Siapapun yang dipasang pelatih Kas Hartadi, sebagai trisula lini depan, haruslah mampu mengeksploitasi kecepatan secara penuh (full speed), saat menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4).
Sebab, Laskar Wong Kito memang memiliki penyerang dengan kecepatan di atas rata-rata. Seperti Kayamba, Hilton Moreira, Siswanto, M Ridwan, Risky Novriansyah, hingga Firman Utina. Kecepatan dengan penetrasi dribling (gocekan) di atas rata-rata inilah, yang membawa SFC kokoh di puncak klasemen.
“Intinya pemain harus berani melakukan pressing, pressing dan pressing, variasi dengan wall pass, true pas, dan long passing juga akan kita lakukan. Pemain harus mampu menyerang dari semua sisi. Jangan takut untuk bermain keras dan ngotot, tetapi tetap mengandalkan kualitas permainan,” jelas Kas Hartadi, Jumat (27/4).
Namun, Kas menilai PSMS Medan kini berbeda dengan PSMS yang dulu. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini, bermain cantik sepanjang musim 2011/2012, sehingga para pemainnya terutama lini belakang diwajibkan ekstra waspada.
“Ekstra waspada, PSMS tidak lagi dengan ciri khasnya yang dulu bermain rap-rap, keras dan ngotot. Mereka bermain cantik dalam permainan mereka,” kata Kas Hartadi.
Menurut Kas, PSMS bermain cantik, penuh koleti-vitas dan mengandalkan kualitas para pemainnya. Kewaspadaan, harus ditingkatkan terhadap striker Osas Saha ataupun Nastjah Ceh, serta beberapa pemain lokal lainnya.
“Karena mereka bisa saja membuat kejutan-kejutan di Jakabaring. Maka seluruh pemain harus bekerja keras memenangkan pertandingan,” kata Kas.
Sementara full back Sriwijaya FC Supardi Nasir menilai, Osas Marvelous Ikfepua bukan satu-satu pemain yang berbahaya. Namun, pemain lokal mereka juga mengancam SFC. Sebagai mantan pemain PSMS, Supardi tahu betul kualitas para pemain lokal Medan. Mereka tidak hanya memiliki skill, tetapi juga motivasi dan semangat pantang menyerah.
“Itulah yang harus diwaspadai, motivasi mereka akan berlipat ganda ketika melawan SFC,” jelas Supardi.
Dalam penilaian Supardi, PSMS Medan memang memiliki Ledi Utomo, Wiraganda, kemudian Arif Supriyatna, Rahmad, Yosep Malau ataupun Zulkarnain, dan rata-rata pemain lokal mereka memiliki kualitas merata.
“Saya lihat mereka bermain kolektif dan ini yang harus kami waspadai. Karena kami bertekad meraih tiga poin lawan PSMS, apalagi ini di kandang kami sendiri. Kami tidak ingin mengecewakan suporter dan fans SFC,” jelasnya.
Curi Poin
Sementara itu, pelatih PSMS Suharto AD meyakini anak asuhnya bisa menahan Sriwijaya FC dalam laga lanjutan ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4) besok pukul 18.30. Osas Saha dkk diyakininya bisa membawa pulang satu poin.
“SFC bermain kolektif dan dukungi kualitas merata dari seluruh pemainnya, di sana ada Kayamba dan Hilton yang sangat produktif, belum lagi wingernya seperti Siswanto dan Ridwan, kemudian Firman yang selalu muncul dari lini kedua,” kata Suharto.
Menurut dia, anak asuhnya bisa mengimbangi kualitas permainan SFC, karena selama ini mereka juga bermain kolektif dan buktinya di kandang sendiri Stadion Teladan di putaran pertama lalu bisa bermain dengan skor 0-0.
“Sejauh ini, anak-anak bermain baik dan terus menunjukkan tren permainan positif dan ini menjadi modal bagi kami untuk menghadapi permainan SFC di kandang mereka,” jelas Suharto.(cw2/ndr)
@sripoku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar