Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan siap mempertanggungjawabkan persoalan pemanggilan pemain yang berlaga di kompetisi Indonesian Super League (ISL) ke tim nasional.
Penanggung jawab Timnas, Bernhard Limbong mengatakan hal tersebut adalah bentuk nyata dari proses rekonsiliasi yang dijalankan oleh PSSI.
"Memang dengan adanya ini akan ada resiko. Tetapi, karena kita ingin sungguh-sungguh mengakui ISL, konsekuensinya PSSI siap bertanggung jawab dengan AFC dan FIFA," ujar Limbong saat melakukan konferensi pers di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Limbong menambahkan, PSSI akan terus berkordinasi dengan FIFA dan AFC terkait pemanggilan ini. Ia yakin, jika kedua organisasi sepak bola Internasional tersebut melihat hal ini adalah proses rekonsiliasi yang dilakukan PSSI, Indonesia tidak akan dikenakan denda.
"Kita tentu tidak asal memanggil. Kita akan tetap berkoordinasi. Kita harapkan mereka mempercayakan ini semua kepada kita. Apalagi, ini semua adalah amanat kongres PSSI yang disetujui FIFA," kata Limbong.
Larangan pemain ISL membela timnas ini mencuat pada akhir tahun lalu setelah munculnya persoalan dualisme kompetisi.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan larangan tersebut ditetapkan pihaknya karena berpengang aturan Statuta FIFA pasal 79.
"Pasal 79, FIFA mengatakan, kalau Anda pakai pemain (di luar kompetisi resmi), Anda akan kena denda," kata Djohar.
@kompasbola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar