Wakil sekjen bidang organisasi PSSI Hadiyandra mengungkapkan, sembilan keputusan yang dikeluarkan KONI, terutama poin keenam, bisa mengundang sanksi FIFA.
Hal itu diungkapkan Hadiyandra kepada wartawan di sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Hadiyandra menyoroti butir keenam dari keputusan KONI, yakni jika rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tidak selesai, maka KONI sebagai induk organisasi olahraga yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pembinaan organisasi dan prestasti olehraga sepakbola di Indonesia, akan mengambil alih sementara kepengurusan olahraga sepakbola Indonesia hingga digelarnya KLB sesuai Statuta KONI pasal 30 ayat (9).
“PSSI tidak akan menentang anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. Tapi, kami juga mengingatkan agar KONI tidak menabrak aturan PSSI dan FIFA.
PSSI punya aturan, dan presiden sudah menyampaikan campur tangan pemerintah akan menyebabkan sanksi kepada PSSI,” kata Hadiyandra.
“Memang KONI memiliki anggaran dasar. Tapi seharusnya tidak bertentangan dengan anggaran dasar PSSI dan FIFA.” Hadiyandra menambahkan, apa yang diputuskan KONI tidak menarik kesimpulan apapun dari permasalahan yang terjadi saat ini.
Hadiyandra menegaskan, tidak ada perpecahan di internal PSSI.
“Undangan KONI kepada PSSI merupakan lanjutan pertemuan 12 Maret. Kami menegaskan, tidak ada perpecahan di tubuh internal PSSI, yang ada hanya dualisme kompetisi,” tegas Hadiyandra.
“Hari ini seharusnya PSSI menerima tanggapan dari KONI mengenai lima skema yang kami sudah serahkan.
Tapi itu tidak terpaparkan sama sekali sesuai dengan keinginan kami. Bagi kami, pertemuan tadi tidak menghasilkan keputusan apa-apa,” kata Hadiyandra.
@goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar