Upaya rekonsiliasi yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan merangkul klub-klub Indonesia Super League (ISL) kembali gagal. Para klub ISL memilih tidak memenuhi undangan rekonsiliasi PSSI di Atletic Century Park Hotel, Kamis (5/4/2012).
Sudah dua kali PSSI mengundang klub-klub ISL untuk datang ke pertemuan rekonsiliasi. Namun, PSSI selalu menemui jalan buntu karena klub-klub tersebut menolak untuk datang. Dalam pertemuan pertama yang digelar 14 Maret 2012, hanya Persib Bandung yang muncul menemui pengurus PSSI. Sementara itu, dalam pertemuan kedua pada 29 Maret 2012, tak satu pun klub hadir memenuhi undangan PSSI di Hotel Crown, Jakarta.
Meski demikian, PSSI masih akan terus melakukan konsolidasi. Jika sampai gagal merangkul ISL, Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA sebagaiman telah ditetapkan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA pada 30 Maret 2012. Dalam keputusannya, FIFA memberikan toleransi kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme kompetisi hingga 15 Juni 2012.
"Kita sudah tidak sebut ini rekonsiliasi lagi. Kalau namanya rekonsiliasi, sepertinya kita mau perang. Jadi kita sebut sebagai konsolidasi," kata Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, Bernhard Limbong.
"Tentunya kita tidak ingin sepak bola Indonesia diberikan sanksi oleh FIFA. Kalaulah mereka mau duduk bareng dengan kita dan mau menyampaikan formula mereka kepada kita, kenapa tidak kita terima. Kalau dalam permasalahan ini terus berlangsung dengan alot, mungkin FIFA akan datang," ujarnya.
Staf ahli PSSI Bidang Luar Negeri Rudolf Yesayas menyayangkan absennya klub ISL dalam pertemuan hari ini. "Mungkin kita sudah membuka diri sampai kesekian kalinya. Namun, klub ISL tidak memiliki niat baik terhadap sepak bola Indonesia. Namun, saya yakin pasti suatu saat niat baik ini akan sampai," katanya.
@kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar