Jumat, 18 Mei 2012

Piter Anak Papua Cinta Sriwijaya


FANS Sriwijaya FC sudah mengelora di bumi Nusantara. Terbukti Peter anak asli Papua citna tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. Bukti kegemaran bocah 10 tahun itu, ditunjukan dengan selalu menyaksikan pertandingan Sriwijaya FC kala main di Papua.
Menurut Ketua Singa Mania Dedy “Fran” Parnata aksi Piter untuk menyaksikan laga Sriwijaya kontra Persidafon di stadion Barnabas Youwe Sentani (14/5) lalu tergolong nekad. Karena tidak memiliki biaya untuk membeli tiket pesawat, anak asal Wamena itu pun melakukan aksi menumpang pesawat cargo.

“Saya sembunyi diantara barang-barang di kargo, saya berangkat hari Kamis (10/5) agar pas dengan kedatangan tim Sriwijaya,” jelas Piter seperti ditulis laman Singa Mania.

Menurutnya, Peter mengetahui jadwal pertandingan Sriwijaya melalui televisi dan sudah merencanakan aksinya ini sejak jauh-jauh hari. “Saya sudah menyukai Sriwijaya sejak umur 7 tahun saat bertanding di Wamena, saya suka sekali dengan permainan Ferry Rotinsulu,” ujarnya.

Bahkan jika bertanding di Wamena, Piter pun tidak segan untuk membuat spanduk yang berisi dukungan terhadap Sriwijaya. Selama di Sentani, Piter juga banyak membantu tim, mulai dari menyiapkan perlengkapan hingga menjadi pemandu bagi pemain yang ingin mencari keperluan pribadi. Piter juga turut membantu memasang spandu Singa Mania yang juga turut dalam lawatan tur Papua.

Saat pertandingan berlangsung, Piter juga mengenakan jersey Sriwijaya. Sesuatu yang amat langka terlihat di stadion Barnabas Youwe. “Saya sempat diejek dan disuruh pindah tribun, mereka bilang saya pengkhianat karena seorang Papua namun mengapa mendukung Sriwijaya. Bahkan seseorang diantaranya ada yang hampir menampar saya, tapi saya jelaskan bahwa ini adalah pilihan saya,” terangnya.

Kehadiran Piter sendiri memang disukai seluruh pemain. Saat di bis, canda ala Papua dan tingkah konyolnya sering mengundang tawa.
Kiper Sriwijaya, Fery Rotinsulu mengakui Piter memang adalah seorang pendukung fanatik SFC jika berlaga di Papua. “Sudah 3 musim ini dia selalu bareng-bareng kita, namun baru di era Ivan Kolev kemarin dia mulai membantu tim. Saya sampai terharu jika mengingat perjuangannya untuk mendukung Sriwijaya FC,” ungkap Fery.

Bahkan Ferry mengaku terkejut saat tiba di bandara Sentani, Jumat (11/5) lalu, saat tengah duduk menunggu jemputan menuju hotel, ternyata anak kecil yang terlelap tidur di sampingnya adalah Piter. “Rupanya dia sudah datang lebih dulu di Sentani dan menunggu kita sehingga menginap di bandara. Saya langsung ajak ke Jayapura, mungkin karena belum makan seharian, jadi saat tiba di hotel makannya banyak sekali,” ujar Fery sambil tersenyum.

Sosok Piter sendiri diakui kiper timnas ini merupakan gambaran anak kecil yang ceria dan tulus menunjukkan rasa cintanya terhadap Sriwijaya. “Jika diberi uang oleh saya atau pemain lain, paling dia hanya membeli Pinang. Sisanya diberikannya untuk ibunya,” tambahnya.

Saat rombongan SFC menginap di hotel Swiss Bell Hotel Jayapura maupun Travellers Hotel Sentani, Fery pun mengajak Piter untuk menginap di kamarnya. “Sebelum pulang saya juga membelikannya sepatu, karena dari Wamena hingga ke Sentani, dia tidak memakai alas kaki. Semua anggota tim senang dengan kehadirannya,” tandasnya.

Piter sendiri punya mimim untuk menyaksikan langsung laga Sriwijaya di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Pasti ada keinginan seperti itu, tapi pasti mahal sekali. Sekarang saya cuma bisa berjanji akan terus mendukung SFC saat bermain di Wamena, Sentani atau Jayapura saja,” pungkas Piter. (ion)

@sumeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar