Jumat, 06 April 2012

AFC Bakal Kirim Tim Task Force (Satuan Tugas) Dari FIFA


Permasalahan kisruh sepak bola di Indonesia benar-benar menjadi perhatian FIFA. Selain telah memperpanjang waktu deadline untuk menyelesaikan kisruh di tanah air, FIFA juga menugaskan AFC untuk membentuk tim Task Force.

Kabar tersebut tertera dalam surat dari AFC yang ditujukan ke Sekjen PSSI Tri Goestoro pada 4 April lalu. Dalam surat tersebut, tertulis jika langkah AFC membentuk tim Task Force merupakan arahan FIFA saat mengikuti rapat komite Asosiasi dan Exco FIFA pada akhir Maret lalu.
"Tim Task Force dibentuk untuk memfasilitasi resolusi yang saat ini sedang dihadapi Indonesia," seperti tertera di surat tersebut.

Dalam surat tersebut, juga tercantum beberapa nama yang masuk dalam formasi anggota tim Task Force. Mereka adalah wakil presiden AFC Prince Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah, Anggota Exci FIFA dna AFC Dato Worawi Makudi, Sekjen AFC Alex Soosay, dan ketua asosiasi anggota dan hubungan internasional James Johnson.

Saat dikonfirmasi, ketua umum PSSI Djohar Arifin membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan pembentukan tim task force sebenarnya sudah diberitahukan pasca rapat Exco FIFA. Namun, keputusan ini tidak tercantum dalam rilis resmi hasil rapat FIFA.

Tugas tim tersebut, menurut Djohar adalah untuk melakukan monitoring terhadap permasalahan kisruh sepak bola yang terjadi di Indonesia. Dan mereka akan membantu menjembatani permasalahan yang terjadi dengan PSSI dan Indonesia Super League (ISL).

"Kami senang. Bagus ada orang yang ngerti dengan masalah kami akhirnya dilibatkan. Mereka ini langsung tugas dari FIFA," katanya saat dihubungi tadi malam.

Sayang, Djohar belum tahu kapan tim tersbeut mulai bekerja meskipun di dalam surat tersebut tercantum Task Force akan bekerja dalam waktu dekat.

"Tim tersebut masih ada di London. Mungkin sepulang dari sana akan langsung bekerja untuk permasalahan ini," ucapnya.
Sementara itu, Azwan Karim, media officer PT Liga Indonesia (PT LI) yang mengoperatori ISL, menyebut jika tim itu cukup bagus karena akan memperjelas akar kisruh yang terjadi di Indonesia selama ini. Mengenai keputusan yang nantinya akan diambil, PT LI menurut dia juga tidak takut .

"Tanggapan kami tentu senang ada tim ini. Kami tidak takut karena kami benar, kami memiliki 2/3 suara yang cukup legitimate," ujarnya. (aam/jpnn/upi)

Tidak ada komentar: