Rabu, 15 Februari 2012

PSSI Sumsel & Sriwijaya FC Tegaskan, KLB Harga Mati.

Penyataan Ketua Umum KONI Tono Suratman, serta Menpora Andi Mallarangeng, yang meminta agar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tidak digelar, dinilai sudah terlambat.

"Ibarat orang yang sudah lama berkelahi dan bermusuhan, akan sulit dan tidak mungkin lagi didamaikan. KLB adalah harga mati. Menpora dan KONI sudah telat," ujar Sekum Pengprov PSSI Sumatera Selatan, Augie Bunyamin, Rabu (15/2/2012).

Hal serupa ditegaskan Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainudin.
Menurut Hendri, dari sisi biaya, tenaga dan waktu sudah banyak dikorbankan.
"Sulit dan tidak mungkin, sejak awal kami dukung KLB," jelas Hendri.

Augie Bunyamin menilai Sriwijaya FC, Pengprov PSSI Sumsel, serta klub-klub dan pengprov PSSI di daerah lainnya, dari sisi keuangan atau finansial sudah mengalami banyak kerugian.

"Sriwijaya FC misalnya, sudah banyak menghabiskan biaya, uang dan tenaga, sehingga tidak mungkin memulai dari awal dan digabungkan. Harus ada solusi terbaik, dan itu adalah KLB," jelas Augie.

©Tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar