya sekadar prestise saja. Tidak perlu ada penentuan juara di pertandingan terakhir,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Selain itu ia berharap Persipura gagal raih poin saat melawat ke kandang Deltras petang ini (23/5). “Pasti, kami berdoa agar Deltras bisa menang lawan Persipura besok (hari ini Red). Sebab, itu sangat menguntungkan kami. Karena mereka (Persipura, Red) tak bisa memperkecil jarak dengan kami,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (22/5). (gsm/ce2)
@sumeks
Sriwijaya sendiri akan jalani 4 laga away dan 5 laga home. Kondisi ini menguntungkan Sriwijaya. Sebab, seteru abadinya, Persipura yang juga menyisakan 9 pertandingan harus menjalani 4 laga home, dan 5 laga lainnya di away. Namun, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi belum berani memberikan garansi berapa persen timnya sudah menginjakkan tangga juara. Pasalnya, tactician asal Solo itu, masih menunggu hasil bentrok lawan Persipura, Minggu (27/5) nanti.
“Saat ini belum waktunya bicara berapa persen kami sudah bisa menjuarai liga. Namun, kami lebih fokus bagaimana agar bisa memenangkan pertandingan lawan Persipura nanti. Sebab, itu kami nilai lebih penting,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (22/5)
Kas (sapaan Kas Hartadi) menambahkan, setelah melawan Persipura, baru timnya bisa menentukan, berapa besar peluang dirinya untuk bisa kembali mengangkat trofi Liga Super seperti 2007 lalu. “Kami berharap, Sriwijaya bisa memenangkan pertandingan lawan Persipura.
Selanjutnya, kami bisa menghitung target poin yang kami dapat musim ini. Sebelum lawan Persipura, sulit untuk memprediksi,” sambungnya.
Namun, mantan pelatih SFC U-21 dan anak asuhnya mempunyai impian musim ini bisa dilewatinya dengan manis. Sukses menjadi juara sebelum pertandingan yang dijalani Laskar Wong Kito selesai.
“Cita-cita kami, ingin juara sebelum kami menjalani laga terakhir. Jadi, dua laga sebelumnya kalau bisa sudah menjadi juara. Jadi, pertandingan sisa hanya sekadar prestise saja. Tidak perlu ada penentuan juara di pertandingan terakhir,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Selain itu ia berharap Persipura gagal raih poin saat melawat ke kandang Deltras petang ini (23/5). “Pasti, kami berdoa agar Deltras bisa menang lawan Persipura besok (hari ini Red). Sebab, itu sangat menguntungkan kami. Karena mereka (Persipura, Red) tak bisa memperkecil jarak dengan kami,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (22/5). (gsm/ce2)
@sumeks
Sang Jenderal Sriwijaya FC Siap Beraksi
Kehadiran Ponaryo akan memperkuat lini tengah Sriwijaya. Utamanya dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Lini tengah Sriwijaya FC dipastikan bakal semakin kokoh seiring pulihnya kapten tim, Ponaryo Astaman. Gelandang kawakan Indonesia ini dikabarkan sudah siap beraksi saat menjamu menjamu Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) mendatang.
Sebenarnya kondisi Popon-sapaan akrab Ponaryo sudah cukup baik. Namun, pelatih Kas Hartadi tak mau mengambil risiko saat menghadapi Persiwa Wamena, karena kondisi sang pemain belum 100 persen fit.
Tetapi, kini tim medis Sriwijaya sudah memberikan lampu hijau untuk memainkan pemain kelahiran, Balikpapan, 25 September 1979 itu.
Kehadiran pemain berusia 32 tahun itu, diyakini akan memperkuat serangan skuad Laskar Wong Kito.
“Kondisi Ponaryo saat ini sudah membaik, dia hampir dipastikan akan dapat diturunkan saat melawan Persipura,” kata head coach SFC, Kas Hartadi, Selasa (22/5).
Ya, kehadiran Popon diyakini akan membuat lini tengah Sriwijaya makin stabil. Terutama saat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Apalagi, Sriwijaya kerap kurang disiplin dalam mengantisipasi serangan balik lawan.
Pasalnya, mantan kapten Timnas Indonesia itu mampu mengambil keputusan yang tepat, kapan bola harus ditahan atau langsung saja dialirkan ke sektor depan. Ponaryo juga mampu melakukan pressing hingga sepertiga lapangan.
“Tenaga Ponaryo sangat dibutuhkan karena dia gelandang yang sangat komplet. Selain jago mengkoordinasi lini pertahanan secara baik, Ponaryo mampu membangun serangan dan memberikan assits kepada
m barisan penyerang,” jelas pelatih asal Solo itu.
Kas menambahkan, dengan kondisi tim saat ini dia optimis bisa menekuk skuad Mutiara Hitam. Apalagi, timnya akan bermain full team termasuk dengan hadirnya kembali defender tangguh, Thierry Gathuessi.
“Kita sangat optimis dapat meraih poin, mengingat pemain kita tidak ada yang akan absen. Ponaryo sudah membaik, begitu juga dengan Hilton yang dalam keadaan baik meski kepalanya robek. Kemenangan atas Persipura akan membuat jarak menjadi 10 poin, dan membuat peluang juara semakin besar,” pungkas Kas Hartadi. /zal
@BP
Lini tengah Sriwijaya FC dipastikan bakal semakin kokoh seiring pulihnya kapten tim, Ponaryo Astaman. Gelandang kawakan Indonesia ini dikabarkan sudah siap beraksi saat menjamu menjamu Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) mendatang.
Sebenarnya kondisi Popon-sapaan akrab Ponaryo sudah cukup baik. Namun, pelatih Kas Hartadi tak mau mengambil risiko saat menghadapi Persiwa Wamena, karena kondisi sang pemain belum 100 persen fit.
Tetapi, kini tim medis Sriwijaya sudah memberikan lampu hijau untuk memainkan pemain kelahiran, Balikpapan, 25 September 1979 itu.
Kehadiran pemain berusia 32 tahun itu, diyakini akan memperkuat serangan skuad Laskar Wong Kito.
“Kondisi Ponaryo saat ini sudah membaik, dia hampir dipastikan akan dapat diturunkan saat melawan Persipura,” kata head coach SFC, Kas Hartadi, Selasa (22/5).
Ya, kehadiran Popon diyakini akan membuat lini tengah Sriwijaya makin stabil. Terutama saat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Apalagi, Sriwijaya kerap kurang disiplin dalam mengantisipasi serangan balik lawan.
Pasalnya, mantan kapten Timnas Indonesia itu mampu mengambil keputusan yang tepat, kapan bola harus ditahan atau langsung saja dialirkan ke sektor depan. Ponaryo juga mampu melakukan pressing hingga sepertiga lapangan.
“Tenaga Ponaryo sangat dibutuhkan karena dia gelandang yang sangat komplet. Selain jago mengkoordinasi lini pertahanan secara baik, Ponaryo mampu membangun serangan dan memberikan assits kepada
m barisan penyerang,” jelas pelatih asal Solo itu.
Kas menambahkan, dengan kondisi tim saat ini dia optimis bisa menekuk skuad Mutiara Hitam. Apalagi, timnya akan bermain full team termasuk dengan hadirnya kembali defender tangguh, Thierry Gathuessi.
“Kita sangat optimis dapat meraih poin, mengingat pemain kita tidak ada yang akan absen. Ponaryo sudah membaik, begitu juga dengan Hilton yang dalam keadaan baik meski kepalanya robek. Kemenangan atas Persipura akan membuat jarak menjadi 10 poin, dan membuat peluang juara semakin besar,” pungkas Kas Hartadi. /zal
@BP
Lawan Persipura 27/5, Bonus Besar Menanti Papa Gumbs Cs
Bonus besar dijanjikan oleh manajemen Sriwijaya FC untuk para pemainnya apabila mampu mengalahkan Persipura Jayapura, Minggu (22/5) mendatang. Pertandingan dipastikan akan berjalan menarik karena laga ini bisa menjadi penentu perebutan tropi Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Untuk itu, guna memotivasi pemain. Pengurus Laskar Wong Kito merangsang bonus kepada tiap pemain agar bermain maksimal.
“Kita mengharapkan SFC dapat menang dalam laga melawan Persipura. Sebagai tambahan motivasi kita akan memberikan bonus seperti biasanya bila memetik tiga poin,” jelas Direktur Tekhnik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin, Selasa (22/5).
Namun dia belum bisa menyebutkan kisaran angka terkait bonus yang akan dikucurkan. Tapi, bisa jadi bonus yang diberikan lebih besar dari bonus normal Rp80 juta, setiap memenangkan pertandingan kandang.
“Bonus normal sekali menang di kandang Rp80 juta dan menang tandang Rp100 juta. Lawan Persipura berapa bonus yang disiapkan belum kami pastikan,” bebernya.
Sementara Direktur Keuangan, Augie Bunyamin saat mengatakan, bonus besar lawan Persipura harus disiapkan untuk memotivasi Ponaryo Astaman dan kawan kawan. Dalam waktu dekat, PT SOM akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.
“Kita belum tau angkanya, nanti kita bicarakan dulu dengan pak Gubernur,” ujarnya.
Ya, jika mampu menekuk Persipura maka selisih poin dengan Mutiara Hitam menjadi 10 poin. Dengan 8 laga sisa dimana empat adalah laga kandang, maka bisa dipastikan SFC bisa menjadi juara ISL musim 2011/2012. Asalkan, mampu mensapu bersih laga kandang dan tidak kalah pada empat laga tandang. Saat ini Sriwijaya FC masih kokoh berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 58 poin atau unggul 7 poin dari Persipura Jayapura yang bertengger di posisi runner up.
Impian menjadi juara bisa semakin cepat jika Zah Rahan dan kawan kawan takluk saat dijamu Deltras Sidoarjo, di Stadion Gelora Delta, Rabu (23/5) sore ini. Karenanya, pelatih SFC Kas Hartadi
berharap Deltras bisa menahan Persipura atau bahkan mengalahkan Mutiara Hitam.
“Kalau Persipura kalah atas Deltras maka selisih poin akan semain jauh dan kami bisa sedikit enjoy saat menjamu mereka. Tapi, apapun hasil di Deltras, saya tetap menarget poin maksimal lawan Persipura. Kami benar-benar fokus padaf laga penting ini,” jelas Kas. Pelatih asal Solo ini menilai,.Persipura tim berkualitas.dengan mental juara. Apalagi status mereka adalah juara bertahan. Jika Beto dkk bermain dalam performa terbaiknya, maka tidak ada kesulitan bagi.mereka untuk merebut poin di.Deltras.
“Namun Deltras juga tuan.rumah, mereka tentu memiliki motivasi tinggi meraih poin penting, apalagi mereka juga memiliki pemain-pemain berkualitas,” tandasnya. / zal
@BP
Untuk itu, guna memotivasi pemain. Pengurus Laskar Wong Kito merangsang bonus kepada tiap pemain agar bermain maksimal.
“Kita mengharapkan SFC dapat menang dalam laga melawan Persipura. Sebagai tambahan motivasi kita akan memberikan bonus seperti biasanya bila memetik tiga poin,” jelas Direktur Tekhnik dan SDM PT SOM, Hendri Zainuddin, Selasa (22/5).
Namun dia belum bisa menyebutkan kisaran angka terkait bonus yang akan dikucurkan. Tapi, bisa jadi bonus yang diberikan lebih besar dari bonus normal Rp80 juta, setiap memenangkan pertandingan kandang.
“Bonus normal sekali menang di kandang Rp80 juta dan menang tandang Rp100 juta. Lawan Persipura berapa bonus yang disiapkan belum kami pastikan,” bebernya.
Sementara Direktur Keuangan, Augie Bunyamin saat mengatakan, bonus besar lawan Persipura harus disiapkan untuk memotivasi Ponaryo Astaman dan kawan kawan. Dalam waktu dekat, PT SOM akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.
“Kita belum tau angkanya, nanti kita bicarakan dulu dengan pak Gubernur,” ujarnya.
Ya, jika mampu menekuk Persipura maka selisih poin dengan Mutiara Hitam menjadi 10 poin. Dengan 8 laga sisa dimana empat adalah laga kandang, maka bisa dipastikan SFC bisa menjadi juara ISL musim 2011/2012. Asalkan, mampu mensapu bersih laga kandang dan tidak kalah pada empat laga tandang. Saat ini Sriwijaya FC masih kokoh berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 58 poin atau unggul 7 poin dari Persipura Jayapura yang bertengger di posisi runner up.
Impian menjadi juara bisa semakin cepat jika Zah Rahan dan kawan kawan takluk saat dijamu Deltras Sidoarjo, di Stadion Gelora Delta, Rabu (23/5) sore ini. Karenanya, pelatih SFC Kas Hartadi
berharap Deltras bisa menahan Persipura atau bahkan mengalahkan Mutiara Hitam.
“Kalau Persipura kalah atas Deltras maka selisih poin akan semain jauh dan kami bisa sedikit enjoy saat menjamu mereka. Tapi, apapun hasil di Deltras, saya tetap menarget poin maksimal lawan Persipura. Kami benar-benar fokus padaf laga penting ini,” jelas Kas. Pelatih asal Solo ini menilai,.Persipura tim berkualitas.dengan mental juara. Apalagi status mereka adalah juara bertahan. Jika Beto dkk bermain dalam performa terbaiknya, maka tidak ada kesulitan bagi.mereka untuk merebut poin di.Deltras.
“Namun Deltras juga tuan.rumah, mereka tentu memiliki motivasi tinggi meraih poin penting, apalagi mereka juga memiliki pemain-pemain berkualitas,” tandasnya. / zal
@BP
Lini pertahanan Sriwijaya FC Terancam Keropos
Coyne terancam absen lawan Persipura akibat cedera engkel. Kondisi yang bakal membuat pertahanan Sriwijaya makin kritis.
Lini pertahanan Sriwijaya FC dalam ancaman besar jelang melawan Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) nanti. Pasalnya, defender tangguh Michael Jamie Coyne terancam absen akibat dibekap cedera engkel.
Ya, lini belakang Laskar Wong Kito menjadi sorotan tajam pascamenghadapi Persiwa Wamena. Meski mampu meraup poin tiga, namun dua gol skuad Badai Pegunungan lahir akibat buruknya koordinasi di sektor belakang. Bahkan, gol kedua yang dicetak Erick Weeks Lewis lahir akibat blunder pemain kelahiran Sydney (Australia), 2 Januari 1981 tersebut.
“Usai lawan Persiwa kaki Coyne lecet besar dan engkelnya mengalami pembengkakkan. Kami belum tahu seberapa parah cedera Coyne, mudah-mudahan tidak parah karena tenaganya sangat dibutuhkan untuk menghadapi Persipura,” terang pelatih SFC Kas Hartadi, Selasa (22/5).
Dia mengatakan, Coyne saat ini tengah melakukan pemulihan kondisi dan fokus recovery. Coyne juga bakal berlatih terpisah untuk meminimalisir cedera dan benturan saat sesi latihan. Pasalnya, Coyne akan menjadi pilihan utama berduet dengan Thierry Gathuessi di jantung pertahanan SFC.
“Banyak yang harus dibenahi terutama compact defend agar lebih solid serta menjaga konsentrasi. Sebab, kualitas Persipura jauh di atas Persiwa,” cetus pelatih asal Solo itu.
Memang Coyne menjadi alternatif utama di sektor belakang. Duetnya dengan Thierry bakal jauh lebih solid ketimbang saat berpasangan dengan Nova Arianto, maupun Achmad Jufrianto. Hal itu wajar, karena Coyne termasuk salah satu pemain yang sangat diperhitungkan eksistensi nya saat berkiprah di A-League (Liga Australia) musim lalu.
Berdasarkan data yang dirilis oleh ultimatealeague.com, sejak awal membela Sydney FC pada musim 2005 hingga awal musim 2011 ia sudah tampil sebanyak 134 kali di pertandingan resmi A-League dimana ia sering diturunkan full time atau 90 menit tanpa pergantian dan memiliki total menit bermain hingga 11,613 menit.
Selain itu, Coyne termasuk pemain tajam untuk ukuran seorang defender. Saat membela, Perth Glory dari Tahun 2005-2010 dia mencetak 4 gol dan 11 assist dari 119 caps kali. Di Sidney FC satu musim, bermain 15 kali dan mencetak satu gol. Prestasi tertinggi menjuarai NSL Championship di tahun 2002-2003, 2003-2004.
NSL ini Kasta tertinggi di Australia dari tahun 1977 sampai 2004, setelah akhirnya digantikan dengan A-League sebagai kompetisi kasta tertinggi di Australia sampai sekarang. Bersama Sriwijaya dia sudah bermain selama 630 menit dan nihil gol.
“Coyne dan Thierry adalah pilihan utama karena mereka sudah saling menyatu. Saat lawan Persiwa, Coyne dan Nova koordinasi mereka tidak berjalan begitu baik. Hal itu wajar karena mereka baru sekali berpasangan,” pungkas Kas. /fer
@BP
Lini pertahanan Sriwijaya FC dalam ancaman besar jelang melawan Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (27/5) nanti. Pasalnya, defender tangguh Michael Jamie Coyne terancam absen akibat dibekap cedera engkel.
Ya, lini belakang Laskar Wong Kito menjadi sorotan tajam pascamenghadapi Persiwa Wamena. Meski mampu meraup poin tiga, namun dua gol skuad Badai Pegunungan lahir akibat buruknya koordinasi di sektor belakang. Bahkan, gol kedua yang dicetak Erick Weeks Lewis lahir akibat blunder pemain kelahiran Sydney (Australia), 2 Januari 1981 tersebut.
“Usai lawan Persiwa kaki Coyne lecet besar dan engkelnya mengalami pembengkakkan. Kami belum tahu seberapa parah cedera Coyne, mudah-mudahan tidak parah karena tenaganya sangat dibutuhkan untuk menghadapi Persipura,” terang pelatih SFC Kas Hartadi, Selasa (22/5).
Dia mengatakan, Coyne saat ini tengah melakukan pemulihan kondisi dan fokus recovery. Coyne juga bakal berlatih terpisah untuk meminimalisir cedera dan benturan saat sesi latihan. Pasalnya, Coyne akan menjadi pilihan utama berduet dengan Thierry Gathuessi di jantung pertahanan SFC.
“Banyak yang harus dibenahi terutama compact defend agar lebih solid serta menjaga konsentrasi. Sebab, kualitas Persipura jauh di atas Persiwa,” cetus pelatih asal Solo itu.
Memang Coyne menjadi alternatif utama di sektor belakang. Duetnya dengan Thierry bakal jauh lebih solid ketimbang saat berpasangan dengan Nova Arianto, maupun Achmad Jufrianto. Hal itu wajar, karena Coyne termasuk salah satu pemain yang sangat diperhitungkan eksistensi nya saat berkiprah di A-League (Liga Australia) musim lalu.
Berdasarkan data yang dirilis oleh ultimatealeague.com, sejak awal membela Sydney FC pada musim 2005 hingga awal musim 2011 ia sudah tampil sebanyak 134 kali di pertandingan resmi A-League dimana ia sering diturunkan full time atau 90 menit tanpa pergantian dan memiliki total menit bermain hingga 11,613 menit.
Selain itu, Coyne termasuk pemain tajam untuk ukuran seorang defender. Saat membela, Perth Glory dari Tahun 2005-2010 dia mencetak 4 gol dan 11 assist dari 119 caps kali. Di Sidney FC satu musim, bermain 15 kali dan mencetak satu gol. Prestasi tertinggi menjuarai NSL Championship di tahun 2002-2003, 2003-2004.
NSL ini Kasta tertinggi di Australia dari tahun 1977 sampai 2004, setelah akhirnya digantikan dengan A-League sebagai kompetisi kasta tertinggi di Australia sampai sekarang. Bersama Sriwijaya dia sudah bermain selama 630 menit dan nihil gol.
“Coyne dan Thierry adalah pilihan utama karena mereka sudah saling menyatu. Saat lawan Persiwa, Coyne dan Nova koordinasi mereka tidak berjalan begitu baik. Hal itu wajar karena mereka baru sekali berpasangan,” pungkas Kas. /fer
@BP
Selasa, 22 Mei 2012
SFC Dukung Deltras Tahan Persipura
Rivalitas Sriwijaya FC versus Persipura Jayapura terus berlanjut. Selisih tujuh poin yang kini terpaut di antara keduanya, membuat peluang perburuan juara masih terbuka. Maklum SFC yang berada di puncak klasemen kini mengemas 58 poin dan Persipura di posisi kedua dengan 51 poin dari masing-masing 25 pertandingan yang sudah dijalani.
Persipura menjalani laga tandang melawan Deltras Sidoarjo, Rabu (23/5/2012) besok, pada pertandingan ke-26 mereka. Sementara SFC tengah menunggu tim berjuluk Mutiara Hitam ini di Jakabaring, Minggu (27/5/2012). Fans, suporter dan pelatih Kas Hartadi berharap Deltras bisa menahan Persipura.
Pelatih Kas Hartadi berharap, Deltras bisa menahan Persipura Jayapura di kandang mereka, sehingga selisih poin semakin menjauh, sehingga dalam super bigmatch nanti anak asuhnya bisa bermain enjoy.
"Meski apapun hasil di Deltras, saya tetap menarget poin maksimal lawan Persipura. Kami benar-benar fokus pada laga penting ini," jelas Kas kepada Sripoku.com, Selasa (22/5/2012).
Pelatih asal Solo ini menilai, Persipura tim berkualitas dengan mental juara. Apalagi status mereka adalah juara bertahan. Jika Beto dkk bermain dalam performa terbaiknya, maka tidak ada kesulitan bagi mereka untuk merebut poin di Deltras.
"Namun Deltras juga tuan rumah, mereka tentu memiliki motivasi tinggi meraih poin penting, apalagi mereka juga memiliki pemain-pemain berkualitas," jelas Kas.
@sripoku
Persipura menjalani laga tandang melawan Deltras Sidoarjo, Rabu (23/5/2012) besok, pada pertandingan ke-26 mereka. Sementara SFC tengah menunggu tim berjuluk Mutiara Hitam ini di Jakabaring, Minggu (27/5/2012). Fans, suporter dan pelatih Kas Hartadi berharap Deltras bisa menahan Persipura.
Pelatih Kas Hartadi berharap, Deltras bisa menahan Persipura Jayapura di kandang mereka, sehingga selisih poin semakin menjauh, sehingga dalam super bigmatch nanti anak asuhnya bisa bermain enjoy.
"Meski apapun hasil di Deltras, saya tetap menarget poin maksimal lawan Persipura. Kami benar-benar fokus pada laga penting ini," jelas Kas kepada Sripoku.com, Selasa (22/5/2012).
Pelatih asal Solo ini menilai, Persipura tim berkualitas dengan mental juara. Apalagi status mereka adalah juara bertahan. Jika Beto dkk bermain dalam performa terbaiknya, maka tidak ada kesulitan bagi mereka untuk merebut poin di Deltras.
"Namun Deltras juga tuan rumah, mereka tentu memiliki motivasi tinggi meraih poin penting, apalagi mereka juga memiliki pemain-pemain berkualitas," jelas Kas.
@sripoku
Kas Liburkan Pemain Satu Hari
Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi mengatakan skuad Srwijaya FC diberikan liburan satu hari sebagai refreshing setelah menjalani jadwal ketat pada pekan lalu.
"Ya kita berikan libur kepada para pemain hari ini (Selasa), karena mereka ini baru saja menjalani laga yang melelahkan saat menghadapi Persiwa Wamena (21/5/2012) dan tur Papua saat mengahadapi Persidafon (14/5/2012) dan Persiram (17/5/2012) kemarin," ucap pelatih asal Solo ini, Selasa (22/5/2012)
Kas menambahkan, pemain ini hanya diliburkan satu hari saja dan besok sore (23/5/2012) di Gelora Sriwijaya Jakabaring sudah dilakukan latihan rutin kembali.
"Fokus kita sekarang adalah persiapan jelang pertandingan melawan Persipura (27/5/2012) mendatang," ucap mantan punggawa Timnas ini.
@sripoku
"Ya kita berikan libur kepada para pemain hari ini (Selasa), karena mereka ini baru saja menjalani laga yang melelahkan saat menghadapi Persiwa Wamena (21/5/2012) dan tur Papua saat mengahadapi Persidafon (14/5/2012) dan Persiram (17/5/2012) kemarin," ucap pelatih asal Solo ini, Selasa (22/5/2012)
Kas menambahkan, pemain ini hanya diliburkan satu hari saja dan besok sore (23/5/2012) di Gelora Sriwijaya Jakabaring sudah dilakukan latihan rutin kembali.
"Fokus kita sekarang adalah persiapan jelang pertandingan melawan Persipura (27/5/2012) mendatang," ucap mantan punggawa Timnas ini.
@sripoku
Gumbs dkk Harus Siap Hadapi 22 Pemain Persipura
Tim Mutiara Hitam berangkat ke Sidoarjo, Minggu (20/5/2012) lalu, dengan membawa sebanyak 22 pemain. Mereka akan menghadapi tim asal Sidoarjo itu pada Selasa (23/5/2012) dan kemudian langsung bertolak menuju Palembang, Rabu (24/5/2012).
Secara keseluruhan Persipura akan tampil full team melawan Laskar Wong Kito. Sebab 22 pemain yang dibawa ke Sidoarjo, juga akan dibawa pelatih Jaksen F Tiago ke Palembang. Termasuk Choi Dong Soo. Stevie Bonsapia sendiri sampai sekarang masih dalam kondisi sakit.
"Persipura akan bertanding dulu di Sidaorjo kemudian baru ke Palembang. Mereka membawa 22 pemain ke Palembang untuk menghadapi SFC pada Minggu (27/5/2012) nanti," jelas Liaison Oficer Pertandingan, Taufik HD kepada Sripoku.com, Selasa (22/5/2012).
Sementara itu, Pelatih Jacksen F. Tiago seperti dilansir dari Goal.com, Senin (21/5/2012) kemarin menegaskan, timnya sudah siap dalam tur melawan Deltras dan Sriwijaya FC. Menurut pelatih asal Brasil ini, semua pemain dalam kondisi prima dan siap dalam dua pertandingan ini.
@sripoku
Secara keseluruhan Persipura akan tampil full team melawan Laskar Wong Kito. Sebab 22 pemain yang dibawa ke Sidoarjo, juga akan dibawa pelatih Jaksen F Tiago ke Palembang. Termasuk Choi Dong Soo. Stevie Bonsapia sendiri sampai sekarang masih dalam kondisi sakit.
"Persipura akan bertanding dulu di Sidaorjo kemudian baru ke Palembang. Mereka membawa 22 pemain ke Palembang untuk menghadapi SFC pada Minggu (27/5/2012) nanti," jelas Liaison Oficer Pertandingan, Taufik HD kepada Sripoku.com, Selasa (22/5/2012).
Sementara itu, Pelatih Jacksen F. Tiago seperti dilansir dari Goal.com, Senin (21/5/2012) kemarin menegaskan, timnya sudah siap dalam tur melawan Deltras dan Sriwijaya FC. Menurut pelatih asal Brasil ini, semua pemain dalam kondisi prima dan siap dalam dua pertandingan ini.
@sripoku
Kashartadi Menyesal Kecolongan Dua Gol
Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi mengaku cukup menyesalkan timnya bisa kecolongan dua gol pada babak kedua ketika menjamu Persiwa Wamena pada laga lanjutan Indonesia Super League, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Senin (21/5/2012).
Menurut Kas, hal itu terjadi akibat para pemainnya terlalu asik menyerang dan sedikit melupakan pertahanan.
"Gol balasan pertama yang dibuat oleh Shibakoya tersebut seperti membuat pemain menjadi kehilangan konsentrasi dan seharusnya gol tersebut tidak terjadi," ujarnya kepada Sripoku.com, Senin (21/5/2012).
Bahkan, dikatakan Kas, gol Shibakoya seharusnya bisa dihalau oleh Hilton dalam perebutan bola dari sepak pojok tersebut.
Kemudian gol kedua Persiwa pun oleh karena kesalahan dari Coyne yang salah dalam memberikan umpan.
@sripoku
Menurut Kas, hal itu terjadi akibat para pemainnya terlalu asik menyerang dan sedikit melupakan pertahanan.
"Gol balasan pertama yang dibuat oleh Shibakoya tersebut seperti membuat pemain menjadi kehilangan konsentrasi dan seharusnya gol tersebut tidak terjadi," ujarnya kepada Sripoku.com, Senin (21/5/2012).
Bahkan, dikatakan Kas, gol Shibakoya seharusnya bisa dihalau oleh Hilton dalam perebutan bola dari sepak pojok tersebut.
Kemudian gol kedua Persiwa pun oleh karena kesalahan dari Coyne yang salah dalam memberikan umpan.
@sripoku
Sriwijaya FC Makin Perkasa
Sriwijaya FC berhasil mempertahankan tren tak pernah kalah. Jika pekan depan mampu menekuk Persipura, gelar sebagai juara ISL semakin terbuka lebar.
Kemenangan krusial Sriwijaya FC atas Persiwa Wamena, Senin (21/5), membuat skuad Laskar Wong Kito semakin menjauhi rivalnya, Persipura Jayapura dalam perebutan titel juara Indonesia Super League (ISL) musim ini. Saat ini jarak keduanya di papan klasemen melebar menjadi tujuh angka.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sriwijaya FC menang 3-2. Keunggulan SFC dibuka Nova Arianto di menit 33, dilanjutkan aksi Hilton Moreira menit 39 dan Supardi Nasir menit 52. Tapi, Persiwa mampu bangkit dan menceploskan dua gol melalui tandukan Shibakoya Yuichi menit 60 dan Erick Weeks Lewis menit 80.
Poin penuh ini membuat armada Sriwijaya nyaman di puncak klasemen dengan mengantungi 58 poin dari 25 partai, terpaut tujuh poin dari Persipura yang berada di tempat kedua. Di lain pihak, kekalahan ini membuat Persiwa tetap di peringkat tiga dengan mengemas 43 poin dari 25 laga.
Meski mampu mengalahkan Persiwa, masih banyak catatan yang harus dibenahi Keith Kayamba Gumbs dan kawan kawan, sebelum menjamu Persipura, Minggu (27/5) mendatang. Terutama dua gol Persiwa yang lahir akibat hilangnya konsentrasi pada menit akhir dan tidak disiplin dalam menjaga pertahanan.
“Gol pertama Persiwa sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemain kita konsentrasi dan disiplin menjaga pemain lawan. Harusnya pemain belakang bisa mendahului sundulan Yuichi. Gol kedua tidak perlu terjadi, jika Jamie tidak lengah dalam mengontrol bola,” ujar pelatih SFC Kas Hartadi pada sesi konferensi pers.
Meski demikian, Kas tetap memuji penampilan anak asuhnya yang berhasil menjalankan instruksi dengan baik. Walau menang tipis 3-2, namun Sriwijaya tetap berhasil mengamankan poin tiga.
“Menit-menit awal , saya instruksikan pemain untuk terus menekan lawan. Terbukti kita bisa mencetak gol. Babak kedua kita main lebih sabar dalam kotak penalti, namun sayangnya setelah menit ke-75 konsentrasi para pemain buyar. Akibatnya, Persiwa bisa menipiskan ketertinggalan,” kata Kas.
Pelatih asal Solo itu mengaku, akan membenahi kekurangan ini pada pertandingan selanjutnya. Apalagi, musuh yang bakal dihadapi sangat berat, Persipura Jayapura.
“Lawan Persipura jangan sampai hal ini terulang. Pemain belakang boleh membantu serangan namun jangan sampai melupakan pertahanan,” tegas Kas Hartadi.
Sementara itu pelatih Persiwa Gomes Oliviera tidak terlalu kecewa usai dikalahkan Sriwijaya FC 3-2. “Kita kalah sama tim terkuat saat ini. Babak pertama memang kita main jelek, namun babak kedua kita main bagus dan mencetak dua gol. Tapi sayang dua gol ini tidak bisa membuat kita bawa pulang poin. Selamat untuk Sriwijaya FC” katanya.
Dikatakannya pada babak pertama Persiwa bermain kurang semangat dan banyak membuat kesalahan sendiri akibat salah pengertian. Namun, kesalahan itu bisa diperbaiki pada babak kedua.
“Saya melakukan perubahan di paruh kedua dan ini berhasil. Kita bisa cetak dua gol dan banyak menghasilkan peluang. Permainan seperti babak kedua inilah yang akan kita matangkan menghadapi pertandingan selanjutnya,” tutupnya.
Banjir Gol
Laga antara Sriwijaya FC menjamu Persiwa Wamena, berjalan seru. Total lima gol tercipta. Sejak menit awal Skuad SFC tampil terbuka dan menyerang tim tamu dari Tanah Papua. Firman Utina, Hilton Moreira dan M Ridwan tampil apik di lini tengah. Mereka memberikan dukungan untuk Keith Kayamba Gumbs dalam mengurai pertahanan lawan.
Di kubu lawan, pelatih Gomes Oliviera berusaha mengimbangi kualitas lini tengah Sriwjaya dengan memasang lima gelandang sekaligus dan menyisakan tiga bek. Sayang, bukannya memberikan tekanan kepada lawan, barisan gelandang Persiwa justru gampang kehilangan bola.
Lini belakang mereka pun kewalahan menghadapi gempuran Firman, Hilton, Ridwan maupun Kayamba. Praktis, Persiwa tak sekalipun melepaskan tembakan ke gawang lawan.
Sriwijaya membuka peluang pada menit kesembilan, dimana tendangan Kayamba melambung di atas mistar. Empat menit kemudian, sundulan Hilton menyambut umpan silang masih bisa ditepis kiper Galih Firmansyah.
M. Ridwan mencetak gol pada menit ke-28, menyambar bola muntah tendangan jarak jauh Kayamba.
Sayang, ia berada pada posisi offside saat Kayamba menendang. Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit ke-30 lewat sundulan Nova Arianto, menyambar sepak pojok Firman Utina.
Sriwijaya terus menekan setelah mencetak gol. Lima menit jelang laga usai, tuan rumah memperbesar keunggulan lewat kaki Hilton Moreira, memanfaatkan kemelut di depan gawang Persiwa.
Praktis, tak banyak yang bisa dilakukan Persiwa. Sepanjang 45 menit babak pertama, hanya satu tendangan yang berhasil mereka lepaskan dan tidak tepat sasaran. Kedudukan 2-0 bertahan hingga wasit Yandri meniup peluit tanda turun minum.
Kedua tim mengawali babak kedua dengan tempo cukup tinggi. Baru lima menit wasit memulai pertandingan kembali, Supardi sudah mengoyak jala Persiwa, memperbesar keunggulan menjadi 3-0 untuk Sriwijaya. Namun pada menit ke-60 Persiwa memperkecil ketinggalan menjadi 3-1 lewat Shibakoya.
Persiwa bermain lebih tenang di babak kedua dan menciptakan sejumlah peluang. Spekulasi Eddy Foday nyaris menjebol gawang Sriwijaya FC pada menit ke-78. Melihat Ferry Rotinsulu yang keluar dari sarangnya, Eddy melepaskan tendangan dari tengah lapangan. Sayang, meski tak terjangkau oleh Ferry, bola hanya membentur mistar.
Persiwa benar-benar mencetak gol pada menit ke-80 lewat Erick Weeks. Usai mengecoh Coyne, Weeks melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang merobek jala Sriwijaya. Ferry sang kiper hanya terpaku melihat bola yang melaju kencang. Tampilan papan skor pun kembali berubah menjadi 3-2.
Menit ke-85, Erick Weeks nyaris menyamakan kedudukan lewat skenario yang sama seperti gol pertamanya. Namun upayanya kali ini masih bisa ditepis Ferry Rotinsulu. Kedudukan 3-2 untuk Sriwijaya bertahan hingga laga usai. /fer/zal
@BP
Kemenangan krusial Sriwijaya FC atas Persiwa Wamena, Senin (21/5), membuat skuad Laskar Wong Kito semakin menjauhi rivalnya, Persipura Jayapura dalam perebutan titel juara Indonesia Super League (ISL) musim ini. Saat ini jarak keduanya di papan klasemen melebar menjadi tujuh angka.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sriwijaya FC menang 3-2. Keunggulan SFC dibuka Nova Arianto di menit 33, dilanjutkan aksi Hilton Moreira menit 39 dan Supardi Nasir menit 52. Tapi, Persiwa mampu bangkit dan menceploskan dua gol melalui tandukan Shibakoya Yuichi menit 60 dan Erick Weeks Lewis menit 80.
Poin penuh ini membuat armada Sriwijaya nyaman di puncak klasemen dengan mengantungi 58 poin dari 25 partai, terpaut tujuh poin dari Persipura yang berada di tempat kedua. Di lain pihak, kekalahan ini membuat Persiwa tetap di peringkat tiga dengan mengemas 43 poin dari 25 laga.
Meski mampu mengalahkan Persiwa, masih banyak catatan yang harus dibenahi Keith Kayamba Gumbs dan kawan kawan, sebelum menjamu Persipura, Minggu (27/5) mendatang. Terutama dua gol Persiwa yang lahir akibat hilangnya konsentrasi pada menit akhir dan tidak disiplin dalam menjaga pertahanan.
“Gol pertama Persiwa sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemain kita konsentrasi dan disiplin menjaga pemain lawan. Harusnya pemain belakang bisa mendahului sundulan Yuichi. Gol kedua tidak perlu terjadi, jika Jamie tidak lengah dalam mengontrol bola,” ujar pelatih SFC Kas Hartadi pada sesi konferensi pers.
Meski demikian, Kas tetap memuji penampilan anak asuhnya yang berhasil menjalankan instruksi dengan baik. Walau menang tipis 3-2, namun Sriwijaya tetap berhasil mengamankan poin tiga.
“Menit-menit awal , saya instruksikan pemain untuk terus menekan lawan. Terbukti kita bisa mencetak gol. Babak kedua kita main lebih sabar dalam kotak penalti, namun sayangnya setelah menit ke-75 konsentrasi para pemain buyar. Akibatnya, Persiwa bisa menipiskan ketertinggalan,” kata Kas.
Pelatih asal Solo itu mengaku, akan membenahi kekurangan ini pada pertandingan selanjutnya. Apalagi, musuh yang bakal dihadapi sangat berat, Persipura Jayapura.
“Lawan Persipura jangan sampai hal ini terulang. Pemain belakang boleh membantu serangan namun jangan sampai melupakan pertahanan,” tegas Kas Hartadi.
Sementara itu pelatih Persiwa Gomes Oliviera tidak terlalu kecewa usai dikalahkan Sriwijaya FC 3-2. “Kita kalah sama tim terkuat saat ini. Babak pertama memang kita main jelek, namun babak kedua kita main bagus dan mencetak dua gol. Tapi sayang dua gol ini tidak bisa membuat kita bawa pulang poin. Selamat untuk Sriwijaya FC” katanya.
Dikatakannya pada babak pertama Persiwa bermain kurang semangat dan banyak membuat kesalahan sendiri akibat salah pengertian. Namun, kesalahan itu bisa diperbaiki pada babak kedua.
“Saya melakukan perubahan di paruh kedua dan ini berhasil. Kita bisa cetak dua gol dan banyak menghasilkan peluang. Permainan seperti babak kedua inilah yang akan kita matangkan menghadapi pertandingan selanjutnya,” tutupnya.
Banjir Gol
Laga antara Sriwijaya FC menjamu Persiwa Wamena, berjalan seru. Total lima gol tercipta. Sejak menit awal Skuad SFC tampil terbuka dan menyerang tim tamu dari Tanah Papua. Firman Utina, Hilton Moreira dan M Ridwan tampil apik di lini tengah. Mereka memberikan dukungan untuk Keith Kayamba Gumbs dalam mengurai pertahanan lawan.
Di kubu lawan, pelatih Gomes Oliviera berusaha mengimbangi kualitas lini tengah Sriwjaya dengan memasang lima gelandang sekaligus dan menyisakan tiga bek. Sayang, bukannya memberikan tekanan kepada lawan, barisan gelandang Persiwa justru gampang kehilangan bola.
Lini belakang mereka pun kewalahan menghadapi gempuran Firman, Hilton, Ridwan maupun Kayamba. Praktis, Persiwa tak sekalipun melepaskan tembakan ke gawang lawan.
Sriwijaya membuka peluang pada menit kesembilan, dimana tendangan Kayamba melambung di atas mistar. Empat menit kemudian, sundulan Hilton menyambut umpan silang masih bisa ditepis kiper Galih Firmansyah.
M. Ridwan mencetak gol pada menit ke-28, menyambar bola muntah tendangan jarak jauh Kayamba.
Sayang, ia berada pada posisi offside saat Kayamba menendang. Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit ke-30 lewat sundulan Nova Arianto, menyambar sepak pojok Firman Utina.
Sriwijaya terus menekan setelah mencetak gol. Lima menit jelang laga usai, tuan rumah memperbesar keunggulan lewat kaki Hilton Moreira, memanfaatkan kemelut di depan gawang Persiwa.
Praktis, tak banyak yang bisa dilakukan Persiwa. Sepanjang 45 menit babak pertama, hanya satu tendangan yang berhasil mereka lepaskan dan tidak tepat sasaran. Kedudukan 2-0 bertahan hingga wasit Yandri meniup peluit tanda turun minum.
Kedua tim mengawali babak kedua dengan tempo cukup tinggi. Baru lima menit wasit memulai pertandingan kembali, Supardi sudah mengoyak jala Persiwa, memperbesar keunggulan menjadi 3-0 untuk Sriwijaya. Namun pada menit ke-60 Persiwa memperkecil ketinggalan menjadi 3-1 lewat Shibakoya.
Persiwa bermain lebih tenang di babak kedua dan menciptakan sejumlah peluang. Spekulasi Eddy Foday nyaris menjebol gawang Sriwijaya FC pada menit ke-78. Melihat Ferry Rotinsulu yang keluar dari sarangnya, Eddy melepaskan tendangan dari tengah lapangan. Sayang, meski tak terjangkau oleh Ferry, bola hanya membentur mistar.
Persiwa benar-benar mencetak gol pada menit ke-80 lewat Erick Weeks. Usai mengecoh Coyne, Weeks melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang merobek jala Sriwijaya. Ferry sang kiper hanya terpaku melihat bola yang melaju kencang. Tampilan papan skor pun kembali berubah menjadi 3-2.
Menit ke-85, Erick Weeks nyaris menyamakan kedudukan lewat skenario yang sama seperti gol pertamanya. Namun upayanya kali ini masih bisa ditepis Ferry Rotinsulu. Kedudukan 3-2 untuk Sriwijaya bertahan hingga laga usai. /fer/zal
@BP
Alfred Riedl Bidik Enam Pemain Sriwijaya FC
Pemanggilan Ponaryo dan Jufrianto, salah satu kejutan yang dilakukan Riedl. Tapi, SFC belum mau memberi izin sampai ada keputusan resmi dari FIFA.
Pelatih tim nasional Indonesia versi PSSI Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Alfred Riedl tampak
menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC kontra Persiwa Wamena, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Senin (21/5). Kedatangan pelatih asal Austria ini untuk memantau enam pemain SFC, yang dikabarkan akan menghuni skuad merah putih.
Riedl ke Palembang ditemani mantan ketua Badan Tim Nasional PSSI Iman Arif.
Kedatangan Riedl bersama Iman Arif, untuk melihat penampilan para pemain
Laskar Wong Kito yang dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas PSSI pimpinan La Nyalla.
Pemain Sriwijaya yang dipanggil untuk mengikuti seleksi adalah kapten tim Sriwijaya FC yang saat ini masih cedera Ponaryo Astaman, penjaga gawang Ferry Rotinsulu, kapten Timnas Indonesia Firman Utina, Achmad Jufrianto, Supardi Nasir dan M Ridwan.
Selama 90 menit, mantan pelatih timnas Laos untuk menyaksikan pertandingan yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Sriwijaya. Tak sedikit pun Riedl beranjak dari tempat duduk, sembari memegang pena dan beberapa lembar kertas.
“Saya cuma menyaksikan pertandingan saja, bukan mau merekrut pemain,” bantah Riedl kepada wartawan yang menemuinya.
Meski membantah, kunjungan Riedl jelas untuk mencari pemain yang bakal menghuni skuad Garuda. Apalagi, hampir di setiap pertandingan besar Riedl selalu hadir. Manajemen SFC sendiri tidak menampik jika enam pemainnya bakal bergabung dengan timnas Indonesia.
Seperti yang diungkapkan Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin. Dia mengatakan, ada enam pemain yang masuk skuad timnas Indonesia. Meski menyebut angka, dia masih enggan menyebut nama pemain tersebut.
“Saya belum tau siapa kira-kira mereka karena belum ada keputusan resmi” ujarnya. Lantas apakah manajemen SFC akan memberikan izin? Dia mengatakan, manajemen belum memikirkan hal itu karena semua belum pasti termasuk nama pemain yang dipanggil.
Selain itu, Sriwijaya akan lebih selektif dalam memberikan izin terkait dualisme sepakbola Indonesia saat ini.
Selain itu, Sriwijaya tengah fokus bertarung demi menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Jika diganggu dengan pemanggilan timnas akan merusak ritme yang sudah ada.
“Kita fokus menjuarai kompetisi ISL, dan itu fokus utama kami. Lagipula kisruh sepakbola Indonesia belum selesai dan kami masih menunggu keputusan resmi dari FIFA, 15 Juni mendatang. Jika sudah pasti kami siap melepas pemain untuk memperkuat timnas Indonesia,” pungkasnya. / zal/fer
@BP
Erick Weeks Lewis Pantas Disanksi
Selebrasi kotor yang dilakukan Erick Weeks Lewis, saat menjebol gawang Ferry Rotinsulu, mendapat kecaman dari ribuan suporter Sriwijaya FC.
Pemain kelahiran Liberia itu, merayakan gol kedua Persiwa Wamena dengan gerakan tak senonoh.
Mirisnya, aksi bejatnya itu tepat dilakukan di depan pelatih SFC Kas Hartadi, dan penonton yang berada di tribun VVIP, VIP dan Barat Atas. Tak pelak aksinya membuat penonton geram dan melakukan aksi cemoohan.
Sadar akan hal itu, tim Persiwa langsung minta maaf.
“Selebrasi Erick memang tidak baik.dan tidak etis, saya minta maaf. Saya tidak tahu apa maksudnya, tapi memang itu salah dan tidak bisa dibenarkan,” jelas Pelatih Persiwa, Gomes de Olivera kepada wartawan usai pertandingan, Senin (21/5).
Masih kata Gomes, ke depannya ia akan memperingatkan pemainnya untuk tidak melakukan selebrasi yang tidak senonoh.
“Nanti akan saya tegur dan peringatkan Erick. Dan kepada pemain lainnya untuk tidak melakukan hal-hal aneh,” jelasnya.
Selebrasi yang tidak wajar ini, berawal saat memasuki menit ke-80. Berawal dari kesalahan Jamie Coyne yang tak bisa menerima bola dengan baik dari penjaga gawang Ferry Rotinsullu. Selanjutnya, Erick berhasil merebut bola dan melepaskan tembakan kencang yang gagal dijangkau Ferry.
Bukan golnya yang dikecam pendukung SFC, melainkan selebrasinya yang tidak etis dan mengundang kemarahan penonton.
Untungnya penonton masih sabar dan tidak melakukan aksi anarkis.
“Harusnya Erick kena sanksi karena itu.termasuk salah satu aksi pornografi. Jika di kompetisi luar negeri, aksi seperti itu sudah pasti akan ditindak tegas,” kata Rifqy, salah satu penggemar SFC. / zal
@BP