Bisa diturunkannya Safee Sali ketika
Timnas Malaysia berlaga di level internasional mengundang kontroversi. Bahkan, PSSI menuding Safee menggunakan kontrak klub lain.
Seperti diketahui bahwa Safee Sali bermain dengan Pelita Jaya, klub yang tergabung di Indonesia Super League (ISL) dimana PSSI tidak mengakui keberadaannya. Seluruh pemain Indonesia yang main di ISL dilarang memperkuat tim nasional Indonesia.
Menurut PSSI, kebijakan tersebut bukan kebijakan PSSI namun amanat dari FIFA. Namun, kontroversi menyeruak ketika Safee justru bisa bermain dengan timnas Malaysia.
Beberapa waktu lalu, PSSI melalui Saleh Mukadar selaku Deputi Bidang Kompetisi menyebutkan bahwa Safee Sali bisa bermain bersama Timnas Malaysia karena menggunakan kontrak klub Australia, Brisbane Roar.
Menurut Saleh, Safee bisa memperkuat timnas Malaysia karena menggunakan kontrak klub Australia, Brisbane Roar yang memang dimiliki oleh Nirwan D. Bakrie, pemilik Pelita Jaya FC. Namun, pernyataan Saleh dibantah keras oleh Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa. Menurutnya, pengurus PSSI tidak tahu tata cara kontrak seorang pemain.
"Tuduhan itu menunjukkan bahwa kepengurusan PSSI saat ini sudah tidak layak memimpin. Mereka tidak tahu tata cara kontrak seorang pemain," ujar Lalu Mara, Kamis (8/3/2012).
"Ada tiga pihak yang terlibat dalam tandatangan kontrak seorang pemain, yakni klub, pemain dan PT. Liga Indonesia. Safee terikat kontrak dengan Pelita Jaya. Jadi, tidak mungkin dia terikat kontrak dengan klub lain." Lalu Mara menegaskan ini menjadi sebuah bukti bahwa pengurus PSSI saat ini memang tak layak. Mereka sama sekali tidak tahu aturan tentang kontrak pemain.
"Ada aturannya untuk mengontrak pemain. Bukan hanya membeli, meminjam pemain pun ada tata caranya," tukasnya geram. [but]
@12paz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar