Bentrok serius antar suporter yang terjadi dalam dua pertandingan terakhir Sriwijaya FC, murni karena terpicu provokasi.
Sejalan dengan pihak Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) yang sepakat berdamai menjelang laga SFC versus Mitra Kukar pada Kamis (8/3/3012) nanti, kelompok supporter Singa Mania menyambut baik imbauan itu dan meminta anggotanya bisa menahan diri.
"Kami juga sudah mengumpulkan beberapa pengurus inti. Dan Rabu nanti dilanjutkan dengan rapat besar. Ini dilakukan untuk meredam bentrok. Karena apapun itu, bentrok bisa terus berlanjut. Masyarakat Sumsel pasti sangat kecewa, karena kami bagian masyarakat Sumsel yang merupakan supporter SFC," jelas Ketua Umum Singa Mania, Dedi Pranta, kepada Sripoku.com, Senin (5/3/2012).
Sebab menurut Dedi yang dirugikan ada tim, supporter dan masyarakat Sumsel, karena penonton pasti gerah dan kapok datang ke stadion jika supporter terus bentrok.
"SFC dirugikan karena kalau kami bentrok penonton umum kan kapok, dukungan untuk tim berkurang," jelasnya.
Menurut Frans, ajakan berdamai sudah dilakukan kepada seluruh anggota dan pihaknya yakin dari segi intern bisa menekan agar bentrok tidak lagi terjadi.
"Kalau untuk itern kami akan rapat besar, seluruh pengurus dikumpulkan dan mencari solusi agar tidak terjadi lagi," jelas Dedi.
Makanya dia menyambut baik ajakan dari pihak Beladas khususnya SMS. Dia pun mengimbau agar anggotanya bisa menahan diri tidak terpancing provokasi.
Dia juga mengimbau kepada supporter di luar Singa Mania juga tidak mudah terpancing provokasi dan menghindari saling ejek ketika berada di jalan.
"Karena saling ejek kerap terjadi, misalnya ketika kami melewati kawasan cinde, Singa Mania diejek, begitu pun mungkin sebalikanya. Dalam pertemuan awal saya meminta anggota saya untuk tidak terprovokasi ketika diejek supporter lain dan menahan diri, begitu pun sebaliknya, artinya saling menahan diri," jelas Frans.
@sripoku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar