Senin, 09 April 2012

FIFA Mulai Perhitungkan Keberadaan PSSI Nyalla

FIFA mulai memahami bahwa permasalahan yang dihadapi sepak bola Indonesia saat ini tidak sekedar liga pecahan (breakaway league), tetapi juga munculnya PSSI tandingan (breakaway association).

Hal ini diketahui dalam surat FIFA kepada PSSI tertanggal 30 Maret 2012. FIFA menerima laporan adanya dua kongres dalam waktu bersamaan, satu kongres Palangkaraya, yang digelar PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin, yang lain adalah Kongres Luar Biasa (KLB), yang memilih pengurus baru dengan Ketua Umum La Nyalla Mattalitti.

FIFA juga menerima laporan bahwa kedua kongres sama-sama mengaku mendapat dukungan dari jumlah anggota yang diperlukan, yakni 2/3 dari total anggota PSSI. Informasi tersebut didapat FIFA dari perwakilan Konfederasi Sepak bola Asia (AFC).

Sebelumnya, kubu Djohar Arifin bersikukuh tidak mau membuka hubungan dengan kubu La Nyalla karena menganggap permasalahan Indonesia yang diakui FIFA adalah liga pecahan.

Berikut isi surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke, yang ditujukan kepada Sekjen PSSI, Tri Goestoro:

“Kami ingin beritahukan kepada Anda bahwa situasi sepak bola nasional dan khususnya PSSI sempat menjadi perdebatan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA di Zurich, 30 Maret 2012.

Para anggota Komite Eksekutif FIFA mendapat penjelasan mengenai perkembangan terbaru, diantaranya gagalnya usaha untuk membentuk satu liga profesional dan menyelesaikan perpecahan di keluarga besar sepak bola Indonesia, yang berujung pada digelarnya dua Kongres dalam hari yang sama, keduanya sama-sama mengklaim mendapat dukungan sesuai kuorum yang diperlukan. Komite Eksekutif FIFA khawatir akan resiko yang muncul akibat munculnya PSSI pecahan (breakaway association) dan liga pecahan (breakaway league).

Komite Ekskeutif FIFA mencatat, dalam usaha untuk memulihkan keadaan, kepemimpinan PSSI menyatakan bahwa mereka telah siap membentuk liga baru musim depan dengan nama baru dan terbuka untuk semua klub dari kedua pihak. Komite juga mengakui keputusan Komite Eksekutif AFC untuk membentuk satuan tugas, terdiri dari Wakil Presiden AFC, HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, dan anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC, Dato' Worawi Makudi, untuk memfasilitasi penyelesaian masalah terkait.

Berdasarkan hal tersebut diatas, Komite Eksekutif FIFA memutuskan untuk memberikan tenggat waktu kepada PSSI hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan masalah atau menerima sanksi pembekuan secara langsung dengan jangka waktu yang belum ditentukan.

Terimakasih atas perhatian Anda dan kami doakan semoga PSSI sukses dalam menyatukan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia di bawah satu payung demi kebaikan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.”


@inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar