Bintang anyar Sriwijaya FC, Jamie Coyne sudah kerasan di Palembang. Tiga kali tampil dengan tiga kemenangan sudah dipersembahkan oleh bek asal Sydney Australia ini. Meski cepat beradaptasi namun pria yang karib disapa Jamie ini tetap saja merasakan perbedaan berkompetisi di Indonesia. Berikut petikan wawancara Fajar Wiko, wartawan Sumatera Ekspres dengan Jamie Coyne.
Halo Jamie, telah nyaman berada di Palembang?
Ya, sepertinya saya merasa nyaman berada disini. Keluarga juga telah ikut bersama saya kesini, jadi saya pikir itu bukan masalah.
Oh ya, apa yang keluarga anda rasakan?
Sejauh ini sih iya. Namun kalau anak saya, dia masih berusia 6 bulan, jadi belum mengerti apa-apa.
Bagaimana dengan adaptasi anda bersama rekan setim?
Semuanya baru, teman baru, kompetisi baru, namun beruntung saya memiliki rekan setim yang begitu mendukung. Itulah salah satu hal yang membuat saya nyaman berada disini. Adaptasi di tim dalam beberapa waktu ini tidaklah terlalu sulit, karena semuanya merupakan pemain professional, pemain yang bagus.
Bisa ceritakan bagaimana anda memutuskan untuk berlabuh di Sriwijaya FC?
Saya pernah berkunjung ke Indonesia, tapi bukan ke Palembang, melainkan ke Bali. Saya mendengar tentang kompetisi di Indonesia dari teman baik saya, Robbie Gaspar (Pemain Persib Bandung, red). Ia menceritakan bahwa kompetisi di Indonesia merupakan kompetisi yang harus saya coba.
Lalu ?
Saya dihubungi oleh manajemen beberapa waktu lalu, begitu juga dengan Kayamba. Saya banyak berbincang dengan Kayamba tentang Sriwijaya beberapa bulan lalu, soal pemain, manajemen, juga fans. Begitulah awalnya hingga saya putuskan untuk menerima tawaran dari manajemen awal paruh kedua ini.
Fans tentu menaruh harapan besar pada anda, apalagi pekan ini merupakan pertandingan perdana dihadapan fans. Apakah itu membebani anda?
Seperti berkenalan. Pertandingan pertama di kandang kali ini semestinya akan menjadi momen yang berkesan. Saya sudah tak sabar bermain di depan fans. Teman-teman mengatakan bahwa fans disini begitu mencintai klub. Saya ingin memberi yang terbaik di penampilan perdana.
Apa perbedaan mendasar yang anda rasakan antara liga Australia ataupun liga Eropa yang pernah anda ikuti dengan liga yang ada di Indonesia?
Di sana, tentu sangat berbeda dengan Indonesia. Sepanjang pertandingan yang saya jalani disini, perbedaan yang mendasar adalah mengenai postur pemainn. Liga di Australia, memiliki pemain yang berpostur tinggi besar. Sementara disini, dengan postur yang sedikit lebih kecil, pemain Indonesia memiliki kelincahan yang cukup baik.
Lalu, bagaimana dengan pembinaan usia mudanya?
Disana kami hanya memiliki 10 klub di level utama, artinya kesempatan yang dimiliki begitu sedikit. Mereka harus benar-benar menunjukkan kualitasnya untuk bergabung dengan klub professional. Karena, di Australia, Sepakbola bukanlah olahraga yang utama, melainkan Australian Football yang lebih menyerupai Rugby.
Dengan semua ini, apakah Sriwijaya nantinya akan menjadi pelabuhan terakhir anda?
Menjadi bagian dari tim yang hebat seperti ini tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan. Namun saya belum berpikir ke arah sana. Tiga pertandingan kemarin memang menunjukkan kualitas Sriwijaya, namun kami masih harus menatap kedepan. Yang terpenting sekarang adalah menampilkan yang terbaik untuk membantu tim meraih hasil yang maksimal. (*)
@Sumeks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar