Senin, 07 Mei 2012

Rekor Sriwijaya Pecah Di Tangan PSAP

Sriwijaya FC akhirnya mampu jaga jarak dengan seteru abadi, Persipura Jaya Pura. Itu setelah, Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) mampu menumbangkan PSAP Sigli dengan skor 3-1 (1-0) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, semalam (6/5).

Gol Sriwijaya diciptakan Thierry Gathuessi menit ke-10, dua gol lagi berkat aksi Firman Utina menit ke-55 dan 69. Sedangkan gol balasan PSAP diciptakan Sekou Camara menit ke-82. Kemenangan itu membuat Sriwijaya koleksi 51 poin dari 22 laga atau terpaut tiga angka dari Persipura 48 poin dari 23 laga.

“Pemain sudah bekerja keras. Kami bersyukur bisa kembali memetik kemenangan. Mudah-mudahan hasil ini bisa berlanjut pada laga selanjutnya hingga akhir musim nanti,” harap pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, usai pertandingan kemarin.

Selain itu Laskar Sriwijaya masih mampu mempertahankan tradisi menang sejak dua musim terakhir. Bahkan untuk musim ini Sriwijaya belum terkalahkan dalam delapan pertandingan. Namun catatan manis tersebut sedikit ternoda. Sriwijaya tak mampu jaga rekor clean sheet atau tidak kebobolan selama lima laga beruntun. Waktu 452 menit tidak kebobolan akhirnya pecah saat striker PSAP Sigli, Sekou Camara mencetak gol ke gawang Ferry Rotinsulu pada menit ke-82 lewat tendangan penalti.

Terakhir, Sriwijaya kebobolan saat jamu Mitra Kukar pada putaran pertama, (8/3) lalu setelah menang dengan skor besar 4-3 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Pemain hilang konsentrasi pada menit-menit akhir. Sehingga, kami harus kebobolan di pertandingan tadi. Seharusnya, itu tak terjadi. Namun, pemain sudah bekerja keras dan inilah sepakbola,” lanjut tactician asal Solo itu.

Ya, setelah unggul 3-0, Ponaryo Astaman dkk terlihat hilang konsentrasi. PSAP yang mencoba memaksimalkan serangan balik sukses memanfaatkan kelengahan pemain Sriwijaya. Sekou Camara yang diproyeksikan sebagai targetman sukses memaksimalkan peluang.

Sehingga, pada menit ke-80, Camara mampu lepas dari jebakan offside yang dibuat Jammie Coyne dan tinggal berhadapan dengan kiper Ferry Rotinsulu. Panik, Ferry akhirnya melakukan pelanggaran dan mengakibatkan tendangan penalti. Camara yang menjadi eksekutor sukses mengeksekusi dengan baik. Meski sebelumnya, wasit Thariq Alqatiri sempat menganulir penalti pertama karena Camara salah ambil ancang-ancang tendangan penalti.

“Pada laga selanjutnya, kami tak boleh melakukan hal itu lagi (lengah, red). Sebab, menit-menit akhir merupakan waktu yang krusial dan butuh konsentrasi tinggi,” tambah mantan arsitek SFC U-21 itu.

Sukses memetik tiga poin, Sriwijaya langsung fokus pada laga selanjutnya. Yakni, menjalani tur Papua, melawan Persidafon Dafonsoro (14/5), dilanjutkan melawan tuan rumah Persiram Raja Ampat, (17/5).

“Besok (hari ini, red) kami akan istirahatkan dulu pemain yang diturunkan di pertandingan tadi. Sedangkan yang yang tidak dimainkan tetap menjalani latihan,” tambah mantan pemain Timnas Indonesia itu.

Sementara itu, pelatih anyar PSAP, Jessy Mustamu menilai anak asuhnya mengalami peningkatan dari sebelumnya. Sehingga, Sekou Camara dkk mampu mengimbangi permainan Sriwijaya FC.

“Sebenarnya kami mampu mengimbangi permainan Sriwijaya. Hanya gol-gol yang diciptakan Sriwijaya karena kesalahan dari tim kami sendiri. Ini bakal menjadi evaluasi kami ke depan,” ujar Jessy Mustamu, saat konferensi pers.

Jessy menambahkan, dengan keberhasilan anak asuhnya memecahkan rekor Sriwijaya bakal menjadi motivasi tersendiri bagi PSAP. “Ini bakal menjadi bahan pembicaraan kami kepada pemain. Bahwa, anak-anak mampu melakukan itu. Ini akan menjadi motivasi kami untuk menjalani pertandingan selanjutnya melawan Persiba dan Persegres,” tambahnya.

Kekalahan itu, PSAP gagal untuk keluar dari jeratan degradasi Laskar Aneuk Nangroe (julukan PSAP) harus tetap bercokol di peringkat ke-17 dengan 21 poin dari 21 laga yang telah dijalani. (gsm/ce1)

@sumeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar