Siapapun yang dipasang pelatih Kas Hartadi, sebagai trisula lini depan, haruslah mampu mengeksploitasi kecepatan secara penuh (full speed), saat menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4).
Sebab, Laskar Wong Kito memang memiliki penyerang dengan kecepatan di atas rata-rata. Seperti Kayamba, Hilton Moreira, Siswanto, M Ridwan, Risky Novriansyah, hingga Firman Utina. Kecepatan dengan penetrasi dribling (gocekan) di atas rata-rata inilah, yang membawa SFC kokoh di puncak klasemen.
“Intinya pemain harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing, variasi dengan wall pass, true pas, dan long passing juga akan kita lakukan. Pemain harus mampu menyerang dari semua sisi. Jangan takut untuk bermain keras dan ngotot, tetapi tetap mengandalkan kualitas permainan,” jelas Kas Hartadi, Jumat (27/4).
Namun, Kas menilai PSMS Medan kini berbeda dengan PSMS yang dulu. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini, bermain cantik sepanjang musim 2011/2012, sehingga para pemainnya terutama lini belakang diwajibkan ekstra waspada.
“Ekstra waspada, PSMS tidak lagi dengan ciri khasnya yang dulu bermain rap-rap, keras dan ngotot. Mereka bermain cantik dalam permainan mereka,” kata Kas Hartadi.
Menurut Kas, PSMS bermain cantik, penuh koleti-vitas dan mengandalkan kualitas para pemainnya. Kewaspadaan, harus ditingkatkan terhadap striker Osas Saha ataupun Nastjah Ceh, serta beberapa pemain lokal lainnya.
“Karena mereka bisa saja membuat kejutan-kejutan di Jakabaring. Maka seluruh pemain harus bekerja keras memenangkan pertandingan,” kata Kas.
Sementara full back Sriwijaya FC Supardi Nasir menilai, Osas Marvelous Ikfepua bukan satu-satu pemain yang berbahaya. Namun, pemain lokal mereka juga mengancam SFC. Sebagai mantan pemain PSMS, Supardi tahu betul kualitas para pemain lokal Medan. Mereka tidak hanya memiliki skill, tetapi juga motivasi dan semangat pantang menyerah.
“Itulah yang harus diwaspadai, motivasi mereka akan berlipat ganda ketika melawan SFC,” jelas Supardi.
Dalam penilaian Supardi, PSMS Medan memang memiliki Ledi Utomo, Wiraganda, kemudian Arif Supriyatna, Rahmad, Yosep Malau ataupun Zulkarnain, dan rata-rata pemain lokal mereka memiliki kualitas merata.
“Saya lihat mereka bermain kolektif dan ini yang harus kami waspadai. Karena kami bertekad meraih tiga poin lawan PSMS, apalagi ini di kandang kami sendiri. Kami tidak ingin mengecewakan suporter dan fans SFC,” jelasnya.
Curi Poin
Sementara itu, pelatih PSMS Suharto AD meyakini anak asuhnya bisa menahan Sriwijaya FC dalam laga lanjutan ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4) besok pukul 18.30. Osas Saha dkk diyakininya bisa membawa pulang satu poin.
“SFC bermain kolektif dan dukungi kualitas merata dari seluruh pemainnya, di sana ada Kayamba dan Hilton yang sangat produktif, belum lagi wingernya seperti Siswanto dan Ridwan, kemudian Firman yang selalu muncul dari lini kedua,” kata Suharto.
Menurut dia, anak asuhnya bisa mengimbangi kualitas permainan SFC, karena selama ini mereka juga bermain kolektif dan buktinya di kandang sendiri Stadion Teladan di putaran pertama lalu bisa bermain dengan skor 0-0.
“Sejauh ini, anak-anak bermain baik dan terus menunjukkan tren permainan positif dan ini menjadi modal bagi kami untuk menghadapi permainan SFC di kandang mereka,” jelas Suharto.(cw2/ndr)
@sripoku
▼
Sabtu, 28 April 2012
Persidafon vs SFC Live, Kashartadi : Akan Lebih Fair Play
Pelatih Kas Hartadi menyambut baik pertandingan lawan Persidafon di Papua pada 14 Mei 2012 nanti disiarkan secara langsung. Baginya, live akan lebih fair play dan menghindarkan kecurigaan.
"Minimal menghindarkan dari sikap curiga dan akan lebih fair play," jelas pelatih Kas Hartadi, Sabtu (28/4/2012).
Menurut Kas, tentunya kejutan bagi SFC lantaran selama ini cukup sulit bagi Antv untuk menyiarkan secara live pertandingan Indonesian Super League (ISL) ketika berlaga di Papua.
"Kami menyambut baik dan semoga pertandingan tim-tim lain juga disiarkan secara live, jelas Kas.
Sementara bagi SFC lanjut Kas, akan lebih memberikan keuntungan. Maklum selama ini, faktor non teknis kerap memberikan pengaruh kepada hasil pertandingan SFC jika menghadapi tim-tim Papua.
Tidak satupun yang tahu bagaimana kondisi danjalannya pertandingan lantaran tidak ada sarana atau media yang memberikan informasi secara langsung."Ini sangat bagus, setidaknya mengurangi beban psikologis SFC lantaran akan dilihat dan ditonton suporter dan fans SFC," jelasnya.
@Sripoku
"Minimal menghindarkan dari sikap curiga dan akan lebih fair play," jelas pelatih Kas Hartadi, Sabtu (28/4/2012).
Menurut Kas, tentunya kejutan bagi SFC lantaran selama ini cukup sulit bagi Antv untuk menyiarkan secara live pertandingan Indonesian Super League (ISL) ketika berlaga di Papua.
"Kami menyambut baik dan semoga pertandingan tim-tim lain juga disiarkan secara live, jelas Kas.
Sementara bagi SFC lanjut Kas, akan lebih memberikan keuntungan. Maklum selama ini, faktor non teknis kerap memberikan pengaruh kepada hasil pertandingan SFC jika menghadapi tim-tim Papua.
Tidak satupun yang tahu bagaimana kondisi danjalannya pertandingan lantaran tidak ada sarana atau media yang memberikan informasi secara langsung."Ini sangat bagus, setidaknya mengurangi beban psikologis SFC lantaran akan dilihat dan ditonton suporter dan fans SFC," jelasnya.
@Sripoku
Pelatih Sriwijaya FC: Awas Serangan Balik
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi meminta anak asuhnya bermain agresif, namun tidak melupakan pertahanan. Rekor clean sheet harus tetap dipertahankan untuk mencapai nilai maksimal.
"Paling berbahaya adalah serangan balik, hal inilah yang kerap menjadi momok dan selalu kami bahas dalam setiap latihan bersama pemain," jelas pelatih Kas Hartadi, Sabtu (28/4/2012).
Menurut Kas, sangat tidak mudah menghadapi tim seperti PSMS Medan yang memiliki pertahanan rapat, perlu aresivitas dan keberanian dalam menekan, kemudian memaksimalkan sedikit peluang menjadi gol dalam pertandingan ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) pukul 18.30 nanti.
"Tetapi semua itu akan sia-sia jika kami melupakan pertahanan dan hanya fokus menyerang. Maka keseimbangan sangat perlu untuk mengatasi counter attack jika di saat-saat tertentu dilakukan tim lawan," jelas Kas.
@sripoku
"Paling berbahaya adalah serangan balik, hal inilah yang kerap menjadi momok dan selalu kami bahas dalam setiap latihan bersama pemain," jelas pelatih Kas Hartadi, Sabtu (28/4/2012).
Menurut Kas, sangat tidak mudah menghadapi tim seperti PSMS Medan yang memiliki pertahanan rapat, perlu aresivitas dan keberanian dalam menekan, kemudian memaksimalkan sedikit peluang menjadi gol dalam pertandingan ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) pukul 18.30 nanti.
"Tetapi semua itu akan sia-sia jika kami melupakan pertahanan dan hanya fokus menyerang. Maka keseimbangan sangat perlu untuk mengatasi counter attack jika di saat-saat tertentu dilakukan tim lawan," jelas Kas.
@sripoku
Sriwijaya FC - PSMS Medan: Dua Kubu Sama Optimistis
Sriwijaya FC dan PSMS Medan akan bentrok pada lanjutan Liga Super Indonesia, Sabtu (28/04) pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Kedua tim sudah siap menghadapi laga dan sama-sama memiliki optimisme tinggi untuk meraih nilai maksimal.
Dengan mengusung skema 4-4-2, Sriwijaya FC optimis bisa kembali meraih kemenangan sementara PSMS Medan optimis bisa mencuri hasil imbang dan berusaha memaksakan kemenangan.
Tiga kali kemenangan beruntun di laga tandang semakin meningkatkan motivasi para pemain Sriwijaya FC, apalagi kemenangan dari PSMS Medan bisa menjauhkan Sriwijaya FC dari kejaran Persipura Jayapura yang akan bertandang ke kandang Persib Bandung. “ Para pemain dalam motivasi tinggi meraih kemenangan. Kita harapkan semua pemain tampil dalam peforma terbaik, karena angka penuh kita butuhkan untuk menjauh dari Persipura Jayapura,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kashartadi, Jumat (27/04).
Untuk memenangkan laga, Kashartadi sudah mempelajari permainan PSMS Medan dalam beberapa pertandingan yang dilakoni. Hasil analisa inilah yang digunakan Kashartadi untuk menentukan skema dan pemain yang akan ditampilkan dalam laga.
“Untuk memenangkan laga kita harus melakukan pressing yang ketat. Jangan sampai PSMS Medan bisa mengembangkan permainan. Karenanya kita wajib memenangkan lini tengah agar aliran bola dari PSMS Medan tidak bisa mengalir baik ke depan,” kata Kashartadi.
Pemain terbaik sudah disiapkan oleh Kashartadi untuk mengantisipasi pergerakan pemain lawan. Thiery Gatuesi disiapkan oleh Kashartadi mematikan striker andalan PSMS, Osas sedangkan untuk memborbardir pertahanan PSMS Medan, duet stiker Kayamba dan Hilton sudah disiapkan oleh Kashartadi. “Osas pemain yang berbahaya, kita jangan biarkan Osas berkeliaran di area pinalti. Thiery mendapat tugas untuk menjaga Osas,” kata Kashartadi.
Kashartadi berharap para pemain bisa menjalankan instruksinya dengan baik di lapangan.” Kita optimis bisa mengalahkan PSMS Medan, namun kita tetap butuh dukungan dan doa dari supporter, penonton dan seluruh masyarakat Sumsel,” ujar Kashartadi.
Sementara PSMS Medan sudah memegang kunci untuk meraih angka di Palembang. Pelatih PSMS Medan Suharto AD mengatakan kunci kemenangan Sriwijaya FC ada di Kayamba dan Hilton, karena itu untuk meraih setidaknya satu angka di Palembang, Kayamba dan Hilton akan dimatikan pergerakannya sejak menit awal.
Tiga pemain belakang yaitu Ramadhan, Saputra, Zainal Anwar dan Anton Samba disiapkan oleh Suharto untuk menjaga pergerakan Kayamba dan Hilton. Sementara itu untuk memutuskan supply bola dari lini tengah Sriwijaya FC , Suharto telah menyiapkan Sasa Zacevic, Novi Handriawan, Ledi Utomo dan Wawan Widoantoro.” Dengan begini kita bisa mematikan aliran bola dari lini tengah. Kayamba dan Hilton adalah dua striker haus gol. Perlu pemain yang tepat mematikan pergerakan mereka, saya rasa tiga pemain sudah cukup menjaga pergerakan mereka,” kata Suharto.
Suharto sadar tim yang akan dihadapi besok malam adalah tim terkuat di Liga Super saat ini, namun dengan kerja keras dan racikan strategi yang tetap, Suharto berharap bisa membawa pulang angka ke Medan.” Kita menghadapi lawan yang sangat tangguh, apalagi mereka tampil di kandang sendiri, bisa mencuri angka sudah hasil yang maksimal. Target kita hanya satu angka, namun kita tetap berusaha mencuri kemenangan,” ujarnya. ( gk-42)
@goal.com
Jumat, 27 April 2012
Hadapi PSMS Medan SFC Andalkan Variasi Serangan
Demi mengamankan rekor kemenangan, Sriwijaya FC mengandalkan variasi serangan saat bentrok kontra PSMS Medan, pada Derby Sumatera di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4) besok. Strategi ini ditempuh untuk membongkar pola bertahan yang bakal diusung skuad Ayam Kinantan.
Pola serangan yang bakal dilakukan mulai dari sentuhan satu dua, umpan silang, umpan jauh, hingga umpan diagonal. Strategi ini sudah dimatangkan Ponaryo Astaman Cs pada sesi latihan.
“PSMS pasti akan bermain bertahan dengan mengandalkan counter attack. Menghadapi tim yang bermain bertahan dibutuhkan kerja keras dan banyak melakukan variasi serangan untuk membongkar pertahanan mereka,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Kamis (26/4).
Kas mengatakan, timnya tidak akan mengubah gaya permainan saat menghadapi PSMS. Apalagi, Osas Saha Cs sudah mulai mengusung konsep sepakbola modern dan meninggalkan pola lama permainan keras.
“Medan tim bagus dan mereka sudah mulai mengusung konsep sepakbola modern. Makanya, kami harus keratif dalam melakukan serangan. Kami harus bisa melakukan variasi serangan mulai dari mengatur ritme permainan. Dengan pola seperti ini serangan kita akan sulit dideteksi lawan,” bebernya.
Sriwijaya memang tidak boleh meremehkan kekuatan PSMS. Meski mereka bercokol di peringkat ke-13 dengan 22 poin dari 20, Medan tetap berpotensi menghadirkan kejutan bagi skuad Laskar Wong Kito.
Terbukti, beberapa tim pernah ditahan imbang oleh PSMS saat bermain di kandangnya sendiri. Seperti, menahan imbang 1-1 dari PSPS Pekanbaru, (9/4). Bahkan Deltras Sidoarjo harus tumbang di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 0-1. Begitu juga dengan Pelita Jaya, yang dipaksa bermain imbang 2-2.
“Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi. Terlebih menganggap remeh lawan itu akan menjadi bumerang. Anggapan seperti itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing dan pressing,” tegas Kas.
Kas berharap anak asuhnya tidak terlena dengan enam kemenangan beruntun yang mereka dapatkan. Ia meminta anak asuhnya terus memberikan tekanan kepada PSMS. Apalagi, posisi puncak klasemen belum aman lantaran Persipura juga mengoleksi 45 poin.
“Kami tidak boleh kehilangan satu poin pun dari laga kandang karena ingin memuluskan langkah menjadi juara. Jika mampu mempertahankan konsistensi, kami yakin bisa menang atas PSMS. Meski begitu, kami juga harus mewaspadai ancaman striker mereka seperti Osas Saha,” ujar Kas.
Formasi Berbeda
PSMS Medan sendiri memiliki motivas tinggi mengejutkan pemimpin klasemen Indonesian Super League (ISL). Rombongan PSMS sudah tiba di Palembang, dengan kekuatan 18 pemain dan menginap di Hotel Graha Sriwijaya.
Caretaker Pelatih PSMS, Suharto AD, yakin skuad Ayam Kinantan bisa mencuri poin dari Sriwijaya FC, karena pemainnya tengah bersemangat. Kondisi seperti itu, diakui Suharto, menjadi senjata ampuh bagi tim Ayam Kinantan dalam partai tandangnya di Palembang.
Meski SFC memegang tahta klasemen sementara, Ayam Kinantan tidak gentar. Bahkan Novi Handriawan Cs tidak menutup kemungkinan dapat mempermalukan Firman Utina Cs di hadapan pendukung fanatiknya jika pemain bisa menjalankan strategi dengan baik.
“Sriwijaya memang kuat, tapi PSMS juga memiliki peluang untuk mengalahkannya dengan modal semangat tinggi yang kami rasakan sekarang,” jelas Suharto.
Suharto didampingi Roekinoi dan Sugiar terus mengasah strategi dengan menggelar simulasi pertandingan. Termasuk mematangkan formasi yang bakal berbeda dari sebelumnya.
“Saat bertanding di Stadion Teladan putaran pertama lalu, kita hanya bisa bermain imbang tanpa gol. Dan saat ini Sriwijaya FC masih tetap jadi satu tim terbaik di pentas ISL. Karena itu, kita wajib mewaspadai sepak terjang merea di lapangan. Kita akan menyiapkan kejutan di Palembang,” tandasnya. /fer/ton
Head to head SFC vs PSMS Medan
20/2/2012 PSMS 0-0 Sriwijaya FC
02/06/09 ISL PSMS 3-1 Sriwijaya FC
01/11/08 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
10/02/08 ISL PSMS 1-3 Sriwijaya FC
16/01/08 ISL Sriwijaya FC 2-2 PSMS
06/01/08 PII Sriwijaya FC 4-0 PSMS
22/12/07 PII PSMS 2-0 Sriwijaya FC
05/12/07 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
25/02/07 ISL PSMS 0-0 Sriwijaya FC
04/06/06 PII Sriwijaya FC 0-2 PSMS
28/05/06 ISL PSMS 2-2 Sriwijaya FC
17/05/06 PII PSMS 3-1 Sriwijaya FC
26/02/06 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
24/07/05 ISL PSMS 1-2 Sriwijaya FC
10/04/05 ISL Sriwijaya FC 1-1 PSMS
Rekor: SFC 6 kali menang, 5 imbang, dan 4 kali kalah.
@BP
Pola serangan yang bakal dilakukan mulai dari sentuhan satu dua, umpan silang, umpan jauh, hingga umpan diagonal. Strategi ini sudah dimatangkan Ponaryo Astaman Cs pada sesi latihan.
“PSMS pasti akan bermain bertahan dengan mengandalkan counter attack. Menghadapi tim yang bermain bertahan dibutuhkan kerja keras dan banyak melakukan variasi serangan untuk membongkar pertahanan mereka,” kata pelatih SFC Kas Hartadi, Kamis (26/4).
Kas mengatakan, timnya tidak akan mengubah gaya permainan saat menghadapi PSMS. Apalagi, Osas Saha Cs sudah mulai mengusung konsep sepakbola modern dan meninggalkan pola lama permainan keras.
“Medan tim bagus dan mereka sudah mulai mengusung konsep sepakbola modern. Makanya, kami harus keratif dalam melakukan serangan. Kami harus bisa melakukan variasi serangan mulai dari mengatur ritme permainan. Dengan pola seperti ini serangan kita akan sulit dideteksi lawan,” bebernya.
Sriwijaya memang tidak boleh meremehkan kekuatan PSMS. Meski mereka bercokol di peringkat ke-13 dengan 22 poin dari 20, Medan tetap berpotensi menghadirkan kejutan bagi skuad Laskar Wong Kito.
Terbukti, beberapa tim pernah ditahan imbang oleh PSMS saat bermain di kandangnya sendiri. Seperti, menahan imbang 1-1 dari PSPS Pekanbaru, (9/4). Bahkan Deltras Sidoarjo harus tumbang di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 0-1. Begitu juga dengan Pelita Jaya, yang dipaksa bermain imbang 2-2.
“Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi. Terlebih menganggap remeh lawan itu akan menjadi bumerang. Anggapan seperti itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing dan pressing,” tegas Kas.
Kas berharap anak asuhnya tidak terlena dengan enam kemenangan beruntun yang mereka dapatkan. Ia meminta anak asuhnya terus memberikan tekanan kepada PSMS. Apalagi, posisi puncak klasemen belum aman lantaran Persipura juga mengoleksi 45 poin.
“Kami tidak boleh kehilangan satu poin pun dari laga kandang karena ingin memuluskan langkah menjadi juara. Jika mampu mempertahankan konsistensi, kami yakin bisa menang atas PSMS. Meski begitu, kami juga harus mewaspadai ancaman striker mereka seperti Osas Saha,” ujar Kas.
Formasi Berbeda
PSMS Medan sendiri memiliki motivas tinggi mengejutkan pemimpin klasemen Indonesian Super League (ISL). Rombongan PSMS sudah tiba di Palembang, dengan kekuatan 18 pemain dan menginap di Hotel Graha Sriwijaya.
Caretaker Pelatih PSMS, Suharto AD, yakin skuad Ayam Kinantan bisa mencuri poin dari Sriwijaya FC, karena pemainnya tengah bersemangat. Kondisi seperti itu, diakui Suharto, menjadi senjata ampuh bagi tim Ayam Kinantan dalam partai tandangnya di Palembang.
Meski SFC memegang tahta klasemen sementara, Ayam Kinantan tidak gentar. Bahkan Novi Handriawan Cs tidak menutup kemungkinan dapat mempermalukan Firman Utina Cs di hadapan pendukung fanatiknya jika pemain bisa menjalankan strategi dengan baik.
“Sriwijaya memang kuat, tapi PSMS juga memiliki peluang untuk mengalahkannya dengan modal semangat tinggi yang kami rasakan sekarang,” jelas Suharto.
Suharto didampingi Roekinoi dan Sugiar terus mengasah strategi dengan menggelar simulasi pertandingan. Termasuk mematangkan formasi yang bakal berbeda dari sebelumnya.
“Saat bertanding di Stadion Teladan putaran pertama lalu, kita hanya bisa bermain imbang tanpa gol. Dan saat ini Sriwijaya FC masih tetap jadi satu tim terbaik di pentas ISL. Karena itu, kita wajib mewaspadai sepak terjang merea di lapangan. Kita akan menyiapkan kejutan di Palembang,” tandasnya. /fer/ton
Head to head SFC vs PSMS Medan
20/2/2012 PSMS 0-0 Sriwijaya FC
02/06/09 ISL PSMS 3-1 Sriwijaya FC
01/11/08 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
10/02/08 ISL PSMS 1-3 Sriwijaya FC
16/01/08 ISL Sriwijaya FC 2-2 PSMS
06/01/08 PII Sriwijaya FC 4-0 PSMS
22/12/07 PII PSMS 2-0 Sriwijaya FC
05/12/07 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
25/02/07 ISL PSMS 0-0 Sriwijaya FC
04/06/06 PII Sriwijaya FC 0-2 PSMS
28/05/06 ISL PSMS 2-2 Sriwijaya FC
17/05/06 PII PSMS 3-1 Sriwijaya FC
26/02/06 ISL Sriwijaya FC 2-0 PSMS
24/07/05 ISL PSMS 1-2 Sriwijaya FC
10/04/05 ISL Sriwijaya FC 1-1 PSMS
Rekor: SFC 6 kali menang, 5 imbang, dan 4 kali kalah.
@BP
Coyne Inginkan Sriwijaya FC Juara
Pemain tengah lini belakang atau center bek Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC) Michael Jamie Coyne, bertekad ingin membawa Laskar Wong Kito sebagai Juara Liga Super Indonesia (LSI) atau Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.
Pemain asal Australia tersebut mengatakan, peluang Sriwijaya FC untuk menjadi juara sangat terbuka lebar. Sriwijaya FC yang kini memuncaki puncak klasemen sementara dalam beberapa waktu terakhir selalu berada di tiga besar. “I wish this team to be a winner (saya beraharap tim ini menjadi juara-red),” ujar Coyne ketika diwawancari wartawan, usai menjalani latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Kamis (26/4) sore.
Coyne mengaku sangat senang dan bangga bergabung dengan klub Sriwijaya FC. Menurutnya, Laskar Wong Kito memiliki pemain-pemain sepakbola nasional atau Timnas serta pemain asing berkualitas seperti Keith Jerome Kayamba Gumbs, Hilton Moreira, Lim Joon Sik, dan Thierry Gathuessy.
Coyne pun merasa nyaman berada di Sriwijaya FC. “I’m enjoyed in this team,” kata pria yang baru memperkuat Sriwijaya FC di putaran kedua LSI tersebut.
Coyne yang datang ke Palembang sejak Rabu (4/4) lalu, juga telah memboyong keluarganya ke Palembang. Dia pun menyatakan, keluarga mersa nyaman berada di Palembang.
Coyne yang kelahiran Sidney Australia pada 2 Januari 1982 tersebut bisa bermain di posisi center bek atau bek sayap kanan. Tetapi selama berkiprah selama 10 tahun di Liga Utama Australia, Coyne memang identik dengan posisi sebagai center bek.
Coyne pernah bermain dan menjalani pendidikan di West Ham United, klub Liga Primer Inggris pada tahun 1998-1999. Kemudian kembali ke tanah kelahirannya Australia dan memperkuat klub profesional, Perth SC, pada musim 2000-2002 sebanyak 47 kali penampilan. Selanjutnya, bermain untuk Perth Glory sebanyak 33 kali pada 2002-2004.
Dari Perth Glory, Coyne pindah ke Ado Den Haag 2004-2005 dan mencoba peruntungan. Namun, ia tidak lama di klub tersebut lantaran terbelit cedera serta tidak mendapatkan tempat. Coyne pun kembali ke Perth Glory dan bermain sebanyak 119 kali pada rentang waktu 2005-2011. Terakhir, Jamie pindah ke Sidney SC pada awal musim 2011/2012 dan tampil sebanyak 15 kali. Selanjutnya, ia memilih pindah ke Indonesia karena ingin mencoba atmosfer LSI. /ton
@beritapagi
Suporter Sriwijaya FC Sepakat Jalur Baru Masuk Stadion
Suporter Bela Armada Sriwijaya (Beladas) menerima keputusan Manajemen Sriwijaya FC untuk menata parkir di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Termasuk keluar masuknya kendaraan lalulintas yang menuju ke stadion kebanggan Sumsel ini.
“Kita tidak ada menentang keputusan ini, mungkin awalnya akan sulit sebab mengatur banyak orang, tapi nanti juga akan terbiasa,” Kata Ketua Beladas Korwil Sriwijaya Mandiri Suporter (Simanis) Qusoy, Kamis (26/4).
Untuk menyosialisakan hal ini, Beladas Korwil Simanis sengaja akan mengumpulkan beberapa anggotanya untuk dapat mengetahui dan memimpin para ‘pasukannya’ untuk dapat mentaati aturan baru ini.
“Saya kira suporter tidak akan keberatan, sebab kendaraan kita berhenti tidak jauh dari tribun timur, jadi jalan kaki juga tidak jauh,” ujarnya.
Oleh sebab itulah, suporter SFC tentunya akan menerima keputusan ini, sebab tujuannya baik, supaya mudah menata parkir dan kendaraan tidak sulit keluar saat pertandingan usai.
“Kendaraan juga akan lebih aman, jadi kita terima keputusan ini,” katanya.
Akan tetapi, memang diakuinya peraturan yang baru pertama kali akan diterapkan saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan Sabtu (28/4) mendatang tentunya tidak akan semua suporter dan masyarakat mengetahuinya secara langsung. Oleh sebab itulah, diprediksi Sabtu besok masih banyak orang yang akan sedikit kebingunggan dengan kebijakan baru ini.
Kalaupun ada yang menerobos, nantinya mungkin bukanlah faktor kesegajaan, akan tetapi karena informasi ini kemungkinan belum sampai padanya. “Tapi rencana ini bagus, coba saja dulu, nanti bisa dilihat hasilnya, kita medukung saja kebijakan ini,” ujarnya. /zal
@beritapagi
“Kita tidak ada menentang keputusan ini, mungkin awalnya akan sulit sebab mengatur banyak orang, tapi nanti juga akan terbiasa,” Kata Ketua Beladas Korwil Sriwijaya Mandiri Suporter (Simanis) Qusoy, Kamis (26/4).
Untuk menyosialisakan hal ini, Beladas Korwil Simanis sengaja akan mengumpulkan beberapa anggotanya untuk dapat mengetahui dan memimpin para ‘pasukannya’ untuk dapat mentaati aturan baru ini.
“Saya kira suporter tidak akan keberatan, sebab kendaraan kita berhenti tidak jauh dari tribun timur, jadi jalan kaki juga tidak jauh,” ujarnya.
Oleh sebab itulah, suporter SFC tentunya akan menerima keputusan ini, sebab tujuannya baik, supaya mudah menata parkir dan kendaraan tidak sulit keluar saat pertandingan usai.
“Kendaraan juga akan lebih aman, jadi kita terima keputusan ini,” katanya.
Akan tetapi, memang diakuinya peraturan yang baru pertama kali akan diterapkan saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan Sabtu (28/4) mendatang tentunya tidak akan semua suporter dan masyarakat mengetahuinya secara langsung. Oleh sebab itulah, diprediksi Sabtu besok masih banyak orang yang akan sedikit kebingunggan dengan kebijakan baru ini.
Kalaupun ada yang menerobos, nantinya mungkin bukanlah faktor kesegajaan, akan tetapi karena informasi ini kemungkinan belum sampai padanya. “Tapi rencana ini bagus, coba saja dulu, nanti bisa dilihat hasilnya, kita medukung saja kebijakan ini,” ujarnya. /zal
@beritapagi
PSMS Medan Waspadai Pergerakan Hilton Moreira
Menghadapi pemuncak klasemen sementara, Sriwijaya FC . Pemain PSMS Medan telah siap bertarung dan saling waspada.
Gelandang baru PSMS Medan Nastjah Cesh menilai Hilton Moreira akan menjadi ancaman serius bila diturunkan pada pertandingan tandang melawan Sriwijaya FC di Palembang, Sabtu (28/4) besok.
"Pemain nomor 10 (Hilton Moreira) pergerakannya cepat, saya pernah melihat tayangan siaran langsung di televisi," kata Nastjah.
Tentu saja Sriwijaya FC tak hanya melulu Hilton. Tim asuhan Kas Hartadi tersebut dihuni sederet nama-nama mentereng untuk menjamin kualitas permainan di lapangan.
"Sriwijaya FC memiliki banyak pemain bagus, ini yang menjadikan mereka kuat," tambahnya.
"Bagi saya fokus dengan tim sendiri itu lebih penting. Sepak bola sangat berbeda dengan olahraga lain, apapun bisa terjadi meski lawan tim kuat," ujar pemain asal Lituania ini. (ant/dzi)
@bolanet
Gelandang baru PSMS Medan Nastjah Cesh menilai Hilton Moreira akan menjadi ancaman serius bila diturunkan pada pertandingan tandang melawan Sriwijaya FC di Palembang, Sabtu (28/4) besok.
"Pemain nomor 10 (Hilton Moreira) pergerakannya cepat, saya pernah melihat tayangan siaran langsung di televisi," kata Nastjah.
Tentu saja Sriwijaya FC tak hanya melulu Hilton. Tim asuhan Kas Hartadi tersebut dihuni sederet nama-nama mentereng untuk menjamin kualitas permainan di lapangan.
"Sriwijaya FC memiliki banyak pemain bagus, ini yang menjadikan mereka kuat," tambahnya.
"Bagi saya fokus dengan tim sendiri itu lebih penting. Sepak bola sangat berbeda dengan olahraga lain, apapun bisa terjadi meski lawan tim kuat," ujar pemain asal Lituania ini. (ant/dzi)
@bolanet
160 Juta Lagi Menanti Kayamba Gumbs CS
Sebelumnya manajemen Sriwijaya FC menggelontorkan bonus Rp 300 juta untuk para pemain setelah mengalahkan Deltras Sidoarjo, Persisam Putra Samarinda dan Mitra Kukar pada laga tandang kompetisi Liga Super Indonesia . Kini manajemen Sriwijaya FC kembali menyiapkan bonus sebesar Rp 160 juta jika berhasil mengalahkan PSMS Medan (28/04) dan PSAP Sigli (06/05) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Asisten Manajer Sriwijaya FC Djamaludin, Jumat (27/04) mengatakan bonus sengaja diberikan untuk lebih memotivasi para pemain agar bisa memenangkan setiap laga baik di kandang maupuntandang.” Bonusnya Rp 80 juta untuk satu pertandingan. Jika berhasil mengalahkan PSMS Medan dan PSAP Sigli, total bonus yang diberikan Rp 160 juta.
Bonus ini disiapkan untuk dua laga kandang terdekat,” kata Djamaludi di Sekretariat Sriwijaya FC.
Menurut Djamaluddin, meskipun saat ini Sriwijaya FC berada di puncak klasemen sementara Liga Super,
namun posisi Sriwijaya FC belum aman dari kejaran para pesaingnya, apalagi Sriwijaya FC hanya unggul selisih gol dari Persipura Jayapura di posisi dua dan unggul delapan angka atas Persiwa Wamena di posisi tiga.” Dengan menyisahkan 14 laga lagi, berarti masih ada 42 poin lagi yang diperebutkan, masih banyak kemungkinan yang akan terjadi. Jika ingin merebut juara, kita harus tetap tampil konsisten hingga akhir kompetisi,” kata Djamal.
Karena itulah, Djamaluddin berharap semua pihak terus mendukung serta mensuport Sriwijaya FC agat bisa terus
berprestasi hingga kompetisi berakhir.” Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, untuk lebih memantapkan
Sriwijaya FC di kasta tertinggi,” ujarnya.
Menghadapi laga terdekat kontra PSMS Medan, Sabtu ini, Djamaluddin berharap para pemain bisa tampil seperti saat menghadapi Deltras, Persisam dan Mitra Kukar.” Kalau bisa, kita harus tampil lebih baik lagi, karena
besok kita main di kandang sendiri di hadapan supporter,” kata Djamaluddin. Dirinya optimis, pelatih Kepala Kashartadi sudah menyiapkan stretegi serta skema yang tepat untuk mengalahkan PSMS Medan
( Hensyi Fitriansyah)
@buanasumsel
Asisten Manajer Sriwijaya FC Djamaludin, Jumat (27/04) mengatakan bonus sengaja diberikan untuk lebih memotivasi para pemain agar bisa memenangkan setiap laga baik di kandang maupuntandang.” Bonusnya Rp 80 juta untuk satu pertandingan. Jika berhasil mengalahkan PSMS Medan dan PSAP Sigli, total bonus yang diberikan Rp 160 juta.
Bonus ini disiapkan untuk dua laga kandang terdekat,” kata Djamaludi di Sekretariat Sriwijaya FC.
Menurut Djamaluddin, meskipun saat ini Sriwijaya FC berada di puncak klasemen sementara Liga Super,
namun posisi Sriwijaya FC belum aman dari kejaran para pesaingnya, apalagi Sriwijaya FC hanya unggul selisih gol dari Persipura Jayapura di posisi dua dan unggul delapan angka atas Persiwa Wamena di posisi tiga.” Dengan menyisahkan 14 laga lagi, berarti masih ada 42 poin lagi yang diperebutkan, masih banyak kemungkinan yang akan terjadi. Jika ingin merebut juara, kita harus tetap tampil konsisten hingga akhir kompetisi,” kata Djamal.
Karena itulah, Djamaluddin berharap semua pihak terus mendukung serta mensuport Sriwijaya FC agat bisa terus
berprestasi hingga kompetisi berakhir.” Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, untuk lebih memantapkan
Sriwijaya FC di kasta tertinggi,” ujarnya.
Menghadapi laga terdekat kontra PSMS Medan, Sabtu ini, Djamaluddin berharap para pemain bisa tampil seperti saat menghadapi Deltras, Persisam dan Mitra Kukar.” Kalau bisa, kita harus tampil lebih baik lagi, karena
besok kita main di kandang sendiri di hadapan supporter,” kata Djamaluddin. Dirinya optimis, pelatih Kepala Kashartadi sudah menyiapkan stretegi serta skema yang tepat untuk mengalahkan PSMS Medan
( Hensyi Fitriansyah)
@buanasumsel
PSMS Medan Targetkan Satu Poin Di Palembang
PSMS Medan memilih bersikap realistis saat melakoni laga tandang menghadapi Sriwijaya FC Palembang pada hari Sabtu (28/04) besok dalam laga lanjutan Superliga Indonesia (ISL).
Pelatih PSMS, Suharto, menyatakan klubnya hanya menargetkan hasil imbang di pertandingan besok, mengingat Sriwijaya FC saat ini sedang berada dalam puncak performa.
"Sriwijaya FC tim yang tangguh dan sulit dikalahkan di kandang, kami pun tahu diri dalam memasang target. Imbang saja sudah cukup," ujar Suharto.
Sementara itu, manajer PSMS Benny Tomasoa mengakui kondisi timnya saat ini sedang tidak dalam performa terbaik. Dalam lima pertandingan terakhir, PSMS hanya mampu meraih satu kemenangan, itupun dengan skor tipis 1-0 atas Persidafon Dafonsoro.
"Lawan Deltras Sidoarjo kami kalah sedangkan lawan Persidafon hanya menang 1-0, pilihan pun jatuh ke Sriwijaya meski mengetahui sulit menang di sini. Jika dibandingkan jauh sekali, SFC peringkat satu sementara PSMS hanya peringkat sepuluh tapi kami bertekad memberikan perlawanan," ujarnya.
@goal.com
Jamu PSMS Medan, Sriwijaya FC Siapkan Pola 4-4-2
Pelatih Sriwijaya FC, Kashartadi menyiapkan formasi 4-4-2 untuk menghadapi PSMS Medan, Sabtu (28/04) pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Dengan formasi 4-4-2 ini, Kashartadi optimis Sriwijaya FC bisa menumbangkan PSMS Medan.
Formasi 4-4-2 terus diasah oleh Kashartadi. Dalam latihan terakhir di Stadion Jakabaring Palembang, terlihat Kashartadi menyiapkan Hilton Moirera dan Kayamba di lini depan, sebagai pelapis disiapkan Riski Novriansyah, sementara M Ridwan yang pada laga sebelumnya tampil di depan ditarik ke tengah menemani Lim Jun sik, Ponaryo Astaman dan Firman Utina.
Sementara Siswanto dan Achmad Jufrianto disiapkan menjadi pelapis di posisi gelandang” Untuk Jufrianto kita sudah siapkan posisi baru. Di lini belakang kita sudah memiliki banyak pemain, karena itu Jufrianto kita siapkan main di tengah di posisi Firman Utina atau Ponaryo Astaman,” kata Kashartadi kepada GOAL.com Indonesia, Jumat (27/04).
Di lini belakang, Kashartadi menyiapkan Supardi, Thiery Gatuesi dan Jamie Coyne sebagai starter, sementara satu tempat lagi di lini belakang bisa menjadi milik Mahyadi Pangabean atau Septia Hadi.” Formasi yang kita pakai menghadapi PSMS Medan adalah 4-4-2, sementara pemain yang akan mengisi formasi ini kita tentukan dalam meeting terakhir sebelum laga,” ujar Kashartadi.
Sementara itu posisi penjaga gawang tetap menjadi milik Ferry Rotinsulu dengan Rivki Mokodompit sebagai pelapis.
Dengan formasi 4-4-2 ini, Kashartadi optimis bisa mengalahkan PSMS Medan. Dirinya sudah mempelajari beberapa laga PSMS Medan dan menurutnya PSMS bermain tidak terlalu ngotot dan keras.” Untuk mengalahkan PSMS kita harus bermain cepat, berani melakukan pressing dan menekan sejak menit awal,” katanya.
Selain itu Kashartadi meminta anak asuhnya untuk meminimalisir pelanggaran yang tidak perlu di area 16 meter, karena PSMS Medan memiliki eksekutor bola mati yang handal yaitu Osas dan Nasta Ceh.
“Saya lihat PSMS memiliki eksekutor bola mati yang handal. Sebisanya kita harus minimalisir pelanggaran di area 16 meter. Untuk Osas selain memiliki tendangan akurat, dia juga memiliki pergerakan bagus di area pinalti, namun saya telah siapkan Thiery Gatuesi untuk menjaga pergerakannya,” kata Kashartadi.
Menurut Kashartadi tampil di kandang, lebih meningkatkan motivasi para pemain untuk memenangkan laga, karena itu Kashartadi berharap dukungan penuh dari penonton, supporter dan seluruh masyarakat Sumsel agar target kemenangan bisa tercapai. (gk-42)
@goal.com
Formasi 4-4-2 terus diasah oleh Kashartadi. Dalam latihan terakhir di Stadion Jakabaring Palembang, terlihat Kashartadi menyiapkan Hilton Moirera dan Kayamba di lini depan, sebagai pelapis disiapkan Riski Novriansyah, sementara M Ridwan yang pada laga sebelumnya tampil di depan ditarik ke tengah menemani Lim Jun sik, Ponaryo Astaman dan Firman Utina.
Sementara Siswanto dan Achmad Jufrianto disiapkan menjadi pelapis di posisi gelandang” Untuk Jufrianto kita sudah siapkan posisi baru. Di lini belakang kita sudah memiliki banyak pemain, karena itu Jufrianto kita siapkan main di tengah di posisi Firman Utina atau Ponaryo Astaman,” kata Kashartadi kepada GOAL.com Indonesia, Jumat (27/04).
Di lini belakang, Kashartadi menyiapkan Supardi, Thiery Gatuesi dan Jamie Coyne sebagai starter, sementara satu tempat lagi di lini belakang bisa menjadi milik Mahyadi Pangabean atau Septia Hadi.” Formasi yang kita pakai menghadapi PSMS Medan adalah 4-4-2, sementara pemain yang akan mengisi formasi ini kita tentukan dalam meeting terakhir sebelum laga,” ujar Kashartadi.
Sementara itu posisi penjaga gawang tetap menjadi milik Ferry Rotinsulu dengan Rivki Mokodompit sebagai pelapis.
Dengan formasi 4-4-2 ini, Kashartadi optimis bisa mengalahkan PSMS Medan. Dirinya sudah mempelajari beberapa laga PSMS Medan dan menurutnya PSMS bermain tidak terlalu ngotot dan keras.” Untuk mengalahkan PSMS kita harus bermain cepat, berani melakukan pressing dan menekan sejak menit awal,” katanya.
Selain itu Kashartadi meminta anak asuhnya untuk meminimalisir pelanggaran yang tidak perlu di area 16 meter, karena PSMS Medan memiliki eksekutor bola mati yang handal yaitu Osas dan Nasta Ceh.
“Saya lihat PSMS memiliki eksekutor bola mati yang handal. Sebisanya kita harus minimalisir pelanggaran di area 16 meter. Untuk Osas selain memiliki tendangan akurat, dia juga memiliki pergerakan bagus di area pinalti, namun saya telah siapkan Thiery Gatuesi untuk menjaga pergerakannya,” kata Kashartadi.
Menurut Kashartadi tampil di kandang, lebih meningkatkan motivasi para pemain untuk memenangkan laga, karena itu Kashartadi berharap dukungan penuh dari penonton, supporter dan seluruh masyarakat Sumsel agar target kemenangan bisa tercapai. (gk-42)
@goal.com
PSMS Yakin Bisa Tahan SFC
Pelatih PSMS Suharto AD meyakini anak asuhnya bisa menahan Sriwijaya FC dalam laga lanjutan ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) besok pukul 18.30. Osas Saha dkk diyakininya bisa membawa pulang satu poin.
"SFC bermain kolektif dan dukungi kualitas merata dari seluruh pemainnya, di sana ada Kayamba dan Hilton yang sangat produktif, belum lagi wingernya seperti Siswanto dan Ridwan, kemudian Firman yang selalu muncul dari lini kedua," kata Suharto, Jumat (27/4/2012).
Menurut Suharto, anak asuhnya bisa mengimbangi kualitas permainan SFC, karena selama ini mereka juga bermain kolektif dan buktinya di kandang sendiri Stadion Teladan di putaran pertama lalu bisa bermain dengan skor 0-0.
"Sejauh ini anak-anak bermain baik dan terus menunjukkan tren permainan positif dan ini menjadi modal bagi kami untuk menghadapi permainan SFC di kandang mereka," jelas Suharto.
@sripoku
"SFC bermain kolektif dan dukungi kualitas merata dari seluruh pemainnya, di sana ada Kayamba dan Hilton yang sangat produktif, belum lagi wingernya seperti Siswanto dan Ridwan, kemudian Firman yang selalu muncul dari lini kedua," kata Suharto, Jumat (27/4/2012).
Menurut Suharto, anak asuhnya bisa mengimbangi kualitas permainan SFC, karena selama ini mereka juga bermain kolektif dan buktinya di kandang sendiri Stadion Teladan di putaran pertama lalu bisa bermain dengan skor 0-0.
"Sejauh ini anak-anak bermain baik dan terus menunjukkan tren permainan positif dan ini menjadi modal bagi kami untuk menghadapi permainan SFC di kandang mereka," jelas Suharto.
@sripoku
Suporter All Out Dukung SFC
Merupakan laga yang kedua bagi Sriwijaya FC dengan dukungan all out dari seluruh suporternya. Sebab tiga kelompok suporter Simanis, Sriwijaya Mania Sumsel, dan Singa Mania sudah berdamai dan bersatu, setelah hampir 7 tahun berseteru.
Terakhir SFC berlaga di kandang ketika mengalahkan Persiram 1-0 pada 17 Maret 2012 lalu, dan itu untuk pertama kalinya ketiga kelompok suporter itu secara kompak dan berdamai mendukung tim kesayangan mereka.
"Tentunya kami akan all out mendukung SFC, tim ini memiliki peluang untuk juara musim ini," jelas Ketua Simanis Qusoy, Jumat (27/4/2012).
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Singa Mania Dedi Pranata, kekuatan SFC musim ini sangat berpeluang meraih juara dan ini untuk yang kedua kalinya SFC menjalani laga tandang dengan dukungan all out dari suporternya.
"Karena kami akan all out dengan sudah bersatunya seluruh suporter," jelasnya.
Sementara Eddy Ismail, Ketua SMS juga menyiapkan dukungan all out kepada SFC."Karena selama ini kami selalu all out, hanya sedikit bentrok saja dengan sesama suporter. Kini kami semua damai dan apapun itu kami memiliki satu misi untuk mendukung SFC meraih tiga poin lawan PSMS," jelasnya.
@sripoku
Kas: Waspadai Permainan Cantik PSMS
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menilai PSMS Medan kini berbeda dengan PSMS yang dulu.
Tim berjuluk Ayam Kinantan ini bermain cantik sepanjang musim 2011/2012, sehingga para pemainnya diwajibkan ekstra waspada.
"Ekstra waspada, PSMS tidak lagi dengan ciri khasnya yang dulu bermain rap-rap, keras dan ngotot. Mereka bermain cantik dalam permainan mereka," kata Kas Hartadi, Jumat (27/4/2012).
Menurut Kas, PSMS bermain cantik, penuh koletivitas dan mengandalkan kualitas para pemainnya. Kewaspadaan harus ditingkatkan terhadap Osas Saha ataupun Nastjah Ceh, serta beberapa pemain lokal lainnya.
"Karena mereka bisa saja membuat kejutan-kejutan di Jakabaring. Maka seluruh pemain harus bekerja keras memenangkan pertandingan," kata Kas.
@sripoku
Tim berjuluk Ayam Kinantan ini bermain cantik sepanjang musim 2011/2012, sehingga para pemainnya diwajibkan ekstra waspada.
"Ekstra waspada, PSMS tidak lagi dengan ciri khasnya yang dulu bermain rap-rap, keras dan ngotot. Mereka bermain cantik dalam permainan mereka," kata Kas Hartadi, Jumat (27/4/2012).
Menurut Kas, PSMS bermain cantik, penuh koletivitas dan mengandalkan kualitas para pemainnya. Kewaspadaan harus ditingkatkan terhadap Osas Saha ataupun Nastjah Ceh, serta beberapa pemain lokal lainnya.
"Karena mereka bisa saja membuat kejutan-kejutan di Jakabaring. Maka seluruh pemain harus bekerja keras memenangkan pertandingan," kata Kas.
@sripoku
Supardi: Bukan Osas, Tetapi Motivasi Pemain Lokal
Full back Sriwijaya FC Supardi Nasir menilai, Osas Marvelous Ikfepua bukan satu-satu pemain yang berbahaya. Namun, pemain lokal mereka juga mengancam SFC.
Sebagai mantan pemain PSMS, Supardi tahu betul kualitas para pemain lokal Medan. Mereka tidak hanya memiliki skill, tetapi juga motivasi dan semangat pantang menyerah.
"Itulah yang harus diwaspadai, motivasi mereka akan berlipat ganda ketika melawan SFC," jelas Supardi, Jumat (27/4/2012).
Dalam penilaian Supardi, PSMS Medan memang memiliki Ledi Utomo, Wiraganda, kemudian Arif Supriyatna, Yosep Malau ataupun Zulrkarnain, dan rata-rata pemain lokal mereka memiliki kualitas merata.
"Saya lihat mereka bermain kolektif dan ini yang harus kami waspadai. Karena kami bertekad meraih tiga poin lawan PSMS, apalagi ini di kandang kami sendiri. Kami tidak ingin mengecewakan suporter dan fans SFC," jelasnya.
@sripoku
Sebagai mantan pemain PSMS, Supardi tahu betul kualitas para pemain lokal Medan. Mereka tidak hanya memiliki skill, tetapi juga motivasi dan semangat pantang menyerah.
"Itulah yang harus diwaspadai, motivasi mereka akan berlipat ganda ketika melawan SFC," jelas Supardi, Jumat (27/4/2012).
Dalam penilaian Supardi, PSMS Medan memang memiliki Ledi Utomo, Wiraganda, kemudian Arif Supriyatna, Yosep Malau ataupun Zulrkarnain, dan rata-rata pemain lokal mereka memiliki kualitas merata.
"Saya lihat mereka bermain kolektif dan ini yang harus kami waspadai. Karena kami bertekad meraih tiga poin lawan PSMS, apalagi ini di kandang kami sendiri. Kami tidak ingin mengecewakan suporter dan fans SFC," jelasnya.
@sripoku
Ramadhan Klaim Miliki Modal Jadi Manajer
Manajer timnas senior Indonesia, Ramadhan Pohan yang juga politisi Partai Demokrat mengaku tidak canggung dengan posisi baru yang ia jabat di dunia sepakbola. Ia mengklaim
memiliki modal untuk menjadi manajer sebuah tim sepakbola. Yaitu pengalaman meliput sejumlah kejuaraan sepakbola tingkat internasional.
"Sepak bola bukan barang baru bagi saya dan saya akan pegang amanah ini demi Indonesia. Dulu saya sering liputan turnamen sepak bola Internasional," ujar Ramadhan Pohan kepada wartawan usai memantau latihan timnas di stadion sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu, 25 April 2012.
Ramadhan menambahkan dirinya memiliki pengalaman meliput sejumlah kejuaraan sepakbola Internasional. Seperti Piala Dunia 1994, Piala Eropa 1996 hingga Copa Amerika 1997. Dan pengalamannya tersebut akan ia salurkan untuk memotivasi para pemain timnas untuk tampil maksimal kala membela bendera negara.
Oleh karenanya, Ramadhan berharap seluruh pemain yang terpilih untuk segera memenuhi pangggilan membela timnas. Seperti diketahui, sejak 17 April lalu hingga saat ini, belum semua pemain yang dapat memenuhi panggilan untuk menjalani pemusatan latihan timnas di Yogyakarta.
"Siapapun yang maubergabung, datanglah. Saya berharap semua pemain mau penuhi panggilan karena yang terpenting adalah Timnas Indonesia," ungkapnya. Ia menambahkan, belum datangnya semua yang dipanggil di Timnas Senior, itu hanya masalah waktu.
"Kami percaya semua pemain cinta pada Indonesia," tandasnya. (eh)
© VIVAbola
memiliki modal untuk menjadi manajer sebuah tim sepakbola. Yaitu pengalaman meliput sejumlah kejuaraan sepakbola tingkat internasional.
"Sepak bola bukan barang baru bagi saya dan saya akan pegang amanah ini demi Indonesia. Dulu saya sering liputan turnamen sepak bola Internasional," ujar Ramadhan Pohan kepada wartawan usai memantau latihan timnas di stadion sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu, 25 April 2012.
Ramadhan menambahkan dirinya memiliki pengalaman meliput sejumlah kejuaraan sepakbola Internasional. Seperti Piala Dunia 1994, Piala Eropa 1996 hingga Copa Amerika 1997. Dan pengalamannya tersebut akan ia salurkan untuk memotivasi para pemain timnas untuk tampil maksimal kala membela bendera negara.
Oleh karenanya, Ramadhan berharap seluruh pemain yang terpilih untuk segera memenuhi pangggilan membela timnas. Seperti diketahui, sejak 17 April lalu hingga saat ini, belum semua pemain yang dapat memenuhi panggilan untuk menjalani pemusatan latihan timnas di Yogyakarta.
"Siapapun yang maubergabung, datanglah. Saya berharap semua pemain mau penuhi panggilan karena yang terpenting adalah Timnas Indonesia," ungkapnya. Ia menambahkan, belum datangnya semua yang dipanggil di Timnas Senior, itu hanya masalah waktu.
"Kami percaya semua pemain cinta pada Indonesia," tandasnya. (eh)
© VIVAbola
Minim Persiapan, PSMS Tak Gentar Hadapi SFC
Meski dengan persiapan yang minim, PSMS Medan siap mengimbangi permainan Sriwijaya FC dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12, Sabtu, 28 April 2012. Derbi Andalas ini akan digelar di kandang SFC, Stadion Jakabaring, Palembang.
Pertemuan PSMS dan SFC kerap berjalan sengit. Rivalitas masa lalu menjadi bumbu penyedap dalam setiap pertemuan kedua tim ini.
Rivalitas PSMS dan SFC ini diawali saat keduanya bertemu di final Liga Indonesia 2007-08. Bertanding di Stadion si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Laskar Wong Kito berhasil mengubur mimpi Ayam Kinantan untuk menjadi juara setelah menang dengan skor 3-1.
"Kami datang ke sini dengan persiapan yang minim usai melakoni dua laga kandang terakhir melawan Deltras dan Persidafon. Tetapi meskipun begitu, kami tetap optimis untuk laga besok," kata Pelatih Caretaker, Suharto kepada VIVAbola, Kamis, 26 April 2012.
Tak hanya minim waktu recovery, Suharto juga dipusingkan dengan cederanya tiga pemain belakang PSMS, yakni Denny Rumba, Rahmad, dan Wawan Widiantoro. Absennya ketiga pemain ini berpotensi membuat barisan pertahanan Ayam Kinantan terancam keropos.
"Tapi kami yakin pemain yang telah saya siapkan untuk menggantikan mereka kualitasnya tidak akan berbeda jauh karena selama ini saya sering melakukan rotasi dalam tim agar kami tidak tergantung kepada satu pemain saja," kata Suharto.
Suharto memang telah menyiapkan dua nama untuk menambal lubang yang ditinggalkan ketiga pemain itu. Mereka adalah Ledi Utomo dan pemain PSMS U21 yang naik kelas ke tim senior, Wiganda.
"Ledi sebenarnya bukan bek sayap. Tetapi saat melawan Persidafon dia sukses memerankan tugasnya di posisi itu. Dia sering mematikan pergerakan pemain Persidafon. Sedangkan Wiganda memang berposisi bek sayap, dia juga sudah kami turunkan saat menghadapi Deltras kemarin, hasil tidak terlalu buruk," ujar Suharto.
Meski diselimuti rasa percaya diri yang tinggi, Suharto tidak ingin gegabah dalam menghadapi SFC. Sebaliknya, dia meminta para pemainnya agar mewaspadai permainan kolektif Laskar Wong Kito. Dia menilai SFC yang kini berada di puncak klasemen sementara ISL memiliki pemain yang dengan kemampuan individu yang mumpuni.
"Kekuatan SFC terletak pada permainan kolektivitas mereka. Mereka juga memiliki dua striker haus gol. Selain itu, di sana juga terdapat dua pemain timnas, Firman Utina dan kiper Ferry Rotinsulu yang kerap menjadi kunci kemenangan SFC," kata Suharto.
"Kami tidak akan fokuskan menjaga individu, tetapi seluruh pemainnya akan kami kunci agar sulit mengembangkan permainannya."
@VIVAbola
Pertemuan PSMS dan SFC kerap berjalan sengit. Rivalitas masa lalu menjadi bumbu penyedap dalam setiap pertemuan kedua tim ini.
Rivalitas PSMS dan SFC ini diawali saat keduanya bertemu di final Liga Indonesia 2007-08. Bertanding di Stadion si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Laskar Wong Kito berhasil mengubur mimpi Ayam Kinantan untuk menjadi juara setelah menang dengan skor 3-1.
"Kami datang ke sini dengan persiapan yang minim usai melakoni dua laga kandang terakhir melawan Deltras dan Persidafon. Tetapi meskipun begitu, kami tetap optimis untuk laga besok," kata Pelatih Caretaker, Suharto kepada VIVAbola, Kamis, 26 April 2012.
Tak hanya minim waktu recovery, Suharto juga dipusingkan dengan cederanya tiga pemain belakang PSMS, yakni Denny Rumba, Rahmad, dan Wawan Widiantoro. Absennya ketiga pemain ini berpotensi membuat barisan pertahanan Ayam Kinantan terancam keropos.
"Tapi kami yakin pemain yang telah saya siapkan untuk menggantikan mereka kualitasnya tidak akan berbeda jauh karena selama ini saya sering melakukan rotasi dalam tim agar kami tidak tergantung kepada satu pemain saja," kata Suharto.
Suharto memang telah menyiapkan dua nama untuk menambal lubang yang ditinggalkan ketiga pemain itu. Mereka adalah Ledi Utomo dan pemain PSMS U21 yang naik kelas ke tim senior, Wiganda.
"Ledi sebenarnya bukan bek sayap. Tetapi saat melawan Persidafon dia sukses memerankan tugasnya di posisi itu. Dia sering mematikan pergerakan pemain Persidafon. Sedangkan Wiganda memang berposisi bek sayap, dia juga sudah kami turunkan saat menghadapi Deltras kemarin, hasil tidak terlalu buruk," ujar Suharto.
Meski diselimuti rasa percaya diri yang tinggi, Suharto tidak ingin gegabah dalam menghadapi SFC. Sebaliknya, dia meminta para pemainnya agar mewaspadai permainan kolektif Laskar Wong Kito. Dia menilai SFC yang kini berada di puncak klasemen sementara ISL memiliki pemain yang dengan kemampuan individu yang mumpuni.
"Kekuatan SFC terletak pada permainan kolektivitas mereka. Mereka juga memiliki dua striker haus gol. Selain itu, di sana juga terdapat dua pemain timnas, Firman Utina dan kiper Ferry Rotinsulu yang kerap menjadi kunci kemenangan SFC," kata Suharto.
"Kami tidak akan fokuskan menjaga individu, tetapi seluruh pemainnya akan kami kunci agar sulit mengembangkan permainannya."
@VIVAbola
Nova Arianto Izin dari SFC karna Kelahiran Putra Pertamanya
Kebahagian tengah menyelimuti pemain belakang Sriwijaya FC Nova Arianto, karena tadi pagi, Kamis (26/04) Nova Arianto dikaruniai seorang putra.
Buah hati dari Nova Arianto.dan istrinya Reva Brigitta ini diberi nama Bintang Reva Arianto.
Demi menemani istrinya melahirkan, Nova Arianto meminta izin kepada pelatih Sriwijaya FC Kashartadi untuk ke Bandung. Bahkan Nova akan absen saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan, Sabtu (28/04) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
”Puji Tuhan, akhirnya yang kami tunggu-tunggu datang juga. Kami harapkan Nova Junior bisa menjadi anak yang berbakti, sehat selalu dan tetap selalu menjadi anak Tuhan.,” kata Nova Arianto.
Menurut Nova, putra pertamanya ini diberi nama Bintang Reva Arianto, perpaduan nama Nova Arianto dan Reva Brigitta.” Kami harapkan putra kami nantinya bisa menjadi bintang bagi kedua orang tuanya dan untuk semua orang,” ujar Nova.
Nova Arianto mengatakan dirinya akan menemani istrinya hingga pulih usai melahirkan, karena itu dirinya meminta izin kepada pelatih saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan.
”Saya minta izin kepada pelatih, dan pelatih memberikan saya izin satu pertandingan,” kata Nova.
Meskipun akan menemani istrinya, namun Nova tetap mendoakan Sriwijaya FC bisa mengalahkan PSMS Medan.” Saya juga berdoa agar.Sriwijaya FC bisa menang,” katanya.
Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi membenarkan kalau Nova Arianto minta izin menemani istrinya yang baru saja melahirkan.” Ya benar mas, Nova izin menemani istrinya melahirkan. Saya tadi dapat kabar kalau anaknya laki-laki dan lahir dengan selamat,” kata Kashartadi
(gk-42)
@goal.com
Buah hati dari Nova Arianto.dan istrinya Reva Brigitta ini diberi nama Bintang Reva Arianto.
Demi menemani istrinya melahirkan, Nova Arianto meminta izin kepada pelatih Sriwijaya FC Kashartadi untuk ke Bandung. Bahkan Nova akan absen saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan, Sabtu (28/04) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
”Puji Tuhan, akhirnya yang kami tunggu-tunggu datang juga. Kami harapkan Nova Junior bisa menjadi anak yang berbakti, sehat selalu dan tetap selalu menjadi anak Tuhan.,” kata Nova Arianto.
Menurut Nova, putra pertamanya ini diberi nama Bintang Reva Arianto, perpaduan nama Nova Arianto dan Reva Brigitta.” Kami harapkan putra kami nantinya bisa menjadi bintang bagi kedua orang tuanya dan untuk semua orang,” ujar Nova.
Nova Arianto mengatakan dirinya akan menemani istrinya hingga pulih usai melahirkan, karena itu dirinya meminta izin kepada pelatih saat Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan.
”Saya minta izin kepada pelatih, dan pelatih memberikan saya izin satu pertandingan,” kata Nova.
Meskipun akan menemani istrinya, namun Nova tetap mendoakan Sriwijaya FC bisa mengalahkan PSMS Medan.” Saya juga berdoa agar.Sriwijaya FC bisa menang,” katanya.
Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi membenarkan kalau Nova Arianto minta izin menemani istrinya yang baru saja melahirkan.” Ya benar mas, Nova izin menemani istrinya melahirkan. Saya tadi dapat kabar kalau anaknya laki-laki dan lahir dengan selamat,” kata Kashartadi
(gk-42)
@goal.com
Limbong: Dua Tim Diadu untuk Tentukan yang Sah
Selain memikirkan dualisme kompetisi, PSSI juga mencari cara untuk menyelesaikan dualisme klub yang tengah terjadi. Saat ini, terdapat empat klub yang muncul menjadi dua, di antaranya Arema Indonesia, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.
Keempat klub tersebut berlaga di dua kompetisi berbeda, yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Menurut Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Bernhard Limbong, pihaknya memiliki cara jitu untuk menyudahi dualisme klub tersebut.
Salah satunya, yaitu mengadu dua klub itu di lapangan hijau. Misalnya saja, Arema Indonesia versi ISL disuruh melawan Arema versi IPL. Kemudian, kata Limbong, yang menjadi pemenang akan dinyatakan sebagai klub yang sah di mata PSSI. “Diadu saja untuk menyelesaikan dualisme klub.
Bagi pemenang akan menjadi klub yang sah,” kata Limbong di Jakarta, Kamis (26/4).
Supaya tidak ada kecurangan, pihaknya siap mendatangkan perangkat pertandingan dari mancanegara. Hal itu dilakukan supaya tidak ada main mata atau pengaturan
skor oleh pihak yang berkepentingan. “Biar berjalan fair play, kami siap datangkan wasit dari luar negeri,” ujarnya.
Apabila usulan itu ditolak klub, maka tawaran yang disampaikan PSSI adalah
menyelesaikan kasus dualisme ke ranah hukum.
Menurut Limbong, apabila belum ada putusan tetap dari pengadilan, maka kedua klub dilarang untuk berkompetisi
di liga. “Itu usulan-usulan PSSI untuk klub yang ada dua. Nanti akan disampaikan kepada mereka. Yang pasti, tawaran yang kami ajukan ini bernilai positif demi persatuan klub dan suporter. Kalau mereka tidak mau diadu untuk mencari pemenang, ya dibawa ke jalur hukum saja. Kalau belum ada putusan inkrah kedua tim dilarang ikut kompetisi,” tambahnya.
Menanggapi usulan PSSI itu,.Arema Indonesia versi ISL mengaku tidak berminat. Menurut Media Officer Arema Sudarmadji, tawaran yang disampaikan Limbong itu sangat konyol. “Bagi kami, itu tidak mungkin dan sangat sangat konyol. Kami tidak akan mengikuti mereka karena Arema patuh pekada PSSI pimpinan La Nyalla, bukan PSSI Djohar Arifin,” ungkap Sudarmadji.
Keempat klub tersebut berlaga di dua kompetisi berbeda, yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). Menurut Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Bernhard Limbong, pihaknya memiliki cara jitu untuk menyudahi dualisme klub tersebut.
Salah satunya, yaitu mengadu dua klub itu di lapangan hijau. Misalnya saja, Arema Indonesia versi ISL disuruh melawan Arema versi IPL. Kemudian, kata Limbong, yang menjadi pemenang akan dinyatakan sebagai klub yang sah di mata PSSI. “Diadu saja untuk menyelesaikan dualisme klub.
Bagi pemenang akan menjadi klub yang sah,” kata Limbong di Jakarta, Kamis (26/4).
Supaya tidak ada kecurangan, pihaknya siap mendatangkan perangkat pertandingan dari mancanegara. Hal itu dilakukan supaya tidak ada main mata atau pengaturan
skor oleh pihak yang berkepentingan. “Biar berjalan fair play, kami siap datangkan wasit dari luar negeri,” ujarnya.
Apabila usulan itu ditolak klub, maka tawaran yang disampaikan PSSI adalah
menyelesaikan kasus dualisme ke ranah hukum.
Menurut Limbong, apabila belum ada putusan tetap dari pengadilan, maka kedua klub dilarang untuk berkompetisi
di liga. “Itu usulan-usulan PSSI untuk klub yang ada dua. Nanti akan disampaikan kepada mereka. Yang pasti, tawaran yang kami ajukan ini bernilai positif demi persatuan klub dan suporter. Kalau mereka tidak mau diadu untuk mencari pemenang, ya dibawa ke jalur hukum saja. Kalau belum ada putusan inkrah kedua tim dilarang ikut kompetisi,” tambahnya.
Menanggapi usulan PSSI itu,.Arema Indonesia versi ISL mengaku tidak berminat. Menurut Media Officer Arema Sudarmadji, tawaran yang disampaikan Limbong itu sangat konyol. “Bagi kami, itu tidak mungkin dan sangat sangat konyol. Kami tidak akan mengikuti mereka karena Arema patuh pekada PSSI pimpinan La Nyalla, bukan PSSI Djohar Arifin,” ungkap Sudarmadji.
La Nyalla: Awas, Isu Sesat!
SEUSAI bertemu tim investigasi AFC, beredar banyak kabar soal hasil pertemuan itu. La Nyalla Mattalitti minta anggotanya jangan sampai terhasut kabar itu.
Perwakilan 2 kepengurusan PSSI, pimpinan La Nyalla dan pimpinan Djohar Arifin Husin, Selasa (24/4) bertemu tim investigasi AFC yang bertugas menelusuri kisruh sepakbola Indonesia.
Tidak ada pernyataan ataupun keputusan yang disampaikan tim investigasi AFC yang dihuni Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, Exco FIFA dan AFC Worawi Makudi, Sekjen AFC Alex Soosay, dan Ketua Komite Anggota Asosiasi serta Hubungan Internasional AFC James Johnson terkait pertemuan di Ritz Carlton, Bukit Bintang, Malaysia.
Meski begitu, banyak kabar menyebutkan tim investigasi sudah membuat keputusan dan perintah buat 2 kepengurusan PSSI.
Mulai dari perintah kepada 2 kepengurusan PSSI untuk bertemu hingga adanya rencana FIFA menurunkan Komite Normalisasi (KN) sebagai langkah menyelesaikan kisruh sepakbola Indonesia.
Menyikapi kondisi itu, PSSI.pimpinan La Nyalla berusaha komunikatif. Mereka langsung menyurati para anggota PSSI dan menjelaskan kondisi pertemuan 2 utusannya, Hinca Pandjaitan dan Joko 'Jodri' Driyono, dengan tim investigasi AFC.
Lewat surat yang dikirim ke seluruh anggota PSSI itu, La Nyalla berharap anggotanya tidak mudah terhasut kabar yang tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. La Nyalla pun minta para anggota PSSI konsisten dengan sikap yang telah diambil.
"Teguhkan pendirian. Jangan terpengaruh dengan situasi dan kabar yang sengaja dibuat pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas La Nyalla, Kamis (26/4).
"PSSI dan anggota PSSI yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012 harus yakin jalan dan sikap yang diambil adalah benar," lanjut La Nyalla
La Nyalla pun mengingatkan pintu rekonsiliasi dengan Djohar telah tertutup. Hal itu, menurut La Nyalla, memang sudah jadi keputusan KLB 18 Maret 2012.
"KLB 18 Maret 2012 telah menunjuk kepengurusan baru PSSI. Dengan kata lain, tidak ada lagi rekonsiliasi," pungkas La Nyalla.
Acting Sekjen PSSI Tigor shalom Boboy menambahkan, surat yang dikirim PSSI kepada anggotanya, Kamis (26/4), ditembuskan pula ke AFC.
"Itu adalah mekanisme organisasi. Untuk anggota, kami ingin menjelaskan pertemuan itu kepada mereka agar mereka tidak bertanya-tanya. Begitu juga dengan alasan kami menembuskan surat itu ke AFC," terang Tigorshalom. ksb
@12paz
Perwakilan 2 kepengurusan PSSI, pimpinan La Nyalla dan pimpinan Djohar Arifin Husin, Selasa (24/4) bertemu tim investigasi AFC yang bertugas menelusuri kisruh sepakbola Indonesia.
Tidak ada pernyataan ataupun keputusan yang disampaikan tim investigasi AFC yang dihuni Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, Exco FIFA dan AFC Worawi Makudi, Sekjen AFC Alex Soosay, dan Ketua Komite Anggota Asosiasi serta Hubungan Internasional AFC James Johnson terkait pertemuan di Ritz Carlton, Bukit Bintang, Malaysia.
Meski begitu, banyak kabar menyebutkan tim investigasi sudah membuat keputusan dan perintah buat 2 kepengurusan PSSI.
Mulai dari perintah kepada 2 kepengurusan PSSI untuk bertemu hingga adanya rencana FIFA menurunkan Komite Normalisasi (KN) sebagai langkah menyelesaikan kisruh sepakbola Indonesia.
Menyikapi kondisi itu, PSSI.pimpinan La Nyalla berusaha komunikatif. Mereka langsung menyurati para anggota PSSI dan menjelaskan kondisi pertemuan 2 utusannya, Hinca Pandjaitan dan Joko 'Jodri' Driyono, dengan tim investigasi AFC.
Lewat surat yang dikirim ke seluruh anggota PSSI itu, La Nyalla berharap anggotanya tidak mudah terhasut kabar yang tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. La Nyalla pun minta para anggota PSSI konsisten dengan sikap yang telah diambil.
"Teguhkan pendirian. Jangan terpengaruh dengan situasi dan kabar yang sengaja dibuat pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas La Nyalla, Kamis (26/4).
"PSSI dan anggota PSSI yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012 harus yakin jalan dan sikap yang diambil adalah benar," lanjut La Nyalla
La Nyalla pun mengingatkan pintu rekonsiliasi dengan Djohar telah tertutup. Hal itu, menurut La Nyalla, memang sudah jadi keputusan KLB 18 Maret 2012.
"KLB 18 Maret 2012 telah menunjuk kepengurusan baru PSSI. Dengan kata lain, tidak ada lagi rekonsiliasi," pungkas La Nyalla.
Acting Sekjen PSSI Tigor shalom Boboy menambahkan, surat yang dikirim PSSI kepada anggotanya, Kamis (26/4), ditembuskan pula ke AFC.
"Itu adalah mekanisme organisasi. Untuk anggota, kami ingin menjelaskan pertemuan itu kepada mereka agar mereka tidak bertanya-tanya. Begitu juga dengan alasan kami menembuskan surat itu ke AFC," terang Tigorshalom. ksb
@12paz
Kamis, 26 April 2012
Kabar Gembira !!! Harga Baju Original SFC Didiskon 25 Persen
Manajemen Sriwijaya FC kembali membuat kebijakan bagi siapa yang membeli satu buah tiket VVIP dan Tribun Barat, maka akan mendapatkan diskon 25% untuk pembelian baju original SFC seharga Rp 40.000.
Hal ini dilakukan dalam rangka menarik minat penggemar Sriwijaya FC untuk datang langsung mendukung Laskar Wong Kito saat menghadapi PSMS Medan pada Sabtu (28/4/2012) mendatang pukul 18.30.
Panitia Penjualan Tiket Pertandingan SFC, Andi Pedo, Kamis (26/4/2012) kepada Sripoku.com, mengatakan, pembelian tiket ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC, Jl POM IX No R 130 Kompleks Palembang Square (PS) Mall.
Bisa juga didapatkan di loket pembelian di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
"Kita hanya memberikan diskon bagi pembelian dua jenis tiket yaitu VVIP dan Tribun Barat. Jadi harga bajunya setelah diskon adalah 30.000 rupiah," katanya ketika dihubungi Sripoku.com.
Pedo menambahkan, jumlah baju yang disediakan cukup terbatas, hanya sebanyak 1.500 potong.
Pembeli bisa memilih lima desain baju dan pilihan warna yang disediakan, seperti kuning, hitam, putih dan warna lainnya.
"Jadi para penggemar SFC bisa bebas memilih desain yang mereka senangi, sebab kita ada lima desain untuk baju SFC ini," paparnya.
Harga Tiket
VVIP : Rp 50.000
VIP : Rp 40.000
Tribun Barat : Rp 30.000
Tribun Timur : Rp 15.000
Tribun Utara : Rp 10.000
Tribun Selatan : Rp 2.000
(khusus anak-anak)
Hal ini dilakukan dalam rangka menarik minat penggemar Sriwijaya FC untuk datang langsung mendukung Laskar Wong Kito saat menghadapi PSMS Medan pada Sabtu (28/4/2012) mendatang pukul 18.30.
Panitia Penjualan Tiket Pertandingan SFC, Andi Pedo, Kamis (26/4/2012) kepada Sripoku.com, mengatakan, pembelian tiket ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC, Jl POM IX No R 130 Kompleks Palembang Square (PS) Mall.
Bisa juga didapatkan di loket pembelian di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
"Kita hanya memberikan diskon bagi pembelian dua jenis tiket yaitu VVIP dan Tribun Barat. Jadi harga bajunya setelah diskon adalah 30.000 rupiah," katanya ketika dihubungi Sripoku.com.
Pedo menambahkan, jumlah baju yang disediakan cukup terbatas, hanya sebanyak 1.500 potong.
Pembeli bisa memilih lima desain baju dan pilihan warna yang disediakan, seperti kuning, hitam, putih dan warna lainnya.
"Jadi para penggemar SFC bisa bebas memilih desain yang mereka senangi, sebab kita ada lima desain untuk baju SFC ini," paparnya.
Harga Tiket
VVIP : Rp 50.000
VIP : Rp 40.000
Tribun Barat : Rp 30.000
Tribun Timur : Rp 15.000
Tribun Utara : Rp 10.000
Tribun Selatan : Rp 2.000
(khusus anak-anak)
Ferry Rotinsulu Tidak Khawatirkan Osas Saha
PSMS Medan memiliki striker tangguh asal Nigeria yaitu Osas Marvelous Ikpefua. Hingga saat ini Osas sudah mencetak 10 gol dan menjadi striker tersubur PSMS Medan. Osas akan menjadi salah satu penyerang berbahaya dan wajib diwaspadai oleh Sriwijaya FC.
Namun penjaga gawang utama Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu tidak terlalu khawatir dengan kemampuan Osas, saat Sriwijaya FC bentrok dengan PSMS Medan, Sabtu (28/04) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, karena menurut Ferry, sebagai penjaga gawang dirinya harus mewaspadai semua pemain PSMS Medan, tidak boleh hanya terpaku pada Osas.
“Saya tidak khawatirkan Osas, karena yang saya khawatirkan adalah semua pemain PSMS Medan. Semua pemain harus diwaspadai, karena semua pemain PSMS Medan berbahaya jika berada di dalam kotak pinalti,” kata Ferry Rotinsulu, Kamis (26/04) di mess Graha Sriwijaya Mandiri Palembang.
“Sebagai penjaga gawang tentunya saya mewaspadai semua pemain yang ada di dalam kotak pinalti. Semua pemain harus diwaspadai, saya tidak bisa terpaku hanya mengawasi pergerakan satu pemain,” ujarnya.
Mengenai persiapan menghadapi PSMS Medan, Ferry mengatakan sudah mempersiapkan diri dengan baik menghadapi laga derby Sumatera ini.“Kita berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di laga tandang, semoga tren kemenangan bisa kita pertahankan saat menjamu PSMS Medan,” kata Ferry.
Menurut Ferry, meskipun tampil di kandang sendiri, Sriwijaya FC tetap harus mewaspadai kekuatan PSMS Medan.” PSMS Medan merupakan tim yang kuat, meskipun main di kandang kita tetap harus waspada,” katanya.
Kemudian menurut Ferry, meskipun saat ini Sriwijaya FC masih memimpin klasemen sementara Liga Super Indonesia, namun Ferry belum mau bicara soal gelar juara. Menurutnya kompetisi masih panjang dan setiap tim masih punya peluang mengejar Sriwijaya FC.
“Kita tidak usah membahas dulu soal juara. Kompetisi masih panjang dan setiap tim masih punya kesempatan sama meraih juara. Yang penting sekarang ini bagaimana Sriwijaya FC bisa terus menang baik di laga kandang maupun tandang,” ujarnya. (gk-42)
@goal.com
Namun penjaga gawang utama Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu tidak terlalu khawatir dengan kemampuan Osas, saat Sriwijaya FC bentrok dengan PSMS Medan, Sabtu (28/04) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, karena menurut Ferry, sebagai penjaga gawang dirinya harus mewaspadai semua pemain PSMS Medan, tidak boleh hanya terpaku pada Osas.
“Saya tidak khawatirkan Osas, karena yang saya khawatirkan adalah semua pemain PSMS Medan. Semua pemain harus diwaspadai, karena semua pemain PSMS Medan berbahaya jika berada di dalam kotak pinalti,” kata Ferry Rotinsulu, Kamis (26/04) di mess Graha Sriwijaya Mandiri Palembang.
“Sebagai penjaga gawang tentunya saya mewaspadai semua pemain yang ada di dalam kotak pinalti. Semua pemain harus diwaspadai, saya tidak bisa terpaku hanya mengawasi pergerakan satu pemain,” ujarnya.
Mengenai persiapan menghadapi PSMS Medan, Ferry mengatakan sudah mempersiapkan diri dengan baik menghadapi laga derby Sumatera ini.“Kita berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di laga tandang, semoga tren kemenangan bisa kita pertahankan saat menjamu PSMS Medan,” kata Ferry.
Menurut Ferry, meskipun tampil di kandang sendiri, Sriwijaya FC tetap harus mewaspadai kekuatan PSMS Medan.” PSMS Medan merupakan tim yang kuat, meskipun main di kandang kita tetap harus waspada,” katanya.
Kemudian menurut Ferry, meskipun saat ini Sriwijaya FC masih memimpin klasemen sementara Liga Super Indonesia, namun Ferry belum mau bicara soal gelar juara. Menurutnya kompetisi masih panjang dan setiap tim masih punya peluang mengejar Sriwijaya FC.
“Kita tidak usah membahas dulu soal juara. Kompetisi masih panjang dan setiap tim masih punya kesempatan sama meraih juara. Yang penting sekarang ini bagaimana Sriwijaya FC bisa terus menang baik di laga kandang maupun tandang,” ujarnya. (gk-42)
@goal.com
AFC Minta Kompetisi di Indonesia ada Satu
Sekretaris Jenderal PSSI, Tri Goestoro mengungkapkan keinginan AFC melalui tim Task Force agar dualisme kompetisi di Indonesia bisa bersatu.
"Dari AFC bahwa ini harus satu. Mereka ingin Indonesia bersatu, jangan ada dualisme kompetisi," kata Tri di kantor PSSI, Kamis (26/4/2012).
Tri sedikit menceritakan, pada pertemuan pertama antara perwakilan PSSI dan ISL bersama tim Task Force lebih banyak membicarakan langkah-langkah menyatukan kompetisi.
"Saya lihat semangatnya sama, kami ingin semuanya beres," bebernya.
Namun demikian, tentu semua ada prosesnya. Setelah melakukan pertemuan pertama di Hotel Rizt Carlton, Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia beberapa waktu lalu. Task Force langsung menggelar rapat interen. Setelah itu, baru mereka kembali akan memanggil kedua belah pihak untuk menggelar pertemuan yang kedua kalinya demi perbaikan sepak bola Indonesia.
@tribunnews
"Dari AFC bahwa ini harus satu. Mereka ingin Indonesia bersatu, jangan ada dualisme kompetisi," kata Tri di kantor PSSI, Kamis (26/4/2012).
Tri sedikit menceritakan, pada pertemuan pertama antara perwakilan PSSI dan ISL bersama tim Task Force lebih banyak membicarakan langkah-langkah menyatukan kompetisi.
"Saya lihat semangatnya sama, kami ingin semuanya beres," bebernya.
Namun demikian, tentu semua ada prosesnya. Setelah melakukan pertemuan pertama di Hotel Rizt Carlton, Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia beberapa waktu lalu. Task Force langsung menggelar rapat interen. Setelah itu, baru mereka kembali akan memanggil kedua belah pihak untuk menggelar pertemuan yang kedua kalinya demi perbaikan sepak bola Indonesia.
@tribunnews
PSSI Bantah Konsorsium Ingkar Janji
Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus membantah tudingan yang mengatakan jika pihak Konsorsium hendak lari dari kesepakatan awal karena tidak membayarkan dana dukungan operasional untuk klub yang berlaga di Indonesia Primer League (IPL).
Menurutnya, persoalan keterlambatan turunnya dana untuk klub lebih disebabkan persoalan seretnya pemasukan klub.
"Kami berharap klub mampu berpikir secara jernih dan positif. Konsorsium saya kira tetap pada komitmen awal, akan mengawal sampai kompetisi berakhir. Jika kemudian ada keterlambatan atau apapun, itu merupakan sesuatu yang saya kira bukan persoalan yang perlu dibesar-besarkan," ujar Sihar kepada wartawan, Rabu (25/4/2012).
Sihar menyebut, kejadian seperti itu sebetulnya sudah lumrah terjadi di kancah sepakbola nasional semenjak belum disentuh konsorsium. Anggota Komite Eksekutif PSSI itu berharap pihak klub mau bersabar untuk beberapa saat kedepan.
"Bahkan dulu, pada saat liga musim lalu bergulir, persoalan seperti itu sudah ada. Malah lebih parah lagi. Pada intinya, semua harus kembali berpikir positif. Tidak ada keinginan dari konsorsium untuk lepas tanggungjawab. Mereka akan komit seperti kesepakatan awal," janji Sihar.
@inilah.com
Menurutnya, persoalan keterlambatan turunnya dana untuk klub lebih disebabkan persoalan seretnya pemasukan klub.
"Kami berharap klub mampu berpikir secara jernih dan positif. Konsorsium saya kira tetap pada komitmen awal, akan mengawal sampai kompetisi berakhir. Jika kemudian ada keterlambatan atau apapun, itu merupakan sesuatu yang saya kira bukan persoalan yang perlu dibesar-besarkan," ujar Sihar kepada wartawan, Rabu (25/4/2012).
Sihar menyebut, kejadian seperti itu sebetulnya sudah lumrah terjadi di kancah sepakbola nasional semenjak belum disentuh konsorsium. Anggota Komite Eksekutif PSSI itu berharap pihak klub mau bersabar untuk beberapa saat kedepan.
"Bahkan dulu, pada saat liga musim lalu bergulir, persoalan seperti itu sudah ada. Malah lebih parah lagi. Pada intinya, semua harus kembali berpikir positif. Tidak ada keinginan dari konsorsium untuk lepas tanggungjawab. Mereka akan komit seperti kesepakatan awal," janji Sihar.
@inilah.com
Hadapi Sriwijaya FC, PSMS Medan Tanpa Denny Rumba & Rahmad
Tak banyak waktu istirahat buat skuad PSMS, usai menjalani dua partai ISL di Stadion Teladan melawan Deltras (19/4) dan Persidafon (23/4).
Novi Handriawan dkk segera melakoni tiga partai tandang yang dimulai lawan Sriwijaya (28/4), Persiba Balikpapan (4/5) dan Gresik United (8/5). Skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS, akan berangkat tur ke Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa ini mulai Kamis (26/4).
Caretaker Pelatih Kepala PSMS, Suharto mengatakan pihaknya sedang memantapkan persiapan untuk tur melelahkan ini. Tantangan pertama fokus ditujukan pada Sriwijaya FC. Menghadapi Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya, PSMS masih harus tampil tak komplit. Sejatinya seluruh pemain bisa bermain tanpa akumulasi kartu. Hal yang jarang terjadi, skuad PSMS tanpa akumulasi kartu.
Sayangnya, kendala cedera masih menaungi tim ini. Dua pemain sayap, Denny Rumba dan Rahmad masih dibekap cedera dan diagendakan tidak akan dibawa ke tur ini. Keduanya juga absen saat PSMS mengalahkan Persidafon. Sedangkan Zainal Anwar yang sebelumnya absen karena akumulasi, kini sudah bisa merumput. "Mereka (Denny dan Rahmad) belum cukup fit, masih cedera. Mereka tidak dibawa," ujarnya.
Sedangkan, gelandang asal Korea, Shin Hyun Joon, diharapkan segera tampil. Meski diakuinya, secara umum, kondisi mantan pemain Deltras ini belum seratus persen fit. "Dia masih baru bergabung dengan tim ini. Kami terus memantau kondisinya. Jika memungkinkan, kami tentu ingin memainkannya. Saya tahu kualitas Shin, dia pemain yang bagus," tukasnya.
Selain itu, dua pemain naturasasi yang disebut sudah menjadi bagian PSMS, Ruben dan Tonny Cussel dijadwalkan tiba di Medan, Rabu (25/4). Jika sesuai jadwal, keduanya akan langsung bergabung dengan tim dalam latihan sebelum berangkat tur.
Melawan Sriwijaya, Suharto mengatakan bukan tugas mudah. Tim lawan masih kokoh di puncak dan berhasil menahan PSMS 0-0 di putaran pertama di Stadion Teladan. "Kami tahu Sriwijaya lawan yang kuat. Mereka tim yang solid dan jauh sejak tiga musim ini sudah terbentuk timnya. Namun, tim yang kuat juga punya kelemahan. Paling tidak, evaluasi pertemuan di putaran pertama bisa jadi masukan. Kami ingin meraih poin di tur ini, setelah tidak memetik poin penuh di dua laga home di putaran kedua (kalah dari Deltras dan menang lawan Persidafon)," ungkapnya.
Firman Utina dkk, lanjutnya juga dikenal punya pemain dengan skill individu yang baik. "Untuk itulah, kami mewaspadai semuanya. Mereka punya striker yang bagus. Di semua lini baik. Kami mau menang, tapi juga harus realistis. Seri hasil yang cukup bagus buat kami. Tapi tentu tak memungkinkan kami bisa memang. Ini sepakbola, apapun bisa terjadi," papar pelatih kepala PSMS musim lalu ini.
Suharto sendiri meliburkan skuadnya latihan Selasa (24/4) setelah menjalani dua partai home. Suharto bersama tim pelatih dan seluruh pemain PSMS, hanya melakukan aktivitas renang di Inna Dharma Deli Hotel Medan. “Agar mereka lebih relaks setelah bertanding. Dan bisa besoknya latihan lebih baik," pungkas pelatih berkepala plontos ini. (gk-38)
@goal.com
Novi Handriawan dkk segera melakoni tiga partai tandang yang dimulai lawan Sriwijaya (28/4), Persiba Balikpapan (4/5) dan Gresik United (8/5). Skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS, akan berangkat tur ke Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa ini mulai Kamis (26/4).
Caretaker Pelatih Kepala PSMS, Suharto mengatakan pihaknya sedang memantapkan persiapan untuk tur melelahkan ini. Tantangan pertama fokus ditujukan pada Sriwijaya FC. Menghadapi Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya, PSMS masih harus tampil tak komplit. Sejatinya seluruh pemain bisa bermain tanpa akumulasi kartu. Hal yang jarang terjadi, skuad PSMS tanpa akumulasi kartu.
Sayangnya, kendala cedera masih menaungi tim ini. Dua pemain sayap, Denny Rumba dan Rahmad masih dibekap cedera dan diagendakan tidak akan dibawa ke tur ini. Keduanya juga absen saat PSMS mengalahkan Persidafon. Sedangkan Zainal Anwar yang sebelumnya absen karena akumulasi, kini sudah bisa merumput. "Mereka (Denny dan Rahmad) belum cukup fit, masih cedera. Mereka tidak dibawa," ujarnya.
Sedangkan, gelandang asal Korea, Shin Hyun Joon, diharapkan segera tampil. Meski diakuinya, secara umum, kondisi mantan pemain Deltras ini belum seratus persen fit. "Dia masih baru bergabung dengan tim ini. Kami terus memantau kondisinya. Jika memungkinkan, kami tentu ingin memainkannya. Saya tahu kualitas Shin, dia pemain yang bagus," tukasnya.
Selain itu, dua pemain naturasasi yang disebut sudah menjadi bagian PSMS, Ruben dan Tonny Cussel dijadwalkan tiba di Medan, Rabu (25/4). Jika sesuai jadwal, keduanya akan langsung bergabung dengan tim dalam latihan sebelum berangkat tur.
Melawan Sriwijaya, Suharto mengatakan bukan tugas mudah. Tim lawan masih kokoh di puncak dan berhasil menahan PSMS 0-0 di putaran pertama di Stadion Teladan. "Kami tahu Sriwijaya lawan yang kuat. Mereka tim yang solid dan jauh sejak tiga musim ini sudah terbentuk timnya. Namun, tim yang kuat juga punya kelemahan. Paling tidak, evaluasi pertemuan di putaran pertama bisa jadi masukan. Kami ingin meraih poin di tur ini, setelah tidak memetik poin penuh di dua laga home di putaran kedua (kalah dari Deltras dan menang lawan Persidafon)," ungkapnya.
Firman Utina dkk, lanjutnya juga dikenal punya pemain dengan skill individu yang baik. "Untuk itulah, kami mewaspadai semuanya. Mereka punya striker yang bagus. Di semua lini baik. Kami mau menang, tapi juga harus realistis. Seri hasil yang cukup bagus buat kami. Tapi tentu tak memungkinkan kami bisa memang. Ini sepakbola, apapun bisa terjadi," papar pelatih kepala PSMS musim lalu ini.
Suharto sendiri meliburkan skuadnya latihan Selasa (24/4) setelah menjalani dua partai home. Suharto bersama tim pelatih dan seluruh pemain PSMS, hanya melakukan aktivitas renang di Inna Dharma Deli Hotel Medan. “Agar mereka lebih relaks setelah bertanding. Dan bisa besoknya latihan lebih baik," pungkas pelatih berkepala plontos ini. (gk-38)
@goal.com
Sriwijaya FC Palembang Enggan Remehkan PSMS Medan
Sriwijaya FC Palembang enggan meremehkan kekuatan PSMS Medan yang akan mereka ladeni di stadion Gelora Jakabaring Palembang hari Sabtu (28/04) mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi, kepada Sriwijaya Post, ia menyatakan anak asuhnya tidak boleh meremehkan lawan dan harus bermain seperti biasa dengan determinasi tinggi.
"Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi, karena menganggap remeh lawan adalah bagian dari kelemahan kita sendiri, hal itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing," ujar Kas.
Ia berharap anak asuhnya tidak terlena dengan enam kemenangan beruntun yang mereka dapatkan. Ia meminta anak asuhnya terus memberikan tekanan kepada PSMS yang dikenal dengan permainan kerasnya. "Kita harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing," ujarnya.
@goal.com
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi, kepada Sriwijaya Post, ia menyatakan anak asuhnya tidak boleh meremehkan lawan dan harus bermain seperti biasa dengan determinasi tinggi.
"Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi, karena menganggap remeh lawan adalah bagian dari kelemahan kita sendiri, hal itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing," ujar Kas.
Ia berharap anak asuhnya tidak terlena dengan enam kemenangan beruntun yang mereka dapatkan. Ia meminta anak asuhnya terus memberikan tekanan kepada PSMS yang dikenal dengan permainan kerasnya. "Kita harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing," ujarnya.
@goal.com
AFC Berharap Dua PSSI Segera Bersatu
Task Force (satuan tugas) AFC mengharapkan PSSI resmi dan PSSI versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) bersatu agar permasalahan yang terjadi di sepak bola Tanah Air bisa terselesaikan. Hal tersebut disampaikan Sekjen PSSI, Tri Goestoro, usai melakukan pertemuan dengan Task Force AFC di Bukit Bintang, Kuala Lumpur.
Tri bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman menjadi perwakilan PSSI dalam pertemuan tersebut. Selain PSSI, Task Force AFC juga memanggil PSSI versi KPSI yang diwakilkan oleh Sekjen Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan.
"Kami belum bisa tarik kesimpulan tetapi yang bisa saya sampaikan, AFC sangat berkepentingan agar kita bisa bersatu kembali. Bukan hanya AFC, FIFA juga berharap kita bersatu karena Task Force AFC juga dibentuk oleh FIFA," kata Tri kepada wartawan di Kantor PSSI.
"Namun untuk sementara kita belum bisa publikasikan hasil pertemuan tersebut karena belum menjadi keputusan. Kami masih tukar-menukar pikiran dengan teman-teman di Task Force AFC," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Tri yakin akan tercapai solusi sehingga Indonesia terlepas dari sanksi. "Saya optimistis sebelum tanggal 15 Juni ada titik temu sehingga kita terhindar dari sanksi.
Ia juga menyatakan pertemuan tersebut baru merupakan pertemuan pertama. "Kemungkinan akan ada pertemuan berikutnya tetapi kita belum tahu jadwal selanjutnya. Kami akan menanti informasi selanjutnya," beber Tri.
Task Force AFC merupakan rekomendasi AFC kepada FIFA setelah AFC melakukan rapat Komite Eksekutif AFC pada 23 Maret lalu. Hal tersebut tertuang dalam surat Sekjen AFC Alex Soosay kepada Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 26 Maret lalu.
Anggota dari Task Force AFC ini diantaranya adalah Wakil Presiden AFC, HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC, Dato' Worawi Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, serta Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Task Force AFC bekerja untuk menyelesaikan persoalan asosiasi yang tak sah, yaitu kepengurusan PSSI versi KPSI, serta liga yang tak sah, Indonesia Super League (ISL). Jika tidak menemukan solusi, maka Indonesia terancam terkena sanksi 15 Juni mendatang.
@republika
Tri bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman menjadi perwakilan PSSI dalam pertemuan tersebut. Selain PSSI, Task Force AFC juga memanggil PSSI versi KPSI yang diwakilkan oleh Sekjen Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan.
"Kami belum bisa tarik kesimpulan tetapi yang bisa saya sampaikan, AFC sangat berkepentingan agar kita bisa bersatu kembali. Bukan hanya AFC, FIFA juga berharap kita bersatu karena Task Force AFC juga dibentuk oleh FIFA," kata Tri kepada wartawan di Kantor PSSI.
"Namun untuk sementara kita belum bisa publikasikan hasil pertemuan tersebut karena belum menjadi keputusan. Kami masih tukar-menukar pikiran dengan teman-teman di Task Force AFC," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Tri yakin akan tercapai solusi sehingga Indonesia terlepas dari sanksi. "Saya optimistis sebelum tanggal 15 Juni ada titik temu sehingga kita terhindar dari sanksi.
Ia juga menyatakan pertemuan tersebut baru merupakan pertemuan pertama. "Kemungkinan akan ada pertemuan berikutnya tetapi kita belum tahu jadwal selanjutnya. Kami akan menanti informasi selanjutnya," beber Tri.
Task Force AFC merupakan rekomendasi AFC kepada FIFA setelah AFC melakukan rapat Komite Eksekutif AFC pada 23 Maret lalu. Hal tersebut tertuang dalam surat Sekjen AFC Alex Soosay kepada Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 26 Maret lalu.
Anggota dari Task Force AFC ini diantaranya adalah Wakil Presiden AFC, HRH Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC, Dato' Worawi Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, serta Kepala Asosiasi Anggota dan Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Task Force AFC bekerja untuk menyelesaikan persoalan asosiasi yang tak sah, yaitu kepengurusan PSSI versi KPSI, serta liga yang tak sah, Indonesia Super League (ISL). Jika tidak menemukan solusi, maka Indonesia terancam terkena sanksi 15 Juni mendatang.
@republika
PSMS Medan Bawa 18 Pemain Ke Palembang
Tim Pelatih PSMS Medan membawa 18 pemain dalam lawatan tiga laga away yang dimulai di Palembang, kontra Sriwijaya (28/4) mendatang.
Kemudian, laga berikutnya melawan Persiba Balikpapan (4/5) dan Gresik United (8/5).
Hanya saja, jelang keberangkatan masih ada tiga pemain yang belum fit. Ketiganya adalah pemain sayap, Rahmad, Wawan Widiantoro dan Denny Rumba. Pada latihan terakhir di Stadion Teladan, Rabu sore (25/4), hanya kondisi Rahmad yang mulai membaik. Sedangkan, Wawan dan Denny Rumba kecil peluang diajak dalam lawatan ke Palembang.
Namun, Caretaker Pelatih Kepala PSMS, Suharto AD mengatakan masih melihat kondisi semua pemain sebelum berangkat Kamis pagi (26/4) dari Medan. Tentu dia berharap semua bisa berangkat, mengingat banyak partai yang harus dilalui dan ada beberapa pemain yang sudah mengantongi satu kartu kuning, di antaranya Anton Samba. Jika di Sriwijaya dia mendapatkan kartu kembali, maka di laga berikutnya harus absen.
Sejauh ini, hanya dua partai yang dilakoni PSMS dengan skuad komplit. Di putaran pertama melawan PSPS dan kini di putaran kedua lawan Sriwijaya tanpa akumulasi kartu. "Ini kesempatan tampil komplit tanpa akumulasi kartu. Saya inginnya semua bisa fit," ungkapnya.
Untuk itu, dia ingin Novi Handriawan dkk bermain lebih sabar melawan Sriwijaya, tanpa harus melupakan gaya PSMS. "Ciri khas rap-rap, keras ala anak Medan itu tetap kami usung. Asalkan dengan cara dan waktu yang tepat dan tidak merugikan tim. Selain itu juga, kami membekali pemain untuk tidak mudah terpancing provokasi lawan. Kami tidak ingin selepas dari Sriwijaya, partai berikutnya harus tampil timpang hanya gara-gara kartu kuning," ungkapnya.
Sementara itu, Denny Rumba mengakui cedera di kaki kanannya masih cukup mengganggu. "Ya terpaksa tidak ikut rombingan ke Palembang. Saya jaga mess saja sambil ikut terapi di RS Permata Bunda. Tadi, pas ikut latihan sore di Stadion Teladan, masih terasa nyeri dan sakit," ujarnya.
Denny mengalami cedera sejak di partai putaran kedua lawan Persija di Jakarta. Denny harus ditandu keluar setelah bertabrakan dengan Ismed Sofyan. Selepas itu, Denny harus absen di dua laga kandang melawan Deltras (19/4) dan Persidafon (23/4).
Denny berharap cederanya bisa segera sembuh dan menyusul teman-temannya ke laga berikutnya melawan Persiba dan Gresik. "Untuk lawan Sriwijaya kayaknya belum bisa. Mudah-mudan bisa lekas sembuh dan saya bisa menyusul kawan-kawan," ungkapnya mantan pemain PSIS tersebut. (gk-38)
@Goal.com
Rabu, 25 April 2012
Krisis Keuangan, Klub IPL Mengeluh
Krisis keuangan yang mendera klub-klub yang berada dalam naungan konsorsium Indonesia Primer League rupanya belum berakhir.
Lebih dari tiga bulan, kesebelasan tidak mampu menanggung pembiayaan operasional, seperti yang dialami Persema Malang.
Manajer Persema Asmuri, mengeluhkan ketidakjelasan kabar akan pencairan dana dukungan bagi klub dari konsorsium LPI.
"Dampaknya mengurangi semangat tim kan pemain menunggu-nunggu haknya. Akhirnya jadi masalah buat tim," ujar Asmuri kepada INILAH.COM, Rabu (25/4/2012).
Menurut Asmuri, Persema Malang telah mengalami 'krisisis' lebih dari 3 bulan terakhir. Akibatnya manajemen kesulitan membayar gaji pemain.Terhitung sejak Januari 2012, jajaran manajemen harus merogoh kocek sendiri untuk menalangi kebutuhan pribadi maupun tim.
Asmuri mengeluhkan ketidakjelasan kabar kapan dana dari konsorsium itu akan dicairkan. Padahal pihaknya untuk menggaji pemain dan operasional klub menggunakan dana pribadi.
"Di mana pun tim di dunia pasti akan mengeluh jika haknya belum dipenuhi," keluhnya lagi.
Asmuri menegaskan, lebih baik konsorsium IPL segera mengumumkan hal ini ke hadapan publik. Bahkan, mereka harus membubarkan kompetisi IPL dan segera melakukan rekonsiliasi dengan Indonesia Super League karena kompetisi binaan PT Liga Indonesia itu secara kasat mata lebih sehat dan kompetitif.
"Iya, nunggu-nunggu kan harus ada kepastian Situasinya gini, kalau ada bilang ada. Kalau tidak ada bilang aja tidak ada," tandasnya.
Selain Persema, tim-tim lain seperti Arema, Jakarta FC, Persitara dan Gresik United dikabarkan juga bernasib sama. Tim Divisi Utama Persipro Bondowoso United bahkan sudah mengundurkan diri dari Piala Indonesia yang diselenggarakan LPIS karena masalah serupa.
@inilah.com
Lebih dari tiga bulan, kesebelasan tidak mampu menanggung pembiayaan operasional, seperti yang dialami Persema Malang.
Manajer Persema Asmuri, mengeluhkan ketidakjelasan kabar akan pencairan dana dukungan bagi klub dari konsorsium LPI.
"Dampaknya mengurangi semangat tim kan pemain menunggu-nunggu haknya. Akhirnya jadi masalah buat tim," ujar Asmuri kepada INILAH.COM, Rabu (25/4/2012).
Menurut Asmuri, Persema Malang telah mengalami 'krisisis' lebih dari 3 bulan terakhir. Akibatnya manajemen kesulitan membayar gaji pemain.Terhitung sejak Januari 2012, jajaran manajemen harus merogoh kocek sendiri untuk menalangi kebutuhan pribadi maupun tim.
Asmuri mengeluhkan ketidakjelasan kabar kapan dana dari konsorsium itu akan dicairkan. Padahal pihaknya untuk menggaji pemain dan operasional klub menggunakan dana pribadi.
"Di mana pun tim di dunia pasti akan mengeluh jika haknya belum dipenuhi," keluhnya lagi.
Asmuri menegaskan, lebih baik konsorsium IPL segera mengumumkan hal ini ke hadapan publik. Bahkan, mereka harus membubarkan kompetisi IPL dan segera melakukan rekonsiliasi dengan Indonesia Super League karena kompetisi binaan PT Liga Indonesia itu secara kasat mata lebih sehat dan kompetitif.
"Iya, nunggu-nunggu kan harus ada kepastian Situasinya gini, kalau ada bilang ada. Kalau tidak ada bilang aja tidak ada," tandasnya.
Selain Persema, tim-tim lain seperti Arema, Jakarta FC, Persitara dan Gresik United dikabarkan juga bernasib sama. Tim Divisi Utama Persipro Bondowoso United bahkan sudah mengundurkan diri dari Piala Indonesia yang diselenggarakan LPIS karena masalah serupa.
@inilah.com
Riedl kantongi 40 calon pemain Timnas
Pelatih Timnas versi PSSI Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol, Alfred Riedl, mengaku telah mengantongi 40 calon pemain yang akan turun dalam pertandingan Piala AFF dan Piala Asia.
"Mayoritas adalan mantan pemain pemain AFF 2010 lalu. Ada sekitar 35 pemain dan lima pemain lainnya adalah pemain baru," kata Alfred Riedl di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Pelatih asal Austria itu ditunjuk PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti untuk
menyiapkan Timnas.
Bersama dengan dengan mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arief, dia memantau para pemain yang diincar ke daerah-daerah dan klub.
Mantan pelatih Timnas Merah Putih pada Piala AFF 2010 itu telah mendatangi klub Persib Bandung, Persija Jakarta, Pelita Jaya, dan Persela Lamongan.
Dia juga memantau laga antara Arema dan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Setelah Malang, rencananya akan ke Papua. Proses pemantauan akan terus kami lakukan sebelum proses seleksi di jalankan," kata Riedl.
Setelah mendapatkan pemain yang dibidik, jajaran pelatih akan melakukan seleksi sesuai dengan kebutuhan tim.
Rencananya jajaran.pelatih akan memilih 30 pemain untuk menjalani pelatihan nasional.(B016)
@antaranews
"Mayoritas adalan mantan pemain pemain AFF 2010 lalu. Ada sekitar 35 pemain dan lima pemain lainnya adalah pemain baru," kata Alfred Riedl di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Pelatih asal Austria itu ditunjuk PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti untuk
menyiapkan Timnas.
Bersama dengan dengan mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arief, dia memantau para pemain yang diincar ke daerah-daerah dan klub.
Mantan pelatih Timnas Merah Putih pada Piala AFF 2010 itu telah mendatangi klub Persib Bandung, Persija Jakarta, Pelita Jaya, dan Persela Lamongan.
Dia juga memantau laga antara Arema dan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Setelah Malang, rencananya akan ke Papua. Proses pemantauan akan terus kami lakukan sebelum proses seleksi di jalankan," kata Riedl.
Setelah mendapatkan pemain yang dibidik, jajaran pelatih akan melakukan seleksi sesuai dengan kebutuhan tim.
Rencananya jajaran.pelatih akan memilih 30 pemain untuk menjalani pelatihan nasional.(B016)
@antaranews
SFC Tetap All Out Saat Jamu PSMS Medan
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengatakan, PSMS Medan adalah tim yang solid.
Dengan kualitas merata di.semua lini, tim berjuluk Ayam Kinantan ini, bisa memberikan kejutan terhadap tim-tim lawan termasuk Sriwijaya FC.
Makanya menurut pelatih Kas Hartadi, Laskar Wong Kito harus menunjukkan cirinya khasnya dengan bermain penuh deteminasi.
"Kita harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing," jelas Kas Hartadi, Rabu (25/4/2012).
Pemain diingatkan untuk tidak menganggap remeh tim asuhan Suharto. Ponaryo Astaman dkk diminta bermain secara normal seperti biasa.
"Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi, karena menganggap remeh lawan adalah bagian dari kelemahan kita sendiri, hal itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing," jelas Kas.
@sripoku
Dengan kualitas merata di.semua lini, tim berjuluk Ayam Kinantan ini, bisa memberikan kejutan terhadap tim-tim lawan termasuk Sriwijaya FC.
Makanya menurut pelatih Kas Hartadi, Laskar Wong Kito harus menunjukkan cirinya khasnya dengan bermain penuh deteminasi.
"Kita harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing," jelas Kas Hartadi, Rabu (25/4/2012).
Pemain diingatkan untuk tidak menganggap remeh tim asuhan Suharto. Ponaryo Astaman dkk diminta bermain secara normal seperti biasa.
"Kita harus bermain normal seperti biasa dan jangan mudah terpancing emosi, karena menganggap remeh lawan adalah bagian dari kelemahan kita sendiri, hal itu harus dibuang jauh-jauh. Kita akan bermain all out seperti biasa dan melakukan pressing," jelas Kas.
@sripoku
Task Force AFC Tunda Pengumuman, Kubu La Nyalla Kian Optimis
Anggota Komite Eksekutif PSSI versi KLB Ancol, Dzamal Azis mengungkapkan bahwa AFC menunda pengumuman hasil pertemuan Task Force AFC dengan kedua kubu PSSI.
Task Force dibentuk AFC untuk menengahi konflik dualisme kepengurusan di tubuh PSSI, antara kubu Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Mattalitti.
Pada hari yang sama di Kuala Lumpur, Selasa (24/4/12), AFC memanggil dan memberikan kesempatan kepada kedua kubu untuk memberikan pemaparan konflik dari sudut pandang masing-masing.
La Nyalla mengklaim legalitas kubunya berdasarkan dukungan anggota PSSI, sementara Djohar meragukan legalitas anggota yang memberi mandat digelarnya KLB Ancol, 18 Maret lalu.
Pada saat bersamaan, kubu Djohar juga menggel Kongres Palangkaraya dan kedua kubu mengklaim dihadiri 2/3 total jumlah anggota PSSI.
"Kami punya perbandingan pesertanya, di KLB Ancol dengan Kongres Palangkaraya. Biar itu menjadi perbandingan untuk AFC. Kami sudah memberikan laporan kepada AFC seputar jalannya kompetisi ISL (PT Liga Indonesia). Sejauh ini laporan kami lebih lengkap (dari IPL)," terang Dzamal saat kunjungan ke Malang, Rabu (24/4/12).
"AFC menunda persidangan, meminta waktu kelanjutan dan seluruh dokumen dari Pak Nyalla diterima dan menjadi pertimbangan untuk sidang berikutnya," lanjutnya.
Dzamal juga mengungkapkan bahwa kubu Djohar, yang sebelumnya menolak KLB, justru kini mengupayakan KLB.
"Masalah ini menurut perkiraan kami tidak sampai Juni (sesuai tenggat waktu FIFA), Mei sudah bisa selesai. Justru mereka minta opsi untuk KLB lagi.
Mereka menemui AFC lebih dulu (dari undangan yang telah ditentukan)," pungkasnya.
@12pas
Task Force dibentuk AFC untuk menengahi konflik dualisme kepengurusan di tubuh PSSI, antara kubu Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Mattalitti.
Pada hari yang sama di Kuala Lumpur, Selasa (24/4/12), AFC memanggil dan memberikan kesempatan kepada kedua kubu untuk memberikan pemaparan konflik dari sudut pandang masing-masing.
La Nyalla mengklaim legalitas kubunya berdasarkan dukungan anggota PSSI, sementara Djohar meragukan legalitas anggota yang memberi mandat digelarnya KLB Ancol, 18 Maret lalu.
Pada saat bersamaan, kubu Djohar juga menggel Kongres Palangkaraya dan kedua kubu mengklaim dihadiri 2/3 total jumlah anggota PSSI.
"Kami punya perbandingan pesertanya, di KLB Ancol dengan Kongres Palangkaraya. Biar itu menjadi perbandingan untuk AFC. Kami sudah memberikan laporan kepada AFC seputar jalannya kompetisi ISL (PT Liga Indonesia). Sejauh ini laporan kami lebih lengkap (dari IPL)," terang Dzamal saat kunjungan ke Malang, Rabu (24/4/12).
"AFC menunda persidangan, meminta waktu kelanjutan dan seluruh dokumen dari Pak Nyalla diterima dan menjadi pertimbangan untuk sidang berikutnya," lanjutnya.
Dzamal juga mengungkapkan bahwa kubu Djohar, yang sebelumnya menolak KLB, justru kini mengupayakan KLB.
"Masalah ini menurut perkiraan kami tidak sampai Juni (sesuai tenggat waktu FIFA), Mei sudah bisa selesai. Justru mereka minta opsi untuk KLB lagi.
Mereka menemui AFC lebih dulu (dari undangan yang telah ditentukan)," pungkasnya.
@12pas
Besok Siang Skuad PSMS Medan akan Tiba di Palembang
Kamis (26/4/2012) sekitar pukul 14.00, PSMS Medan akan "menyerbu" Palembang. Mereka menginap di Hotel Anugerah untuk mempersiapkan diri menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) nanti.
"Diperkirakan mereka bertolak dari Medan Kamis pukul 9 pagi dan merapat ke Palembang sekitar pukul 14.00. Itu berdasarkan konfirmasi dari manajemen PSMS," jelas Liaison Oficer (LO) pertandingan, Taufik HD, Rabu (25/4/2012).
Menurut Taufik, PSMS akan membawa 18 pemain andalannya untuk menghadapi tuan rumah Laskar Wong Kito."PSMS membawa 18 pemain dan dijadwalkan akan latihan sekaligus menjajal lapangan pada Jumat pagi," jelas Taufik.
Sementara itu, seperti dilansir dari waspada online,.tiga pemain PSMS Medan, yakni Ramadhan Saputra,Zainal Anwar, dan Anton Samba, dipersiapkan khusus untuk mematikan pergerakan dua ujung tombak Sriwijaya FC, Hilton Moreira dan Keith Kayamba Gumbs. Sebab, pada 28 April mendatang, skuad Ayam Kinantan akan menghadapi Laskar Wong Kito dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Palembang.
Di samping ketiga pemain tersebut, Sasa Zecevic dan Novi Handriawan bersama Wawan Widiantoro/Denny Rumba, Ledi Utomo/Rahmad turut dipersiapkan guna meredam permainan tuan rumah.
Caretaker Pelatih PSMS, Suharto AD, mengatakan penerapan strategi itu dalam upaya menggagalkan ambisi klub pemuncak klasemen sementara itu meraup nilai penuh di hadapan pendukungnya sendiri.
“Setelah menang 1-0 atas Persidafon Dafonsoro di Stadion Teladan, Senin (23/4) lalu, seluruh pemain kita istirahatkan. Anton Samba cs hanya diberi waktu untuk berenang saja,” ujar Suharto, Selasa.
Suharto sendiri mengaku.Sriwijaya FC merupakan lawan tangguh, terlebih mereka tampil di kandang sendiri. Untuk itu, pihaknya tidak memasang target muluk-muluk dan cukup mencuri satu poin dari Ponaryo Astaman cs.
Pada putaran pertama di Stadion Teladan, PSMS hanya mampu bermain imbang 1-1. Saat itu, Sriwijaya tidak diperkuat Hilton Moreira. Namun, catatan khusus patut diberikan kepada Anton Samba yang sukses mematikan pergerakan Firman Utina sebagai playmaker, sehingga SFC kesulitan membobol gawang PSMS yang kala itu dikawal Markus Horison.
Rombongan 18 pemain PSMS akan bertolak ke Palembang pada Kamis (26/4) besok. Ke-18 pemain tersebut adalah Edi Kurnia, Alrian (kiper), Sasa Zecevic, Novi Handriawan, Wawan Widiantoro, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Anton Samba, Wiganda Pradika, Zainal Anwar, Zulkarnaen Alamsyah Nasution, Nastja Ceh, Shin Hyun Joon, Osas Saha, Ari Priatna, Yoseph Nico Malau, dan M Antoni.
@sripoku
"Diperkirakan mereka bertolak dari Medan Kamis pukul 9 pagi dan merapat ke Palembang sekitar pukul 14.00. Itu berdasarkan konfirmasi dari manajemen PSMS," jelas Liaison Oficer (LO) pertandingan, Taufik HD, Rabu (25/4/2012).
Menurut Taufik, PSMS akan membawa 18 pemain andalannya untuk menghadapi tuan rumah Laskar Wong Kito."PSMS membawa 18 pemain dan dijadwalkan akan latihan sekaligus menjajal lapangan pada Jumat pagi," jelas Taufik.
Sementara itu, seperti dilansir dari waspada online,.tiga pemain PSMS Medan, yakni Ramadhan Saputra,Zainal Anwar, dan Anton Samba, dipersiapkan khusus untuk mematikan pergerakan dua ujung tombak Sriwijaya FC, Hilton Moreira dan Keith Kayamba Gumbs. Sebab, pada 28 April mendatang, skuad Ayam Kinantan akan menghadapi Laskar Wong Kito dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Palembang.
Di samping ketiga pemain tersebut, Sasa Zecevic dan Novi Handriawan bersama Wawan Widiantoro/Denny Rumba, Ledi Utomo/Rahmad turut dipersiapkan guna meredam permainan tuan rumah.
Caretaker Pelatih PSMS, Suharto AD, mengatakan penerapan strategi itu dalam upaya menggagalkan ambisi klub pemuncak klasemen sementara itu meraup nilai penuh di hadapan pendukungnya sendiri.
“Setelah menang 1-0 atas Persidafon Dafonsoro di Stadion Teladan, Senin (23/4) lalu, seluruh pemain kita istirahatkan. Anton Samba cs hanya diberi waktu untuk berenang saja,” ujar Suharto, Selasa.
Suharto sendiri mengaku.Sriwijaya FC merupakan lawan tangguh, terlebih mereka tampil di kandang sendiri. Untuk itu, pihaknya tidak memasang target muluk-muluk dan cukup mencuri satu poin dari Ponaryo Astaman cs.
Pada putaran pertama di Stadion Teladan, PSMS hanya mampu bermain imbang 1-1. Saat itu, Sriwijaya tidak diperkuat Hilton Moreira. Namun, catatan khusus patut diberikan kepada Anton Samba yang sukses mematikan pergerakan Firman Utina sebagai playmaker, sehingga SFC kesulitan membobol gawang PSMS yang kala itu dikawal Markus Horison.
Rombongan 18 pemain PSMS akan bertolak ke Palembang pada Kamis (26/4) besok. Ke-18 pemain tersebut adalah Edi Kurnia, Alrian (kiper), Sasa Zecevic, Novi Handriawan, Wawan Widiantoro, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Anton Samba, Wiganda Pradika, Zainal Anwar, Zulkarnaen Alamsyah Nasution, Nastja Ceh, Shin Hyun Joon, Osas Saha, Ari Priatna, Yoseph Nico Malau, dan M Antoni.
@sripoku
September, PSSI La Nyalla Gelar Seleksi Timnas
Mantan Deputi Teknis Badan Tim Nasional, Iman Arief, membeberkan persiapan pembentukan timnas di bawah PSSI versi KLB Ancol.
Iman, bersama Komite Eksekutif PSSI, Dzamal Azis, dan Alfred Riedl, yang ditunjuk PSSI versi La Nyalla Mattalitti untuk menangani timnas Indonesia, mengunjungi Malang, Rabu (25/4/12).
"Kami ditugaskan Exco (Komite Eksekutif) untuk persiapan menghadapi AFF (November 2012) dan Piala Asia," ungkap Iman di kantor Malang Post.
"Salah satu agenda adalah membuat program kerja timnas optimal. Kami berkeliling Indonesia setiap 3-5 hari sekali. Mulai Persib, Persija, Pelita, Persela sekarang Arema, rencananya akan ke Papua juga," lanjutnya.
Timnas versi KLB Ancol ini rencananya akan memulai proses seleksi dalam lima bulan kedepan.
"Kami mencari lebih kurang 30 pemain dan sejumlah pemain lain untuk seleksi timnas. Insya Allah 1 september seleksi timnas mulai," pungkasnya.
Sementara itu, Dzamal mengungkapkan bahwa proses seleksi bisa dimulai lebih cepat.
"Puasa kan selesai sekitar 20 Agustus. Kalau memungkinkan ya kita gelar di akhir Agustus," paparnya.
@inilah.com
Iman, bersama Komite Eksekutif PSSI, Dzamal Azis, dan Alfred Riedl, yang ditunjuk PSSI versi La Nyalla Mattalitti untuk menangani timnas Indonesia, mengunjungi Malang, Rabu (25/4/12).
"Kami ditugaskan Exco (Komite Eksekutif) untuk persiapan menghadapi AFF (November 2012) dan Piala Asia," ungkap Iman di kantor Malang Post.
"Salah satu agenda adalah membuat program kerja timnas optimal. Kami berkeliling Indonesia setiap 3-5 hari sekali. Mulai Persib, Persija, Pelita, Persela sekarang Arema, rencananya akan ke Papua juga," lanjutnya.
Timnas versi KLB Ancol ini rencananya akan memulai proses seleksi dalam lima bulan kedepan.
"Kami mencari lebih kurang 30 pemain dan sejumlah pemain lain untuk seleksi timnas. Insya Allah 1 september seleksi timnas mulai," pungkasnya.
Sementara itu, Dzamal mengungkapkan bahwa proses seleksi bisa dimulai lebih cepat.
"Puasa kan selesai sekitar 20 Agustus. Kalau memungkinkan ya kita gelar di akhir Agustus," paparnya.
@inilah.com
Keluarga Datang, Menjadi Spirit Ganda Bek SFC, Jamie Coyne Lawan PSMS
Defender anyar Sriwijaya FC, Jamie Coyne bakal mendapat spirit ganda ketika hadapi PSMS Medan. Pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4) nanti, pemain asal Australia ini mendapatkan support langsung dari keluarganya.
Pemain kelahiran Sydney, Australia, 2 Januari 1981 kemarin sudah bersatu dengan sang isteri Tanja Spasojevic dan putranya, Lucas. “Istri dan anak saya baru tiba di Palembang hari ini (kemarin, red). Sekarang saya ajak jalan-jalan lihat suasana Palembang,” kata Jamie Coyne saat ditemui di Palembang Square (PS) Mall, kemarin (24/4).
Praktis, hadirnya istri dan anaknya bakal menjadi spirit ganda bagi Jamie. Namun, meski demikian mantan pemain Perth Glory itu belum bisa memastikan, apakah akan memboyong keluarganya ke Palembang.
“Lihat situasi dulu,” imbuhnya.
Jamie Coyne sendiri merupakan pemain teranyar yang dimiliki Sriwijaya saat ini. Mantan pemain Sydney FC itu bergabung sejak putaran kedua ISL musim ini. Jamie sendiri sudah menjalani tiga laga bersama Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC).
Meski baru bergabung,.pemain berpostur 187 cm itu cepat beradaptasi dengan pemain Sriwijaya lainnya. Itu dibuktikan, selama menjalani tiga laga kandang, Sriwijaya belum pernah kebobolan. Menang 1-0 atas tuan rumah Deltras Sidoarjo, (24/4), kemudian menang 1-0 atas
Persisam Putra Samarinda, (18/4). Terakhir, tim juara double winner 2007 itu mampu menang 1-0 atas tuan rumah Mitra Kukar, (22/4).
Bahkan, dengan hasil itu, membuat Sriwijaya bertahan di puncak klasemen
sementara ISL musim ini dengan koleksi 45 poin dari 20 laga yang dijalani. Hasil itu sekaligus memecahkan rekor Sriwijaya sepanjang masa dengan meraup 9 poin di tiga laga away. (gsm/jpnn)
BIOFILE
Nama: Michael James Coyne
TTL: Sydney, Australia, 2
Januari 1981
Tinggi: 187 cm
Nomor: 3
Posisi: Center bek
Karir junior:
-Perth SC
Karir senior:
1998–1999 West Ham United
2000–2002 Perth SC
2002–2004 Perth Glory
2004–2005 ADO Den Haag
2005–2011 Perth Glory
2011–2012 Sydney
2012– Sriwijaya
@sumeks
Pemain kelahiran Sydney, Australia, 2 Januari 1981 kemarin sudah bersatu dengan sang isteri Tanja Spasojevic dan putranya, Lucas. “Istri dan anak saya baru tiba di Palembang hari ini (kemarin, red). Sekarang saya ajak jalan-jalan lihat suasana Palembang,” kata Jamie Coyne saat ditemui di Palembang Square (PS) Mall, kemarin (24/4).
Praktis, hadirnya istri dan anaknya bakal menjadi spirit ganda bagi Jamie. Namun, meski demikian mantan pemain Perth Glory itu belum bisa memastikan, apakah akan memboyong keluarganya ke Palembang.
“Lihat situasi dulu,” imbuhnya.
Jamie Coyne sendiri merupakan pemain teranyar yang dimiliki Sriwijaya saat ini. Mantan pemain Sydney FC itu bergabung sejak putaran kedua ISL musim ini. Jamie sendiri sudah menjalani tiga laga bersama Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC).
Meski baru bergabung,.pemain berpostur 187 cm itu cepat beradaptasi dengan pemain Sriwijaya lainnya. Itu dibuktikan, selama menjalani tiga laga kandang, Sriwijaya belum pernah kebobolan. Menang 1-0 atas tuan rumah Deltras Sidoarjo, (24/4), kemudian menang 1-0 atas
Persisam Putra Samarinda, (18/4). Terakhir, tim juara double winner 2007 itu mampu menang 1-0 atas tuan rumah Mitra Kukar, (22/4).
Bahkan, dengan hasil itu, membuat Sriwijaya bertahan di puncak klasemen
sementara ISL musim ini dengan koleksi 45 poin dari 20 laga yang dijalani. Hasil itu sekaligus memecahkan rekor Sriwijaya sepanjang masa dengan meraup 9 poin di tiga laga away. (gsm/jpnn)
BIOFILE
Nama: Michael James Coyne
TTL: Sydney, Australia, 2
Januari 1981
Tinggi: 187 cm
Nomor: 3
Posisi: Center bek
Karir junior:
-Perth SC
Karir senior:
1998–1999 West Ham United
2000–2002 Perth SC
2002–2004 Perth Glory
2004–2005 ADO Den Haag
2005–2011 Perth Glory
2011–2012 Sydney
2012– Sriwijaya
@sumeks
Jamie Coyne Boyong Keluarga Ke Palembang
tiga pekan berada di kota Palembang, Jamie Coyne sudah merasa kerasan. Ia memboyong anak-istrinya yang tiba di kota pempek pada Selasa (24/4/2012) pagi. Sang istri Tanja dan Lucas, anaknya langsung diajak jalan-jalan dan shopping di mall Palembang Square (PS).
"Baru tadi pagi datang, ini langsung keliling mall, jalan-jalan sekalian belanja keperluan Lucas," jelas Jamie.Coyne.
Jamie sempat berkeliling di lantai dasar, kemudian naik ke Lt I dan II mencari perlengkapan anaknya Lucas yang baru berusia 7 bulan.
Jamie yang mengenakan kaos berwarna abu-abu seragam dengan sang istri Tanja yang juga mengenakan baju kaos abu-abu bergaris-garis. Jamie tampak sibuk mendorong troli yang berisi belanjaan, sementara Tanja mendorong kereta bayi dan Lucas tampak tersenyum lucu melihat suasana Mall PS.
Beberapa pengunjung yang tahu dan sadar bahwa ada pemain Sriwijaya FC langsung meminta foto bareng. Jamie dengan senang melayani para fans-nya, sementara sang istri tampak tersenyum sembari mengawasi sang suami. Dia tidak menyangka jika Jamie begitu cepat dikenal di Palembang.
Sementara itu, Jamie sendiri.mengakui, shopping menemani anak istrinya ke
Mall adalah bagian dari refreshing dan menikmati kota Palembang tempat tinggalnya kini.
@sripoku
"Baru tadi pagi datang, ini langsung keliling mall, jalan-jalan sekalian belanja keperluan Lucas," jelas Jamie.Coyne.
Jamie sempat berkeliling di lantai dasar, kemudian naik ke Lt I dan II mencari perlengkapan anaknya Lucas yang baru berusia 7 bulan.
Jamie yang mengenakan kaos berwarna abu-abu seragam dengan sang istri Tanja yang juga mengenakan baju kaos abu-abu bergaris-garis. Jamie tampak sibuk mendorong troli yang berisi belanjaan, sementara Tanja mendorong kereta bayi dan Lucas tampak tersenyum lucu melihat suasana Mall PS.
Beberapa pengunjung yang tahu dan sadar bahwa ada pemain Sriwijaya FC langsung meminta foto bareng. Jamie dengan senang melayani para fans-nya, sementara sang istri tampak tersenyum sembari mengawasi sang suami. Dia tidak menyangka jika Jamie begitu cepat dikenal di Palembang.
Sementara itu, Jamie sendiri.mengakui, shopping menemani anak istrinya ke
Mall adalah bagian dari refreshing dan menikmati kota Palembang tempat tinggalnya kini.
@sripoku
Selasa, 24 April 2012
Djohar Akui Penunjukan Ramadhan Pohan Karena Politik
PSSI pimpinan Djohar Arifin menunjuk politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan sebagai manajer timnas yang akan berlaga di turnamen Al-Nakbah di Palestina.
Djohar mengaku pemilihan itu memang didasari unsur politik.
Menurutnya, pemilihan tersebut telah sesuai dengan keputusan rapat komite eksekutif. Namun dia memastikan manajer yang ditunjuk tidak akan memegang posisi tersebut secara permanent, melainkan hanya per even.
Djohar juga menjelaskan bahwa turnamen Al-Nakbah adalah salah satu usaha Palestina menuju kemerdekaan. Rakyat Palestina, kata Djohar, mengharapkan dukungan semua kalangan termasuk PSSI.
“Untuk itulah komite eksekutif menunjuk salah seorang pengurus yang mengerti politik membawa tim ke Palestina. Jadi penunjukkan Ramadhan Pohan bukan asal-asalan,” kata Djohar, melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (24/4/2012).
Dalam struktur PSSI, Ramadhan menjabat Ketua Harian Fair Play.
Djohar sendiri saat ini tengah berada di Kuala Lumpur untuk bertemu tim task force FIFA dan AFC yang dibentuk untuk menangani konflik di tubuh PSSI.
(fit )
@12paz
Djohar mengaku pemilihan itu memang didasari unsur politik.
Menurutnya, pemilihan tersebut telah sesuai dengan keputusan rapat komite eksekutif. Namun dia memastikan manajer yang ditunjuk tidak akan memegang posisi tersebut secara permanent, melainkan hanya per even.
Djohar juga menjelaskan bahwa turnamen Al-Nakbah adalah salah satu usaha Palestina menuju kemerdekaan. Rakyat Palestina, kata Djohar, mengharapkan dukungan semua kalangan termasuk PSSI.
“Untuk itulah komite eksekutif menunjuk salah seorang pengurus yang mengerti politik membawa tim ke Palestina. Jadi penunjukkan Ramadhan Pohan bukan asal-asalan,” kata Djohar, melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (24/4/2012).
Dalam struktur PSSI, Ramadhan menjabat Ketua Harian Fair Play.
Djohar sendiri saat ini tengah berada di Kuala Lumpur untuk bertemu tim task force FIFA dan AFC yang dibentuk untuk menangani konflik di tubuh PSSI.
(fit )
@12paz
Jupe Di Plot Pelatih Sriwijaya FC Sebagai Gelandang
Masuknya Jamie Coyne di tim Sriwijaya FC membuat persaingan lini belakang menjadi lebih ketat, terutama bagi Achmad Jufrianto yang posisinya selama ini diambil oleh Jamie Coyne, namun Jufrianto menegaskan siap bersaing untuk memperebutkan posisinya kembali.
Pelatih kepala Sriwijaya FC Kashartadi mengatakan ada kesempatan bagi Jufrianto untuk menjadi starter jika
Jamie Coyne cidera atau terkena akumulasi kartu, namun Kashartadi juga menyiapkan posisi baru untuk Jufrianto yaitu di dorong ke lini tengah.
“Masuknya Jamie membuat saya punya banyak pilihan di belakang. Jamie memang mengisi posisi yang selama ini ditempati Jufrianto, karena itu saya juga siapkan posisi baru untuk Jufrianto yaitu di dorong lebih ke tengah di posisi Ponaryo Astaman atau Firman Utina.
Jadi Jufrianto bisa mengisi posisi Jamie Coyne, Firman Utina atau juga Ponaryo Astaman tergantung situasi dan kebutuhan” ujar Kashartadi, usai memberikan latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring , Selasa (24/04)
Kashartadi mengatakan posisi baru Jufrianto ini akan diasah dalam latihan, jik sewaktu-waktu, Sriwijaya FC membutuhkan pemain di lini tengah, Jufrianto juga bisa difungsikan.” Jadi Jufrianto tidak akan terpaku hanya di belakang, kita akan fungsikan Jufrianto juga di lini tengah tergantung kebutuhan dalam pertandingan,” katanya.
Kashartadi yakin Jufrianto.tidak akan canggung dengan posisi barunya di lini tengah.” Dengan begini Jufrianto akan
punya kesempatan lebih banyak untuk diturunkan dan dia bisa kita turunkan di belakang atau lini tengah,” ujar Kas sekali lagi. (Hensyi Fitriansyah)
@buanasumsel
Pelatih kepala Sriwijaya FC Kashartadi mengatakan ada kesempatan bagi Jufrianto untuk menjadi starter jika
Jamie Coyne cidera atau terkena akumulasi kartu, namun Kashartadi juga menyiapkan posisi baru untuk Jufrianto yaitu di dorong ke lini tengah.
“Masuknya Jamie membuat saya punya banyak pilihan di belakang. Jamie memang mengisi posisi yang selama ini ditempati Jufrianto, karena itu saya juga siapkan posisi baru untuk Jufrianto yaitu di dorong lebih ke tengah di posisi Ponaryo Astaman atau Firman Utina.
Jadi Jufrianto bisa mengisi posisi Jamie Coyne, Firman Utina atau juga Ponaryo Astaman tergantung situasi dan kebutuhan” ujar Kashartadi, usai memberikan latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring , Selasa (24/04)
Kashartadi mengatakan posisi baru Jufrianto ini akan diasah dalam latihan, jik sewaktu-waktu, Sriwijaya FC membutuhkan pemain di lini tengah, Jufrianto juga bisa difungsikan.” Jadi Jufrianto tidak akan terpaku hanya di belakang, kita akan fungsikan Jufrianto juga di lini tengah tergantung kebutuhan dalam pertandingan,” katanya.
Kashartadi yakin Jufrianto.tidak akan canggung dengan posisi barunya di lini tengah.” Dengan begini Jufrianto akan
punya kesempatan lebih banyak untuk diturunkan dan dia bisa kita turunkan di belakang atau lini tengah,” ujar Kas sekali lagi. (Hensyi Fitriansyah)
@buanasumsel
Jamie Coyne: Wong Palembang Ramah-Ramah
Pemain anyar Sriwijaya FC yang direkrut pada putaran kedua ini, Jamie Coyne memutuskan untuk mengajak istri (Tanja) dan anaknya (Lucas) untuk tinggal di Palembang sampai akhir musim.
"Ya memang anak dan isri saya sudah berada di Palembang sekarang dan tinggal bersama saya di Hotel Swarna Dwipa. Rencananya mereka akan berada sampai kompetisi di putaran kedua ini berakhir, baru setelah itu kita akan pulang bersama-sama untuk menjalani liburan," katanya usai latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Selasa (24/4/2012).
Bahkan pemain asal Australia ini kedapatan sedang mengajak istri dan anaknya berbelanja pada sebuah mall di Kota Palembang, sebelum melakukan latihan bersama pemain lainnya di GSJ.
Dirinya mengaku cukup banyak mendapatkan sorotan dari pengunjung mall lainnya yang terus memperhatikan ia bersama istrinya.
"Ya memang cukup ramai yang melihat ke saya dan saya menganggapnya suatu hal yang biasa, lagipula masyarakat Palembang cukup ramah," ujar mantan pemain Sidney FC ini.
Biodata:
Nama: Michael Jamie Coyne
TTL: Sydney, Australia, 2 Januari 1981
Postur: 187 cm/80kg
Istri: Tanja (27)
Anak: Lucas (1)
Posisi: Belakang
1998-1999 West Ham United
2000-2002 Perth SC
2002-2004 Perth Glory
2004-2005 ADO Den Haag
2005-2011 Perth Glory
2011-2012 Sydney FC
2012-? Sriwijaya FC
"Ya memang anak dan isri saya sudah berada di Palembang sekarang dan tinggal bersama saya di Hotel Swarna Dwipa. Rencananya mereka akan berada sampai kompetisi di putaran kedua ini berakhir, baru setelah itu kita akan pulang bersama-sama untuk menjalani liburan," katanya usai latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Selasa (24/4/2012).
Bahkan pemain asal Australia ini kedapatan sedang mengajak istri dan anaknya berbelanja pada sebuah mall di Kota Palembang, sebelum melakukan latihan bersama pemain lainnya di GSJ.
Dirinya mengaku cukup banyak mendapatkan sorotan dari pengunjung mall lainnya yang terus memperhatikan ia bersama istrinya.
"Ya memang cukup ramai yang melihat ke saya dan saya menganggapnya suatu hal yang biasa, lagipula masyarakat Palembang cukup ramah," ujar mantan pemain Sidney FC ini.
Biodata:
Nama: Michael Jamie Coyne
TTL: Sydney, Australia, 2 Januari 1981
Postur: 187 cm/80kg
Istri: Tanja (27)
Anak: Lucas (1)
Posisi: Belakang
1998-1999 West Ham United
2000-2002 Perth SC
2002-2004 Perth Glory
2004-2005 ADO Den Haag
2005-2011 Perth Glory
2011-2012 Sydney FC
2012-? Sriwijaya FC
Kas: Kekompakan Kunci Sukses Sriwijaya FC Raih 9 Poin Tandang
Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi tidak menyangka bahwa timnya akan meraup sembilan poin pada tiga laga perdana pada putaran kedua ini.
"Saya tidak menyangka tim bakalan bisa menang saat melawan Mitra Kukar (22/4) kemarin. Setelah berhasil meraih enam poin saat melawan Deltras (13/4) dan Persisam (18/4) lalu, sebenarnya saya hanya menargetkan imbang melawan Mitra Kukar dan membawa pulang tujuh poin saja," katanya, Selasa (24/4/2012).
Pelatih asal Solo ini mengaku bahwa sebetulnya dirinya tidak menargetkan untuk meraih sembilan point pada tiga pertandingan perdana kemarin.
Namun kenyataan berbeda, justru para pemain bisa mengatasi tekanan tersebut dan berhasil mencuri point penuh.
"Lawan Mitra Kukar kemarin merupakan laga yang berat, mengingat di sana banyak pemain bintang. Beruntung berkat kerja keras semua pemain, kita bisa membawa sembilan point pada tur kali ini," kata mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian itu.
Menurutnya, kunci keberhasilan SFC bisa memenangkan banyak laga baik di kandang maupun di tandang, adalah kekompakkan tim yang terjalin dari kebersamaan para pemain, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Terutama adalah suasana yang kondusif sehingga pemain merasa tanpa beban, namun tetap menunjukkan permainan yang agresif dan ngotot untuk memenangkan setiap
pertandingan.
"Kemudian pula, saya pikir metal pemain ini sudah memiliki mental juara, meskipun bermain di kadang lawan namun pola permainannya seperti bermain di kandang sendiri," pungkas suami dari Sri Hastuti ini.
@sripoku
"Saya tidak menyangka tim bakalan bisa menang saat melawan Mitra Kukar (22/4) kemarin. Setelah berhasil meraih enam poin saat melawan Deltras (13/4) dan Persisam (18/4) lalu, sebenarnya saya hanya menargetkan imbang melawan Mitra Kukar dan membawa pulang tujuh poin saja," katanya, Selasa (24/4/2012).
Pelatih asal Solo ini mengaku bahwa sebetulnya dirinya tidak menargetkan untuk meraih sembilan point pada tiga pertandingan perdana kemarin.
Namun kenyataan berbeda, justru para pemain bisa mengatasi tekanan tersebut dan berhasil mencuri point penuh.
"Lawan Mitra Kukar kemarin merupakan laga yang berat, mengingat di sana banyak pemain bintang. Beruntung berkat kerja keras semua pemain, kita bisa membawa sembilan point pada tur kali ini," kata mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian itu.
Menurutnya, kunci keberhasilan SFC bisa memenangkan banyak laga baik di kandang maupun di tandang, adalah kekompakkan tim yang terjalin dari kebersamaan para pemain, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Terutama adalah suasana yang kondusif sehingga pemain merasa tanpa beban, namun tetap menunjukkan permainan yang agresif dan ngotot untuk memenangkan setiap
pertandingan.
"Kemudian pula, saya pikir metal pemain ini sudah memiliki mental juara, meskipun bermain di kadang lawan namun pola permainannya seperti bermain di kandang sendiri," pungkas suami dari Sri Hastuti ini.
@sripoku
Derby Andalas : Sriwijaya FC Waspadai Ancaman Osas
Mental Sriwijaya FC saat ini sedang diatas angin. Setelah sukses memenangi tiga laga away di putaran dua Indonesia Super League (ISL). Namun, itu tak lantas membuat Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) jemawa.
Skuadra Kas Hartadi tetap fokus pada laga yang bakal dihadapi. Termasuk melawan PSMS Medan, Sabtu (28/4) nanti.
Bahkan, menghadapi PSMS Medan, Ponaryo Astaman dkk melakukan persiapan lebih matang dibandingkan sebelumnya. Tak hanya itu, tim juara double winner 2007 itu juga bakal mewaspadai beberapa pemain bintang yang dimiliki Ayam Kinantan (julukan PSMS). Termasuk, striker andalannya, Osas Marvelous Ikpefua.
“Besok Sore (sore ini, red) kami akan mulai latihan persiapan lawan PSMS. Saya melihat beberapa pertandingan dan pengalaman pada putaran pertama, anak-anak wajib mewaspadai pemain depannya, Osas (Marvelous Ikpefua),” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (23/4).
Kas (sapaan Kas Hartadi) patut mewaspadai pergerakan pemain kelahiran Nigeria, 8 Oktober 1986 itu.
Sebab, Osas sendiri merupakan striker yang mempunyai skill di atas rata-rata. Seperti pemain Afrika lainnya, Osas memiliki kecepatan dan penguasaan
bola yang kokoh.
Tak hanya itu, mantan pemain PSAP Sigli itu jugatermasuk lumbung gol Ayam Kinantan. Terbukti, sepanjang musim ini, Osas telah mengumpulkan 11 gol untuk PSMS. Gol terakhir Osas dibukukan ketika melawan Persidafon Dafonsoro, kemarin (23/4) lewat tendangan penalti.
Gol tunggal yang dilesakan Osas sekaligus membawa PSMS memenangi pertandingan. Dengan skor akhir 1-0 di Stadion Teladan Medan pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Tak hanya untuk PSMS saja, bersama PSAP musim 2010-2011 lalu, Osas juga telah mengoleksi 29 gol ketika bermain di Liga Ti—Phone. Bersama PSDS Deli Serdang, Osas telah membukukan 12 gol.
“Namun, kami tak boleh hanya fokus pada Osas saja. Pemain yang masuk pertahanan kami harus dihadang. Sebab, pemain lain juga berbahaya dan mengancam gawang kami,” pungkas mantan pelatih SYSA Muba itu. (gsm)
@sumeks
Skuadra Kas Hartadi tetap fokus pada laga yang bakal dihadapi. Termasuk melawan PSMS Medan, Sabtu (28/4) nanti.
Bahkan, menghadapi PSMS Medan, Ponaryo Astaman dkk melakukan persiapan lebih matang dibandingkan sebelumnya. Tak hanya itu, tim juara double winner 2007 itu juga bakal mewaspadai beberapa pemain bintang yang dimiliki Ayam Kinantan (julukan PSMS). Termasuk, striker andalannya, Osas Marvelous Ikpefua.
“Besok Sore (sore ini, red) kami akan mulai latihan persiapan lawan PSMS. Saya melihat beberapa pertandingan dan pengalaman pada putaran pertama, anak-anak wajib mewaspadai pemain depannya, Osas (Marvelous Ikpefua),” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (23/4).
Kas (sapaan Kas Hartadi) patut mewaspadai pergerakan pemain kelahiran Nigeria, 8 Oktober 1986 itu.
Sebab, Osas sendiri merupakan striker yang mempunyai skill di atas rata-rata. Seperti pemain Afrika lainnya, Osas memiliki kecepatan dan penguasaan
bola yang kokoh.
Tak hanya itu, mantan pemain PSAP Sigli itu jugatermasuk lumbung gol Ayam Kinantan. Terbukti, sepanjang musim ini, Osas telah mengumpulkan 11 gol untuk PSMS. Gol terakhir Osas dibukukan ketika melawan Persidafon Dafonsoro, kemarin (23/4) lewat tendangan penalti.
Gol tunggal yang dilesakan Osas sekaligus membawa PSMS memenangi pertandingan. Dengan skor akhir 1-0 di Stadion Teladan Medan pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Tak hanya untuk PSMS saja, bersama PSAP musim 2010-2011 lalu, Osas juga telah mengoleksi 29 gol ketika bermain di Liga Ti—Phone. Bersama PSDS Deli Serdang, Osas telah membukukan 12 gol.
“Namun, kami tak boleh hanya fokus pada Osas saja. Pemain yang masuk pertahanan kami harus dihadang. Sebab, pemain lain juga berbahaya dan mengancam gawang kami,” pungkas mantan pelatih SYSA Muba itu. (gsm)
@sumeks
La Nyalla: Bulan Depan Kisruh Sepakbola Indonesia Berakhir
Ketua Umum PSSI hasil KLB di Hotel Mercure, Ancol, La Nyalla Mattalitti, optimis konflik sepakbola Indonesia akan segera berakhir, setelah dua kubu PSSI bertemu dengan tim Task Force AFC di Hotel Ritz Carlton, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/4/2012) siang.
Paling tidak menurut La Nyalla, pada bulan Mei 2012 mendatang, masalah ini akan selesai. "Insya Allah semua beres pertengahan Mei," katanya optimis dalam pesan singkatnya, Selasa (24/4/2012).
Ia pun mengungkapkan bahwa pertemuan tim Task Force AFC dengan kedua delegasinya berjalan lancar. Joko Driyono dan Hinca Pandjaitan selaku delegasi PSSI La Nyalla Mattalitti diberikan kesempatan seluas-luasnya melakukan penjelasan secara komprehensif dan menyerahkan seluruh data yang dikompilasi selama ini.
Dalam pertemuan itu pula, pihaknya juga menyerahkan dokumen dan berkas hasil KLB Ancol 18 Maret 2012 lalu, termasuk keabsahan pemilik suara yang hadir. Alhasil, tim Task Force menerima penyerahan dokumen tersebut. "Semua data KLB tidak bisa ditolak oleh AFC," tandasnya.
@tribunnews
Paling tidak menurut La Nyalla, pada bulan Mei 2012 mendatang, masalah ini akan selesai. "Insya Allah semua beres pertengahan Mei," katanya optimis dalam pesan singkatnya, Selasa (24/4/2012).
Ia pun mengungkapkan bahwa pertemuan tim Task Force AFC dengan kedua delegasinya berjalan lancar. Joko Driyono dan Hinca Pandjaitan selaku delegasi PSSI La Nyalla Mattalitti diberikan kesempatan seluas-luasnya melakukan penjelasan secara komprehensif dan menyerahkan seluruh data yang dikompilasi selama ini.
Dalam pertemuan itu pula, pihaknya juga menyerahkan dokumen dan berkas hasil KLB Ancol 18 Maret 2012 lalu, termasuk keabsahan pemilik suara yang hadir. Alhasil, tim Task Force menerima penyerahan dokumen tersebut. "Semua data KLB tidak bisa ditolak oleh AFC," tandasnya.
@tribunnews
Ferry Rotinsulu : Jangan Takabur
Kiper Ferry Rotinsulu menyatakan, Sriwijaya FC tidak ingin membicarakan banyak hal tentang perburuan gelar Indonesian Super League (ISL). Sebab, ia menganggap belum saatnya karena mereka masih SFC masih menyimpan 14 pertandingan lagi.
"Jika terus menganggap SFC sudah juara, maka yang ada kita akan menjadi takabur. Itu sangat tidak baik. Yang harus dilakukan kini, bagaimana kami meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan dan tidak kebobolan," jelas Ferry, Selasa (24/4/2012).
Menurut pria asal Palu ini, hasil clean sheet atau tanpa kebobolan yang diraih SFC merupakan hasil kerja keras semua tim. Bukan hanya karena dirinya ataupun beberapa pemain saja.
Tetapi semua pemain yang diturunkan bekerja keras dan membawa SFC meraih hasil terbaik.
"Ini kerja tim, hasil dari.permainan koletivitas, sehingga kami bisa meraih clean sheet," jelasnya.
@sripoku
"Jika terus menganggap SFC sudah juara, maka yang ada kita akan menjadi takabur. Itu sangat tidak baik. Yang harus dilakukan kini, bagaimana kami meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan dan tidak kebobolan," jelas Ferry, Selasa (24/4/2012).
Menurut pria asal Palu ini, hasil clean sheet atau tanpa kebobolan yang diraih SFC merupakan hasil kerja keras semua tim. Bukan hanya karena dirinya ataupun beberapa pemain saja.
Tetapi semua pemain yang diturunkan bekerja keras dan membawa SFC meraih hasil terbaik.
"Ini kerja tim, hasil dari.permainan koletivitas, sehingga kami bisa meraih clean sheet," jelasnya.
@sripoku
Papa Gumbs CS Latihan Ringan plus Games Kecil
Pasca meraup sembilan poin dari tiga pertandingan tandang (Deltras, Persisam, Mitra Kukar), kini skuad Sriwijaya FC kembali fokus menjalani latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (24/4/2012).
Pantauan Sripoku.com terlihat para pemain inti yang bertanding melawan Mitra Kukar (22/4/2012) kemarin, hanya melakukan latihan ringan saja. Sementara pemain pelapis yang tidak diturunkan menjalani latihan berupa games kecil seperempat lapangan.
Latihan ini dalam rangka persiapann SFC untuk menghadapi laga selanjutnya yang akan bertemu PSMS Medan pada Sabtu (28/4/2012) mendatang.
@sripoku
Pantauan Sripoku.com terlihat para pemain inti yang bertanding melawan Mitra Kukar (22/4/2012) kemarin, hanya melakukan latihan ringan saja. Sementara pemain pelapis yang tidak diturunkan menjalani latihan berupa games kecil seperempat lapangan.
Latihan ini dalam rangka persiapann SFC untuk menghadapi laga selanjutnya yang akan bertemu PSMS Medan pada Sabtu (28/4/2012) mendatang.
@sripoku
President Sriwijaya FC Janjikan Bonus Besar
Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex menyatakan, tidak merekrut pemain baru dan akan memaksimalkan pemain-pemain yang ada. Sebab kualitas pemain yang ada sudah cukup memadai untuk mengaruhi kompetisi ISL hingga akhir musim.
"Kita tidak akan merekrut pemain kembali, mengingat tim yang ada saat ini sudah cukup bagus," katanya ketika dihubungi Sripo, Senin (23/4/2012).
Menurut dia, skuad yang dimiliki SFC kini yang terbaik, dibandingkan musim sebelumya. Bisa dikatakan kualitas pemain inti dan pemain cadangannya sama baiknya. Makanya, diharapkan SFC mampu meraih gelar juara ISL pada musim ini.
"Ini terbukti dengan beberapa pertandingan terakhir SFC bisa meraih tiga kemenangan tandang, dan juga berhasil membukukan rekor tidak pernah kalah dalam 10 laga terakhir secara beruntun.
Saya selaku manajemen tentu akan mengapresiasinya pemberian bonus, yang jumlahnya tentu tidak akan berkurang dari nominal yang telah diterima sebelumnya," janji Dodi.
Dikatakan Dodi, yang justru membuat publik Sumatera Selatan semakin bangga dengan SFC adalah ketika prestasi ini diraih dalam keadaan tidak ditunjang lagi dengan APBD.
"Prestasi SFC ini bukan hanya menang-menang saja, melainkan hal yang lebih besar yang layak menjadi sorotan ketika kita berhasil meraih prestasi tanpa menggunakan lagi uang rakyat seperserpun," katanya.
Padahal pada awalnya, Dodi berujar sempat pesimis SFC bisa meraih prestasi yang bagus tanpa adanya tunjangan dana APBD.
Namun kini dirinya beryukur SFC bisa berprestasi meski tanpa bantuan dana APBD."Tentunya apabila kita juara di musim ini, tentu akan menjadi rekor yang sangat luar biasa," tandasnya.
@sripoku
"Kita tidak akan merekrut pemain kembali, mengingat tim yang ada saat ini sudah cukup bagus," katanya ketika dihubungi Sripo, Senin (23/4/2012).
Menurut dia, skuad yang dimiliki SFC kini yang terbaik, dibandingkan musim sebelumya. Bisa dikatakan kualitas pemain inti dan pemain cadangannya sama baiknya. Makanya, diharapkan SFC mampu meraih gelar juara ISL pada musim ini.
"Ini terbukti dengan beberapa pertandingan terakhir SFC bisa meraih tiga kemenangan tandang, dan juga berhasil membukukan rekor tidak pernah kalah dalam 10 laga terakhir secara beruntun.
Saya selaku manajemen tentu akan mengapresiasinya pemberian bonus, yang jumlahnya tentu tidak akan berkurang dari nominal yang telah diterima sebelumnya," janji Dodi.
Dikatakan Dodi, yang justru membuat publik Sumatera Selatan semakin bangga dengan SFC adalah ketika prestasi ini diraih dalam keadaan tidak ditunjang lagi dengan APBD.
"Prestasi SFC ini bukan hanya menang-menang saja, melainkan hal yang lebih besar yang layak menjadi sorotan ketika kita berhasil meraih prestasi tanpa menggunakan lagi uang rakyat seperserpun," katanya.
Padahal pada awalnya, Dodi berujar sempat pesimis SFC bisa meraih prestasi yang bagus tanpa adanya tunjangan dana APBD.
Namun kini dirinya beryukur SFC bisa berprestasi meski tanpa bantuan dana APBD."Tentunya apabila kita juara di musim ini, tentu akan menjadi rekor yang sangat luar biasa," tandasnya.
@sripoku
Senin, 23 April 2012
Ini "Jawaban" PSSI Djohar Hadapi Tim Task Force AFC
PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin bersiap-siap jelang pertemuan dengan tim Task Force AFC di Malaysia, Selasa, 24 April 2012. Rencananya, PSSI Djohar akan menjelaskan proses terjadinya dualisme kompetisi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Wakil Sekjen PSSI, Tondo Widodo. Menurut Tondo, PSSI akan membeberkan kepada tim Task Force apa yang menyebabkan terjadinya dualisme kompetisi versi mereka sendiri.
"Kami belum tahu apa daftar yang akan ditanyakan oleh tim task force AFC. Kami akan siapkan mengapa muncul dualisme kompetisi versi kami," ujar Tondo kepada wartawan, Senin, 23 April 2012.
Tondo menjelaskan, menurut pandangan PSSI penyebab dualisme kompetisi adalah sikap PT Liga Indonesia yang tidak bersedia menyerahkan kewenangan kepada PSSI terkait regulasi kompetisi.
Selanjutnya PSSI memutuskan untuk membekukan PT Liga Indonesia pada Agustus 2012 dan membentuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penggerak kompetisi. "Diaudit juga tidak mau," katanya.
Tondo menyatakan kalau PSSI sudah mencoba merangkul klub-klub yang berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang dikelola oleh PT Liga. Namun klub-klub menolak upaya PSSI.
"Awal Desember kami sudah mulai melakukan rekonsiliasi. Kami panggil klub-klub ISL selama tiga kali, tapi tidak hadir. Lalu Menpora juga minta semua pemain tim nasional (timnas) dipanggil. Jadi itu jadi salah satu usaha PSSI untuk merangkul dan menyelesaikan konflik dualisme kompetisi," ujar Tondo.
Seperti diketahui dualisme kompetisi mencuat ke permukaan saat klub peserta managers meeting 13.Oktober 2011 lalu terpecah.
Saat sebagian menilai kebijakan PSSI yang memaksakan kompetisi dengan 24 tim telah menyalahi statuta PSSI dan amanah Kongres Bali.
Mereka juga menolak kehadiran PT LPIS sebagai pengelola liga baru dan juga menentang pembagian.saham versi PSSI di mana klub hanya kebagian 70 persen dan sisanya menjadi milik PSSI. Selanjutnya klub-klub ini meminta PT Liga Indonesia untuk kembali menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12.
Klub yang menentang kebijakan PSSI tergabung dalam kelompok 14. Mereka mengeluarkan 4 poin kesepakatan di mana salah satunya adalah tetap konsisten melanjutkan ISL yang dikelola PT LI sesuai amanat dan ketetapan Kongres PSSI di Bali, Januari 2011.
Sebaliknya, PSSI tetap pada keputusannya menggelar Indonesian Premier League (IPL). Kompetisi ini kini hanya diikuti oleh 12 tim, yakni Semen Padang, Persija 1928, Arema, Persiraja, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro, Persiba Bantul, Persebaya, Persijap Jepara, Bontang FC, Persema Malang, dan PSMS Medan.
ISL sendiri diikuti oleh 18 tim. Masing-masing adalah Persisam Samarinda, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, PSPS Pekanbaru, Persegres, Persiwa Wamena, PSMS Medan, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Pelita Jaya, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli, Arema, dan Persiram.
AFC telah membentuk Tim Task Force untuk membantu PSSI menyelesaikan masalah yang menimpa sepak bola Indonesia. Tim ini terdiri atas empat orang yakni, Wakil Presiden AFC Pangeran Abdullah Ibnu Ahmad Sultan Shah, Sekjen AFC Alex Soosay, anggota exco AFC Dato' Worawi Makudi, dan Ketua Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Tak hanya PSSI Djohar, tim Task Force juga mengundang PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti. PSSI Djohar rencananya akan diwakili oleh Wakil Ketua Umum Farid Rahman dan Sekjen Tri Goestoro. Sedangkan kubu La Nyalla akan diwakili oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono dan Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan.
© VIVAbola
Hal ini diungkapkan Wakil Sekjen PSSI, Tondo Widodo. Menurut Tondo, PSSI akan membeberkan kepada tim Task Force apa yang menyebabkan terjadinya dualisme kompetisi versi mereka sendiri.
"Kami belum tahu apa daftar yang akan ditanyakan oleh tim task force AFC. Kami akan siapkan mengapa muncul dualisme kompetisi versi kami," ujar Tondo kepada wartawan, Senin, 23 April 2012.
Tondo menjelaskan, menurut pandangan PSSI penyebab dualisme kompetisi adalah sikap PT Liga Indonesia yang tidak bersedia menyerahkan kewenangan kepada PSSI terkait regulasi kompetisi.
Selanjutnya PSSI memutuskan untuk membekukan PT Liga Indonesia pada Agustus 2012 dan membentuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai penggerak kompetisi. "Diaudit juga tidak mau," katanya.
Tondo menyatakan kalau PSSI sudah mencoba merangkul klub-klub yang berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang dikelola oleh PT Liga. Namun klub-klub menolak upaya PSSI.
"Awal Desember kami sudah mulai melakukan rekonsiliasi. Kami panggil klub-klub ISL selama tiga kali, tapi tidak hadir. Lalu Menpora juga minta semua pemain tim nasional (timnas) dipanggil. Jadi itu jadi salah satu usaha PSSI untuk merangkul dan menyelesaikan konflik dualisme kompetisi," ujar Tondo.
Seperti diketahui dualisme kompetisi mencuat ke permukaan saat klub peserta managers meeting 13.Oktober 2011 lalu terpecah.
Saat sebagian menilai kebijakan PSSI yang memaksakan kompetisi dengan 24 tim telah menyalahi statuta PSSI dan amanah Kongres Bali.
Mereka juga menolak kehadiran PT LPIS sebagai pengelola liga baru dan juga menentang pembagian.saham versi PSSI di mana klub hanya kebagian 70 persen dan sisanya menjadi milik PSSI. Selanjutnya klub-klub ini meminta PT Liga Indonesia untuk kembali menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12.
Klub yang menentang kebijakan PSSI tergabung dalam kelompok 14. Mereka mengeluarkan 4 poin kesepakatan di mana salah satunya adalah tetap konsisten melanjutkan ISL yang dikelola PT LI sesuai amanat dan ketetapan Kongres PSSI di Bali, Januari 2011.
Sebaliknya, PSSI tetap pada keputusannya menggelar Indonesian Premier League (IPL). Kompetisi ini kini hanya diikuti oleh 12 tim, yakni Semen Padang, Persija 1928, Arema, Persiraja, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro, Persiba Bantul, Persebaya, Persijap Jepara, Bontang FC, Persema Malang, dan PSMS Medan.
ISL sendiri diikuti oleh 18 tim. Masing-masing adalah Persisam Samarinda, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, PSPS Pekanbaru, Persegres, Persiwa Wamena, PSMS Medan, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Pelita Jaya, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli, Arema, dan Persiram.
AFC telah membentuk Tim Task Force untuk membantu PSSI menyelesaikan masalah yang menimpa sepak bola Indonesia. Tim ini terdiri atas empat orang yakni, Wakil Presiden AFC Pangeran Abdullah Ibnu Ahmad Sultan Shah, Sekjen AFC Alex Soosay, anggota exco AFC Dato' Worawi Makudi, dan Ketua Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Tak hanya PSSI Djohar, tim Task Force juga mengundang PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti. PSSI Djohar rencananya akan diwakili oleh Wakil Ketua Umum Farid Rahman dan Sekjen Tri Goestoro. Sedangkan kubu La Nyalla akan diwakili oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono dan Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan.
© VIVAbola
Alex Noerdin Puji Penampilan Sriwijaya FC
Keberhasilan Sriwijaya FC meraih kemenangan beruntun di kandang Deltras Sidoarjo, Persisam Putra Samarinda, dan Mitra Kukar, serta keberhasilan Sriwijaya FC memuncaki klasemen sementara Superliga Indonesia mendapat pujian dari Dewan Pembina Sriwijaya FC yang juga Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.
Menurutnya, tidak mudah untuk memenangkan tiga laga tandang secara beruntun dan memuncaki klasemen sementara ”Kalau menang di kandang sudah biasa. Ini kita bisa menang di laga tandang, tiga kali secara
beruntun, ini baru luar biasa,” kata Alex, Senin (23/4).
Alex berharap, presatasi Sriwijaya FC bisa dipertahankan hingga kompetisi selesai.” Meskipun nanti saya tidak lagi berada di Sumsel dan Insya Allah berada di Jakarta, Sriwijaya FC harus tetap berprestasi seperti saat ini,” kata calon gubernur DKI Jakarta ini.
Di mata Alex Noerdin, sebagai klub yang tidak lagi mendapat suntikan dari APBD, Sriwijaya FC tetap bisa bertahan dan menjadi yang terbaik di Indonesia. Usaha manajemen dalam mencari dana dari pihak ketiga selama ini, dijawab dengan kesuksesan oleh para pemain SFC. Usaha keras manajemen untuk tetap mempertahankan SFC meski tanpa dana APBD perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat Sumsel.
Menurut Alex, usaha keras manajemen untuk memenuhi kebutuhan tim patut diacungi jempol. Di tengah kritik pedas masyarakat kepada klub sepakbola yang masih menggunakan APBD, manajemen SFC mampu keluar dan membuktikan mereka mampu berbuat tanpa dana APBD.
Kini SFC juga sudah berupaya memperbanyak pemain lokal yang bertujuan mengikis para pemain asing untuk mengedepankan talenta-talenta lokal. Komposisi pemain lokal yang dimiliki Sriwijaya FC kini lebih dominan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. (gk-42)
@goal.com/Hensyi Fitriansyah
Menurutnya, tidak mudah untuk memenangkan tiga laga tandang secara beruntun dan memuncaki klasemen sementara ”Kalau menang di kandang sudah biasa. Ini kita bisa menang di laga tandang, tiga kali secara
beruntun, ini baru luar biasa,” kata Alex, Senin (23/4).
Alex berharap, presatasi Sriwijaya FC bisa dipertahankan hingga kompetisi selesai.” Meskipun nanti saya tidak lagi berada di Sumsel dan Insya Allah berada di Jakarta, Sriwijaya FC harus tetap berprestasi seperti saat ini,” kata calon gubernur DKI Jakarta ini.
Di mata Alex Noerdin, sebagai klub yang tidak lagi mendapat suntikan dari APBD, Sriwijaya FC tetap bisa bertahan dan menjadi yang terbaik di Indonesia. Usaha manajemen dalam mencari dana dari pihak ketiga selama ini, dijawab dengan kesuksesan oleh para pemain SFC. Usaha keras manajemen untuk tetap mempertahankan SFC meski tanpa dana APBD perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat Sumsel.
Menurut Alex, usaha keras manajemen untuk memenuhi kebutuhan tim patut diacungi jempol. Di tengah kritik pedas masyarakat kepada klub sepakbola yang masih menggunakan APBD, manajemen SFC mampu keluar dan membuktikan mereka mampu berbuat tanpa dana APBD.
Kini SFC juga sudah berupaya memperbanyak pemain lokal yang bertujuan mengikis para pemain asing untuk mengedepankan talenta-talenta lokal. Komposisi pemain lokal yang dimiliki Sriwijaya FC kini lebih dominan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. (gk-42)
@goal.com/Hensyi Fitriansyah
PSSI Djohar Tunjuk Ramadhan Pohan Sebagai Manajer Timnas Senior
Sejak hari ini, Senin (23/4/12), PSSI resmi memiliki manajer timnas senior baru. Pilihan jatuh pada Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan.
Pengumuman penunjukan Ramadhan dilakukan oleh Penanggung Jawab Timnas Indonesia Bernhard Limbong di Kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Ini sebuah kehormatan dan kesempatan bagi saya untuk.memberikan kontribusi bagi Merah Putih," ujar Ramadhan saat diperkenalkan oleh penanggung jawab Timnas Bernard Limbong di kantor PSSI, Senin (24/4/2012).
Menurut Ramadhan, dirinya bersedia dipilih karena terpanggil untuk memperbaiki prestasi Timnas.
"Dalam konteks sebagai manajer timnas, untuk mengokohkan tim dan
memberikan yang terbaik bagi Merah-Putih," katanya.
Sebelumnya timnas Senior.dimanajeri oleh Ferry Kodrat. Dijelaskan Limbong,
pergantian jabatan tersebut diputuskan melalui rapat Komite Eksekutif, Selasa (17/4/2012) pekan lalu.
"Mulai hari ini pak Ramadhan pohan resmi menjadi manajer Timnas," kata
Limbong.[yob]
Pengumuman penunjukan Ramadhan dilakukan oleh Penanggung Jawab Timnas Indonesia Bernhard Limbong di Kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Ini sebuah kehormatan dan kesempatan bagi saya untuk.memberikan kontribusi bagi Merah Putih," ujar Ramadhan saat diperkenalkan oleh penanggung jawab Timnas Bernard Limbong di kantor PSSI, Senin (24/4/2012).
Menurut Ramadhan, dirinya bersedia dipilih karena terpanggil untuk memperbaiki prestasi Timnas.
"Dalam konteks sebagai manajer timnas, untuk mengokohkan tim dan
memberikan yang terbaik bagi Merah-Putih," katanya.
Sebelumnya timnas Senior.dimanajeri oleh Ferry Kodrat. Dijelaskan Limbong,
pergantian jabatan tersebut diputuskan melalui rapat Komite Eksekutif, Selasa (17/4/2012) pekan lalu.
"Mulai hari ini pak Ramadhan pohan resmi menjadi manajer Timnas," kata
Limbong.[yob]
Tiba Di Palembang, Laskar Wong Kito Fokus pada Recovery
Skuad Sriwijaya FC sudah tiba di Palembang, Senin (23/4/2012) pukul 16.35. Keith Kayamba Gumbs dkk langsung diinstruksikan oleh pelatih Kas Hartdi untuk beristirahat karena akan menjalani latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (24/4/2012) sore.
"Recovery dulu, langsung istirahat, pemain tidak boleh melakukan aktivitas yang menguras fisik, karena besok sudah latihan," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Senin (23/4/2012).
Menurut Kas, SFC akan menjalani laga kandang menghadapi PSMS Medan di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) pukul 18.30 yang akan disiarakan secara langsung.
"Kita langsung fokus pada persiapan lawan PSMS Medan," jelas Kas.
@sripoku
"Recovery dulu, langsung istirahat, pemain tidak boleh melakukan aktivitas yang menguras fisik, karena besok sudah latihan," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Senin (23/4/2012).
Menurut Kas, SFC akan menjalani laga kandang menghadapi PSMS Medan di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4/2012) pukul 18.30 yang akan disiarakan secara langsung.
"Kita langsung fokus pada persiapan lawan PSMS Medan," jelas Kas.
@sripoku