Rencana AFC mengirim tim investigasinya ke Indonesia untuk menelusuri kisruh yang membelit sepakbola Indonesia telah mendapat restu FIFA. Dan, hal itu pun direspon positif PSSI pimpinan La Nyalla yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012.
"Itu memang yang kami inginkan. Dan, hal itu sudah kami sampaikan seusai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSS pada Sabtu (31/3). Biar mereka, FIFA dan AFC, mengetahui benar bagaimana kondisi sepakbola Indonesia," ujar Ketua Komite Media Djamal Aziz di kantor PSSI, pintu I Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (9/4).
Melanjuti pernyataan Djamal, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Pandjaitan menambahkan, PSSI akan mendukung penuh kerja tim investigasi AFC yang digalang Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah Ibnu Sultan Ahmad Shah dan Exco FIFA serta AFC Worawi Makudi untuk mendapatkan kebenaran dalam kisruh sepakbola Indonesia.
Salah satu hal yang bakal dilakukan, mempertemukan 81 voter dalam KLB 18 Maret 2012 dengan tim investigasi itu. Sebab, Hinca menilai para voter yang notabene bagian dari anggota sah PSSI itu adalah saksi sekaligus pemegang kedaulatan PSSI.
"Bagaimanapun, kedaulatan sebuah organisasi itu berada di tangan anggotanya. Dan, untuk PSSI, anggota PSSI yang memegang kedaulatan PSSI. Untuk itu, tim investigasi AFC akan kami pertemukan dengan anggota PSSI, khsusnya para voter yang menjadi pelaku dan saksi sahnya KLB 18 Maret 2012 beserta hasilnya," terang Hinca.
Bahkan, agar lebih akurat informasi yang didapat tim investigasi itu, Hinca ingin pertemuan voter KLB dengan tim investigasi AFC juga dihadiri para voter Kongres Tahunan yang digelar Djohar Arifin Husin pada 18 Maret 2012 di Palangkaraya.
"Bahkan, kalau perlu, pertemukan para voter dalam Kongres Tahunan yang digelar Djohar Arifin Husin dkk dengan voter KLB dalam pertemuannya dengan tim investigasi. Biar tim investigasi itu mendpat informasi yang lebih jelas dan gamblang," lanjut Hinca.
@12paz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar