Berita duka datang dari gelandang Sriwijaya FC, Firman Utina. Pemain berjersey nomor 15 itu baru mendapat musibah lantaran istri pamannya meninggal dunia, di Jakarta kemarin (30/3).
Dengan musibah yang dialaminya, mantan pemain Pelita Jaya itu harus menunda berangkat ke Palembang. Terpaksa absen pada latihan perdana pascalibur panjang, yang mulai digelar hari ini (31/3).
“Baru saja (kemarin, red) Firman telepon saya. Dia (Firman, red) bilang salah satu keluarganya yakni istri pamannya meninggal. Sehingga, meminta izin pada latihan perdanan besok (hari ini, red). Tapi, saya belum tahu kapan Firman akan gabung bersama kami. Kemungkinan lusa (besok Red),” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (30/3).
Atas musibah yang dialami Firman Utina, Kas (sapaan Kas Hartadi) turut berbela sungkawa. “Saya pribadi dan tim Sriwijaya FC, turut berduka cita. Semoga, amal ibadah istri dari paman Firman diterima disisi Allah swt. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” lanjut tactician asal Solo itu.
Sementara pemain lainnya, sambung Kas Hartadi, dimungkinkan sudah bisa menjalani pada latihan perdana yang akan digelar sore ini di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. “Saya kira, pemain sudah tahu. Hari ini (kemarin, red) pemain akan datang semua. Mudah-mudahan tidak ada yang terlambat,” imbuhnya.
Apakah pemain yang terlambat akan dikenakan sanksi? “Tidaklah. Pemain pasti profesional semua. Kalau memang belum bisa gabung, pasti ada alasan yang konkret dan masuk akal,” urai mantan pelatih SFC U-21.
Ya, era kepelatihan Ivan Kolev musim 2010/2011 lalu, Sriwijaya sering menerapkan disiplin tinggi. Untuk memberikan efek jera, pelatih Ivan Kolev tak segan memberikan denda besar mulai 2 persen hingga 10 persen gaji.
“Kasihan bila memakai sistem seperti musim lalu. Pemain bekerja untuk mendapatkan uang. Masak mau dipotong. Cukup diberikan pengertian. Pasti, pemain akan mengerti sendiri,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu. (gsm)
@Sumeks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar